Anda di halaman 1dari 38

MATERI GENETIK

OLEH
DHAIFINA AZIMATUNISA 2119160009
LALA LAURA RAHMAN 2119160065
AI NURNIATI 2119160080
AEP SAEPUL ROHMAN 2119160081

PENDIDIKAN BIOLOGI - 3C
FKIP – UNIVERSITAS GALUH
Pokok Bahasan
01 Struktur Kimia Asam Nukleat

02 Struktur Kimia DNA dan RNA


03 Model DNA Watson-Crick

04 Replikasi DNA
SUSUNAN KIMIA ASAM NUKLEAT
Asam nukleat adalah makromolekul dalam sel, berupa polimer
linier sangat panjang disebut juga polinukleotida yang terdiri
dari 106 atau lebih nukleotida.

Asam nukleat berfungsi


sebagai informasi genetik
yang mengatur
pemunculan sifat suatu
makhluk hidup.
Nukleotida terdiri dari
• molekul gula dengan 5
atom c (pentosa),
• 1 atau lebih gugus
fosfat, dan
• basa nitrogen.
Struktur Asam Nukleat
PRIMER TERSIER
Urutan linear nukleotida, yg Bentuk tiga dimensi
dihubungkan satu sama lain dimana seluruh rantai
dg sambungan fosfodiester. dilipat.

Tingkat lebilh tinggi dari


interaksi antar basa. Struktur
organisasi as. nukleat →
ini menunjukkan bagian
mengacu pd interaksi as.
mana helai terikat satu sama
nukleat dg molekul lain.
lain.
SEKUNDER KUARTER
Struktur Asam Nukleat

S. PRIMER S. SEKUNDER S. TERSIER S. KUARTER


SUSUNAN KIMIA DNA DAN RNA
Deoxyribo Nucleic Acid (DNA)
→ susunan kimia makromolekular
kompleks, terdiri dari 3 molekul:
1. Gula pentose, yang dikenal sebagai
deoksiribosa
2.Asam fosfat
3.Basa nitrogen, yang dapat
dibedakan atas dua tipe (1) Pirimidin
(sitosin dan timin) dan (2) Purin
(adenin dan guanin).
Ribo Nucleic Acid (RNA)
→ hasil intruksi DNA yang disintesis
melalui mekanisme transkripsi DNA →
ditransfer keluar dari inti sel masuk
sitoplasma.
→ memiliki perbedaan dengan DNA:
1) Gula pentose penyusun → ribosa.
2) RNA tidak memiliki basa nitrogen
jenis timin, tetapi basa urasil (U).
3) Molekul RNA → molekul untai
tunggal polinukleotida.
Macam RNA
01 rRNA (ribosom RNA)
• Berada dalam ribosom.
• Dibuat dengan cara transkripsi DNA.
• rRNA jika sudah ditranskripsi masuk ke dalam kedua
subunit ribosom, lalu keluar inti lewat pori.
02 mRNA
• mRNA ditranskripsi oleh gen struktur dalam sistem
operon.
• Untuk terlaksananya sintesa protein mRNA masuk
kedalam ribosom dalam sitoplasma.
03 tRNA
• Polimer nukleotida yang pendek,
• Larut dalam sitoplasma.
• Ditranskripsi dari DNA. Tugasnya adalah untuk
membawa asam amino ke tempat sintesa protein.
MODEL DNA WATSON-CRICK
Konsepan DNA
Watson-Crick

➢ Kedua untai polinukleotida saling memilin disepanjang sumbu yang sama.


➢ Kedua untai poli nukleotida satu sama lain arahnya sejajar tetapi berlawanan
arah (anti paralel)
➢ Basa-basa nitrogen menghadap kearah sumbu dan masing-masing basa
nitrogen berpasangan. Basa adenin berpasangan dengan basa timin, dan basa
guanin pada satu untai berpasangan dengan basa sitosin pada untai lainnya.
Oleh karena itu kedua untai polinukleotida dikatakan komplementer satu
sama lain.
➢ Terdapat 10 pasangan basa nitrogen di dalam satu kali pilinan.
➢ Jumlah ikatan hidrogen antara basa nitrogen adenin dan timin
→ rangkap dua, sedangkan antara basa nitrogen guanosin dan
sitosin → rangkap tiga. Oleh karena itu rasio G + C yang tinggi
maka semakin tinggi pula stabilitas molekul DNA.
➢ Gugus fosfat dan gula pentosa terletak di sebelah luar sumbu.
➢ Nukleotida-nukleotida penyusun polinukleotida yang berurutan
satu sama lain dihubungkan oleh ikatan fosfodiester .
➢ Atom C nomor 3' di salah satu ujung untai poli nukleotida tidak lagi memiliki
ikatan fosfodiester, tetapi mengikat gugus OH → ujung 3' disebut ujung OH .
Sedangkan di ujung lain atom C nomor 5’ akan mengikat gugus fosfat →
ujung 5' disebut ujung P .
➢ Arah anti paralel kedua ujung dililiat dari arah ujung 3' dan ujung 5'. Jika
untai yang satu memiliki arah dari ujung 5' ke 3', maka untai yang lain (untai
komplementer nya) memiliki arah dari ujung 3' ke 5'.
ORGANISASI DNA PADA
KROMOSOM
Organisasi DNA pada kromosom
• Di dalam kromosom terdapat 35 %
DNA dari keseluruhan kromosom.
• DNA → tempat penyimpanan
informasi genetika yang akan
diwariskan kepada keturunannya.
• Kromosom → benang pembawa
sifat, karena sifat-sifat makhluk
hidup pada dasarya tersimpan di
dalam DNA yang terdapat di dalam
kromosom.
Proses pengemasan DNA dan
protein terjadi pada tahap profase.
1) Untai DNA dipintal dalam suatu
protein histon, Protein histon
mengikat DNA → nukleosom.
2) Nukleosom satu dengan lainnya
bergabung membentuk benang
yang lebih padat dan terpintal
menjadi lipatan-lipatan →
solenoid,
3) Solenoid satu dengan yang
lainnya bergabung dan lebh padat
lagi membentuk benang →
kromatin
4) Benang-benang halus kromatin
memadat membentuk lengan
kromatid. Lengan kromatid
berpasangan membentuk
kromosom.
REPLIKASI DNA
• Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai
ganda DNA pada sel.
• Replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan.
• Sel prokariota terus-menerus melakukan replikasi
DNA
• Terjadinya replikasi DNA sangatlah diatur yaitu pada
fase siklus sel sebelum mitosis atau meiosis 1.
• Replikasi terjadi dengan proses semikonservatif
karena semua DNA double Helix.
• Hasil replikasi DNA double strand.
• Kedua DNA parentals strand bisa menjadi tempat
yang berfungsi sebagai cetakan untuk proses
replikasi semikonservatif.
• Tahapan replikasi DNA berlangsung dalam tiga
tahap, yaitu:
1) pengenalan situs awal replikasi,
2) pengudaran pilinan heliks ganda, dan
3) sintesis rantai polinukleotida.
SECARA JELAS, TAHAPANNYA SEBAGAI
BERIKUT

1. INISIASI
•Replikasi DNA dimulai pada lokasi spesifik → asal
replikasi.
•Enzim helikase → unwinding (proses
penguraian/seperti membuka resleting) → garpu
replikasi.
•Single strand binding protein (SSB) mengikat daerah
terbuka.
•Proses replikasi dimulai.
2. SINTESIS PRIMER
•Sintesis baru untai komplementer DNA menggunakan
untai yang dibawa oleh enzim DNA polimerase.
•DNA polimerase tidak dapat memulai sintesis DNA
secara independent → membutuhkan 3′ gugus
hidroksil untuk memulai penambahan nukleotida
komplementer → disediakan oleh DNA primase →
mensintesis bentangan pendek RNA ke untai DNA yang
ada.
•DNA polimerase dapat memperpanjang primer ini
menjadi untai DNA baru.
3. PEMBENTUKAN LEADING STRAND

• DNA polimerase dapat menambahkan nukleotida


baru hanya untuk ujung 3′ dari untai yang ada,
• Dapat mensintesis DNA dalam arah 5′ → 3′ saja.
• Tapi untai DNA berjalan di arah yang berlawanan,
dan karenanya sintesis DNA pada satu untai dapat
terjadi terus menerus. Hal ini dikenal sebagai
untaian pengawal (leading strand ).
4. PEMBENTUKAN LAGGING STRAND

• Pada untai berlawanan, DNA disintesis secara


terputus dengan menghasilkan serangkaian
fragmen kecil dari DNA baru dalam arah 5 ‘→ 3’.
Fragmen ini disebut fragmen Okazaki, yang
kemudian bergabung untuk membentuk sebuah
rantai terus menerus nukleotida. Untai ini dikenal
sebagai lagging Strand .
5. PEMBENTUKAN LAGGING STRAND

• Meskipun untai DNA baru telah disintesis primer


RNA hadir pada untai baru terbentuk harus
digantikan oleh DNA.
• Kegiatan ini dilakukan oleh enzim DNA pol I. Ini
khusus menghilangkan primer RNA melalui ‘5→ 3’
aktivitas eksonuklease nya, dan menggantikan
mereka dengan deoksiribonukleotida baru dengan 5
‘→ 3’ aktivitas polimerase DNA.
6. PENGIKATAN (LIGASI)
• Setelah penghapusan primer → masih mengandung
celah antar fragmen Okazaki.
• Enzim ligase menyumbat celah tersebut dengan
menciptakan ikatan fosfodiester fragmen yang
berdekatan.
7. TERMINASI (PEMUTUSAN)
• Replikasi terhenti di lokasi terminasi khusus → tus,
sehingga secara fisik menghalangi jalur helikase.
• Ketika helikase bertemu protein tus itu jatuh
bersama dengan untai tunggal protein pengikat
terdekat.
Thank You
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai