Anda di halaman 1dari 4

Abstrak Pemeriksaan penunjang

Meninjau peran pemeriksaan pencitraan Pemeriksaan darah


dalam tatalaksana community-acquired Pemeriksaan bakteri patogen penebab 
pneumonia (CAP), pencitraan diagnosis kultur dahak
CAP spesifik dan membedakan antara CAP kultur darah
dan penyakit noninfeksius usap faring
Radiologi thoraks uji antigen urin
Biasanya cukup untuk mengonfirmasi uji antibodi
diagnosis CAP pewarnaan gram
CT uji aglutinasi dingin
Menyarankan patogen spesifik Rontgen thorax
Membedakan dari penyakit noninfeksius Pemeriksaan lab peningkatan diff count
Temuan pencitraan spesifik - CRP
pneumonia Mycoplasma pneumoniae ESR
tuberculosis,
Gejala klinis pneumonia atipikal
pneumonia Pneumocystis jirovecii
Arthralgia
pneumonia virus
Ruam kulit
tujuan artikel ini
Sakit kepala
mengenalkan tips yang efektif untuk
Sedikit leukositosis
menggunakan pemeriksaan pencitraa dalam
mengelola CAP
Bakteri penyebab pneumonia atipikal
pendahuluan Mycoplasma pneumoniae
community-acquired pneumonia (CAP) Chlamydophila pneumoniae
pneumonia infeksius yang didapat di Legionella pneumophila
lingkungan sosial Bermacam-macam virus
bertentangan dengan hospital-acquired
pneumonia
pneumonia nosokomial Peran pemeriksaan pencitraan
terinfeksi di rumah sakit (24 jam setelah Pengelolaan CAP -> sangat diperlukan
dirawat) Keluhan utama diagnosis
bakteri patogen CAP definitif
mikroba dengan variasi luas Peran utama:
mycobacteria Konfirmasi diagnosis
virus Peran lain efek pengobatan
fungal antibiotik
pneumonia berbagai jenis Juga menentukan antibiotik lini
pencitraan  tidak spesifik pertama
fungsi pencitraan : CT
membedakan masing-masing pneumonia Menentukan Patogen penyebab
membedakan pneumonia dan penyakit Membedakan dengan penyakit noninfeksius
noninfeksi lainnya
Menentukan penyakit yang mendasari pada
Aspek klinis CAP pneumonia atau komplikasinya
keluhan utama:
demam Indikasi CT dalam pengelolaan CAP
batuk Pedoman Jepang merekomendasikan : C
dahak Sedikit efek langsung
sukar bernapas Penggunaan CT
nyeri dada  terkait pleuritis Hanya ketika
Heckerling dkk: Ro thorax – klinis pneumonia +
T > 38,7oC Indikasi umum
N > 100x/menit Pneumonia parah atau kompleks
Crackles Pneumonia pada pasien imunokompromis
Penurunan Suara napas Pasien tidak dapat ditangani dengan
Tidak ada asma antibiotik
- probabilitas pneumonia 70% Pneumonia berulang atau tidak teratasi
Secara klinis terduga pneumonia tapi pada lapangan paru kanan tengah (A),
temuan radiologis normal atau meragukan daerah GGO pada lobus kkanan ataas
Pneumonia dengan penyakit yang pneumonia influenza H1N1 pada laki-laki
mendasari 40 tahun: GGO patchy yang terdemarkasi
Probabilitas tuberkulosis atau penyakit tajam dari sekeliling parenkim paru oleh
noninfeksi septa interlobularis di kedua paru

Temuan pencitraan CAP Nodul acak predominan


Pola temuan pencitraan Nodul acak diproduksi oleh penyebaran
CAP secara klasik dibagi menjadi 3 pola hematogen atau infeksi granulomatosa
Konsolidasi (gambar 15-18)
pneumonia alveolar/lobaris Temuan pencitraaan CAP disebabkan oleh
nodul peribronkial patogen spesifik
bronkopneumonia Terbanyak pada CAP 40% CAP
opasitas gelas-kaca (GGO) Tampak sebagai pneumonia alveolar/lobaris
pola keempat Bilateral paru setengah kasus
nodul acak Gambar 1
infeksi paru hematogen atau infeksi
granulomatosa Pneumonia Mycoplasma pneumoniae
banyak patogen dapat menyebabkan lebih Menyerang pasien muda
dari 1 pola Secara klinis batuk demam
penyebab pola yang berbeda
kelelahan
belum diketahui
Ro thoraks
pola konsolidasi predominan (pneumonia Opasitas retikulonodularis ataau konsolidasi
alveolar/pneumonia lobaris) ‘patchy’
pneumonia konsolidasi utama pneumonia CT
alveolar (gambar 1-4) Nodul sentrilobularis dan nodul lobularis pada
pneumonia lobaris daerah asinar konsolidasi
menyerang seluruh lobus paru GGO dengan penebalan dinding bronkial
Tampak sebagai bronkopneumonia
Gambar 5
pola nodul peribronkial predominan Gambar 10
ciri khas : didominansi oleh nodul Gambar 2
peribronkial termasuk nodul sentrilobularis
dengan atau tanpa konsolidasi peribronkial
(gambar 5) Pneumonia Chlamydophila pneumoniae
bronkopneumonia
Bagian dari koinfeksi
saat nodul sentrilobularis mendominasi,
menyerang di bronkiolar dan peribronkiolar Kriteria diagnostik ELISA
bronkiolitis infeksius Indeks IgA atau IgG melebihi 3
(gambar 6-9) Atau
Peningkatan interval > 1,0 IgA
TERIMA KASIH Atau
Peningkatan interval > 1,35 IgG
Ro thoraks
Pola opasitas gelas kaca predominan Konsolidasi ‘patchy’ atau opasitas retikularis
Pneumonia infeksius muncul dengan
CT
tampilan GGO
Pola pneumonia infeksius pneumonia Pola bervariasi
intersitisial Termasuk pneumonia alveolar,
(gambar 10-14) bronkopneumonia
Pneumonia Mycoplasma pneumoniae Pneumonia GGO predominan
menunjukkan pneumonia GGO Gambar 3 7 11
predominan pada perempuan 30 tahun:
GGO patchy dengan nodul peribronkial Pneumonia Legionella pneumophila
Pneumonia yang fatal Radiologi thoraks
Temuan radiologi thoraks Opasitas retikulonoduler dengan lapangan
Konsolidasi ‘airspace’ paru bawah predominan
Temuan CT CT
Konsolidasi dan GGO Nodul sentrilobularis atau peribronkialis
Gambar 12 denga penebalan dinding bronkial dan mukus
di bronkus
Pneumonia virus Gambar 9
Tampilan terbanyak
Bronkopneumonia dan GGO predominan Pneumonia yang mendasari emfisema
Pneumonia varicella-zoster Kavitas yang banyak disebabkan oleh daerah
Pola nodul acak atenuasi yang rendah menyerupai tampilan
Gambar 15 ‘honeycomb’
Gambar 21
22

TUBERKULOSIS
Tuberkulosis dapat bermanifes sebagai CAP DIAGNOSIS BANDING CAP
Gamabr 6, 4, 16 Cryptogenic organizing pneumonia (COP)
CT Batuk kering dan dispneu selama berbulan-
Limfadenopati hilar dan mediastinal bulan
Efusi pleura dan Nodul pulmoner Tampak konslidasi patchy.
Konsolidasi Tanda halo terbalik
Gambar 23
INFEKSI FUNGAL Gambar 24
Pneumonias fungal dapat ditemukan pada
pasien dengan imunosupresi Chronic eosinophilic pneumonia (CEP)
Gambar 18 Chronic eosinophilic pneumonia (CEP)
Gamabr 14 pneumonia eosinofilik lebih dari 2 minggu
Ditandai dengan eosinofil + otitis media atopik
KONDISI KLINIS TERTENTU TERKAIT CAP dan asma
Pneumonia aspirasi Ro thoraks
Disebabkan oleh inhalasi bakteri, makanan, Konsolidai nonsegmental bilateral dengan
asam lambung atau bahan lain inflamasi atau predomina perifer
edema paru CT
Terjadi pada pasien dengan kesadarann Konsolidasi perifer bilateral atau unilateral
berkabut GGO
Penyakit kronis yang melemahkan Gambar 25
Pasien dengan NGT
Pada hospital-acquired Neoplasma
pneumonia Tampak konsolidasi alveolar
Temuan: bronkopneumonia atau bronkiolitis Menyerupai pneumonia alveolar
infeksius Gamabr 26 27
Gambar 19
GGO ‘patchy’ dengan distribusi peribronkial Pneumonia lipoid
manifestasi yang sering ditemukan Terbagi menjadi eksogen pneumonia
Gambar 20 aspirasi
Endogen
Sindrom sinobronkial CT
Infeksi kronik dan berulang pada traktur Konsolidasi
respiratorius bawah dan sinus paranasal GGO dengan opasitas retikularis
Gambar 28

KESIMPULAN
Temuan pencitraan CAP bervariasi dan sering
tidak spesifik, namun sering membantu untuk
menemukan patogen spesifik
CT dapat membantu menyingkirkan diagnosis
penyakit noninfeksius dan pneumonia

Anda mungkin juga menyukai