ANALISIS KASUS
Seorang perempuan berusia 65 tahun datang dengan keluhan utama yaitu keluar darah dari
benjolan di kaki kanan ketika berjalan. Dari anamnesa didapatkan bahwa pasien terluka pada 2
tahun SMRS, tertancap duri di kakinya. Luka tersebut sudah dibersihkan, namun tidak kering hingga
7 bulan SMRS muncul benjolan di tempat luka tersebut. Benjolan tersebut sebesar biji kedelai, bisa
digerakkan, nyeri, merah, dan hangat. Tidak ada demam, tidak riwayat sakit gigi, tidak ada riwayat
trauma, tidak ada sakit tenggorokan, dan tidak ada riwayat diare. Pasien mengaku diberitahu
menderita kencing manis saat berobat benjolan dan luka tersebut. Benjolan tersebut semakin lama
semakin besar dan semakin nyeri.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kepala, leher, thoraks, ekstremitas atas dan abdomen
dalam batas normal. Pada ekstremitas bawah sebelah kanan didapatkan adanya benjolan yang
berukuran 10x5x6cm dan adanya sianosis serta hematom pada beberapa tempat di benjolan
tersebut. Pada perabaan, didapatkan benjolan tersebut hangat, adanya nyeri tekan. Tidak ada
krepitasi, serta pada pemeriksaan ROM didapatkan pergerakan aktif dan pasif yang luas
Dari hasil anamnesis hingga pemeriksaan penunjang maka dapat ditegakkan diagnosis pada
pasien ini adalah osteomielitis pada regio cruris dextra. Berdasarkan anamnesis didapatkan bahwa
pasien sebelumnya tertusuk duri pada bagian kaki yang terdapat benjolan. Luka pada kaki tersebut
tidak sembuh. Hal ini bisa menjadi faktor predisposisi dari osteomielitis. Selanjutnya pada
pemeriksaan fisik, didapatkan pula benjolan yang mobile dan lunak. Dari pemeriksaan penunjang
didapatkan adanya pembengkakan dari soft tissue. Untuk tatalaksana pada pasien ini maka perlu
dilakukan debridement.