Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO 1

HIV
Pertanyaan
1. Definisi
2. Epidemiologi
a. Sampai September 2011 tercatat ODHA dengan terapi ARV sebanyak
222.843 dari 33 provinsi dan 300 kab/kota
b. Rasio laki-laki : perempuan = 3:1
c. Usia tertinggi 20-29 tahun
3. Faktor risiko
4. Etiologi
5. Manifestasi klinis

Keadaan Umum
  Kehilangan berat badan >10% dari berat badan dasar
  Demam (terus menerus atau intermiten, temperatur oral >37,5oC) yang lebih dari
satu bulan
  Diare (terus menerus atau intermiten) yang lebih dari satu bulan
  Limfadenopati meluas

Kulit
PPE* dan kulit kering yang luas* merupakan dugaan kuat infeksi HIV. Beberapa kelainan
seperti kutil genital (genital warts), folikulitis dan psoriasis sering terjadi pada ODHA tapi
tidak selalu terkait dengan HIV
Infeksi
Kandidiasis oral*
Infeksi jamur Dermatitis seboroik*
Kandidiasis vagina berulang
  Herpes zoster (berulang atau
melibatkan lebih dari satu dermatom)*
  Herpes genital (berulang)
Infeksi viral   Moluskum kontagiosum
  Kondiloma

Batuk lebih dari satu bulan Sesak nafas


Tuberkulosis
Gangguan Pneumonia berulang
pernafasan
Sinusitis
kronis atau berulang
Nyerikepala yang semakin parah (terus menerus dan tidak jelas
penyebabnya)
Gejala neurologis
Kejang demam
Menurunnya fungsi kognitif
6. Pemeriksaan
a. Fisik
b. Penunjang
7. Diagnosis
a. Prinsip :
i. Semua jenis test HIV harus terdapat 5 C berdasarkan WHO
1. Consent = inform consent, pasien diberi kontrol
2. Confidentiality = kerahasiaan
3. Counselling = pre-test information, post test counselling
mengenai penyakit
4. Correct = pemeriksaan ulang untuk memastikan diagnosis
5. Connection = memberi dukungan untuk mencegah maupun
mengobati seperti follow-up, support treatment, pencegahan
jangka Panjang
ii. Harus diprioritaskan kepada pasien yang high risk dan belum pernah
test
iii. Test ulang dilakukan saat window period (0-20 hari pertama)
1. Dilakukan pada pasien dengan hasil (-) namun terdapat risiko
terpapar
iv. Prioritas test
1. Infant
a. ASAP untuk mencegah morbiditas dan mortalitas
b. <18 bulanvirological testing (Nucleic Acid Testing)
c. >=18 bulan/sudah berhenti nyusu >6 mingguRapid
Diagnostik Set atau EIA
2. Children dan adolescent
3. Ibu hamil
a. Saat ANC untuk menurunkan angka pediatric yg HIV
4. Men
b. Alat diagnostic
Eclipse period0-10 masa infeksi. Tidak ada alat diagnostic yg bisa mendeteksi marker
HIV. Akhir dari masa period ditandai dengan keberadaan marker HIV RNA/DNA yg
dideteksi oleh NAT kemudian HIV p24 antigen yg dideteksi oleh immunoassay
Window periodmasa berakhirnya deteksi antigen yang ditandai dengan adanya antibody
HIV-1/2 oleh tes serology

Format dari test HIV

Tipe format waktu Jenis spesimen


RDT immunofiltration <3 menit Serum, plas,a vena,
capiler
immunoassay Enzim immunoassay 2-3 jam Serum & palsma
NAT Qualitative NAT <5 jam Whole blood, dried
blood spot

Algoritma test HIV


Sensitivitas :
A1 >=99%
A2&3>=98%

Spesifisitas :
A1>=99%
A2&A3>=99%

Contoh A1 serologi 4th generation = RDT, EIA, CLIA, ECLs


c. Stadium klinis HIV positif (PERMENKES 87 tahun 2014)
8. Tatalaksana
a. Program
i. 4 pilar
1. Pencegahan
a. Pencegahan penularan HIV melalui transmisi seksual
dan alat suntik
b. Pencegahan di LP
c. Pencegahan dari ibu ke anak
d. Pencegahan dikalangan tukang jajan
2. Perawatan, dukungan dan pengobatan (PDP)
a. Pengobatan ARV
b. Dukungan dan Pendidikan bagi ODHA
3. Mitigasi=dukungan. Psikososio-ekonomi
4. Penciptaan lingkungan kondusif
b. Farmakologi
c. Infeksi oportunistik
d. Pemilihan ARV (mulai terapi dan pemantauan)

Anda mungkin juga menyukai