Anda di halaman 1dari 45

DERMATOPATOLOGI &

UJUD KELAINAN KULIT


Rosmelia
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran UII
STRUKTUR KULIT

C
BIOPSI KULIT
Tehnik biopsi:
1. Biopsi punch
2. Biopsi incisional
3. Biopsi eksisional
4. Biopsi shave
5. Biopsi gunting
TEHNIK PENGECATAN
Fiksasi rutin: formalin 10%
Fiksatif lain: glutaraldehid (imunofluoresens),
etanol (pap smear)
Pengecatan rutin: Hematoksilin-eosin
Pengecatan khusus: PAS/Periodic-Acid Schiff
(jamur, membran basalis, glikogen), Masson
trichrome (kolagen)
Pengecatan imunofluoresens
HISTOLOGI KULIT NORMAL
Pola penyakit
Vaskular
Selular Infeksi
Humoral
Inflamasi
Non-infeksi

Genetik
Defek
Proses
pertumbuh
penyakit
an Non-
genetik
Deposisi
Benigna
Neoplasma
Maligna
Gejala yang menyertai UKK
Pruritus
Demam
Nyeri
Pruritus
Jenis:
Sentral : pruritus
dipersepsi berasal
dari kulit, tetapi
sebetulya berasal dari
SSP karena gangguan
fungsi prosesing
informasi sensoris
Perifer : pruritus
karena aktivasi
pruritogen perifer

Page 8
9
DASAR-DASAR
DERMATOPATOLOGI
Proses pada epidermis:
1. Akantosis: penebalan epidermis flat, psoriasiformis,
papillomatosa, pseudokarsinomatosa
2. Atrofi epidermal (epidermal hipoplasia)
3. Hiperkeratosis
4. Parakeratosis
5. Diskeratosis
6. Hipergranulosis
7. Degenerasi granuler
8. Spongiosis (edema interseluler)
9. Degenerasi balon (edema intraseluler)
10.Akantolisis
11.Bula : intraepidermal, subepidermal
12.Pustul
13.Eksositosis
Akantosis

Atrofi

Hiperkeratosi
s
Parakeratosis Hipergranulos
is

Diskeratosis Degenerasi granuler


Spongiosis (edema interseluler) Akantolisis bula suprabasal

Bula subepidermal
Edema intraseluler (degenerasi balon)
Pustul (subkorneal) Kogoj spongiform pustule
eksositosis lekosit eksositosis lekosit
Proses pada taut dermal-epidermal:
1. Degenerasi vakuolar (degenerasi hidropik)
2. Abnormalitas sintesis melanin
Proses pada dermis dan subkutis:
1. Infiltrasi sel inflamasi
2. Granuloma
3. Sel raksasa
4. Perubahan pada jaringan ikat
5. Deposisi material asing
6. Pannikulitis
7. Perubahan pada jaringan lemak
Infiltrat dermis BP, eosinofil dominan

Granuloma palisade
dan matriks amorf
(tophus)

Keloid
Pannikulitis Lipoma
Ujud Kelainan Kulit (UKK)
Berdasar kejadian

UKK primer: makula, papula, urtika/bidur, patch,


plak, vesikel, bula, pustula, nodul, kista

UKK sekunder: krusta, skuama, ulkus, erosi, fisura,


ekskoriasi, skar, likenifikasi, atrofi

UKK khusus: telangiektasia, purpura, ptekie,


komedo, burrow, lesi target.
Ujud Kelainan Kulit (UKK)
Berdasar morfologi

Meninggi Mencekun Mendata Berisi Vaskular


g r cairan
Papul Erosi Makula Vesikel Purpura
Plak Ulkus Patch Bula Telangiekt
asia
Nodul Atrofi Eritema Pustula Infark
Kista Sinus Abses
Urtika/ Burrow
bidur
Skar
Komedo
TERMINOLOGI DAN
PATOLOGI
MAKULA DAN PATCH
Perubahan warna kulit, tanpa peninggian ataupun cekungan;
makula <0,5 cm, patch >0,5 melanin,
Dapat tampak eritem, hipopigmentasi (leukoderma),
berpigmen
Khusus: purpura (o.k. ekstravasasi eritrosit), diameter 1-2 mm
disebut ptekie, sedangkan yang berukuran diameter >2cm
disebut ekimosis

vasodilatati
on
Deposisi melanin
Dapat terjadi di:

Intraepidermis-taut dermal-epidermal: nevus (compound)


Membran basal: melasma, cafe au lait
Membran basal mid epidermis : nevus (junctional)
Papilla dermis: liken planus, fixed-drug-eruption
Dermis profunda: mongolian spot, blue nevus, nevus ota
Patch Vitiligo

Patch HPI
Makula Compound nevus

Papul Blue nevus


PAPUL DAN PLAK
Peninggian kulit berukuran diameter <0,5cm (papul) atau
>0,5cm (plak)
Dapat terjadi karena proses pada epidermis maupun dermis
dan subkutis: akantosis, hiperkeratosis, hipergranulosis,
spongiosis, infiltrasi sel inflamasi, granuloma, sel raksasa,
fibrosis, deposisi material asing maupun pannikulitis
Erupsi obat
makulopapuler

Plak
Psoriasis
URTIKA/PLAK URTIKA
>> Peninggian/pembengkakan kulit yang timbul sebagai
akibat udem papilla dermis bersifat sementara dan hilang
setelah beberapa jam. Berwarna merah muda (karena
vasodilatasi) kadang pucat didaerah sentral.

Urtikaria
NODUL dan KISTA
Nodul: massa solid, dapat disertai dengan ataupun tanpa
peninggian, namun terpalpasi dengan diameter >0,5 cm,
karena edema, infiltrat sel inflamasi, granuloma dan benda
asing, atau infiltrat sel neoplastik.
Kista: ruangan pada kulit yang mengandung cairan atau
material semisolid (sel dan produk sel), bagian dinding kista
dilapisi epitelium.

Nodul Limfoma
Kista Epidermoid inclusion cyst

Kista Digital myxoid


cyst
SKAR
>> penonjolan kulit yang disebabkan oleh
kumpulan jaringan ikat baru

Skar hipertrofik

Skar atrofik/skar
akne
VESIKEL dan BULA
peninggian kulit berisi cairan berukuran <0,5 cm
(vesikel) atau 0,5 cm bula).
o.k adanya celah pada berbagai lapisan epidermis
(intraepidermal) atau pada pertemuan dermis-
epidermis (sub-epidermal)
Vesikel dan bula intraepidermal dapat terjadi karena
proses: Akantolisis (pemfigus), Spongiosis (dermatitis
akut) , Degenerasi balon (varisela, herpes zoster,
infeksi HSV)
Vesikel dan dan bula sub-epidermal umumnya terjadi
karena fragilitas mekanik, atau proses autoimun, atau
perubahan genetis terhadap salah satu komponen
basement-membrane zone (pemfigoid bulosa)
Dermatitis
kontak akut

Herpes orolabialis
Pemfigus
vulgaris

Pemfigoid bulosa
PUSTULA
peninggian kulit berisi pus, yaitu eksudat purulen yang
terdiri dari lekosit dengan atau tanpa debris seluler, dapat
mengandung bakteri namun juga dapat steril
Contoh: impetigo, folikulitis, acne pustulosa

Impetigo
bulosa

Folikulitis
superfisial
EROSI dan ULKUS
Erosi : diskontinuitas atau hilangnya sebagian dari
epidermis atau mukosa
O.k. trauma, lepasnya lapisan epidermis karena maserasi,
rupturnya vesikel atau bula, atau nekrosis epidermal.
Contoh: nekrolisis epidermal toksik
Ulkus : diskontinuitas atau defek pada dermis dan sebagian
dermis (dermis papiler). Ulkus perlu diberi keterangan
tambahan mengenai bentuk tepi, dinding, dasar, serta isi
ulkus. Contohnya pada sifilis primer, ektima
Ekskoriasi : diskontinuitas kulit disebabkan oleh garukan,
sehingga bentuknya linier
Fisura : hilangnya bagian epidermis atau mukosa secara
linier yang disebabkan regangan yang melebihi elastisitas
jaringan.
Erosi

Ekskoriasi

Ulkus

Fisura
SKUAMA DAN KRUSTA
Skuama : bagian stratum korneum yang tampak
karena mengalami perubahan dan terakumulasi
di permukaan kulit.
Krusta : deposit atau debris sel, serum, pus,
atau darah yang mengering di permukaan kulit.
Bentuk dan warna krusta tergantung pada bahan
sekresi.
Halus/Pitiriasiformis Iktiosiformis

Eksfoliatif Kolaret
Kasar/Psoriasiformis
LIKENIFIKASI
penebalan kulit yang disebabkan oleh garukan
atau gesekan kronik, disertai dengan aksentuasi
garis kulit
o.k. penebalan reaktif epidermis disertai
perubahan kolagen dermis superfisial

Liken
Simpleks
Kronikus
KOMEDO
merupakan sumbatan keratin pada
muara folikel rambut.
BURROW / KUNIKULUS
lorong pada epidermis superfisial yang disebabkan oleh
adanya parasit, contoh: pada skabies, cutaneous larva
migrans (creeping eruption)

Creepin
g
Skabies eruption
TELANGIEKTASIA
makula eritem yang disebabkan oleh vasodilatasi
menetap pembuluh darah kecil.
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai