Referat ini dibuat sebagai salah satu persyaratan dalam mengikuti Kepaniteraan
Klinik di SMF Ilmu Obstetri dan Ginekologi di RSUD DR. RM. Djoelham Binjai
Disusun oleh :
HUURIYAH ‘AATHIFAH FAATIN
102119007
Pembimbing :
dr. EKA HANDAYANI, Sp.OG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas izinnya penulis dapat menyelesaikan refarat ini yang berjudul “ITP DALAM
pengarahan agar referat ini lebih baik dan bermanfaat. Tentunya penulis
menyadari bahwa referat ini banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca agar kedepannya
Besar harapan penulis agar referat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
meningkatkan keilmuannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
perubahan anatomi serta fisiologi dalam tubuh ibu. Salah satu perubahan fisiologi
ibu hamil akan mengalami penurunan hitung trombosit yang terjadi pada sekitar
10% dari ibu hamil. Sebagian besar penurunan trombosit bersifat ringan dan tidak
menyebabkan konsekuensi klinik apa pun hingga nilai hitung trombosit mencapai
Thrombocytopenic Purpura).1
Kehamilan dengan ITP terjadi pada 1 atau 2 orang dari setiap 1000
Etiologi dari ITP masih belum diketahui hingga saat ini, tetapi beberapa
anti-platelet autoantibodies yang telah diketahui berperan yaitu IgG dan antigen
pada membran trombosit.4 Diagnosis dari penyakit ITP sulit ditegakkan karena
1
2
wanita dengan ITP tidak dilarang untuk hamil, komplikasi maternal dan fetal
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
juga batasan dari ITP adalah trombositopenia dengan hitung trombosit pada
hapusan darah tepi perifer kurang dari 100.000 sel/mm3 dengan jumlah
megakariosit yang normal atau meningkat pada sumsum tulang, dan ketiadaan
2.2 Epidemiologi
yang terjadi pada sekitar 10% dari ibu hamil. Suatu studi didapatkan bahwa
adalah kehamilan dengan ITP, dan 2% sisanya merupakan berbagai kelainan yang
jarang dijumpai termasuk perlemakan hati akut pada kehamilan, sindrom HELLP,
purpura (TTP).1
3
4
Kehamilan dengan ITP terjadi pada 1 atau 2 orang dari setiap 1000
kehamilan yang paling sering muncul pada trimester pertama dan awal trimester
kedua. Wanita dengan ITP tidak dilarang untuk hamil, tetapi perlu dilakukan
edukasi mengenai komplikasi maternal dan fetal yang dapat terjadi sehingga
Etiologi dari ITP masih belum diketahui hingga saat ini, tetapi beberapa
anti-platelet autoantibodies yang telah diketahui berperan yaitu IgG dan antigen
Gejala ITP pada kehamilan tidak berbeda jauh dengan gejala ITP biasa.
Pasien kadang datang untuk pertama kali dalam kondisi hamil dengan
trombositopenia yang berat dan untuk wanita yang pernah didiagnosis dengan ITP
akan mengalami ITP eksaserbasi selama kehamilannya dimana nilai terendah dari
trombosit pada saat trimester ketiga, tetapi temuan paling sering terjadi adalah
rutin walaupun pada fase ini sulit dibedakan dengan trombositopenia gestasional.
Pasien kadang juga datang dengan keluhan memar, perdarahan mukosa (gingiva,
dalam tabel berikut yang nantinya akan menentukan kapan dimulai intervensi.2
ptekie (total ˃100) dan/atau memar atau pengobatan pada beberapa kasus
2.5 Patofisiologi
Saat ini pemahaman kita tentang patofisiologi dari ITP membimbing kita
dimediasi oleh imun dan penurunan produksi dari trombosit yang menghasilkan
penurunan trombosit pada seluruh sirkulasi. Harrington et al. adalah orang yang
pertama kali menyoroti peran imunitas pada kerusakan dari trombosit pada pasien
6
dan beberapa subyek penelitian dengan darah dari pasien dengan ITP. Hal ini
penolakan dan penurunan yang cepat dari jumlah trombosit subyek penelitian.
melawan trombosit.5
telah diketahui berperan sebaga antigen yang nantinya akan bereaksi dengan
antibodi belum terbentuk pada tahap ini. Kemudian trombosit diselimuti oleh
menyebabkan penghancuran terhadap trombosit. Hal ini terjadi pada limpa dan
tetapi juga memproduksi epitop kriptik dari glikoprotein trombosit yang lain yang
peptida baru pada permukaan sel dengan bantuan konstimulasi (yang ditunjukkan
oleh interaksi antara CD 154 dan CD 40) dan sitokin yang berfungsi memfasilitasi
proliferasi inisiasi CD4+ T cell clone -1 dan spesifisitas tambahan dalam bentuk T
7
cell clone-2. Reseptor sel imunoglobulin Sel B yang mengenali antigen trmbosit
(B-cell clone-2) dengan demikian akan menginduksi proliferasi dan sintesis anti
menjelaskan patofisiologi dari ITP pada beberapa pasien. Penemuan baru-baru ini
bahwa TPO mempunyai peran dalam penyakit ITP. Penurunan kadar TPO yang
berarti dalam plasma terjadi pada ITP.5 Semua mekanisme yang dijelaskan akan
penurunan.1
2.6 Diagnosis
untuk membedakan trombositopenia gestasional dan ITP. Akan tetapi uji ini
relatif tidak sensitif dan tidak spesifik selama kehamilan. Usaha membedakan
keduanya juga mungkin tidak begitu penting pada hitung trombosit dalam rentang
nilai tersebut, karena penatalaksanaanya pada ibu dan janin tidak dipengaruhi oleh
konfirmasi diagnosis.1
tanda yang cukup pasti untuk ITP. Sebaliknya trombositopenia ringan yang terjadi
pada trimester dua atau tiga dan tidak berhubungan dengan hipertensi atau
nyeri pada perut regio right upper quadrant (RUQ), mual muntah atau nyeri
hematologi lain atau seperti pada ITP tanpa kehamilan, bila respon yang kurang
dari terapi standard ITP maka perlu untuk dipertimbangkan pemeriksaan ini.3
hitung trombosit yang fisiologis terjadi kira-kira pada 10% kasus kehamilan
biasanya tetap dalam rentang normal selama masa kehamilan tetapi pada
10
2.7.2 Preeklampsia
pada usia kurang dari 20 atau lebih dari 30 tahun. Kriteria dari preeklampsia
adalah hipertensi (sistole ≥140mm Hg, diastole ≥90mm Hg) dan ditemukan
Penyakit ini terjadi pada 10–20% kasus preeklampsia berat. Penyakit ini
terjadi pada trimester ketiga. Trias dari penyakit ini adalah adanya
(SGOT ≥70 U/L), dan trombositopenia dengan hitung trombosit kurang dari
mortilitas dari maternal dan fetal. Dari profil tanda tersebut maka
syndrome
kepala, kelemahan dan kadang kejang), demam dan disfungsi renal. Tetapi
kumpulan gejala lengkap muncul hanya pada 40% of patients, dan lebih dari
terjadi pada kira-kira 15 - 26% pasien dengan SLE akibat dari peningkatan
dan/atau imun kompleks (ITP “sekunder”). Selain itu kurang lebih 25%
r ke 1-2
Trombosito - + - - - - Trimeste
penia r ke 2-3
Gestational
Insidental
a r ke 3
r ke 3
partum
r ke 2
pun
r ke 3
perdarahan intracranial fetus jarang terjadi, bukan berarti penilaian invasif untuk
indikasi obstetri.3
Pada sebagian besar kasus dari ITP bersifat self-limiting dan tidak
ITP dalam kehamilan bergantung pada derajat trombositopenia dan waktu yang
tersedia hingga persalinan. Ibu hamil dengan hitung trombosit lebih dari 30.000
sel/mm3 selama trimester pertama dan kedua hanya perlu dilakukan pemantauan
jika tidak nampak bukti terjadinya perdarahan. Risiko perdarahan pada ibu dan
Indikasi terapi adalah apabila hitung trombosit kurang dari 30.000 sel/mm3
yang terjadi kapan pun selama kehamilan untuk mencegah komplikasi. Khusus
15
pada trimester kegita ketika tanggal persalinan sudah dekat, tetapi biasanya
trombosit yang optimal untuk anestesi epidural masih dalam perdebatan diantara
Terapi lini pertama yang optimal pada ibu hamil dengan ITP masih
kontroversial. Prednison oral, diberikan dosis inisial 1-2 mg/kg/hari dan kemudian
diturunkan bertahap selama beberapa minggu, merupakan terapi yang aman dan
dapat meningkatkan hitung trombosit pada dua per tiga dari pasien, walaupun
diabetes gestasional, kenaikan berat badan, massa tulang yang menurun hingga
diberikan dengan efikasi yang sama. Mekanisme kerja dari IVIG dimungkinkan
adalah melalui beberapa mekanisme, tetapi yang dianggap paling penting adalah
tetapi dalam kasus ini adalah aktivitas autoimun. IVIG dapat dikombinasi dengan
pemberian metilprednisolon selama tiga hari dan memberikan hasil yang baik
16
terutama pada kasus yang gagal berespon terhadap pemberian steroid atau IVIG
setiap 3–6 minggu selama kehamilan. Selain itu harga dari IVIG masih sangat
mahal.1
ASH BCSH
perdarahan
IVIG Pengobatan awal: trimester 3 dan Oral steroid dan IVIg dianggap
dengan perdarahan
sel/mm3, asimptomatik
laparoskopi lebih
menguntungkan.
persalinan sel/mm3
janin saat persalinan. Hal ini disebabkan karena IgG ibu secara aktif
melakukan reaksi silang dengan antigens trombosit dari janin, sehingga terjadilah
fetal thrombocytopenia.3
2. Perhatian utama adalah nilai hitung trombosit yang harus mencapai nilai
18
anastesi, tetapi hal ini jarang terjadi selama nilai hitung trombosit >80.000 –
menggunakan forcep.
ASH BCSH
sel/mm3
sel/mm3
2.10.1 Ibu
Ibu dengan ITP tidak perlu takut untuk memberikan ASI karena
2.10.2 Bayi
akurat dapat memprediksi jumlah trombosit dari janin. Telah diketahui pula
bahwa tidak terdapat hubungan antara hitung trombosit ataupun status ITP
dan ketuban telah pecah. Selain itu dari berbagai penelitian telah dibuktikan
kurang dari 1%, maka telah disepakati oleh ASH bahwa menentukan dan
diperlukan.3
pemeriksaan hitung trombosit serial pada bayi lahir dari ibu dengan ITP
intrakranial.3
2.11 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu hamil dengan ITP adalah kegagalan
death, Solusio placenta, dan persalinan preterm. Sedangkan efek samping dari
steroids yaitu hipertensi dan diabetes gestasional. Komplikasi yang mungkin pada
KESIMPULAN
pada trimester pertama, ITP dapat muncul kapanpun selama hamil. ITP
walaupun jarang terjadi, tetapi penyakit ini tidak menyebabkan morbiditas yang
berarti bila dilakukan manajemen yang baik. IVIG dan steroid dosis rendah
menjadi lini pertama dalam terapi ITP, tetapi steroid dosis tinggi atau jangka
panjang berhubungan dengan toksisitas dari ibu hamil sehingga perlu dihindari.
intrakranial pada neonatus sangat jarang terjadi oleh karena itu prosedur invasif
sehingga metode persalinan lebih dinilai dari faktor ibu. Saran untuk persalinan
berikutnya pada ibu dengan ITP yang berencana hamil kembali adalah pentingnya
dilakukan pemeriksaan rutin dan menjelaskan risiko-risiko yang dapat terjadi agar
terjadi kehamilan dan persalinan yang aman baik bagi ibu maupun bagi janin.
22
DAFTAR PUSTAKA