Anda di halaman 1dari 2

Definisi

Tuberkulosis paru (TB) adalah suatu penyakit infeksi kronik yang sudah sangat lama dikenal pada
manusia, misalnya dia dihubungkan dengan tempat tinggal didaerah urban, lingkungan yang padat,
dibuktian dengan adanya penemuan kerusakkan tulang vertebra torak yang TB dari kerangka yang digali
di Heidelberg

Epidemiologi Global

TB dianggap sebagai masalah kesehatan dunia yang penting karena lebih kurang 1/3 penduduk dunia
terinfeksi oleh mikrobakterium TB. Pada tahun 1998 ada 3.617.047 kasus TB yang tercatat di seluruh
dunia. Sebagian besar dari kasus TB ini 95% dan kematian 98% terjadi di negara-negara yang sedang
berkembang, di antara mereka 75% berada pada usia produktif yaitu 20-49 tahun , karena penduduk
yang padat dan tinggi prevalensi maka lebih dari 65% dari kasus-kasus TB yang baru dan kematian yang
muncul terjadi di Asia. Alasan utama munculnya atau meningkatnya beban TB global ini disebabkan : 1.
Kemiskinan pada berbagai penduduk, tidak hanya pada negara yang sedang berkembang tetapi juga
pada penduduk perkotaan tertentu di negara maju. 2. Adanya perubahan demografik dengan
meninhkatnya penduduk dunia dan perubahan dari stuktur usia manusia yang hidup. 3. Perlindungan
kesehatan yang tidak mencakupi pada penduduk di kelompok yang rentan terutama di negeri-negeri
miskin. 4.Tidak memadainya pendidikan mengenai TB di antara para dokter. 5. Terlantar dan kurangnya
biaya untuk obat, sarana diagnostik, dan pengawasan kasus TB dimana terjadi deteksi terjadi dan
tatalaksana kasus yang tidak adekuat. 6. Adanya epidemi HIV terutama di Afrika dan Asia
Epidemiologi Indonesia

Indonesia adalah negeri dengan prevalensi TB ke-3 tertinggi di dunia setelah China dan India.

Table 1 prevalensi TB diantara tahun 1979-1982 di 15 propinsi di Indonesia

Tahun provinsi Jumlah penduduk tahun Prevalansi positif


Survei 1982 (juta) hapusan BTA sputum
(%)
1979 Jawa Tengah 26,2 0.13
1980 Bali 2,5 0.08
1980 DKI Jaya 7,0 0.16
1980 DI Yogyakarta 2,8 0.31
1980 Jawa Timur 30,0 0.34
1980 Sumatera Utara 8,8 0.53
1980 Sulawesi Selatan 6,2 0.45
1980 Sumatera Selatan 4,9 0.42
1980 Jawa Barat 28,9 0.31
1980 Kalimantan Barat 2,6 0.14
1980 Sumatera Barat 3,5 0.38
1981 Aceh 2,7 0.15
1981 Kalimantan Timur 1,3 0.52
1981 Sulawesi Utara 2,2 0.30
1982 Nusa Tenggara Timur 2,8 0.74

Gejala-gejala klinis

Keluhan yang terbanyak adalah

Demam biasanya subfebris menyerupai demam influenza tetapi kadang-kadang panas dan dapat
mencapai 40-41°C. serangan demam pertama dapat sembuh sebentar, tetapi kemudian dapat timbul
kembali. Begitu seterusnya hilang timbulnya demam influenza ini, sehingga pasien merasa tidak pernah
terbebas dari serangan demam influenza. Keadaan ini sangat dipenggaruhi oleh daya tahan tubuh
pasien dan berat ringannya infeksi kuman tuberculosis yang masuk.

Batuk/batuk darah. Gejala ini banyak ditemukan. Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk
ini di perlukan untuk membuang produk-produk radang keluar . karena terlibatnya bronkus pada setiap
penyakit tidak sama, mungkin saja batuk baru ada setelah penyakit berkembang dalam jaringan paru
yakni setelah berminggu-minggu atau berbulanermula-bulan peradangan bermula. Sifat batuk dimulai
dari batuk kering (non prodktif) kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif (menghasil
sputum). Keadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah karena terdapat pembuluh darah yang pecah.
Kebanyakan batuk darah pada tuberkulosis terjadi pada kavitas, tetapi dapat juga terjadi pada ulkus
dinding bronkus

Anda mungkin juga menyukai