Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/306894241

Kompetisi Antara Tanaman Sorgum dengan Rottboellia

Article · December 2011

CITATIONS READS

0 1,554

3 authors, including:

Danner Sagala
University of Prof. Dr. Hazairin, S.H.
29 PUBLICATIONS   29 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Soybean adaptation to short-term flooding under saturated soil culture on tidal swamps View project

Peningkatan Produksi Padi pada Lahan Sawah Tadah Hujan: Upaya Mengatasi Stres Terendam View project

All content following this page was uploaded by Danner Sagala on 26 August 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Sagala, D., L. Mualim, D. Darmadi JURNAL AGROQUA
Kompetisi antar Tanaman Sorgum… Vol. 9 No. 2, Desember 2011

KOMPETISI ANTARA TANAMAN SORGUM DENGAN ROTTBOELLIA


(Competition of Sorghum and Rottboellia exaltata L.F.)

Danner Sagala1, Leo Mualim2, Didi Darmadi3


1
Fakultas Pertanian Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH
2
Mahasiswa Program Doktor Institut Pertanian Bogor
3
Balai Penyuluh Pertanian Nangroe Aceh Darussalam

ABSTRACT
This research was aimed to study the competitiveness of shorgum and Rottboellia exaltata
L.f.. The experiment was done at glass house, experimental station of SEAMEO-BIOTROP,
Bogor on 3 Oktober – 17 November 2009. The main plant was Sorghum and the weed was
Rottboellia exaltata L.f.. the result showed that the sorghum was more competitive than
Rottboellia exaltata L.f..
Key words: Competition, Sorghum, Rottboellia exaltata L.f., weed

PENDAHULUAN yang dapat menurunkan hasil produksi


Kehadiran gulma dapat memberikan tanaman. Sastroutomo (1990) menyatakan
dampak negatif bagi usaha budidaya bahwa persaingan antara gulma dan tanaman
tanaman, baik terhadap hasil tanaman pokok adalah persaingan inter spesifik (inter
budidaya maupun terhadap proses produksi. spesific competition) yang karena terjadi
Dampak kerugian yang ditimbulkan antara antar spesies tumbuhan yang berbeda,
lain menurunkan hasil pertanian akibat sedangkan persaingan yang terjadi antara
persaingan dalam hal sumberdaya yang spesies tumbuhan yang sama merupakan
tersedia, menurunkan mutu hasil pertanian persaingan intraspesifik (intraspesific
akibat campuran biji gulma maupun bagian competition). Kompetisi dapat terjadi jika
lainnya, merupakan tanaman inang hama dan salah satu dari dua atau lebih oganisme yang
penyakit, mengakibatkan keracunan bagi hidup bersama-sama membutuhkan faktor
tanaman pokok akibat senyawa allelopati, lingkungan yang sangat terbatas
mempersulit atau menghambat pekerjaan di persediaannya dan tidak mencukupi bagi
lapangan dan pengelolaan hasil, kebutuhan bersama. Kompetisi dapat
menghambat atau merusak peralatan, diartikan juga sebagai periode dimana gulma
menurunkan debit air, menurunkan kualitas tumbuh bersama-sama dengan tanaman
air, menghambat lalu lintas air, irigasi dan budidaya meskipun belum diketahui secara
turbin listrik, pendangkalan perairan, dan pasti apakah terjadi persaingan diantara
akibatnya akan menambah biaya produksi keduanya terhadap faktor-faktor
(Madkar et al., 1986). Sukman dan Yakup pertumbuhan dalam jumlah minimal.
(1991) menyatakan bahwa pada sistem IRRI (1976) mengemukakan bahwa
pertanian di wilayah Jawa diperlukan input gulma yang menimbulkan kerugian paling
sebesar 17% dan di Sumatera sebesar 27% besar biasanya gulma rumput berdaun sempit
akibat gulma. yang dapat mengurangi hasil sorgum
Dampak negatif kehadiran gulma pada sebanyak 90% dibandingkan gulma berdaun
lahan pertanaman budidaya sangat bervariasi lebar. Rottboellia exaltata L.f. adalah satu
karena dipengaruhi oleh iklim, jenis diantara gulma daun sempit penting dalam
tanaman, jenis gulma, mekanisme asosiasi budidaya tanaman, termasuk sorgum.
gulma dan tanaman serta praktek pertanian. Selain memiliki potensi sebagai
Diantara mekanisme assosiasi gulma dan sumber karbohidrat, tanaman sorgum,
tanaman, kompetisi atau persaingan mempunyai keistimewaan lebih tahan
merupakan salah satu mekanisme asosiasi terhadap kekeringan dan genangan bila

37 
Sagala, D., L. Mualim, D. Darmadi JURNAL AGROQUA
Kompetisi antar Tanaman Sorgum… Vol. 9 No. 2, Desember 2011

dibandingkan dengan tanaman palawija Benih sorghum dan gulma R.exaltata


lainnya serta dapat tumbuh hampir disetiap disemai dalam pot plastik berisi tanah. Pot
jenis tanah. Mengingat potensi serta plastik dengan volume 2 liter diisi dengan
keistimewaannya itu, sorgum sebenarnya tanah dan pupuk kandangn dengan
layak dikembangkan terutama untuk perbandingan 3:1. Tanaman kemudian
menunjang upaya-upaya pelestarian dipelihara dan selama pemeliharaan
swasembada beras (Balai Informasi diberikan pengairan setiap hari. Setelah enam
Pertanian Provinsi Irian Jaya, 1990). minggu dilakukan pengamatan kompetisi.
Berdasarkan hal tersebut maka Tanaman sorghum dan gulma dicabut
dilakukan percobaan tentang kompetisi kemudian diambil bagian vegetatif di atas
antara tanaman sorgum (Sorghum bicolor) tanah. Seluruh tanaman dimasukkan dalam
dengan Rottboellia exaltata L.f. yang kantong kertas dan dioven untuk
bertujuan untuk mengetahui kemampuan memperoleh data berat keringnya. Data yang
kompetisi dari tanaman sorgum dengan diperoleh dianalisis untuk melihat tingkat
gulma Rottboellia exaltata L.f.. kompetisi dari setiap perlakuan yang
dilakukan.
BAHAN DAN METODE Percobaan kompetisi yang dilakukan
Percobaan ini dilaksanakan pada adalah tipe replacement series, antara
tanggal 3 Oktober – 17 November 2009 di sorghum dan rumput R.exaltata yang
rumah kaca kebun Percobaan SEAMEO- ditanam di pot 2 lt dengan populasi 36
BIOTROP, Bogor. Jenis tanaman utama tumbuhan per pot, dan replacement series
yang digunakan adalah Sorghum dan jenis dari 0, 1/6, 1/3, ½, dan 1 bagian, sehingga
gulma yang digunakan adalah Rottboellia populasi masing jenis adalah 0,36; 6,30;
exaltata L.f.. Perlakuan adalah kombinasi 12,24; 18,18; 24,12; 30,6; 36,0 untuk
populasi sorgum dan gulma dengan 4 masing-masing sorghum dan R.exaltata.
(empat) ulangan. Kombinasi yang Analisis monokultur untuk menghitung
digunakan adalah: nilai dikerjakan berdasarkan hubungan
Perlakuan Monokultur : antara kerapatan dan biomassa.
1. Sorghum populasi 6
2. Sorghum populasi 12 HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Sorghum populasi 18 Kompetisi Intraspesifik (Monokultur)
4. Sorghum populasi 24 Berat kering sorgum pada tanaman
5. Sorghum populasi 30 monokultur meningkat hingga populasi 18,
6. Sorghum populasi 36 kemudian menurun pada populasi 24 namun
7. R.exaltata populasi 6 melandai hingga populasi 36. Pada
8. R.exaltata populasi 12 monokultur R. exaltata terjadi peningkatan
9. R.exaltata populasi 18 berat kering dengan semakin meningkatnya
10. R.exaltata populasi 24 populasi per pot (Tabel 1 dan Gambar 1).
11. R.exaltata populasi 30 Pada monokultur sorghum ditemukan
12. R.exaltata populasi 36 adanya serangan hama Aphids pada pot
dengan populasi 24, 30 dan 36. Hal ini
Perlakuan Campuran : diduga menjadi penyebab menurunnya bobot
1. Sorghum : R.exaltata (36 : 0) kering sorghum pada populasi ini. Namun
2. Sorghum : R.exaltata (30 : 6) demikian persaingan antar individu dalam
3. Sorghum : R.exaltata (24 : 12) spesies menyebabkan sumberdaya yang
4. Sorghum : R.exaltata (18 : 18) terbatas semakin berkurang dan akhirnya laju
5. Sorghum : R.exaltata (12 : 24) pertambahan biomassa semakin melambat
6. Sorghum : R.exaltata (6 : 36) dan berkurang serta terjadi pelandaian
(leveling off).

38 
Sagala, D., L. Mualim, D. Darmadi JURNAL AGROQUA
Kompetisi antar Tanaman Sorgum… Vol. 9 No. 2, Desember 2011

Tabel 1. Bobot kering sorghum dan R.exaltata yang ditanam secara monokultur dan
polikultur.
Bobot kering (g)
No Perlakuan Ket
Sorgum Rottboellia
1 Sorghum 6 11.45
2 Sorghum 12 14.06
3 Sorghum 18 16.52
4 Sorghum 24 12.86 Aphid
5 Sorghum 30 12.28 Aphid
6 Sorghum 36 12.61 Aphid
7 Rottboellia 6 11.36
8 Rottboellia 12 14.45
9 Rottboellia 18 13.95
10 Rottboellia 24 13.37
11 Rottboellia 30 14.28
12 Rottboellia 36 15.44
13 Sorghum 36 - Rottboellia 0 10.11 0.00
14 Sorghum 30 - Rottboellia 6 6.73 5.04
15 Sorghum 24 - Rottboellia 12 6.75 8.54
16 Sorghum 18 - Rottboellia 18 3.95 8.70
17 Sorghum 12 - Rottboellia 24 3.27 8.94
18 Sorghum 6 - Rottboellia 30 3.23 8.98
19 Sorghum 0 - Rottboellia 36 0.00 15.22

18
16 16.52
14.45 15.44
14 14.06 13.95 13.37 14.28
12.86 12.61
12 12.28
11.45
10 11.36
Sorghum
8
Rottboellia
6
4
2
0 0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Gambar 1. Kurva Hubungan populasi dan biomassa pada tanaman sorgum dan
gulma rottbellia pada sistem monokultur

39 
Sagala, D., L. Mualim, D. Darmadi JURNAL AGROQUA
Kompetisi antar Tanaman Sorgum… Vol. 9 No. 2, Desember 2011

Sorghum Rottboellia Linear (Sorghum) Linear (Rottboellia)

0.16
0.14
0.12
y = 0.054x + 0.076
0.10 R² = 0.014
0.08
y = 0.14x + 0.06
0.06
R² = 0.45
0.04
0.02
0.00
0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 0.14 0.16 0.18

Gambar 2. Kurva regresi linear kemampuan kompetisi intraspesifik tanaman


sorgum dan gulma R.exaltata

Sorghum Rottboellia Log. (Sorghum) Log. (Rottboellia)

16.00
14.00
y = 6.231ln(x) + 0.327
12.00 R² = 0.857
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00 y = ‐4.56ln(x) + 10.42
R² = 0.913
0.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8

Gambar 3. Kurva Hubungan populasi dan biomassa pada tanaman sorghum dan
gulma R.exaltata pada sistem polikultur (1 – 7 = berturut-turut sebagai
kombinasi S36.R0, S30.R6, S24.R12, S18.R18, S12.R24, S6.R30 dan
S0.R36)

Berdasarkan persamaan regresi pada Ω


0.076/0.054 1.407
gambar 2, maka kemampuan kompetisi Ω
untuk sorghum dan R.exaltata dapat
ditentukan sebagai berikut : Kemampuan kompetisi untuk R.exaltata
, 0.06 0.14
Kemampuan kompetisi untuk sorghum Dimana 1 0.06
, 0.076 0.054 Ω
1 b 1 1 0.14
dimana Ω 0,076 Ω
b 1 1 0.054 Ω
0.06 ⁄ 0.14 0.428

40 
Sagala, D., L. Mualim, D. Darmadi JURNAL AGROQUA
Kompetisi antar Tanaman Sorgum… Vol. 9 No. 2, Desember 2011

Pada R.exaltata kurva berat kering 2. Terjadi ketidak-konsistenan data pada


juga semakin meningkat dengan polikultur sehingga tidak dapat diperoleh
bertambahnya populasi. Namun, daya desak yang benar.
kecenderungan yang terlihat dari kurva
adalah bahwa apabila sorghum tidak
DAFTAR PUSTAKA
terserang hama maka bobot kering sorghum
akan lebih tinggi dibandingkan dengan Ampong-Nyarko, K. and De Datta, S.K.
R.exaltata. Fenomena ini menunjukkan 1991. A Handbook dor Weed Control in
bahwa sorgum memiliki daya kompetisi Rice. IRRI, Philippines. 113 p.
yang lebih tinggi. Hal ini juga terbukti dari Balai Informasi Pertanian provinsi Irian
nilai β sorghum yang lebih tinggi. Jaya. 1990. Teknologi Budidaya
Sorghum. Irian Jaya.
Kompetisi Interspesifik dan Koefisien Daya De Datta, S. K. 1981. Principles and
Desak Practicesof Rice Production. John Wiley
Kompetisi interspesifik atau and Sons. New York, Chichester,
kompetisi antar jenis merupakan interaksi Tokyo, Toronto, Singapore.
negatif yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan Madkar, O.R., Tony K, dan Soepadyo M.
yang berbeda jenis. Interaksi tersebut dapat 1986. Masalah Gulma dan Cara
dilihat dari penurunan berat kering yang Pengendaliannya. Himpunan Ilmu
terjadi pada tanaman yang berasosiasi. Gulma Indonesia.
Gambar 3 menunjukkan bahwa dengan Moenandir, J., 2004. Prinsip-prinsip Utama
semakin bobot kering sorghum akan Cara Menyukseskan Produksi Pertanian,
menurun dengan hadirnya R.exaltata. Dasardasar Budidaya Pertanian.
Fenomena ini sangat berbeda pada Fakultas Pertanian Universitas
kompetisi intra spesies pada jumlah populasi Brawijaya, Malang.
yang sama dimana daya kompetisi sorghum Moenandir, Jody. 1988. Persaingan
lebih tinggi dibandingkan R.exaltata. Hal ini TAnaman Budidaya dengan Gulma
diduga karena gulma memiliki daya desak (Ilmu Gulma-Buku III). Rajawali Pers,
yang lebih tinggi dari pada sorghum. Namun Jakarta.
terjadi ketidak-konsistenan data sehingga Moody, K. 1991. Weed management in rice,
sulit untuk mengambil kesimpulan yang p. 301-328. In : Pimentel D. (ed).
Handbook of Pest Management in
Tabel 5. Koefisien daya desak pada Agriculture. Boca Rato (Florida). CRC
polikultur tanaman sorghum dan Press.
R.exaltata Sastroutomo, S. S. 1990. Ekologi Gulma.
Koefisian Daya Desak (k) Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Perlakuan
Sorghum R. exaltata SEAMEO-BIOTROP. 2010. Invasive Alien
S30.R6 4.64 251.44 Species. www.biotrop.org
S24.R12 11.23 115.25 Sukman dan Yakup, 1991. Gulma dan
S18.R18 24.33 56.72 Teknik pengendaliannya. Raja Grafindo.
S12.R24 44.96 27.93 Jakarta.
S6.R30 110.58 11.25 Sutrisno., Purnomo Djoko., Turanto. 1980.
Pengaruh Jawan (Echinochloa crussgalli
L) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi
KESIMPULAN Sorgum IR 36. Prosiding Konperensi
Berdasarkan hasil percobaan, maka Ke-enam Himpunan Ilmu Gulma
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Indonesia. Medan 12-14 Februari 1981.
1. Kemampuan kompetisi sorghum lebih
tinggi dibandingkan R.exaltata pada
penanaman monokultur

41 

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai