Pernah disuatu waktu aku ingin menyerah dengan ketentuan Tuhan. Ini
berat, saat kesalahan sudah kulakukan karena kecerobohanku. Setiap kali
melakukan tindakan selalu gagal dalam kemandirian. Aku merasa minder. Mulai
membandingkan keahlianku dengan teman setimku. Namun, seketika itu ada
aduan dari keluarga klien jika klien mengalami nyeri di punggungnya. Mendengar
aduan itu, aku langsung menuju kamar klien. Dia tampak merintih kesakitan,
sembari memegang pinggangnya. Klien memang sedang dilakukan transfusi darah
karena trombositnya menurun. Saya hanya bisa mengajarkan teknik-teknik yang
sudah dipelajari selama di kelas. Namanya Tn.b, beberapa kali sering mengeluh
nyeri pada punggungnya dan diiringi tangisan. Seketika itu, dibenak saya hanya
ingin mereka tidak berada disini. Tidak merasakan kesakita yang luar biasa.
Setiap klien dinyatakan sehat dan bisa untuk dibawa pulang, saya selalu bilang
“Jangan kesini lagi ya pak/bu, jangan ketemu saya lagi disini. Ketemunya di jalan
saja ya...” mereka tertawa bahagia mendengar ucapan itu. Semenjak itu, paling
tidak usaha selalu ada untuk kesembuhan mereka.
Responsi, tugas kuliah bagi tim 10 adalah hanya sekedar bonus. Inti dari
tim kami adalah klien kami. Karena Mahasiswa bukan semata terkekang oleh
sebuah aturan tugas. Tindakan nyata dari Mahasiswa lebih diperlukan daripada
tugas tertulis di buku laporan.
“ Nduk, dadio wong ngerti. Ojo gelem dadi wong pinter. Jaman sak iki akeh
wong pinter nanging ora ngerti. Contohe ora ngerti sopan santun marang wong
tua. Mulana dadio wong ngerti ya...” Mbah Saiman di PSTW Magetan Jawa
Timur
Artinya “ Nak, jadilah orang yang tahu. Jangan mau jadi orang yang pintar. Jaman
sekarang banyak orang yang pintar tapi tidak tahu. Misalnya tidak tahu sopan
santun sama orang yang lebih tua. Oleh karena itu, jadilah orang yang tahu ya...”
Catatan : PSTW Magetan Jawa Timur adalah tempat praktek di panti jompo.
“ Keusksesan itu bukan hanya soal nilai dan materi, tapi saat kamu bersyukur atas
karunia Tuhan. Itu juga sebuah kesuksesan. Saat bisa membuat mereka tersenyum
kembali. Saat kamu bisa menerapkan kebenaran dan kebaikan dalam hidup. Itu
macam contoh kesuksesan yang tak banyak orang memahaminya.”