Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSONAL HYGIENE (KEBERSIHAN DIRI) PADA IBU NIFAS

Disusun Oleh :
1. Ahmad Kholisun Nawa
2. Anggita Dewi Saputri
3. Mohammad Rizal Febrialdo
4. Nanda Tri Syahputra
5. Yunita Setyaningrum

Tingkat : III / Semester VI

PRODI DIPLOMA III – KEPERAWATAN PONOROGO


POLTEKKES KEMENKES MALANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEBERSIHAN DIRI PADA IBU NIFAS

POKOK BAHASAN : Post Natal Care (PNC)


SUB POKOK BAHASAN : Kebersihan Diri pada Ibu Nifas
SASARAN : Ibu Nifas
TEMPAT : RSUD dr. Hardjono Ponorogo
PENYULUH : Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Ponorogo,
Poltekkes Kemenkes Malang
HARI/TANGGAL : Sabtu, 2 Februari 2019
WAKTU : 40 menit
METODE : Ceramah dan Tanya Jawab
MEDIA : Leaflet

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukannya penyuluhan tentang personal hygiene diharapkan ibu-ibu
dapat mengetahui dan mengerti teknik personal hygiene yang baik bagi dirinya pada
masa nifas atau masa pulih kembali yang berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah dilakukannya penyuluhan, peserta/sasaran diharapkan :
a. Mengetahui pengertian masa nifas.
b. Mengetahui pengertian personal hygiene
c. Mengetahui beberapa perawatan diri yang diperlukan ibu dalam masa nifas.
d. Mengetahui dampak jika tidak merawat diri dengan baik.
KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
Pengkajian
1. Pembukaan 5 Menit 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam dan dan
perkenalan mendengarkan
2. Menyampaikan topik dan perkenalan.
tujuan penyuluhan kepada 2. Mendengarkan
sasaran penyampaian
3. Kontrak waktu untuk topik dan tujuan.
kesepakatan penyuluhan 3. Menyetujui
dengan sasaran kesepakatan
pelaksanaan
Penkes.

2. Kegiatan 20 Menjelaskan : 1. Menyampaikan


Inti Menit 1. Pengertian masa nifas. tujuan yang
2. Pengertian personal didapat.
hygiene. 2. Menanyakan hal-
3. Beberapa perawatan diri hal yang belum
yang diperlukan ibu dalam dipahami.
masa nifas.
4. Dampak jika tidak merawat
diri dengan baik.

3. Penutup 15 1. Melaksanakan evaluasi 1. Menjawab


menit dengan metode tanya jawab pertanyaan.
2. Menyimpulkan materi. 2. Mendengarkan
3. Menutup acara dengan kesimpulan.
mengucapkan salam. 3. Menjawab salam.

EVALUASI
a. Evaluasi Proses
1) Prosedur : Tanya jawab
2) Jenis Test : Lisan
3) Butir pertanyaan :
a) Jelaskan pengertian masa nifas ?
b) Jelaskan pengertian personal hygiene ?
c) Sebutkan perawatan diri yang dibutuhkan ibu dalam masa nifas ?
d) Sebutkan dampak jika tidak merawat diri dengan baik ?
b. Evaluasi Hasil
1) Penkes dianggap berhasil jika peserta/sasaran mampu menjawab 80% dari
beberapa pertanyaan yang diberikan.
2) Peserta/sasaran dapat mengetahui dan memahami perawatan diri apa yang
dibutuhkan ibu dalam masa nifas.
3) Peserta/sasaran tahu dampak jika tidak merawat diri dengan baik.

MATERI
a. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah partus selesai sampai pulihnya
alat-alat kandungan seperti sebelum hamil,lamanya masa nifas ini kira-kira 6-8
minggu (Abidin, 2011).
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu atau 40 hari (Saleha, 2009).
Masa nifas/puerperium di mulai sejak satu jam setelah lahir plasenta sampai 6
minggu atau 40 hari setelah itu (Saifudin, 2009).

b. Pengertian Personal Hygiene


Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan diri dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, 2006).
Personal hygiene adalah hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karna
kebersihan mempengaruhi kesehatan dan psikis (Astutiningsih, 2006).

Tujuan dilakukannya personal hygiene adalah sebagai berikut.


1) Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2) Memelihara kebersihan diri seseorang
3) Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4) Mencegah penyakit
5) Menciptakan keindahan
6) Meningkatkan rasa percaya diri
c. Kebutuhan Perawatan Diri Ibu Nifas
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan
perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri, meliputi :
1) Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena
produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna
untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak
longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian
juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah
sekitarnya akibat lochea.
2) Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat
gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis
dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda
antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan
akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang
cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering
rambut.
3) Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan
dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam
minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah
keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan
jaga agar kulit tetap kering.
4) Kebersihan vulva dan sekitarnya.
 Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan
daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru
kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali
buang air kecil atau besar.
 Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua
kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan
dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
 Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
 Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
untuk menghindari menyentuh luka, bilas dengan air dingin atau cuci
menggunakan sabun. Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah
infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan.
Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah
genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai
dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan
sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya
diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan
pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci,
dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.

d. Dampak Tidak Merawat Diri


Akibat kurangnya atau tidak menjaga kebersihan diri dengan baik yaitu
(Suwiyoga, 2004):
1) Ibu mudah sakit
2) Ibu terlihat kotor/ kurang bersih
3) Bayi ibu sakit
4) Ibu kurang percaya diri
5) Ibu mengalami infeksi
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Muhammad Zainal. 2011. Asuhan Postnatal Care.
www.masbied.com/search/pembagian-umur-menurut-masa-reproduksi
Ambarwati. (2010). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Aris, Tarwoto, dan Wartonah. (2009). Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa
Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media. 198; 200.
Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Saleha. Siti. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Makassar: Salemba Medika.
Suwiyoga, (2004). Gejala-Gejala dan Infeksi Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Tarwoto & Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Edisi Ke-3. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai