Kepala ruangan
Bagian administrasi
PA PA PA PA
RA RB RC RD
Tn.J Ny.J
82th 72th
Keterangan :
: Laki – Laki/Perempuan
: Meninggal Dunia
: Klien
: Garis Perkawinan
: Garis Saudara
: Garis satu rumah
2. NUTRITION
a. A (Antropometri) meliputi BB, TB, LK, LD, LILA, IMT :
BB biasanya : 62kg dan BB sekarang 62kg
TB : 165cm
IMT : BB/TB2 = 62kg/(1.65)2m = 62kg/2.8m =
22.14 (normal)
b. B (Biochemical) meliputi data laboratorium yang abnormal:
PPT : L 9.0, SGOT : H 69, SGPT : H 41
c. C (Clinical) meliputi tanda-tanda klinis rambut, turgor kulit,
mukosa bibir, conjungtiva anemis/tidak :
Pertumbuhan rambut baik, merata, warna rambut hitam
sedikit beruban, turgor baik, mukosa bibir kering,
konjungtiva pucat.
d. D (Diet) meliputi nafsu, jenis, frekuensi makanan yang
diberikan selama sakit :
TKTP 3x1 hari, nafsu makan kurang habis setengah porsi
dan makanan tambahan dari luar seperti seneck dan buah.
e. E ( Energy )meliputi kemampuan klien dalam beraktivitas
selama sakit :
Klien hanya berbaring di tempat tidur.
f. F (Faktor) meliputi penyebab Masalah nutrisi (kemampuan
menelan, mengunyah, dll) : kemampuan menelan dan
mengunyah baik.
g. Penilaian status gizi (berdasarkan IMT : 22.14 (normal)
h. Pola asupan cairan : infuse RL, air putih, teh
i. Cairan masuk :
Infuse : 1000cc/24 jam
Minum : 300cc/24 jam
Air metabolic : 5cc x 62kg = 310cc/24 jam
j. Cairan keluar :
Urine : 900cc/24 jam
IWL : 15 x 62kg = 930cc/24 jam
k. Penilaian Status Cairan (balance cairan) :
Intake : 1610cc
Output : 1830cc
Kesimpulan : output – intake
: 1830 – 1610
: 220cc (balance)
l. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi :bentuk simetris, tisdak ada lesi, tidak ada
asites
Auskultasi :8x/menit
Palpasi :tidak ada nyeri tekan, tidak ada skibala
Perkusi :hypertimpani
Masalah keperawatan :
Tidak ada Masalah
4. ACTIVITY / REST
a. Istirahat / tidur
1) Jam tidur : 8jam ; 22.00-05.00; dan jam 12.00-13.00
2) Insomnia : klien kadang-kadang terbangun karena
nhyeri
3) Pertolongan untuk merangsang tidur :
Menganjurkan klien untuk tarik nafas dalam dan berzikir
b. Aktivitas
1) Pekerjaan : suwasta
2) Kebiasaan olahraga : tidak pernah
3) ADL
a) Toileting : dibantu, klien menggunakan kateter
b) Kebersihan : dibantu, klien di sibin oleh kelurga
c) Berpakaian : berpakaian, dibantu
4) Bantuan ADL : klien memerlukan bantuan penuh
5) Kekuatan otot :
5 5
5 3
5. PERCEPTION / COGNITION
a. Orientasi/ kognisi
1) Tingkat pendidikan : SMP
2) Tingkat pengetahuan : kurang
3) Orientasi : baik
b. Sensasi / persepsi
1) Riwayat penyakit jantung : tidak ada
2) Sakit kepala : tidak ada
3) Penginderaan : tidak ada
c. Communication
1) Bahasa yang digunakan : bahasa jawa
2) Kesulitan berkomunikasi : tidak ada
Masalah keperawatan :
Tidak ada Masalah
6. SELF PERCEPTION
a.Self-concept / self-esteem
1) Perasaan cemas / takut :klien mengatakan
tidak ingin sakit seperti ini
2) Perasaan putus asa/kehilangan :klien merasa tidak
berguna sebagai kepala keluarga
3) Keinginan untuk menciderai : tidak ada
4) Adanya luka/cacat : tidak ada
5) Harga diri :klien merasa tidak
berguna
6) Gambaran diri :
Pola persepsi dan konsep diri yang timbul pada klien
fraktur yaitu timbul ketidakkuatan akan fraktur, rasa
cemas, rasa ketidakmampuan untuk melakukukan
aktivitas secara optimal, dan pandangan terhadap dirinya
yang salah (gangguan body image). Perilaku memantau
tubuh.Trauma terhadap bagian tubuh yang tidak berfungsi.
Gukturangguan fungsi tubuh, ganguan struktur tubuh.
Masalah keperawatan :
Gangguan citra tubuh
7. ROLE RELATIONSHIP
a. Peranan hubungan
1) Status hubungan : menikah
2) Orang terdekat : keluarga
3) Perubahan konflik / peran :tidak ada perubahan
konflik/peran
4) Interaksi dengan orang lain :tidak ada perubahan gaya
hidup
Masalah keperawatan :
Tidak ada Masalah
8. SEXUALITY
a. Identitas seksual
1) Masalah / disfungsi seksual : tidak ada
Masalah keperawatan :
Tidak ada Masalah
12. COMFORT
a. Kenyamanan/nyeri
1) Provokes (yang menimbulkan nyeri): pembengkakan
pada paha kiri karena fraktur femur
2) Quality (bagaimana kualitasnya) :pasien
mengatakan nyeri terasa seperti cenut-cenut/cumpleng
3) Regio (dimana letaknya) :paha sebelah
kiri
4) Scale (berapa skalanya) :6
5) Time (waktu) :hilang timbul,
hilang pada saat tidak ada pergerakan, timbil pada
saat pasien ada pergerakan
b. Rasa tidak nyaman lainnya : kaku
c. Gejala yang menyertai : tidak ada
Masalah keperawatan :
Nyeri Akut
DATA LABORATORIUM
Tanggal : 16-02-2019
Hasil
Jenis pemeriksaan Harga normal Satuan
pemeriksaan
PPT L 9.0 9.9 – 11.6 Detik
APTT 22.6 25.0 – 31.3 Detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama : Tn. M
Hari/Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil pemeriksaan
16-02-2019 Rontgen Fraktur femur CF fraktur femur dextra
20-02-2019 Rontgen Fraktur femur Close fraktur femur dextra
Heart rate :60 bp
PR Int:182 ms (normal sinus rhythm)
QRS Dur :76 ms (normal axis)
16-02-2019 EKG QT/QTc:390/390 ms (possible
anteroseptal MI)
P-RT axes : (markedly abnormal
ekg) 66 47 19
16-02-2019 GDA 135 mg/dL
ANALISA DATA
IMPLEMENTASI
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1,2,3,4,5
19-02- 3 08.30 1. Menggunakan 10.20 S :
2019 pendekatan tenag Pasien mengatakan
(Pagi) dan menyakinkan pasrah akan keadaannya
08.35 2. Mengobservasi tanda dan cemas karena mau
gejala gangguan operasi.
citra tubuh. Gunakan O :
pendekatan tenang a. Pasien tampak
dan menyakinkan cemas
08.40 3. menentukan harapan b. Klien banyak diam
citra diri pasien di c. Susah beraktifitas
dasarkan pada tahap d. Pasien mengalami
perkembangan fraktur femur
08.45 4. Mengajarkan pasien e. Perilaku memantau
afirmasi positif tubuh.
(berdo’a dan f. Trauma terhadap
berdzikir) bagian tubuh yang
08.50 5. Mengajarkan pasien tidak berfungsi
nafas dalam dan i. Gangguan fungsi
mengeluarkan nafas tubuh, ganguan
dengan berdzikir struktur tubuh
secara pelan-pelan. A : Masalah teratai
08.55 6. Memotivasi pasien sebagian (skor 86)
dengan hal-hal yang P : Lanjut intervensi
positif yang bisa 1,2,3,4,5,6,7
dikerjakan pasien
(membaca buku,
mengobrol dengan
pasien lain)
09.00 7. Membantu klien
untuk meningkatkan
fungsi bagian tubuh
yang terganggu dan
membantu klien
untuk
mengoptimalkan
bagian tubuh yang
masih normal
09.10 8. Mengedukasi
keluarga untuk tetap
mendampingi dan
mendukung serta
memberi semangat
kepada pasien
09.15 9. Jelaskan tentang
pengobatan,
perawatan, kemajuan
dan prognosis
penyakit
19-02- 2 15.50 1. Melakukan observasi 17.15 S:-
2019 kemampuan pasien O:
(Siang) dalam mobilisasi a. K/u baik
15.55 2. Melakukan b. Kesadaran compos
pemeriksaan fisik metis
16.00 3. Memonitor vital sign c. TD : 130/80 mmHg
16.10 4. Berikan pasien N : 92 x/menit
mendapatkan posisi S : 35.50C
tubuh yang optimal RR : 24x/menit
untuk pergerakan d. Pasien hanya
sendi aktif maupun berbaring di tempat
pasif tidur
16.15 5. Hari pertama pos op e. Seluruh akltivitas
menganjurkan/memb pasien dibantu
eri tahu pasien keluarga
jangan terlalu f. Pasien nampak
banyak bergerak, menahan nyeri
diam di tempat tidur g. Kekuata 5 5
16.25 6. Mendampingi dan n otot 5 3
membantu pasien
saat mobilisasi dan A : Masalah belum
bantu penuhi ADL teratasi
(memakai baju, P : Lanjutkan intervensi
membuang urin) 1,2,3,4,5
19-02- 3 16.30 1. Mengobservasi tanda 17.25 S :-
2019 gejala gangguan O :
(Siang) citra tubuh. Gunakan a. Pasien mengalami
pendekatan tenang fraktur femur
dan menyakinkan b. Gangguan fungsi
16.35 2. Menentukan harapan tubuh, ganguan
citra diri pasien di struktur tubuh
dasarkan pada tahap c. K/u baik
perkembangan d. Kesadaran compos
16.40 3. Mengajarkan pasien metis
afirmasi positif e. Pasien hanya
(berdo’a dan berbaring di tempat
berdzikir) tidur
16.45 4. Mengajarkan pasien A : Masalah teratai
nafas dalam dan sebagian (skor 60)
mengeluarkan nafas P : Lanjut intervensi
dengan berdzikir 1,2,3,4,5,6,7
secara pelan-pelan.
16.50 5. Memotivasi pasien
dengan hal-hal yang
positif yang bisa
dikerjakan pasien
(membaca buku,
mengobrol dengan
pasien lain)
17.00 6. Membantu klien dan
libatkan keluarga
untuk meningkatkan
fungsi bagian tubuh
yang terganggu dan
membantu klien
untuk
mengoptimalkan
bagian tubuh yang
masih normal
7. Meningkatkan
dukungan keluarga
untuk tetap
mendampingi dan
mendukung serta
memberi semangat
kepada pasien
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1,2,3,4,5
20-02- 3 06.45 1. Mengobservasi tanda 08.10 S :
2019 gejala gangguan Pasien mengatakan (kula
(Pagi) citra tubuh. Gunakan pasrah mbk, niki cobaan).
pendekatan tenang Pasien mengatakan sulit
dan menyakinkan bergerak dan takut untuki
06.50 2. Menentukan harapan bergerak
citra diri pasien di O :
dasarkan pada tahap a. Pasien tampak
perkembangan cemas
07.00 3. Mengajarkan pasien b. Klien banyak diam
afirmasi positif c. Susah beraktifitas
(berdo’a dan d. Pasien mengalami
berdzikir) fraktur femur
07.05 4. Mengajarkan pasien e. Perilaku memantau
nafas dalam dan tubuh.
mengeluarkan nafas f. Trauma terhadap
dengan berdzikir bagian tubuh yang
secara pelan-pelan. tidak berfungsi
07.10 5. Memotivasi pasien j. Gangguan fungsi
dengan hal-hal yang tubuh, ganguan
positif yang bisa struktur tubuh
dikerjakan pasien A : Masalah teratai
(membaca buku, sebagian (skor 102)
mengobrol dengan P : Lanjut intervensi
pasien lain) 1,2,3,4,5,6,7
07.15 6. Membantu klien
untuk meningkatkan
fungsi bagian tubuh
yang terganggu dan
membantu klien
untuk
mengoptimalkan
bagian tubuh yang
masih normal
07.20 7. Mengedukasi
keluarga untuk tetap
mendampingi dan
mendukung serta
memberi semangat
kepada pasien
07.30 8. Jelaskan tentang
pengobatan,
perawatan, kemajuan
dan prognosis
penyakit
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1,2,3,4,5
20-02- 3 15.15 1. Mengobservasi tanda 16.30 S :
2019 gejala gangguan Pasien mengatakan agak
(Siang) citra tubuh. Gunakan cemas dengan tubuhnya
pendekatan tenang O:
dan menyakinkan a. Pasien tampak
15.20 2. Menentukan harapan cemas
citra diri pasien di b. Klien banyak diam
dasarkan pada tahap c. Susah beraktifitas
perkembangan d. Pasien mengalami
15.25 3. Mengajarkan pasien fraktur femur
afirmasi positif e. Perilaku memantau
(berdo’a dan tubuh.
berdzikir) f. Trauma terhadap
15.30 4. Mengajarkan pasien bagian tubuh yang
nafas dalam dan tidak berfungsi
mengeluarkan nafas g. Gangguan fungsi
dengan berdzikir tubuh, ganguan
secara pelan-pelan. struktur tubuh
15.430 5. Memotivasi pasien A : Masalah teratai
dengan hal-hal yang sebagian (skor 106)
positif yang bisa P : Lanjut intervensi
dikerjakan pasien 1,2,3,4,5,6,7
(membaca buku,
mengobrol dengan
pasien lain)
15.45 6. Membantu klien dan
libatkan keluarga
untuk meningkatkan
fungsi bagian tubuh
yang terganggu dan
membantu klien
untuk
mengoptimalkan
bagian tubuh yang
masih normal
15.50 7. Meningkatkan
dukungan keluarga
untuk tetap
mendampingi dan
mendukung serta
memberi semangat
kepada pasien
20-02- 2 19.37 1. Melakukan 21.15 S:
2019 pengkajian a. Pasien mengatakan
(Malam) kemampuan pasien masih sulit untuk
19.42 dalam mobilisasi bergerak, nyeri
2. Melakukan semakin bertambah
19.50 pemeriksaan fisik jika digunakan untuk
19.55 3. Memonitor vital sign bergerak
4. Memberikan pasien b. Pasien mengatakan
mendapatkan posisi takut untuk bergerak
tubuh yang optimal dan terbatas
untuk pergerakan O:
sendi aktif maupun a. K/u baik
20.00 pasif b. Kesadaran compos
5. Mengajarkan pasien metis
20.07 merubah posisis c. TTV
6. Hari ke 2 melakukan TD: 130/70 mmHg
20.15 latihan kaki fleksi N: 76x/menit
ekstensi pergelangan S: 36.60C
kaki serta jari-jari RR: 22x/menit
kaki d. Pasien hanya
7. Mendampingi dan berbaring di tempat
membantu pasien tidur kadang-kadang
saat mobilisasi dan menekuk kakinya
bantu penuhi ADL dan menggerakkan
(memakai baju, pergelangan kaki
membuang urin) e. Seluruh akltivitas
pasien dibantu
keluarga
f. Pasien nampak
menahan nyeri
g. Kekuatan otot
5 5
A : Masalah 5 3
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1,2,3,4,5
20-02- 3 20.10 1. Mengobservasi tanda 21.30 S :
2019 gejala gangguan Pasien mengatakan agak
(Malam) citra tubuh. Gunakan cemas dengan tubuhnya
pendekatan tenang Dan senatiasa hanya bisa
dan menyakinkan berdo’a
20.20 2. Menentukan harapan O :
citra diri pasien di a. Pasien tampak
dasarkan pada tahap cemas
perkembangan b. Klien banyak diam
20.25 3. Mengajarkan pasien c. Susah beraktifitas
afirmasi positif d. Pasien mengalami
(berdo’a dan fraktur femur
berdzikir) e. Perilaku memantau
20.30 4. Mengajarkan pasien tubuh dan sesekali
nafas dalam dan memegangi bagian
mengeluarkan nafas tubuhnya yang
dengan berdzikir
sakit
secara pelan-pelan.
20.35 5. Memotivasi pasien f. Trauma terhadap
dengan hal-hal yang bagian tubuh yang
positif yang bisa tidak berfungsi
dikerjakan pasien g. Gangguan fungsi
(membaca buku, tubuh, ganguan
mengobrol dengan struktur tubuh
pasien lain) A : Masalah teratai
20.40 6. Membantu klien dan sebagian (skor 109)
libatkan keluarga P : Lanjut intervensi
untuk meningkatkan 1,2,3,4,5,6,7
fungsi bagian tubuh
yang terganggu dan
membantu klien
untuk
mengoptimalkan
bagian tubuh yang
masih normal
20.45 7. Meningkatkan
dukungan keluarga
untuk tetap
mendampingi dan
mendukung serta
memberi semangat
kepada pasien
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1,2,3,4,5
21-02- 3 08.10 1. Mengobservasi tanda 09.40 S :
2019 gejala gangguan Pasien mengatakan (kula
(Pagi) citra tubuh. Gunakan bar niki pun mboten
pendekatan tenang nyambut damel potong
dan menyakinkan kajeng maleh mbk, dek
08.15 2. Menentukan harapan mben pun nate kebacok
citra diri pasien di kula dereng kapok sak
dasarkan pada tahap niki kula pun ngeteniki
perkembangan kula bade dados tukang
08.20 3. Mengajarkan pasien pijet mawon amergi kula
afirmasi positif nnggih saget mijet).
(berdo’a dan O :
berdzikir) a. Pasien tampak
08.25 4. Mengajarkan pasien cemasnya mulai
nafas dalam dan hilang
mengeluarkan nafas b. Klien tampak santai
dengan berdzikir c. Klien mulai terbiasa
secara pelan-pelan. d. Susah beraktifitas
08.30 5. Memotivasi pasien e. Pasien mengalami
dengan hal-hal yang fraktur femur
positif yang bisa f. Perilaku memantau
dikerjakan pasien tubuh.
(membaca buku, g. Trauma terhadap
mengobrol dengan bagian tubuh yang
pasien lain) tidak berfungsi
08.35 6. Membantu klien k. Gangguan fungsi
untuk meningkatkan tubuh, ganguan
fungsi bagian tubuh struktur tubuh
yang terganggu dan A : Masalah teratai
membantu klien sebagian (skor 122)
untuk P : Lanjut intervensi
mengoptimalkan 1,2,3,4,5,6,7
bagian tubuh yang
masih normal
08.40 7. Mengedukasi
keluarga untuk tetap
mendampingi dan
mendukung serta
memberi semangat
kepada pasien
08.45 8. Menjelaskan tentang
pengobatan,
perawatan, kemajuan
dan prognosis
08.50 penyakit
9. Menjelaskan
rehabilitasi bertahap
untuk adaptasi
terhadap perubahan,
misal menggunakan
tongkat jika belum
mamapu berjalan
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1,2,3,4,5
21-02- 3 16.50 1. Mengobservasi tanda 18.00 S :
2019 gejala gangguan Pasien mengatakan tidak
(Siang) citra tubuh. Gunakan ingin mengulanginya lagi
pendekatan tenang pekerjaannya yang
dan menyakinkan sekarang.
16.55 2. Menentukan harapan O :
citra diri pasien di a. Cemasnya mulai
dasarkan pada tahap hilang
perkembangan b. Klien tampak santai
17.00 3. Mengajarkan pasien c. Klien mulai terbiasa
afirmasi positif d. Susah beraktifitas
(berdo’a dan e. Pasien mengalami
berdzikir) fraktur femur
17.05 4. Mengajarkan pasien f. Perilaku memantau
nafas dalam dan tubuh.
mengeluarkan nafas g. Trauma terhadap
dengan berdzikir bagian tubuh yang
secara pelan-pelan. tidak berfungsi
17.10 5. Memotivasi pasien h. Gangguan fungsi
dengan hal-hal yang tubuh, ganguan
positif yang bisa struktur tubuh
dikerjakan pasien A : Masalah teratai
(membaca buku, sebagian (skor 121)
mengobrol dengan P : Lanjut intervensi
pasien lain) 1,2,3,4,5,6,7
17.15 6. Membantu klien dan
libatkan keluarga
untuk meningkatkan
fungsi bagian tubuh
yang terganggu dan
membantu klien
untuk
mengoptimalkan
bagian tubuh yang
masih normal
17.20 7. Meningkatkan
dukungan keluarga
untuk tetap
mendampingi dan
mendukung serta
memberi semangat
kepada pasien
21-02- 2 20.50 1. Melakukan pengkajian 22.45 S:
2019 kemampuan pasien a. Pasien mengatakan
(Malam) dalam mobilisasi masih sulit untuk
20.55 2. Melakukan bergerak, nyeri
pemeriksaan fisik semakin bertambah
21.00 3. Memonitor vital sign jika digunakan untuk
21.05 4. Berikan pasien bergerak
mendapatkan posisi b. Pasien mengatakan
tubuh yang optimal hanya menekak
untuk pergerakan nekuk kaki dan
sendi aktif maupun pergelangan kaki
pasif c. Pasien mrngatakan
21.15 5. Mengajarkan pasin belum berani mika-
merubah posisis miki
21.20 6. Hari ke 3 anjurkan O:
untuk miring kekanan a. K/u baik
dan ke kiri b. Skala nyeri 5
21.25 7. Mendampingi dan kesadaran compos
membantu pasien saat metis
mobilisasi dan bantu c. TTV
penuhi ADL TD: 140/90 mmHg
(memakai baju, N: 68x/menit
membuang urin) S:36,80C
RR: 20x/menit
d. Pasien hanya
berbaring di tempat
tidur, kadang-kadang
memfleksi ekstensi
kakinya dan
pergelangan kakinya
e. Seluruh akltivitas
pasien dibantu
keluarga
f. Pasien nampak
menahan nyeri
g. Kekuata 5 5
n otot 5 3
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1,2,3,4,5
21-02- 3 21.40 1. Mengobservasi tanda 23.00 S :
2019 gejala gangguan Pasien mengatakan sabar
(Malam) citra tubuh. Gunakan dan ikhtiar dalam
pendekatan tenang menghadapi. Tidak perlu
dan menyakinkan dipikir pusing.
21.45 2. Menentukan harapan O :
citra diri pasien di a. Cemasnya mulai
dasarkan pada tahap hilang
perkembangan b. Klien tampak santai
21.50 3. Mengajarkan pasien c. Klien mulai terbiasa
afirmasi positif d. Susah beraktifitas
(berdo’a dan e. Pasien mengalami
berdzikir) fraktur femur
22.00 4. Mengajarkan pasien f. Perilaku memantau
nafas dalam dan tubuh.
mengeluarkan nafas g. Trauma terhadap
dengan berdzikir bagian tubuh yang
secara pelan-pelan. tidak berfungsi
22.`10 5. Memotivasi pasien h. Gangguan fungsi
dengan hal-hal yang tubuh, ganguan
positif yang bisa struktur tubuh
dikerjakan pasien A : Masalah teratai
(membaca buku, sebagian (skor 121)
mengobrol dengan P : Lanjut intervensi
pasien lain) 1,2,3,4,5,6,7
22.15 6. Membantu klien dan
libatkan keluarga
untuk meningkatkan
fungsi bagian tubuh
yang terganggu dan
membantu klien
untuk
mengoptimalkan
bagian tubuh yang
masih normal
22.20 7. Meningkatkan
dukungan keluarga
untuk tetap
mendampingi dan
mendukung serta
memberi semangat
kepada pasien
22-02- 2 07.50 1. Melakukan observasi 09.40 S:
2019 kemampuan pasien Pasien mengatakan masih
(Pagi) dalam mobilisasi sulit untuk bergerak,
2. Melakukan nyeri semakin bertambah
pemeriksaan fisik jika digunakan untuk
3. Memonitor vital sign bergerak
08.00 4. Hari ke 4 O:
08.05 mendukung latihan - K/u baik
ROM pasif atau - Kesadaran compos
ROM dengan metis
bantuan, sesuai - TTV :
indikasi( melakukan TD: 140/80mmHg
latihan kaki fleksi N: 68x/menit
08.10 ekstensi pergelangan S: 36.70c
kaki serta jari-jari RR: 22x/menit
kaki, anjurkan untuk - Pasien hanya
miring kekanan dan berbaring di tempat
ke kiri) tidur tetapi sudah
5. Mengintruksikan bisa fleksi ekstensi
keluarga untuk kakinya dengan lues
membantu - Seluruh akltivitas
mendampingi pasien dibantu
08.20 6. Mendampingi dan keluarga
membantu pasien - Kekuata 5 5
saat mobilisasi dan n otot 5 3
bantu penuhi ADL
(makabn, minum, A : masalh belum teratasi
membantu P : Lanjutkan intervensi
membuang uri) 1,2,3,4,5
22-02- 3 08.30 1. Mengobservasi tanda 10.00 S :
2019 gejala gangguan Pasien mengatakan
(Pagi) citra tubuh. Gunakan (Alhamdulillah mbk
pendekatan tenang sakniki pun sekeco
dan menyakinkan perasaan kula, pun
08.35 2. Menentukan harapan mboten kula piker neme-
citra diri pasien di nemen. Kula teng mriki
dasarkan pada tahap golek tombo, insya Allah
perkembangan awakku mbalik koyo
08.40 3. Mengajarkan pasien ndisik).
afirmasi positif O :
(berdo’a dan a. Susah beraktifitas
berdzikir) b. Pasien mengalami
08.45 4. Mengajarkan pasien fraktur femur
nafas dalam dan c. Perilaku memantau
mengeluarkan nafas tubuh.
dengan berdzikir d. Trauma terhadap
secara pelan-pelan. bagian tubuh yang
08.50 5. Memotivasi pasien tidak berfungsi
dengan hal-hal yang e. Gangguan fungsi
positif yang bisa tubuh, ganguan
dikerjakan pasien struktur tubuh
(membaca buku, A : Masalah teratai
mengobrol dengan sebagian (skor 148)
pasien lain) P : Lanjutkan intervensi
08.55 6. Membantu klien
untuk meningkatkan
fungsi bagian tubuh
yang terganggu dan
membantu klien
untuk
mengoptimalkan
bagian tubuh yang
masih normal
09.00 7. Mengedukasi
keluarga untuk tetap
mendampingi dan
mendukung serta
memberi semangat
kepada pasien
09.10 8. Menjelaskan tentang
pengobatan,
perawatan, kemajuan
dan prognosis
penyakit
09.15 9. Menjelaskan
rehabilitasi bertahap
untuk adaptasi
terhadap perubahan,
misal menggunakan
tongkat jika belum
mamapu berjalan
Exercise therapy :
Ambulation
1. Monitoring vital sign sebelum atau sesudah latihan
2. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
3. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi
4. Ajarkan pasin merubah posisis
5. Ajarkan pasien untuk teknik ambulasi
a) Ajarkan pasin merubah posisis Hari pertama pasien jangan
terlalu banyak bergerak, diam di tempat tidur atau
menggunakan kursi roda
b) Hari ke 2 melakukan latihan kaki fleksi ekstensi pergelangan
kaki serta jari-jari kaki
c) Hari ke 3 anjurkan untuk miring kekanan dan ke kiri, 6-12 jam
bantu untuk bergerak dari posisi berbaring ke posisi duduk
untuk melatih tonus otot dan gerakan persendian.
d) Hari ke 4 anjurkan pasien untuk menjuntai kaki disamping
tempat tidur, jika pasien tidak mengeluh pusing bantu untuk
berdiri di samping tempat tidur sambil berpegangan pada sisi
tempat tidur dengan kaki yang sehat sebagai tumpuan
6. Damping pasien saat mobilisasi dan pemenuhan kebutuhan ADL
secara mandiri
7. Berikan alat bantu jika perlu
8. Konsultasikan dengan ahli fisioterapi tentang rencana ambulasi
sesuai dengan kebutuhan
Penelitian menambahkan rencana tindakan untuk meningkatkan
cirtra tubuh dengan mengajarkan pasien tekhnik distraksi dan relaksasi
menurut Gunawan (2012) :1) Ciptakan lingkungan aman dan nyaman,
2) Anjurkan klien untuk mengambil posisi tidur terlentang atau duduk
yang dirasakan paling nyaman, 3) Instruksikan pasien untuk
memejamkan mata dengan pelan tidak perlu untuk dipaksakan
sehingga tidak ada ketegangan, 4) Anjurkan klien untuk
merelaksasikan tubuhnya untuk mengurangi ketegangan otot, mulai
dari kaki sampai ke wajah, 5) Anjurkan klien mulai bernafas dengan
lambat dan wajar lalu tarik nafas melalui hidung, beri waktu 3 detik
untuk tahan nafas kemudian hembuskan nafas melalui mulut sambil
berzikir, 6) Kata yang diucapkan kalimat-kalimat untuk berzikir
seperti Astaghfirullah, Alhamdulillah, Subhanallah, Laa ilaa ha illallah
dan Allahu Akbar, 7) Lakukan selama kurang lebih 10 menit, 8)
Instruksikan pasien untuk mengakhiri relaksasi dengan tetap
menutup mata selama 2 menit, lalu membukanya dengan perlahan.
Serta didukung oleh teori Handayani (2017) seluruh responden
di RSUD Dr. Soedirman Kebumen berjenis kelamin laki-laki,
berpendidikan SD hingga SMA, berusia remaja 15 tahun hingga 50
tahun. Seluruh responden mengalami harga diri rendah situasional
dengan diagnosa medis fraktur femur. Setelah dilakukan intervensi
terapi afirmasi positif, seluruh responden mengalami penurunan tanda
gejala harga diri rendah situasional baik aspek kognitif, afektif,
fisiologis, perilaku maupun sosial. Seluruh responden mengalami
peningkatan kemampuan sesudah dilakukan perlakuan penerapan
terapi afirmasi positif. Penerapan terapi afirmasi positif efektif
menurunkan tanda gejala harga diri rendah situasional dengan
diagnosa medis fraktur femur di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
Afirmasi merupakan kata serapan dari bahasa inggris (Affirmation)
afirmasi secara harfiah diartikan penegasan atau penguatan.
Afirmasi hampir sama seperti doa, harapan atau cita-cita, hanya
saja afirmasi lebih terstruktur dibandingkan dengan doa dan lebih
spesifik. Afirmasi bisa juga merupakan kalimat pendek yang
berisi pikiran positif yang bisa mempengaruhi pikiran bawah sadar
untuk membantu mengembangkan persepsi yang positif.
Berdasarkan fakta dan teori diatas peneliti menyimpulkan tidak ada
kesenjangan antara keduanya. Peneliti menyusun rencana tindakan
keperawatan berdasarkan pada teori dan panduan yang ada dengan
beberapa modifikasi tentunya karena harus menyesuaikan keadaan
klien/pasien yang ditemui dilapangan. Selain itu pemilihan rencana juga
di pengaruhi oleh outcome yang akan dicapai dengan waktu yang
singkat.
4.2.4. Implementasi
Secara umum tidak semua tindakan pada rencana tindakan
keperawatan diaplikasikan pada pasien. Dalam penelitian ini, peneliti
memberikan implementasi untuk peningkatan citra tubuh dan
mengajarkan ambulation pada hambatan mobilitas fisik meliputi :
1. Mengkaji tanda gejala gangguan citra tubuh. Gunakan pendekatan
tenang dan menyakinkan
2. Menentukan harapan citra diri pasien di dasarkan pada tahap
perkembangan
3. Mengajarkan pasien afirmasi positif (berdo’a dan berdzikir)
4. Mengajarkan pasien nafas dalam dan mengeluarkan nafas dengan
berdzikir secara pelan-pelan.
5. Memotivasi pasien dengan hal-hal yang positif yang bisa
dikerjakan pasien (membaca buku, mengobrol dengan pasien lain)
6. Membantu klien dan libatkan keluarga untuk meningkatkan
fungsi bagian tubuh yang terganggu dan membantu klien untuk
mengoptimalkan bagian tubuh yang masih normal
7. Meningkatkan dukungan keluarga untuk tetap mendampingi dan
mendukung serta 51ember semangat kepada pasien
8. Menjelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan
prognosis penyakit
Dan didukung oleh :
9. Melakukan pengkajian kemampuan pasien dalam mobilisasi
10. Melakukan pemeriksaan fisik
11. Memonitor vital sign
12. Berikan pasien mendapatkan posisi tubuh yang optimal untuk
pergerakan sendi aktif maupun pasif
13. Mengajarkan pasin merubah posisi
14. Mengajarkan pasien untuk teknik ambulasi : Hari pertama pasien
jangan terlalu banyak bergerak, diam di tempat tidur atau
menggunakan kursi roda. Hari ke 2 melakukan latihan kaki fleksi
ekstensi pergelangan kaki serta jari-jari kaki. Hari ke 3dan 4
anjurkan untuk miring kekanan dan ke kiri.
15. Mendampingi dan membantu pasien saat mobilisasi dan bantu
penuhi ADL (memakai baju, membuang urin, makan, minum)
4.2.5. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang menyangkut
pengumpulan data objektif dan data subjektif yang akan menunjukkan
apakah kriteria hasil atau indikator sudah tercapai atau belum, masalah
apa yang sudah terpecahkan dan apa yang perlu dikaji, direncanakan,
dilaksanakan, dan dinliai kembali. Peneliti melakukan asuhan
keperawatan selama 5 hari dengan aplikasi NIC (Nursing Intervention
Classification) didapatkan hasil yaitu klien dengan gangguan citra
tubuh kurang menjadi gangguan citra tubuh baik sesuai dengan grafik
4.1.
160
140
120
100
Pagi
80
Siang
60 Malam
40
20
0
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5
Kriteria skor:
Baik : >128
Cukup : 81 – 127
Kurang : <82