TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dibahas tentang konsep berat badan lebih, konsep anak usia
sekolah, konsep dasar keluarga tahap IV dan konsep asuhan keperawatan keluarga
Sakit atau risiko sakit terjadi saat individu tidak mampu memenuhi salah satu
atau lebih kebutuhan dasar mereka secara mandiri. Hal ini didukung oleh pendapat
Maslow yang mengatakan bahwa kebutuhan dasar manusia itu ada beberapa
tingkat pertama yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan bertahan hidup dan kebutuhan
primer. Tanpa kebutuhan tersebut manusia atau hewan akan mati. Kebutuhan tersebut
mendahului kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi. Kebutuhan primer harus
Berat badan lebih adalah suatu kondisi individu mengalami penumpukan lemak
abnormal atau berlebihan terkait usia atau jenis kelamin (PPNI, 2017).
8
9
1) Kurang aktivitas fisik harian. Masa anak usia sekolah identik dengan masa
mengharuskan anak berlari, melompat, atau gerakan lainnya. Tetapi, hal itu
bergerak, hal ini menjadi salah satu penyebab peningkatan berat badan
hormon leptin, yang berfungsi sebagai sinyal bahwa kita sudah kenyang.
Gula yang menghambat fungsi leptin akan membuat kita terus merasa lapar [
3) Kebiasaan makan. Sadar atau tidak, gaya hidup orang tua tentang kebiasaaan
makan yang diterapkan pada anak sedari kecil, serta kecenderungan anak
untuk meniru perilaku orang tuanya menjadi sekian faktor penyebab berat
6) Sering mengemil.
11) Berat badan bertambah cepat (selama masa anak-anak, selama masa bayi,
12) Makanan padat sebagai sumber makanan utama pada usia <5 bulan
Menurut (PPNI, 2017) gejala dan tanda dari berat badan lebih ada dua yaitu
untuk gejala mayor/yang harus ada adalah IMT >25 kg/m2 (pada dewasa) atau berat
dan panjang badan lebih dari presentil 95 (pada anak <2 tahun) atau IMT pada
presentil ke 85-95 (pada anak 2-18 tahun). Sedangkan untuk gejala minor/yang tidak
2.1.4 Patofisiologi
Kelebihan berat badan terjadi ketika kelebihan kalori disimpan dalam bentuk
lemak. Penyebab kelebihan berat badan tidak sesederhana kelebihan asupan kalori
terkait dengan pengeluaran energi. Hal ini disebabkan oleh asupan kalori yang
berlebihan dan penurunan pengeluaran energi yang diatur oleh interaksi kompleks
dari endokrin dan sinyal saraf serta faktor emosi. Ketika tidak ada pengaruh luar
energi. Sehingga pusat lapar yang terletak di hipotalamus merangsang nafsu makan
sebagai respon terhadap stimuli sebagai hipoglikemi dan peptida yang diproduksi
dalam usus. Ketika kadar nutrien tinggi pusat kenyang (juga terpusat di hipotalamus)
hormonal juga memberikan sinyal satiety (sensasi rasa kenyang) sedangkan pada saat
11
tubuh mengalami depresi atau stres tubuh berkompensasi dengan meningkatkan nafsu
2.1.5 Komplikasi
meningkatkan risiko mortalitas dari semua penyebab pada orang yang berat badannya
normal. Ketika berat badan lebih meningkat, maka risiko kematian juga meningkat
1) Penyakit kardiovaskuler
Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko yang signifikan untuk terjadinya
gagal jantung. Hal ini disebabkan karena adanya resistensi natrium di dalam tubuh,
2) Penyakit pernafasan
Kelebihan berat badan dan obesitas meningkatkan risiko terjadinya asma baik
pada orang dewasa maupun anak. Hubungan antara kelebihan berat badan dan asma
tidak jelas, tetapi dapat dihubungkan dengan faktor genetik dan hubungan antara
kelebihan berat badan dan peradangan. Kelebihan berat badan merupakan faktor
risiko utama terjadinya apnea tidur obstruktif, obstruksi jalan napas intermiten akibat
3) Diabetes Melitus
Kelebihan berat badan meningkatkan risiko resisten insulin dan diabetes tipe 2.
Memang tidak semua orang dengan kelebihan berat badan mengalami diabetes tetapi
80% orang dengan diabetes tipe 2 mengalami kelebihan berat badan. Peningkatan
berat badan pada masa dewasa dan obesitas sentral abdomen secara positif
4) Gangguan lain
pria dan wanita. Kadar androgen (hormon seks pria) menurun pada pria dengan berat
badan lebih atau obesitas. Ketidakteraturan haid dan sindrom ovarium polikistik
(polycystic ovarian syndrome, PCOS) lebih lazim terjadi wanita dengan obesitas.
Kenaikan berat badan meningkat risiko terjadinya batu empedu pada pria maupun
wanita. Risiko terjadinya beberapa kanker yang meliputi kanker kolon, payudara dan
endometrium dapat meningkat pada berat badan lebih (overweight) dan obesitas.
Kenaikan berat badan memberikan tekanan abnormal pada sendi yang menahan berat
lebih (overweight) dan obesitas, lemak tubuh merupakan tolok ukur yang akurat.
Idealnya, berat badan pria memiliki komposisi 10-20% lemak tubuh sedangkan lemak
tubuh wanita sekitar 20-30% [ CITATION Pri16 \l 1057 ]. Selain itu, ada bebrapa
cara untuk mengukur berat badan lebih dan obesitas sebagai berikut:
13
adiposa. IMT dihitung dengan membagi berat badan (dalam kg) dengan tinggi
dalam m2. Perhitungan IMT ini mungkin tidak secara akurat mencerminkan
ketebalan jaringan adiposa pada individu yang memiliki masa otot yang besar
(mis, binaragawan) atau orang-orang yang memiliki masa otot kurang misalnya
lansia.
2) Antropometri meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, kurang tulang dan
yang paling akurat untuk menentukan lemak tubuh. Teknik ini mengharuskan
tubuh untuk berendam seluruhnya kemudian diukur berapa air yang tumpah.
dengan ukuran pinggang 102 cm atau lebih dan wanita dengan ukuran pinggang 88
2.1.7 Penatalaksanaan
1) Pengukuran Antropometri
kesehatan lainnya bersama guru UKS. Selanjutnya data yang diperoleh dilaporkan ke
Kem10 \l 1057 ].
Keterangan :
2) Nilai median baku rujukan : Nilai baku yang menjadi standar gizi
(nilai tengah).
jika nilai rujukan lebih dari median +1 SD dan jika nilai rujukan
kurang dari median -1 SD. Jika apabila IMT/U pada kasus lebih
3) Terapi
Bagi keluarga yang memiliki masalah anak dengan berat badan lebih, hendaknya
tidak memaksakan diet ketat untuk anak karena hal ini dapat mengganggu
pertumbuhan dan kesehatannya. Dalam masalah ini hal yang tepat untuk mengatasi
berat badan lebih anak atau mencegah anak agar tidak mengalami berat badan lebih,
Keluarga harus lakukan dengan mengurangi konsumsi makanan cepat saji atau
fast food, makanan ringan dalam kemasan, minuman ringan, camilan manis atau
makanan dengan kandungan lemak tinggi. Sebaliknya, sajikan daging dan sayuran
segar. Perbanyak konsumsi buah dan susu yang baik untuk pertumbuhan anak.
Sarapan merupakan awal baik untuk anak saat memulai aktivitas hariannya. Ini
diperlukan agar anak adapat kuat saat beraktivitas di sekolah dan mencegah makan
berlebihan setelahnya. Dengan membawa makanan dari rumah, orang tua dapat
mengontrol gizi anak dan menghindari agar anak tidak perlu jajan di luar.
dalam memasak. Jangan terlalu banyak menggoreng makanan agar tidak terlalu
banyak lemak yang dikonsumsi. Keluarga dapat mencoba untuk mengukus, merebus
Dalam hal ini keluarga harus membuat peraturan agar anak senantiasa disiplin.
Artinya, biasakan agar anak makan di meja bukan di depan televisi atau komputer.
Banyak orang akan tidak menyadari berapa banyak makanan yang sudah disantapnya
bila dia makan sambil menikmati tayangan televisi atau di depan komputer.
diperlukan aturan tegas tentang berapa lama kegiatan ini boleh dilakukan.
Selanjutnya, orang tua dapat membantu anak agar menyenangi hiburan lain seperti
Kita sebagai orang tua harus mengarahkan anak agar anak tidak asal dalam
melakukan aktivitas. Aktivitas apa pun bukan hanya olahraga bersama seperti
17
jogging, lari pagi, berenang, badminton atau olahraga lainnya. Selain itu, rencanakan
liburan bersama di pantai, kebun binatang atau taman sehingga orang tua dan anak
1) Pengetahuan
pola konsusmsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi
pemantuan orang tua disekolah pada anak yaitu senang mengonsumsi makanan
ringan dalam kemasan, dan minuman ringan merupakan beberapa makanan yang
Dav14 \l 1057 ].
2) Jenis kelamin
pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9
kkal/kgBB/jam. Sehingga anak laki-laki lebih rentan terjadinya berat badan lebih
1057 ].
Untuk mengetahui ambang batas gizi baik maupun gizi lebih terlebih dahulu
mengukur IMT (Indeks Masa Tubuh). Didalam pengukuran IMT, Tinggi dan berat
badan berpengaruh untuk menentukan rentang nilai normal gizi anak. Menurut
4) Ekonomi.
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Beberapa anak dari
golongan keluarga dengan sosial ekonomi baik juga mengalami berat badan lebih,
hal ini karena pola makan dan gaya hidup keluarga itu yang disukai anak tanpa
pembatasan dan banyak tersedia perminan game maupun internet yang membuat
5) Status kesehatan.
Ada beberapa penyakit yang dapat mengakibatkan terjadinya berat badan lebih,
6) Faktor Psikologis.
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu
tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Banyak orang yang memberikan
reaksinya dengan makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri
yang negatif. Gangguan emosi ini merupakan masalh serius pada anak perempuan
usia sekolah yang mengalami berat badan lebih, dan dapat menimbulkan kesadaran
19
berlebih tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial
defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alkohol daripada makanan.
yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan
juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di
Dibawah ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai konsep anak usia sekolah (6-
12 tahun).
Usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun yang artinya sekolah menjadi
pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak dianggap mulai bertanggung jawab
atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya,
dan orang lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar
gigi dan jaringan lemak. Rata-rata kenaikan tinggi badan anak usia 6-12 tahun
bertambah sekitar 6-8 cm/tahun, kenaikan berat badan bertambah rata-rata 3-3.5 kg
dan tumbuh gigi molar pertama pada usia 6-7 tahun, insisor pada usia 7-9 tahun,
premolar pada usia 9-11 tahun dan kaninus pada usia 10-12 tahun. Sedangkan
jaringan lemak akan bertambah pada anak perempuan umur 8 tahun dan pada anak
1057 ].
meliputi aspek fisiologis tubuh, metabolisme tubuh, kemampuan fungso organ, dan
sistem tubuh [ CITATION Mer16 \l 1057 ]. Perkembangan anak adalah segala hal
yang terjadi pada anak yang terjadi pada anak dilihat dari berbagai aspek, antara lain
aspek fisik (motorik), emosi, kognitif dan psikososial (bagaimana anak berinteraksi
dengan lingkungannya). Dapat terjadi pada usia anak (infancy toddlerhood usia 0-3
tahun, early childhood usia 3-6 tahun dan middle childhood usia 6-12 tahun)
2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Berat Badan Lebih Pada Anak Usia Sekolah
Ada tiga faktor yang diketahui berperan besar meningkatkan risiko terjadinya
1) Genetik (keturunan)
Anak yang mengalami berat badan lebih biasanya berasal dari keluarga yang
mengalami berat badan lebih. Jika kedua orang tua memiliki berat badan lebih, maka
21
sekitar 80% anak-anak mereka akan mengalami berat badan lebih. Jika salah satu dari
orang tua yang mengalami berat badan lebih, maka kejadian berat badan lebih pada
anakanak menjadi 40%, dan jika kedua orang tua tidak mengalami berat badan lebih,
maka angka kejadian berat badan lebih pada anak-anak mereka turun menjadi 14% .
2) Aktivitas fisik
Masa anak usia sekolah identik dengan masa bermain. Dulu permainan anak
umumnya adalah permainan fisik yang mengharuskan anak berlari, melompat, atau
gerakan lainnya. Tetapi, hal itu telah tergantikan dengan game elektronik, komputer,
internet, atau televisi yang cukup dilakukan dengan hanya duduk di depannya tanpa
menonton televisi lebih dari lima jam dapat meningkatkan angka kejadian terjadinya
berat badan lebih sebesar 18% pada usia 6-12 tahun [ CITATION Agr15 \l 1057 ].
3) Pola makan
Pola makan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam meningkatkan resiko
kegemukan pada anak seperti : apa yang biasa dimakan dan berapa kali dia makan.
Makanan cepat saji, makanan ringan dalam kemasan, dan minuman ringan
merupakan beberapa makanan yang digemari anak yang dapat meningkatkan resiko
kegemukan. Maraknya restoran cepat saji merupakan salah satu faktor penyebabnya.
Anak-anak sebagian besar menyukai makanan cepat saji padahal makanan seperti itu
umumnya mempunyai kadar lemak dan gula tinggi yang dapat menyebabkan berat
badan lebih. Orang tua yang sibuk sering menggunakan makanan cepat saji yang
Makanan cepat saji walaupun rasanya enak namun tidak mempunyai cukup gizi
untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Itu sebabnya makanan cepat
saji sering disebut junk food atau makanan sampah. Selain itu, kesukaan anak pada
makanan ringan dalam kemasan atau makanan manis menjadi hal yang patut
diperhatikan. Sama seperti makanan cepat saji, minuman ringan (soft drink) terbukti
memiliki gula yang tinggi sehingga berat badan akan cepat bertambah bila
mengkonsumsi makanan ini. Rasa yang nikmat dan menyegarkan menjadikan anak-
Kemudahan akses terhadap makan tanpa limitasi waktu dan ruang juga
memperberat kasus berat badan lebih. Dalam hal ini telah dikembangkannya berbagai
2.2.4 Perilaku Pemenuhan Nutrisi Pada Anak Usia Sekolah dengan Berat Badan
dari seseorang terhadap rangsangan eksternal. Konsep penting yang perlu diingat
ketika merawat klien adalah bahwa semua perilaku mempunyai makna. Dengan kata
lain, perilaku adalah upaya untuk mencapai pemenuhan kebutuhan. Perawat harus
merupakan kunci bagi para perawat untuk menentukan makna dari perilaku klien.
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan
yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi fisik, durasi dan tujuan baik disadari
ataupun tidak [ CITATION AWa10 \l 1057 ]. Salah satu bentuk perilaku adalah
perilaku gizi yang merupakan respon seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan
vital bagi kehidupan. Perilaku ini meliputi pengetahuan, persepsi, sikap dan praktik
Perilaku pemenuhan nutrisi pada anak usia sekolah identik dikaitkan dengan
kebiasaan jajan. Kebiasaan jajan anak usia sekolah masuk dalam indikator jajanan
yang baik dan tidak baik. Salah satunya perilaku pemilihan jajanan yang tidak baik
sebanyak 64.5% terkait dengan faktor personal. Diantaranya terkait rasa (flavor) dan
aroma (tekstur) didapatkan hasil sebanyak 93.6% anak cenderung memilih jenis
makanan yang mengandung vetsin berlebihan yang menimbulkan rasa sangat gurih
dan anak juga memilih makanan-makanan pedas yang mengandung saos sambal yang
\l 1057 ]. Selain itu jajanan yang paling sering dipilih oleh siswa adalah minuman
berasa yaitu sebanyak 59.3% yang dijual dan disajikan dengan berbagai warna
menarik, hal ini terjadi karena anak usia sekolah memiliki aktivitas yang tinggi
seperti bermain dan olahraga sehingga membuat mereka lebih cenderung untuk
Perilaku yang bisa dikembangkan untuk menurunkan BB pada anak berat badan
lebih usia sekolah adalah dengan cara teraupetik, seperti perilaku dan kebiasaan
makan yang baik. Karena secara umum penggunaan farmakoterapi pada anak belum
24
tuntas penelitiannya dan tidak diizinkan pemakainnya pada anak oleh United State
Food and Drug Administration sampai saat ini. Upaya melakukan modifikasi gaya
hidup, memperbanyak latihan dan aktivitas fisik seperti renang, dan jogging.
gabungan intervensi gaya hidup sehat menghasilkan penurunan berat badan yang
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap
Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong royong,
dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran, umumnya dipimpin oleh suami meskipun
proses pemutusan dilakukan secara musyawarah, merupakan satu kesatuan yang utuh,
yang terjadi dari waktu ke waktu yang meliputi perubahan interaksi dan hubungan
diantara anggota keluarga. Perkembangan ini melalui beberapa tahap. Pada setiap
tahapan memiliki tugas perkembangan dan resiko atau masalah kesehatan yang
berbeda-beda. Menurut Duvall (1985) dan Mc. Godrick (1989), tahap perkembangan
kehidupan keluarga dapat dibagi menjadi delapan tahap yaitu, Tahap I (Pasangan
Dengan Anak Usia Sekolah), Tahap V (Keluarga Dengan Anak Remaja), Tahap VI
(Keluarga dengan Anak Dewasa Muda/ Tahap Pelepasan), Tahap VII (Keluarga Usia
Pada bagian ini hanya difokuskan konsep keluarga tahap IV yaitu keluarga
dengan anak usia sekolah. Keluarga pada tahap ini dimulai ketika anak pertama
berusia 6 tahun dan mulai sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun dimana
merupakan awal dari masa remaja. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai
wajib dari sekolah. Demikian pula dengan orang tua mempunyai aktivitas yang
26
berbeda dengan anak. Untuk itu keluarga perlu bekerjasama untuk mencapai tugas
perkembangan. Pada tahap ini keluarga (orang tua) perlu belajar berpisah dengan
anak dan memberikan kesempatan pada anak untuk bersosialisasi baik aktivitas
Tugas perkembangan:
anggota keluarga
2.4.1 Pengkajian
Anak yang berasal dari latar belakang keluarga berpendapatan rendah mempunyai
resiko lebih besar untuk mengalami berat badan lebih. Karena mereka tidak pernah
memperhatikan apakah makanan mereka sehat atau tidak, yang terpenting bagi
keluarga kurang mampu adalah mereka bisa makan tanpa memprioritaskan mana
makanan yang sehat. Beberapa anak dari golongan keluarga dengan sosial ekonomi
baik juga mengalami kegemukan. Hal ini karena pola makan dan gaya hidup keluarga
itu yang kurang baik, memberikan akses makanan yang disukai anak tanpa
pembatasan dan banyak tersedia permainan game maupun internet yang membuat
yang dimilki orang tua. Seperti halnya, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki
orang tua tentu sesuai tingkat pendidikan yang diikutinya misalnya pengambilan
keputusan dalam pengetahuan nutrisi dan pemberian sesuai status gizi seimbang
3) Tipe Keluarga.
Tipe keluarga pada tahap ini adalah nuclear family (keluarga inti) yakni dengan
prevalensi berat badan lebih dalam kategori kecil sebanyak 11.1% lebih sedikit
dibanding dengan keluarga dengan status gizi normal sebanyak 37.6% [ CITATION
NWi14 \l 1057 ].
28
Tahap keempat keluarga dengan anak usia sekolah, tahap ini dimulai saat anak
yang tertua memasuki sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun.
Pada tahap ini keluarga (orang tua) perlu belajar berpisah dengan anak, memberi
kesempatan anak untuk bersosialisasi, baik aktivitas disekolah maupun diluar sekolah
Pada kondisi ini akan menimbulkan beberapa dampak yang disebabkan oleh berat
badan lebih. Namun dampak tersebut yang lebih dirasakan apabila terjadi pada anak-
anak karena anak mengalami berat badan lebih maka anak akan berisiko mengalami
penyakit kronis yang dapat menyumbang angka kematian pada anak [ CITATION
Pri16 \l 1057 ]. Sehingga pada kondisi ini tahap perkembangan keluarga masuk
istri dan anak. Keluarga juga dapat menyediakan waktu aktivitas untuk anak dalam
akan menyebabkan keluarga menuju kesehatan yang tidak baik atau keadaan yang
buruk.
29
1) Karakteristik rumah
Adanya perubahan gaya hidup yang menjurus pada penurunan aktivitas fisik,
seperti: berangkat kerja atau sekolah dengan naik kendaraan dan kurangnya aktivitas
bermain/berolahraga dan berekreasi dengan teman serta lingkungan rumah atau tidak
Faktanya terjadinya berat badan lebih di masyarakat semakin luas dan semakin
mengkhawatirkan terutama pada keluarga dengan anak yang mengalami berat badan
lebih. Pasalnya pada masyarakat dengan anak berat badan lebih beranggapan bahwa
anak dengan postur tubuh gemuk sangat lucu dan sehat. Sehingga dari anggapan
tersebut masyarakat lebih memperbanyak makanan dengan tinggi kalori dan makanan
cepat saji dalam menunjang pemenuhan nutrisi pada anak. Selain itu, budaya yang
diserap pada kebiasaan konsumsi makanan juga akan berdampak pada kesehatan
ayah-ibu (orang tua), orang tua dengan anak, anak dengan anak, dan anggota
30
keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga inti. Kurangnya pengawasan
dan keterbatasan waktu pertemuan orang tua dengan anak karena pekerjaan, anak
lebih banyak berada disekolah sehingga pengawasan atau kontrol perilaku anak
penurunan berat badan. Misalnya, kekuatan yang didapat dari seorang ibu
hanya bisa diterima anaknya atau seorang suami merupakan satu-satunya yang
3) Struktur peran
keluarga sendiri dan perannya di lingkungan masyarakat atau peran formal dan
pengetahuan dan perilaku orang tua terkait dengan upaya (perilaku) pencegahan
berat badan lebih seringkali tidak konsisten. Sehingga peran orang tua dalam
struktur keluarga tidak berjalan dengan baik. (Hesketh et al, 2005) dalam
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang berhubungan dengan kesehatan dan
sesuai dengan nilai dan norma pada prinsip keluarga serta masyarakat
1) Fungsi Afektif
Fungsi keluarga yang utama adalah untuk mengajarkan segala sesuatu untuk
Dalam memberikan asupan makan dan membagi waktu bersama kepada anaknya
yang baik dikonsumsi untuk anak (Sutikno, 2011 : Soentjiningsih, 2012) dalam
2) Fungsi Sosialisasi
dalam satu keluarga ada yang mengalami berat badan lebih maka anggota
keluarga dapat membantu dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gizi
dikatakan bahwa ada pola asuh yang baik memiliki kaitan erat dengan status gizi
anak karena orang tua akan memberikan perlindungan, pendidikan dan merawat
anaknya dengan penuh kasih sayang. Oleh karena itu, dibutuhkan sosialisasi akan
pentingnya peran keluarga bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain tiu,
32
3) Fungsi Reproduksi
faktor keturunan yaitu apabila kedua orang tua memiliki riwayat gizi lebih maka
4) Fungsi Ekonomi
Fungsi keluarga untuk memnuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat
makan akan menyebabkan pola makan seadanya dan tanpa mementingkan itu
sehat atau memenuhi syarat status gizi seimbang [ CITATION Mer16 \l 1057 ].
meliputi :
(1) Kemampuan keluarga mengenal tanda, gejala dan faktor penyebab dari
berat badan lebih pada anak itu sehat, menggemaskan dan menunjukkan
(4) Tindakan keluarga yang dilakukan kepada salah satu anggota keluarga
(a)Makanan
b) Minuman
Pada anak dengan berat badan lebih banyak ditemukan bahwa salah satu
Berat badan lebih juga dapat berpengaruh terhadap pola tidur dan istirahat.
tersebut mengalami berat badan lebih. Selain itu, pada orang tua yang
makan secara terus menerus dapat menimbulkan efek berat badan lebih
(Nurmalina, 2011).
35
beraktivitas.
pada anak berat badan lebih dapat memposisikan anak untuk setengah
duduk saat tidur. Selain itu, pada kondisi anak yang mengalami
kesehatan
tugas sehingga banyak keluarga yang kurang tahu akan tugas keluarga
Dapat dikaji dalam keluarga keluarga terdapat generasi yang mengalami berat
Dilihat dari riwayat obesitas menunjukkan bahwa anak yang mengalami berat
badan lebih memiliki ayah gemuk sebanyak 6.6%, ibu gemuk 2.9% kedua orang
tua gemuk 3.7% dan sisanya nenek/kakek atau saudara kandung yang gemuk
[ CITATION NWi14 \l 1057 ]. Adanya faktor perilaku pola makan yang tidak
sehat ditambah dengan konsumsi serat (buah dan sayur) tidak mencukupi, fisik
3) Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fisik pada salah satu anggota keluarga yang mengalami obesitas
a) Keadaan umum
beraktivitas, serta tampilan badan terlihat gemuk. Selain itu, terdapat rambut
b) Sistem integument.
Keadaan sistem integumen pada anak berat badan lebih biasanya mengalami
subkutan atau jaringan adiposa. Adanya toleransi terhadap dingin dan kulit
c) Sistem pernapasan.
Pada sistem pernapasan biasanya dijumpai dengan napas dangkal dan cepat.
1057 ].
d) Sistem kardiovaskuler.
Pada sistem kardiovaskuler ini tidak secara pasti dapat dilihat. Namun,
beberapa hal dapat dikategorikan bahwa proses pompa jantung lebih kuat dari
e) Sistem pencernaan.
Pada sistem pencernaan biasanya pada anak berat badan lebih mengalami rasa
kenyang yang singkat dan rasa lapar yang berkepanjangan. Selain itu, di
menyebabkan karies gigi. Berat badan lebih pada anak menyebabkan adanya
lipatan lemak di jaringan subkutan pada area perut. Sehingga dalam keadaan
ini bising usus sulit diukur bahkan sulit didengar. Selain itu, anak juga dapat
38
mengalami konstipasi dan muntah akibat suplai makanan yang tidak seimbang
f) Sistem neurosensori.
penuh (compos mentis), gangguan penglihatan, sakit kepala atau bahkan dapat
g) Sistem musculoskeletal.
Pada kedua tungkai berbentuk X dengan kedua pangkal paha bagian dalam
gangguan tulang pada kaki yang disebabkan kelebihan berat badan, yaitu
tulang sendi seperti kaki pengkor kearah dalam [ CITATION Agr15 \l 1057 ].
h) Sistem genitourinary.
Obesitas akan mengalami penurunan dan penyusutan sistem organ yang lebih
cepat, termasuk juga masalah impotensi dan infertilitas dan hal-hal lainnya
merupakan stresor yang dialami keluarga dan memerlukan waktu penyelesaian lebih
keluarga berespon terhadap stresor yang ada. Strategi koping yang digunakan
ada.
Pikiran secara tidak langsung juga tidak dapat mempengaruhi pada status
nutrisi. Namun, dalam hal ini ada beberapa anak tidak mengalami stress atau koping
yang dialami karena pada usia tersebut anak hanya mengerti konsep bermain dan
belajar hal baru. Akan tetapi pikiran yang buruk pada orang tua juga dapat
pemenuhan nutrisi. Dimana apabila kedua orang tua mengalami stres yang tidak
terkontrol akan berakibat fatal pada pemenuhan nutrisi pada anak tidak terkontrol
Dari analisa masalah berat badan lebih dapat dirumuskan diagnosa keperawatan
menurut (PPNI, 2017) yaitu berat badan lebih berhubungan dengan kurang aktivitas
liposis), dengan batasan karakteristik didasarkan pada Standar Indeks Massa Tubuh
2.4.3 Perencanaan
harus mempunyai bebrapa komponen, yaitu prioritas masalah, kriteria hasil, rencana
40
diagnosa. Rumusan tujuan keperawatan harus SMART yaitu specific (rumusan tujuan
bersama klien), realistic (dapat tercapai dan nyata) dan timing (harus ada target
hasil. Dalam penyusunan kriteria hasil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
diantaranya, kriteria hasil terkait dengan tujuan, bersifat khusus dan konkret. Selain
itu, hasilnya dapat dilihat, didengar dan diukur oleh orang lain [ CITATION Asm09 \l
1057 ].
1) Keluarga mampu mengenal dan memahami masalah nutrisi pada anak yang
Intervensi :
nutrisi dan berat badan lebih dengan menanyakan frekuensi makan, porsi
makan serta pengetahuan tentang berat badan lebih dengan metode tanya
1057 ]
berat badan lebih lebih dominan yaitu dapat menyebabkan masalah kesehatan
kriteria hasil :
42
nutrisi pada anggota keluarga (anak) yang mengalami berat badan lebih
Intervensi :
1057 ]
Rasional : Asupan makan berlebih membuat sistem tubuh tidak seimbang dan
porsi asupan makan dengan cara memberikan menu makan seimbang sesuai
(4) Diskusikan serta ajarkan kepada keluarga mengenai minum air putih dahulu
sebelum makan.
Rasional : Air memiliki kandungan nol kalori, sehingga minum segelas air
hangat saat perut kosong dapat membuat perut terasa kenyang. Hal tersebut
kalori lebih cepat sehingga dianjurkan pada anak untuk program menurunkan
mengenai minum air putih terlebih dahulu sebelum makan dengan cara
(5) Diskusikan serta jelaskan kebutuhan nutrisi apa saja yang harus dipenuhi
keluarga untuk anak dengan berat badan lebih [ CITATION Glo16 \l 1057 ].
pada anak yang harus dipenuhi oleh keluarga sehingga kebutuhan anak
dibutuhkan anak dengan cara menanyakan kepada keluarga tentang usia anak,
tinggi badan serta berat badan dan mengukur status gizinya menggunakan
Kem121 \l 1057 ].
(6) Diskusikan serta beritahu keluarga untuk membatasi anak dalam hal makanan
yang mengandung banyak gula, berminyak dan fast food seperti mie instan,
Rasional : Tingginya tingkat gula dan lemak dalam makanan cepat saji
berbahaya dalam kadar gula darah karena makanan cepat saji dan junk food
tidak mengandung jumlah protein dan karbohidrat yang cukup dan baik
dengan cara menjelaskan efek dari makanan banyak gula, berminyak dan fast
food misalnya mie instan, junk food, dan minuman dalam kemasan dengan
bahan pengawet dan gizi yang rendah. Dilakukan pada kunjungan kedua
b) Keluarga dapat memantau pola makan pada anak yang mengalami berat badan
lebih
45
Intervensi :
(1) Lakukan pengukuran antropometri dengan mengukur berat badan dan tinggi
Rasional : Mengetahui perubahan berat badan pada anak sebelum dan sesudah
rumus Z-score. Keluarga dianjurkan untuk mengukur berat badan anak sendiri
2010).
(2) Anjurkan dan ajarkan keluarga untuk memberikan bekal makanan anak saat
disekolah.
Rasional : Makanan bekal dapat menjadi tambahan makan pagi anak sebagai
kebutuhan gizi anak yang meningkat selama masa pertumbuhan. Selain itu
pemilihan makanan jajanan yang baik dan sebagai salah satu upaya mencegah
46
berat badan lebih pada anak. Menganjurkan dan mengajarkan keluarga untuk
menu makan yang baik serta menarik dengan gambar-gambar lucu. Bertujuan
untuk mengurangi kebiasaan anak jajan disekolah dengan bahan yang tidak
(3) Anjurkan dan ajarkan keluarga untuk memberikan selang waktu makan pada
Rasional : Meningkatkan pola makan yang baik dan teratur sesuai dengan diit
selang waktu makan anak dengan membuat jadwal harian. Dengan adanya
jadwal harian, anak dapat mencapai target berat badan ideal menurut usianya.
(4) Anjurkan dan ajak serta keluarga untuk bermain atau melakukan aktivitas
20-30 menit per hari, bersepeda atau bisa dengan aktivitas lain seperti
berenang seminggu dua atau tiga kali. Dengan berjalan kaki, dapat
menunjang kesehatan bagi anggota keluarga yang mengalami berat badan lebih
a) Keluarga dapat mengurangi terjadinya stress dan konflik pada keluarga yang
Intervensi :
(1) Ajarkan keluarga untuk menetapkan strategi dalam mengatasi stres yang
Rasional : Perubahan gaya hidup sehat dengan kebiasaan yang sehat dan
hidup kurang sehat dengan rutin berolahraga seperti jalan kaki 30 menit,
(3) Anjurkan keluarga untuk memanfaatkan lahan rumah atau lahan yang kosong
rumah atau lahan yang kosong untuk menanam sayuran organik sendiri
ataupun bila keluarga tidak memiliki lahan kosong dapat menggunakan bahan
jawab.
(4) Jelaskan kepada keluarga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan rumah
menyapu, merapikan rumah serta membuang sampah setiap hari pada tempat
49
tanya jawab.
Intervensi :
Kem121 \l 1057 ].
(2) Anjurkan keluarga untuk membawa anak ke pelayanan kesehatan apabila ada
seperti Puskesmas/Rumah Sakit untuk kontrol rutin dan apabila ada keluhan
(3) Diskusikan pemanfaatan kegiatan antara fasilitas kesehatan dan sekolah dalam
diberikan.
tentang apa yang telah dijelaskan dengan cara menanyakan kembali apa yang
jawab.