Anda di halaman 1dari 56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Kristen Mojowarno

4.1.1. Sejarah berdirinya Rumah Sakit Kristen Mojowarno

Rumah Sakit ini semula dinamakan “Zendings Ziekenhuis te

Mojowarno”. Didirikan pada tanggal 6 Juni 1894.Pada saat perang

kemerdekaan tahun 1948 bangunan Rumah Sakit dihancurkan

dengan alasan siasat bumi hangus, karena Rumah Sakit ini dipakai

sebagai Rumah Sakit Pertahanan Surabaya Selatan.Pada tahun 1949

dibangun kembali oleh masyarakat Kristen di daerah Mojowarno dan

dinamakan “Rumah Sakit Kristen Mojowarno” sampai sekarang.

Sejarah membuktikan sejak tahun 1894 Rumah Sakit Kristen

Mojowarno mampu menghadapi tantangan zaman dengan

mengupayakan pelayanan yang holistik dan paripurna sesuai dengan

tehnologi dan perkembangan masyarakat.

4.1.2. Visi, Misi, Motto dan Nilai-nilai Rumah Sakit Kristen

Mojowarno

Visi :

Menjadi Rumah Sakit yang terpercaya dalam mutu dan keselamatan

pasien sebagai wujud kasih kepada Allah dan manusia.

Misi :

49
50

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang holistik, terpadu,

berkesinambungan berdasarkan iman, pengharapan dan kasih.

2. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau

oleh masyarakat.

3. Mengembangkan pelayanan sesuai dengan perkembangan

masyarakat dan kemajuan iptek.

4. Aktif dalam pendidikan dan pengabdian masyarakat.

Motto :

Kami meyakini bahwa “Pangandelmu Kang Mitulungi Kowe”

adalah bekal utama bagi manusia untuk mendapatkan kesembuhan

tanpa meninggalkan pemenuhan standar pelayanan melalui

pengembangan sumber daya manusia, fasilitas / sarana dan

manajemen yang semakin baik.

Nilai-Nilai :

Rumah Sakit Kristen Mojowarno senantiasa memegang nilai-nilai

(value) : Ramah, Setia, Kristiani dan Mulia menjadi dasar utama

dalam memberikan pelayanan terbaik.

Warisan lingkungan yang asri dan alami menawarkan suasana yang

teduh dan mempercepat proses kesembuhan bagi pasien.

4.1.3. Fasilitas yang dimiliki Rumah Sakit Kristen Mojowarno

1. Rawat Inap 130 tempat tidur

2. Rawat Jalan didukung oleh 24 Poliklinik :


51

Tabel 4.1.

Poliklinik Rumah Sakit Kristen Mojowarno

No. Poliklinik No. Poliklinik


1 Spesialis Anak 13 Spesialis Radiologi
2 Spesialis Penyakit Dalam 14 Spesialis Patologi Anatomi
3 Spesialis Obsgin 15 Umum
4 Spesialis Bedah Umum 16 Gigi dan Mulut
5 Spesialis Anesthesi 17 Rawat Luka Terpadu
6 Spesialis Orthopedi 18 Nyeri
7 Spesialis THT 19 Fisioterapi
8 Spesialis Mata 20 Akupuntur
9 Spesialis Paru 21 Gizi
10 Spesialis Urologi 22 Psikologi
11 Spesialis Syaraf 23 Pelayanan General Chek Up
12 Spesialis Bedah Syaraf 24 Home Care
Sumber : Profil Rumah Sakit Kristen Mojowarno

3. Penunjang Medis

1. Unit Laboratorium Lengkap

2. Unit Farmasi

3. Unit Radiologi : Rongent, USG, CT Scan

4. Unit Bedah Sentral

5. Unit Gawat Darurat

5. Pelayanan 24 jam

1. Gawat Darurat

2. Laboratorium

3. Radiologi

4. CT Scan Whole Body

5. Farmasi

6. Ambulan
52

6. Pelayanan Unggulan

1. Av Shunt :

Tindakan bedah untuk mempermudah akses hemodialisis (cuci

darah) sehingga dapat meningkatkan aliran darah vena dan cuci

darah menjadi semakin efektif.

2. Endoskopi Urologi

Teknik melihat penyakit saluran kencing, dengan cara

diteropong tanpa sakit.

3. Poli Rawat Luka Terpadu

Perawatan luka akibat komplikasi diabetes secara komprehensif

1 atap terintegrasi antar Dokter Spesialis.

4. Stappler Haemorroidectomy

Operasi ambien dengan alat khusus tanpa nyeri dan tanpa

jahitan

5. Thoracotomy : Operasi bedah pada dada

6. Ganglionectomy

Pengikatan ganglion / saraf di tubuh untuk menyembuhkan

luka kronis akibat kerusakan pembuluh darah dan jari-jari di

kaki dan tangan.

7. Home Care

Pelayanan Home Care (pelayanan kesehatan di rumah) setelah

perawatan di Rumah Sakit atas permintaan sendiri.


53

7. Cabang Rumah Sakit Kristen Mojowarno

1. Balai Pengobatan Ngoro

2. Balai Pengobatan Wonosalam

3. Balai Pengobatan Gudo

4. Balai Pengobatan Mojoagung

5. Balai Pengobatan Sumobito

4.2. Gambaran Umum Pelayanan

4.2.1. Alur Pelayanan Pasien

Pasien yang dirawat di Ruang Rawat Inap berasal dari Unit

Rawat Jalan atau Unit Gawat Darurat. Pasien yang akan dirawat

dicatat oleh petugas pendaftaran pasien di Unit Rekam Medik, pada

saat pendaftaran, pasien atau keluarganya bisa memilih kelas

perawatan sesuai dengan kemampuannya. Alur pelayanan Pasien

dapat digambarkan sebagai berikut :


54

Gambar 4.1.

Alur Pelayanan Pasien Rumah Sakit Kristen Mojowarno


55

4.2.2. Pelayanan Unit Gawat Darurat

Rumah Sakit Kristen Mojowarno adalah Rumah Sakit kelas

C dan telah lulus akreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit

(KARS) Depkes RI pada November 2011. Rumah Sakit Kristen

Mojowarno melayani Pasien Umum, Pasien peserta Asuransi

Swasta, Pasien Jasa Raharja dan Pasien BPJS.Pelayanan Unit Gawat

Darurat dilakukan 24 jam oleh tenaga dokter spesialis, dokter umum

dan perawat yang sudah dilatih kegawatdaruratan GELS, ATLS dan

ACLS. Jumlah pasien UGD tahun 2016 sebanyak 11.246, dari

jumlah tersebutyang 4% adalah pasien dengan kasus DBD yaitu

sebanyak 450.

4.2.3. Pelayanan Unit Rawat Jalan

Perawatan pasien Rawat Jalan dilakukan di Poliklinik

Umum, Poliklinik Gigi dan beberapa Poliklinik Spesialis. Jumlah

kunjungan pasien rawat jalan Tahun 2016 sebanyak 15.924,

sedangkan 13% dari jumlah tersebut yaitu 2.037 merupakan pasien

dengan kasus DBD

4.2.4. Pelayanan Rawat Inap

Rumah Sakit Kristen Mojowarno dengan kapasitas 130

tempat tidur.Pelayanan pasien rawat inap dilaksanakan di 7 (tujuh)

ruang/unit perawatan seperti pada table di bawah ini :


56

Tabel 4.2.

Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Kristen Mojowarno

Tahun 2016

No. Ruang/Unit Perawatan Kelas / Jumlah TT


VIP : 4 tt
1 Anggrek Penyakit Dalam Kelas I : 8 tt
Kelas II : 10 tt
Kelas I : 2 tt
2 Bougenvile Anak Kelas II : 6 tt
Kelas III : 10 tt
3 Cempaka Penyakit Dalam Kelas III : 46 tt
Kelas II : 5 tt
4 Dahlia Kebidanan dan Kandungan
Kelas III : 9 tt
Kelas I : 2 tt
5 Flamboyan Penyakit Bedah Kelas II : 4 tt
Kelas III : 6 tt
Perawatan intensif dengan
peralatan khusus dan staf
khusus untuk
6 ICU ICU : 4 tt
menanggulangi pasien
gawat karena penyakit,
trauma atau komplikasi lain
Perawatan pasien ICU yang
dianggap sudah
7 HCU menunjukkan perbaikan HCU : 4 tt
tetapi masih dalam
pengawasan ketat
Sumber : Laporan Tahunan Rumah Sakit Kristen Mojowarno

4.2.5. Data Pelayanan Rawat Inap

Dalam Tahun 2016 jumlah pasien rawat inap di Rumah

Sakit Kristen Mojowarno sebanyak 10.056 orang dengan jumlah hari

rawat 24.508 hari. Perincian pelayanan tiap kelas perawatan dapat

dilihat pada tabel berikut :


57

Tabel 4.3.

Data Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Kristen Mojowarno

Tahun 2016

Jumlah Perincian total hari rawat %


Jumlah Hari
No. Jenis Pelayanan hari Kelas Kelas Kelas
Pasien VIP rawat
rawat I II III
1 Penyakit Dalam 2,661 9,836 451 868 2,592 5,925 40%
2 Bedah 930 2,423 89 318 504 1,512 10%
3 Kesehatan Anak 1,801 3,330 84 294 692 2,260 14%
4 Obsteri 564 955 56 15 216 668 4%
5 Gynekologi 396 570 9 28 197 336 2%
6 Bedah syaraf 8 75 10 35 30 0%
7 DBD 450 1,117 55 208 241 613 5%
8 THT 5 18 18 0%
9 Mata 12 26 26 0%
10 Kardiologi 416 1,204 27 185 155 837 5%
11 Orthopedi 137 569 4 96 73 396 2%
12 Paru-paru 712 1,187 37 168 114 868 5%
13 Luka Bakar 25 75 75 0%
14 ICU 329 642 642 3%
15 HCU 649 1,227 1,227 5%
16 Perinatal (NICU) 779 705 3 91 86 525 3%
17 Lain-lain 182 564 72 94 398 2%
Total 10,056 24,508 815 2,353 4,999 16,341 100%

Sumber : Laporan Tahunan Rumah Sakit Kristen Mojowarno

4.2.6. Data Pelayanan Rawat Inap PasienDBD

Jumlah pasien DBD yang dirawat di Rumah Sakit Kristen

Mojowarno Tahun 2016 sebanyak 450 orang dengan jumlah hari

rawat 1.117 hari. Bila dibandingkan dengan seluruh pasien rawat

inap maka jumlah pasien DBD sebesar 4,47%.Perincian pelayanan

tiap kelas perawatan dapat dilihat pada tabel berikut :


58

Tabel 4.4.

Jumlah Hari Perawatan pasien DBDTahun 2016

Perincian total hari rawat


Jumlah Jumlah
No. Tingkat Keparahan Kelas Kelas Kelas
Pasien hari rawat VIP
I II III
1 ringan 278 556 37 134 182 464
2 sedang 151 477 11 60 38 107
3 berat 21 84 7 14 21 42
Total 450 1.117 55 208 241 613

Sumber : Laporan Tahunan Rumah Sakit Kristen Mojowarno

4.2.7. Biaya Rumah Sakit

A. Biaya Langsung Pelayanan Medis

Biaya Langsung Pelayanan Medis adalah biaya yang

dikeluarkan rumah sakit untuk memenuhi aktivitas Bidang

Pelayanan Medis yang dilakukan di unit yang secara langsung

memberikan pelayanan kepada pasien. Unit-unit yang berada

dibawah Bidang Pelayanan Medis antara lain : Unit Rawat

Jalan, UGD, Unit Rawat Inap (VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III),

ICU dan HCU.

Jenis biaya yang diserap untuk melakukan aktivitas yaitu

biayaGaji, Insentif Dokter, Insentif Karyawan, THR Karyawan,

Listrik, Air, Linen, Bahan Makan, Sanitasi, Alat Rumah Tangga,

Pemeliharaan Gedung, Pemeliharaan Inventaris, Pemeliharaan

Alat Medis, Pakaian Dinas Karyawan, Alat Tulis Kantor&

Meterai.
59

B. Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung merupakanbiaya yang dikeluarkan

rumah sakit untuk memenuhi aktivitas Manajemen, Administrasi

dan Umum yang meliputi Manajemen, Unit Rekam Medik,

Bagian Keuangan, SDM & Administrasi, Urusan Perawatan,

Unit Pemeliharaan Sarana, Unit Pengadaan, Unit Sanitasi,

Transportasi, Satpam, IT, Pemasaran, SPI dan Pastoral.

Jenis biaya yang termasuk dalam kelompok ini adalah adalah

BiayaGaji, Insentif Dokter, Insentif Karyawan, THR Karyawan,

Listrik, Air, Linen, Bahan Makan, Sanitasi, Alat Rumah Tangga,

Pemeliharaan Gedung, Pemeliharaan Inventaris, Pemeliharaan

Alat Medis, Pakaian Dinas Karyawan, Alat Tulis Kantor,

Perjalanan dinas, Telpon, Penyusutan, Perayaan-perayaan, Dana

Sehat Keryawan, Sumbangan-sumbangan, Pendidikan,

Pemasaran, Kegiatan Yayasan, Ijin, Iuran-iuran, dan Biaya

Pajak.

Biaya tidak langsung tersebut dibebankan kepada 8 unit

pelayanan medis yaitu Unit Rawat Jalan, UGD, VIP, Kelas I,

Kelas II, Kelas III, ICU dan HCU dengan proporsional yang

sama sebesar 12,5%.


60

C. Biaya Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung

Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung di

Rumah Sakit merupakan pelayanan yang diberikan langsung

kepada pasien berupa :

1. Pemeriksaan / Visite dokter 6. Pemeriksaan Radiologi

2. Konsultasi dokter 7. Pemakaian obat

3. Tindakan medis 8. Pemakaian alat kesehatan

4. Operasi 9. Pemakaian Gas Medik (O2)

5. Pemeriksaan Laboratorium

Jumlah pemakaian bahan baku dan tenaga kerja langsung

masing-masing pasien berbeda. Perbedaan jumlah pemakaian

tersebut dipengaruhi oleh tingkat keparahan penyakit, diagnosa

sekunder (jenis penyakit yang menyertai diagnosa utama), lama

hari perawatan, kelas perawatan, usia pasien, berat badan, dan

asuransi penjamin kesehatan pasien. Pemeriksaan laboratorium

cukup dilakukan 1 kali pada saat pasien masuk, kecuali pada

hasil pemeriksaan yang melebihi standar, maka perlu dilakukan

pemeriksaan ulang saat pasien rawat inap.

4.2.8. Penetapan TarifRumah Sakit

Selama ini Rumah Sakit Kristen Mojowarno dalam

menetapkan tarif menerapkan strategi berdasarkan mekanisme harga

pasar. Hal ini disebabkan oleh tingkat persaingan yang sangat ketat
61

di Wilayah Kabupaten Jombang dan sekitarnya yang merupakan

lokasi operasional dan domisili konsumen Rumah Sakit Kristen

Mojowarno. Namun demikian Rumah Sakit Kristen Mojowarno

sebagai rumah sakit swasta tidak harus menjadi price taker, karena

berani bersaing dalam memberikan pelayanan yang berkualitas

dengan menyediakan tenaga-tenaga profesional, peralatan canggih

dan lingkungan yang mendukung untuk kesembuhan pasien.

Kendala yang dihadapi dalam pembentukan tarif paket adalah

belum adanya standar pelayanan medis yang baku karena

kompleksitas jenis penyakit dan diagnosa sekunder yang

menyertainya. Dengan jenis penyakit yang sama pada pasien yang

berbeda serta kondisi pasien yang berbeda pula,maka pelayanan dan

fasilitas yang diberikan juga akan berbeda. Selain itu pedoman

penghitungan unit cost yang bervariasi menyebabkan variasi tarif

antar rumah sakit serta belum adanya standar jasa medis.Dalam

penelitian ini akan dilakukan penghitungan tarif rumah sakit untuk

pasien DBD dengan menggunakan Unit Cost Metode Activity Based

Costing

4.2.9. Batasan Penelitian

Mengingat kompleksitas jenis penyakit dan jenis pelayanan

di rumah sakit, maka dalam penelitian ini perlu adanya batasan agar
62

perhitungan biaya pasien DBDdapat ditentukan.Batasan dalam

penelitian ini adalah :

a. Perhitungan tarif pelayanan kepada pasien DBDmurni tanpa

diagnosa sekunder.

b. Pasien diasumsikan dalam kondisi membaik dengan keterangan

sebagai berikut :

DBD
No. Keterangan DBD Sedang DBD Berat
Ringan
1 Pasien Masuk lewat RJ RI UGD HCU  RI UGD ICU  RI
Jml. hari rawat
2 1 hari 2 hari 3 hari
HCU / ICU
Jml. hari rawat
3 2 hari 3 hari 5 hari
VIP, Kelas. I, II, III

c. Pasien diasumsikan pasien umum dengan obatsesuai Formularium

RS dan pemeriksaan penunjang (laboratorium ) sesuai dengan

kondisi dan kebutuhan pasien.

d Penghitungan tarif rumah sakit untuk pasien DBD dengan

menggunakan unit cost Metode Activity Based Costing.Rumus

untuk mendapatkan tarif adalah sebagai berikut :

Tarif = UC +Margin

Keterangan :

UC : Unit Cost dihitung dengan menggunakan Metode

Activity Based Costing.


63

BBB : Biaya Bahan Baku adalah harga obat, alat kesehatan

dan gas medik (O2) sesuai HNA (Harga Netto Apotik).

TKL : Biaya Visite. Konsultasi dokter spesialis dan tindakan

medis dokter atau perawat.

Margin : Persentase keuntungan yang diinginkan rumah sakit,

yaitu 12,5% dari UC


64

Pembebanan Tahap Pembebanan Tahap


4.3 Rerangka Proses Pengolahan Data
I, II,
Activity Driver
RESOURCES CENTRE ACTIVITY COST OBJECT

Pelayanan Medis Aktivitas Bisnis Utama Jumlah Kunjungan Rawat


Jalan
1 Unit Rawat Jalan 1. Menganamnesa pasien
2 UGD Jumlah Kunjungan UGD
2. Sebagai asisten dokter
3 ICU Biaya-biaya :
4 HCU 3. Merawat pasien Jumlah Hari Rawat :
5 Unit Rawat Inap Anggrek 4. Mendokumentasi kegiatan 1. VIP
6 Unit Rawat Inap Bougenvile 1. Biaya Gaji perawatan 2. Kelas I
7 Unit Rawat Inap Cempaka 2. Biaya Insentif Dokter 5. Mencatat perincian biaya 3. Kelas II
8 Unit Rawat Inap Dahlia 6. Mengantar pasien untuk 4. Kelas III
9 Unit Rawat Inap Flamboyan 3. Biaya Insentif Karyawan 5. ICU
pemeriksaan penunjang
4. Biaya THR Karyawan 6. HCU
7. Memberikan pendidikan pasien /
5. Biaya Listrik KIE.
Penunjang Medis
6. Biaya Air
1. Unit Laboratorium 7. Biaya Linen
2. Unit Radiologi 8. Biaya Bahan Makan Jenis Penyakit :
3. Unit Farmasi Aktivitas Bisnis Pendukung
9. Biaya Sanitasi 1. Penyakit Dalam
4. Unit Bedah Sentral
10. Biaya Alat Rumah 1. Manajemen stategi dan 2. Bedah
perencanaan 3. Kesehatan Anak
Tangga 4. DBD
Manajemen&Administrasi 2. Rapat Koordinasi
11. Biaya Pemeliharaan 5. Gynekologi
Terpadu 3. Pendaftaran dan pengelolaan 6. Bedah syaraf
Gedung data pasien
1. Manajemen & Umum 12. Biaya Pemeliharaan 4. Pengelolaan keuangan 7. Syaraf :
2. Unit Rekam Medik 5. Pengelolaan SDM  Stroke :
3. Bagian Keuangan Inventaris 1. Stroke Ringan
6. Pengelolaan adm. Kantor
4. Bagian SDM & Administrasi 13. Biaya Pemeliharaan Alat 2. Stroke Sedang
5. Urusan Perawatan 7. Pemeliharaan sarana
3. Stroke Berat
6. Unit Pemeliharaan Sarana Medis 8. Melayani transportasi
7. Unit Logistik & CSSD 9. Menjaga Keamanan 8. THT
14. Biaya Pakaian Dinas
8. Unit Sanitasi & KJ 10. Memelihara database dan ceking 9. Mata
9. Transportasi Karyawan jaringan program SIRS 10. Kardiologi
10. Satpam 15. Biaya Alat Tulis Kantor 11. Pemasaran 11. Orthopedi
11. IT 12. Paru-paru
16. Biaya Meterai& Umum 12. Melakukan audit rutin
12. Pemasaran 13. Luka Bakar
13. Pastoral 13. Membuat laporan-laporan
14. Perinatal
15. Lain-lain
65

4.3 Perhitungan Unit Cost

Perhitungan unit cost dengan metode Activity Based Costing dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

4.3.1.Identifikasi Aktivitas

Keterbatasan dalam melakukan identifikasi aktivitas :

Keterbatasan yang ditemui peneliti dalam melakukan identifikasi aktivitas

disebabkan aktivitas dalam pelayanan kesehatan sangat komplek, sehingga

membutuhkan waktu yang lama dan pencatatan yang sangat panjang dan

terperinci. Dengan jumlah aktivitas yang sangat komplek tersebut akan

menyulitkan peneliti dalam melakukan analisis. Oleh karena itu peneliti

mengelompokkan aktivitas dalam 5 kelompok aktivitas yang banyak

menyerap waktu dan tenaga.

Dukungan dalam melakukan identifikasi aktivitas dan biaya

pelayanan kesehatan :

Dukungan yang didapat dalam identifikasi aktivitas dan biaya pelayanan

kesehatan di Rumah Sakit Kristen Mojowarno yaitu:

a. Adanya ijin dari direksi untuk melakukan pengumpulan data pelayanan

kesehatan di Rumah Sakit Kristen Mojowarno yang terkait dengan

pasien DBD.

b. Adanya sikap kooperatif dari pihak Manajemen dan semua Kepala

Unit, Kepala Urusan maupun tenaga kesehatan lainnya sehingga

memungkinkan pengambilan data dari semua bagian.

d. Tersedianya pencatatan data kegiatan dan pembiayaan yang tertuang

dalam laporan tahunan sehingga memudahkan untuk penelusuran.


66

Data aktivitas yang dilakukan oleh masing-masing Unit Kerja.

4.3.2.Identifikasi Sumber Daya (Resources)

Sumber daya (resources)yang digunakan dan diserap oleh masing-masing

Unit Kerja dalam melakukan aktivitas di Rumah Sakit Kristen Mojowarno

adalah sebagai berikut :


67

Tabel 4.5.
Sumber daya (Resources) yang digunakan dan diserap oleh masing-masing Unit Kerja untuk melakukan aktivitas Tahun 2016
PELAYANAN MEDIS
No Biaya
Rawat Jalan UGD VIP Kelas I Kelas II Kelas III

1 Biaya Gaji 682,866,850 480,496,531 71,741,359 225,370,466 586,411,475 1,445,986,257

2 Biaya. Insentif Dokter - - 12,727,273 25,454,545 31,818,182 50,000,000

3 Biaya. Insentif Karyawan 137,811,225 107,057,012 17,431,418 51,715,469 140,502,678 324,283,368

4 Biaya. THR Karyawan 47,913,107 37,677,548 5,503,607 16,987,700 45,203,395 107,316,275

5 Biaya. Listrik 28,324,309 8,208,100 7,158,227 10,180,590 8,049,028 6,143,349

6 Biaya. Air 93,960 51,065 38,299 67,150 117,449 300,773

7 Biaya. Linen 7,647,135 5,352,994 3,058,854 9,176,562 19,117,837 61,941,791

8 Biaya. Bahan Makan - - 185,260,384 217,877,011 315,827,815 484,103,881

9 Biaya. Sanitasi 4,638,993 8,185,661 1,638,319 4,976,892 10,964,911 26,436,126

10 Biaya. Alat Rumah Tangga 10,763,778 4,551,981 4,188,058 9,754,758 17,440,639 24,488,333

11 Biaya. Pemeliharaan Gedung 77,476,999 42,087,622 15,384,174 46,347,549 99,407,270 270,332,790

12 Biaya. Pemeliharaan Inventaris 14,138,730 7,680,545 2,807,449 8,457,936 18,140,772 49,332,865

13 Biaya. Pemeliharaan Alat Medis 13,787,337 7,489,658 2,737,674 8,247,729 17,689,915 48,106,782

14 Biaya. Pakaian Dinas Karyawan 4,777,720 3,782,361 579,118 1,699,147 4,239,106 10,403,720

15 Biaya Alat Tulis Kantor 10,120,117 8,800,585 538,792 1,548,676 3,355,237 8,114,359

16 Biaya Meterai 22,958,000 - 1,878,000 5,340,000 11,754,000 33,828,000

Jumlah 1,063,318,259 721,421,663 332,671,003 643,202,180 1,330,039,708 2,951,118,669


68

PELAYANAN MEDIS PENUNJANG MEDIS


No Biaya
ICU HCU UBS Laborat Radiologi Farmasi

1 Biaya Gaji 373,948,817 280,984,386 450,450,255 252,155,083 81,082,726 552,877,419

2 Biaya. Insentif Dokter - - - - - -

3 Biaya. Insentif Karyawan 79,850,010 60,815,369 81,434,263 65,190,291 13,887,671 134,434,976

4 Biaya. THR Karyawan 24,002,345 22,158,871 26,974,365 18,974,935 4,732,007 43,027,983

5 Biaya. Listrik 4,002,244 3,725,460 85,262,438 9,092,539 153,265,595 9,703,374

6 Biaya. Air 38,299 55,150 139,070 32,171 32,682 44,427

7 Biaya. Linen 3,058,854 3,058,854 7,647,135 764,713 764,713 382,357

8 Biaya. Bahan Makan 168,712,988 178,114,478 4,849,898 - - -

9 Biaya. Sanitasi 5,297,836 6,883,369 17,233,976 5,135,280 2,958,636 -

10 Biaya. Alat Rumah Tangga 1,221,332 5,133,352 5,451,864 4,022,158 2,096,157 6,173,745

11 Biaya. Pemeliharaan Gedung 31,525,733 45,420,962 114,688,771 26,515,202 26,936,078 36,616,231

12 Biaya. Pemeliharaan Inventaris 5,753,112 8,288,844 20,929,484 4,838,743 4,915,549 6,682,073

13 Biaya. Pemeliharaan Alat Medis 5,610,128 8,082,839 20,409,318 4,718,484 126,144,080 -

14 Biaya. Pakaian Dinas Karyawan 2,388,860 2,388,860 2,787,003 1,791,645 597,215 4,180,505

15 Biaya Alat Tulis Kantor 886,943 2,153,720 10,142,437 8,691,370 10,065,262 6,823,236

16 BiayaUmum - - - - - -

Jumlah 658,994,382 627,264,513 848,400,276 401,922,614 427,478,370 800,946,325


69

MANAJEMEN ADMINISTRASI& UMUM


No Biaya
Manajemen Rekam Medik Keuangan SDM & Adm Perawatan UPS Logistik & CSSD

1 Biaya Gaji 999,036,301 316,425,243 499,670,113 178,297,277 47,072,952 329,471,103 428,483,289

2 Biaya. Insentif Dokter - - - - - - -

3 Biaya. Insentif Karyawan 979,036,624 81,749,693 111,918,062 52,650,330 10,446,332 96,323,060 91,720,245

4 Biaya. THR Karyawan 62,178,449 26,437,138 38,761,959 17,446,225 3,774,246 28,566,806 30,939,039

5 Biaya. Listrik 22,295,318 8,908,016 12,525,307 10,046,969 1,068,962 6,840,084 101,285,732

6 Biaya. Air 42,639 20,426 21,703 36,767 10,213 47,235 60,257

7 Biaya. Linen 2,102,962 764,713 764,713 1,147,070 382,357 764,713 1,529,427

8 Biaya. Bahan Makan 31,890,696 - - - - - -

9 Biaya. Sanitasi - - - - - - -

10 Biaya. Alat Rumah Tangga 1,072,022 11,825,748 11,486,074 4,976,932 329,773 5,636,729 8,168,244

11 Biaya. Pemeliharaan Gedung 35,143,165 16,835,049 17,887,239 30,303,088 8,173,416 38,931,051 49,663,394

12 Biaya. Pemeliharaan Inventaris 6,413,255 3,072,218 3,264,232 5,529,992 1,491,562 7,104,504 9,063,043

13 Biaya. Pemeliharaan Alat Medis - - - - - - -

14 Biaya. Pakaian Dinas Karyawan 2,787,003 2,388,860 3,384,218 1,393,502 199,072 2,388,860 2,388,860

15 Biaya Alat Tulis Kantor 30,509 71,087,261 29,420,499 38,091,450 1,366,168 1,498,075 19,506,078

16 BiayaUmum 3,889,816,206 - - - - - -

Jumlah 6,031,845,148 539,514,365 729,104,119 339,919,601 74,315,052 517,572,220 742,807,607


70

MANAJEMEN, ADMINISTRASI & UMUM


No Biaya
Sanitasi Transportasi Satpam IT Pemasaran SPI Pastoral

1 Biaya Gaji 166,807,512 195,456,719 334,542,222 61,976,282 132,033,697 50,578,340 35,722,304

2 Biaya. Insentif Dokter - - - - - - -

3 Biaya. Insentif Karyawan 42,707,691 34,932,338 84,619,739 7,054,390 25,197,058 9,495,467 5,103,186

4 Biaya. THR Karyawan 10,411,458 10,909,310 26,452,559 3,720,743 11,092,479 4,066,361 2,826,859

5 Biaya. Listrik 6,840,084 12,153,079 1,293,253 3,658,649 1,460,278 868,532 1,193,038

6 Biaya. Air 39,575 45,192 4,289 4,085 2,553 5,106 18,383

7 Biaya. Linen 382,357 382,357 114,707 114,707 114,707 114,707 114,707

8 Biaya. Bahan Makan - 603,717 - - - - -

9 Biaya. Sanitasi - - - - - - -

10 Biaya. Alat Rumah Tangga 3,278,946 2,049,939 734,349 306,959 4,312,633 243,818 464,068

11 Biaya. Pemeliharaan Gedung 32,617,907 37,247,546 3,535,360 3,367,010 2,104,381 4,103,543 15,178,262

12 Biaya. Pemeliharaan Inventaris 5,952,422 198,863,750 645,166 614,443 384,027 748,853 2,764,996

13 Biaya. Pemeliharaan Alat Medis - - - - - - -

14 Biaya. Pakaian Dinas Karyawan 995,358 1,194,430 2,189,788 597,215 995,358 199,072 199,072

15 Biaya Alat Tulis Kantor 1,438,095 135,385 4,494,274 7,389,478 13,539,997 485,333 703,256

16 BiayaUmum - - - - - - -

Jumlah 271,471,405 493,973,763 458,625,706 88,803,961 191,237,168 70,909,132 64,288,131

TOTAL RESOURCES = Rp. 21,468,468,458


71

4.3.3Pembebanan Tahap I Pembebanan biaya dari masing-masing Unit

Kerja ke Aktivitas (Activity Cost Unit Kerja)

Pembebanan biaya dari masing-masing unit kerja ke aktivitas di

Rumah Sakit Kristen Mojowarno menggunakan resource driver

berdasarkan proporsional waktu dan jumlah tenaga. Pada tabel berikut

dapat diketahui hasil pembebanan biaya masing-masing unit kerja ke

aktivitas (Activity Cost Unit Kerja).

Tabel 4.6.

Activity Cost Unit Kerja Tahun 2016

Resources
No. Activity Resources Driver Activity Cost
Driver Value

1 UNIT RAWAT JALAN

1 Menganamnesa pasien Proporsional waktu 30% 318,995,478


dan jumlah tenaga
2 Sebagai asisten Dokter Proporsional waktu 30% 318,995,478
dan jumlah tenaga
Mengantar pasien untuk Proporsional waktu
3 20% 212,663,652
periksa penunjang/rawat inap dan jumlah tenaga
Memberikan Pendidikan ke Proporsional waktu
4 10% 106,331,826
pasien / KIE dan jumlah tenaga
Administrasi dan laporan Proporsional waktu
5 10% 106,331,826
pelayanan dan jumlah tenaga
100% 1,063,318,259
2 UGD

Proporsional waktu
1 Menganamnesa pasien 30% 216,426,499
dan jumlah tenaga
Memberikan Pendidikan ke Proporsional waktu
2 30% 216,426,499
pasien / KIE dan jumlah tenaga
Mengantar pasien untuk Proporsional waktu
3 20% 144,284,333
periksa penunjang/rawat inap dan jumlah tenaga
Melayani aktivitas harian Proporsional waktu
4 10% 72,142,166
(ADL) dan jumlah tenaga
Administrasi dan laporan Proporsional waktu
5 10% 72,142,166
pelayanan dan jumlah tenaga
100% 721,421,663
3 UNIT RAWAT INAP VIP
72

Perawatan, melayani ADL dan Proporsional waktu


1 30% 99,801,301
obat dan jumlah tenaga
Mendokumentasikan kegiatan Proporsional waktu
2 25% 83,167,751
perawatan dan jumlah tenaga
Mencatat perincian biaya Proporsional waktu
3 20% 66,534,201
rawat inap dan jumlah tenaga
Mengantar pasien untuk Proporsional waktu
4 15% 49,900,651
pemeriksaan penunjang dan jumlah tenaga
Memberikan Pendidikan ke Proporsional waktu
5 10% 33,267,100
pasien / KIE dan jumlah tenaga
100% 332,671,003

Resources
No. Activity Resources Driver Activity Cost
Driver Value
4 UNIT RAWAT INAP KELAS I
Perawatan, melayani ADL dan Proporsional waktu
1 30% 192,960,654
pelayanan obat dan jumlah tenaga
Mendokumentasikan kegiatan Proporsional waktu
2 25% 160,800,545
perawatan dan jumlah tenaga
Mencatat perincian biaya rawat Proporsional waktu
3 20% 128,640,436
inap dan jumlah tenaga
Mengantar pasien untuk Proporsional waktu
4 15% 96,480,327
pemeriksaan penunjang dan jumlah tenaga
Memberikan Pendidikan ke Proporsional waktu
5 10% 64,320,218
pasien / KIE dan jumlah tenaga
100% 643,202,180
5 UNIT RAWAT INAP KELAS II
Perawatan, melayani ADL dan Proporsional waktu
1 30% 399,011,912
pelayanan obat dan jumlah tenaga
Mendokumentasikan kegiatan Proporsional waktu
2 25% 332,509,927
perawatan dan jumlah tenaga
Mencatat perincian biaya rawat Proporsional waktu
3 20% 266,007,942
inap dan jumlah tenaga
Mengantar pasien untuk Proporsional waktu
4 15% 199,505,956
pemeriksaan penunjang dan jumlah tenaga
Memberikan Pendidikan ke Proporsional waktu
5 10% 133,003,971
pasien / KIE dan jumlah tenaga
100% 1,330,039,708
6 UNIT RAWAT INAP KELAS III
Perawatan, melayani ADL dan Proporsional waktu
1 30% 885,335,601
pelayanan obat dan jumlah tenaga
Mendokumentasikan kegiatan Proporsional waktu
2 25% 737,779,667
perawatan dan jumlah tenaga
3 Mencatat perincian biaya rawat Proporsional waktu 20% 590,223,734
73

inap dan jumlah tenaga


Mengantar pasien untuk Proporsional waktu
4 15% 442,667,800
pemeriksaan penunjang dan jumlah tenaga
Memberikan Pendidikan ke Proporsional waktu
5 10% 295,111,867
pasien / KIE dan jumlah tenaga
100% 2,951,118,669
7 ICU
Perawatan, melayani ADL dan Proporsional waktu
1 40% 263,597,753
pelayanan obat dan jumlah tenaga
Mendokumentasikan kegiatan Proporsional waktu
2 20% 131,798,876
perawatan dan jumlah tenaga
Mencatat perincian biaya rawat Proporsional waktu
3 20% 131,798,876
inap dan jumlah tenaga
Mengantar pasien untuk Proporsional waktu
4 10% 65,899,438
pemeriksaan penunjang dan jumlah tenaga
Memberikan Pendidikan ke Proporsional waktu
5 10% 65,899,438
pasien / KIE dan jumlah tenaga
100% 658,994,382

Resources
No. Activity Resources Driver Activity Cost
Driver Value

8 HCU

Perawatan, melayani ADL dan Proporsional waktu


1 25% 156,816,128
pelayanan obat dan jumlah tenaga

Mendokumentasikan kegiatan Proporsional waktu


2 30% 188,179,354
perawatan dan jumlah tenaga

Mencatat perincian biaya rawat Proporsional waktu


3 25% 156,816,128
inap dan jumlah tenaga

Mengantar pasien untuk Proporsional waktu


4 10% 62,726,451
pemeriksaan penunjang dan jumlah tenaga

Memberikan Pendidikan ke Proporsional waktu


5 10% 62,726,451
pasien / KIE dan jumlah tenaga

100% 627,264,513

9 UNIT BEDAH SENTRAL

Proporsional waktu
1 Persiapan Operasi 25% 212,100,069
dan jumlah tenaga

2 Monitoring pasien pulih sadar Proporsional waktu 25% 212,100,069


74

dan jumlah tenaga

Administrasi dan dokumentasi Proporsional waktu


3 25% 212,100,069
pasien dan jumlah tenaga

Sterilisasi alat medis dan tenun Proporsional waktu


4 15% 127,260,041
operasi dan jumlah tenaga

Pencucian instrumen kotor & Proporsional waktu


5 10% 84,840,028
melipat kasa dan jumlah tenaga

100% 848,400,276

10 UNIT LABORATORIUM

Proporsional waktu
1 Mengambil sampel darah 25% 100,480,653
dan jumlah tenaga
Centrifugation sampel
Proporsional waktu
2 (memisahkan sel darah dengan 25% 100,480,653
dan jumlah tenaga
cairan darah)
Mengidentifikasi jenis
Proporsional waktu
3 golongan darah pasien dan 25% 100,480,653
dan jumlah tenaga
donor
Proporsional waktu
4 Pewarnaan BTA 15% 60,288,392
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
5 Incubasi cross macth 10% 40,192,261
dan jumlah tenaga
100% 401,922,614
11 UNIT RADIOLOGI
Sebagai Asisten Dokter Proporsional waktu
1 30% 128,243,511
Radiologi dan jumlah tenaga
Melayani pemeriksaan Foto Proporsional waktu
2 25% 106,869,593
Kontras dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
3 Pembuatan Laporan Pelayanan 25% 106,869,593
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
4 Pemeriksaan Radiologi 10% 42,747,837
dan jumlah tenaga
Mengganti cairan di Kamar Proporsional waktu
5 10% 42,747,837
Gelap dan jumlah tenaga
100% 427,478,370
12 UNIT FARMASI
Proporsional waktu
1 Pelayanan Obat 40% 320,378,530
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
2 Skrening Resep / Cek dosis 20% 160,189,265
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
3 Perhitungan dosis 15% 120,141,949
dan jumlah tenaga
4 Membuat etiket obat Proporsional waktu 15% 120,141,949
75

dan jumlah tenaga


Mendistribusikan obat dari Proporsional waktu
5 10% 80,094,633
Gudang ke Farmasi dan jumlah tenaga
100% 800,946,325

Resources
No. Activity Resources Driver Activity Cost
Driver Value
13 MANAJEMEN & UMUM
Proporsional waktu
1 Melakukan rapat koordinasi 40% 2,412,738,059
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
2 Membuat konsep sistem 20% 1,206,369,030
dan jumlah tenaga
Menganalisa dan mengevaluasi Proporsional waktu
3 20% 1,206,369,030
kegiatan dan anggaran dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
4 Me-review peraturan eksternal 10% 603,184,515
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
5 Menyusun rencana dan strategi 10% 603,184,515
dan jumlah tenaga
100% 6,031,845,148
14 UNIT REKAM MEDIK
Proporsional waktu
1 Mendaftar pasien 30% 161,854,310
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
2 Membuat laporan 25% 134,878,591
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
3 Memberikan kode diagnosa 20% 107,902,873
dan jumlah tenaga
Asembling (Mengecek Proporsional waktu
4 15% 80,927,155
kelengkapan catatan medik) dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
5 Mengarsip status pasien 10% 53,951,437
dan jumlah tenaga
100% 539,514,365
15 BAGIAN KEUANGAN
Verifikator (mengecek rincian Proporsional waktu
1 20% 145,820,824
biaya perawatan) dan jumlah tenaga
Melayani pembayaran di loket Proporsional waktu
2 20% 145,820,824
& sebagai kasir dan jumlah tenaga
Memproses data akuntansi dan Proporsional waktu
3 20% 145,820,824
menghitung pajak dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
4 Memproses klaim asuransi 20% 145,820,824
dan jumlah tenaga
Membeli dan negosiasi barang Proporsional waktu
5 20% 145,820,824
sesuai dengan perencanaan unit dan jumlah tenaga
76

100% 729,104,119
16 BAGIAN SDM & ADM
Mengagenda dan membuat Proporsional waktu
1 25% 84,979,900
surat dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
2 Mendistribusikan surat 25% 84,979,900
dan jumlah tenaga
Melakukan pengecekan daftar Proporsional waktu
3 20% 67,983,920
hadir dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
4 Melayani pembagian slip gaji 20% 67,983,920
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
5 Mengarsipkan dokumen 10% 33,991,960
dan jumlah tenaga
100% 339,919,601
17 URUSAN PERAWATAN
Proporsional waktu
1 Membuat prosedur pelayanan 30% 22,294,516
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
2 Rapat-rapat 25% 18,578,763
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
3 Membuat laporan-laporan 20% 14,863,010
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
4 Pengaturan jadwal rujukan 15% 11,147,258
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
5 Supervisi 10% 7,431,505
dan jumlah tenaga
100% 74,315,052

Resources Activity
No. Activity Resources Driver
Driver Value Cost
18 UNIT PEMELIHARAAN SARANA
Proporsional waktu
1 Memelihara instalasi listrik 25% 129,393,055
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
2 Memelihara instalasi air 25% 129,393,055
dan jumlah tenaga
Memelihara instalasi gas medik Proporsional waktu
3 15% 77,635,833
(O2) dan jumlah tenaga
Memelihara instalasi Proporsional waktu
4 15% 77,635,833
telekomunikasi dan jumlah tenaga
Memperbaiki sarana dan prasarana Proporsional waktu
5 20% 103,514,444
(taman, bangunan, peralatan) dan jumlah tenaga
517,572,220
19 UNIT LOGISTIK & CSSD
Proporsional waktu
1 Menjahit linen 25% 185,701,902
dan jumlah tenaga
Melayani permintaan barang dan Proporsional waktu
2 35% 259,982,662
foto copy dan jumlah tenaga
77

Proporsional waktu
3 Sterilisasi alat medis 20% 148,561,521
dan jumlah tenaga
Membersihkan perumahan dokter Proporsional waktu
4 10% 74,280,761
dan Quest House dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
5 Membuat Laporan 10% 74,280,761
dan jumlah tenaga
100% 742,807,607
20 UNIT SANITASI & KJ
Proporsional waktu
1 Mengambil sampah medis 30% 81,441,421
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
2 Mengambil sampah non medis 30% 81,441,421
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
3 Mengoperasionalkan IPAL 15% 40,720,711
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
4 Mengoperasionalkan Incenerator 15% 40,720,711
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
5 Pemusnahan limbah 10% 27,147,140
dan jumlah tenaga
271,471,405
21 UNIT KENDARAAN
Proporsional waktu
1 Membersihkan mobil 25% 123,493,441
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
2 Mengecek kondisi mesin mobil 25% 123,493,441
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
3 Mengantar pasien 20% 98,794,753
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
4 Mengantar petugas dinas luar kota 20% 98,794,753
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
5 Mengantar home visite 10% 49,397,376
dan jumlah tenaga
100% 493,973,763
22 SATPAM
Proporsional waktu
1 Menjaga keamanan 35% 160,518,997
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
2 Melakukan patroli 20% 91,725,141
dan jumlah tenaga
Mengawal kendaraan masuk-keluar Proporsional waktu
3 20% 91,725,141
RS dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
4 Menerima dan mengantar tamu 15% 68,793,856
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
5 Sebagai Operator Telpon 10% 45,862,571
dan jumlah tenaga
100% 458,625,706
78

Resources Activity
No. Activity Resources Driver
Driver Value Cost
23 IT
Menangani kerusakan hardware & Proporsional waktu
1 30% 26,641,188
software dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
2 Memelihara database 30% 26,641,188
dan jumlah tenaga
Melayani konsultasi program Proporsional waktu
3 20% 17,760,792
SIRS dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
4 Melakukan ceking jaringan 10% 8,880,396
dan jumlah tenaga
Membuat laporan terkait dengan Proporsional waktu
5 10% 8,880,396
SIRS dan jumlah tenaga
100% 88,803,961
24 PEMASARAN
Proporsional waktu
1 Melakukan kunjungan ke pasien 60% 114,742,301
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
2 Mengadakan Siaran SPRS 10% 19,123,717
dan jumlah tenaga
Melakukan kunjungan ke Proporsional waktu
3 10% 19,123,717
perusahaan dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
4 Melakukan Promosi 10% 19,123,717
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
5 Memberikan Fee Perujuk 10% 19,123,717
dan jumlah tenaga
100% 191,237,168
25 SPI
Melakukan kunjungan langsung Proporsional waktu
1 30% 21,272,740
ke unit-unit dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
2 Melakukan audit rutin 20% 14,181,826
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
3 Mengikuti rapat-rapat 20% 14,181,826
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
4 Membuat laporan 20% 14,181,826
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
5 Melakukan Inspeksi mendadak 10% 7,090,913
dan jumlah tenaga
100% 70,909,132
26 PASTORAL
Proporsional waktu
1 Pendampingan pasien 40% 25,715,252
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
2 Melayani permintaan doa 15% 9,643,220
dan jumlah tenaga
3 Konseling pasien Proporsional waktu 15% 9,643,220
79

dan jumlah tenaga


Proporsional waktu
4 Menyelenggarakan ibadah pagi 15% 9,643,220
dan jumlah tenaga
Proporsional waktu
5 Penyegaran rohani melalui GKM 15% 9,643,220
dan jumlah tenaga
100% 64,288,131

TOTAL ACTIVITY COST 21,468,468,458

4.3.4 Pembebanan Tahap II (Pembebanan biaya aktivitas ke


masing-masing Cost Object melalui Cost Driver
1. Unit Cost Rawat Jalan
Tahun 2016 produk yang dihasilkan oleh Unit Rawat Jalan sebesar
15.924 kunjungan. Perhitungan unit cost dilakukan dengan
membebankan biaya aktivitas pada setiap kunjungan pasien rawat
jalan dengan menggunakan activity driver yang telah diidentifikasi
sebelumnya dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7.
Pembebanan Biaya Aktivitas ke Produk Rawat Jalan
Activity
Activity Activity Driver Cost per
Activity Activity Cost Driver
Driver Rate Value Segmen
Value
Menganamnesa Jumlah
318,995,478 15,924 20,032 1 20,032
pasien pasien
Sebagai asisten Jumlah
318,995,478 15,924 20,032 1 20,032
Dokter pasien
Mengantar pasien
untuk
Jumlah
pemeriksaan 212,663,652 47,772 4,452 3 13,355
tindakan
penunjang/rawat
inap
Memberikan
Jumlah
Pendidikan ke 106,331,826 15,924 6,677 1 6,677
pasien
pasien / KIE
Administrasi dan
Jumlah
laporan 106,331,826 15,924 6,677 1 6,677
dokumen
pelayanan
1,063,318,259 57,871 66,775
80

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya aktivitas langsung Unit

Rawat Jalan pada setiap kunjungan pasien Rawat Jalansebesar

Rp.66.775,-.Biaya tidak langsung yang dibebankan pada setiap

kunjungan pasien Rawat Jalan(lihat lampiran 4)sebesar Rp. 83.321,-.

Hasil wawancara dengan salah satu perawat yang bertugas di Unit

Rawat Jalan di ketahui bahwa :

Biaya bahan baku dan tenaga kerja yang langsung diberikan kepada

pasien DBD rawat jalan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8.

Biaya Bahan Baku & Tenaga Kerja Langsung pasien DBD Rawat

Jalan langsung pulang

No. BBB & TKL Pasien DBDRingan

1 Pemeriksaan Dokter 50.000

2 Konsultasi Dokter 75.000

3 Pemeriksaan Laborat 96.000

4 Pemakaian Obat 168,610

5 Alat Kesehatan 10,000

Jumlah BBB& TKL 399,610

(Perincian lihat lampiran 5)

Jadi Unit Cost Rawat Jalan pada setiap kunjungan pasien rawat

jalansebesar Rp. 66.775 + Rp. 83.321,- + Rp. 399,610,- =

Rp.549,705,-
81

Berdasarkan hasil perhitungan Unit Costdengan metode Activity Based

Costing (ABC), makatarif pasien DBD ringan pada setiap kunjungan

rawat jalan (langsung pulang) adalah :

Tarif = UC + Margin

Tarif = Rp. 549,705+ Rp.68.713

Tarif = Rp.618.418

2. Unit CostUnit Gawat Darurat / UGD

Tahun 2016 produk yang dihasilkan oleh Unit Gawat Darurat

sebanyak 11.246 kunjungan. Perhitungan unit cost dilakukan dengan

membebankan biaya aktivitas pada setiap kunjungan pasien UGD

dengan menggunakan activity driver yang telah diidentifikasi

sebelumnya dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.9.
Pembebanan Biaya Aktivitas ke Produk UGD
Activity
Activity Activity Activity Driver Cost per
Activity Driver
Cost Driver Rate Value Segmen
Value
Menganamnes Jumlah
216,426,499 11,246 19,245 1 19,245
a pasien pasien
Memberikan
Jumlah
Pendidikan ke 216,426,499 11,246 19,245 1 19,245
pasien
pasien / KIE
Mengantar
pasien untuk
Jumlah
pemeriksaan 144,284,333 22,492 6,415 2 12,830
tindakan
penunjang/raw
at inap
Melayani
Jumlah
aktivitas 72,142,166 11,246 6,415 1 6,415
pasien
harian (ADL)
Administrasi
Jumlah
dan laporan 72,142,166 11,246 6,415 1 6,415
dokumen
pelayanan
721,421,663 57,734 64,149
82

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya aktivitas langsung UGD

pada setiap kunjungan pasien UGD sebesar Rp. 64.149,-.Biaya tidak

langsung yang dibebankan pada setiap kunjungan pasien UGD (lihat

lampiran 6) sebesar Rp. 117.980,-. Hasil wawancara dengan Kepala

Unit Gawat Darurat di ketahui bahwa :

Biaya bahan baku dan tenaga kerja yang langsung diberikan kepada

pasien DBD UGD adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10

Biaya Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung pasien DBD UGD

Pasien DBD
No. BBB & TKL
Ringan Sedang Berat

1 Pemeriksaan Dokter 60.000 60.000 60.000

2 Konsultasi Dokter / telpon 50.000 50.000 50.000

3 Pemeriksaan Laborat 68.000 68.000 68.000

4 Pemakaian Obat 51.700 51.700 80.200

5 Pemakaian Alat Kesehatan 109.450 129.450 129.450

6 Pemakaian Gas Medik (O2) 10.000 15.000

Jumlah BBB& TKL 339.150 369.150 402.650

Jadi Unit Cost Unit Gawat Darurat pada setiap kunjungan pasien DBD

adalah sebagai berikut :

DBD ringanRp.64.149+Rp.117.980+ Rp.339.150= Rp. 521.279

DBD sedangRp.64.149+Rp.117.980+ Rp.369.150= Rp. 551.279

DBD beratRp.64.149+Rp.117.980+ Rp.402.650= Rp. 584.779


83

Berdasarkan hasil perhitungan Unit Cost dengan metode Activity

Based Costing (ABC), maka tarif pasien DBD pada setiap kunjungan

UGD adalah :

Tabel 4.11

TarifPerawatan Pasien DBD di UGD

Pasien DBD
Uraian
Ringan Sedang Berat

A Unit Cost UGD 521.279 551.279 584.779

B Margin 65.160 68.910 73.097

Tarif Pasien DBD UGD 586.439 620.189 657.876

2. Unit Cost Perawatan VIP

Dalam tahun 2016 produk yang dihasilkan oleh unit pelayanan

perawatan VIP sebesar 815 hari rawat. Perhitungan unit cost dilakukan

dengan membebankan biaya aktivitas pada setiap hari rawat pasien

VIP dengan menggunakan activity driver yang telah diidentifikasi

sebelumnya dengan hasil sebagai berikut :


84

Tabel 4.12.
Pembebanan Biaya Aktivitas ke Produk Perawatan VIP
Activity
Activity Activity Driver Cost per
Activity Activity Cost Driver
Driver Rate Value Segmen
Value
Perawatan,
Jumlah
melayani ADL dan 99,801,301 8,150 12,246 10 122,456
tindakan
obat
Mendokumenta-
Jumlah
sikan kegiatan 83,167,751 8,150 10,205 10 102,046
tindakan
perawatan
Mencatat perincian Jumlah
66,534,201 1,630 40,819 2 81,637
biaya rawat inap tindakan
Mengantar pasien
Jumlah
untuk pemeriksaan 49,900,651 407 122,606 0.5 61,303
tindakan
penunjang
Memberikan
Jumlah
Pendidikan ke 33,267,100 815 40,819 1 40,819
tindakan
pasien / KIE
332,671,003 226,693 408,260

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya aktivitas langsung unit

perawatan VIP per hari sebesar Rp. 408.260.Biaya tidak langsung yang

dibebankan pada perawatan VIP per hari (lihat lampiran 8) sebesar Rp.

1.027.874,-. Hasil wawancara dengan Kepala Bagian di Ruang VIP di

ketahui bahwa :

Biaya bahan baku dan tenaga kerja yang langsung diberikan kepada pasien

DBD selama rawat inap di VIP adalah sebagai berikut :

Tabel 4.13
Biaya Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung pada pasien DBD VIP
Pasien DBD
No. BBB & TKL Ringan Sedang Berat
(2 hari) (3hari) (5 hari)
1 Visite Dokter Spesialis - - -
2 Konsultasi Dokter Spesialis 250.000 375.000 625.000
3 Pemeriksaan Laborat 68.000 204.000 272.000
4 Pemakaian Obat 51.850 208.750 865.600
5 Pemakaian Alat Kesehatan 44.850 70.350 147.350
6 Pemakaian Gas Medik (O2) - 15.000 60.000
Jumlah BBB& TKL 419.000 873.100 1.969.950

(Perincian lihat lampiran 9)


85

Jadi Unit Costperawatan VIP untuk pasien DBD adalah sebagai berikut :

DBD ringan Rp.816.520+Rp.2.055.748+Rp.419.000=Rp.3.291.268

DBD sedang Rp.1.224.780+Rp.3.083.622+Rp.873.100=Rp.5.1841.502

DBD berat Rp.2.041.300+Rp.5.139.370+Rp.1.969.950= Rp.9.150.620

Berdasarkan hasil perhitungan Unit Cost dengan metode Activity Based

Costing (ABC) Kelas perawatan VIP maka tarif perawatan

pasienDBDrawat inap VIP adalah :

Tabel 4.14

TarifRawat Inap VIP

Pasien DBD
Uraian Ringan Sedang Berat
(2 hari) (3 hari) (5 hari)
A Unit Cost VIP 3.291.268 5.181.502 9.150.620
B Margin 441.409 647.688 1.143.828
Tarif Rawat Inap VIP 3.702.677 5.829.190 10.294.448

3. Unit Cost Perawatan Kelas I

Tahun 2016 produk yang dihasilkan oleh unit pelayanan perawatan Kelas I

sebesar 2.353 hari rawat. Perhitungan unit cost dilakukan dengan

membebankan biaya aktivitas pada setiap hari rawat pasien Kelas I dengan

menggunakan activity driver yang telah diidentifikasi sebelumnya dengan

hasil sebagai berikut


86

Tabel 4.15.

Pembebanan Biaya Activities ke Produk Perawatan Kelas I

Activity
Activity Activity Activity Driver Cost per
Activity Driver
Cost Driver Rate Value Segmen
Value
Perawatan,
Jumlah
melayani ADL 192,960,654 23,530 8,201 10 82,006
tindakan
dan obat
Mendokumenta-
Jumlah
sikan kegiatan 160,800,545 23,530 6,834 10 68,339
tindakan
perawatan
Mencatat
Jumlah
perincian biaya 128,640,436 4,706 27,335 2 54,671
tindakan
rawat inap
Mengantar
pasien untuk Jumlah
96,480,327 1,177 82,006 0.5 41,003
pemeriksaan tindakan
penunjang
Memberikan
Jumlah
Pendidikan ke 64,320,218 2,353 27,335 1 27,335
tindakan
pasien / KIE
643,202,180 151,712 273,354

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya aktivitas langsung unit

perawatan Kelas I per hari sebesar Rp. 273.354,-.Biaya tidak langsung

yang dibebankan pada perawatan Kelas I per hari (lihat lampiran 10)

sebesar Rp.563.875,-. Hasil wawancara dengan Kepala Bagian di

Ruang Kelas I di ketahui bahwa :

Biaya bahan baku dan tenaga kerja yang langsung diberikan kepada pasien

DBD selama rawat inap di Kelas I adalah sebagai berikut :


87

Tabel 4.16

Biaya Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung pasien Kelas I

Pasien DBD
No. BBB & TKL Ringan Sedang Berat
(2 hari) (3 hari) (5hari)
1 Visite Dokter Spesialis - - -
2 Konsultasi Dokter Spesialis 200.000 305.000 500.000
3 Pemeriksaan Laborat 68.000 204.000 272.000
5 Pemakaian Obat 51.850 208.750 865.600
5 Pemakaian Alat Kesehatan 44.850 70.350 147.350
6 Pemakaian Gas Medik (O2) - 15.000 60.000
Jumlah BBB& TKL 364.700 798.100 1.844.950

(Perincian lihat lampiran 11)

Jadi Unit Costperawatan Kelas I untuk pasien DBD adalah sebagai berikut:

DBD ringan Rp.546.708+Rp.1.127.750+Rp.364.700=Rp.2.039.158

DBD sedang Rp.820.062+Rp.1691.625+Rp.798.100=Rp.3.309787

DBD berat Rp.1.366.770+Rp.2.819.375+Rp.1.844.950= Rp.6.031.095

Berdasarkan hasil perhitungan Unit Cost dengan metode Activity Based

Costing (ABC), maka tarif pasien DBDrawat inap Kelas I adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.17

TarifRawat Inap Kelas I

Pasien DBD
Uraian Ringan Sedang Berat
(2 hari) (3 hari) (5 hari)
A Unit Cost 2.039.158 3.309.787 6.031.095
B Margin 254.895 413.723 753.887
Tarif Pasien DBD Kelas I 2.294.053 3.723.510 6.784.982
88

4. Unit Cost Perawatan Kelas II

Dalam tahun 2016 produk yang dihasilkan oleh unit pelayanan perawatan

Kelas II sebesar 4.999 hari rawat. Perhitungan unit cost dilakukan dengan

membebankan biaya aktivitas pada setiap hari rawat pasien Kelas II

dengan menggunakan activity driver yang telah diidentifikasi sebelumnya

dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.18.

Pembebanan Biaya Aktivitaske Produk Perawatan Kelas II

Activity
Activity Activity Driver Cost per
Activity Activity Cost Driver
Driver Rate Value Segmen
Value
Perawatan,
Jumlah
melayani ADL 399,011,912 49,990 7,982 10 79,818
tindakan
dan obat
Mendokumenta
Jumlah
-sikan kegiatan 332,509,927 49,990 6,652 10 66,515
tindakan
perawatan
Mencatat
Jumlah
perincian biaya 266,007,942 9,998 26,606 2 53,212
tindakan
rawat inap
Mengantar
pasien untuk Jumlah
199,505,956 2,500 79,818 0.5 39,909
pemeriksaan tindakan
penunjang
Memberikan
Jumlah
Pendidikan ke 133,003,971 4,999 26,606 1 26,606
tindakan
pasien / KIE
1,330,039,708 147,664 266,061

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya aktivitas langsung unit

perawatan Kelas II per hari sebesar Rp. 266.061,-.Biaya tidak langsung

yang dibebankan pada perawatan Kelas II per hari sebesar Rp. 265.413,-.
89

Hasil wawancara dengan Kepala Bagian di Ruang Kelas II di ketahui

bahwa :

Biaya bahan baku dan tenaga kerja yang langsung diberikan kepada pasien

DBD selama rawat inap di Kelas II adalah sebagai berikut :

Tabel 4.19

Biaya Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung pada pasien DBDKelas II

Pasien DBD
No. BBB & TKL Ringan Sedang Berat
(2 hari) (3 hari) (5 hari)
1 Visite Dokter Spesialis - - -
2 Konsultasi Dokter Spesialis 180.000 270.000 450.000
3 Pemeriksaan Laborat 68.000 204.000 272.000
4 Pemakaian Obat 51.850 208.750 865.600
5 Pemakaian Alat Kesehatan 44.850 70.350 147.350
6 Pemakaian Gas Medik (O2) 15.000 60.000
Jumlah BBB& TKL 344.700 768.100 1.794.950

(Perincian lihat lampiran 13)

Jadi Unit Costperawatan Kelas II untuk pasien DBD adalah sebagai berikut:

DBD ringan Rp.532.122+Rp.530.826+Rp.344.700=Rp.1.407.648

DBD sedang Rp.798.183+Rp.796.239+Rp.768.100=Rp.2.362.522

DBDberat Rp.1.330.305+Rp.1.327.065+Rp.1.794.950= Rp.4.452.320

Berdasarkan hasil perhitungan Unit Cost dengan metode Activity Based

Costing (ABC), makatariffpasien DBDrawat inap Kelas II:

Tabel 4.20

Tarif Rawat Inap Kelas II

Pasien DBD
Uraian Ringan Sedang Berat
(2 hari) (3 hari) (5 hari)
A Unit Cost 1.407.648 2.362.522 4.452.320
B Margin 175.956 295.31 556.540
Tarif Pasien DBD Kelas II 1.583.604 2.657.837 5.008.860
90

5. Unit Cost Perawatan Kelas III

Dalam tahun 2016 produk yang dihasilkan oleh unit pelayanan perawatan

Kelas III sebesar 14.487 hari rawat. Perhitungan unit cost dilakukan

dengan membebankan biaya aktivitas pada setiap hari rawat pasien Kelas

III dengan menggunakan activity driver yang telah diidentifikasi

sebelumnya dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.21.

Pembebanan Biaya Aktivitas ke Produk Perawatan Kelas III

Activity
Activity Activity Driver Cost per
Activity Activity Cost Driver
Driver Rate Value Segmen
Value
Perawatan,
Jumlah
melayani ADL 885,335,601 144,870 6,111 10 61,112
tindakan
dan obat
Mendokumenta-
Jumlah
sikan kegiatan 737,779,667 144,870 5,093 10 50,927
tindakan
perawatan
Mencatat
Jumlah
perincian biaya 590,223,734 28,974 20,371 2 40,742
tindakan
rawat inap
Mengantar
pasien untuk Jumlah
442,667,800 7,244 61,112 0.5 30,556
pemeriksaan tindakan
penunjang
Memberikan
Jumlah
Pendidikan ke 295,111,867 14,487 20,371 1 20,371
tindakan
pasien / KIE
2,951,118,669 113,058 203,708

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya aktivitas langsung unit

perawatan Kelas III per hari sebesar Rp. 203.708,-.Biaya tidak langsung

yang dibebankan pada perawatan Kelas III per hari (lihat lampiran 14)

sebesar Rp. 91.585,-.


91

Hasil wawancara dengan Kepala Bagian di Ruang Kelas III di ketahui

bahwa :

Biaya bahan baku dan tenaga kerja yang langsung diberikan kepada pasien

DBD selama rawat inap di Kelas III adalah sebagai berikut :

Tabel 4.22

Biaya Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung pada pasien Kelas III

Pasien DBD
No. BBB & TKL Ringan Sedang Berat
(2 hari) (3hari) (5 hari)
1 Visite Dokter Spesialis - - -
2 Konsultasi Dokter Spesialis 170.000 255.000 425.000
3 Pemeriksaan Laborat 68.000 204.000 272.000
4 Pemakaian Obat 51.850 208.750 865.600
5 Pemakaian Alat Kesehatan 44.850 70.350 147.350
6 Pemakaian Gas Medik (O2) - 15.000 60.000
Jumlah BBB& TKL 334.700 753.100 1.769.950

(Perincian lihat lampiran 15)

Jadi Unit Costperawatan Kelas III untuk pasien DBD adalah sebagai berikut

DBD ringan Rp.407.416+Rp.183.170+Rp.334.700=Rp.925.286

DBD sedang Rp.611.124+Rp.274.755+Rp.753.100=Rp.1.638.979

DBD berat Rp.1.018.540+Rp.457.925+Rp.1.769.950= Rp.3.246.415

Berdasarkan hasil perhitungan Unit Cost dengan metode Activity Based

Costing (ABC), maka tarif pasien DBD rawat inap Kelas III adalah :

Tabel 4.23

Tarif Rawat Inap Kelas III

Pasien DBD
Uraian Ringan Sedang Berat
(2 hari) (3 hari) (5 hari)
A Unit Cost 925.286 1.638.979 3.256.415
B Margin 115.661 204.872 405.802
Tarif Pasien DBD Kelas III 1.040.947 1.843.851 3.652.217
92

6. Unit Cost Perawatan ICU

Dalam tahun 2016 produk yang dihasilkan oleh unit pelayanan perawatan

ICU sebesar 642 hari rawat. Perhitungan unit cost dilakukan dengan

membebankan biaya aktivitas pada setiap hari rawat pasien ICU dengan

menggunakan activity driver yang telah diidentifikasi sebelumnya dengan

hasil sebagai berikut :

Tabel 4.24.

Pembebanan Biaya Aktivitas ke Produk ICU

Activity
Activity Activity Activity Driver Cost per
Activity Driver
Cost Driver Rate Value Segmen
Value
Perawatan,
Jumlah
melayani ADL 263,597,753 6,420 41,059 10 410,588
tindakan
dan obat
Mendokumenta-
Jumlah
sikan kegiatan 131,798,876 6,420 20,529 10 205,294
tindakan
perawatan
Mencatat
Jumlah
perincian biaya 131,798,876 1,284 102,647 2 205,294
tindakan
rawat inap
Mengantar
pasien untuk Jumlah
65,899,438 642 205,294 0.5 102,647
pemeriksaan tindakan
penunjang
Memberikan
Jumlah
Pendidikan ke 65,899,438 642 102,647 1 102,647
tindakan
pasien / KIE
658,994,381 472,177 1,026,471

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya aktivitas langsung unit

perawatan ICU per hari sebesar Rp. 1.026.471,-.Biaya tidak langsung yang

dibebankan pada perawatan ICU per hari (lihat lampiran 16) sebesar

Rp.2.066.106,-.
93

Hasil wawancara dengan Kepala Bagian di Ruang ICU di ketahui

bahwa :

Biaya bahan baku dan tenaga kerja yang langsung diberikan kepada pasien

DBD selama rawat inap di ICU adalah sebagai berikut :

Tabel 4.25

Biaya Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung pada pasien ICU

Pasien DBD
No. BBB & TKL Ringan Sedang Berat
(1 hari) (2 hari) (3 hari)
1 Visite Dokter Spesialis - - -
2 Konsultasi Dokter Spesialis 90.000 180.000 240.000
3 Pemeriksaan Laborat - 68.000 204.000
4 Pemakaian Obat 102.550 273.100 986.650
5 Pemakaian Alat Kesehatan 40.600 71.850 112.600
6 Pemakaian Gas Medik (O2) 15.000 30.000 60.0
Jumlah BBB& TKL 248.150 622.950 1.603.250

(Perincian lihat lampiran 17)

Jadi Unit Cost ICU untuk pasien DBD adalah sebagai berikut :

DBD ringan Rp.1.026.471+Rp.1.066.106+Rp.248.150=Rp.2.340.727

DBD sedang Rp.2.052.942+Rp.2.132.212+Rp.622.950=Rp.4.880.981

DBD berat Rp.3.079.413+Rp.3.198.318+Rp.1.603.250= Rp.7.880.981

Berdasarkan hasil perhitungan Unit Cost dengan metode Activity Based

Costing (ABC), maka tarif pasien DBD rawat inap di ICU adalah:

Tabel 4.26

Tarif Rawat Inap ICU

Pasien DBD
Uraian Ringan Sedang Berat
(1hari) (2 hari) (3 hari)
A Unit Cost 2.340.727 4.808.104 7.880.981
B Margin 292.591 601.013 985.123
Tarif Pasien DBD Kelas ICU 2.633.318 5.409.117 8.866.104
94

7. Unit Cost Perawatan HCU

Dalam tahun 2016 produk yang dihasilkan oleh unit pelayanan perawatan

HCU sebesar 1.227 hari rawat. Perhitungan unit cost dilakukan dengan

membebankan biaya aktivitas pada setiap hari rawat pasien HCU dengan

menggunakan activity driver yang telah diidentifikasi sebelumnya dengan

hasil sebagai berikut :

Tabel 4.27

Pembebanan Biaya Aktivitas ke Produk HCU

Activity
Activity Activity Activity Driver Cost per
Activity Driver
Cost Driver Rate Value Segmen
Value
Perawatan,
Jumlah
melayani ADL 156,816,128 12,270 12,780 10 127,805
tindakan
dan obat
Mendokumenta-
Jumlah
sikan kegiatan 188,179,354 12,270 15,337 10 153,365
tindakan
perawatan
Mencatat
Jumlah
perincian biaya 156,816,128 2,454 63,902 2 127,805
tindakan
rawat inap
Mengantar
pasien untuk Jumlah
62,726,451 614 102,244 0.5 51,122
pemeriksaan tindakan
penunjang
Memberikan
Jumlah
Pendidikan ke 62,726,451 1,227 51,122 1 51,122
tindakan
pasien / KIE
627,264,513 245,385 511,218

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya aktivitas langsung unit

perawatan HCU per hari sebesar Rp. 511.218,-.Biaya tidak langsung yang

dibebankan pada perawatan HCU per hari (lihat lampiran 18) sebesar

Rp.1.081.335,-.
95

Hasil wawancara dengan Kepala Bagian di Ruang HCU di ketahui

bahwa :

Biaya bahan baku dan tenaga kerja yang langsung diberikan kepada pasien

DBD selama rawat inap di HCU adalah sebagai berikut :

Tabel 4.28

Biaya Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung pada pasien HCU

Pasien DBD
No. BBB & TKL Ringan Sedang Berat
(1 hari) (2 hari) (3hari)
1 Visite Dokter Spesialis 85.000 170.000 255.000
2 Konsultasi Dokter Spesialis
3 Pemeriksaan Laborat 68.000 136.000
4 Pemakaian Obat 91.550 183.100 720.650
5 Pemakaian Alat Kesehatan 35.600 61.850 102.600
6 Pemakaian Gas Medik (O2) 15.000 30.000 60.000
Jumlah BBB& TKL 227.150 512.950 1.274.250

(Perincian lihat lampiran 19)

Jadi Unit Cost HCU untuk pasien DBD adalah sebagai berikut :

DBD ringan Rp.511.218+Rp.1.081.335+Rp. 525,015 =Rp.2.117.568

DBD sedang Rp.511.218+Rp.1.081.335+Rp. 877,619 =Rp.2.470.172

DBD berat Rp.511.218+Rp.1.081.335+Rp. 1,514,544 = Rp.3.107.097

Berdasarkan hasil perhitungan Unit Cost dengan metode Activity Based

Costing (ABC), makatarif pasien DBDrawat inap di HCU:

Tabel 4.29

Tarif Rawat Inap HCU

Pasien DBD
Uraian Ringan Sedang Berat
(1 hari) (2 hari) (3 hari)
A Unit Cost 1.819.703 3.698.056 6.051.909
B Margin 227.463 462.257 756.489
Tarif Pasien DBD Kelas HCU 2.047.166 4.160.313 6.808.398
96

4.5. Analisis Biaya Satuan

4.5.1.Hasil Perhitungan Tarif Rawat Inap

Setelah dilakukan perhitungan Unit Cost dengan Metode Activity Based

Costing, maka dapat diketahui tarif masing-masing kelas perawatan

pasien DBD dengan tingkat keparahan ringan, sedang dan berat. Total

tarif perawatan pasien DBD yang dihitung dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Pasien DBD ringan dirawat melalui rawat jalan kemudian masuk

ruang perawatan rawat inap, obat direkening di ruang Rawat Inap.

2. Pasien DBD sedang dirawat melalui UGD kemudian masuk ruang

perawatan HCU, setelah membaik masuk ruang rawat inap.

3. Pasien DBD berat dirawat melalui UGD kemudian masuk ruang

perawatan ICU, setelah membaik masuk ruang rawat inap.

4. Pemeriksaan penunjang (laboratorium) dilakukan pada saat pasien di

Rawat Jalan/UGD dan setiap pagi cek hemoglobin

Berdasarkan keterangan di atas maka total tarif perawatan dapat dilihat

pada tabel berikut :


97

Tabel 4.30

Hasil perhitungan Tarif Rawat Inap dengan Metode ABC

DBD Ringan
No. Perawatan Hari Tarif
rawat Kelas III Kelas II Kelas I VIP
1 Rawat Jalan 371,095 371,095 371,095 371,095
2 UGD - - - -
3 HCU - - - -
Ruang
4
Perawatan
3 1.040.947 1.583.604 2.294.053 3.702.677
Total 3 1.412.042 1.954.699 2.665.148 4.073.772

DBD Sedang
No. Perawatan Hari Tarif
rawat Kelas III Kelas II Kelas I VIP
1 Rawat Jalan - - - -
2 UGD 563.939 563.939 563.939 563.939
3 HCU 1 2.047.166 2.047.166 2.047.166 2.047.166
Ruang
4
Perawatan
3 1.843.851 2.657.837 3.723.510 5.829.190
Total 4 4.454.956 5.268.942 6.334.615 8.440.295

DBD Berat
No. Perawatan
Hari Tarif
rawat Kelas III Kelas II Kelas I VIP
1 Rawat Jalan - - - -
2 UGD 563.939 563.939 563.939 563.939
3 ICU 3 8.833.479 8.833.479 8.833.479 8.833.479
Ruang
4
Perawatan
5 3.652.217 5.008.860 6.784.982 10.294.448
Total 8 13.049.635 14.406.278 16.182.400 19.691.866

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa biaya perawatan

masing-masing tingkat keparahan penyakit mempunyai selisih harga yang

cukup material, hal ini disebabkan karena semakin tinggi tingkat keparahan
98

penyakit akan semakin panjang hari perawatan, maka semakin banyak

menggunakan aktivitas pelayanan dan fasilitas pelayanan, sehingga semakin

tinggi biayanya.

4.5.2. Perbandingan antara tarif Rumah Sakit Kristen Mojowarno yang

berlaku saat ini dan tarif hasil perhitungan menggunakan Unit

Costdengan Metode Activity Based Costing dibanding tarif INA-CBGs.

Berdasarkan hasil perhitungan biaya rawat inap sesuai tarif rumah

sakit yang berlaku saat ini dan hasil perhitungan tarif dengan menggunakan

unit cost Metode Activity Based Costing, maka nilai tarif rawat inap pasien

DBD dapat dibandingkan dengan tarif INA CBGs seperti pada tabel di bawah

ini :

Tabel 4.31.

Perbandingan Tarif RS berdasarkan Strategi Harga Pasardengan Tarif

INACBGs

Tarif RS Tarif
Pasien Tingkat Hari sesuai INA-CBGs
DBD Keparahan rawat Harga Pasar Selisih
Kelas I Ringan 3 hari 2.366.550 1.587.450 (779.100)
Sedang 4 hari 5.265.750 3.785.500 (1.480.250)
Berat 8 hari 10.689.500 6.585.500 (4.104.000)

Kelas II Ringan 3 hari 1.658.250 1.289.500 (368.750)


Sedang 4 hari 4.199.900 2.987.500 (1.212.400)
Berat 8 hari 8.925.450 4.985.750 (3.939.700)

Kelas III Ringan 3 hari 1.168.394 987.500 (180.894)


Sedang 4 hari 2.150.000 1.546.500 (603.500)
Berat 8 hari 7.350.500 4.445.500 (2.905.000)
99

Tabel 4.32.

Perbandingan Tarif RS menggunakanUnit Cost Metode Activity Based

Costingdengan Tarif INA-CBG’s

Pasien Tingkat Hari Tarif RS Tarif INA


DBD Keparahan Rawat dg. UC metode CBG’s Selisih
Tarif RS ABC
Kelas I Ringan 3 hari 2.665.148 1.587.450 (1.077.698)
Sedang 4 hari 6.390.865 3.785.500 (2.605.365)
Berat 8 hari 16.276.337 6.585.500 (9.690.837)

Kelas II Ringan 3 hari 1.954.699 1.289.500 (665.199)


Sedang 4 hari 5.325.192 2.987.500 (2.337.692)
Berat 8 hari 14.500.215 4.985.750 (9.514.465)

Kelas III Ringan 3 hari 1.412.042 987.500 (424.542)


Sedang 4 hari 4.511.206 1.546.500 (2.964.706)
Berat 8 hari 13.143.572 4.445.500 (8.698.072)
Pada kedua tabel di atas, menunjukkan bahwa baik tarif RS yang

sedang berlaku saat ini maupun tarif RS hasil perhitungan menggunakan Unit

Cost Metode Activity Based Costing untuk pasien DBD, memiliki nilai tarif

yang lebih tinggi dibandingkan dengan tarif INA CBGsyang dipakai sebagai

klaim biaya perawatan pasien BPJS. Artinya untuk pelayanan pasien DBD

peserta BPJS, Rumah Sakit Kristen Mojowarno rugi.

Selisih tersebut, dikarenakan baik dalam perhitungan berdasarkan

strategi harga pasar maupun menggunakan Unit Cost dengan metodeABC

dalam penelitian ini menggunakan standar pelayanan pada pasien umum yaitu

menggunakan bahan habis pakai / obat sesuai Formularium RS serta dilakukan

pemeriksaan penunjang laboratorium yang lebih lengkap sesuai kebutuhan

pasien. Hari perawatan selama 4 sampai dengan 10 hari sehingga menyerap

biaya aktivitas dan biaya fasilitas yang lebih banyak. Sedangkan pada
100

pelayanan kesehatan pasien BPJS berdasarkan Tarif INA CBGs menggunakan

standar tarif pelayanan dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 59 Tahun

2014.

Dengan adanya selisih tersebut maka Rumah Sakit Kristen Mojowarno

dalam memberikan pelayanan perlu menyesuaikan dengan standar yang telah

ditetapkan oleh Menteri Kesehatan tersebut yaitu untuk Rumah Sakit Kristen

Mojowarno dengan standar pelayanan kelas C. Sesuai dengan harapan

Pemerintah bahwa rumah sakit harus melakukan pelayanan kesehatan yang

kendali mutu dan kendali biaya, oleh karena itu perlu melakukan tindakan

efisiensi dalam pemberian pelayanan yang tidak mempengaruhi mutu

pelayanan. Pelayanan yang kendali mutu dan kendali biaya antara lain dengan

memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu banyak variasi

dalam pelayanan, dan menghilangkan pelayanan yang tidak diperlukan.


101

4.5.3. Perbandingan antara Tarif Rumah Sakit Kristen Mojowarno yang

berlaku saat ini dengan hasil Perhitungan Tarif menggunakan Unit Cost

dengan Metode Activity Based Costing.

Tabel 4.33.

Perbandingan Tarif RS berdasarkan Strategi Harga Pasar

dengan Tarif RS menggunakan Unit Cost Metode Activity Based Costing

Tarif RS Tarif RS
Pasien Tingkat Hari sesuai dg. UC
Selisih
DBD Keparahan rawat Harga Pasar Metode
ABC
Kelas I Ringan 3 hari 2.366.550 2.665.148 298.598
Sedang 4 hari 5.265.750 6.390.865 1.125.115
Berat 8 hari 10.689.500 16.276.337 5.586.837

Kelas II Ringan 3 hari 1.658.250 1.954.699 296.449


Sedang 4 hari 4.199.900 5.325.192 1.125.292
Berat 8 hari 8.925.450 14.500.215 5.574.765

Kelas III Ringan 3 hari 1.125.500 1.412.042 243.648


Sedang 4 hari 2.150.000 4.511.206 2.361.206
Berat 8 hari 6.350.500 13.143.572 5.793.072

4.5. Pembahasan

Hasil perhitungan tarif dengan mekanisme harga pasar dan Metode

ABC menunjukkan bahwa perbedaan kelas perawatan tidak memberikan

perngaruh besar terhadap selisih biaya. Selisih biaya yang cukup tinggi sangat

dipengaruhi oleh masing-masing tingkat keparahan, hal ini disebabkan

semakin tinggi tingkat keparahan maka semakin banyak hari perawatan yang

dijalani sehingga semakin banyak pula aktivitas pelayanan dan fasilitas

pelayanan yang diserap.


102

Terdapat perbedaan antara tarif RS menggunakan strategi harga pasar

dengan tarif menggunakan unit cost metode Activity Based Costing. Rata-rata

menunjukkan bahwa hasil perhitungan tarif menggunakan unit cost Metode

ABC memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan mekanisme harga

pasar. Hal ini disebabkan dalam perhitungan tarif dengan mekanisme harga

pasar,biaya tidak langsung (overhead) tidak ditelusuri pada masing-masing

produk dan banyak kegiatan termasuk kegiatan manajemen, pemeliharaan dan

umum yang tidak ditelusuri ke produk.

Pada penyakit DBD ringan terdapat selisih yang tidak terlalu besar

antara hasil perhitungan sesuai harga pasar dengan ABC bahkan DBD ringan

pada kelas III didapatkan selisih Rp. 243.648,-.Hal ini disebabkan jumlah

produk (hari rawat) yang dihasilkan kelas III sangat tinggi yaitu 66,68% bila

dibandingkan dengan kelas perawatan lainnya yang berkisar antara 3,32 s/d

20,39%. Dengan jumlah produk hari rawat kelas III yang tinggi, maka unit

cost rawat inap kelas III menjadi rendah. Demikian juga sebaliknya karena

jumlah produk hari rawat VIP dan ICU yang rendah, maka unit cost menjadi

tinggi.

Metode Activity Based Costing lebih tepat dalam membebankan biaya

aktivitas ke produk rumah sakit, selama ini rumah sakit menghitung

persentase margin lebih rendah dibandingkan dengan persentase dengan

Metode Activity Based Costing. Oleh karena itu dengan menggunakan Metode

Activity Based Costing dapat ditemukan persentase margin yang sebenarnya.


103

Terdapat persamaan dengan penenelitian terdahulu bahwa penggunaan

metode ABC pada organisasi nirlaba seperti Rumah Sakit sangat dianjurkan

karena metode ABC menganalisa lebih tepat sesuai dengan perbandingan laba

yang di hasilkan
104

Anda mungkin juga menyukai