Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan merupakan sebuah
penyelenggaraan pelayanan terpadu yang ditujukan bagi penderita gawat,
darurat, dan gawat darurat, baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam
keadaan bencana. Bentuk pelayanan gawat darurat meliputi berbagai aspek
yaitu kesehatan badaniah, rohaniah dan sosial bukan hanya keadaan yang
bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
Unit gawat darurat merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki tim
kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang lengkap serta memadai
untuk memberikan pelayanan kepada pasien gawat darurat dalam upaya
penanggulangan pasien gawat darurat yang terorganisir.
Dalam keadaan sehari-hari maupun keadaan bencana penanganan pasien
gawat darurat akan melibatkan pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah
sakit maupun pelayanan antar rumah sakit. Pelayanan kegawatdaruratan
memerlukan penanganan secara terpadu dan pengaturan dalam satu sistim.

B. TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak.

C. TUJUAN KHUSUS
a. Memudahkan bagi pemberi jasa Unit Gawat Darurat dalam memberikan
pelajaran kegawatdaruratan yang bermutu dan profesional.
b. Setiap pemberi jasa pelayanan Unit Gawat Darurat dapat bekerja
berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Unit Gawat Darurat Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. SEJARAH
Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soejarwo Pontianak sekarang ini
sudah memasuki usia ke 20 (dua puluh) tahun, di usia yang sudah ke 20 (dua
puluh) tahun ini banyak hal yang dicapai untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan, berbagai terobosan juga ditempuh yang semata – mata ingin
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi pasien anggota Polri dan
Pns Polri serta keluarga dan masyarakat umum yang berada di sekitar kota
Pontianak khususnya dan Kalimantan Barat pada umumnya. Serta turut serta
membantu Pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Provinsi Kalimantan Barat.
Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soejarwo Pontianak yang
sebelumnya adalah Rumah Sakit Bhayangkara Tk. IV berdiri pada tahun 2000
dan diresmikan pada tanggal 28 Mei 2002 oleh Kapolda Kalbar BRIGJEN POL
Drs. NURUDDIN USMAN, dan yang menjadi Kepala Rumah Sakit Bhayangkara
TK.IV Pontianak tersebut adalah AKBP dr. TRI SUHARJONO tugas rangkap
disamping sebagai Kabiddokkes Polda Kalbar. Dalam rangka pengembangan
Rumah Sakit Bhayangkara TK.IV Pontianak ini, pada tahun 2004 Rumah Sakit
Bhayangkara TK.IV Pontianak menjadi Satuan Kerja sendiri dan keluar dari
Struktur Organisasi Biddokkes Polda Kalbar, namun setelah beberapa tahun
berikutnya masuk kembali didalam Struktur Organisasi Biddokkes Polda Kalbar
hingga tahun 2013.
Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soejarwo Pontianak yang sebelum
nya adalah Rumah Sakit Bhayangkara Tk. IV dibangun diatas tanah seluas
4.727 m2 dengan luas bangunan 1.204 m2 yang terletak dikelurahan Parit
Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan. Pada tanggal 22 Juli tahun 2013 Rumah
Sakit Bhayangkara Tk. IV Pontianak mendapatkan Bangunan Wisma Kemala
Bhayangkari dari Ketua Pengurus Daerah Yayasan Kemala Bhayangkari
wilayah Kalbar untuk dijadikan ruang rawat inap bagi pasien Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. IV Pontianak. Dengan adanya alihfungsi bangunan tersebut
maka luas bangunan yang dimiliki oleh Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton
Soejarwo Pontianak bertambah menjadi 2.160 m2.

2
Dari tahun 2002 sampai dengan sekarang ini Rumah Sakit Bhayangkara Tk.
III Anton Soejarwo Pontianak mengalami beberapa kali pergantian Kepala
Rumah Sakit antara lain adalah :
1. AKBP dr. TRI SUHARJONO Tahun 2002 – tahun 2004
2. AKP drg. SUGIYATO Tahun 2004 – tahun 2005
3. KOMPOL dr. SUGENG KRISMAWANTO, Sp.OT Tahun 2005 - tahun 2010
4. KOMPOL Drg. SUGIYATO Tahun 2010 – 1 Juni 2021.
5. AKBP drg. Josep Ginting M.Si. 1 Juni 2021 – sekarang.
Ketika Rumah Sakit Bhayangkara TK.III Anton Soejarwo Pontianak baru
berdiri pada tahun 2002 dan baru memiliki 21 (dua puluh satu) tempat tidur
dengan jumlah personel sebanyak 62 (enam puluh dua) orang. Dalam kurun
waktu tersebut masih belum banyak pengembangan yang dapat dilakukan
mengingat masih terbatas nya dana yang dimiliki oleh Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III Anton Soejarwo Pontianak hasil dari pendapatan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat umum.
Pada tahun 2011 Rumah Sakit Bhayangkara Tk. IV Pontianak
memberanikan diri untuk mengikuti ujian akreditasi pada 5 (lima) pelayanan
dasar dan lulus dengan hasil Terakreditasi penuh, sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : YM. 02. 10 / III / 1482 /11
tanggal 16 Juni 2011. Seiring dengan sudah lulus akreditasi pada 5 (lima)
pelayanan dasar maka berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : HK.03.05 / I / 2223 / 2011 tanggal 26 Agustus 2011 tentang
Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Bhayangkara Tingkat IV Pontianak
ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum kelas D.
Kemudian pada tahun 2013 bersama – sama dengan 7 (tujuh) Rumah Sakit
Bhayangkara Jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia, Rumah Sakit
Bhayangkara TK.IV Pontianak di tetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Dilingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia, dengan Surat Keputusan
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor : Skep / 458 / VI / 2013
tanggal 27 Juni 2013. Berdasarkan Surat Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor : B / 2420 / IX / 2013 / Srena tanggal 17 September 2013
Rumah Sakit Bhayangkara TK.IV Pontianak ditetapkan sebagai Satuan Kerja
maka adanya pemisahan personel Rumkit Bhayangkara dengan Biddokkes Polda
Kalbar , material serta fasilitas pendukung. Pemisahan tersebut dilakukan untuk
penyusunan RKA-KL/DIPA Tahun 2014 satuan kerja Rumah Sakit Bhayangkara
TK.IV Pontianak.

3
Setelah menjadi Satuan Kerja, Rumah Sakit Bhayangkara TK.IV Pontianak
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor : Kep / 724 / X / 2013 tanggal 18 Oktober 2013 tentang Peningkatan
Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Negara Republik Indonesia dari Tingkat IV
menjadi TK.III yang juga tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor : HK.02.03 / I / 0222 / 2014 tanggal 21 Februari
2014 bahwa Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak Polda Kalimantan Barat
ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas C. Dengan adanya pencapaian
seperti tersebut disebut dari tahun ke tahun Rumah Sakit Bhayangkara TK.III
Anton Soejarwo Pontianak ini terus ingin meningkatkan diberbagai bidang.
Dari berbagai peningkatan telah diupayakan dan berhasil, maka pada Tahun
2015 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
501 / KMK.05 / 2015 tanggal 09 April 2015 tentang Penetapan Rumah Sakit
Bhayangkara TK.III Anton Soejarwo Pontianak Pada Kepolisian Negara Republik
Indonesia Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum. Usaha demi usaha yang telah dilaksanakan
pada akhirnya yang ingin dicapai adalah Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit
Bhayangkara TK.III Anton Soejarwo Pontianak dapat menjangkau seluruh
Anggota Polri dan PNS Polri serta keluarga besar Polri yang tersebar di seluruh
Jajaran Polda Kalbar bahkan sampai ke tingkat Polsek-Polsek termasuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat umum yang berada di Kota
Pontianak khususnya dan Kalimantan Barat umumnya.

B. FASILITAS RUMAH SAKIT


1. Unit UGD 24 jam
2. Poliklinik Rawat Jalan
3. Ruang Rawat Inap :
a. Ruang Perawatan Umum VIP
b. Ruang Perawatan Bedah (tribrata)
c. Ruang Perawatan Penyakit Dalam (catur prasetya)
d. Ruang Perawatan Penyakit Dalam (anggrek)
e. Ruang Perawatan Bedah Kelas 3 (esty bakti warapsari)
f. Ruang Perawatan Anak (mawar)
g. Ruang perawatan Bayi (Perinatologi)
h. Ruang pertolongan Persalinan (VK)
i. Ruang Perawatan Kebidanan

4
4. OK central
5. OK minor
6. Diagnostik (CT SCAN, USG, Rontgen, EKG)
7. Laboratorium (Hematologi, Urine, Faeces, kimia darah, imunoserologi)
8. Fisiotherapy
9. Fasilitas penunjang lain:
Dapur, laundry, instalasi farmasi 24 jam, mushola, kantin, ambulance,
genset, informasi dan register, area parkir, lapangan APEL pagi sore dan
DOKES.

C. KEMAMPUAN PELAYANAN MEDIS


1. Penyakit anak-anak
2. Penyakit dalam
3. Penyakit kebidanan dan kandungan
4. Penyakit syaraf
5. Penyakit THT (telinga hidung dan tenggorokan)
6. Gigi dan Mulut
7. Bedah umum
8. Bedah tulang
9. Bedah urologi

D. JUMLAH TEMPAT TIDUR


1. Ruang Perawatan ICU : 2 Bad
2. Ruang Perawatan Bedah (tribrata) : VIP ada 2 Bad
: Kelas 1 ada 6 bad
: Kelas 2 ada 2 bad
: Kelas 3 pria 6 bad
3. Ruang Perawatan Anak (catur prasetya) : Kelas 1 ada 12 bad
: Kelas 2 ada 8 bad
: Kelas 3 ada 3 bad
4. Ruang Perawatan Penyakit Dalam (esty bakti) : Kelas 1 ada 4 bad
: Kelas 2 ada 3 bad
: Kelas 3 wanita 7 bad

5. Ruang Perawatan Dharpa Husada : Kelas 1 ada 10 bad


: VIP ada 17 bad

5
6. Ruang perawatan Bayi (Perinatologi) : 8 bad
7. Ruang pertolongan Persalinan (VK) : 2 bad
8. Ruang Perawatan Kebidanan : 8 bad

6
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, TUJUAN DAN MOTTO
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III ANTON SOEDJARWO PONTIANAK

A. Visi
Rumah Sakit Bhayangkara TK.III Anton Soejarwo Pontianak adalah
“Terdepan dan Terunggul dalam Pelayanan Kesehatan dan Kedokteran
Kepolisian Tahun 2022”.

B. Misi
1 Memberikan Pelayanan Kedokteran Kepolisian dengan tanggap, handal dan
objektif.
2 Memberikan pelayanan Kesehatan Kepolisian dengan tanggap, ramah, tulus
dan handal kepada pasien dinas dan masyarakat sekitar guna meningkatkan
derajat kesehatannya.
3 Mewujudkan Sumber Daya pembelajar, bermoral dan bermartabat.
4 Selalu menyesuaikan dengan perkembangan pengetahuan, teknologi dan
manajerial terkini guna mendekatkan kepada harapan pelanggan.
5 Meningkatkan kepuasan pelayanan dengan meminimalisir keluhan
pelanggan.

C. MOTTO
Bersama kita Berubah Menuju Lebih Baik.
Dalam menjalankan motto tersebut, Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III
Anton Soedjarwo Pontianak memiliki tugas pokok sebagai berikut :
1. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan yang dilakukan secara serasi,
terpadu dengan upaya peningkatan serta melaksanakan upaya rujukan;
2. Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar dari pelayanan
rumah sakit;
3. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Rumah Sakit Bhayangkara Tk.
III Anton Soedjarwo Pontianak mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan Pelayanan Medis
b. Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis
c. Pelayanan dan Asuhan Keperawatan

7
d. Pelayanan Rujukan
e. Penelitian dan Pengembangan
f. Pelayanan administrasi umum dan Keuangan

D. Falsafah Rumah Sakit


Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan atas dasar keikhlasan,
kesungguhan, beretika amanah dan selalu tanggap, menjadikan setiap langkah
pelayanan adalah ibadah di mata tuhan yang Maha Esa.

E. Tujuan Rumah Sakit


1 Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
2 Peningkatan mutu pelayanan kedokteran kepolisian
3 Peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga, sarana dan prasarana
4 Pengembangan sikap dan prilaku professional dalam dunia kesehatan

F. Nilai Kerja Rumah Sakit


Landasan nilai kerja Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo
Pontianak :
1. Kerjasama Tim ( Team Work )
2. Integritas
3. Manusiawi
4. Profesional

8
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III ANTON SOEDJARWO PONTIANAK

9
BAB V
FALSAFAH , MOTO, VISI DAN MISI UGD
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III ANTON SOEDJARWO PONTIANAK

A. FALSAFAH
UGD sebagian dari Rumah Sakit Bhayangkara yang menjadi perwujudan dari
pengabdian kepada masyarakat dalam memberikan pelayanan kegawat
daruratan Tahun 2022.

B. MOTO
Memberikan pelayanan kegawat daruratan dengan cepat, tepat dan akurat.

C. VISI
Menjadi unit terdepan dalam pelayanan kedokteran kepolisian dan kesehatan
kepolisian di Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak.

D. MISI
1. Memberikan pelayanan kegawat daruratan yang prima bagi masyarakat
Polri dan masyarakat umum di Kalimantan Barat.
2. Mengoptimalkan dan meningkatkan sarana dan prasarana kegawat
daruratan guna mendukung pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara
Pontianak.
3. Meningkatkan skill sumber daya manusia dalam bidang kegawat daruratan
dengan kemampuan terkini, bermoral dan bermartabat.
4. Selalu mengikuti perkembangan pengetahuan, teknologi dan manajemen
kegawat daruratan sesuai kebutuhan Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak.
5. Memberikan pelayanan dengan pelayanan senyum, sapa, salam, ramah, dan
empatik.
6. Sebagai sarana pengembangan ilmu kesehatan dalam bidang kegawat
daruratan.

10
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI UGD
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III ANTON SOEDJARWO PONTIANAK

Pelayanan
Medik

Komite
Keperawatan

Kepala Unit
UGD

Kepala Ruang
UGD

Administrasi
PJ Shift / UGD
Katim

Pelaksana Pelaksana Pelaksana

PRT/TPK

11
BAB VII
URAIAN TUGAS DAN JABATAN SDM UGD

A. Kepala Unit UGD


1. Nama Unit Kerja : Unit Gawat Darurat
2. Nama Jabatan : Kepala Unit Gawat Darurat
3. Pengertian :
Seorang tenaga dokter profesional yang diberi tugas tanggung jawab dan
wewenang dalam mengelola pelayanan medik di UGD serta
mengkoordinir dokter UGD dan ruangan.
4. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal :
Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana.
b. Pendidikan Non Formal :
Memiliki sertifikat tentang kegawatdaruratan.
c. Pengalaman Kerja :
Mempunyai pengalaman kerja sebagai dokter UGD minimal 5 Tahun.
d. Ketrampilan :
Memiliki kemampuan kepemimpinan
e. Usia :
Usia antara 25 – 55 tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab langsung kepada Karumkit.
6. Uraian Tugas:
1. Menyusun program kerja Unit Gawat Darurat.
2. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional
UGD secara efektif, efisien dan bermutu.
3. Bertanggung jawab terhadap kordinasi dengan bagian Rawat Inap dan
Rawat Jalan jika pasien yang bersangkutan membutuhkan
penanganan/tindakan lebih lanjut setelah penanganan gawat darurat.
4. Memberikan pembinaan terhadap dokter jaga UGD.
5. Membuat daftar jaga dokter UGD dan ruangan.
6. Bersama Kepala Ruang UGD membuat perencanaan ketenagaan dan
fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang berkualitas di
UGD.

12
7. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan staf UGD untuk
membahas dan menginformasikan hal-hal penting yang berkaitan
dengan pelayanan di UGD.
8. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.
9. Membuat laporan kinerja UGD setiap bulan dan akhir tahun.
10. Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang
berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan di UGD.
7 Wewenang:
1. Memberikan penilaian kinerja staf UGD.
2. Membuat prosedur pelayanan UGD.

8. Hasil Kerja
1. Daftar Jaga UGD
2. Usulan perencanaan ketenagaan & fasilitas yang dibutuhkan / di UGD
diperlukan
3. Standar Pelayanan Medik
Usulan yang berkaitan dengan Mutu Layanan

B. Dokter UGD

1 Nama Unit Kerja : Unit Gawat Darurat

2 Nama Jabatan : Dokter UGD dan Ruangan

3 Hubungan Jabatan :
  a. Bertanggung jawab kepada : Karumkit.
  b. Sub ordinasi : Kepala Ruang UGD, Ka Unit Gawat Darurat.
  c. Hubungan Koordinasi : Komite Medik.
4 Persyaratan Jabatan:  
a. Pendidikan formal :
Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana.
  b. Pengalaman :
  Diutamakan yang telah berpengalaman dibidangnya minimal 2 tahun.
c. Keterampilan :
1. Mempunyai kemampuan menangani pasien umum, gawat darurat &
  2. Penggunaan alat medis yang berhubungan dengan penanganan pasien
  UGD
  d. Kerjasama dan Kepribadian : Baik
e. Umur : Minimal 23 tahun atau bila mampu diperpanjang

13
pertahun.
5 Tujuan :
 1. Agar dapat memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam dan
  kepada pasien yang datang ke rumah sakit, dimana UGD sebagai salah
  satu pintu masuk pasien RI & RJ
  2. Memberikan rasa aman, nyaman kepada pasien yang membutuhkan
  pelayanan medis di rumah sakit sehingga tercapainya kepuasan pasien.
6 Fungsi : Menangani pasien UGD & Ruangan
7 Tanggung jawab : Bertanggung jawab langsung kepada Karumkit.
8 Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab
1. Mengutamakan keselamatan jiwa pasien
2. Mendahului penderita gawat darurat
3. Memahami dan trampil dalam melakukan RJP dan intubasi
4. Memahami gambaran EKG normal dan gambaran EKG yang
mengancam jiwa serta memerlukan penanganan segera seperti
Ventrikel Fibrilasi, Ventrikel Takhikardi, Infark Myocard Acute,
Ventrikel Extrasystole yang mengancam jiwa.
5. Menulis status pasien yang meliputi :
- Anamnesa
- Pemeriksaan Fisik
- Diagnosa Kerja
- Terapi
- Pemeriksaan penunjang
6. Bersikap dan bertindak demi nama rumah sakit secara benar, ramah,
informatif, tegas dan bijaksana.
7. Melaporkan hal - hal yang penting atau yang perlu di konsulkan kepada
konsulen / dokter spesialis yang bersangkutan.
8. Mengisi status pasien RI dan melakukan visit pasien yang berada di
ruangan untuk mengetahui secara umum pasien - pasien yang di rawat
termasuk pasien yang memerlukan perhatian khusus.
9. Bertanggung jawab atas permasalahan medis seluruh pasien yang
dirawat dan berkoordinasi dengan dokter yang memiliki pasien / dokter
yang merawat.
10. Wajib mendatangi pasien yang baru masuk ke ruang perawatan untuk
mengetahui keadaan umum pasien.
11. Menuliskan resep untuk pasien - pasien di RI sesuai instruksi dokter yang

14
merawat.
12. Menggunakan obat - obat yang dianjurkan dalam formularium Rumah
Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak
9. Wewenang
1. Melakukan konsul pasien ke konsulen yang bersangkutan atau merujuk
pasien sesuai kebutuhan.
2. Mengusulkan memindahkan pasien dari ruang perawatan biasa ke ruang
ICU (merujuk).

C. Karu UGD
1. Nama Unit Kerja : Unit Gawat darurat
2. Nama Jabatan : Kepala Ruang UGD
3. Pengertian :
Seorang tenaga perawatan profesional yang bertanggung jawab dan
berwenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di ruang Unit
Gawat Darurat (UGD).
4. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal : D – III Keperawatan, berpengalaman 3 Tahun.
b. Pendidikan Non Formal :
1. Memiliki Sertifikat Manajemen Keperawatan.
2. Memiliki Sertifikat PPGD/BT&CLS.
c. Pengalaman Kerja :
Mempunyai pengalaman kerja di UGD minimal 5 Tahun.
d. Ketrampilan :
Memiliki kemampuan dan kepemimpinan.
e. Usia :
Usia antara 26 – 35 Tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggung Jawab :
a. Secara fungsional bertanggung Jawab kepada Karumkit.
Secara operasional bertanggung Jawab kepada Ka Unit Gawat Darurat
6. Tugas Pokok :
Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan perawatan di
ruang Unit Gawat Darurat.
7. Uraian Tugas :
a. Melaksanakan fungsi perawatan meliputi :

15
1. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis, jumlah, mutu tenaga
keperawatan serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan di UGD.
2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawat yang berlaku
tiap minggu.
3. Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat
kemampuan perawatan.
4. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di UGD.
5. Menyusun program pengembangan staf di UGD.
6. Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan di ruang
perawatan UGD.

b. Melaksanakan fungsi penggerakan pelaksanaan meliputi :


1. Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan tugas
yang dibebankan.
2. Mengadakan pelatihan untuk pegawai secara berkesinambungan.
3. Memberi orientasi kepada siswa/pegawai baru.
4. Mengadakan pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan alat-alat
maupun obat-obatan.
5. Menciptakan suasana kerja yang harmonis.
6. Menilai hasil kerja pegawai dan memberikan penghargaan yang
berprestasi baik.

c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian


meliputi :
1. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai.
2. Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara tepat
3. Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai.
4. Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik.

D. Penanggung Jawab Shift (PJ Shift) :


1 Nama Unit Kerja : Unit Gawat Darurat
2 Nama Jabatan : Penanggung jawab shift (Katim)
3 Pengertian :
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab
dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keperawatan di UGD dan turut
melaksanakan pelayanan keperawatan pada satu unit ruangan perawatan

16
pada shift sore, malam dan hari libur.
4 Tujuan :
a. Agar kegiatan pelayanan Asuhan Keperawatan dapat berjalan sesuai
dengan standar keperawatan.
Agar mutu pelayanan asuhan keperawatan selalu terjaga, selalu
diupayakan, ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan / tuntutan masyarakat.
5 Persyaratan dan kualifikasi
a. Pendidikan Formal :
D III keperawatan
b. Pendidikan Non Formal :
Memiliki sertifikat kursus keperawatan khusus
c. Pengalaman Kerja :
Memiliki pengalaman sebagai pelaksana perawatan minimal 5 tahun
d. Ketrampilan :
Memiliki kemampuan kepemimpinan, berwibawa, rajin dan jujur.
e. Usia :
Usia antara 25 – 35 Tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
6 Tanggung Jawab :
Secara organisani bertanggung jawab langsung kepada Kepala Ruang
7 Tugas Pokok :
a. Sebagai koordinator shift dinas pagi, sore, malam dan hari libur sesuai
jadwal yang telah ditetapkan.
b. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Kepada
Kepala Ruang.
c. Bersama-sama pelaksana perawatan melakukan kegiatan pelayanan
Asuhan Keperawatan.
d. Bertanggung jawab dalam kebenaran isi laporan / penulisan asuhan
keperawatan.
8 Uraian Tugas Penanggung Jawab Shift :
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan diruang
rawat pada shift sore, malam dan hari libur.
b. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga pelaksana perawatan
untuk melaksankan Asuhan Keperawatan sesuai ketentuan / standard yang
berlaku pada shift sore, malam dan hari libur.
c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan inventarisasi peralatan pada shift

17
sore, malam dan hari libur.
d. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
e. Membantu melaksanakan program orientasi kepada petugas baru meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib dan fasilitas yang
ada.
f. Memelihara dan mengembangkan system pencatatan dan pelaporan
Asuhan Keperawatan secara tepat dan benar untuk tindakan keperawatan
selanjutnya.
g. Memberi motivasi tenaga non perawatan dalam memelihara kebersihan
ruangan dan lingkungan pada shift sore, malam dan hari libur.
h. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien pada shift malam.
i. Memelihara buku register dan berkas catatan medik pada shift sore,
malam dan hari libur.
j. Menyusun rencana keperawatan pada shift sore, malam dan hari libur dan
melaksanakan tindakan keperawatan.
k. Bersama-sama pelaksana perawat lainnya, melaksanakan Asuhan
Keperawatan kepada pasien pada shift sore, malam dan hari libur.
l. Membuat laporan harian pada shift sore, malam dan hari libur.
m. Melaksanakan serah terima tugas kepada penanggung jawab shift
berikutnya secara lisan maupun tertulis pada saat penggantian dinas.
n. Mengikuti pertemuan berkala yang di adakan oleh Kepala Ruang

E. PERAWAT PELAKSANA UGD


1 Nama Unit Kerja : Unit Gawat Darurat
2 Nama Jabatan : Perawat Pelaksana Unit Gawat Darurat
3 Pengertian :
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan ditugaskan di Unit
Gawat Darurat.
4 Persayaratan Dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal :
Berijazah Keperawatan dari semua jenjang yang disyahkan oleh
pemerintah atau yang berwenang.
b. Pendidikan Non Formal :
Memiliki sertifikat kursus perawatan khusus.
c. Pengalaman Kerja :

18
Memiliki pengalaman di Unit Gawat Darurat
d. Ketrampilan :
Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian mantap
dan emosional yang stabil.
e. Usia :
Usia antara 22 - 35 Tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani.
5 Tanggung Jawab :
a. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada kepala
ruang unit gawat darurat.
b. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada Dokter UGD /
Ka Unit Gawat Darurat.

19
6 Tugas Pokok :
Melaksanakan Asuhan Keperawatan di UGD.
7 Uraian Tugas
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan UGD untuk kelancaran pelayanan.
b. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat
secara tepat dan cepat.
c. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien gawat darurat dan
melaksanakan evaluasi tindakan perawatan yang telah dilakukan.
d. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku serta melaksanakan orientasi kepada pasien.
e. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan
anggota tim (dokter, ahli gizi, analis, pekarya, pekarya rumah tangga).
f. Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara bergiliran
sesuai dengan jadwal dinas.
g. Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan
pengetahuan serta ketrampilan.
h. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter.
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan perawatan yang tepat
dan benar.
j. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
/ tertulis pada saat pergantian dinas.
k. Menyiapkan pasien yang akan pulang lengkap dengan administrasinya.
l. Memberikan health education kepada penderita dan keluarga.
m. Membantu merujuk pasien ke instansi yang lebih mampu.

n. Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya melakukan tindakan


yang tepat berdasarkan hasil pemantauan.
o. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien,
keluarga, dokter serta sesama perawat.
8 Uraian Wewenang :
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
b. Memberikan asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenangannya.

F. PETUGAS RUMAH TANGGA (PRT) / TENAGA PENUNJANG


KEPERAWATAN (TPK)

20
1 Nama Unit Kerja : Unit Gawat Darurat
2 Nama Jabatan : Petugas Rumah Tangga (PRT) / Tenaga Penunjang
Keperawat (TPK)
3 Hubungan Jabatan :
a. Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Ruang
b. Sub Ordinasi : Anggota Tim Kesehatan lainnya, Adm
c. Hubungan Koordinasi : IRNA Bagian Gizi, Apotik, Laboratorium, IRJ,
radiologi, Rekam Medik, Kasir, Logistik, Laundry, Bagian Umum
4 Persyaratan Jabatan:
a. Pendidikan Formal :
Minimal SMA
b. Pengalaman :
Pelatihan dasar tentang dasar-dasar perawatan 6 bulan dalam bidang
terkait atau pengalaman minimal 2 tahun di bidang keperawatan.
c. Umur :
Minimal 19 tahun- 35 tahun (bila mampu dapat diperpanjang
pertahun).
e. Ketrampilan :
a. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar tentang
pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
b. Komunikasi yang baik
f. Sikap :
1. Disiplin / jujur
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Loyalitas dan tanggungjawab yang tinggi
5 Tujuan Unit Kerjanya :
1. Membuat Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak
dikenal sebagai rumah sakit yang selalu memberi pelayanan dengan
penuh cinta kasih dan memuaskan pasien dan keluarganya, terkait
sebagai tenaga penunjang keperawatan.
a. Turut serta mengoptimalkan pelayanan keperawatan yang ada di Unit
Gawat Darurat
b. Membuat pelayanan keperawatan di Unit Gawat Darurat
berlandaskan pada sentuhan cinta kasih.
6 Uraian Tugas :

21
. 1. Melaksanakan tugas pagi, sore, yakni :
Dinas pagi : pkl. 07.00 – 13.00 wib
Dinas sore : pkl. 13.00 – 21.00 wib
Dinas malam : pkl. 21.00 – 07.00 wib
2. Mengatur tata ruang UGD guna mempermudah dan memperlancar
pelayanan yang diberikan kepada pasien
3. Membantu menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan unit kerjanya
guna memperlancar pelayanan yang diberikan kepada pasien
4. Membantu menjaga kelengkapan alat – alat yang ada di unitnya.
5. Menyiapkan dan memelihara peralatan yang ada di unit kerjanya
6. Melaksanakan dan memelihara sistem pencatatan dan pelaporan
alat-alat rumah tangga termasuk alat-alat tenun secara tepat dan
benar sehingga tercipta suatu sistem informasi yang dapat dipercaya.
7 Uraian Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab membantu menyelesaikan semua tugas yang terkait
dengan pelayanan pasien UGD
2. Bertanggung jawab untuk semua tindakan yang dilakukan dan tugas
yang diberikan
3. Melaksanakan peraturan, kebijakan, dan prosedur yang ditentukan oleh
rumah sakit meliputi : kehadiran, penampilan dan K3 (Keselamatan,
Kesehatan, Kerja)
4. Menjunjung nama baik Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton
Soedjarwo Pontianak
5. Turut membantu kerahasiaan pasien
6. Membantu mencegah terjadinya kecelakaan, luka, komplikasi dan infeksi
nosokomial terhadap pasien
7. Selalu mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang
8. Selalu ingin untuk menambah pengetahuan dan ketrampilannya
8 Uraian Wewenang :
1. Memprioritaskan keperluan, kelengkapan perawatan guna memperlancar
jalannya tindakan keperawatan.
2. Menjaga kebersihan, kelengkapan, kerapihan ruangan dan ketertiban
pelayanan terhadap pasien.

22
23
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA UGD

A. Skema Tata Hubungan Kerja Ugd Dengan Unit Lain

Kebidanan GIZI IRJ KASIR

Logistik Logistik Farmasi


Umum

Unit
Gawat
Admission Darurat Operator

Umum/Tehnisi Umum/Supir

Kamar Rekam Radiologi Laboratotium Umum/Keamanan


Operasi Medik

25
B. Keterkaitan Hubungan Kerja UGD dengan unit lain
1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di UGD, diperoleh dari bagian logistik
farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.
2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di UGD,
diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan
SPO.
3. Kamar Operasi (OK)
Pasien UGD yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat
pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga
pasien dianjurkan ke bagian admission untuk dijelaskan biaya operasi serta
perawat UGD memberitahu bagian OK tentang rencana operasi (bila
keluarga/penanggung jawab sudah setuju).
(prosedur pasien UGD yang akan operasi sesuai dengan SPO terlampir).
4. Laboratorium
Pasien UGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan
dibuatkan formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir
diserahkan kepada petugas laboratorium oleh perawat UGD( prosedur
pemeriksaan laboratorium pasien UGD sesuai SPO terlampir).
5. Umum/Tehnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di UGD akan dilaporkan dan
diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan
sesuai dengan SPO yang berlaku.
6. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke UGD RSSS akan diberikan nomor rekam medis
dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di bagian
rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta
kembali ke bagian rekam medis oleh petugas admission (prosedur
permintaan dan penyerahan status ke bagian rekam medis sesuai dengan
SPO terlampir).
7. Admission
Setiap pasien yang berobat ke UGD selalu didaftarkan ke bagian
admission, dari bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran
pasien, kemudian status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas

27
admission ke UGD. (pendaftaran pasien ke bagian admission sesuai dengan
SPO terlampir).
8. Radiologi
Pasien UGD yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan
formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir
diserahkan ke petugas radiologi oleh perawat UGD, (prosedur pemeriksaan
radiologi pasien UGD sesuai SPO terlampir).
9. Operator
Apabila UGD membutuhkan sambungan telphone keluar RS (tanpa
menggunakan handphone) maka bagian UGD akan meminta bantuan ke
bagian operator dengan cara menekan angka 0 (nol) pada pesawat
telphone.
10. Kasir
Pasien yang telah selesai berobat ke UGD akan diantar ke bagian kasir
oleh perawat UGD untuk menyelesaikan administrasi.
11. IRNA
Pasien UGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh
dokter, penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission
untuk memilih kamar perawatan, setelah penanggung jawab/keluarga
pasien menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien diantar
oleh perawat UGD ke bagian IRNA. (Prosedur pasien UGD yang akan rawat
inap sesuai dengan SPO terlampir).
12. Gizi
a. Pasien UGD yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera,
akan dimintakan langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan
memberitahukan nama pasien dan makanan/minuman (teh manis) yang
diperlukan.
b. Dokter UGD yang praktek akan mendapat snack dan makan
malam dari bagian gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter UGD yang
diserahkan ke bagian gizi.
13. Unit Rawat Jalan (IRJ)
Pasien UGD yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter spesialis
pada jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen dan bila
kondisi pasien memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka pasien
diantar oleh perawat UGD ke bagian IRJ. (Prosedur konsul pasien UGD ke
dokter spesialis yang sedang praktek sesuai SPO terlampir).

28
14. Umum/Supir
Pasien UGD yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan
ambulance Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak,
bila keadaan memungkinkan (prosedur merujuk pasien sesuai dengan SPO
terlampir)
15. Umum /Keamanan
Bila ada pasien UGD yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan
akan diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan
kebagian Umum/Keamanan (prosedur pasien meninggal sesuai SPO
terlampir)
16. Intensive Care Unit (ICU)
Apabila ada pasien dari UGD yang memerlukan perawatan intensif,
maka pasien akan dibuatkan surat pengantar rawat ICU oleh dokter,
penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk
memilih kamar, setelah penanggung jawab/keluaraga pasien
menandatangani surat persetujuan rawat ICU, maka pasien diantar oleh
perawat UGD ke ruang ICU.

29
BAB IX
SUMBER DAYA MANUSIA

A. POLA KETENAGAAN UNIT


GAWAT DARURAT
Kualifikasi Jumlah
Pengalaman dan
No Nama Jabatan Formal Sertifikat yang
kualifikasi
diperlukan
1 Ka Unit Gawat Dokter ACLS - Sebagai dokter jaga 1
Darurat umum di UGD minimal 3 thn
(sudah - Memiliki kemampuan
lulus dalam kepemimpinan
PTT ) - Sehat jasmani dan
rohani

2 Ka Ruang UGD S1 Kep / - Manajemen - Sebagai perawat 1


setara Bangsal UGD minimal 5 th
D3 Kep - PPGD/ - Memiliki kemampuan
BTCLS dalam Kepemimpinan
- Memiliki kemampuan
dalam membina
hubungan baik
dengan orang lain
- Dapat dipercaya
- Memiliki kemampuan
menggunakan
komputer
- Sehat Jasmani dan
Rohani.

3. Dokter UGD Dokter ACLS - Sebagai dokter 13


umum umum di UGD
(sudah minimal 2 thn
lulus - Memiliki kemampuan
PTT ) mengenai pasien
umum dan gawat
darurat
- Memiliki kemampuan
menggunakan alat
medik yang terkait
dengan penanganan
pasien gawat darurat
- Sehat jasmani dan
rohani.

30
4. Perawat S1 Kep / PPGD/ - Sebagai perawat di 11
Pelaksana setara BTCLS / BLS UGD minimal 2 thn
UGD D3 Kep - Memiliki minat dan
kepribadian yang
baik
- Sehat Jasmani dan
Rohani.

5. PRT SMU - Sebagi petugas yang 3


terkait dibidang
keperawatan minimal
2 thn.
- Memiliki minat
kepribadian serta
komunikasi yang baik
- Disiplin / jujur /
memiliki loyalitas

Kualifikasi Jumlah
No Nama Jabatan
Formal Masa Kerja Sertifikat yang ada
1 Ka Unit Gawat Dokter 7 tahun ACLS 1
Darurat umum

2 Ka Ruang UGD D3 Kep 22 Tahun BTCLS, BLS


1

3. Dokter UGD Dokter 2 – 12 tahun ACLS, ATLS 13


Umum

4. Katim UGD D3 Kep 6-8 tahun BT&CLS 2

5. Perawat S Kep / 2-8 tahun BT&CLS 9


Pelaksana D3 Kep

6. Tenaga SMU 2-4 tahun BLS 3

31
Penunjang
Kesehatan

B. POLA KETENAGAAN DAN


KUALIFIKASI

C. Dasar Perhitungan
Ketenagaan UGD adalah sebagai berikut :
1. Dokter jaga Konsulen On Call
Dokter spesialis jaga On Call terdiri dari 4 besar On Call yaitu :
a. Dokter spesialis Obgyn.
b. Dokter spesialis Penyakit Dalam.
c. Dokter spesialis Anak.
d. Dokter spesialis Bedah.
e. Dokter spesialis Ortopedi.
f. Dokter spesialis Jantung Paru.
g. Dokter spesialis Paru.
h. Dokter spesialis Bedah Mulut.
i. Dokter spesialis THT.
j. Dokter spesialis Rehab Medik.
k. Dokter spesialis Syaraf.
Pada hari biasa (Senin – Sabtu) Dokter jaga konsulen On Call berlaku diluar
jam praktek dokter spesialis.
Pada hari libur, Dokter jaga konsulen On call berlaku mulai jam 07.30 WIB –
07.29 WIB keesokan harinya.

2. Dokter jaga UGD


Cara perhitungan ketenagaan dokter jaga di UGD adalah berdasarkan rasio
jumlah kasus di UGD dalam 24 jam yaitu : 1 : 20 kasus dibagi dalam 3 shift
(1-1-1).
Peraturan kerja dokter jaga UGD dibagi dalam 3 Shift yaitu :
a. Shift pagi : Jam 08.00 – 14.00
b. Shift Sore : jam 14.00 – 21.00
c. Shift Malam : jam 21.00 – 07.00
Dokter jaga ruangan dirangkap oleh Dokter UGD.

32
3. Perawat UGD
Cara perhitungan ketenagaan perawat di UGD adalah berdasarkan jam
perawatan untuk setiap pasien dalam waktu 24 jam dan berdasarkan
jumlah kunjungan pasien UGD, rumus perhitungan tenaga perawat UGD
berdasarkan gabungan rumus dari Philipine dan lokakarya PPNI :

Jumlah jam perawatan x 52 minggu x 7 hari x jumlah kunjungan + 10 %


41 minggu x 40 jam

Jumlah jam perawatan = 1 jam


Jumlah kunjungan = 50 pasien per hari
= 1 jam x 52 mg x 7 hr x 50 psn + 10 %
1640
= 18200 + 10 % = + 12 orang + 1 orang Karu + 2 Katim
1640

= 15 Orang

Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan 15 orang, saat ini tersedia
yang hanya 12 orang, yang dibagi dalam 3 Shift yaitu :
- Dinas pagi : 3 orang (1 org Karu dan penanggung jawab shift, 2 org
pelaksana)
- Dinas sore : 3 orang (1 org penanggung jawab shift, 2 org pelaksana)
- Dinas malam : 2 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
- Lepas malam : 2 orang
- Libur : 2 orang

33
BAB X
REKRUTMEN DAN SELEKSI PERAWAT UGD

A. Penarikan Calon (Recruitment)


Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk
mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian Keperawatan
memiliki kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai
dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga,
ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga
yang ada.
Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu :

34
1. Dari dalam Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak
sendiri (internal resources)
Menarik calon dari dalam Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton
Soedjarwo Pontianak sendiri (Internal resources) memiliki keuntungan lebih
yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat
dibanding menarik calon dari luar Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton
Soedjarwo Pontianak. Calon nantinya masuk ke Bagian Keperawatan akibat
mutasi atau promosi. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui :
a. Informasi dari mulut ke mulut
b. Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri (unsolicited applicants).
c. Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya
kebutuhan tenaga di Bagian Keperawatan.

2. Dari luar Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak
(external resources)
Proses penarikan calon dari luar Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton
Soedjarwo Pontianak dapat dilakukan dengan cara :
a. Dari mulut ke mulut.
b. Iklan
c. Lembaga-lembaga pendidikan

B. Penyaringan/seleksi calon (selection)


Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Bagian Keperawatan
dapat memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
1. Umum.
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan
oleh pihak rumah sakit.
2. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para
pelamar diseleksi secara khusus oleh Bagian Keperawatan dan UGD. Proses
seleksi yang dilakukan oleh Bagian Keperawatan dan UGD ini menyangkut
pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi keperawatan.

35
Kompetensi yang harus dimiliki perawat adalah minimal memiliki sertifikat
pelatihan kegawat daruratan.
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
1. Tes Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100
soal, dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki
perawat seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan
adalah 70% benar.
2. Tes Ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
a. BHD
b. Pasang Infus
c. Pemeriksaan tanda – tanda vital
3. Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap
penyelenggaraan keperawatan, pandangan terhadap penyelenggara-an
keperawatan yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
4. Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh perawat :
a. Sehat, tidak buta warna.
b. Berpenampilan rapi dan menarik.

C. Pengembangan SDM UGD


Untuk meningkatkan mutu pelayanan di UGD khususnya dan RS umumnya,
diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga dokter dan perawat
UGD. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
a. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas
sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
b. Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan.

1. Pendidikan
Perawat di UGD dengan pendidikan SPK diberi kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan ke D III Keperawatan dan untuk perawat dengan
pendidikan D3 Keperawatan diberi kesempatan melanjutkan pendidikan S1

36
Keperawatan. Dengan persyaratan : masa kerja di Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak minimal 2 tahun.
2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Dokter dan perawat di
UGD dilaksanakan melalui :
a. Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh
Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak setiap 3
bulan sekali setiap hari jumat, meliputi:
1) Pelatihan BHD dilaksanakan hari jumat minggu ke 1
2) Pelatihan Pengoprasian alat kes. khusus minggu ke 2
b. Eksternal Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang
diikuti sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit khususnya mutu pelayanan UGD.

37
BAB XI
RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.

B. Tujuan
1. Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang
profesional di UGD Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo
Pontianak
2. Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian
pelayanan di UGD
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang
terkait dengan pelayanan di UGD

C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh UGD yang dipimpin oleh As Men
Pelayanan Keperawatan dan kepala Ruang (Ka Ru) dan diikuti oleh seluruh
stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh As Men Yan Per
dan kepala ruang di UGD setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang
telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan
oleh Karu.
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
diadakan oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan di UGD dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan
bersifat insiden.

38
BAB XII
PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan gawat
darurat di UGD.

B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruang UGD. Adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk
tertulis setiap hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien UGD
b. Laporan SDM UGD
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas UGD
d. Laporan mutu pelayanan

2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Karu UGD dalam bentuk tertulis setiap
bulannya dan diserahkan kepada As Men Yan Per setiap tanggal 7. Adapun
hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien UGD yang meliputi :
1) Jumlah kunjungan pasien UGD berdasarkan kasus (Gawat darurat,
gawat tidak darurat / darurat tidak gawat, tidak gawat darurat).
2) Jumlah kunjungan pasien UGD berdasarkan kasus (Pulang, Rawat,
Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat).
3) Jumlah Kecelakaan berdasarkan jenis kecelakaan yang datang ke
UGD (Kec. Kendaraan bermotor, Kec. Pejalan kaki, Kec. di Air,
Kec.Industi, Kec. Rumah tangga, Kec. tidak diketahui jenisnya) dan
berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi,
Menolak rawat).
4) Jumlah Pasien Meninggal.

39
5) Jumlah kasus penyakit terbanyak di UGD
6) Jumlah pemeriksaan penunjang pasien UGD
b. Laporan SDM UGD yang meliputi :
1) Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat UGD)
2) Kualitas SDM (Dokter dan Perawat UGD)
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana UGD yang meliputi :
1) Kelengkapan Alat dan Fasilitas.
2) Kondisi alat dan Fasilitas.
d. Laporan Mutu Pelayanan UGD meliputi :
1) Sensus harian ruangan (jumlah penderita gawat darurat
yang dilayani > 5 menit).
2) Angka keterlambatan pelayanan gawat darurat
(emergency respon time rate).

3. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat oleh Ka Ruang dalam bentuk tertulis setiap tiga
bulan dan diserahkan kepada bagian rekam medis Per tiap tanggal 7.
Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien UGD dan Evaluasi dalam 3 bulan.
b. Laporan SDM UGD dan evaluasi dalam 3 bulan.
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana UGD dan Evaluasi dalam 3 bulan.
d. Laporan mutu pelayanan UGD.

4. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada As Men Yan Per tiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien UGD dan Evaluasi dalam 1 tahun.
b. SDM / Ketenagaan di UGD dan evaluasi dalam 1 tahun.
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di UGD dan evaluasi dalam 1
tahun.
d. Laporan mutu pelayanan UGD.

40

Anda mungkin juga menyukai