PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan persaingan dalam berbagai
aspek, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi agar
mampu bersaing dengan negara lain. Kesehatan dan gizi merupakan faktor
penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM di suatu
negara, yang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, usia harapan hidup,
dan tingkat pendidikan. Tenaga SDM yang berkualitas tinggi hanya dapat dicapai
oleh tingkat kesehatan dan status gizi yang baik. Untuk itu diperlukan upaya
perbaikan gizi yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui
upaya perbaikan gizi di dalam keluarga dan pelayanan gizi pada individu yang
karena kondisi kesehatan nya harus dirawat di suatu sarana pelayanan kesehatan
misalnya Rumah Sakit (RS).
Masalah gizi di Rumah Sakit dinilai sesuai kondisi perorangan yang secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan.
Kecenderungan peningkatan kasus penyakit yang terkait gizi (nutrition-related
disease) pada semua kelompok rentan mulai dari ibu hamil, bayi, anak, remaja,
hingga lanjut usia (Lansia), memerlukan penatalaksanaan gizi secara khusus.
Oleh karena itu dibutuhkan pelayanan gizi yang bermutu untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi yang optimal dan mempercepat penyembuhan.
B. Tujuan Pedoman.
Buku Pedoman ini disusun sebagi petunjuk bagi petugas yang bertugas
di Instalasi Gizi dalam melayani anggota POLRI/PNS, masyarakat yang datang
ke rumah sakit.
1
e. Bab V Struktur Organisasi
f. Bab VI Uraian Jabatan
g. Bab VII Tata Hubungan Kerja
h. Bab VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
i. Bab IX Kegiatan Orientasi
j. Bab X Pertemuan/rapat
k. Bab XI Pelaporan
2
BAB II
A. Lokasi
PadaTahun 1979
Terjadi validasi dari Komdak XVI NTB menjadi Polwil NTB sehingga Rumah
bersalin Kemala Hikmah berubah Poliklinik Kemala Hikmah yang dipimpin
oleh dr. Saipin Prajura
PadaTahun1997
Terjadi validasi Polwil NTB menjadi Polda NTB, sehingga Poliklinik Kemala
Hikmah berubah menjadi TPS (Tempat Perawatan Sementara) Kemala
Hikmah yang dipimpin oleh dr. Ode Sitti Muna Iriani Ladamay.
PadaTahun 2001
Berdasarkan Surat Keputusan Kapoolri No. Pol. : Skep/1549/X/2001 tanggal
30 Oktober 2001 tentang Pengesahan Peningkatan/Penetapan dan
Pembentukan Rumkit hayangkara TK. II, III, III dan IV, TPS Kemala Hikmah
berubah status menjadi Rumkit Bhayangkara TK IV Polda NTB dimana
Karumkit saat itu adalah Kompol dr. A. Nyoman Eddy P.W.
3
Jabatan Karumkit Bhayangkara TK.III Polda NTB dijabat oleh Kompol
drg. MUHAMMAD ZAKIR, S.H., M.H.
Dari Bulan Mei 2017 -sekarang
Jabatan Karumkit Bhayangkara TK.III Polda NTB dijabat oleh AKBP dr.
DAFIANTO ARIEF.
Dari Bulan desember 2019 - Sekarang
Jabatan Karumkit Bhayangkara TK.III Polda NTB dijabat oleh
AKBP dr. I Komang Tresna Sp.OG., MARS
4
- Kegiatan penambahan sarana prasarana dan fasilitas pendukung lainnya
penambahan dan penggantian tempat tidur pasien dari yang
sebelumnya tanpa engkol (krank) menjadi 1 krank, 3 krank dan
elektrik sebanyak 22 Unit
penambahan alkes slit lamp digital
penambahan trial lens
penambahan proyektor visus
penambahan alkes strecher di ruang IGD
penambahan alkes viewer diruang IGD, Poli Spesilais dan Ruang
Radiologi
penambahan alkes central oksigen untuk ruang ICU, penambahan
alkes untuk ruang ICU, berupa monitor pasien, suction pump, infus
pump serta perlatan pendukung lainnya
pengajuan alkes melalui APBN-P 2015
3. Rawat Inap
Memiliki pelayanan dengan 100 tempat tidur
5. Medical Check Up
5
Melayani pemeriksaan kesehatan secara lengkap yang berkaitan
dengan tes / ujian baik dengan instansi pemerintahan atau swasta.
6. Kamar Operasi
Jenis pelayanan bedah yang sudah dilakukan adalah mulai dari operasi
kecil sampai operasi besar khusus (canggih) yang meliputi :
1) Bedah
- Amputasi jari
- Eksterpasi Fibroma
- Pemasangan WSD
- Vasektomi
2) Obsgyn
- Curretage
1) Dygestive :
- Appendiktomy akut
- Herniotomy
2) Obsgyn
- Laparatomi Percobaan
- Tubektomi
3) Mata
- Operasi Katarak
4) Onkologi
5) Orthophedi
6
- Debridement Fraktur terbuka
- Eksterpasi Ganglion
6) THT
- Eksterpasi Polip
- Tonsilektomi
7) Urologi
- Biopsi Prostat
- Hydrocele
- Varicocele
1) Anak
- Hypospadia
2) Dygestive
- Appendiktomi Perforata
- Hernia Incercerata
- Eksplorasi di Abdomen
4) Orthophedi
- Fuptur Tendon
7
5) Obsgyn
- Hysterectomy
- KET
- Cystectomy
- Myomectomy
- Repair Fistel
- SC
6) Urologi
- Vasicolytotomy
- Batu Ureter
- BPH
7) Onkology
- Eksisi Mamae
- Labektomy Totalis
- Tyrodektomy
1) Obsgyn
2) Urologi
- Vesicolitotomi Bilate
8
2. JUMLAH DOKTER GIGI - 3 Orang
3. JUMLAH DOKTER - 15 Orang
SPESIALIS
JUMLAH DOKTER
2 Orang 24 Orang
SELURUHNYA
9
TENAGA NON MEDIS
10
BAB III
VISI :
MISI :
FALSAFAH:
11
2. MENJUNJUNG TINGGI NILAI – NILAI LUHUR KEMANUSIAAN;
TUJUAN :
A. MOTTO
PELAYANAN CEPAT, MUDAH, PROFESIONAL DENGAN SENYUM,
SAPA, SALAM DAN IKHLAS.
12
13
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
KOMITE/ TIM
14
BAB V
Ka Rumkit
Kasubbid Jangmedum
Ka Instalasi Gizi
ANGGOTA/ PEKARYA
15
BAB VI
URAIAN JABATAN
16
b). Uraian Tugas
17
menyediaakan bahan- bahan untuk dimasak beserta alat masaknya
18
3. Mengatur dan mengawasi kebersihan ruang distribusi dan sekitarnya
4. membantu proses pengolahan makanan.
a) Tugas Pokok
19
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Tata hubungan kerja adalah suatu rangkaian yang diatur dalam pengelolaan
untuk kelancaran dalam melayani didalam rumah sakit bhayangkara. Berikut
adalah pola hubungan kerja instalasi Gizi dengan unit lain didalam rumah sakit;
INSTALASI GIZI
Bagan 7.1
Pola Hubungan Kerja Instalasi Gizi dengan unit lain didalam rumah sakit
kan oleh perawat kepada petugas gizi untuk dilakukan asesmen gizi pasien dan
petugas gizi akan menyiapkan menu sesuai dengan penyakit pasien
2. Dokter
20
BAB VIII
B. Pengaturan Jaga
I. Pengaturan Jaga Pelaksana Teknis
Pengaturan jadwal pelaksana teknis dibuat dan di pertanggung
jawabkan oleh Ka Unit Pelayanan Gizi RI, RJ dan Penelitian Gizi
kemudian melaporkan kepada Ka Instalasi Gizi.
Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan
ke Ka unit penyelenggara, koordinator dan Pekarya setiap satu bulan.
Untuk Ka unit penyelenggara, coordinator dan Pekarya yang memiliki
keperluan penting pada hari tertentu, maka dapat mengajukan
permintaan dinas. Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan
21
tenaga yang ada (apa bila tenaga cukup dan berimbang serta tidak
mengganggu pelayanan, maka permintaan disetujui).
Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi dan dinas sore, libur dan cuti.
Apabila ada tenaga Ka unit penyelenggara, koordinator dan Pekarya
karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai jadwal yang
telah ditetapkan ( terencana ), maka Ka unit penyelenggara,
coordinator dan Pekarya yang bersangkutan harus memberitahu :2
jam sebelum dinas pagi, 4 jam sebelum dinas sore. Sebelum
memberitahu ka instalansi , diharapkan Ka unit penyelenggara,
coordinator dan Pekarya yang bersangkutan sudah mencari
pengganti, Apabila yang bersangkutan tidak mendapatkan pengganti,
maka Ka instalansi akan mencari tenaga Ka unit penyelenggara,
coordinator dan Pekarya pengganti yaitu Ka unit penyelenggara,
coordinator dan Pekarya yang hari itu libur atau perawat yang tempat
tinggalnya dekat dengan lingkungan / wilayah rumah sakit.
Apabila ada tenaga Ka unit penyelenggara, coordinator dan Pekarya
tiba – tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan ( tidak
terencana ), maka Ka instalansi akan mencari pengganti yang hari itu
libur atau Ka unit penyelenggara, coordinator dan Pekarya yang
tempat tinggalnya dekat dengan lingkungan / wilayah rumah sakit.
Apabila Ka unit penyelenggara, coordinator dan Pekarya pengganti
tidak di dapatkan, maka Ka unit penyelenggara, coordinator dan
Pekarya yang dinas pada shift sebelumnya wajib untuk
menggantikan.
Berikut Pengaturan jaga di instalasi Gizi untuk:
a. Ka Instalasi Gizi dan Ka Unit Pelayanan Gizi RI, RJ dan Penelitian Gizi:
Senin- Jumat jam 07.00-03.00
b. Ka unit penyelenggaraan makanan, Koordinator, dan pekarya
Senin- Minggu Shift I : jam 06.00-13.00
Shift II : jam 13.00-19.00
C. Kualifikasi SDM
22
Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah Tenaga
Formal & Nonformal
Kepala Instalasi DIII Gizi, SI Kesehatan 1 Orang
Gizi Masyarakat dan telah
pengalaman praktek di Instalasi
Gizi Rumah Sakit.
23
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
a. Pelaksanaan Orientasi :
24
- Orientasi Umum:
1 Pelaksanaan orientasi dilaksanakan oleh Urdiklit Subbagbinfung dan
berkoordinasi dengan subbagrenmin dan kepala ruangan
2 Penyampaian materi orientasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan
3 Penyampaian materi bisa secara lisan; metode ceramah dan diskusi
4 Penyampaian secara tertulis
Waktu yang dipergunakan untuk masa orientasi umum adalah selama 1-2 hari
berturut turut, dengan lama orientasi menyesuaikan jadwal.
Tempat yang dipergunakan untuk orientasi : staf rumkit atau dimana karyawan
tersebut akan ditempatkan
- Orientasi Khusus:
2. Pelaksanaan orientasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya atasan
langsung dimana dia ditempatkan
3. Atasan langsung akan menyusun kegiatan orientasi selama 2
minggu
4. Tempat orientasi adalah tempat dimana karyawan tersebut
ditempatkan
b. Evaluasi Orientasi
- Orientasi Umum:
1. Evaluasi dilakukan setelah karyawan menjalani orientasi selama 1-2
hari tersebut
2. Evaluasi dilakukan dengan mengisi blangko yang telah dipersiapkan
oleh Urdiklit subbagbinfung
3. Evaluasi dilakukan oleh Urdiklit Subbagbinfung dan berkoordinasi
dengan Subbagrenmin atau kepala ruangan
4. Evaluasi dilakukan berupa: wawancara langsung/ Tanya jawab,
pengamatan sekilas khususnya setelah mendapatkan materi basic
value/ pembentukan karakter/ kesadaran pemakaian APD dll
- Orientasi Khusus:
1. Evaluasi dilakuakn setelah karyawan menjalani orientasi selama 3
minggu
25
2. Evaluasi dilakukan oleh kepala ruangan
3. Kepala ruangan membuat laporan orientasi khususnya kemudian
disampaikan kepada Urdiklit Subbagbinfung.
26
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
A. Rapat Rutin
B. Rapat Insidentil
27
BAB XI
PELAPORAN
A. Pelaporan
B. Evaluasi
28
c. Penilaian Kinerja Pegawai instalansi gizi satu tahun sekali.
29