Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan persaingan dalam berbagai
aspek, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi agar
mampu bersaing dengan negara lain. Kesehatan dan gizi merupakan faktor
penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM di suatu
negara, yang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, usia harapan hidup,
dan tingkat pendidikan. Tenaga SDM yang berkualitas tinggi hanya dapat dicapai
oleh tingkat kesehatan dan status gizi yang baik. Untuk itu diperlukan upaya
perbaikan gizi yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui
upaya perbaikan gizi di dalam keluarga dan pelayanan gizi pada individu yang
karena kondisi kesehatan nya harus dirawat di suatu sarana pelayanan kesehatan
misalnya Rumah Sakit (RS).
Masalah gizi di Rumah Sakit dinilai sesuai kondisi perorangan yang secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan.
Kecenderungan peningkatan kasus penyakit yang terkait gizi (nutrition-related
disease) pada semua kelompok rentan mulai dari ibu hamil, bayi, anak, remaja,
hingga lanjut usia (Lansia), memerlukan penatalaksanaan gizi secara khusus.
Oleh karena itu dibutuhkan pelayanan gizi yang bermutu untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi yang optimal dan mempercepat penyembuhan.

B. Tujuan Pedoman.

Buku Pedoman ini disusun sebagi petunjuk bagi petugas yang bertugas
di Instalasi Gizi dalam melayani anggota POLRI/PNS, masyarakat yang datang
ke rumah sakit.

C. Ruang Lingkup dan Tata Urut


a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Gambaran Umum RS
c. Bab III Visi, Misi RS
d. Bab IV Struktur Organisasi Rumah Sakit

1
e. Bab V Struktur Organisasi
f. Bab VI Uraian Jabatan
g. Bab VII Tata Hubungan Kerja
h. Bab VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
i. Bab IX Kegiatan Orientasi
j. Bab X Pertemuan/rapat
k. Bab XI Pelaporan

2
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MATARAM

A. Lokasi

I. SEJARAH RUMAH SAKIT

Pada Tahun 1969


Didirikan Rumah bersalin Kemala Hikmah oleh komdak XVI NTB dibawah
fungsi Koorkes Polri Mayor Pol dr. Lokananta, Asal bangunannya dari barak
yang dialih fungsikan menjadi Rumah Bersalin Kemala Hikmah.

PadaTahun 1979
Terjadi validasi dari Komdak XVI NTB menjadi Polwil NTB sehingga Rumah
bersalin Kemala Hikmah berubah Poliklinik Kemala Hikmah yang dipimpin
oleh dr. Saipin Prajura

PadaTahun1997
Terjadi validasi Polwil NTB menjadi Polda NTB, sehingga Poliklinik Kemala
Hikmah berubah menjadi TPS (Tempat Perawatan Sementara) Kemala
Hikmah yang dipimpin oleh dr. Ode Sitti Muna Iriani Ladamay.

PadaTahun 2001
Berdasarkan Surat Keputusan Kapoolri No. Pol. : Skep/1549/X/2001 tanggal
30 Oktober 2001 tentang Pengesahan Peningkatan/Penetapan dan
Pembentukan Rumkit hayangkara TK. II, III, III dan IV, TPS Kemala Hikmah
berubah status menjadi Rumkit Bhayangkara TK IV Polda NTB dimana
Karumkit saat itu adalah Kompol dr. A. Nyoman Eddy P.W.

Pada Tahun 2002 – 2015


Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.02.03/I/3009/2014
yang menyatakan Rumah Sakit Bhayangkara Mataram Tk. III sebagai
Rumah Sakit Umum kelas C dan pada tahun 2015 berdasarkan Keputusan
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/272/III/2015
tentang peningkatan kelas/status dari Rumah Sakit Bhayangkara Mataram
dari Tingkat IV menjadi Tingkat III di bawah kepimpinan Kompol drg.
Muhammad Zakir, S.H., M.H dan Penata Tk I dr. Mike Wijayanti Djohar
sebagai Wakarumkit. Dimana ini merupakan hasil arahan dan bimbingan dari
Kapusdokkes Polri Brigadir Jenderal Polisi dr. Arthur Tampi dan Kabid
Yankes Pusdokkes Polri Kombes Pol dr. Lenny Pintowari, Sp.KO serta
Kabiddokkes Polda NTB adalah dr. Kadek Sumantra Sp.PD sebagai
Pembina Fungsi.
Dari Tahun 2011-April 2017,

3
Jabatan Karumkit Bhayangkara TK.III Polda NTB dijabat oleh Kompol
drg. MUHAMMAD ZAKIR, S.H., M.H.
Dari Bulan Mei 2017 -sekarang
Jabatan Karumkit Bhayangkara TK.III Polda NTB dijabat oleh AKBP dr.
DAFIANTO ARIEF.
Dari Bulan desember 2019 - Sekarang
Jabatan Karumkit Bhayangkara TK.III Polda NTB dijabat oleh
AKBP dr. I Komang Tresna Sp.OG., MARS

Adapun perubahan dan pembangunan yang telah dilakukan :


- Perubahan nomen klatur RS Bhayangkara Mataram yang sebelumnya
adalah subsatker Biddokkes Polda NTB menjadi Satker berdasarkan
surat Kapolri nomor : B/52/I/2013/Srena tanggal 09 Januari 2013 dengan
kode satker Rumkit Bhayangkara Mataram 625352.
- Surat keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.03.05/I/177/12 tanggal 27 Januari 2012 tentang Penetapan Kelas
Rumah Sakit Umum Bhayangkara Tingkat IV Kota Mataram Provinsi NTB
oleh tim dari Kemenkes RI tanggal 26 s.d. 27 Oktober 2011 dengan hasil
kriteria Lulus Klasifikasi Rumah Sakit Umum kelas D.
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor:
HK.02.03/I/3009/2014 tanggal 30 september 2014 tentang Penetapan
Kelas Rumah Sakit Umum Bhayangkara Mataram ditetapkan sebagai
Rumah Sakit Kelas C.
- Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor:
Kep/272/III/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Peningkatan Rumah
Sakit Bhayangkara Kepolisian Negara Republik Indonesia Rumah Sakit
Bhayangkara Mataram Tk. IV Polda NTB dinaikkan tingkatnya menjadi
Rumah Sakit Tk. III.

- Kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan Tahun 2011 sampe


dengan 2016 antara lain :
 dalam rangka menambah kenyamanan pasien dilakukan perbaikan
ruang staf menjadi zaal,
 bekas ruang zaal pria di renovasi menjadi ruang ICU
 dilakukan perbaikan tangga di samping ruang melati
 dilakukan perbaikan gudang menjadi ruang jaga perawat.
 dilakukan perbaikan kamar mandi melati
 dilakukan perbaikan ruang zaal kebidanan menjadi VIP kebidanan
 dilakukan perbaikan ruang periksa (poli spesialis) yang terdiri dari
poli umum, poli spesilais penyakit dalam, poli sepesialis bedah dan
poli anak
 dilakukan penambahan ruang pelayanan BPJS
 dilakukan perbaikan ruang staf dokkes menjadi Ruang staf Rumkit.

4
- Kegiatan penambahan sarana prasarana dan fasilitas pendukung lainnya
 penambahan dan penggantian tempat tidur pasien dari yang
sebelumnya tanpa engkol (krank) menjadi 1 krank, 3 krank dan
elektrik sebanyak 22 Unit
 penambahan alkes slit lamp digital
 penambahan trial lens
 penambahan proyektor visus
 penambahan alkes strecher di ruang IGD
 penambahan alkes viewer diruang IGD, Poli Spesilais dan Ruang
Radiologi
 penambahan alkes central oksigen untuk ruang ICU, penambahan
alkes untuk ruang ICU, berupa monitor pasien, suction pump, infus
pump serta perlatan pendukung lainnya
 pengajuan alkes melalui APBN-P 2015

mengajukan alkes melalui e-planing diantaranya : Anastesi machine dan


ventilator, Operator lamp, opretaing table, suction pump, CT Scan, USG 4
Dimensi, Electro Surgery Unit, Autoclave Kapasitas 50 liter, Bed Patient 3 crank,
Pasien monitor,EKG 3 Chanel, DC shock, Infant warmer untuk Nicu, Ventilator
ICU, Infus Pump, Syringe Pump, C Pat Untuk ICU, IPAL ( intalasi pengolahan air
limbah)
B. Fasilitas Rumah Sakit:
1. Instalasi Gawat Darurat 24 Jam
Instalasi Gawat Darurat dengan tenaga perawat yang sudah
berpengalaman dibidang penanganan kegawat daruratan bersama
dokter jaga stand by24 jam.

2. Poli Umum / Poli Gigi / Poli Spesialis (Kandungan, Penyakit dalam,


Urologi bedah, anak, THT, Orthopedi)
Penanganan pasien rawat jalan oleh dokter ahli dan dokter jaga yang
siap melayani pasien secara profesional.

3. Rawat Inap
Memiliki pelayanan dengan 100 tempat tidur

Penanganan pasien rawat inap oleh tenaga ahli (dokter spesialis)

4. Ruang Perawatan Intensive Care Unit (ICU)


Dilengkapi dengan peralatan perawatan ICU yang telah memenuhi
standar

5. Medical Check Up

5
Melayani pemeriksaan kesehatan secara lengkap yang berkaitan
dengan tes / ujian baik dengan instansi pemerintahan atau swasta.

6. Kamar Operasi

Jenis pelayanan bedah yang sudah dilakukan adalah mulai dari operasi
kecil sampai operasi besar khusus (canggih) yang meliputi :

a. Operasi kecil terdiri dari :

1) Bedah

- Amputasi jari

- Eksterpasi Fibroma

- Pemasangan WSD

- Reposisi dengan Anastesi Lokal

- Vasektomi

2) Obsgyn

- Curretage

b. Operasi sedang, terdiri dari :

1) Dygestive :

- Appendiktomy akut

- Herniotomy

- Hemoroidictomy Grade III & IV

2) Obsgyn

- Laparatomi Percobaan

- Tubektomi

3) Mata

- Operasi Katarak

4) Onkologi

- Biopsy dengan narkose umum yaitu FAM

5) Orthophedi

- Angkat Pen / Screw

6
- Debridement Fraktur terbuka

- Fiksasi Eksternal Internal sederhana

- Eksterpasi Ganglion

6) THT

- Eksterpasi Polip

- Tonsilektomi

- Lipoma pada telinga

7) Urologi

- Biopsi Prostat

- Sirkumsisi dengan Fimosis

- Hydrocele

- Varicocele

- Batu Buli – Buli

c. Operasi Besar yang terdiri dari :

1) Anak

- Hernia dengan komplikasi

- Hypospadia

2) Dygestive

- Appendiktomi Perforata

- Hernia Incercerata

- Eksplorasi di Abdomen

3) Gigi dan Mulut

- Fraktur Rahang Simple

- Fraktur Maxillaris dan Mandibularis

4) Orthophedi

- Fraktur Femur, Tibia Fibula, Open dan Close Fraktur

- Fuptur Tendon

7
5) Obsgyn

- Hysterectomy

- KET

- Cystectomy

- Myomectomy

- Repair Fistel

- SC

6) Urologi

- Vasicolytotomy

- Batu Ureter

- BPH

7) Onkology

- Eksisi Mamae

- Labektomy Totalis

- Tyrodektomy

d. Operasi Besar Khusus yang terdiri dari :

1) Obsgyn

- Hysterectomy dengan komplikasi

- Cysta Ovarium dengan komplikasi

- Operasi Tumor Ovarium

2) Urologi

- BPH dengan komplikasi

- Vesicolitotomi Bilate

Jumlah Personil Rumah Sakit :


TENAGA MEDIS

NO. JUMLAH TENAGA MEDIS ORGANIK MITRA


1. JUMLAH DOKTER UMUM 2 Orang 8 Orang

8
2. JUMLAH DOKTER GIGI - 3 Orang
3. JUMLAH DOKTER - 15 Orang
SPESIALIS
JUMLAH DOKTER
2 Orang 24 Orang
SELURUHNYA

TENAGA PARAMEDIS DAN PARAMEDIS NON KESEHATAN

NO. JUMLAH TENAGA ORGANIK MITRA


1. PARAMEDIS
SARJANA KEPERAWATAN 1 Orang 19 Orang
NERS
SARJANA KEPERAWATAN 1 Orang 3 Orang
D IV KEBIDANAN 1 Orang 3 Orang
D III KEPERAWATAN 13 Orang 30 Orang
D III KEBIDANAN 3 Orang 11 Orang
D III KESEHATAN GIGI 1 Orang 1 Orang
D III ANESTESI - 1 Orang
DI KEPERAWATAN 1 Orang 1 Orang
DI ASISTEN KEBIDANAN - 1 Orang
SPK 16 Orang 1 Orang
JUMLAH PARAMEDIS 37 Orang 71 Orang
2. PARAMEDIS NON
KESEHATAN
S2 PSIKOLOG - 1 Orang
SARJANA PSIKOLOGI - 1 Orang
SARJANA FISIOTRAFI - 1 Orang
SARJANA APOTEKER - 1 Orang
SARJANA KES. MASYARAKAT - -
SARJANA GIZI - -
DIV ANALIS KESEHATAN - 2 Orang
D III FARMASI 1 Orang 5 Orang
D III GIZI 1 Orang 1 Orang
D III ANALIS KESEHATAN 1 Orang -
D III RADIOLOGI - 3 Orang
D III FISIOTRAFI - 1 Orang
DIII REKAM MEDIK 1 Orang 3 Orang
DIII TEKNIK RONTGEN - 1 Orang
DI FARMASI - 3 Orang
SMF - -
SMAK ANALIS 3 Orang -
JUMLAH PARAMEDIS
7 Orang 23 Orang
NON KESEHATAN

9
TENAGA NON MEDIS

NO. JUMLAH TENAGA ORGANIK MITRA


1. S2 HUKUM - 1 Orang
2. SARJANA HUKUM 2 Orang 1 Orang
3. SARJANA EKONOMI 2 Orang 5 Orang
4. SARJANA SOSIAL 1 Orang -
5. SARJANA ADMINISTRASI 1 Orang -
6. SARJANA ELEKTRO - 1 Orang
7. SARJANA ILMU - 1 Orang
PEMERINTAHAN
8. DIII ADMINISTRASI - 1 Orang
9. DIII SEKRETARIS - 1 Orang
10 DIII MANAJEMEN - 1 Orang
11 DI ASMINISTRASI - 1 Orang
12. SMA / SEDERAJAT 4 Orang 36 Orang
13. SMP & SD - 6 Orang
JUMLAH TENAGA NON MEDIS 10 Orang 55 Orang

Total Personel Rumkit Bhayangkara Mataram Sebanyak 229 Orang terdiri


dari :

 ORGANIK (POLRI & PNS) : 56 Orang


 PHL : 149 Orang
 DOKTER MITRA (DOKTER UMUM & SPESIALIS) : 24 Orang

10
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

VISI :

“ MENJADI RUMAH SAKIT TERBAIK DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


SEBAGAI PUSAT PELAYANAN TERPADU KORBAN KECELAKAAN LALU
LINTAS “

MISI :

1. PENINGKATAN PERAN SERTA PRO AKTIF PELAYANAN DOKPOL


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MATARAM DALAM MEMBERIKAN
DUKUNGAN KESEHATAN TERHADAP TUGAS OPERASIONAL
KEPOLISIAN DI POLDA NTB;

2. PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI ANGGOTA


POLRI/PNS/KELUARGA SERTA MASYARAKAT UMUM SECARA PRIMA;

3. MEMBUAT MOU DENGAN LALU LINTAS, JASA RAHARJA, DAN RUMAH


SAKIT BHAYANGKARA MATARAM MELALUI SISTEM PELAYANAN
TERPADU KORBAN LAKA LANTAS;

4. PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA YANG


PROFESIONAL DAN BERMORAL;

5. PENGEMBANGAN FASILITAS SARANA PRASARANA KESEHATAN


DISESUAIKAN DENGAN KEMAJUAN TEKNOLOGI;

6. PENINGKATAN PENGELOLAAN KEUANGAN YANG TRANSPARAN


DAN AKUNTABEL SESUAI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH.

FALSAFAH:

1. BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA DALAM


PELAKSANAAN TUGAS;

11
2. MENJUNJUNG TINGGI NILAI – NILAI LUHUR KEMANUSIAAN;

3. PERSATUAN DAN SOLIDARITAS DALAM MENCAPAI TUJUAN


BERSAMA;

4. KESEIMBANGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN

TUJUAN :

1. Terselenggaranya kegiatan pelayanan Kedokteran Kepolisian untuk


mendukung tugas operasional Polri;
2. Terselenggaranya pelayanan kesehatan Kepolisian secara prima bagi
pegawai negeri pada Polri dan keluarganya serta masyarakat umum;
3. Menjalin kemitraan dengan instansi terkait dalam menangani korban laka
lantas dengan sistem pelayanan terpadu;
4. Terpenuhinya kebutuhan sumber daya manusia secara proporsional,
profesional, dan bermoral guna meningkatkan kualitas pelayanan Rumah
Sakit Bhayangkara Mataram;
5. Terwujudnya kualitas pelayanan melalui pengembangan unit pelayanan
dan sarana prasarana sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit
Tingkat III;
6. Tercapainya sistem administrasi keuangan dan anggaran yang efektif,
efisien, transparan, dan akuntabel

A. MOTTO
PELAYANAN CEPAT, MUDAH, PROFESIONAL DENGAN SENYUM,
SAPA, SALAM DAN IKHLAS.

12
13
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

KOMITE/ TIM

14
BAB V

PENGORGANISASIAN INSTALASI GIZI

Ka Rumkit

Kasubbid Jangmedum

Ka Instalasi Gizi

Ka Unit Pelayanan Gizi RI , RJ Ka Unit Penyelenggaraan


dan Penelitian Gizi Makanan

Koordinator Penyediaan Koordinator Koordinator Distribusi


Bahan dan Alat Masak Pengolahan Makanan Makanan

ANGGOTA/ PEKARYA

15
BAB VI

URAIAN JABATAN

Uraian Jabatan Instalasi Gizi terdiri dari :


1. Kepala Instalansi Gizi
2. Ka Unit Pelayanan Gizi RI, RJ dan Peneltian Gizi
3. Ka Unit Peyelenggaraan Makanan
4. Koordinator penyedia bahan dan alat masak
5. Koordinator Pengolahan Makanan
6. Koordinator Distribusi Makanan
7. Pekarya Masak

Uraian Jabatan sebagai berikut:


1 Kepala Instalasi Gizi
a) Tugas Pokok
Menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi
seluruh kegiatan pelayanan gizi yang optimal dan profesional sesuai
prosedur .
b) Uraian Tugas
1. Mengawasi pelaksanaan pelayanan gizi yang aman, bermutu, dan
efisien.
2. Mengawasi pelaksanaan pemilihan bahan makanan, pengolahan,
dan pendistribusian gizi untuk pasien.
3. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan
pelayanan gizi.
4. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pelayanan gizi di
rumah sakit.
2) Ka Unit Pelayanan Gizi RI, RJ dan Peneltian Gizi
a). Tugas Pokok
Merencanakan, mengembangkan, membina, mengawasi dan
menilaikan penyelenggaraan makanan dengan data yang tersedia
berdasarkan prinsip gizi dalam usaha menunjang pelayanan rumah
sakit terhadap pasien.

16
b). Uraian Tugas

1. mempersiapkan perangkat lunak pelayanan gizi rumah sakit,


makanan dan dietetik

2. melaksanakan pengamatan masalah gizi rumah sakit, makanan dan


dietetic

3. menyiapkan penanggulangan masalah gizi rumah sakit, makanan


dan dietetic

4. melaksanakan pelayanan gizi rumah sakit, makanan dan dietetic

5. memantau pelaksaan pelayanan gizi rumah sakit, makanan dan


dietetik

6. melakukan evaluasi di bidang pelayanan gizi rumah sakit, makanan


dan dietetik

3) Ka unit Penyelenggaraan Makanan

a). Tugas Pokok

memantau dan mengatur tersedianya makanan untuk pasien dan


proses pengantarannya kepada pasien.

b). Uraian Tugas


1. mengatur pengecekan persediaan bahan makanan dan
peralatan
2. Mengawasi seluruh tugas di dapur seperti menyediakan bahan
makanan, proses memasaknya dan menyajikan pada pasien
3. Mengkordinator bagian penyediaan bahan dan alat masak,
pengolahan makanan dan pendistribusian makanan
4. Membantu juga dalam proses pengolahan makanan

4) Koordinator penyedia bahan dan alat masak


a) Tugas Pokok

17
menyediaakan bahan- bahan untuk dimasak beserta alat masaknya

b). Uraian Tugas

1. menyediakan bahan makanan dan alat masak, berkoordinasi


dengan koordinator pengolahan dan ka unit penyelenggaraan
makanan
2. membantu proses pengolahan makanan
3. Membantu proses pendistribusian makanan pasien
4. Membantu menjaga kebersihan ruang pengolahan dan sekitarnya

5) Koordinator Pengolahan Makanan


a) Tugas Pokok

mengelola bahan masakan menjadi makanan jadi sesuai dengan diet


atau keadaan pasien

b). Uraian Tugas


1. mengatur pengecekan persediaan bahan makanan dan
peralatan
2. Mengawasi seluruh tugas di dapur seperti menyediakan bahan
makanan, proses memasaknya dan menyajikan pada pasien
3. Mengkordinator bagian penyediaan bahan dan alat masak,
pengolahan makanan dan pendistribusian makanan
4. Membantu juga dalam proses pengolahan makanan

6) Koordinator Distribusi Makanan


a) Tugas Pokok

bertanggung jawab dalam proses pendistribusian makanan ke pasien.

b). Uraian Tugas


1. mengatur dan mengawasi seluruh tugas-tugas distribusi makanan
baik dalam hal peralatan maupun proses kerja.
2. Membantu pelaksanaan proses pendistribusian makanan pasien
sesuai dengan ketentuan yang berlaku

18
3. Mengatur dan mengawasi kebersihan ruang distribusi dan sekitarnya
4. membantu proses pengolahan makanan.

7.Pekarya Masak dan pendistribusian ke pasien

a) Tugas Pokok

bertanggung jawab dalam proses pengolahan bahan makanan,


menyajikannya dan membawa makanan tersebut ke pasien.

b). Uraian Tugas


1. menyiapkan bahan makanan sesuai dengan jumlah pasien dan
dietnya.
2. mengolah bahan makanan yang telah disiapkan
3. mencuci peralatan masak
4. membantu proses pendistribusian makanan ke pasien
5. menjaga kebersihan ruang pengolahan makanan dan sekitarnya.

19
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Tata hubungan kerja adalah suatu rangkaian yang diatur dalam pengelolaan
untuk kelancaran dalam melayani didalam rumah sakit bhayangkara. Berikut
adalah pola hubungan kerja instalasi Gizi dengan unit lain didalam rumah sakit;

DOKTER INSTALASI RAWAT


INAP

INSTALASI GIZI

Bagan 7.1
Pola Hubungan Kerja Instalasi Gizi dengan unit lain didalam rumah sakit

1. Instalasi Rawat Inap


Setiap pasien yang baru masuk akan di lapor

kan oleh perawat kepada petugas gizi untuk dilakukan asesmen gizi pasien dan
petugas gizi akan menyiapkan menu sesuai dengan penyakit pasien

2. Dokter

Dalam melaksanakan tugasnya dokter juga kadang berkoordinasi dengan


petugas gizi dalam upaya meningkatkan kesehatan pasien terutam untukpasien
dengan penyakit kronik.

20
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Pola Ketenagaan dan Distribusi Ketenagaan Instalasi Gizi


a. Untuk Dinas Pagi
Kategori :
1 orang Ka Instalasi Gizi
1 orang Ka Unit Pelayanan Gizi RI, RJ dan Penelitian Gizi
1 orang Ka Unit Penyelenggaraan Makanan
1 orang Koordinator Penyediaan Bahan dan alat Masak
1 orang Koordinator Pengolahan Makanan
1 orang Koordinator Distribusi Makanan
Pekarya memasak dan pendistribusian sesuai kebutuhan
b. Untuk Dinas Sore :
Kategori :
1 orang Ka Unit Penyelenggaraan Makanan
1 orang Koordinator Penyediaan Bahan dan alat Masak
1 orang Koordinator Pengolahan Makanan
1 orang Koordinator Distribusi Makanan
Pekarya memasak dan pendistribusian sesuai kebutuhan

B. Pengaturan Jaga
I. Pengaturan Jaga Pelaksana Teknis
 Pengaturan jadwal pelaksana teknis dibuat dan di pertanggung
jawabkan oleh Ka Unit Pelayanan Gizi RI, RJ dan Penelitian Gizi
kemudian melaporkan kepada Ka Instalasi Gizi.
 Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan
ke Ka unit penyelenggara, koordinator dan Pekarya setiap satu bulan.
 Untuk Ka unit penyelenggara, coordinator dan Pekarya yang memiliki
keperluan penting pada hari tertentu, maka dapat mengajukan
permintaan dinas. Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan

21
tenaga yang ada (apa bila tenaga cukup dan berimbang serta tidak
mengganggu pelayanan, maka permintaan disetujui).
 Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi dan dinas sore, libur dan cuti.
 Apabila ada tenaga Ka unit penyelenggara, koordinator dan Pekarya
karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai jadwal yang
telah ditetapkan ( terencana ), maka Ka unit penyelenggara,
coordinator dan Pekarya yang bersangkutan harus memberitahu :2
jam sebelum dinas pagi, 4 jam sebelum dinas sore. Sebelum
memberitahu ka instalansi , diharapkan Ka unit penyelenggara,
coordinator dan Pekarya yang bersangkutan sudah mencari
pengganti, Apabila yang bersangkutan tidak mendapatkan pengganti,
maka Ka instalansi akan mencari tenaga Ka unit penyelenggara,
coordinator dan Pekarya pengganti yaitu Ka unit penyelenggara,
coordinator dan Pekarya yang hari itu libur atau perawat yang tempat
tinggalnya dekat dengan lingkungan / wilayah rumah sakit.
 Apabila ada tenaga Ka unit penyelenggara, coordinator dan Pekarya
tiba – tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan ( tidak
terencana ), maka Ka instalansi akan mencari pengganti yang hari itu
libur atau Ka unit penyelenggara, coordinator dan Pekarya yang
tempat tinggalnya dekat dengan lingkungan / wilayah rumah sakit.
Apabila Ka unit penyelenggara, coordinator dan Pekarya pengganti
tidak di dapatkan, maka Ka unit penyelenggara, coordinator dan
Pekarya yang dinas pada shift sebelumnya wajib untuk
menggantikan.
Berikut Pengaturan jaga di instalasi Gizi untuk:
a. Ka Instalasi Gizi dan Ka Unit Pelayanan Gizi RI, RJ dan Penelitian Gizi:
Senin- Jumat jam 07.00-03.00
b. Ka unit penyelenggaraan makanan, Koordinator, dan pekarya
Senin- Minggu Shift I : jam 06.00-13.00
Shift II : jam 13.00-19.00

C. Kualifikasi SDM

Kualifikasi SDM Instalasi Gizi adalah

22
Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah Tenaga
Formal & Nonformal
Kepala Instalasi DIII Gizi, SI Kesehatan 1 Orang
Gizi Masyarakat dan telah
pengalaman praktek di Instalasi
Gizi Rumah Sakit.

Ka Unit DIII Gizi, dan telah pengalaman praktek 1 Orang


Pelayanan Gizi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
RI, RJ dan
Penelitian Gizi

Ka Unit SMA 1 Orang


Penyelenggara
Makanan
Koordinator SMA 1 Orang
Penyedia bahan
dan Alat Masak
Koordinator SMA 1 Orang
Pengolahan
Makanan
Koordinator SMA 1 Orang
Distribusi
Makanan
Pekarya SMP dan SMA 4 Orang

23
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Pengembangan staf Instalasi Gizi, termasuk kegiatan orientasi bagi


pegawai baru dan pegawai yang baru pindah ke Instalasi Gizi salah satu upaya
penting dalam meningkatkan pemahaman terhadap Prosedur Kerja di Instalasi
Gizi.

Pengelompokan Orientasi dibagi menjadi dua :


1. Orientasi Umum: program Pengenalan Calon Pegawai/karyawan Baru,
sehingga dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja di Instalasi Gizi.
2. Orientasi Khusus: program yang dipersiapkan untuk pegawai lama/ baru
yang menjalani mutasi/ pemindahan dari bagian yang lain.

Tabel 9.1 Kegiatan Orientasi

Uraian Materi Penanggung Peserta


Jawab
Orientasi - Visi dan Misi Rumkit Kepala Instalasi SDM Baru
Pegawai/ Bhayangkara Mataram Gizi
karyawan - Struktur organisasi dan
Baru (Umum) tata kerja di Rumkit
Bhayangkara Mataram
- Etika dalam bekerja
- Program pencegahan dan
pengendalian infeksi
- Penanggulangan
kebakaran dan
penggunaan alat
pemadam kebakaran
Orientasi - Struktur unit kerja Kepala Instalansi SDM Baru
pegawai/ - Hubungan tata kerja dari Gizi dan SDM
Karyawan unit kerja Pindahan
lama/ baru - Regulasi (kebijakan,
yang pedoman/ panduan, SPO)
dimutasi yang berlaku di unit kerja
ketempat - Pengenalan lingkungan
lain
(khusus)

a. Pelaksanaan Orientasi :

24
- Orientasi Umum:
1 Pelaksanaan orientasi dilaksanakan oleh Urdiklit Subbagbinfung dan
berkoordinasi dengan subbagrenmin dan kepala ruangan
2 Penyampaian materi orientasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan
3 Penyampaian materi bisa secara lisan; metode ceramah dan diskusi
4 Penyampaian secara tertulis
Waktu yang dipergunakan untuk masa orientasi umum adalah selama 1-2 hari
berturut turut, dengan lama orientasi menyesuaikan jadwal.
Tempat yang dipergunakan untuk orientasi : staf rumkit atau dimana karyawan
tersebut akan ditempatkan

- Orientasi Khusus:
2. Pelaksanaan orientasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya atasan
langsung dimana dia ditempatkan
3. Atasan langsung akan menyusun kegiatan orientasi selama 2
minggu
4. Tempat orientasi adalah tempat dimana karyawan tersebut
ditempatkan

b. Evaluasi Orientasi
- Orientasi Umum:
1. Evaluasi dilakukan setelah karyawan menjalani orientasi selama 1-2
hari tersebut
2. Evaluasi dilakukan dengan mengisi blangko yang telah dipersiapkan
oleh Urdiklit subbagbinfung
3. Evaluasi dilakukan oleh Urdiklit Subbagbinfung dan berkoordinasi
dengan Subbagrenmin atau kepala ruangan
4. Evaluasi dilakukan berupa: wawancara langsung/ Tanya jawab,
pengamatan sekilas khususnya setelah mendapatkan materi basic
value/ pembentukan karakter/ kesadaran pemakaian APD dll
- Orientasi Khusus:
1. Evaluasi dilakuakn setelah karyawan menjalani orientasi selama 3
minggu

25
2. Evaluasi dilakukan oleh kepala ruangan
3. Kepala ruangan membuat laporan orientasi khususnya kemudian
disampaikan kepada Urdiklit Subbagbinfung.

26
BAB X

PERTEMUAN/RAPAT

Rapat Instalasi Gizi terdiri dari :

A. Rapat Rutin

Rapat rutin diselenggarakan pada :

Waktu : Setiap Hari Selasa pada Minggu pertama setiap bulan

Jam : 09.00 wib sampai dengan selesai

Tempat : Ruang Pertemuan di Aula RS. Bhayangkara Mataram

Peserta : Seluruh anggota karyawan Instalasi gizi

Materi : ˃ Pembahasan masalah yang muncul dan pemecahannya

˃ Evaluasi kinerja dan sosialisasi

B. Rapat Insidentil

Diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu yang


perlu dibahas segera.

27
BAB XI

PELAPORAN

A. Pelaporan

a. Pelaporan Harian : dilaksanakan oleh masing-masing tim tentang tugas


dan tanggung jawab anggota Instalansi Gizi, pelaporan ketersediaan bahan
makanan, permasalahan yang ada diruangan, complain pasien/ keluarga
pasien dan jumlah pasien serta pelayanan kepada Kepala Instalansi.
b. Pelaporan Bulanan : Rekapan pelaporan mingguan tentang rekapan
ketersediaan bahan makanan, rekapan permasalahan dan pemecahannya
selama satu bulan dimana akan dibahas di rapat rutin, rekapan complain
pasien/keluarga pasien selama satu bulan yang di laporkan kepada Tim
manajemen complain dan jumlah pasien selama satu bulan
c. Pelaporan Tahunan :
Semua rekapan permasalahan yang ada di instalansi Farmasi selama
setahun beserta pemecahan masalahnya, termasuk rekapan bahan
makanan selama satu tahun serta jumlah pasien dan dietnya selama satu
tahun.
Kepala Instalansi melaporkan kepada Kasubbid Jangmedum kemudian
diteruskan kepada kepala RS. Bhayangkara Mataram.
d. Pelaporan Insidentil bila ada kejadian khusus atau sesuai permintaan

B. Evaluasi

Untuk mengukur dan memantau keberhasilan program Instalansi Gizi maka


dilakukan evaluasi terhadap keseluruhan program Instalansi Gizi dan
identifikasi setiap permasalahan yang ditemukan untuk tindakan perbaikan.

Evaluasi yang dilakukan adalah:

a. Evaluasi program setiap tahun


b. Evaluasi standar prosedur operasional setiap 3 tahun dan setiap saat
apabila perlu untuk segera dilakukan perbaikan.

28
c. Penilaian Kinerja Pegawai instalansi gizi satu tahun sekali.

KARUMKIT BHAYANGKARA MATARAM

dr. DAFIANTO ARIEF


AKBP NRP 74060755

29

Anda mungkin juga menyukai