Anda di halaman 1dari 28

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN RUMAH SAKIT BORNEO CITRA MEDIKA PELAIHARI

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Rumah Sakit Borneo Citra Medika
RS Umum Borneo Citra Medika adalah Rumah Sakit milik Seorang
Pengusaha Asal Kabupaten Tanah Laut yang tinggal di daerah Asam-Asam yakni
Ibu Eko Susilowati dengan Luas Tanah 8.145 Meter .Pembagunan Rumah Sakit Ini
pertama kali dibangun pada tahun 2013, Rumah Sakit ini pertama Kali di
klasifikasikan sebagai Rumah Sakit Ibu dan Anak, dan seiring perkembangannya
pada Tahun 2018 Rumah Sakit mengalami transformasi menjadi Rumah Sakit
karena telah memenuhi persyaratan sebagai sebuah Rumah Sakit Borneo Citra
Medika dengan surat ijin Penetapan Nomor 440/14/VII/SK/2018.
Sesuai dengan Rencana Peningkatan dan Pengembangan Rumah Sakit dan hasil
Studi Kelayakan maka Rumah Sakit Borneo Citra Medika merupakan Rumah Sakit Tipe “C”
sesuai dengan keputusan Kepala Dinas Kesehatan Tanah Laut Nomor :
440/149/VII/SK/2018.

Alamat Rumah Sakit Borneo Citra Medika di Jl. A.Yani RT.7B RW.03
Kelurahan Angsau Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan
Kode Pos 70814 Telpon 0512-2021002.

rsud majalaya 12
Kecamatan Pelaihari secara Astronomis yang terletak pada :
114,642 - 114,872 Bujur Timur
3,64062 - 3,99204 Lintang Selatan
Batas-Batas Wilayah :
Sebelah Utara : Kecamatan Tambang Ulang
Sebelah Timur : Kecamatan Bajuin dan Batu Ampar
Sebelah Barat : Kecamatan Takisung
Sebelah Selatan : Kecamatan Panyipatan
Tinggi dari permukaan laut : 25 Meter
Luas Wilayah : 378,95 Km
Jumlah Desa / Kelurahan : 5 Kelurahan dan 15 Desa
Temperatur :
Terendah : 20,1 C
Tertinggi : 35,0 C

Akses jalan menuju Rumah Sakit Borneo Citra Medika cukup strategis kerena
berada di tengah kota pelaihari,dimana jalur tersebut merupakan jalur lalu lintas yang
umum dilalui oleh masyarakat-masyarakat yang ingin berpergian baik keluar kota maupun
kedalam kota,rumah sakit ini kebanyakan menjadi pilihan oleh masyarakat luar kota
pelaihari untuk berobat.

A. Tugas dan Fungsi


A.1. Tugas Pokok
Rumah Sakit Borneo Citra Medika sebagai tempat pelayanan kesehatan
mempunyai Tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


BAB III Pasal 4 tentang Rumah Sakit yaitu yang dimaksud dengan pelayanan
kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh tenaga kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
dan menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan.

A.2. Fungsi
Untuk menjalankan tugas tersebut sebagaimana pasal 4 Juncto pasal 5
Undang – undang Rumah Sakit tahun 2009 mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai


dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka penigkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan .
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

Tugas pokok dan fungsi ini diringkas dalam struktur organisasi


sebagaimana akan dijelaskan di bawah ini :

B. Struktur Organisasi

Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya dipimpin oleh Direktur yang


membawahi satu orang Kepala Bagian Tata Usaha, tiga orang Kepala Bidang,
tiga orang Kepala Sub.Bagian dan enam orang Kepala Seksi,seperti Bagan
Struktur di bawah ini :

ORGANISASI RUMAH SAKIT BORNEO CITRA MEDIKA


PELAIHARI
2.2. Sumber Daya RS Borneo Citra Medika

2.2.1. Data Kepegawaian RS Borneo Citra Medika


A. Kepegawaian
JENIS
PNS NON PNS MITRA JUMLAH
KEGIATAN
Dokter Umum 7

Driver Ambulance 1
Administrasi / TIM
13
JKN
Kefarmasian 11

Perawat 50

Security 7
14
Dokter Spesialis

Bidan 38

Kasir 3

Teknik Elektrik 3

Laundry ( CSSD ) 4

Perekam Medik 7

Kesling 1

Cleaning Service 14
Petugas
1
Pendaftaran
Resepsionis 6
6
Analis Kesehatan
5
Petugas Dapur

JUMLAH 177 14
2.2.2 SARANA BANGUNAN Terdiri dari :
I. Gedung Medical Record yang berada di lantai 3 (Tiga)

II. Gedung Poliklinik, meliputi :

 Lantai Dasar terdiri dari 11 ( dua belas ) Ruangan.



 Lantai 2 terdiri dari 11 Ruangan.

 Lantai 3 terdiri dari Ruangan.
 Lantai 4 terdiri dari Ruangan.
 Lantai 5 terdiri dari Ruangan

III. Gedung IGD, terdiri dari 1 ( Satu ) Lantai

IV. Gedung/ Ruang Perawatan, terdiri dari 10 Ruangan.

V. Gedung / Ruang Jenazah.

VI. Gedung Laundry.

VII. Gedung IPAL.

VIII. Gedung / Ruang Dapur ( Instalasi Gizi )

IX. Gedung Dokter Jaga.


2.2.3 SARANA TEMPAT TIDUR
Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya mempunyai kapsitas tempat tidur sebanyak
49 Tempat Tidur, dengan lokasi :

- Ruang kelas III


- Ruang Kelas II
- Ruang Kelas I
- Ruang VIP
- Ruang IGD
- ICU
- Poliklinik

2.2.4 Fasilitas lain terdiri dari :

Listrik PLN : 180 Kva

Generator Set : 200 Kva

Air Bersih : PDAM


Sumur Bor

Telpon : 2 Saluran Telpn External

34 Saluran Internal ( PABX )

2.2.5 SARANA TRANSPORTASI, Terdiri dari :

1. Kendaraan Roda 4 (empat) ada 8 (delapan) unit, terdiri dari:


- 1 Buah Kendaraan Operasional.
- 1 Buah Kendaraan Ambulan.
.

2.2.6 JENIS PELAYANAN YANG TERSEDIA


Rumah Sakit Borneo Citra Medika memberikan pelayanan kesehatan
baik umum maupun spesialis dengan rincian sebagai berikut :

JENIS PELAYANAN

 Unit Gawat Darurat (UGD)


 Poli Bedah
 Poli Penyakit Dalam
 Poli Gigi
 Poli Obstetri dan Genikologi
 USG 2D, 3D dan 4D
VI. FASILITAS

1. Ruang bersalin yang dilengkapi continous and central monitoring CTG (cardiotocografi).
2. Ruang bayi dengan infant core unit dan photo therapy yang lengkap.
3. Ruangan operasi yang dilapisi lapisan steril berstandar. internasional dan peralatan
operasi yang lengkap.
4. Ruang khusus untuk Perinatologi.
5. USG 4 dimensi seri terbaru.
6. Ruang Rawat Inap dengan Empat Lantai Yang dilengkapi dengan (Oksigen Central, TV,
AC, Kulkas, Tempat Tidur Penunggu, Kamar Madi Dalam)

1. Pelayanan Rawat Jalan


Setiap tahun kunjungan pasien pelayanan rawat jalan memiliki trend yang
meningkat per tahun. Dengan demikian, dalam upaya meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat perlu penambahan tenaga.
Adapun pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Borneo Citra Medika adalah sebagai
berikut :

 Poli Penyakit Dalam



 Poli Kesehatan Anak

 Poli Penyakit Bedah

 Poli Penyakit Kebidanan dan Kandungan

 Poli Penyakit Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT)

 Poli Penyakit Saraf


 Poli Penyakit Mata

 Poli Rehab Medik

rsud majalaya 19

2. Pelayanan Rawat Inap

3. Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam


Dalam melaksanakan fungsi pelayanan kepada masyarakat, pelayanan IGD menempati
sebuah gedung yang terletak di sayap kanan bangunan utama Rumah Sakit , selain dilengkapi
oleh peralatan yang cukup memenuhi standar juga didukung oleh SDM yang cukup terampil
dibidangnya.

4. Pelayanan Penunjang
Pelayanan penunjang di Rumah Sakit Borneo Citra Medika menunjukkan kinerja
yang cenderung meningkat. Jumlah pemeriksaan yang terbanyak dilakukan
pemeriksaan laboratorium, Dan tindakan pembedahan terbanyak adalah operasi
besar.
Berikut ini adalah pelayanan penunjang yang dimiliki Rumah Sakit Borneo Citra
Medika Pelaihari.

 Pelayanan Radiologi ( termasuk USG )

 Pelayanan Laboratorium

 Pelayanan Farmasi

 Pelayanan Konsultasi Gizi

 Pelayanan Rehabilitasi Medik

 Pelayanan ICU



5. Pelayanan Ambulan
6. Pelayanan lain terdiri dari :

 IPSRS

 Pemulasaraan Jenazah

 Laundry
2.3 KINERJA PELAYANAN RUMAH SAKIT BORNEO CITRA MEDIKA
Untuk menilai tingkat keberhasilan atau memberikan gambaran tentang keadaan
pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi, yaitu : tingkat pemanfaatan
sarana pelayanan, mutu pelayanan dan tingkat efisiensi pelayanan.

A. Data Keadaan Bor, Los, GDR, NDR Dan Jumlah Pasien Rawat Inap , Rawat
Jalan Rumah Sakit Borneo Citra Medika Pelaihari.

Bed Occupancy Rate (BOR)

Length of Stay (LOS)

Turn Over Interval (TOI)

Net Death Rate (NDR)

Gross Death Rate (GDR)


rsud majalaya 16
A.1. BOR, LOS, GDR DAN NDRRSUD MAJALAYA

rsud majalaya 22
Tabel. 1

TAHUN JUMLAH BOR LOS GDR NDR

TT

2005 137 67,98 3,79 21,0 9,8

2006 140 81,82 3,69 17,3 5,6

2007 140 80,72 3,72 19,3 6,1

2008 141 84,96 3,68 15,5 7,5

2009 155 88,60 3,67 21,19 11,44

2010 215 58,13 3,55 12,86 9,28

Ket :

GDR ( per seribu ) NDR ( per seribu )

BOR = Tingkat hunian LOS = Lama hari perawatan

GDR = Angka kematian Kasar NDR = Angka Kematian Bersih

Grafik.1

rsud majalaya 23
BOR, LOS, GDR, NDR
250

200
Axis Title

150

100

50

0
2005 2006 2007 2008 2009 2010
JUMLAH TT 137 140 140 141 155 215
BOR 67.98 81.82 80.72 84.96 88.6 58.13
LOS 3.79 3.69 3.72 3.68 3.67 3.55
GDR 21 17.3 19.3 15.5 21.19 1.93
NDR 9.8 5.6 6.1 7.5 11.44 9.28

A.2 JUMLAH KUNJUNGAN BERDASARKANPELAYANAN

A.2.1 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN

Tabel 2

NO. JENIS PELAYANAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1 IGD 12.261 14.277 14.742 13.848 19075 15562

2 POLI P DALAM 15.151 18.251 21.235 18.484 22539 12228

3 POLI UMUM
DEWASA
7735

4 POLI BEDAH 4.083 4.136 4.762 4.443 5148 4558

5 POLI GIGI 2.339 2.780 2.797 3.173 3916 3302

rsud majalaya 24
6 POLI THT 4.725 4.776 5.103 5.536 6640 5314

7 POLI ANAK 4.717 6.164 9.144 8.202 10407 4989

8 POLIM UMUM 5046


ANAK

9 POLI KULIT 1.709 1.963 2.041 2.211 2950 2475

10 POLI OBGYN 2.844 2.976 3.006 3.238 3569 2927

11 POLI MATA 1.402 1.727 1.902 2.525 3679 2704

12 POLI JIWA 46 32 16 87 359 880

13 POLI DOTS 720 453 444 771 1321 832

14 POLI REHAB.MEDIK 201 258 358 514 1110 1205

15 POLI SYARAP 1.186 1.368 1729 2062

16 Poli Orthopedi 49 86 61

17 HEMODIALISA 97

JUMLAH 50.198 57.793 66.736 64.449 82528 71975

Grafik. 2

JUMLAH PASIEN RAWAT JALAN

rsud majalaya 25
Kunjungan Rawat Jalan
90,000

80,000

70,000

60,000
Index Kenaikan

50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

0
POL POL
POL
POL I POL POL POL IM POL POL POL POL POL I POL Poli HE
IP UM I I POL I UM I I I I I RE I Ort MO JU
IGD DAL UM BE GIG I AN UM KUL OB MA JIW DO HA SYA hop DIA ML
AM DE DA I THT AK AN IT GY TA A TS B. RAP edi LIS AH
WA H AK N ME A
SA DIK
2005 12 15 4, 2, 4, 4, 1, 2, 1, 46 72 20 50
2006 14 18 4, 2, 4, 6, 1, 2, 1, 32 45 25 57
2007 14 21 4, 2, 5, 9, 2, 3, 1, 16 44 35 1, 66
2008 13 18 4, 3, 5, 8, 2, 3, 2, 87 77 51 1, 49 64
2009 19 22 51 39 66 10 29 35 36 35 13 11 17 86 82
2010 15 12 77 45 33 53 49 50 24 29 27 88 83 12 20 61 97 71

rsud majalaya 26
A.2.2 JUMLAH PASIEN RAWAT INAP

Tabel. 3

NO RUANGAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

ANGGREK 404 413 454 435 435 284

MELATI 684 897 996 1.043 1.167 882

CEMPAKA 1.339 1.808 1.909 1.947 2.401 1643

KENANGA 879 986 970 899 910 823

DAHLIA 2.031 2.399 2.279 2.220 2.104 1599

MAWAR 1.843 2.060 1.889 2.077 2.368 2367

TERATAI 1.130 1.330 1.392 1.282 1.625 1625

FLAMBOYAN 1.073 1.415 1.295 1.182 1.182 1115

ICU 85 210 265

JUMLAH 9.383 11.308 11.184 11.170 12.402 10.603

rsud majalaya 27
GRAFIK 3

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT INAP

PELAYANAN RAWAT INAP 2005 S/D 2010


14000
12000
INDEX KENAIKAN

10000
8000
6000
4000
2000
0
ANGGR MELATI CEMPA KENAN DAHLIA MAWA TERATA FLAMB ICU JUMLA
EK KA GA R I OYAN H
2005 404 684 1,339 879 2,031 1,843 1,130 1,073 9,383
2006 413 897 1,808 986 2,399 2,060 1,330 1,415 11,308
2007 454 996 1,909 970 2,279 1,889 1,392 1,295 11,184
2008 435 1,043 1,947 899 2,220 2,077 1,282 1,182 85 11,170
2009 435 1,167 2,401 910 2,104 2,368 1,625 1,182 210 12,402
2010 284 882 1643 823 1599 2367 1625 1115 265 10,603

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN RSUD


MAJALAYA.

Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan PP No 38 tahun 2007


tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah daerah provinsi dan pemerintah
daerah kabupaten / kota dan PP Nomor 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah.

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 , PP Nomor 38 tahun 2007 dan PP


Nomor 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah seara umum merubah paradigma
desentralisasi kesehatan nasional dengan adanya tuntutan pembaharuan. Tuntutan tersebut
menyangkut pembaharuan sistem kesehatan didaerah dan dipusat, diantaranya dinas
kesehatan semakin berkembang menjadi lembaga pemerintah disektor kesehatan yang
mempunyai banyak fungsi yakni (1) sebagai pelaksana kegiatan , (2) semakin menjadi
lembaga yang menyusun kebijakan dan peraturan didaerah berdasar standar nasional,
memastikan aturan dijalankan , dan (3) membiayai pelayanan kesehatan. Rumah Sakit
pemerintah semakin tegas didorong menjadi lembaga pelayanan non – birokratis. Rumah sakit
pemerintah menjadi lembaga pelayanan yang bersifat tidak mencari untung, dalam sistem
Badan Layanan Umum (BLU)

rsud majalaya 28
PP nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum dan PERMENDAGRI Nomor 61 tahun 2007 tentang pedoman tekhnis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, dimana PP tersebut memberikan keleluasaan
terhadap badan Layanan Umum Daerah unutk mengelola keuangan secara mandiri dan
fleksibel dengan menonjolkan produktifitas ,efisiensi dan efektifitas.

Secara umum PP dan PERMENDAGRI tersebut menimbulkan peluang sekaligus


tentangan bagi Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) Majalaya , karena untuk dapat mengelola
keuangan sesuai PPK-BLUD, Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya harus mampu
meningkatkan kinerjanya baik dalam aspek pelayanan, administrasi, sumber daya keuangan
maupun sarana dan prasarana.

A. Analisa Peluang dan Ancaman Dari Faktor Internal/Eksternal


a. Aspek Pelayanan
Pelayanan kesehatan masih terkonsentrasi pada pelayanan minimal belum
menyentuh pelayanan spesilistik yang dibutuhkan masyarakat seperti pelayanan
trauma centre, pelayanan terapi autis dan pelayanan haemodialisis.
b. Aspek Keuangan
 Biaya pelayanan kesehatan termasuk kategori rendah bila dibandingkan
dengan sarana kesehtan yang lain

 Adanya PP 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum dan Permendagri 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, yang memberikan
fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan

 Sumber pendanaan dari pemerintah daerah belum sesuai dengan amanat
UU No 23 tahun 1992
 Terbukanya Kesempatan Memperoleh dana dari luar negeri terutama dari
kawasan Timur Tengah.

 Tingkat kemiskinan di masyarakat belum mengalami penurunan

 Krisis keuangan global yang mengancam daya beli masyarakat.

c. Aspek SDM

rsud majalaya 29
Jumlah tenaga medis sudah cukup memadai, namun dokter spesialis masih kurang.
dengan adanya program beasiswa diharapkan pada tahun 2011 mayoritas tenaga
medis sudah memiliki kualifikasi dokter spesialis.
d. Aspek Administrasi
 Jumlah pegawai administrasi masih sedikit yang berkualifikasi S1 (sarjana)
khususnya bidang administrasi rumah sakit.

 Pembinaan kesehatan di bawah dua instansi (Departemen Kesehatan dan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung) sering tidak sinkron.

B. ANALISIS SWOT
Berikut ini adalah hasil analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalaya:

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


No Uraian
1 2 3 tot 1 2 3 tot 1 2 3 tot 1 2 3 tot

ASPEK PELAYANAN

1. Indeks kepuasan pasien 3

2. Produk jasa yang


2
dihasilkan

3. Kinerja pelayanan
3
kesehatan

4. Biaya pelayanan
kesehatan relatif rendah 1
dibandingkan pesaing

5. Jumlah pelayanan
kesehatan masih sedikit -2
dibandingkan pesaing

6. Kemampuan meraih
pasar dibandingkan -2
pesaing

7. Potensi pasar masih


3
besar

8. Rumah sakit hanya


menawarkan pelayanan
2
kesehatan yang sama
dengan pesaing

rsud majalaya 30
Subjumlah 0 2 6 8 0 0 0 0 1 2 3 6 0 -4 0 -2

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


No Uraian
1 2 3 tot 1 2 3 tot 1 2 3 tot 1 2 3 tot

ASPEK KEUANGAN

1. Pendapatan operasional
1
selalu meningkat

2. Subsidi pemerintah
-3
masih besar

3. Operational Cost
-1
Recovery 40%

4. Anggaran dari
pemerintah untuk
-3
kesehatan belum sesuai
UU 23 Tahun 1992

5. Adanya PP No 23 tahun
2005 dan Permendagri
No 61 tahun 2007 yang 2
memberikan fleksibilitas
pengelolaan keuangan

6. Terbukanya Kesempatan
Memperoleh dana dari
3
luar negeri terutama dari
kawasan Timur Tengah

7. Tingkat kemiskinan di
masyarakat belum -3
mengalami penurunan

Subjumlah 1 0 0 1 -1 0 -3 -4 0 2 3 5 0 0 -6 -6

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


No Uraian
1 2 3 tot 1 2 3 tot 1 2 3 tot 1 2 3 tot

ASPEK ADMINISTRASI

1. Pelayanan kesehatan
yang dibuka terus 2
bertambah

3. PP 38/2007 dan PP
-3
41/2007 menuntut perubahan sistem

rsud majalaya 31
kesehatan di daerah

5. Pelayanan administrasi
pasien belum
-3
menerapkan SIRS
secara optimal

6. Pembinaan rumah sakit


di bawah dua instansi -2
(Depkes dan Pemda)

Subjumlah 0 2 0 2 0 -2 -3 -5 0 0 0 0 0 -2 -3 -7

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


No Uraian
1 2 3 tot 1 2 3 tot 1 2 3 tot 1 2 3 tot

ASPEK SDM

1. Rasio dokter : pasien


1
mencapai 1:2.026

2. Komposisi dokter
2
spesialis sebesar 47%

3. 69% staf administrasi


1
berpendidikan SLTA

4. Sebagian dokter belum


-1
dokter spesial

5. Dukungan dan komitmen


-3
SDM belum maksimal

6. Komposisi dokter
spesialis dibandingkan 1
pesaing cukup memadai

Subjumlah 3 2 0 5 -1 0 -3 -4 0 0 0 0 0 0 0 0

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


No Uraian
1 2 3 tot 1 2 3 tot 1 2 3 tot 1 2 3 tot

ASPEK SARANA &


PRASARANA

1. Pemanfaatan teknologi
-3
informasi masih terbatas

2. Peralatan baru mencapai


100% dari standar 3
pelayanan minimal

rsud majalaya 32
3. Luas ruang pelayanan
kesehatan telah 2
mencapai 90% dari SPM

Subjumlah 0 2 3 5 0 0 -3 -3 0 0 0 0 0 0 0 0

C. POSISI ORGANISASI
Dari hasil tabulasi di atas dapat disimpulkan :

- Skor Kekuatan 23
- Skor Kelemahan -16
- Selisih skor kekuatan dan kelamahan 7
- Skor Peluang 11
- Skor Ancaman -15
- Selisih skor peluang dan ancaman -4
Peluang

16

14

12

Kuadran III 10 Kuadran I

Kelemahan 2

-14 -12 -10 -8 -6 -4 -2 2 4 6 8 10 12 14

Kekuatan

-2

-4 (7,- 4)

-6

Kuadran IV -8 Kuadran II

rsud majalaya 33
-10

-12

-14

Ancaman

Kuadran I

- Merupakan posisi yang sangat menguntungkan


- Organisasi mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat memanfaatkan
peluang yang ada secara maksimal
- Seyogyanya menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif

Kuadran II

- Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi mempunyai keunggulan


sumber daya
- Organisasi-organisasi pada posisi seperti ini dapat menggunakan kekuatannya untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang
- Dilakukan melalui penggunaan strategi diversifikasi produk atau pasar

Kuadran III

- Organisasi menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumber dayanya lemah
- Karena itu tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal
- Fokus posisi organisasi pada posisi seperti inilah meminimalkan kendala-kendala
internal organisasi

Kuadran IV

- Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan

rsud majalaya 34
- Organisasi menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumber sementara
sumber daya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan
- Strategi yang diambil : defensive, penciutan atau likuidasi.

Dari diagram di atas, terlihat bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Majalaya berada di kuadran II yang berarti organisasi mempunyai kekuatan yang cukup
namun menghadapi ancaman yang cukup signifikan dari luar, terutama pesaing. Sehingga
fokus strategi yang harus dikembangkan dalam posisi ini adalah diversifikasi dengan
cara :

1. Pengembangan jenis pelayanan kesehatan


Strategi ini dapat berupa pembukaan pelayanan kesehatan baru seperti pelayanan
trauma centre, pelayanan terapi autis dan pelayanan haemodialisis. Disamping itu
dapat diupayakan pengembangan unit usaha yang bersifat komersial seperti apotik
dan asrama/mess.
2. Pembenahan internal untuk meningkatkan daya saing
Pembenahan internal perlu dilakukan terutama untuk memperbaiki kelemahan-
kelemahan yang ada seperti pembenahan bidang sumber daya manusia, sarana dan
prasarana dan administrasi rumah sakit.
3. Peningkatan pelayanan yang berorientasi pelanggan
Peningkatan pelayanan kesehatan yang berorientasi pelanggan perlu dilaksanakan
terutama menghadapi persaingan rumah sakit yang semakin ketat. Pasien dalam
memilih rumah sakit tentu saja melihat keunggulan yang dimiliki rumah sakit
bersangkutan. Strategi ini dapat berupa pengembangan fasilitas-fasilitas penunjang
medis, penyediaan sistem rujukan, peningkatan kesembuhan pasien, peningkatan
pendidikan dan pelatihan SDM bidang kesehatan.
4. Restrukturisasi pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien merupakan kunci kinerja keuangan
yang sehat. Oleh sebab itu restrukturisasi perlu dilaksanakan dengan cara antara lain
evaluasi sistem keuangan yang berlaku dan menyesuaikan dengan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PK-BLUD) yang mendorong efisiensi,
efektivitas dan produktivitas.

rsud majalaya 35

Anda mungkin juga menyukai