Anda di halaman 1dari 25

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Keadaan Umum RSUD dr.Loekmonohadi Kudus

1. Sejarah Singkat RSUD dr.Loekmonohadi Kudus

Rumah Sakit Umum dr.Loekmonohadi Kudus didirikan tahun 1928

oleh Pemetintah Hindia Belanda,dan Direktur pertama adalah dr.C.Van

Proosdy. Pada tahun 1942,Jepang masuk dan menguasai Hindia

Belanda,sehingga Rumah Sakit Umum Kudus juga dikuasai Jepang. Pada

tahun 1945 Jepang kalah perang dan Indonesia memproklamasikan

kemerdekaannya,dengan demikian Rumah Sakit Umum berada di bawah

kekuasaan pemerintah indonesia. Selama pemerintahan jepang, Rumah

Sakit Umum Kudus dipimpin olehh dr.Lie Gik Djing,dr.R.SW.Roroem

dan dr. Tjia,kemudian setelah Jepang pergi pada tahun 1946 Rumah Sakit

Umum Kudus dipimpin oleh dr.Loekmonohadi.

Tahun 1983 berdasarkan Surat Keputusan Bupati Daerah Tingkat II

Kudus tanggal 9 September 1983 Nomor 061/433/1983 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum menetapkan bahwa Rumah

Sakit Umum Kudus merupakan Rumah Sakit Kelas C yaitu Rumah Sakit

Umum yang melaksanakan pelayanan kesehatan paling sedikit 4 (empat)

cabang spesialis yaitu : Penyakit Dalam, Bedah, Kebidanan dan Penyakit

Kandungan serta Kesehatan Anak.

27
28

Setelah memperoleh akreditasi penuh tingkat lengkap untuk 16

(enam belas) pelayanan pada Bulan Februari Tahun 2008 RSUD

dr.Loekmono Hadi juga memperoleh sertifikat sistem Manajemen Mutu

berupa ISO 9001:2008.

Dengan sumber daya tersebut kami terus memberikan pelayanan yang

terbaik serta mengupayakan kepuasan masyarakat. Hal ini sesuai dengan visi kami

“Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat”.

2. Letak Geografis

RSUD dr.Loekmonohadi Kudus terletak di Jl. Dr.

Lukmonohadi No.19 Kudus, kode pos 59348 dan untuk luas tanah

30.800 m2, Luas bangunan 26.853 m2 dan terletak di tengah Kota

Kudus Jawa Tengah.


29

3. Visi, Misi, dan Moto Rumah Sakit

Adapun RSUD dr.Loekmonohadi Kudus memiliki visi dan misi yang

tangguh yang wajib dicermati oleh semua petugas RM antara lain:

a. Visi

Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat

b. Misi

1. terwujudnya pelayanan kesehatan secara tepat waktu dan akurat

2. terselenggaranya pelayanan berkeadilan

3. terlaksananya peningkatan mutu pelayanan

4. terwujudnya tingkat kepuasan pelayanan

5. tersedianya sumber daya secara berkelanjutan.

a. Jenis Pelayanan RSUD dr.Loekmonohadi Kudus Pelayanan Rawat

Jalan

1) Klinik Spesialis

a) Klinik spesialis Bedah Ortopedi

b) Klinik spesialis Bedah Saraf

c) Klinik spesialis Penyakit Dalam

d) Klinik spesialis Anak

e) Klinik spesialis Mata

f) Klinik spesialis Saraf

g) Klinik spesialis Telinga Hidung Tenggorokan

h) Klinik spesialis Paru


30

i) Klinik spesialis Kulit dan Kelamin

j) Klinik spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

k) Klinik spesialis Gigi dan Mulut

l) Klinik spesialis Bedah Mulut

m) Klinik spesialis Gizi

n) Klinik spesialis Ortopedi

o) Klinik spesialis Jiwa

p) Klinik spesialis Spikologi

q) Klinik spesialis rehabilitasi Medik

r) Klinik spesialis Kebidanan dan Kandungan

s) Klinik spesialis Penyakit Dalam

t) Klinik spesialis HIV/AIDS

2) Klinik Umum

3) Klinik Ibu Hamil dan Anak Sehat I Klinik Keluarga Berencana

4) Klinik Gigi

5) Klinik Akupuntur / zona terapi

6) Klinik Tumbuh Kembang Anak

7) Klinik Konsuitasi Gizi

8) Klinik Rematik

9) Klinik Psikologi

10) Klinik Rehabilitasi Medik

11) Klinik Bidan

a) Klinik Ibu dan Anak Sehat


31

b) Keluarga Berencana (KB)

c) Imunisasi

d) Senam Hamil dan Persiapan Persalinan

12) Pelayanan Penunjang Medik

a) Laboraturium

b) Rontgen (radiologi)

c) ECG (Elektro Cardio Grafi)

d) USG (Ultra Sono Grafi)

e) CTS Scan

b. Pelayanan 1GD

Sistem pelayanan IGD di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus merupakan

pelayanan 24 jam. Instalasi gawat darurat dengan klinik 24 jam.

c. Pelayanan Rawat Inap

Pasien Gawat darurat dapat masuk rumah sakit setiap saat, 24 jam

pendaftaran melalui loket TPPGD di ruang IGD pintu utama.

1. Unit Rekam Medis

Adalah salah satu hagian yang berada dihawah Direktur yang dalam

pelaksanaan kegiatan dibawah pengawasan seorang Kepala Unit Rekam

Medis.

a. Organisasi Rekam Medis di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus

mempunyai bagian:

1) Sub Sie Pengelolaan Rawat Jalan


32

2) Sub Sie Pengelolaan Rawat inap .

3) Koding dan Asembling

4) Sub Sie Data Medis dan Statistik

5) Sub Sie Pengelolaan Gawat Darurat.

6) Sub Sie Penyimpanan ( filing)

a) Menerima dokumen rekam medis yang sudah terisi lengkap

dan koding / indeksing.

b) Mencatat nomor rekam medis kedalam buku ekspedisi

pengembalian status sebagai bukti bahwa DRM telah kembali

ke filing.

c) Menyusun DRM yang sudah lengkap ke dalam rak

penyimpanan dan mengambil tracer.

d) Menerima tracer dan TPPRJ dan TPPGD dan mengambil DRM

sesuai dengan nomor rekam medis yang diminta.

Adapun struktur organisasi unit rekam medis di RSUD

dr.Loekmonohadi Kudus Tahun 2015 dapat dilihat pada daftar

lampiran.

b.Visi, Misi dan Moto

1) Visi Rekam Medis

a) Rekam Medis merupakan ujung tombak yangmencerminkan

mutu pelayanan rumah sakit, karena mengandung beberapa

aspek : administrasi, Hukum, Keuangan, Penelitian, Pendidikan

dan Dokumentasi
33

b) Rekam Medis sebagai alat komunikasi tentang keadaan pasien

saat ini dan mendatang atas pelayanan yang telah diterima.

c) Informasi yang baik, pruner maupun sekunder, manual

maupun elektronik merupakan data dasar yang ada.

2) Misi Rekam Medis

a) Sesuai dengan harapan dan misi RSUD dr.Loekmonohadi

Kudus, seksi rekam medis menitikberatkan kewajiban

melaksanakan rekam medis dengan cepat, tepat, akurat,

profesional dan aman sebagai bagian dan tertib administrasi

dalam menunjang sisitem manajemen RSUD dr.Loekmonohadi

Kudus.

b) Sebagai pengelola Sistem Rekam Medis senantiasa

bertanggung jawab demi kepentingan pasien, institusi maupun

masyarakat akan informasi medik dengan hak pasien.

c) Setiap pengguna data I informasi rekam medis, pengelola

rekam medis berkewajiban memberikan, meyakinkan bahwa

informasi yang keluar dan rekam medis tetap bersifat rahasia

pribadi dan terjaga keamanannya.

d) Senantiasa berusaha meningkatkan profesionalisme Perekam

Medis baik ditingkat regional, nasional maupun internasional,

serta mewajibkan mengikuti kegiatan — kegiatan yang ada

kaitanya dengan rekam medis.


34

3) Moto Rekam Medis

Cepat, Tepat, Akurat, Profesionalisme dan Aman.(5)

B. Kelengkapan identitas pasien rawat inap pada lembar LMK

Hasil penelitian tentang kelengkapan identitas pasien Rawat Inap pada LMK

1. Review Kelengkapan Identifikasi pada formulir LMK

Identifikasi Pasien Pada Lembar Masuk Keluar Rawat Inap di RSUD

dr.Loekmonohadi Kudus antara lain terdiri dari Nama, Umur, Jenis

Kelamin, Alamat, Status perkawinan, Pekerjaan, Kebangsaan dan

Agama.
35

Tabel 4.1

Review Identifikasi Formulir pada LMK Di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus

Pada Tahun 2016

Lengkap Tidak Lengkap Jumlah %


No Identifikasi LMK
absolut % absolut %

1 Nama 127 100 0 0 127 100

2 Umur 104 81,88 23 18,11 127 99.99

3 Jenis Kelamin 127 100 0 0 127 100

4 Alamat 116 91,33 11 8,66 127 99.99

5 Stts Perkawinan 44 34,64 83 65,35 127 99.99

6 Pekerjaan 9 7,08 118 92,91 127 99.99

7 Kebangsaan 82 64,56 45 35,43 127 99.99

8 Pendidikan 22 17,32 105 82,67 127 99.99

9 Agama 52 40,94 75 59,05 127 99.99

Review 683 59,75 460 40,24 1.143 100

identifikasi *)

Sumber : Data Primer yang diolah

*) Dihitung dengan cara : Jumlah sampel x jumlah item yang dicermati

Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa pada identifikasi LMK yang lengkap

pada item nama sejumlah 127 formulir (100%), selanjutnya item jenis

kelamin sejumlah 127 formulir (100%).

Di Mungkinkan oleh pegawai rekam medis bahwa jumlah paling

besar terdapat pada item pekerjaan sejumlah 118 ( 92,91 % ) LMK, hal ini
36

terjadi karena petugas sering melihat status pembayaran untuk menentukan

pekerjaan pasien. Selanjutnya adalah item status pendidikan sejumlah 105

LMK ( 82,67 %), ketidaklengkapan ini di mungkinkan terjadi karena

pasien menolak untuk menyebut pendidikan terakhirnya. Selanjutnya

adalah item status perkawinan sejumlah 83 LMK ( 65,35 %),

ketidaklengkapan ini di mungkinkan terjadi karena untuk menentukan

status perkawinan pasien menganggap tidak terlalu penting. pada item

agama sejumlah 75 LMK ( 59,05 % ) yang tidak terisi, hal ini di

mungkinkan terjadi karena petugas menganggap tidak perlu atau tidak

telalu penting.

2. Review Kelengkapan Pelaporan pada formulir LMK

Pelaporan Pasien Pada Lembar Masuk Keluar Rawat Inap di RSUD

dr.Loekmonohadi Kudus antara lain terdiri dari Tgl Masuk,Tgl

Keluar, Diagnosa, Koding.


37

Tabel 4.2

Review Pelaporan Formulir pada LMK Di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus

Pada Tahun 2016

Lengkap Tidak Lengkap Jumlah %


No Identifikasi LMK
Jumlah % Jumlah %

1 Tgl Masuk 127 100 0 0 127 100

2 Tgl Keluar 104 81,88 23 18,11 127 99.99

3 Diagnosa 127 100 0 0 127 100

4 Koding 116 91,33 11 8,66 127 99.99

Review 474 93,30 34 6,69 508 100

Pelaporan *)

Sumber : Data Primer yang diolah

*) Dihitung dengan cara : Jumlah sampel x jumlah item yang dicermati

Dari Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pada Pelaporan LMK yang lengkap

pada item Tgl Masuk sejumlah 127 formulir (100%), selanjutnya item

Diagnosa sejumlah 127 formulir (100%).

Di Mungkinkan oleh pegawai rekam medis bahwa jumlah paling

besar terdapat pada item tgl keluar sejumlah 23 ( 18,11 % ) LMK, hal ini

di mungkinkan terjadi karena petugas tidak terliti akan mengisi tgl keluar.

Selanjutnya adalah item status koding sejumlah 11 LMK ( 8,66 %),

ketidaklengkapan ini di mungkinkan terjadi karena ketidak telitian dokter.


38

3. Review Kelengkapan Pencatatan pada formulis LMK

Pencatatan Pasien Pada Lembar Masuk Keluar Rawat Inap di RSUD

dr.Loekmonohadi Kudus antara lain Tulisan sukar di baca, banyak

coretan, ada bagian tidak terisi

Tabel 4.3

Review Pencatatan Formulir pada LMK Di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus

Pada Tahun 2016

Kriteria Baik Tidak Jumlah %


No
Item Absolut % Absolut %

1. Tulisan Jelas 120 94,48 7 5,51 127 99.99

2 Tidak Ada 124 97,63 3 2,36 127 99.99


Coretan
Review 244 96,06 10 3,93 254 100

Pencatatan *)

Sumber : Data Primer yang diolah


*) Dihitung dengan cara : Jumlah sampel x jumlah item yang dicermati

Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pada Review Pencatatan folder

LMK diperoleh hasil


39

4. Review Kelengkapan Autentifikasi pada formulir LMK

Autentifikasi Pasien Pada Lembar Masuk Keluar Rawat Inap di

RSUD dr.Loekmonohadi Kudus antara lain terdiri dari Nama, TTD

Tabel 4.4

Review Autentifikasi Formulir pada LMK Di RSUD dr.Loekmonohadi

Kudus Pada Tahun 2016

Ada/Lengkap Tidak Ada/TL Jumlah %


No Identifikasi LMK
Jumlah % Jumlah %

1 Nama dokter/petugas 127 100 0 0 127 100

2 TTD dokter/petugas 104 81,88 23 18,11 127 99.99

Review 231 90,94 23 9,05 254 100

Autentifikasi *)

Sumber : data Primer yang diolah


*) Dihitung dengan cara : Jumlah sampel x jumlah item yang dicermati

Dari Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pada Autentifikasi LMK yang

lengkap pada item Nama sejumlah 127 formulir (100%)

Di Mungkinkan oleh pegawai rekam medis bahwa jumlah paling

besar terdapat pada item item TTD sejumlah 23 ( 18,11 % ) LMK, hal ini

di mungkinkan terjadi karena petugas tidak mengganggap penting TTD.


40

5. Review Kelengkapan Formulir pada LMK

Identifikasi Pasien Pada Lembar Masuk Keluar Rawat Inap di RSUD

dr.Loekmonohadi Kudus antara lain terdiri dari Nama, jenis kelamin,

tgl masuk, pekerjaan

Tabel 4.5

Kelengkapan Formulir pada LMK Di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus Pada

Tahun 2016

Lengkap Tidak Lengkap Jumla %


No Identifikasi LMK h
Jumlah % Jumlah %

1 Review Identifikasi 683 59,75 460 40,24 1.143 99.99

2 Review Pelaporan 474 93,30 34 6,69 508 99.99

3 Review Pencatatan 244 96,06 10 3,93 254 99.99

4 Review Autentifikasi 231 90,94 23 9,05 254 99.99

Jumlah 1.632 75,59 527 24,40 2.159 100


41

a. Presentase Kelengkapan Identitas Paseian pada LMK

Presentase kelengkapan identitas pasien pada tiap – tiap item yang

presentasenya paling lengkap yaitu variabel nama, jenis kelamin dan tgl

masuk dan diagnosa sejumlah 100%

b. Presentase Kelengkapan Identitas Paseian pada LMK

Presentase kelengkapan identitas pasien pada tiap – tiap item yang

presentasenya paling lengkap yaitu variabel nama, jenis kelamin dan tgl

masuk dan diagnosa sejumlah 100 %

140

120

100

80

60
Lengkap
40 Tidak Lengkap

20

0
42

Dari Grafik 4.1 dapat diketahui bahwa pada identifikasi LMK yang

lengkap pada variabel umur sejumlah 104 formulir (81,88%), selanjutnya

alamat sejumlah 116 formulir (91,33%) Status Perkawinan sejumlah 44

formulir (34,64%), Pekerjaan sejumlah 9 (7,08%), Kebangsaan sejumlah 82

formulir (64,56%), Pendidikan sejumlah 22 formulir (17,32%) Agama

sejumlah 52 formulir (40,94%), TTD sejumlah 58 formulir (45,66%),

Nama Dokter sejumlah 107 formulir (84,25%), Tgl Keluar 107 formulir

(84,25%), Diagnosa 114 formulir (89,76%), Koding 99 formulir (77,95%).

Sedangkan variabel nama,jenis kelamin dan tgl masuk terisi semua atau

lengkap
43

BAB V

PEMBAHASAN

A. Kelengkapan Pengisian Pada Lembar Masuk Keluar ( LMK)

Berdasarkan pada Tabel 4.1 diketahui bahwa masih ada variabel yang

belum terisi lengkap, yang paling besar jumlahnya terdapat pada variabel

pekerjaan sejumlah 118 (92,91% ) LMK, hal ini di mungkinkan terjadi karena

petugas sering melihat status pembayaran untuk menentukan pekerjaan pasien.

Selanjutnya adalah variabel pendidikan sejumlah 105 LMK (82,67%), ketidak

lengkapan ini di mungkinkan terjadi karena pasien menolak untuk menyebut

pendidikan terakhirnya.

Pada variabel status perkawinan sejumlah 83 LMK (65,35% ), ketidak

lengkapan ini di mungkinkan terjadi petugas kurang teliti. pada variabel

Agama sejumlah 75 LMK (59,05% ). yang tidak terisi hal ini di mungkinkan

terjadi karena petugas menganggap tidak perlu atau tidak telalu penting. Pada

variabel TTD sejumlah 69 LMK (54,33% ), hal ini di mungkinkan karena

kurang telitinya petugas. Selanjutnya pada variabel kebangsaan sejumlah 45

LMK (35,43% ). Ketidak lengkapan ini di mungkinkan terjadi karena petugas

kurang teliti petugas. Dan koding sejumlah 28 LMK (22,04%),Ketidak

lengkapan ini di mungkinkan terjadi karena ketidak teliti menanyakan ke

dokter. Dan Umur sejumlah 23 LMK (18,11%) hal ini di mungkinkan terjadi

karena adanya pasien yang lupa akan umurnya sendiri, biasanya pada pasien

yang sudah sepuh atau tua. Variabel Diagnosa sejumlah 13 LMK (10,23%)
44

Untuk variabel nama dokter dan tgl keluar sama 20 LMK (15,74%)

Selanjutnya pada variabel alarnat sejumlah 11 LMÏK (8,66%) Ketidak

lengkapan ini di mungkinkan terjadi karena petugas kurang terperinci

menanyakan identitas terhadap pasien.selanjutnya untuk variabel nama,jenis

kelamin dan tgl masuk sudah terisi semua atau lengkap sejumlah 127 LMK

(100 %).

B. Presentase Kelengkapan Identitas Pasien Pada LMK

Dalam penelitian ini kelengkapan identitas pasien pada LMK di Rumah Sakit

Umum dr.Loekmonohadi Kudus dapat dilihat bahwa dan 127 dokumen yang

diambil selama bulan Januari 2016 yang paling mempengaruhi

kelengkapannya terdapat pada variabel pekerjaan karena pada variabel

tersebut presentase kelengkapannya masih rendah yaitu sejumlah 92,91%.


45

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus Tahun 2016:

Review Identifikasi Formulir pada LMK di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus


Pada Tahun 2016

A. Review Identifikasi

Analisa kelengkapan Review Identifikasi Pada masing-masing Formulir Rekam

Medis Rawat Inap pasien bedah di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus tahun 2016

Analisa kuantitatif dimulai dengan memeriksa setiap lembar rekam medis menurut

Huffman EK, bahwa komponen identifikasi pasien paling tidak mempunyai nama

dan no.RM kalau suatu halaman tidak memiliki identifikasi maka halaman ini

harus direview untuk memastikan apakah isi milik pasien yang rekam medisnya

sedang dianalisis atau bukan. Dengan terisinya semua item identifikasi akan lebih

mudah untuk menemukan kembali berkas pasien. Apabila ada yang tercecer dan

merupakan hal penting untuk kesinambungan informasi pasien serta kepemilikan

isi dokumen rekam medis tersebut.

Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review identifikasi dari 127 berkas yang

diteliti pada masing-masing formulir berkas rekam medis LMK tahun 2016,

review identifikasi yang diamati terdapat butir data yang masih belum lengkap

yaitu bagian umur, alamat, status perkawinan, pekerjaan, kebangsaan. Dari

penelitian yang dilakukan ketidak lengkapan tertinggi pada pekerjaan yaitu 118

LMK (92,91%). hal ini disebabkan petugas hanya mengisi beberapa item yang

ada pada formulir rekam medis tersebut, karena petugas berasumsi bahwa lembar

yang lain sudah terisi. Dan juga pada protap RSUD dr.Loekmonohadi Kudus
46

bagian rawat inap tidak tercantum pada pihak terkait, protap hanya mengacu pada

rekam medis dan rawat jalan.

Item nama dan no. Rm minimal harus diisi pada tiap formulir rekam medis hal ini

dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian pelayanan. Dengan

pengisian semua item pada bagian identifikasi akan lebih mudah untuk

menentukan kembali berkas pasien apabila ada yang tercecer dan merupakan hal

yang penting untuk kesinambungan informasi pasien serta kepemilikan isi

dokumen rakam medis.(4)

Review Pelaporan Formulir pada LMK di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus

Pada Tahun 2016

B. Review Pelaporan

Analisa kelengkapan Review Pelaporan Pada masing-masing Formulir Rekam

Medis Rawat Inap di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus tahun 2016

Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review pelaporan dari 127 berkas yang

diteliti pada masing-masing formulir berkas rekam rekam medis rawat inap

Tahun 2016 ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada Koding yaitu 28 LMK

(22,04. Berdasarkan teori kelengkapan pengisian pada item pelaporan mempunyai

arti penting karena dapat dijadikan informasi tentang perjalanan penyakit pasien

dirumah sakit. Menurut huffman EK, review pelaporan merupakan prosedur

analisa kuantitatif harus menegaskan laporan mana yang akan dilakukan, kapan
47

dan keadaan yang bagaimana karena jika sewaktu-waktu ada pasien yang merasa

telah di malpraktek pihak rumah sakit bisa menunjukan DRM yang merupakan

bukti tindakan apa saja yang dilakukan dan merupakan bukti hukum.(1)

Review Pencatatan Formulir pada LMK di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus

Pada Tahun 2016

C. Review Pencatatan

Analisa kelengkapan Review Pencatatan Pada masing-masing Formulir Rekam

Medis Rawat Inap di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus tahun 2016

Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review pencatatan dari 127 berkas yang

diteliti pada masing-masing formulir berkas rekam rekam medis rawat inap tahun

2016 ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada pekerjaan yaitu 118 LMK

(92,91%). Angka Ketidaklengkapan pada item masih ada yang tidak terisi, tulisan

tidak terbaca, ada coretan cara pembetulan yang masih salah Menurut Huffman

EK, review pencatatan harus dilakukan dengan baik karena analisa kuantitatif

tidak bisa memecahakan masalah tentang isi yang tidak terbaca atau tidak

lengkap. Perbaikan kesalahan merupakan aspek yang sangat penting dalam

dokumentasi. Pengubahan dapat menimbulkan pertanyaan mengenai keontetikan

dan kelalaian. Jika ada keraguan mengenai entri dapat diakaui dikemudian hari,

maka sebaiknya diajak profesi untuk menjadi saksi pada proses koreksi.(4)
48

Review Autentifikasi Formulir pada LMK di RSUD dr.Loekmonohadi

Kudus Pada Tahun 2016

C. Review Autentifikasi

Analisa kelengkapan Review Autentifikasi Pada masing-masing Formulir Rekam

Medis Rawat Inap di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus tahun 2016

Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review auntenfikasi dari 127 berkas

yang diteliti pada masing-masing formulir berkas rekam rekam medis rawat inap

tahun 2016 ketidak lengkapan tertinggi terdapat pada Pekerjaan yaitu 118 LMK

(92,91%). Ketidaklengkapan pada item tanda tangan dokter yang melakukan

tindakan dan pemeriksaan. Pada tanda tangan dan nama dokter itu sangat penting

sekali untuk mengetahui dokter siapa yang memberikan tindakan dan bertanggung

jawab. Sedangkan tanda tangan dan nama dokter tidak diisi maka tidak tahu siapa

dokter yang memberikan tindakan dan yang bertanggung jawab atas tindakan

diberikan kepada pasien.

Menurut Huffman EK, analisa kuantutatif yang dimulai dengan memeriksa setiap

lembar dokumen rekam medis dan autentifikasi bisa ditanda tangani, stempel

karet yang dipegang oleh pemiliknya, inisial (singkatan nama) kalau bisa

diidentifikasikan

Unit pencatat yang betanggung jawab atas review auntentifikasi adalah dokter.

Ketidaklengkapan nama dan tanda tangan dokter dikarenakan tidak diberikan nya

tanda tangan dan nama terang pada formulir tersebut, maka dokter harus lebih

teliti dalam melengkapi lembar formulir tersebut dan pihak rumah sakit
49

mempunyai bukti hukum pelayanan medis yang diberikan jika terdapat tuntutan

dari pihak pasien.(8)

Kelengkapan Formulir pada LMK di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus Pada

Tahun 2016

D.Kelengkapan Formulir LMK

Analisa kelengkapan formulir LMK Pada masing-masing Formulir Rekam Medis

Rawat Inap di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus tahun 2016

Dari hasil pengamatan menunjukan untuk review pelaporan dari 127 berkas yang

diteliti pada masing-masing formulir berkas rekam rekam medis rawat inap

Tahun 2016 presentase kelengkapan identitas pasien yang presentasenya paling

lengkap yaitu nama,jenis kelamin, dan tgl masuk sejumlah (100%). sedangkan

presentase kelengkapan paling rendah pekerjaan (7,08%)


50

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemhahasan dari hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti

menyimpulkan:

1. Prosedur tetap tentang pengisian LMK di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus

belum ada, tetapi prosedur pengisiannya sudah berjalan dengan baik.

2. Pada formulir Lembar Masuk Keluar pada identifikasj berisi nama, umur

jenis kelamin, alamat status perkawinan, pekerjaan, kebangsaan,

pendidikan, pekerjaan, agama, ttd, nama dokter, tgl masuk, tgl keluar,

diagnosa, koding. Variabel yang terisi secara lengkap adalah nama, jenis

kelamin dan tgl masuk Sedangkan umur, alamat, setatus perkawinan,

pekerjaan, kebangsaan, pendidikan, agama, ttd, nama dokter, tgl keluar,

diagnosa, koding. belurn terisi dengan lengkap.

3. Presentase kelengkapan pada identifikasi LMK yang paling lengkap pada

variabel nlama,jenis kelamin dan tgl masuk dengan persentase 100% atau

semua terisi dengan lengkap. Sedangkan yang belum lengkap atau masih

rendah yaitu pada variabel pekerjaan sejumlah 92,91 %.


51

B. Saran

1. Rumah sakit sebaiknya membuat prosedur tetap tentang pengisian lembar

masuk keluar agar selanjutnya LMK dapat terisi dengan baik dan Iengkap,

karena LMK yang lengkap dapat mencerminkan mutu pelayanan rumah

sakit.

2. Mengingat pentingnya kelengkapan identitas pada lembar masuk keluar,

maka bagi petugas pendaftaran harus Iebih terperinci menanyakan

identitas pasien supaya bisa mendapatkan informasi yang lengkap.

3. Untuk mencegah ketidaklengkapan identitas pasien pada LMK perlu

diadakannya pelatihan pelatihan atau sosialisasi untuk petugas guna

membahas permasalahan tersebut supaya selanjutnya dapat terisi secara

Iengkap.

Anda mungkin juga menyukai