Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang merupakan sarana

penyelenggara layanan kesehatan kepada masyarakat juga dimanfaatkan untuk

pendidikan dan penelitian, jasa layanan akan dinilai baik buruknya apakah

pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat. Di dalam penyelenggaraan rumah

sakit salah satu penunjang yang penting adalah terselenggaranya rekam medis

secara baik dan benar. (1)

Rekam Medis menurut Permenkes No. 269MENKES/PER/III/2008

adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan

kepada pasien. (1)

Unit penghasil data dan informasi RM meliputi : tempat Pendaftaran

Pasien Rawat Jalan (TPPRJ), Unit Rawat Jalan (URJ), Unit Gawat Darurat

(UGD), Tampat Pendaftaran Pasien Rawat INAP (TPPRI), Assembling,

Filing, Koding dan Indeksing Serta Analisis Reporting. (2)

Dokumen Rekam Medis (DRM) rawat inap terdiri dari lembaran

umum yang meliputi ringkasan, anamnesa dan pemeriksaan fisik, lembaran

grafik, perjalanan penyakit, perintah dokter dan pengobatan, cacatan perawat

hasil pemeriksaan rongent, resume dan lembar khusus yang terdiri dari lembar

control istimewa, laporan operasi, laporan anastesi, riwayat kehamilan, catatan

atau laporan persalinan dan identifikasi persalinan dan identifikasi baru lahir.

1
2

Dokumen Rekam Medis (DRM) yang telah diisi oleh petugas di

unit-unit pelayanan, akan dikirim ke bagian Assembling bersama – sama

dengan penyerahan sensus harian. Assembling merupakan bagian di unit

rekam medis yang berfungsi sebagai peneliti kelengkapan isi dan perakit

kembali dokumen rekam medis sebelum disimpan di rak filing. Bila

ditemukan adanya dokumen rekam medis yang belum lengkap akan

dikembalikan ke unit yang bertanggung jawab untuk dilengkapi. Dalam waktu

2x24 jam harus dikembalikan lagi ke assembling dalam keadaan terisi.

Pengendalian dokumen rekam medis yang belum lengkap di assembling

menggunakan kartu kendali, sedangkan dokumen rekam medis yang sudah

lengkap diserahkan ke unit pengkodean dan pengindeks, untuk dilakukan

proses selanjutnya. (2)

Lembar Masuk Keluar (LMK) atau RM 1 adalah formulir yang

berisikan data dasar pasien dan merupakan ringkasan riwayat perjalanan

penyakit pasien dari masuk sampai keluar dari rumah sakit, dan termasuk

formulir yang diabadikan. Lembar ini merupakan sumber informasi untuk

mengindeks rekam medis dan sebagai dasar untuk menyampaikan laporan

rumah sakit. Penelitian terhadap lembar masuk keluar (RM 1), bertujuan untuk

mengetahui dan memperoleh gambaran yang jelas tentang tugas petugas

assembling dalam penelitian kelengkapan dokumen rekam medis khususnya

identitas pasien pada lembar masuk keluar (RM I). mengingat lembar masuk
3

keluar (RM I) itu penting untuk melihat pelayanan yang telah diberikan

kepada pasien harus terisi lengkap.

Hasil Pengumpulan Dokumen Lembar Masuk Keluar ( LMK ) per

Bulan di Tahun 2015 di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus.

Tabel 1.1

Data Lembar Masuk Keluar Tahun 2015

No Bulan Jumlah LMK

1. Januari 1.906

2. Februari 1.817

3. Maret 1.912

4. April 1.802

5. Mei 1.765

6 Juni 1.653

7 Juli 1.504

8 Agustus 1.616

9 September 1.523

10 Oktober 1.677

11 November 1.735

12 Desember 1.782

Jumlah 20.692 Lembar

(Rata-rata per bulan) (1.725 lembar)


4

Berdasarkan Tabel 1.1 diatas menunjukkan nilai rata-rata LMK di

RSUD dr.Loekmonohadi Kudus 1.725 per bulan bervariasi sedikitnya : di

Bulan Juli ( 1.504 ) dan terbanyak : di Bulan Januari ( 1.906 ).

Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Unit Rekam Medis

RSUD dr.Loekmonohadi Kudus.Selama 1(Satu) Minggu pada bulan Maret

2016 dengan berfokus pada form RM1 ditemukan sejumlah 96 DRM tidak

lengkap pengisiannya, diantara 127 lembar DRM (RM-1) yang dicermati.

Berdasarkan hal terebut diatas, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Analisa Kuantitatif Kelengkapan Identitas Pasien

Pada Lembar Masuk Keluar Rawat Inap Di RSUD dr.Loekmonohadi

Kudus pada Bulan Januari 2016

B. Perumusan Masalah

Bagaimana kelengkapan identitas pasien pada lembar masuk keluar rawat inap

di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus pada Tahun 2016 ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui kelengkapan pengisian identitas pasien pada lembar

masuk keluar rawat inap di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus pada Tahun

2016
5

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui kelengkapan identitas LMK di dr.Loekmonohadi Kudus

b. Mengetahui kelengkapan pelaporan LMK pada formulir masuk keluar

rawat inap di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus

c. Mengetahui kelengkapan pencatatan di RSUD dr.Loekmonohadi

Kudus

d. Mengetahui kelengkapan Autentifikasi lembar masuk keluar di RSUD

dr.Loekmonohadi Kudus

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

a. Dapat mengaplikasikan ilmu rekam medis khususnya dalam

kelengkapan pengisian identitas pasien pada lembar masuk keluar

rawat inap yang didapat selama mengikuti perkuliahan di STIKES

HAKLI Semarang.

b. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengisian

kelengkapan identitas pasien pada lembar masuk keluar rawat inap.

2. Bagi Rumah Sakit

Memberikakn masukan kepada rumah sakit khususnya di bagian unit

rekam medis dalam pengisian identitas pasien pada lembar masuk keluar

rawat inap untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan

dokumen pasien.
6

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan referensi untuk tambahan pada perpustakaan di Prodi

Perekam dan Informatika Kesehatan STIKES HAKLI Semarang.

E. Ruang Lingkup

1. Ruang Lingkup Keilmuan

Ilmu rekam medis khususnya tentang kelengkapan identitas pasien pada

lembar masuk keluar rawat inap di bagian Assembling unit rekam medis

RSUD dr.Loekmonohadi Kudus

2. Ruang Lingkup Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Unit Rekam Medis RSUD dr.Loekmonohadi

Kudus

3. Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Maret 2016.

Dengan mengumpulkan data yang siap di laporkan selama 6 (enam) hari

kerja

F. Keaslian Penelitian

Penelitian ini belum pernah dilakukan di RSUD dr.Loekmonohadi Kudus

terutama tentang Analisa Kuantitatif Kelengkapan Identitas Pasien Pada

Lembar Masuk Keluar Rawat Inap. Adapun penelitian sejenis yang pernah

di lakukan oleh peleniti lain dapat dilihat pada Tabel 1.2 halaman berikut :
7

Tabel 1.2
Keaslian Penelitian

No Peneliti/ Judul Metode Hasil Penelitian


Penelitian
1. Erizal Danu Irwanto Penlitian ini bersifat a. Pada pencatatan
Analisa Kelengkapan deskriptif Pendekatan masih terdapat 12
Lembar Masuk Keluar Cross Sectional Study (3,41%) LMK yang
Pasien Rawat Inap di Variabel bebas penulisan tidak jelas.
Rumah Sakit Umum
Kelengkapan Identitas
Ungaran Tribulan 1 b. Pada autentifikasi
Tahun 2011 Formulir Lembar Masuk
Keluar (RM1). LMK yang dilakukan
Kelengkapan Laporan sudah baik, tetapi masih
Lembar Masuk Keluar ada kolom yang belum
(RM1). diisi yaitu pada Nama
Kelengkapan Pencatatan dokter 34 (9,65%) Tanda
lembar masuk keluar tangan dokter
(RM1). 148(42,04%)
Kelengkapan c. Berdasarkan
Autentifikasi Lembar incomplete Medical
Masuk Keluar (RM1). Record (IMR) pada
Populasi : LMK yang review kelengkapan
terdapat pada dokumen
Lembar Masuk Keluar di
rekam medis rawat inap
di assembling unit peroleh hasil yaitu 62,7%.
rekam medis RSUD Dengan hasil IMR
Ungaran Tribulan 1 tersebut, maka
tahun 2011, sebanyak kelengkapan Lembar
2962 LMK. Sampel: Masuk Keluar (RM1)
352 DRM yang di masih kurang baik.
dapatkan dari 2962
DRM dengan
menggunakan rumus
slovin
8

2. Subhan Peneitian ini bersifat Review identifikasi


Analisa Kelengkapan deskriptif Pendekatan Formulir yang diabadikan
Formulir Rekam Cross Sectional Study yang paling banyak
Medis Pasien Rawat Variabel bebas analisa ketidak lengkapan ada
Inap yang di abadikan kuantitatif formulir RM pada data identifikasi
di RSUD Tugurejo pasien RI yang terdapat pada RM 13
Semarang Tanggal 8- diabadikan dengan cara dengan jumlah 9 (4,3%),
13 April Tahun 2013. memeriksa : RM 13 dengan jumlah 8
Kelengkapan (3,4),dan RM 12 dengan
identifikasi formulir RM jumlah 4 (1,3). Review
pasien. pelaporan
Kelengkapan pelaporan Pada formulir yang
formulir RM pasien. diabadikan diketahui
Kelengkapan pencatatan ketidak lengkapan ada
formulir RM pasien. pada data pelaporan yang
Kelengkapan banyak terdapat pada RM
autentifikasi formulir 1 dan RM 13 dengan
RM pasien. sejumlah 6 (2,9%), dan
Populasi : DRM yang RM 12 dengan sejumlah
masuk kebagian 4(1,3%).
assembling selama Review pencatatan
seminggu penelitian
Formulir yang diabadikan
Sampel : sampel sebesar
208 dengan perhitungan diketahui ketidak
menggunakan rumus lengkapan ada pada data
slovin. pencatatan yang banyak
terdapat pada RM 13
dengan jumlah
8(3,4%),RM 1 dan RM
12 dengan jumlah
4(1,3%).
Review Autentifikasi
Pada formulir yang
diabadikan diketahui
ketidak lengkapan ada
pada data autentivikasi
yang banyak terdapat
pada RM 1 dengan
jumlah 3 (2,4%), dan RM
13 dengan jumlah 1
(0,4%).
9

3. Sri Lestari Kusuuma - Sampel 1. Kelengkapan isi


Astuti menggunakan rumus formulir LMK atau
Analisa Slovin Incomplete Medical
Kelengkapan Lembar Record (IMR) pada tahun
Masuk Keluar Pasien - Pengambilan sampel 2011 sebanyak 138
rawatt Inap di RSUD teknik Systematic LMK(35,47%)
dr R. Soetrasno Random Sampling
Rembang Tahun 2011 Ketidak lengkapan
1. Jenis penelitian paling banyak terdapat
observasi pada review identifikasi
diskriptif
2. Analisa kuantitatif
2. Pendekatan terhadap 389 LMK pasien
penelitian secara yaitu:
cross sectional
a. Identifikasi variable
3. Sumber data yang belum terisi lengkap
sekunder yaitu pendidikan dan
pekerjaan sebanyak 199
LMK (51,56%)

b. Pelaporan yang
penting di LMK yang
belum terisi lengkap
adalah 47 LMK (12.08%)

c. Pencatatan LMK
yang dilakukan sudah
baik yaitu 100% dengan
pengisian jelas dan
lengkap.

Autentifikasi variabel
nama dokter yang belim
lengkap sebanyak 2
(0,51%) sedangkan
variable tanda tangan
dokter yang belum terisi
lengkap sebanyak 3
(0,77%)
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dokumen Rakam Medis

1. Pengertian Rekam Medis

a. Rekam Medis Menurut (Huffman EK. 1992) adalah rekam atau catatan

mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan bagaimana pelayanan

diberikan kepada pasien selama masa perawatan, yang memuat

pengertian megenai pasien dan pelayanan yang diperoleh serta memuat

informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pasien, membenarkan

diagnose dan pengobatan serta merekap hasilnya (3)

b. Rekam Medis menurut Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008

tentang rekam medis, adalah berkas yang berisikan catatan dan

dokumen tentang identitas pasien, pengobatan, tindakan dan pelayanan

lain yang telah diberikan kepada pasien (1)

c. Rekam Medis dalam KUBI (Kamus Umum Bahasa Indonesia) berarti

hasil berupa keterangan mengenai hasili pengobatan pasien; sedangkan

rekam kesehatan yaitu hasil perekaman yang berupa keterangan

mengenai kesehatan pasien (4)

B. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis

1. Tujuan

Rekam Medis adalah penunjang tertib administrasi dalam upaya

peningkatan pelayanan kesehatan Rumah Sakit.

10
11

2. Kegunaan Rekam Medis

Kegunaan rekam medis menurut DepKes RI 1994 adalah sebagai berikut :

a. Sebagai alat komunikasi antar dokter dan pemberi pelayanan.

b. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan.

c. Sebagai bukti tertulis atau sebagai bukti tindakan maupun pelayanan.

d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian dan evaluasi/

e. Melindungi kepentingan hukum.

f. Menyediakan data – data khusus yang berguna untuk penelitian dan

pendidikan.

g. Sebagai dasar dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik

pasien.

h. Menjadi sumber informasi ataupun data yang harus di

dokumentasikan.

C. Kelengkapan Lembar Masuk Keluar Dokumen Rekam Medis

Guna meneliti kelengkapan masuk keluar, maka diteliti 4 review kelengkapan

terdiri dari:

1. Identifikasi pasien

Analisi kelengkapan dimulai dengan pemeriksaan setiap halaman catatan

medis, untuk identifikasi pasien sekurang – kurangnya setiap lembar

rekam medis harus memuat nama dan nomor rekam medis serta identitas

sosial lainya.
12

2. Pelaporan Lain-Lain

Terdapat laporan – laporan tertentu yang umumnya ada pada catatan medis

fasilitas tertentu. Pada suatu rumah sakit umumnya terdapat penyakit,

pemeriksaan fisik, observasi klinis (catatan kemajuan), dan kesimpulan

pada akhir perawatan inap. Laporan ini yang di perlukan pada perjalanan

penyakit pasien di rumah sakit.

Seandainya ada pasien yang mendapatkan uji diagnosa, konsultasi atau

pembedahan, maka laporan prosedur ini akan dilakukan analisis kuantitatif

yang harus menegaskan laporan nama yang akan diperiksa, kapan saja dan

pada keadaan yang bagaimana. Apabila sebuah laporan tindakan tidak

ditemukan karena memang tindakan itu tidak dilakukan, maka laporan

tidak bisa dianggap sebagai suatu definisi.

3. Pencatatan

Analisa kumulatif memeriksa pencatatan yang tidak lengkap dantidak bisa

dibaca. Perbaikan kesalahan merupakan aspek yang sangat penting dalam

komunikasi. Kalau diperlukan perbaikan terhadap kesalahan, (misalnya

ketika penyedia pelayanan telah menulis pada catatan yang salah)

penyedia pelayanan harus dianjurkan untuk membuat suatu garis tunggal

yang melewati setiap tulisan atau keterangan yang salah dan

menambahkan catatan yang menjelaskan mengenai kesalahan tersebut

(Misalnya : catatan medis pada pasien yang salah), membuat tanggal dan

menandatangai kemudian membuat catatan penulisan yang benar serta

kronologis untuk menunjukkan nama yang diganti, sehingga pada


13

pencatatan lembar masuk keluar perlu dilihat apakan tulisan jelas dan

mudah dibaca, banyak terjadi coretan, ada beberapa bagian yang diisi dan

lain – lain.

4. Autentifikasi

Autentifikasi berupa nama dan tanda tangan stempel yang hanya dipegang

oleh pemilik, inisial (singkatan nama) kalau bias di identifikasi atau kode

askes komputer dan harus memiliki gelar professional, penulisannya tidak

boleh ditandatangani oleh orang lain.

D. Alur Pengelolaan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di bagian

Assembling.

Assembling adalah bagian unit rekam medis yang mempunyai fungsi

sebagai perekit dan peneliti kelangkapan isi rekam medis salah sebelum

disimpan di filing. Dalam pelaksana tugasnya bila ditemukan dokumen rekam

medis yang belum terisi secara lengkap, maka dokumen tersebut akan

dikembalikan ke unit yang bertanggung jawab (URI, URJ, UGD, IPP) untuk

dilengkapi.

Tugas pokok bagian Assembling yaitu sebagai barikut :

1. Menerima dokumen rekam medis setiap hari dari unit pelayanan

2. Meneliti kelangkapan isi dan merakit urutan formulir RM

3. Mencatat dan mengendalikan dokumen rekakm medis yang belum

terisi secara lengkap


14

4. Secara periodic melaporkan kepada kepala unit rekam medis mengenai

ketidak lengkapan

5. Mengendalikan penggunaan formulir rekam medis

6. Secara periodik melaporkan kepada kepala rekam medis mengenai

jumlah dan formulir yang telah digunakan

7. Mengalokasikan dan mengendalikan rekam medis

8. Menyerakan dokumen rekam medis yang sudah terisi lengkap ke

fungsi pengkodean dan pengindeks

9. Menyerahkan sensus harian ke fungsi analising laporan

Dokumen rekam medis yang masuk dibagian assembling setiap hari akan

dirakit dan diteliti lengkap dan tidaknya sebagai berikut:

1. Dokumen rekam medis lengkap

Dokumen rekam medis bias dikatakan lengkap apabila dokumen tersebut

meliputi 2 unsur dokumen yaitu dokumen rekam medis menurut jumlah

(tergantung kasus) dan dokumen rekam medis menurut isinya.

a. Dokumen rekam medis menurut jumlah yang masuk di Assembling

isinya :

1) Ringkasan masuk keluar

2) Dokumen rekam medis keperawatan

3) Pernyataan persetujuan tindakan medis (imformed consent)

4) Laporan operasi tindakan

5) Laporan anestesi

6) Formulir harian atau khusus


15

7) Catatan pengobatan

8) Lembar konsultasi dan jawaban konsultasi

9) Ringkasan perawatan pengobatan

b. Kelengkapan lembar masuk keluar dokumen rekam medis dapat

dilakukan dengan melibatkan :

1) Identifikasi adalah identifikasi pasien pada setiap lembar rekam

medis

2) Autentifikasi adalah adanya suatu bukti resmi dari seorang (dokter)

yang berupa nama, tanda tangan, cap jempol, inisial, dan kode.

3) Review adalah laporan yang buat untuk mencatat butir, variable

yang sering terjadi diisi oleh siapa dan dari bangsal mana

digunakan untuk laporan bulanan.

2. Dokumen Rekam Medis tidak lengkap

Dikatakan tidak lengkap apabila dokumen tersebut tidak mencakup

jumlah dan isinya salah satunya identitas pasien pada lembar masuk

keluar pasien rewet inap. Ketidaklengkapan ditulis diselembar kertas dan

kemudian dibuat kartu kendali menurut tanggal penerimaan, identitas

pasien dan nomor rekam medis. Kartu kendali ini disimpan di assembling,

sedangkan dokumen rekam medis dikembalikan ke bangsal untuk

dilengkapi.

E. Formulir Lembar Masuk Keluar Pasien

Lembar masuk keluar pasien sering disebut ringkasan atau lembar

muka, selalu menjadi lembar paling depan pada suatu berkas rekam medis, ini
16

merupakan sumber informasi untuk mengindeks rekam medis serta

menyiapkan laporan rumah sakit, informasi rumah sakit sekurang – kurangnya

berisi hal – hal sebagai berikut :

1. Nama Pasien

2. Umur

3. Jenis Kelamin

4. Alamat

5. Setatus Perkawinan

6. Pekerjaan

7. Kebangsaan

8. Pendidikan

9. Agama

10. TTD

11. Nama Dokter

12. Tgl Masuk

13. Tgl Keluar

14. Diagnosa

15. Koding

Informasi yang menyangkut identitas dan prosedur pada saat masuk dicatat

oleh petugas ditempat penerimaan pasien rawat inap atau ada yang

menamakan sentral opneme sedangkan informasi yang diperoleh selama

pasien dirawat sampai keluar dan ruang rawat inap dilakukan oleh perawat

ruang, Sedangkan diagnosa penyakit, operasi, dokter, yang merawat dan tanda
17

tangan diisi oleh dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien. Penulisan

kode penyakit dan kode tindakan dilakukan oleh petugas koding. Apabila

penulisan identitas pesien pada lembar masuk keluar dokumen rekam medis

tersebut kurang lengkap, maka pada map folder ditempel secarik kertas yang

memuat kekurangan kelengkapan untuk kemudian dikirim ke unit pencatat

data untuk dilengkapi dengan disertakan bukti penerimaan yang tercantum

dalam buku ekspedisi.

F. Kelengkapan Identitas Pasien Pada Lembar Masuk Keluar Pasien Rawat

Inap

Identitas pasien sangat penting dan utama dalam lembar masuk

keluar karena memiliki nilai guna yang fital sebagai keselamatan dokumen

rekam medis dan untuk mencegah kekeliruan antara lembar masuk keluar satu

dengan yang lain, Maka dan itu identitas pasien hams di tulis paling utama

dalam prosedur pengisian pada LMK.

1. Identifikasi pasien

Analisi kelengkapan dimulai dengan pemeriksaan setiap halaman catatan

medis, untuk identifikasi pasien sekurang – kurangnya setiap lembar

rekam medis harus memuat nama dan nomor rekam medis serta identitas

sosial lainya.
18

2. Pelaporan Lain-Lain

Terdapat laporan – laporan tertentu yang umumnya ada pada catatan medis

fasilitas tertentu. Pada suatu rumah sakit umumnya terdapat penyakit,

pemeriksaan fisik, observasi klinis (catatan kemajuan), dan kesimpulan

pada akhir perawatan inap. Laporan ini yang di perlukan pada perjalanan

penyakit pasien di rumah sakit.

Seandainya ada pasien yang mendapatkan uji diagnosa, konsultasi atau

pembedahan, maka laporan prosedur ini akan dilakukan analisis kuantitatif

yang harus menegaskan laporan nama yang akan diperiksa, kapan saja dan

pada keadaan yang bagaimana. Apabila sebuah laporan tindakan tidak

ditemukan karena memang tindakan itu tidak dilakukan, maka laporan

tidak bisa dianggap sebagai suatu definisi.

3. Pencatatan

Analisa kumulatif memeriksa pencatatan yang tidak lengkap dantidak bisa

dibaca. Perbaikan kesalahan merupakan aspek yang sangat penting dalam

komunikasi. Kalau diperlukan perbaikan terhadap kesalahan, (misalnya

ketika penyedia pelayanan telah menulis pada catatan yang salah)

penyedia pelayanan harus dianjurkan untuk membuat suatu garis tunggal

yang melewati setiap tulisan atau keterangan yang salah dan

menambahkan catatan yang menjelaskan mengenai kesalahan tersebut

(Misalnya : catatan medis pada pasien yang salah), membuat tanggal dan

menandatangai kemudian membuat catatan penulisan yang benar serta

kronologis untuk menunjukkan nama yang diganti, sehingga pada


19

pencatatan lembar masuk keluar perlu dilihat apakan tulisan jelas dan

mudah dibaca, banyak terjadi coretan, ada beberapa bagian yang diisi dan

lain – lain.

4. Autentifikasi

Autentifikasi berupa nama dan tanda tangan stempel yang hanya dipegang

oleh pemilik, inisial (singkatan nama) kalau bias di identifikasi atau kode

askes komputer dan harus memiliki gelar professional, penulisannya tidak

boleh ditandatangani oleh orang lain.

G. Ketidaklengkapan Rekam Medís (Incomplete Medical Record) di bagian

Asssembling

Incomplete Medical Record adalah dokumen rekam medis yang

harus dilengkapi sekurangnya sesuai dengan batas waktu yang telah

ditetapkan sesuai aturan. Penyelesaian pengisian dokurnen rekam medis harus

sesuai dengan batas waktu yang masing — masing rumah sakit menurut

DepKes dalam 2x24 jam dokumen rekam medis harus kembali dan bangsal ke

unit rekam medis.


20

H. Kerangka Teori

INPUT PROSES OUTPUT

1. Man Periksa form RM1 Dokumen LMK

- Petugas a. Kelengkapan 1. Lengkap


Asembling Identifikasi
LMK 2. Tidak
- Dokter yang Lengkap
bertanggung b. Kelengkapan
jawab atas Pelaporan
pasien LMK

2. Material c. Kelengkapan
Pencatatan
- DRM rawat LMK
inap
d. Kelengkapan
- Lembar Autentifikasi
Masuk
LMK
Keluar (RM
I)

3. Method

- Pedoman
Assembling

Gambar 2.1
Kerangka Teori

Sumber : Buku Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT

1. Review Identifikasi Kelengkapan lembar masuk


LMK keluar rawat inap

2. Review Pelaporan
LMK

3. Review Pencatatan
LMK

4. Review
Autentifikasi LMK

Gambar 3.1
Kerangka Konsep

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang berpengaruh atau yang

menyebabkan berubahnya fariabel terikat dan merupakan variabel

pengaruh yang paling diutamakan dalam penelitian.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1) Review identifikasi LMK

2) Review pelaporan LMK

3) Review pencatatan LMK


19
20

4) Review autentifikasi LMK

b. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Variabel dalam penelitian ini adalah Kelengkapan Lembar Masuk

Keluar rawat inap

2. Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1

Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Skala

1. Review Review kelengkapan identitas setiap lembar terdiri Nominal


Identifikasi dari: 15 (lima belas) item LMK
LMK 1. Nama
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Alamat
5. Status perkawinan
6. Pekerjaan
7. Kebangsaan
8. Pendidikan
9. Agama

Dikatakan “lengkap” jika semua item di atas terisi.


“Tidak lengkap” salah satu dari item diatas tidak
terisi.
1. Kriteria : Lengkap / Tidak Lengkap
2. Review Merupakan review dengan meneliti lembar-lembar Nomial
Pelaporan LMK yang meliputi Tgl Masuk, Tgl Keluar,
LMK Diagnosa, Koding.
Kriteria:
1. Lengkap
2. Tidak Lengkap
21

3. Review DRM dikatakan tidak baik pencatatannya bila; tulisan Nominal


Pencatatan jelas/sukar dibaca, tidak ada coretan
LMK Kriteria:
1. Baik
2. Tidak Baik

4. Review Penulisan, Nama, TTD Nominal


autentifikas Kriteria :
i LMK
1.Lengkap
2.Tidak lengkap
Kelengkapa Kegiatan pengisian formulir yang meliputi identitas
5. n lembar pasien Diagnosa,tanda tangan dokter,waktu dan Nominal
masuk tanggal pencatatan
keluar
rawat inap Kriteria: Lengkap dan Tidak lengkap

C. Rancangan / Desain Penelitian

1. Subyek Penelitian

a. Materi Penelitian

Materi penelitian adalah dokumen rekam medis rawat inap khususnya

lembar masuk keluar pasien

b. Populasi

Adalah keseluruhan obyek yang diteliti yaitu LMK yang terdapat pada

dokumen rekam medis rawat inap di bagian assembling unit rekam

medis pada saat pelaksanaan penelitian diperkirakan sejumlah 127

LMK

c. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan subyek yang

diteliti dan dianggap mewakili populasi.


22

Untuk sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan anggota

populasi yang ada yaitu 127 (Sampling Jenuh)

D. Jenis Penelitian

1. Menurut Sifat

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu

pengamatan terhadap obyek penelitian untuk memperoleh gambaran

keadaan sebenarnya. Dalam penelitian ini yaitu menggambarkan

kelengkapan identitas pasien pada LMK di Unit Rekam Medis di bagian

assembling RSUD dr.Loekmonohadi Kudus

2. Menurut Pendekatan

Pendekatan penilaian ini secara Cross Sectional Study yaitu observasi dan

pengumpulan data sekaligus secara bersamaan.

E. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengumpulan Data

a. Jenis Data

Jenis data pada penelitian ini adalah data yang terdapat pada Check

list atau lembar kerja.

b. Sumber data

1) Data Primer

Sumber data primer diperoleh melalui observasi yang

dilakukan penulis dengan cara melihat langsung dokumen


23

rekam medis dengan menggunakan check list sebagai

instrumen

2) Data Skunder

Data atau isian yang tercantum dalam dokumen Rekam Medis

di Assembling

2. Pengolahan Data

Pengelolaan data dilakukan dengan cara :

a. Editing

Adalah kegiatan menata dan menyusun kembali data yang

diperoleh pada Lembar Masuk Keluar (RM 1) dokumen rekam

medis rawat inap selama bulan Januari 2016 agar tidak terjadi

kesalahan atau kekeliruan terhadap data yang diperoleh.

b. Tabulasi

Adalah data yang diperoleh, diolah dan disajikan dalam bentuk

tabel agar memudahkan dalam membacanya.

c. Narasi

Hasil tabulasi diuraikan dengan menggunakan kalimat yang sesuai

dengan hasil yang terdapat dalam tabel.


24

3. Analisa Data

Analisa data secara dekriptif yaitu analisa dalam tabel dengan

menghitung presentase (%) kelengkapan pengisian identitas pasien

pada lembar masuk keluar dengan rumus :

∑ 𝐿𝑀𝐾 𝐿𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝
Lengkap = ∑ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖
𝑋 100%

F. Jadwal Penelitian

1. Waktu

a. Pembekalan : 5 Februari 2016

b. Penyusunan Proposal dan Bimbingan : 15 Februari-31 Maret 2016

c. Pengumpulan Proposal : 2 April 2016

d. Presentasi Proposal : 4 s/d 9 April 2016

e. Bimbingan dan Penelitian : 11 – 15 Mei 2016

f. Pengumpulan KTI : 30 Juni 2016

g. Ujian KTI : 18 Juli s/d 23 Juli 2016

2. Lokasi

Lokasi dalam penelitian ini dibagian Asembling Unit Rekam Medis

RSUD dr.Loekmonohadi Kudus.

Anda mungkin juga menyukai