PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendaftaran merupakan tempat dimana pasien mengalami kontak langsung
dengan pemberi layanan kesehatan. Kepuasan pasien pada saat proses
pendaftaran tergantung sejauh mana kebutuhannya terpenuhi, untuk itu perlu
adanya dukungan sarana dan lingkungan yang memadai.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Terlaksananya pelayanan pendaftaran yang bermutu di Puskesmas.
2. Tujuan Khusus
Sebagai pedoman bagi petugas pendaftaran/Rekam Medis untuk
memberikan pelayanan pendaftaran kepada semua pasien yang
berkunjung ke Puskesmas.
D. Batasan Operasional
1. Manajemen Rekam Medis
Merupakan kegiatan penyelenggaraan rekam medis di Puskesmas yang
terdiri dari coding, assembling, indexing, filling, analiting dan reporting.
a. Assembling
Bagian Assembling yaitu salah satu bagian di unit rekam medis yang
berfungsi sebagai peneliti kelengkapan isi dan perakitan dokumen
rekam medis sebelum disimpan.
1
Lembar formulir dalam dokumen rekam medis diatur kembali sesuai
urutan riwayat penyakit pasien dan diteliti kelengkapan isi dokumen
rekam medis. Bila belum lengkap akan dikembalikan ke unit yang
bertanggung jawab dalam waktu maksimal 2 x 24 jam. Untuk
mengendalikan dokumen rekam medis yang belum lengkap, digunakan
formulir Lembar Ketidaklengkapan RM biasa disebut Kartu Kendali
(KK).
b. Coding
Koding adalah pemberian penetapan kode dengan menggunakan
huruf atau angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili
komponen data.
Fungsi pengkode rekam medis bertanggung jawab terhadap
penemuan dan penulisan kode penyakit, dan operasi yang tertulis
pada dokumen rekam medis berdasarkan kode yang telah ditetapkan
pada ICD-X dan ICOPIM atau ICD 9 CM.
Kode klasifikasi penyakit oleh WHO (World Health Organization)
bertujuan untuk menyeragamkan nama dan golongan penyakit, cidera,
gejala dan faktor yang mempengaruhi kesehatan. Penetapan diagnosis
seorang pasien merupakan kewajiban, hak dan tanggung jawab dokter
(tenaga medis) yang terkait tidak boleh diubah, oleh karena itu harus di
diagnosis sesuai dengan yang ada didalam rekam medis.
Di dalam ICD-X terdiri dari beberapa volume yaitu:
1. Volume 1 : berisi klasifikasi utama atau tabulasi.
2. Volume 2 : berisi petunjuk penggunaan ICD.
3. Volume 3 : berisi indeks alfabetik penyakit.
Didalam ICD X volume 3 terdiri dari 3 section yaitu:
a) Section 1 : berisi indeks penyakit
b) Section 2 : berisi indeks sebab penyakit / akibat cidera luar.
c) Section 3 : berisi indeks akibat penggunaan obat-obatan dan
bahan kimia.
2
c. Filing
Filing merupakan suatu ruangan di unit rekam medis yang digunakan
untuk menyimpan, retensi dan pemusnahan dokumen rekam medis.
Selain itu filing juga menyediakan dokumen rekam medis yang telah
lengkap isinya sehingga dapat memudahkan penggunaan mencari
informasi sewaktu-waktu.
d. Analising dan Reporting
Analising dan Reporting merupakan Unit Rekam Medis (URM) yang
berfungsi sebagai penganalisis dan pelapor dalam sistem pelayanan
rekam medis, sebagai penganalisis semua data rekam medis yang
masuk ke Unit Rekam Medis (URM) untuk diolah menjadi informasi
yang disajikan dalam laporan guna pengambilan keputusan
manajemen puskesmas.
2. Rekam Medik
Merupakan keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang
identitas, anamnesis, pemeriksaan fisik laboratorium, diagnosis segala
pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan
pengobatan baik yang di rawat inap, rawat jalan, maupun yang
mendapatkan pelayanan gawat darurat.
3. Admission
Merupakan tempat penerimaan/pendaftaran pasien rawat jalan.
4. Registrasi
Merupakan tempat penerimaan/pendaftaran pasien rawat jalan dan gawat
darurat.
5. Guide( Penyekat )
Merupakan pembatas rekam medis atau pengganti rekam medis yang
sedang keluar
6. ICD
Merupakan kepanjangan dari Internation Classification of Disease.
Revision ICD X digunakan untuk mengkode diagnose penyakit.
3
E. Landasan Hukum
1. Undang – Undang RI No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang – Undang RI No 36 Thun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 55 tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Rekam Medis
4. Keputusan Menteri Kesehatan No 377 tahun 2007 tentang Standar Profesi
RMIK
5. PERMENPAN RB No 30 tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional RM
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 269/Menkes/PER/III/2008 tentang
Rekam Medis .
4
BAB II
STANDART KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
1. Petugas di ruang Pendaftaran dan rekam medis 1 orang
2. Petugas di ruang pelayanan klinis menyesuaikan dengan pedoman lain
yang mengatur khusus mengenai hal ini
5
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denang Ruangan
(Lihat Lampiran)
B. Standart Fasilitas
1. Daftar Inventaris Peralatan Menejemen RM
1 Kursi 2 buah
3 AC 1 buah
1 Komputer 1 buah
2 Kursi 2 buah
6
ATK Jml Keterangan
2 Bolpoint 2 buah
3 Pensil 1 buah
4 Spidol 2 buah
7
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
Tata cara melayani pasien dapat dinilai baik bilamana dilaksanakan oleh
petugas dengan sikap yang ramah, sopan, tertib dan penuh tanggungjawab.
Dilihat dari segi pelayanan di Puskesmas pasien yang datang dibedakan :
1. Pasien yang dapat menunggu ( pasien poliklinik)
a. Pasien berobat jalan dengan perjanjian
b. Pasien yang datang dengan tidak dalam keadaan gawat
2. Pasien yang harus segera ditolong ( gawat darurat )
Sedangkan menurut jenis kedatangannya pasien dibedakan sebagai:
1. Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke Puskesmas
untuk keperluan berobat.
2. Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya ke Puskesmas
untuk keperluan berobat.
Kedatangan pasien ke Puskesmas karena :
1. Dikirim oleh Dokter praktek, Bidan praktek, PKD, PUSTU, Puskesmas Lain
2. Datang sendiri.
8
selalu dibawa pasien atau anggota keluarga yang lain dalam satu KK bila
berkunjung ke Puskesmas Tanon I.
f. Petugas memberikan informasi kepada pasien mengenai sarana
pelayanan, jenis pelayanan, fasilitas rujukan serta hak dan kewajiban
pasien.
g. Petugas memasukkan data rekam medis ke system SIMPUS.
h. Petugas membawa famili folder/berkas rekam medis ke ruang pelayanan
yang dituju dan mempersilahkan pasien menunggu di ruang pelayanan
yang dituju.
2. Pasien Lama
a. Petugas mempersilahkan pasien mengambil nomor antrian dan
dipersilahkan menunggu.
b. Petugas memanggil nomor antrian sesuai urutan.
c. Petugas menanyakan kepada pasien mengenai tujuan kunjungan dan
menanyakan apakah pasien mempunyai kartu BPJS/Jamkesda atau
umum.
d. Petugas meminta pasien menunjukkan Kartu Tanda Berobat.
e. Petugas mencatat di buku register kunjungan.
f. Petugas memberikan informasi kepada pasien mengenai sarana
pelayanan, jenis pelayanan, fasilitas rujukan serta hak dan kewajiban
pasien.
g. Petugas mencari data pasien di rak sesuai nomor RM.
h. Petugas memasukkan data rekam medis ke system SIMPUS.
i. Petugas membawa famili folder / berkas rekam medis ke ruang pelayanan
yang dituju dan mempersilahkan pasien menunggu di ruang pelayanan
yang dituju.
3. Pasien Gawat Darurat
a. Pasien dengan kondisi gawat darurat dilayani di UGD.
b. Setelah kegawatannya ditangani petugas UGD mempersilahkan keluarga
pasien mendaftar ke bagian pendaftaran.
c. Petugas memproses pendaftaran sesuai prosedur.
9
B. Pelayanan Pendaftaran Pasien Rawat Inap.
1. Pasien rawat inap adalah pasien yang dinyatakan oleh dokter yang
memeriksa baik melalui rawat jalan maupun melalui UGD.
2. Petugas UGD mempersilahkan keluarga pasien untuk mendaftar ke bagian
pendaftaran.
3. Petugas memproses pendaftaran sesuai prosedur.
Ketentuan Umum Penerimaan Pasien Rawat Inap :
1. Semua pasien yang menderita segala macam penyakit, selama ruangan dan
fasilitas yang memadai tersedia dapat diterima di Puskesmas Tanon I
2. Sedapat mungkin pasien diterima di Admission pada waktu yang telah
ditetapkan kecuali untuk gawat darurat dapat diterima setiap saat
3. Pasian dapat diterima apabila :
a. Ada surat pengantar rawat inap dari Dokter yang mempunyai wewenang
untuk merawat pasien di Puskesmas Tanon I
b. Dikirim dari Dokter poliklinik
c. Dikirim dari Dokter gawat darurat
d. Pasien gawat darurat perlu diprioritaskan
Prosedur Pasien Untuk Pasien Rawat Inap :
1. Pasien yang sudah memenuhi syarat atau peraturan untuk dirawat setiap saat
dapat menanyakan pada petugas admission apakah ruangan yang diperlukan
sudah tersedia.
2. Apabila ruangan sudah tersedia :
a. Pasien segera mendaftar di admission
b. Pada saat mendaftar dia akan mendapatkan keterangan tentang kapan
dapat masuk, cara pembayaran serta tarifnya dan peraturan selama
dirawat.
c. Dibuatkan berkas rekam medis rawat inap yang minimal berisi :
Identitas pasien antara lain : nama lengkap pasien, jenis kelamin
pasien, tempat tanggal lahir pasien, alamat pasien dan keluarga yang
bertanggungjawab selama pasien dirawat, nomor RM dan nomor/nama
ruangan.
10
d. Jika pasien pernah berobat ke poliklinik atau pernah dirawat sebelumnya
maka petugas admission menghubungi ruang penyimpanan rekam medis
untuk meminta berkas RM sebelumnya.
e. Waktu pasien tiba di admission pasien dan atau keluarga yang mewakili
diberi tanda pengenal.
f. Setelah melakukan pendaftaran di admission pasien dan atau keluarga
yang mewakili kembali menunggu di poliklinik atau UGD untuk dihantar ke
ruang rawat.
Prosedur selama pasien di ruang perawatan yang berkaitan dengan rekam
medis :
1. Pada waktu pasien tiba di ruang perawatan dan diterima oleh perawat
pasien diberi tanda pengenal.
2. Perawat menambah formulir-formulir yang diperlukan oleh dokter maupun
perawat sendiri.
3. Selama perawatan perawat mencatat semua data perawatan yang diberikan
dari mulai saat pasien tiba di ruang sampai pasien tersebut pulang,
dipindahkan atau meninggal.
17
BAB V
LOGISTIK
18
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
19
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
21
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
22
Kriteria:
Kriteria yang digunakan harus bisa diukur dan dihitung untuk dapat menilai
indikator, sehingga dapat sebagai batas yang memisahkan antar mutu yang baik
dan yang tidak baik.
23
BAB IX
PENUTUP
24