Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang unik dan komplek, yang
berkembang sangat pesat dan cepat, yang bertujuan untuk menyegarkan dan
memulihkan kesehatan pasien. Sebab didalam rumah sakit terdapat fasilitas, alat-alat
canggih sember daya manusia yang terlatih.
Salah satu faktor yang menentukan proses berjalannya rumah sakit yang
menunjang kegiatan rumah sakit adalah tersedianya fasilitas Laboratorium yang cukup
dalam menunjang pelayanan yang paripurna.
Laboratorium merupakan salah satu penunjang medis yang berada dibawah
Subbidjang medum secara fungsional sesuai dengan Susunan organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Negara Republik Indonesia (Peraturan
Kapolri Nomor : 11 tahun 2011 tanggal 30 Juni 2011).
Informasi laboratorium digunakan untuk mendiagnosis penyakit, atau
memastikan suatu diagnostic awal yang dibuat berdasarkan riwayat penyakit dan
pemeriksaan fisik. Analisis laboratorium juga digunakan sebagai tindakan preventif.
Pelayanan cepat, tepat dan cermat hanya dapat terwujud apabila laboratorium
didukung oleh sarana dan prasarana yang berfungsi dengan baik. Serta didukung oleh
tenaga yang profesional, pengelola maupun pelaksana yang terdidik dan sadar akan
tanggung jawab.
Penataan organisasi laboratorium sesuai dengan tuntutan perundangan, Kepala
pelayanan laboratorium terintegrasi juga mengelola laboratorium di IGD, ICU,
laboratorium PA, laboratorium anak. Pelayanan laboratorium tersedia untuk memenuhi
kebutuhan pasien, dan semua pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

1
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

I. Sejarah Rumah Sakit Bhayangkara

Sejarah berdirinya Rumah Sakit Bhayangkara Jambi hingga


sekarang ini akan dijelaskan secara singkat. Data riwayat sejarah singkat
Rumah Sakit Bhayangkara Jambi didapat dan diperoleh dari hasil
penelusuran tim pencari data yang diketuai oleh Karumkit Bhayangkara
Jambi serta seluruh personil Rumkit Bhayangkara Jambi dalam
memperoleh data kepada sesepuh, mantan pejabat yang pernah
berdinas /karyawan yang masih ada berdiam di Jambi, walaupun tidak
seakurat yang didapat, namun akan disajikan sejarah singkat dari awal
sampai berdirinya Rumah Sakit Bhayangkara Jambi.

Pada tahun 1964, dibuka klinik Polri yang dipimpin oleh Mayor
Polisi Dr. Hendro, YS bertempat dikantor Komisariat dengan alamat di Jl.
Untung Suropati No. 3 Jambi.

Pada tahun 1965, dari klinik Polri berubah menjadi Balai


pengobatan yang di pimpin oleh Mayor Polisi Dr. Hendro YS, yang
bertempat di bekas Dodik 005 Jambi, yang sekarang digunakan untuk
Kantor Polsekta Jambi Selatan.

Pada tahun 1966 -1971, balai pengobatan pindah ke jalan Untung


Suropati No. 3 Jambi yang dipimpin oleh Mayor polisi Dr.Hendro YS
sebagai Kasi Kes Jas dan wakilnya Mayor Polisi Dr. Fuad Ahmad dan
bagian klinik Dr. Robby Tardianto.

Pada tahun 1973, balai pengobatan dipimpin oleh Letkol Polisi


Dr. Fuad Ahmad sebagai Kasi Kes Jas.

Pada tahun 1976, dibuka klinik bersalin dan balai pengobatan yang
dipimpin oleh Kapten Polisi Dr. Amas Hutagalung sebagai Kasi Kes Jas.

2
Tepatnya pada tanggal 9 Mei 1977, dibuka Tempat Perawatan
Sementara (TPS) dengan kapasitas 20 (dua puluh) buah tempat tidur
dengan peralatan yang sangat minim dipimpin oleh Kapten Polisi Dr. Amas
Hutagalung sebagi Kasi Kes Jas.Dan tepatnya pada tanggal 24 Desember
1984, dibuka kamar operasi.

Pada tahun 1989, tepatnya tanggal 22 Juni 1989, tempat perawatan


sementara menjadi Rumah Sakit Bhayangkara Tk.IV dengan kapasitas
tempat tidur 30 (tiga puluh) unit dengan Skep Kapolri No.Pol.: Skep / 262 /
VI / 1989 dipimpin oleh Dr. Amas Hutagalung sebagai Kasi Kes Jas dan
merangkap jabatan sebagai Karumkit.

Seiring berjalannya waktu Polri senantiasa selalu berbenah diri


dengan memberi pelayanan yang prima kepada masyarakat karena Polri
sebagai pelindung, pengayom, dan pelayanan masyarakat yang selalu ada
ditengah – tengah masyarakat. Semakin maju perubahan jaman, maka
semakin komplek permasalahan yang ditimbul di masyarakat sekarang ini.

Saat ini Rumah Sakit Bhayangkara Jambi yang berada di Jalan


Raden Mattaher Kel. Rajawali Kec. Jambi Timur Kota Jambi yang berdiri di
atas tanah seluas 1.871 m2 dengan 2 lantai merupakan Rumah Sakit
dengan kapasitas tempat tidur 101 tempat tidur, yang dipimpin oleh
seorang Kepala Rumah Sakit yang disingkat Karumkit.

Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor : 11 Tahun 2011 tanggal 30


Juni 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Bhayangkara.Rumah Sakit Bhayangkara dipimpin oleh Karumkit (Kepala
Rumah Sakit), didalam pelaksanaan tugasnya di bantu oleh Waka (Wakil
kepala), dalam unsur pembantu pimpinan dan pelaksanaan staf dibantu
oleh 3 (tiga) Kasubbag yaitu : Kasubbag Renmin, Kasubbag Wasintern dan
Kasubbag Binfung, serta dalam unsur pelaksana utama dibantu oleh 2
(dua) Kasubbid yaitu : Kasubbid Yanmeddokpol dan Kasubbid Jangmedum.

3
Pada tahun 2014 Rumah Sakit Bhayangkara Jambi telah adanya
penetapan peningkatan kelas Rumah Sakit setara dengan Type C
berdasarkan Kepmenkes Republik Indonesia Nomor : Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor : MK.02.03/I/0953/2014 tanggal 14
Mei 2014 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Bhayangkara
Jambi dari Kelas D menjadi Kelas C.

Pada tahun 2015 Rumah Sakit Bhayangkara Jambi pengalami


perubahan peningkatan status yang semula Rumah Sakit Bhayangkara
Tingkat IV menjadi Rumah Sakit Bhayangkara TK III dengan Surat
Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia nomor :
Kep/272/III/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Peningkatan Rumah Sakit
Bhayangkara Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Rumah Sakit Bhayangkara Jambi bertugas menyelenggarakan


kegiatan pelayanan kedokteran kepolisian untuk mendukung tugas
operasional Polri dan pelayanan kesehatan Kepolisian bagi Pegawai
Negeri pada Polri dan keluarganya serta masyarakat umum secara prima.

Ciri khas Rumah Sakit Bhayangkara Jambi sebagai pelayanan


terdepan untuk mendukung kepentingan pelayanan kepada personil Polri,
PNS, Keluarganya dan masyarakat pada umumnya.

Pada tahun 2016 Rumah Sakit Bhayangkara telah ditetapkan


sebagai Rumah Sakit Badan Layanan Umum (BLU) dengan Keputusan
Menteri Keuangan RI Nomor : 677/KMK.05/2016 tanggal 30 Agustus 2016
tentang Penetapan Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Jambi pada
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai Instansi Pemerintah yang
menerapkan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU).

Rumah Sakit Bhayangkara Jambi telah melakukan perpanjangan


ijin Operasional Rumah Sakit dengan Keputusan Kepala Dinas Penanaman
Modal dan pelayanan terpadu satu pintu Kota Jambi Nomor 10001 Tahun
2014 tanggal 12 Januari 2017 tentang pemberian perpanjangan izin
operasional penyelanggaraan Rumah Sakit Bhayangkara Jambi sebagai
Rumah Sakit kelas C.

4
Rumah Sakit Bhayangkara Jambi berusaha mengembangkan diri
Menjadi rumah sakit bertaraf Nasional agar mampu menangani
permasalahan kesehatan dengan lebih baik. Saat ini, Rumah Sakit
Bhayangkara Jambi telah bekerja sama dengan berbagaiRumah Sakit
yang berada dalam kota Jambi maupun dari luar kota Jambi. Mitra
terpercaya menuju Sehat menjadi semangat yang dibawa oleh setiap staf
kesehatandan pengelola Rumah Sakit Bhayangkara Jambi. Segala
Fasilitas dan tenaga ahli yang kompeten di bidangnya telah disiapkan
untuk masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Komitmen
Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk selalu mengedepankan
keselamatan pasien, kepuasan pelanggan serta perbaikan yang
berkesinambungan ditunjukkan dengan keberhasilan Rumah Sakit
Bhayangkara Jambi meraih Akreditasi Nasional dari Komisi Akreditasi
Rumah Sakit (KARS) Indonesia dengan predikat tertinggi yakni Paripurna.

Rumah Sakit Bhayangkara Jambi memilikMotto "Melayani


Dengan Sepenuh Hati", bukan hanya sekedar slogan semata, namun
merupakan sebuah panduan operasional sehari-hari dalam memenuhi
harapan dan kepuasan dari para pelanggan dan staf untuk selalu
melakukan yang lebih baik dalam segala hal. Rumah Sakit Bhayangkara
Jambi memiliki layanan unggulan berupa Dokpol (Kedokteran
Kepolisian).Rumah Sakit Bhayangkara Jambi merupakan Rumah Sakit
Polri yang kedepannya harus lebih profesional, modern dan terpercaya
menuju Polri yang dekat dengan masyarakat.

II. DATA PERSONEL

A. TENAGA MEDIS

N
JUMLAH TENAGA MEDIS ORGANIK MITRA PHL
O
1 Jumlah dokter umum 3 orang 15 orang -
2 Jumlah dokter gigi - 1 orang 1 orang
3 Jumlah dokter spesialis 2 orang 42 orang -
TOTAL 5 orang 58 orang 1 orang

5
B. TENAGA PARAMEDIS

No JENIS SDM ORGANIK PHL


1 Perawat 26 orang 82 orang
2 Perawat Gigi - 2 orang
3 Bidan 5 orang 18 orang
TOTAL 30 orang 102 orang

C. TENAGA KESEHATAN LAINNYA

No JENIS SDM ORGANIK PHL


1 Apoteker 1 orang 4 orang
2 Ass. Apoteker 4 orang 6 orang
3 Analis Kesehatan 4 orang 6 orang
4 Radiografer 1 orang 5 orang
5 Fisiotherafis - 2 orang
6 Nutrisionis - 2 orang
7 Kesling 1 orang -
8 Rekammedis - 2 orang
TOTAL 11 orang 27 orang

D. TENAGA NON KESEHATAN

No JENIS SDM ORGANIK PHL


1 Sarjana Hukum 3 orang -
2 Sarjana Ekonomi 2 orang 3 orang
3 Sarjana komputer - 1 orang
3 SMA Sederajat 20 orang 34 orang
4 SMP dan SD 1 orang 12 orang
TOTAL 26 orang 50 orang

Total personel RS Bhayangkara Jambi sebanyak 319 Orang terdiri dari :

1. Organik (Polri dan ASN) : 72 Orang


2. PHL : 180 Orang
3. Dokter Mitra (Dokter Umum dan Spesialis) : 58 Orang

III. Fasilitas Rumah Sakit Bhayangkara

6
a. FASILITAS KESEHATAN

1. Ruang rawat inap kapasitas 101 tempat tidur;


2. Ruang kamar bersalin
3. Rawat Inap;
4. Poliklinik Spesialis :
 Spesialis Penyakit Dalam
 SpesialisKebidanan dan Kandungan
 Spesialis Bedah
 Spesialis Jiwa
 Spesialis Anak
 Spesialis THT
 Spesialis Paru
 Spesialis Mata
 Spesialis Saraf
 Spesialis Kulit dan Kelamin
 Spesialis Rehab Medik
 Spesialis Urologi
 Spesialis Radiologi
 Spesialis Bedah Mulut
 Spesialis Konservasi
 Spesialis Jantung
 Spesialis Paru
5. Kemoterapi;
6. Hemodialisa (cuci darah);
7. Fisioterapi
8. Audiometri
9. Spirometri
10. ICU / ICCU
11. Dokpol
 Visum
 Otopsi
 Keslap (kesehatan lapangan)
 Rawat tahanan

7
 Food safety
 IPWL
 Rapid tes narkoba dll.
12. Konsultasi Gizi;
13. Unit PPT;
14. Instalasi Gawat Darurat (IGD);
15. Kamar operasi;
16. Medical Cek Up.
17.
b. FASILITAS PENUNJANG
1. Laboratorium 24 jam
2. EKG
3. Treadmill
4. Radiologi 24 Jam
 MSCT / CT-SCAN
 USG
 Rontgen
5. Apotik 24 jam
6. Ambulance
7. Medical record / rekam medis
8. BPJS Center
9. Foto copy

BAB III

8
VISI DAN MISI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA JAMBI

VISI :

“Terwujudnya Rumah Sakit Bhayangkara Jambi yang profesional, modern dan


terpercaya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan dukungan kedokteran
Kepolisian”.

MISI :

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna dengan mengutamakan


keselamatan dan kenyamanan pasien;

2. Melaksanakan dukungan kedokteran kepolisian yang professional dalam rangka


menunjang tugas pokok kepolisian;

3. Meningkatkan kemampuan, profesionalisme dan kesejahteraan personel;

4. Mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit yang sesuai dengan


perkembangan ilmu dan teknologi.

9
BAB IV

STRUKTUR RS BHAYANGKARA JAMBI

10
BAB V

URAIAN JABATAN

Uraian Jabatan Kepala Instalasi

Nama Unit Kerja : Instalasi Laboratorium

Nama Jabatan : Kepala Instalasi Laboratorium

Misi Jabatan

Tercapainya pengelolaan pelayanan laboratorium yang efektif dan


efisien dengan kualitas optimal dalam mencapai Visi, Misi Rumah
Sakit dan Laboratorium.

Pengertian

Seorang tenaga professional yang diberi tugas dan tanggung jawab


terhadap seluruh kegiatan pelaksanaan pelayanan laboratorium di
Rumah Sakit Bhayangkara yang efektif dan efisien.

Hasil Kerja

1. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di


laboratorium
2. Kinerja unit dan mutu pelayanan
3. Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium
4. Usulan program pendidikan dan pelatihan.
5. Melakukan supervisi di laboratorium
6. Melakukan penilaian terhadap kinerja dan kompetensi bawahan
yang berada dibawah tanggungjawabnya.
7. Memperhatikan kesejahteraan staf yang berada dibawah
tanggung jawabnya, untuk meningkatkan semangat kerja.
8. Menampung dan memberikan solusi mengenai keluhan atau
komplain dari pasien yang tidak dapat diatasi oleh bawahannya.

11
Persyaratan dan Kualifikasi

1. Pendidikan yaitu minimal S1 Kedokteran (Spesialis Patologi


Klinik).
2. Pengalaman minimal 5 tahun.
3. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek
(SIP)
4. Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa, dan mampu
berkomunikasi dengan baik.
5. Sehat, jujur, disiplin dan bertanggung jawab
Fungsi

Bertindak sebagai koordinator pelaksanaan dan pengembangan


pelayanan laboratorium rumah sakit dan pelayanan pendidikan serta
memfasilitasi penelitian di unit laboratorium.
Kedudukan

Membawahi : Penanggung Jawab Instalasi Laboratorium

Uraian Kerja

1. Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan


laboratorium.
2. Merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan
kegiatan pelayanan laboratorium rumah sakit, pelayanan
pendidikan dan penelitian dilaboratorium.
3. Mengkoordinasikan dan memelihara administrasi pelayanan,
keuangan, informasi, promosi dan pemasaran sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
4. Mengevaluasi dan membuat laporan tahunan dan laporan berkala.
5. Memberikan pembinaan administrasi, pelatihan dan manajemen
kepada seluruh staf laboratorium.

12
Tanggung Jawab

Bertanggung jawab kepada Karumkit atas kelancaran


pelaksanaan dan pengembangan pelayanan laboratorium rumah
sakit dan pelayanan pendidikan, pelatihan serta penelitian di
laboratorium.

Wewenang

1. Menentukan keputusan menyangkut kebijaksanaan pelayanan


dan pengembangan laboratorium.
2. Mengusulkan program-program yang berkaitan dengan pelayanan
dan pengembangan laboratorium kepada Karumkit.
3. Mengusulkan tambahan prasarana dan sarana sesuai dengan
kebutuhan laboratorium.
4. Mengadakan pertemuan koordinasi sedikitnya sekali setiap bulan.
5. Memberikan teguran terakhir kepada staf yang melakukan
pelanggaran dan mengembalikan staf yang bersangkutan kepada
Karumkit bila teguran terakhir tidak diindahkan.

Uraian Jabatan Kepala Ruangan

Nama Unit Kerja : Instalasi Laboratorium

Nama Jabatan : Kepala Ruangan Laboratorium

Misi Jabatan

Bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan di unit


laboratorium dan memelihara kerjasama yang harmonis dengan unit
lain dan seluruh staf laboratorium.

13
Pengertian

Seseorang yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam


mengkoordinir kegiatan pelayanan laboratorium Rumah Sakit
Bhayangkara.

Hasil Kerja

1. Membuat laporan pasien laboratorium


2. Standar Prosedur Operasional di Instalasi Laboratorium
3. Membuat daftar dinas staf laboratorium
4. Mengawasi kinerja analis laboratorium
5. Merencanakan/ menyusun kebutuhan logistik laboratorium.
6. Menvalidasi hasil pemeriksaan sebelum ditandatangani oleh
dokter.
Persyaratan dan Kualifikasi

1. Kemampuan Teknis :
a. Pendidikan minimal D III Analis dengan pengalaman kerja
minimal 5 tahun.
b. Mampu mendeteksi perubahan kondisi Alat/Reagent
c. Mampu menguji kelayakan alat dan mengkalibrasi alat dan
reagent
d. Mampu memilih reagensia dan metode analisa
e. Mampu menilai kualitas spesimen
f. Mampu mengerjakan prosedur dalam pemantapan mutu
g. Memiliki kemampuan pengadaan dan perencanaan reagent
laboratorium
h. Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa, dan mampu
berkomunikasi dengan baik.
i. Memahami sistem dan prosedur pelayanan unit laboratorium
2. Kemampuan Manajerial :
a. Memiliki kemampuan untuk melakukan tugas dan fungsi
manajemen sebagai Penanggung jawab ruangan Laboratorium

14
b. Memiliki jiwa kepemimpinan
c. Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat
d. Mampu berkomunikasi dan menjalin kerjasama yang baik
dengan berbagai pihak
e. Mampu memberikan motivasi dan membangun etos kerja
dengan karyawan
f. Mampu mengelola konflik dan keluhan
Fungsi

Bertindak sebagai supervisi pelaksanaan kegiatan pelayanan laboratorium.

Kedudukan

Membawahi :

1. Administrasi Laboratorium
2. Penanggung Jawab Alat
Uraian Kerja

1. Memimpin dan mengelola Instalasi Laboratorium untuk


pencapaian Visi, Misi Rumah Sakit dan Laboratorium.
2. Memimpin dan mengembangkan SDM di Instalasi Laboratorium.
3. Membina hubungan baik internal dan eksternal laboratorium.
4. Penyelenggaraan tugas-tugas lain agar pelayanan laboratorium
berjalan baik dan lancar.
5. Memvalidasi hasil yang sudah divalidasi oleh analis laboratorium.
6. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengendalian dan evaluasi (POACE) dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi Instalasi laboratorium.
7. Mengatur, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan di laboratorium
secara rutin serta pelaksanaan dinas kerja staf bawahannya.
8. Berkoordinasi dengan unit terkait baik rawat inap maupun rawat
jalan.

15
9. Mengatur dan mengadakan evaluasi terhadap kinerja analis
laboratorium melalui pertemuan internal setiap sekali dalam
sebulan, dan membuat dokumentasinya.
10. Mengajukan kalibrasi dan maintenance alat laboratorium dan
membuat dokumentasinya.
11. Melaksanakan tugas-tugas lain dari atasan.
12. Memberikan laporan tertulis secara berkala (harian, bulanan,
tahunan) terdiri dari :
a. Laporan jumlah pemeriksaan laboratorium harian
b. Laporan jumlah pemeriksaan laboratorium bulanan
c. Laporan pendapatan bulanan laboratorium
d. Laporan pemeriksaan rawat jalan dan rawat inap bulanan
e. Laporan pemeriksaaan rujukan keluar
Tanggung Jawab

1. Terhadap upaya pencapaian Visi dan Misi Rumah Sakit.


2. Terhadap pelayanan instalasi laboratorium yang unggul.
3. Terhadap pengembangan pelayanan instalasi laboratorium.
4. Terhadap kebenaran, ketepatan dan keakuratan laporan kinerja
unit laboratorium.
5. Terhadap kinerja staf instalasi laboratorium.
6. Terhadap kebenaran penilaian kinerja staf instalasi laboratorium.
7. Terhadap kelengkapan, ketersediaan dan kualitas sarana,
prasarana dan peralatan (SPP) instalasi laboratorium.
8. Terhadap komunikasi dan kerjasama dengan unit-unit kerja yang
terkait langsung dan tidak langsung dengan pelayanan instalasi
laboratorium.
Wewenang

1. Menyetujui/menolak ijin/cuti staf bawahannya.


2. Menyetujui/menolak kerja lembur staf bawahannya.
3. Membina/membimbing staf bawahannya khususnya staf baru.
4. Menetapkan nilai prestasi kerja staf bawahannya.

16
5. Memberikan teguran secara lisan terhadap staf bawahannya.
6. Mengajukan permintaan barang-barang keperluan instalasi
laboratorium kepada pihak terkait sesuai prosedur yang berlaku.
7. Menetapkan/menyetujui suatu tindakan yang dianggap perlu
dilakukan dalam suatu keadaan tertentu.
Hubungan Kerja

Internal : Perihal :
1. Laboratorium Kegiatan Operasional Laboratorium
2. Instalasi Rawat Jalan Permintaan pemeriksaan
3. Instalasi Gawat Darurat laboratorium
4. Instalasi Rawat Inap Permintaan pemeriksaan
5. VK/OK laboratorium
6. Penunjang Medis Lainnya Permintaan pemeriksaan
laboratorium
Eksternal : Permintaan pemeriksaan
1. Laboratorium Rujukan laboratorium
Permintaan pemeriksaan
laboratorium
Merujuk pemeriksaan yang tidak
bisa dikerjakan dilaboratorium
Rumah Sakit Bhayangkara

Uraian Jabatan Administrasi

Nama Unit Kerja : Instalasi Laboratorium

Nama Jabatan : Administrasi

Misi Jabatan

Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan administrasi


laboratorium.

17
Pengertian

Seseorang yang ditugaskan di Instalasi Laboratorium sebagai


administrator yang membantu untuk membuat dokumentasi dan
melengkapi berkas-berkas di Instalasi Laboratorium.

Hasil Kerja

1. Kesiapan Formulir
2. Laporan Kehadiran Staf
3. Usulan permintaan ATK Rutin
4. Mengajukan kebutuhan logistik
Persyaratan dan Kualifikasi

1. Pendidikan minimal D III Analis Kesehatan


2. Pengalaman kerja minimal 1 tahun.
Fungsi

Bertindak selaku administrasi dibawah supervisi penanggung jawab


ruangan laboratorium
Uraian Kerja

1. Merencanakan dan mengelola administrasi logistik laboratorium


2. Menangani sistem pencatatan dan distribusi surat masuk dan
surat keluar.
3. Atas persetujuan kepala unit menentukan kontrak kerjasama
dengan rekanan berdasarkan perbandingan harga produk/reagen
yang digunakan.
4. Membuat laporan pemakaian reagen mingguan dan bulanan
5. Membuat laporan permintaan reagen mingguan dan bulanan
6. Membuat laporan Inventaris alat dilaboratorium
7. Membuat laporan stock alkes dan barang habis pakai setiap bulan
8. Mengexpedisikan semua hasil pemeriksaan laboratorium.

18
Tanggung Jawab

Bertanggung jawab terhadap semua pencatatan/ dokumentasi jenis


pemeriksaaan dan hasil pemeriksaan pasien.

Wewenang

1. Menentukan prioritas kebutuhan/permintaan dari seksi/sub unit


pelayanan baik dari segi keuangan maupun logistik.
2. Atas persetujuan kepala unit, meminta pertanggung jawaban
penanggung jawab ruangan atas penggunaan alat/reagen dan
bahan habis lainnya.
Hubungan Kerja

Internal : Perihal :
1. Laboratorium
Kelengkapan kebutuhan logistik
laboratorium
Permintaan kebutuhan ATK
2. Gudang Umum
laboratorium

Eksternal :
Informasi lengkap tentang produk
1. Supplier reagent
reagent laboratorium
laboratorium

Uraian Jabatan Penanggung Jawab

Nama Unit Kerja : Instalasi Laboratorium

Nama Jabatan : Penanggung Jawab Alat (Hematologi, Kimia


Klinik, Immunoserologi)

19
Pengertian

Seseorang yang diberi tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan
kemampuan keahliannya untuk mengawasi kerja alat yang mampu
troubleshooting.

Persyaratan dan Kualifikasi

1. Pendidikan minimal D III Analis Kesehatan.


2. Pengalaman kerja minimal 1 tahun.
Fungsi

Bertindak sebagai koordinator pemakaian alat-alat pemeriksaan di


laboratorium sesuai dengan hak dan tanggung jawab masing- masing.
Uraian Kerja

1. Melengkapi semua kebutuhan persiapan alat sebelum digunakan.


2. Memastikan dan mengawasi kelancaran pemakaian alat setiap
hari.
3. Mengawasi kontrol dan melaksanakan pemantapan mutu internal
setiap hari.
4. Mengawasi pelaksanaan maintenance harian dan melakukan
maintenance mingguan dan bulanan alat.
5. Mendapat solusi permasalahan yang timbul pada alat jika ada
(Troubleshooting).
6. Membimbing karyawan baru selama masa orientasi pengenalan
alat/instrument.
7. Membuat laporan pemakaian reagent dan alkes kebutuhan alat.
8. Kemampuan teknis :
a. Memahami prinsip kerja Alat/Instrumen dengan benar.
b. Bisa mendeteksi secara dini perubahan kondisi kerja
Alat/Instrumen.
c. Bisa menjalankan maintenance harian, mingguan, bulanan
Alat / Instrumen dengan benar.

20
d. Bisa mendeteksi dan mengatasi jika terjadi trouble pada
Alat/Instrumen.
e. Bisa menjalankan QC, mereview hasil QC dan merekap
semua hasil QC.
f. Bertanggung jawab penuh terhadap semua kebutuhan
Alat/Instrumen (Calibrator,QC, Reagent, dan kebutuhan
lainnya untuk maintenance)

Tanggung Jawab

Bertanggung jawab kepada kepala laboratorium dan penanggung


jawab ruangan laboratorium atas kelancaran dan kualitas hasil
pelayanan laboratorium di bidang Hematologi, kimia klinik,
immunoserologi.
Wewenang

1. Meminta fasilitas kebutuhan alat yang diperlukan untuk


pelaksanaan pelayanan.
2. Mengusulkan perbaikan/ penggantian sarana atau alat yang
dianggap bermasalah.
3. Mengusulkan pengadaan alat baru untuk tes jika diperlukan.
Hubungan Kerja

Internal : Perihal :
1. Laboratorium
1. Memastikan kelancaran
operasional alat mengerjakan
sampel
2. Kelengkapan data maintenance
alat
3. Kelengkapan data hasil QC dan
Eksternal :
calibrasi

21
Menghubungi teknisi jika alat
1. Teknisi Alat mengalami trouble / tidak bisa
running

Uraian Jabatan Analis

Nama Unit Kerja : Instalasi Laboratorium

Nama Jabatan : Analis Laboratorium

Pengertian

Seseorang yang diberi tugas dan tanggung jawab sebagai tenaga


pelaksana semua kegiatan pemeriksaan dan pengambilan sampel unit
laboratorium.
Persyaratan dan Kualifikasi

1. Pendidikan minimal SMAK / D III Analis


2. Pengalaman kerja minimal 1 tahun.
3. Memiliki kemampuan teknis :
a. Mampu mengambil sampel/ spesimen.
b. Mampu menggunakan sistem komputer rumah sakit.
c. Mampu mengoperasikan/ menjalankan alat dengan benar
sesuai dengan prosedur kerja alat.
d. Mampu menilai kualitas spesimen.
Fungsi

Bertindak sebagai tenaga pelaksana di Instalasi Laboratorium sesuai


dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Uraian Kerja dan Tanggung Jawab

1. Menangani, memproses dan melaksanakan pemeriksaan


laboratorium sehingga pelayanan laboratorium untuk pasien rawat
jalan dan pasien rawat inap berlangsung dengan baik dan lancar.

22
2. Merencanakan dan memproses pemeriksaan laboratorium sesuai
dengan standard yang telah di tentukan.
3. Mempersiapkan perlengkapan sampling (sesuai dengan
kebutuhan).
4. Menerima formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dan
menyesuaikannya dengan data pasien.
5. Melakukan pengambilan, pengumpulan, dan pengelolaan
spesimen untuk pemeriksaan.
6. Mengambil sampel darah pasien baik pasien rawat jalan maupun
pasien rawat inap.
7. Menangani spesimen (Labelin, penyimpanan, pengiriman).
8. Memastikan sampel darah yang diambil sesuai dengan kriteria
darah yang akan diperiksa.
9. Melakukan pemeriksaan specimen.
10. Mengetik hasil pemeriksan specimen.
11. Bertanggung jawab menjaga keamanan, kebersihan, dan
kenyamanan lingkungan kerja.
12. Selalu menjaga kebersihan dan kerapian ruang laboratorium.
13. Bertanggung jawab untuk mengoperkan/ mengamprahkan
pekerjaan yang belum selesai dikerjakan pada dinas selanjutnya.
14. Bertanggung jawab menerima dan menyelesaikan operan/
amprahan pekerjaan yang belum selesai dari dinas sebelumnya.
Wewenang

1. Ketepatan identitas pasien.


2. Ketepatan dalam jenis pemeriksaan.
3. Menolak specimen pemeriksaan yang tidak sesuai dan tidak
memenuhi syarat pemeriksaan laboratorium.

23
Hubungan Kerja

Internal : Perihal :
1. Laboratorium
1. Ketepatan identitas pasien dan
jenis pemeriksaan serta jenis
sampel
2. Ketepatan pengetikan hasil

2. Instalasi Rawat Jalan


3. Instalasi Gawat Darurat Kegiatan Operasional sampling
4. Instalasi Rawat Inap
Kegiatan Operasional sampling
5. VK/OK
Kegiatan Operasional sampling

Kegiatan Operasional sampling

24
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA

Tata hubungan kerja adalah suatu rangkaian yang diatur dalam


pengelolaan untuk kelancaran dalam melayani didalam rumah sakit
bhayangkara berikut adalah pola hubungan kerja unit rikkes dengan
unit lain didalam rumah sakit;

IGD

RANAP RAJAL

LABORATORIUM

Bagan 7.1
Pola Hubungan Kerja Ruangan

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan


merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan
dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan
organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan
dengan perangkat keilmuan yang beragam, berinteraksi satu sama lain.
Berikut adalah tata cara pelayanan laboratorium dengan unit lain yang
terkait di lingkungan Rumah sakit.

25
1. Laboratorium dengan IGD dan pasien rawat jalan
a. Menerima blanko permintaan pemeriksaan dari IGD, poliklinik,
pasien umum dan dinas yang di bawa oleh pasien.
b. Setelah pasien menyelesaikan administrasi baru dilakukan tindakan
terhadap pasien.
c. Memberikan hasil pemeriksaan laboratorium ke pasien.

2. Laboratorium dengan ruang perawatan


a. Menerima blanko permintaan pemeriksaan yang di bawa oleh
petugas ruangan ke laboratorium.
b. Petugas sampling laboratorium mengambil sampling ke ruangan-
ruangan sesuai dengan permintaan pemeriksaan petugas rawat
inap.
c. Petugas ruangan rawat inap mengambil hasil pemeriksaan
laboratorium.

3. Laboratorium dengan administrasi


a. Petugas laboratorium menghitung besarnya biaya pemeriksaan
sesuai dengan blanko permintaan pemeriksaan.
b. Pasien menyelesaikan biaya administrasi di loket pembayaran
kemudian pasien kembali ke laboratorium.
c. Dilakukan tindakan terhadap pasien.
d. Untuk pasien dinas langsung dilakukan tindakan oleh petugas
laboratorium tanpa menyelesaikan administrasi
4. Laboratorium Dengan Logistik
a. Petugas laboratorium membuat daftar permintaan barang yang
dibutuhkan dengan diketahui oleh kepala ruangan.
b. Permintaan diakukan tertulis dan dibuat dua rangkap.
c. Permintaan dilakukan pada hari-hari yang tel;ah ditetapkan.
d. Setelah formulir permintaan di setujui oleh bagian pelayanan,
kemudian diantar kebagian logistic.

26
e. Bagian logistic akan memesan dan menyioapkan permintaan
barang tersebut.
f. Setelah permintaan terpenuhi, petugas yang bertanggung jawab
memasukkannya kedalam buku inventaris alat.

27
BAB VII

POLA KETENAGAAN LABORATORIUM

ACUAN POLA KETENAGAAN RS BHAYANGKARA :

KEBUTUHAN MINIMAL SDM KESEHATAN RS TIPE C BERDASARKAN


LOKAKARYA NASIONAL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SDM KESEHATAN TAHUN 2014

Dalam upaya mempersiapkan tenaga di Instalasi Laboratorium


yang handal, maka perlu kiranya melakukan kegiatan penyediaan dan
mempertahankan sumber daya manusia yang tepat di Instalasi
Laboratorium.

Atas dasar tersebut maka diperlukan adanya perencanaan sumber


daya manusia yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran
tenaga sehingga bisa mendayagunakan tenaga tersebut seefektif mungkin
dan pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah tenaga yang
sesuai dengan kebutuhan. Adapun kualifikasi tenaga yang dibutuhkan di
Instalasi Laboratorium adalah sebagai berikut :

Jumlah Yang
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
K.butuh ada

Kepala Instalasi Dokter Spesialis STR / SIP 1 orang 1 orang


Laboratorium Patologi Klinik

Penanggung DIII - Analis STR / SIP 1 orang 1 orang


Jawab Ruangan Kesehatan

Administrasi S1 - Sistem Informasi - 1 orang -

Penanggung DIII - Analis STR / SIP 19 12


Jawab Alat Kesehatan orang orang

Analis DIII - Analis STR / SIP


Laboratorium Kesehatan dan SMK

28
– Analis Kesehatan

Pola ketenagaan di Instalasi Laboratorium mengacu pada prinsip


perhitungan rumus ISN (Indicator Staffing Needs), secara rinci disajikan
di bawah ini :

Rumus :
Beban kerja dalam 1 tahun
Kebutuhan Tenaga = Waktu kerja yang tersedia per tahun Faktor
yang mempengaruhi
kebutuhan tenaga :

1. Jumlah hari dalam 1 tahun = 365 hari (a)


2. Jumlah hari kerja dalam 1 tahun= 303 hari (b)
b = 365 – (Jumlah hari minggu dalam 1 tahun ditambah hari libur
nasional)
3. Jumlah jam kerja per hari = 7 jam
4. Jumlah hari kerja efektif = 279
279 = Jumlah hari kerja dalam 1 tahun – cuti/izin
5. Jumlah hari kerja efektif = 5.3 jam (e)

e= e=
Jumlah hari kerja efektif x Jumlah jam kerja per hari 279 x7
Jumlah hari kerja dalam 1 tahun 365

6. Waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas (h)


Rumus =
axh
bxe
Berdasarkan rumus yang ada maka
perhitungan kebutuhan tenaga di Instalasi Laboratorium adalah :
1. Kepala Instalasi Laboratorium
a = 365 hari
b = 303 hari
e = 5.3 jam

29
h = 6 jam
Kebutuhan tenaga = 365 x 6
303 x 5.3

= 1.3 dibulatkan menjadi 1 orang


2. Penanggung Jawab Ruangan Laboratorium
a = 365 hari
b = 303 hari
e = 5.3 jam
h = 6 jam
Kebutuhan tenaga =
365 x 6
303 x 5.3

= 1.3 dibulatkan menjadi 1


orang

3. Penanggung Jawab Alat Dan Analis Pelaksana


a = 365 hari
b = 303 hari
e = 5.3 jam
h = 84 jam
Kebutuhan tenaga =
365 x 84
303 x 5.3
= 19 orang
4. Tenaga Administrasi
a = 365 hari
b = 303 hari
e = 5.3 jam
h = 6 jam
Kebutuhan tenaga = 365 x 6
303 x 5.3

= 1.3 dibulatkan menjadi 1 orang

30
Kesimpulan : Analis pelaksana di laboratorium RS Bhayangkara
kurang 7 orang

BAB VIII

KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi dilaksanakan pada setiap pegawai baru dan rotasi


personil di rumah sakit Bhayangkara dalam meningkatkan pemahaman
terhadap Prosedur Kerja di Instalasi laboratorium.
Analis baru umumnya adalah analis yang sudah lulus dari pendidikan
yang belum mengenal lingkungan kerja serta peraturan atau kebijakan
yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara Jambi.

9.2. SELEKSI (PENYARINGAN)

Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar,sehingga Instalasi


Laboratorium dapat memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan
yang diinginkan.

Tahapan seleksi terdiri dari :

1. Umum
a. Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang
diselenggarakan oleh pihak rumah sakit
2. Khusus
a. Setelah pelamar lulus proses seleksi umum maka para pelamar
diseleksi secara khusus oleh Instalasi Laboratorium. Proses
seleksi yang dilakukan oleh Kepala Instalasi Laboratorium. Proses
seleksi yang dilakukan di Instalasi Laboratorium ini menyakut
pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan tugas
pelayanan laboratorium.
Bentuk tes yang dilakukan bagi calon karyawan Instalasi Laboratorium,
terdiri dari :

1. Tes Tertulis

31
2. Tes Wawancara
3. Tes Kesehatan
9.3. PROGRAM ORIENTASI

Dalam melaksanakan tugasnya, pegawai di Instalasi Laboratorium


harus mampu bekerja secara sistematis, detail, dan memiliki insiatif yang
tinggi dalam pelaksanaan pelayanan laboratorium. Untuk itu sebelum
melaksanakan tugas di Instalasi Laboratorium, pegawai yang akan
ditugaskan harus mengetahui sarana dan prasarana yang ada dan
mematuhi tata laksana dan tugas-tugas yang ada di Instalasi
Laboratorium.

9.3.1. Sasaran

a. Analis Laboratorium yang baru yang akan ditempatkan di Instalasi


Laboratorium
b. Tenaga baru yang dipindah tugaskan dari unit kerja lain ke unit
kerja Laboratorium.
9.3.2. Tujuan

a. Tujuan Umum
Adapun yang menjadi tujuan umum dari pelaksanaan orientasi
adalah tenaga baru dapat melaksanakan tugasnya di Instalasi
Laboratorium sesuai dengan uraian tugas, tanggung jawab, dan
wewenangnya.

b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan orientasi di Instalasi Laboratorium diharapkan
tenaga baru mampu :

1) Mengetahui alur kerja di Instalasi Laboratorium


2) Mengetahui form-form yang digunakan di Instalasi
Laboratorium
3) Mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan di Instalasi
Laboratorium dan cara kerja alat

32
4) Mengetahui tata kerja dan SPO yang ada di Instalasi
Laboratorium.

Kegiatan dan Alokasi Waktu

Orientasi dilaksanakan oleh tenaga kerja baru maupun tenaga kerja


yang baru dipindahkan ke Instalasi Laboratorium secara efektif
selama kurang lebih 3 (tiga) bulan dengan jadwal sebagai berikut :

33
Waktu Materi Metode Penanggungjawab

Bulan I

Orientasi Umum

Minggu I  Profile Rumah Sakit Ceramah Bagian


 Struktur Organisasi RS Kepegawaian
Ceramah
Bhayangkara
Bagian
 Peraturan Rumah Sakit
Kepegawaian
 Perkenalan Lingkungan
RS Ceramah
 Kesehatan dan Karyawisat Bagian
Keselamatan Kerja a Kepegawaian
 Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Ceramah Bagian
(PPI) Kepegawaian

Ceramah Komite K3RS

Ceramah Komite PPI

Tim KPRS

Orientasi Khusus : Untuk Tenaga Analis Laboratorium

Minggu I  Pengenalan karyawan Karyawisat Penangung Jawab


laboratorium a Ruangan
(Selama 2 Laboratorium
 Pengenalan peraturan
Hari)
kerja di Instalasi
Laboratorium Ceramah
 Pemberitahuan tugas
yang harus dikerjakan
selama masa orientasi Ceramah
 Pengenalan tugas
tanggung jawab setiap
shift selain mengerjakan
pasien
Ceramah

 Pengenalan Unit Ceramah Penangung Jawab


laboratorium serta Ruangan

34
bagian -bagiannya Laboratorium
 Pengenalan alat - alat
yang ada digunakan
dilaboratorium Ceramah
 Pengenalan jenis
pemeriksaan yang
dikerjakan
dilaboratorium dan
pemeriksaan yang Ceramah
dirujuk
Minggu I  Membersihkan peralatan Praktek Penangung Jawab
(hari dilaboratorium Ruangan
berikutnya) –  Melengkapi kebutuhan Laboratorium
Minggu IV mengambil sampel

 Belajar mengambil
sampel darah
 Membuat sediaan apus
darah
 Memeriksa urine rutin
dan sedimen urine
 Memeriksa faeces rutin
 Memeriksa sputum
Bulan II

Minggu I  Sampling/mengambil Praktek Analis yang


darah bertugas dan
 Latihan menggunakan Penanggung Jawab
alat Kimia Darah Alat
 Latihan menjalankan
maintenance harian alat
Minggu II  Sampling/mengambil Praktek Analis yang
darah bertugas dan
 Latihan menggunakan Penanggung Jawab
alat Hematologi Alat
 Latihan menjalankan
maintenance harian alat
Minggu III  Sampling/mengambil Praktek Analis yang
darah bertugas dan
 Latihan menggunakan Penanggung Jawab
alat Immunoserologi Alat
 Latihan menjalankan
maintenance harian alat

35
Minggu IV  Sampling/ mengambil Praktek Analis yang
darah bertugas dan
 Latihan menginput hasil Penanggung
ke sistem/ komputer Ruangan
 Latihan menjalankan Laboratorium
maintenance harian alat
Bulan III

Minggu I –  Sampling/mengambil Praktek Penanggung Jawab


Minggu II darah Ruangan
(2 minggu)  Latihan menjalankan QC Laboratorium
 Latihan review hasil QC
 Latihan mengkalibrasi
reagent
 Latihan review data
kalibrasi

Minggu III-  Sampling/mengambil Praktek Analis yang


Minggu IV darah bertugas dan
 Belajar kerja sendiri Penanggung Jawab
(2 minggu) Ruangan
tanpa dipandu tetapi
supervisi Laboratorium

Orientasi Khusus : Untuk Tenaga Administrasi

Bulan I – Bulan II – Bulan III

Minggu I  Pengenalan karyawan Karyawisat Penangung Jawab


laboratorium a Ruangan
(Selama 1 Laboratorium
 Pengenalan peraturan
Hari)
kerja di Instalasi
Laboratorium Ceramah
 Pemberitahuan tugas
yang harus dikerjakan
selama masa orientasi Ceramah
 Pengenalan tugas
tanggung jawab

Ceramah

Minggu I-  Pengenalan Unit Ceramah / Penangung Jawab

36
Minggu IV laboratorium serta Praktek Ruangan
(Bulan I)- bagian – bagiannya Laboratorium
Minggu II  Pengenalan alat – alat
(Bulan II) yang ada digunakan di
laboratorium beserta
dengan kebutuhan alat
(jenis reagent,
Calibrator, QC)
 Pengenalan Alkes dan
barang habis pakai
dilaboratorium
 Pengenalan alur kerja
pemesanan barang
alkes dan reagent
Minggu II  Membuat data barang - Praktek Penangung Jawab
(Bulan II) – barang Inventaris Ruangan
Minggu II  Mencatat data barang – Laboratorium
(Bulan III) barang alkes BHP dan
reagent ke buku besar
 Mengerjakan
pengurangan stok
barang alkes di sistem
 Membuat laporan
Logistik manual

Minggu III  Membuat expedisi surat Praktek Penangung Jawab


(Bulan III) masuk dan keluar Ruangan
 Membuat expedisi hasil Laboratorium
pemeriksaan
Laboratorium
 Membuat laporan logistik
mingguan dan bulanan
dengan computer
Minggu IV  Bekerja sendiri tanpa Praktek Penangung Jawab
(Bulan III) dipandu tetapi supervisi Ruangan
Laboratorium

37
Penilaian karyawan menjadi karyawan di Instalasi laboratorium Rumah
Sakit Bhayangkara dilakukan dengan cara : calon karyawan tersebut diharuskan
menjalani masa percobaan terlebih dahulu selama 3 bulan apakah mampu atau
tidaknya menjadi karyawan.

Peningkatan Kompetensi SDM


Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi laboratorium Rumah Sakit
Bhayangkara, maka diperlukan pembinaan dan pengembangan kompetensi
tenaga laboratorium. Pembinaan dan pengembangan kompetensi tenaga
laboratorium dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Tujuan pendidikan dan
pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan
tugas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja.

BAB IX

PERTEMUAN/RAPAT

38
10.1. PENGERTIAN

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.

10.2. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan Laboratorium yang bermutu
di Instalasi Laboratorium.

2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengidentifikasi segala permasalahan, membuat/ menyusun
rencana kerja yang terkait dengan pelayanan Laboratorium.
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait

dengan pelayanan Laboratorium

Subbagrenmin melakukan rapat antara lain :

A. Rapat Rutin

Rapat rutin diselenggarakan pada :

Waktu : Setiap hari Jumat minggu ke III tiap bulan

Jam : 09.00 wib sampai dengan selesai

Tempat : Ruang Instalasi Laboratorium

Peserta : staf Laboratorium

Materi : ˃ Pembahasan masalah yang muncul dan pemecahannya


˃ Evaluasi kinerja dan sosialisasi

B. Rapat Insidentil

39
Diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu yang
perlu dibahas segera.

BAB X

PELAPORAN

Pelaporan

Laporan Harian : Dilakukan tiap hari melalui catatan harianLaboratorium


Laporan Bulanan : Melakukan rekapan dari laporan harian
Laporan Tahunan : Melakukan rekapandari laporan bulanan

Evaluasi

Evaluasi dilakukan terhadap kinerja Instalasi Laboratorium dengan


membuatan laporan tiap bulan dan pelaksanaan indikator mutu laboratorium.

BAB XI

40
PENUTUP

Dengan telah tersusunnya Pedoman Pengorganisasian Instalasi


Laboratorium Rumah Sakit Bhayangkara Jambi, diharapkan dapat dijadikan
sebagai pegangan bagi seluruh staf di Instalasi Laboratorium.

Untuk pemerhati di luar organisasi diharapkan buku ini bisa membantu


mengenal sisi pengorganisasian di Instalasi Laboratorium di Rumah Sakit
Bhayangkara secara singkat.

KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA JAMBI

dr. M. EL YANDIKO, Sp. An. M.M


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 72100635

41

Anda mungkin juga menyukai