BADAN
IKATAN AKUNTAN INDONESIA – JAWA TIMUR
PAJAK LANGSUNG
Wajib Pajak merupakan
o Penanggung jawab secara yuridis formal dalam melunasi pajak
o Penanggung beban pajak secara ekonomis
o Pihak yang dituju UU sebagai pemikul beban pajak (destinaris).
PAJAK PUSAT
Administrasi oleh Pemerintah Pusat → DJP Kemenkeu
Karakteristik Pajak Penghasilan
SELF ASSESSMENT DAN WITHOLDING TAX
o Self Assessment → PPh Badan
o Witholding Tax → PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 4 (2), PPh Pasal 26
TARIF PROGRESIF
o Peredaran usaha s.d. 4,8M → 11%
o Peredaran Usaha lebih dari 4,8M s.d. 50M
Atas bagian s.d. 4,8M : 4,8M/omset x PKP x 11%
Atas bagian lebih dari 4,8M : (omset-4,8M)/omset x PKP x 22%
o Peredaran Usaha lebih dari 50M → 22%
Ketentuan Material dan Formal
KETENTUAN MATERIAL BERSIFAT UMUM
UU PPh beserta peraturan turunannya.
KETENTUAN FORMAL
UU KUP beserta peraturan turunannya.
Latihan
Soal 1
Dari hal-hal berikut ini yang merupakan karakteristik dari pajak penghasilan adalah
a. Pajak objektif
b. Pajak subjektif
c. Pajak tidak langsung
d. Pajak daerah
Soal 2
Dari pernyataan berikut yang menggambarkan bahwa Pajak Penghasilan merupakan pajak subjektif
adalah
a. Kondisi subjek pajak tidak diperhatikan dalam mengenakan besarnya pajak
b. Objek pajak adalah penghasilan yang berasal dari Indonesia dan luar Indonesia
c. Pengenaan pajak dimulai dengan menetapkan subjeknya dulu, baru dicari objeknya
d. Beban ekonomis Pajak Penghasilan bisa dialihkan kepada subjek pajak yang lain
Soal 3
Salah satu karakteristik Pajak Penghasilan adalah pajak langsung. Pernyataan berikut yang
menggambarkan karakteristik tersebut adalah
a. Beban pajak tidak dapat dialihkan kepada pihak lain
b. Pihak yang dituju Undang-Undang untuk dikenakan pajak adalah pembayar penghasilan
c. Dalam pengenaan Pajak Penghasilan sangat memperhatikan kondisi subjek pajaknya.
d. Pengenaan Pajak Penghasilan dimulai dari menentukan subjek pajaknya, baru dicari objeknya.
Soal 4
Salah satu sumber hukum yang mengatur ketentuan formal atas Pajak Penghasilan adalah
a. Tax treaty
b. Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan
c. Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda
d. Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tatacara perpajakan
MATERI 02
IKATAN AKUNTAN INDONESIA – JAWA TIMUR
Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan
usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan
komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan
nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan,
yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk
badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
Definisi BUT
Bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak
bertempat tinggal atau badan yang tidak didirikan dan tidak berkedudukan di Indonesia untuk
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia yang dapat berupa:
a. tempat kedudukan manajemen;
b. cabang perusahaan;
c. kantor perwakilan;
d. gedung kantor;
e. pabrik;
f. bengkel;
g. gudang;
h. ruang untuk promosi dan penjualan;
Definisi BUT
SAAT DIMULAI
Saat badan didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia.
SAAT BERAKHIR
Saat badan dibubarkan
Tidak Termasuk Subjek Pajak Badan
Pusdiklat Pajak merupakan salah satu instansi di bawah Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan,
Kementerian Keuangan. Pusdiklat Pajak merupakan
a. Subjek pajak dalam negeri
b. Subjek pajak badan
c. Bentuk usaha tetap
d. Bukan subjek pajak
Soal 3
Xon Dong, Ltd, sebuah perusahaan yang didirikan dan bertempatkedudukan di Korea Selatan
memenangkan tender dari Pemda DKI untuk memberikan jasa pembersihan Kali Ciliwung. Untuk itu,
Xon Dong mempekerjakan pegawainya untuk membersihkan Kali Ciliwung selama 132 hari di
Jakarta. Xon Dong tersebut merupakan
a. Subjek pajak badan dalam negeri
b. Bentuk usaha tetap
c. Subjek pajak orang pribadi
d. Subjek pajak luar negeri
MATERI 03
IKATAN AKUNTAN INDONESIA – JAWA TIMUR
1
2
PENGHASILAN 3
4
5
Konsep Realisasi
Stelsel dalam Pengakuan Penghasilan
2. Stelsel Akrual
Asas Pemajakan PPh
Berapa penghasilan PT A?
Soal 2
Pasal 4 (1)
Pasal 4 (2)
Pasal 4 (3)
Pasal 4 ayat (1)
1. Hadiah, penghargaan
2. Laba usaha
3. Keuntungan karena penjualan atau pengalihan harta, karena
a. Pengalihan harta kepada perseroan, Persekutuan, dan badan lainnya sebagai
pengganti saham atau penyertaan modal
b. Pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, anggota yang diperoleh
perseroan, Persekutuan, atau badan lainnya
c. Likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan,
pengambilalihan, reorganisasi lainnya.
d. Pengalihan harta berupa hibah, bantuan, dan sumbangan (tidak termasuk
yang dikecualikan)
e. Penjualan atau pengalihan hak penambangan, tanda turut serta dalam
pembiayaan, permodalan dalam Perusahaan pertambangan
Pasal 4 ayat (1)
Data Neraca PT K pada akhir periode 2021 dan 2022 sebagai berikut:
2021 2022
Total Aset 20.000.000.000 22.000.000.000
Total Kewajiban 15.000.000.000 14.000.000.000
Modal 4.500.000.000 4.500.000.000
Laba Ditahan tahun 2021 500.000.000