Anda di halaman 1dari 3

Lampiran 2.

Daftar Panjang Isu Pembangunan Berkelanjutan Hasil Pra Perlingkupan KLHS RTRW Kab Pacitan

No Isu Isu Penting Terkait Uraian Klarifikasi/Verifikasi Isu Penting Terkait


Pembangunan
Berkelanjutan
1 Alih Fungsi Konversi hutan lindung menjadi Sebagian kawasan hutan lindung dikonversi menjadi kawasan permukiman
Lahan Hutan permukiman dan pertanian dan pertanian akibat ketidakjelasan status kepemilikan lahan di kawasan
Deforestasi hutan untuk kawasan hutan lindung. Deforestasi lahan hutan lindung menjadi kawasan
pariwisata pariwisata oleh kelompok masyarakat tertentu tanpa melalui pengawasan
dan pengendalian dari pemerintah daerah
2 Pengendalian Degradasi lingkungan kawasan Tidak terdapat strategi pengelolaan dan penetapan kawasan karst sebagai
Pemanfaatan lindung geologi – kawasan karst kawasan lindung di RTRW Kabupaten Pacitan menyebabkan pemanfaatan
Ruang Kawasan kelas I lahan di kawasan karst tersebut didominasi oleh kawasan budidaya
Karst Kelas I
3 Perubahan Pembangunan kawasan industri pada Terdapat kecenderungan perubahan lahan pada kawasan lindung sempadan
Penggunaan kawasan sempadan sungai sungai, sempadan pantai, dan sempadan mata air menjadi kawasan industri
Lahan Kawasan Pembangunan permukiman di dan permukiman masyarakat yang menyebabkan kerusakan ekosistem
Lindung kawasan sekitar mata air setempat dan tercemarnya mata air
4 Pengendalian Pengembangan kawasan Daerah rawan longsor yang tersebar di wilayah Utara-Tengah Kabupaten
Pemanfaatan permukiman dan pertanian pada Pacitan banyak dimanfaatkan sebagai tegalan dan permukiman oleh
Ruang Kawasan kawasan rawan bencana tanah masyarakat setempat.
Rawan Bencana longsor dan gempa bumi
5 Peningkatan Konversi lahan resapan air menjadi Intensitas banjir yang meningkat pada musim penghujan melumpuhkan
Frekuensi Banjir kawasan permukiman dan jaringan transportasi dan kegiatan pariwisata di beberapa kawasan strategis
perdagangan dan jasa pariwisata Kabupaten Pacitan

6 Perubahan Garis Deforestasi kawasan mangrove Deforestasi kawasan mangrove akibat keperluan pembangunan fasilitas
Pantai Akibat penunjang pariwisata menyebabkan peningkatan laju abrasi di beberapa
Abrasi pantai Kabupaten Pacitan
7 Pelayanan di Tidak optimalnya fasilitas kesehatan Tersebarnya lokasi perdesaan ke daerah - daerah terpencil dan kondisi
sistem dan pendidikan di kawasan morfologi sulit dijangkau pelayanan menyebabkan fasilitas kesehatan dan
permukiman perdesaan. pendidikan tidak optimal, dan masih memiliki ketergantungan terhadap
perdesaan belum daerah pusat perkotaan.
optimal
8 Kurangnya Kurangnya cakupan pelayanan air Tidak stabilnya pasok air baku, terutama disebabkan oleh variasi musiman,
pemenuhan air bersih melalui PDAM dan terjadinya penggundulan dan erosi daerah tangkapan air menyebabkan pelayanan air
bersih, DAS tanah longsor akibat DAS kritis. bersih melalui PDAM baru mencapai 60%, dan penebangan hutan yang
kritis dan tidak mengikuti ketentuannya menyebabkan DAS kritis sehingga sering
kekeringan menimbulkan longsor.
9 Rendahnya akses Banyak terjadi kerusakan jalan, Permasalahan jaringan jalan adalah adanya kerusakan jalan akibat medan
internal sebagian longsor di beberapa kawasan desa, yang kritis sehingga rawan longsor dan trase jalan yang curam, dan
besar kecamatan kemacetan di depan pasar sempitnya jalan di depan pasar Arjowinangun, penggunaan badan jalan
Arjowinangun untuk parkir menyebabkan kemacetan di saat hari pasaran Wage dan Legi.
10 Pelayanan Pengelolaan sampah baru dapat Total sampah yang baru dikelola baru sekitar 95 m3/ hari atau 17% dari
penanggulangan dijangkau oleh penduduk yang produk sampah yang dihasilkan oleh penduduk Kabupaten Pacitan.
sampah kurang tinggal di Kota Pacitan Penduduk yang belum terjangkau pelayanan sampah, membuang sampah
memadai ke halaman rumah, tanah kosong, dan membakar sampah di lokasi TPA

11 Pengelolaan Proses ijin pertambangan yang masih Proses ijin pertambangan yang ada di Dinas Pertambangan Provinsi Jatim
tambang yang sulit menghambat kegiatan para pelaku usaha penambangan untuk melakukan
belum optimal kegiatan penambangan dan juga banyak penambang-penambang ilegal,
sehingga potensi tambang Kabupaten Pacitan yang sangat potensial seperti
Uranium, Emas, dan bahan tambang lain kurang memberikan kontribusi
pada peningkatan pendapatan masyarakat yang akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan daerah.
12 Tidak ada Produksi kelapa Kabupaten Pacitan Kabupaten Pacitan memiliki produksi kelapa sebagai komoditi utama
teknologi yang tinggi tidak diimbangi dengan dengan hasil sebesar 13.262,80 Ton dan produktivitas 1.213,76
pengelolaan pengelolaan hasil kelapa, penjualan Kg/Ha/Tahun dijual secara langsung ke pasar tradisional sehingga kurang
pasca panen hanya di pasar tradisional optimal dalam peningkatan pendapatan masyarakat.
kelapa
13 Produktivitas Keterbatasan kemampuan nelayan Nelayan Pacitan masih terbiasa melakukan “one day fishing” dan “one
pembudidayaan Pacitan, keterbatasan sarana dan show fishing” yang hanya beraktivitas di sekitar teluk dan belum memakai
ikan rendah prasarana dan keterbatasan modal. teknologi anjuran. Maraknya penangkapan ikan dengan menggunakan
bahan/alat terlarang seperti bom. Perairan umum belum dikelola secara
optimal.

Anda mungkin juga menyukai