Anda di halaman 1dari 37

Bogor Agricultural University (IPB)

Arahan Pemanfaatan Ruang Kota Banda Aceh Berdasarkan


Kemampuan Lahan Perkotaan
Sylvia Zahara
A156180081
Komisi Pembimbing :
Dr. Ir. Darmawan, MSc
Dr. Boedi Tjahjono, MSc

ILMU PERENCANAAN WILAYAH


SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Jum’at, 16 April 2021 2021
Out Line
3.
1. HASIL DAN
PENDAHULUAN PEMBAHASAN

4.
2. SIMPULAN DAN
METODOLOGI SARAN
PENELITIAN
Latar Belakang
Melayani kegiatan
Pusat Kegiatan
provinsi sebagai pusat
Nasional Ibukota

Menjadi daya Tarik


pergerakan penduduk
Potensi dari luar Banda Aceh
Pusat utama dan
berkembangnya
Sub pusat pelayanan
Banda Aceh Keberadaan Sub-pusat
menjadi perangsang tumbuh
dan berkembangnya Kawasan
permukiman sekitarnya

Pengembangan Dibukanya kembali


KAPET (Kawasan Pelabuhan Bebas Sabang
Pengembangan memicu kegiatan
Ekonomi Terpadu perekonomian meningkat
Peta Sistem Pusat Pelayanan
Perumusan Masalah
Luas lahan Kota Banda Aceh terbatas, hanya
6.136 Km2, sedangkan pertumbuhan penduduk
tinggi (2%)

Luas sisa area yang dapat dimanfaatkan untuk


pembangunan hanya 15%

Kondisi geografis Banda Aceh rawan bencana (angin


puting beliung, banjir, gempa, dan tsunami)
Penggunaan lahan akan menjadi suatu
permasalahan apabila berhubungan
dengan perubahan penduduk terutama
laju pertumbuhan penduduk dan
penyebarannya yang tidak merata
terkhusus pada penggunaan lahan
permukiman
(Wahyudi, 2018).

Daya dukung lahan

Optimalisasi Perkembangan aktivitas


ekonomi masyarakat dan
penggunaan lahan perkembangan penduduk

Keterpaduan perencanaan
tata ruang

(Firdian, 2010)
Kondisi Geologi Kota Banda Aceh

Pulau Sumatera dilalui patahan


aktif yang memanjang dari Banda
Aceh di utara hingga Lampung di Rentan Gempa
dan Longsor
selatan, yang dikenal dengan
Sesar Semangko (Semangko Fault)

Kota Banda Aceh terletak antara


dua patahan, berada pada Plate Rawan
Euroasia dan Australia berjarak Tsunami
sekitar 130km dari garis pantai
barat
Sumber: Master plan NAD-Nias
Kondisi Topografi Kota Banda Aceh

Rata-rata ketinggian
0,80 m dpl
Rentan
genangan
Bentuk permukaan
lahan relative datar
dengan lereng antara
2-8%
Pertanyaan Penelitian

Bagaimana kemampuan
Apakah daya dukung lahan di
lahan di Kota Banda Aceh
Kota Banda Aceh masih
berdasarkan karakteristik
belum terlampaui?
wilayahnya?

Bagaimana arahan
Bagaimana prediksi
pemanfaatan ruang Kota
penggunaan lahan di Kota
Banda Aceh berdasarkan
Banda Aceh selama beberapa
kemampuan daya dukung
tahun terakhir?
lahannya?
Tujuan Penelitian

1 2 3 4

Menganalisis Menganalisis Menganalisis Menyusun


penggunaan kemampuan daya dukung arahan
lahan lahan Kota Banda lahan Kota
eksisting dan Aceh Banda Aceh pemanfaatan
ruang
perubahanny
berbasis daya
a
dukung lahan
di Kota Banda
Aceh
Manfaat Penelitian

Sebagai bahan masukan bagi


pemerintah Aceh dan pengambil
keputusan dan alternative penanganan
masalah pembangunan yang ada di
Kota Banda Aceh

Sebagai bahan pertimbangan bagi


penelitian berikutnya
Kerangka Pemikiran
Banda Aceh sebagai pusat kegiatan nasional
(PKN) di Provinsi Aceh

Pertumbuhan aktivitas perekonomian


Keterbatasan lahan dalam mendukung aktivitas
pembangunan

Peningkatan jumlah penduduk Penurunan kualitas lingkungan

Daya dukung lahan Kondisi kemampuan lahan

Keselarasan dengan RTRW

Strategi/Arahan Pemanfaatan Ruang


Bahan dan Alat
Bahan
Data fisik wilayah,
(1) citra SPOT 6
(2) data kependudukan,
(3) peta penggunaan lahan, dan
(4) pola ruang RTRW

Alat

1) perangkat laptop yang dilengkapi dengan


software pengolahan peta (ArcGIS dan
Idrisi Selva),
2) GPS,
3) kamera digital, dan
4) alat tulis.
Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di


Kota Banda Aceh yang terdiri dari
9 Kecamatan dan 90 Gampong Waktu penelitian dilakukan
Januari 2020 – Januari 2021
Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data
No. • Tujuan Penelitian • Jenis Data • Sumber • Teknik Analisis • Output
Data
1 • Menganalisis  Citra SPOT 7 • LAPAN • Digitasi manual • Peta
penggunaan lahan penggunaan
eksisting dan lahan eksisting
perubahannya (2019)

2 • Menganalisis  Data Fisik • Dinas • Weighted Overlay • Peta


kemampuan lahan (Satuan PUPR Kota Analysis merujuk Kemampuan
Kemampuan Banda Permen PU No.20 Lahan Banda
Lahan) Aceh Thn 2007 Aceh

3 • Menganalisis daya  Data • BPS Kota • SAFE Analysis • Status


dukung lahan kependudukan Banda Keberlanjutan
eksisting hingga  Data luasan Aceh Perkotaan
tahun 2029 lahan terbangun

4 • Merumuskan arahan  Output Tujuan • Bappeda • Deskriptif • Arahan strategi


pemanfaatan ruang 1,2 dan 3 Kota pengembangan
berbasis daya  RTRW Kota Banda wilayah Kota
dukung lahan Banda Aceh Aceh Banda Aceh
Data fisik

Morfologi Kestabilan Drainase Erosi Bencana


lereng alam
Kemudahan Kestabilan Ketersediaan Pembuangan
dikerjakan pondasi air limbah

Land Land Data ketersediaan


use use Satuan kemampuan lahan
2015 2019 lahan
Analisis Analisis SAFE
kemampuan lahan (Sustainable
Pertumbuhan
(Permen PU Accomodation Throgh
Perubahan penduduk
No.20/2007) Feedback Evaluation)
land use
Klasifikasi Kelas
Kemampuan Lahan Daya dukung lahan
berdasarkan Zona kota

Overlay Status keberlanjutan perkotaan

Deskriptif

Overlay dengan RTRW

Strategi/Arahan
Pemanfaatan Ruang
Metode Analisis
Analisis Kemampuan Lahan

Merujuk pada Permen PU No.20/2007

• Overlay
Data-data Fisik
analysis Peta klasifikasi kemampuan lahan
untuk pengembangan Kawasan
Satuan
Kemampuan • Pembobotan Kelas kemampuan lahan untuk
Lahan dikembangkan sesuai fungsi Kawasan

Klasifikasi Kelas Potensi dan kendala fisik


Kemampuan pengembangan lahan
Lahan
Penentuan Kelas Kemampuan Lahan
menurut Permen PU nO.20/2007

No Satuan Kemampuan Lahan Bobot


1. SKL Morfologi 5
2. SKL Kemudahan Dikerjakan 1
3. SKL Kestabilan Lereng 5
4. SKL Kestabilan Pondasi 3
5. SKL Ketersediaan Air 5
6. SKL Terhadap Erosi 3 Diperoleh nilai
7. SKL Untuk Drainase 5 maksimum dan
8. SKL Pembuangan Limbah 0 minimum
9. SKL Terhadap Bencana Alam 5
Perubahan Penggunaan Penggunaan Lahan

1. Validasi Hasil Peta Penggunaan Lahan

2. Membandingkan luas perubahan


penggunaan lahan 2015 dan 2019

3. Memperoleh gambaran penggunaan


lahan di Banda Aceh

Digitasi manual Pengolahan data


Citra SPOT 7 di Ms. Excel
Pertumbuhan Penduduk
Menggunakan metode geometri
(Mantra 2006)

 
𝑷𝒏= 𝑷 0+ ¿
Dimana:
Pn = Prediksi jumlah penduduk (jiwa),
P0 = Jumlah penduduk tahun dasar (jiwa),
r = Laju pertumbuhan penduduk (%), dan
t = Tahun ke-t
Analisis Daya Dukung Lahan Kota
Menggunakan metode SAFE
(Sustainable Accomodation through
Feedback Evaluation) yang dirujuk dari
Kumar (2017)

  𝑭𝑨𝑹
𝑪𝑪= 𝑨𝑼 −(𝑨 𝑵𝑫 + 𝑨 𝑰𝑭 )×
𝑺
Dimana:
CC = Daya dukung lahan kota
AU = Luas wilayah kota
AND = Lahan terbangun + Kawasan lindung
AIF = Luas untuk infrastruktur
FAR = Koefisien lantai bangunan (1/100 m2/KK)
Hasil dan Pembahasan
Perubahan Penggunaan Penggunaan Lahan
1. Validasi Hasil Peta Penggunaan Lahan
Hasil validasi ini menggunakan metode overall accuracy
(confusion matrix table) dengan tingkat keakuratan
mecapai 94% dan dapat dilakukan analisis lebih lanjut.
2. Penggunaan Lahan di Kota Banda Aceh

Penggunaan Lahan di Kota Banda Aceh Penggunaan Lahan di Kota Banda Aceh
Tahun 2015 Tahun 2019
Penggunaan Lahan Kota Banda Aceh Tahun
2015-2019

Luas fasilitas umum, jalan, dan permukiman meningkat,


sedangkan luas hutan, kebun campuran, RTH, sawah, tambak
dan lahan kosong menurun
Analisis Satuan Kemampuan Lahan
Kebutuhan Data dalam Penentuan SKL
Luas Satuan Kemampuan Lahan (SKL)
Kemampuan Lahan Kota Banda Aceh
Arahan Rasio Tutupan Lahan
proporsi lahan terbangun dan lahan tidak terbangun 50% :
50%

proporsi lahan terbangun dengan lahan tidak terbangun 75% :


25%
Daya Dukung Lahan Kota Banda Aceh

  𝟐𝟕𝟎 . 𝟑𝟐𝟏
𝑪𝑪 =5.903,42−(905,26 +1.976,83) ×
2.240,03

𝑪𝑪=364.605 jiwa
 

Jumlah penduduk Kota Banda Aceh tahun 2020 sebanyak 275.365,


sehingga dapat dikatakan daya dukungnya masih Surplus

 Kebutuhan lahan permukim =


= 1.784.800 m2
= 178.48 Ha
Berdasarkan arahan rasio tutupan lahan, luas lahan tersedia =
190,31 Ha, jadi masih tersisa 11,83 Ha untuk dilakukan
pengembangan.
Kesimpulan dan Saran
Satuan kemampuan lahan Kota Banda
Aceh umumnya berada pada kelas 3,
kelas 4 dan kelas 5 yang berarti kondisi
fisiknya baik untuk dilakukan
pengembangan
Kota Banda Aceh terbagi menjadi 2 kelas
pengembangan
• 4.394 Ha (74,44%) wilayah dengan
SKL Bencana Alam berada pada Zona
kemampuan pengembangan agak
II (Rawan) dan Zona III (Agak Rawan)
tinggi
• 1.508 Ha (25,56%) wilayah dengan
• Kota Banda Aceh masih dapat diperuntukkankemampuan pengembangan sedang
sebagai permukiman sekitar (29,67%) atau
seluas 216,93 Ha untuk kawasan
pengembangan sedang
• untuk wilayah pengembangan agak tinggi Kota
Banda Aceh telah terbangun seluas 3.052 Ha
(75,67%) yang menunjukkan lahan telah defisit
atau melebihi arahan rasio tutupan lahan
Saran

1. Rencana pengembangan perkotaan sebaiknya mengedepankan


aspek kerawanan bencana dapat berupa peraturan dalam pendirian
bangunan
2. Harus ada upaya-upaya perbaikan dan pengelolaan sumberdaya
alam dan lingkungan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai