Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular Puskesmas Leksono 1, Wonosobo September 2018 – Januari 2019
PENYULUHAN FILARIASIS DAN BULAN ELIMINASI KAKI GAJAH(BELKAGA)
dr. Hambali Humam Macan
Latar Belakang Filariasis (elephenthiasis/kaki gajah) merupakan merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening. Terdapat tiga spesies cacing penyebab filariasis yaituWuchereria brancofti; Brugia malayi; Brugia timori (Dirjen P2PL, 2008) Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapat pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap seumur hidup berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki yang menimbulkan dampak psikologis bagi penderita dan keluarganya. Akibatnya penderita tidak dapat bekerja secara optimal bahkan hidupnya tergantung kepada orang lain sehingga menjadi beban keluarga, masyarakat, dan negara. Diperkirakan 1/5 penduduk dunia atau 1,1 miliar penduduk di 83 negara berisiko terinfeksi filariasis (Dirjen P2PL, 2008). Dari Profil kesehatan Indonesia tahun 2013 menyebutkan jumlah kasus filariasis di Indonesia sebanyak 12.714 kasus. Sedangkan pada tingkat provinsi, Jawa Tengah menempati peringkat ke-8 dengan jumlah penderita filariasis sebesar 412 penderita (Kemenkes RI, 2014). Saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Cu/ex, Mansonia, dan Armigeres yang dapat berperan sebagai vektor filariasis. Tetapi vektor utamanya adalah Anopheles farauti dan Anopheles punctulatus. Hasil penelitian menyebutkan bahwa beberapa spesies dari genus Anopheles disamping berperan sebagai vektor malariajuga dapat berperan sebagai vektorfilariasis. Perkembangan dari larva mud a hingga menjadi larva infektif di dalam tub uh nyamuk berlangsung selama 1-2 pekan sedangkan dari mulai masuknya larva dari nyamuk ke tubuh manusia hingga menjadi cacing dewasa berlangsung selama 3-36 bulan. Meski terkesan gampang sekali tertular oleh nyamuk, namun pad a kenyataannya diperlukan ratusan hingga ribuan gigitan nyamuk hingga bisa menyebabkan penyakit filarial. Cacing jantan dan betina hidup di saluran dan kelenjar limfe, bentuknya halus seperti benang dan berwarna putih susu. Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria yang bersarung. Mikrofilaria ini hid up di dalam darah dan terdapat di aliran darah tepi pada waktu tertentu saja yang mempunyai periodisitas. Pada umumnya, Microfilario Wucheria bancrofti bersifat periodisitas nokturna, artinya mikrofilaria hanya terdapat di dalam darah tepi pada waktu malam. Pada siang hari, mikrofilaria terdapat di kapiler dalam paru, jantung, ginjal dan sebagainya. Penyakit filariasis mempunyai gejala dan tanda klinis akut serta kronis. Filariasis akut ditandai dengan gejala demam berulang selama 3 - 5 hari. Demam dapat hilang bila istirahat dan timbul lagi setelah bekerja berat. Pembengkakan kelanjar getah bening (tan pa ada Iuka) di daerah lipatan paha, ketiak (limfadenitis) yang tampak kemerahan, pan as dan sakit. Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal ke a rah ujung kaki atau lengan. Abses filarial terjadi akibat seringnya pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, kantong buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (limfedema dini). Filariasis kronis memiliki gejala dan tanda klinis yang meliputi pembesaran yang menetap pada tungkai, lengan, buah dada, atau buah zakar. Gejala klinis filariasis limfatik disebabkan oleh microfilaria dan cacing dewasa baik yang hid up maupun yang mati. Microfilaria biasanya tidak menimbulkan kelainan tetapi dalam keadaan tertentu dapat menyebabkan occultfilariasis. Gejala yang disebabkan oleh cacing dewasa menyebabkan limfadenitis dan limfagitis retrograd dalam stadium akut, disusul dengan obstruktif menahun. Cara diagnosis penyakit filariasis di antaranya adalah pemeriksaan klinis, pemeriksaan langsung darah segar ujung jari, pemeriksaan darah jari/vena dengan pewarnaan Cacing filaria memproduksi ribuan anak cacing (microfilaria) setiap hari selama hidupnya yang dapat bertahan hingga 5 tahun. Anak cacing dapat menular ke orang lain melalui gigitan nyamuk sehingga setiap orang yang tinggal di daerah endemis berisiko tinggi tertular . Adapun usaha untuk menekan jumlah kasus filariasis dengan pelaksanaan Program Eliminasi Filariasis melalui POMP (Pemberian Obat Massal Pencegahan) filariasis yaitu memberikan obat DEC dikombinasikan dengan albendazole setiap tahun sekali 5 tahun berturut – turut. Untuk mempercepat terwujudnya Indonesia Bebas Kaki Gajah diadakan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA) setiap bulan Oktober selama 5 tahun berturut-turut (2015-2020) yaitu Bulan dimana setiap penduduk kabupaten/kota endemis Kaki Gajah serentak minum obat pencegahan.
Permasalahan Secara umum permasalahan yang ditemui agar terwujudnya
indonesia bebas kaki gajah, yaitu diperlukan sosialisasi kembali tentang filariasis dan belkaga kepada masyarakat dan pemerintah daerah sehingga dapat terciptanya peran aktif dan koordinasi yang baik sehingga program dapat terus berjalan dengan baik. Perencanaan dan Diperlukan adanya suatu kegiatan penyuluhan filariasis dan bulan Pemilihan Intervensi eliminasi kaki gajah (belkaga). Berikut adalah ringkasan rencana pelaksanaan penyuluhan : Hari / tanggal : Sabtu, 29 September 2018 Lokasi : Pos Kesehatan Desa Manggis Metode : Penyuluhan dan tanya jawab Peserta : Perangkat desa, kader kesehatan dan masyarakat. Pelaksanaan Pemberian Penyuluhan mengenai penyuluhan filariasis dan bulan eliminasi kaki gajah(belkaga) dilaksanakan di Pos Kesehatan Desa Manggis pada tanggal 29 September 2018. Peserta yang hadir merupakan perangkat desa, kader kesehatan dan masyarakat desa manggis leksono. Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Materi yang diberikan berupa informasi mengenai filariasis, penularan, komplikasi yang terjadi, strategi penanggulan dan program belkaga Monitoring dan Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik, kemudian dilanjutkan Evaluasi tanya jawab. Peserta aktif bertanya sehingga diskusi berjalan lancar. Adanya penyuluhan ini disambut dengan baik oleh para peserta. Komentar /saran pendamping :