Anda di halaman 1dari 54

KEJANG DEMAM KOMPLEKS

Maz’uliyah Ansor Pratama


20174011151
Bagian Ilmu Penyakit Anak
IDENTITAS

 Nama : An. SM
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Usia : 3 tahun 5 bulan
 Alamat : Kalisuren, kertek
 Agama : Islam
 Bangsal : Dahlia
 Tgl Perawatan : 16-20/8/2014
MASALAH UTAMA

Kejang dihari kedua demam disertai penurunan kesadaran


(Rujukan Puskesmas)
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

1 hari SMRS

Demam tinggi tidak diukur, nyeri tenggorok mendadak, batuk,


suara berubah dan tidak mau makan minum karena nyeri telan.
pilek (-), muntah (-), diare (-), sesak (-), trauma kepala (-),
kejang (-), penurunan kesadaran (-). BAB dan BAK tidak ada
keluhan. Pasien hanya dikompres air hangat. Demam naik
turun namun tidak pernah sampai normal. Konsumsi obat
tertentu disangkal.
Riwayat Penyakit Sekarang
1 hari SMRS HMRS

Keluhan hari pertama menetap. Pagi hari (pukul 09.00) anak kejang 1x
selama 5 menit di rumah kesan GTC dan berhenti sendiri (suhu saat
kejang tidak diukur). Pukul 14.00 anak kejang lagi 1x kesan GTC,
dibawa ke puskesmas, selama perjalanan anak masih kejang dan teratasi
pukul 14.10. Dirujuk ke IGD RSUD KRT Soetjonegoro tiba Pukul
16.00. Kejang kembali 1x kesan GTC selama 3 menit di dalam
ambulance dan berhenti pukul 16.02 setelah tindakan. Setelah kejang
kesadaran anak baik di puskesmas dan IGD menurun, demam 38,2 oC di
puskesmas dan 38,0 oC di IGD. Sesak tidak ada, diare tidak ada, muntah
tidak ada dan trauma kepala tidak ada. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Sekarang
Penanganan Kejang
Kejang di rumah 5 menit
↓ berhenti sendiri (t. ??), anak sadar
Kejang lagi 10 menit, dibawa ke puskesmas
Diazepam supp 10 mg (t.38,2°C, BB 15 kg)
↓ kejang berhenti, kesadaran menurun (GPCS??)
Rujuk RSUD, kejang lagi diperjalanan 5 menit
Diazepam 5 mg iv bolus pelan di IGD (BB 15 kg:diazepam 0,3-0,5 mg/kg)
↓ kejang berhenti, anak somnolen (E2V3M4)
Terapi rumatan (lihat di tata laksana)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

 Kejang/epilepsi (-)
 Kejang demam (-)
 Meningoenchepalitis (-)
 Riwayat trauma kepala (-)
 TB paru (-)
 DB/DBD (-)
 ISPA (+)

Simpulan: Tidak terdapat riwayat kejang demam kompleks sebelumnya


RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

 Kejang/epilepsi (-)
 Kejang demam (-)
 Sindrom tertentu (-)
 Keganasan (-)

Simpulan: Tidak terdapat riwayat penyakit yang diturunkan


SILSILAH KELUARGA

29 th 27 th

3 thn 5 bln

Simpulan: Tidak terdapat riwayat penyakit yang diturunkan


RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
 ANC :
Kehamilan pertama, ibu 27 th, riwayat abortus disangkal, kontrol
rutin di bidan sejak kehamilan 3 bulan, minum vitamin dan tambah
darah, mendapatkan imunisasi TT 2x, konsumsi obat-obatan (-),
trauma (-), demam selama kehamilan (-), kemerahan di kulit (-).
 NC:
Lahir spontan ditolong bidan, umur kehamilan 38+5 minggu,
langsung menangis, A/S (?), resusitasi samapai dengan langkah awal,
BBL 2700 gram, LK (?)
 PNC:
Mendapatkan injeksi vitamin K, riwayat kuning (-), kejang (-), infeksi
(-)

Simpulan: Riwayat kehamilan, persalinan dan pasca persalinan baik


RIWAYAT MAKANAN

 0 – 6 bulan : ASI eksklusif sebanyak anak mau tiap


2-3 jam
 6 – 9 bulan :ASI sebanyak anak mau tiap 2-3 jam,
bubur saring dengan lauk & sayur (3x1
porsi)

Simpulan: Riwayat makanan kualitas dan kuantitas baik


RIWAYAT PERKEMBANGAN DAN KEPANDAIAN
MOTORIK KASAR MOTORIK HALUS

Miring : sesuai Menggenggam benda : sesuai


Mengangkat kepala : sesuai
Tengkurap : sesuai

BICARA SOSIAL

Mengoceh : sesuai Tersenyum sosial : sesuai


Bicara 1 kata : sesuai Mengenal OT : sesuai
Bermain ci-lu-ba : sesuai

Simpulan: Perkembangan sesuai dengan usia


RIWAYAT IMUNISASI

 BCG : 1x (0 bulan), skar (+)


 Hepatitis B : 4x (0, 2, 3, 4 bulan)
 DPT : 3x (2, 3, 4 bulan)
 Polio : 3x (2, 3, 4 bulan)
 Campak :1x (9 bulan)

Simpulan: Imunisasi menurut PPI


RIWAYAT SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN

• Ayah tidak merokok, bekerja sebagai buruh, penghasilan,


+ Rp 1.500.000,- per bulan, ibu sebagai ibu rumah tangga.
• Anak tinggal bersama kedua orang tua, kondisi rumah
permanen, beratap genting, dinding tembok, lantai
keramik, kamar mandi & WC di dalam rumah, sumber air
keran, ventilasi cukup.
• Di rumah dan lingkungan sekitar tidak ada yang sedang
menderita DB/DBD dan diare.

Simpulan: riwayat sosial ekonomi baik, lingkungan baik


ANAMNESIS SISTEM

 Demam (+)
 Sistem serebrospinal : kejang (+),penurunan kesadaran (+)
 Sistem kardiovaskular : tidak sesak, tidak biru
 Sistem pernapasan : tidak batuk, tidak pilek
 Sistem gastrointestinal : tidak BAB cair, tidak muntah
 Sistem muskuloskeletal : nyeri (-), bengkak (-)
 Sistem urogenital : BAK normal
 Sistem integumentum : tidak ada ujud kelainan kulit
PEMERIKSAAN FISIK
UGD

Initial Planning:
 A: Clear airway, positioning (recovery position)
 B: O2 nasal kanul 1 L/menit
 C: cairan maintenance Holiday segar
PEMERIKSAAN FISIK

Kesan Umum : lemah, somnolen E2V3M4 (PCS 9),


wajah tidak dismorfik
Tanda Utama :
 Denyut nadi : 125 x/menit, kuat, teratur
 Laju napas : 30 x/menit
 Suhu (aksila) : 38,00 C
 SpO2 : 99% (O2 NK 1 L/m)
Antropometri
 BB : 15 kg  LD : tdn
 PB : 99 cm  LP : tdn
 BB//umur : 0< Z< 2  LLA : tdn
 PB//umur : 0< Z< 2  LK : 49 cm (<+2SD)
 BB//PB : 0< Z< 2

Simpulan: Gizi baik, normosefali,


Pemeriksaan Umum

• Mulut & tenggorokan : T3/T3, hiperemis +/+, kripta +/+,


orofaring hiperemis (+), kripta (+/+).
• Leher : kelenjar getah bening (+/+)
Paru-paru
Kanan DEPAN Kiri
Gerak nafas simetris, Inspeksi Gerak nafas simetris,
retraksi (-), KG (-) retraksi (-), KG (-)
Fremitus ka = ki Palpasi Fremitus ka = ki
Daya kembang ka = ki Daya kembang ka = ki
Sonor Perkusi Sonor
Vesikuler (+) N Auskultasi Vesikuler (+) N
Kanan BELAKANG Kiri
Gerak nafas simetris, Inspeksi Gerak nafas simetris,
retraksi (-), KG (-) retraksi (-), KG (-)
Fremitus ka = ki Palpasi Fremitus ka = ki
Daya anjak ka = ki Daya anjak ka = ki
Sonor Perkusi Sonor

Vesikuler (+) N Auskultasi Vesikuler (+) N


COR

Inspeksi : Ictus cordis tak tampak


Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC IV linea midclavicula
sinistra, thrill (-)
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Batas kanan atas : SIC II LPS kanan
Batas kanan bawah : SIC IV LPS kanan
Batas kiri atas : SIC II LPS kiri
Batas kiri bawah : SIC IV LMC kiri
Auskultasi : SI > SII murni reguler, suara tambahan (-)
Abdomen

Inspeksi : Datar ikut gerak napas, hiperemis/ ruam (-),


benjolan (-), jejas atau luka bekas operasi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) kesan dbn
Palpasi : NT (-), defans muskular (-), hepatomegali (-)
1/4-1/4, splenomegali (-)
Perkusi : Timpani seluruh lapang perut, un dulasi (-),
pekak alih (-).
Ekstremitas

Tangan : akral dingin -/-, ruam -/-, nadi teraba isi dan
tegangan cukup
Kaki : akral dingin -/-, ruam -/-, nadi teraba isi dan
tegangan cukup
CRT : < 2 detik
STATUS NEUROLOGIS

Pemeriksaan LENGAN TUNGKAI


Neurologis KANAN KIRI KANAN KIRI
Gerakan B B B B
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus N N N N
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Reflek fisiologis N N N N
Reflek patologis - -
Klonus - -
Sensibilitas Normal
Tanda meningeal Tidak ada

Simpulan: status neurologis dalam batas normal


STATUS NEUROLOGIS

Nervus kranialis
I : dalam batas normal
II : dalam batas normal
III,IV,VI : dalam batas normal
V : dalam batas normal
VII : dalam batas normal
VIII : dalam batas normal
IX : dalam batas normal
X : dalam batas normal
XI : dalam batas normal
XII : dalam batas normal

Simpulan: status neurologis dalam batas normal


LABORATORIUM
Hasil Nilai rujukan
Hb (g/dL) 11,3 11,3-14,1 g/dL
Hematokrit (%) 33,7 33% - 41%
Eritrosit (. x 106/uL) 5.27 x106 /uL 4-5,2 x 106 /uL
MCV 72,8 80-99
MCH 24.4 27-32
MCHC 33.5 32-36
Leukosit (. /uL) 22.090 /uL 4,5 – 11 x 103 /uL
Diff. count manual
Neutrofil (%) 83,2 54-62 %
Limfosit (%) 9,9 25-33%
Monosit (%) 7,7 3-7 %
Eosinofil (%) 2,9 1-3 %
Basofil (%) 0,1 0-1%
Trombosit (./uL) 282 x103 /uL 150-450 X103 /uL
RDW 14,8 11,5-14,5 %
DIAGNOSIS

 Kejang demam kompleks


 Tonsilitisfaringitis eksaserbasi akut
RENCANA PENGELOLAAN
Terapi:
 Rawat inap
 Infus kaen 4B 12 tpm makro
 Injeksi cefotaxim 200 mg/kgbb/hari (750 mg/6 jam iv)
 Injeksi phenobarbital 5 mg/kgbb/hari (40 mg/12 jam iv)
 Injeksi diazepam 0,3-0,5/kgbb/kali (5 mg iv jika kejang lagi)
 Injeksi paracetamol 10 mg/kgbb/kali suhu >37,5 (150
mg/kali iv prn)
 Stabil konsul THT (rencana tonsilektomi???)
FOLLOW UP
TINJAUAN PUSTAKA
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pungsi lumbal
 LAB darah
 EEG
 Pencitraan
PEMBAHASAN
Dengan demam

Tanpa demam
KEJANG

DENGAN DEMAM Tanpa deman


- Kejang demam - pikirkan epilepsi
- Bukan kejang demam jika berulang
(IIK, epilepsy bersamaan dengan demam,
ggn elektrolit, hipo/hiperglikemia, hipoksia, intoksikasi)
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN, Px penunjang

 Pungsi lumbal
 LAB darah
 EEG (tidak ada indikasi)
 Pencitraan

LEUKOSITOSIS
PEMBAHASAN, Px penunjang
PEMBAHASAN, tidak sesuai teori
PEMBAHASAN,
PEMBAHASAN

Obat yang dibawa pulang


- Asam valproate syr 2 x 1 cth
Ditujukan untuk mencegah kejang demam berulang,
bukan untuk mencegah epilepsy.
PEMBAHASAN, penanganan sesuai algoritma
KESIMPULAN
- Kejang demam kompleks tegak
- Resiko epilepsy 4-6%
- Terapi profilaksis terus menerus 1 tahun dengan
asam valproate kemudian lakukan tapering off selama
2 bulan

Anda mungkin juga menyukai