Anda di halaman 1dari 3

F.3.

Usaha Kesehatan Masyarakat


Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Puskesmas Leksono I, Wonosobo
September 2018 – Januari 2019

PENYULUHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) PADA KEHAMILAN


dr. Hambali Humam Macan
Latar Belakang Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit yang
penularannya terutama melalui hubungan seksual. Sejak tahun 1998
istilah STD mulai berubah menjadi STI (Sexually Trnasmitted
Infection), agar dapat menjangkau penderita asimtomatik.. Menurut
WHO, terdapat lebih kurang 30 jenis mikroba yang dapat ditularkan
melalui hubungan seksual. Kondisi yang paling sering ditemukan
adaah infek gonorrhoeae, chlamydia, syphilis, trichomoniasis,
chancroid, herpes genitalis, infeksi Human Immunodeficiency Virus
(HIV) dan hepatitis B.
Diperkirakan lebih dari 340 juta kasus baru dari IMS yang
terjadi setiap tahunnya pada laki-laki dan perempuan usia 15-49
tahun. Secara epidemiologi penyakit ini tersebar di seluruh dunia,
angka kejadian paling tinggi tercatat di Asia Selatan dan Asia
Tenggara, diikuti Afrika bagian Sahara, Amerika Latin, dan Karibean.
Jutaan IMS oleh virus juga terjadi setiap tahunnya diantaranya adalah
HIV, virus Herpes, human papilloma virus, dan virus hepatitis B.
Di Amerika, jumlah wanita yang menderita infeksi chlamydia
3 kali lebih tinggi dari laki-laki. Dari seluruh wanita yang menderita
infeksi chlamydia, golongan umur yang memberikan kontribusi yang
besar ialah umur 15-24 tahun. Di Indonesia sendiri, telah banyak
laporan mengenai prevalensi infeksi menular seksual ini. Beberapa
laporan yang ada dari beberapa lokasi menunjukkan prevalensi infeksi
gonorrhoeae dan chlamydia yang tinggi, yaitu sekitar 20%-35%.
Prevelensi IMS dinegara sedang berkembang jauh lebih tinggi
dibanding dengan di negara maju. Pada perempuan hamil di negara
berkembang, angka kejadian gonore 10-15 kali lebih tinggi, infeksi
klamidia 2 – 3 kali lebih tinggi, dan sifilis 10 – 100 kali lebih tinggi
jika dibandingkan dengan angka kejadiannya pada perempuan hamil
di negara industri. Prevalensi sifilis pada perempuan hamil dinegara
maju hanya sebesar 0,03 – 0,3 %, tetapi di negara Afrika Sub-Sahara,
sebagian besar Amerika Latin, dan Fiji, sifilis didapatkan pada 3 –
22% perempuan hamil.
Secara gender perempuan memiliki resiko tinggi terhadap
penyakit yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan, juga
terhadap penyakit kronik dan infeksi. Selama masa kehamilan,
perempuan mengalami berbagai perubahan, yang secara alamiah
sebenarnya diperlukan untuk kelangsungan hidup janin dalam
kandungannya. Namun, ternyata berbagai perubahan tersebut dapat
mengubah kerentanan dan juga mempermudah terjadinya infeksi
selama kehamilan.

Permasalahan Hasil konsepsi yang tidak sehat seringkali terjadi akibat IMS,
misalnya kematian janin (abortus spontan atau lahir mati), bayi berat
lahir rendah (akibat prematuritas, retardasi pertumbuhan janin dalam
rahim), dan infeksi kongenital atau perinatal (kebutaan, pneumonia
neonatus, dan retardasi mental)
Dari uraian diatas, permasalahan yang ada adalah bagaimana cara
untuk mencegah penyebaran, pencegahan, penatalaksanaan dan
meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya pada ibu hamil
tentang penyakit infeksi menular seksual (IMS)
Perencanaan dan Diperlukan adanya penyuluhan mengenai infeksi menular seksual
Pemilihan Intervensi pada kehamilan. Kegiatan ini diadakan pada:
Hari / tanggal : Sabtu , 13 Oktober 2018
Lokasi : Kelas ANC di Pos Kesehatan Desa Manggis
Metode : Penyuluhan, tanya jawab, dan senam ibu hamil
Peserta : peserta kelas ANC di Desa Timbang
Pelaksanaan Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2018 pada kelas
ANC di Pos Kesehatan Desa Manggis. Peserta yang hadir berjumlah
7 bumil yang merupakan peserta kelas ANC. Pertemuan ini
dilaksanakan pada pukul 09.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Materi
yang diberikan adalah mengenai infeksi menular seksual pada
kehamilan. Kemudian dilanjutkan dengan senam ibu hamil.
Monitoring dan Pelaksanaan penyuluhan dan tanya jawab berjalan dengan baik,
Evaluasi kemudian dilanjutkan senam ibu hamil. Peserta aktif bertanya
sehingga diskusi berjalan lancar. Adanya penyuluhan dan senam ibu
hamil ini disambut dengan baik oleh para peserta.
Komentar /saran pendamping :

Wonosobo, Januari 2019


Peserta, Pendamping,

dr. Hambali Humam Macan dr. Dewanti Retnaningtyas

Anda mungkin juga menyukai