KONSEP MEDIS
A. Defenisi keluarga
keluarga.
2. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga adalah dua atau lebih individu
yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah,
dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
ayah
garis ibu
sedarah ibu
suami
anggota keluarga
2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka
masing-masing
3. Berbentuk monogram
4. Bertanggung jawab
1. Tradisional :
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup
c. Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam
satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan
g. Commuter family
kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja
diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir
pekan (week-end)
h. Multigenerational family
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
j. Blended family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
2. Non-tradisional :
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak
c. Commune family
melalui pernikahan
f. Cohabitating couple
g. Group-marriage family
anaknya
membesarkan anaknya
i. Foster family
k. Gang
kehidupannya.
F. Peranan Keluarga
posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh
2. Peranan ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
spiritual.
G. Fungsi Keluarga
1. Fungsi biologis :
a. Meneruskan keturunan
2. Fungsi Psikologis :
3. Fungsi sosialisasi :
4. Fungsi ekonomi :
keluarga
kebutuhan keluarga
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya
secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang
sama:
bulan :
paling repot)
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan
anggota keluarga
otonominya
keluarga
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak
masa tua
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah
a. Mempertahankan kesehatan
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu
kelompoknya
a. Tujuan umum :
keluarganya
b. Tujuan khusus :
mutu hidupnya
keluarga
dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau
a. Pendidik
agar :
secara mandiri
2) Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
b. Koordinator
c. Pelaksana
d. Pengawas kesehatan
e. Konsultan
f. Kolaborasi
rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai
sehat, dll)
i. Modifikasi lingkungan
kesehatan
kesehatannya
rehabilitatif
secara keseluruhan
C. Etiologi
1. Usia
Hipertensi akan makin meningkat dengan meningkatnya usia
hipertensi pada yang berusia dari 35 tahun dengan jelas menaikkan
insiden penyakit arteri dan kematian premature.
2. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin pria umumnya terjadi insiden yang
lebih tinggi daripada wanita. Namun pada usia pertengahan, insiden
pada wanita mulai meningkat, sehingga pada usia di atas 65 tahun,
insiden pada wanita lebih tinggi.
3. Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya
pada yang berkulit putih.
4. Pola Hidup
Faktor seperti halnya pendidikan, penghasilan dan faktor pola
hidup pasien telah diteliti, tanpa hasil yang jelas. Penghasilan rendah,
tingkat pendidikan rendah dan kehidupan atau pekerjaan yang penuh
stress agaknya berhubungan dengan insiden hipertensi yang lebih
tinggi. Obesitas juga dipandang sebagai faktor resiko utama. Merokok
dipandang sebagai faktor resiko tinggi bagi hipertensi dan penyakit
arteri koroner. Hiperkolesterolemia dan hiperglikemia adalah faktor
D. Patofisiologi
Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya
angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I converting enzyme
(ACE). ACE memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan
darah. Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan
diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru,
angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang
memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi
utama. Aksi pertama adalah meningkatkan sekresi hormon antidiuretik
E. Manifestasi Klinik
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan
gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan
dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal
sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala,
perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang
bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang
dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensi berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul
gejala berikut :
1. Sakit kepala.
2. Kelelahan.
3. Mual.
4. Muntah.
5. Sesak nafas.
6. Gelisah.
7. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada
otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran
dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut
ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
Mekanisme Terjadinya Hipertensi Gejala-gejala hipertensi antara
lain pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara
tiba-tiba, tengkuk terasa pegal, dan lain-lain. Dampak yang dapat
ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan ginjal, pendarahan pada
selaput bening (retina mata), pecahnya pembuluh darah di otak, serta
kelumpuhan.
Meningkatnya tekanan darah seringkali merupakan satu-satunya
gejala pada hipertensi essensial. kadang-kadang hipertensi essensial
G. Penatalaksaan
Tujuan pengobatan pasien hipertensi adalah:
1. Target tekanan darah yatiu <140/90 mmHg dan untuk individu
berisiko tinggi seperti diabetes melitus, gagal ginjal target tekanan
darah adalah <130/80 mmHg.
2. Penurunan morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler.
3. Menghambat laju penyakit ginjal.
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama :
Usia/ tgl lahir :
Jenis kelamin :
Agama :
Pekerjaan :
Suku/bangsa :
Status Pernikahan :
Diagnostik medik :
Tgl masuk RS :
Penanggung :
Alamat :
2. Riwayat Kesehatan
a. Aktivitas/Istirahat
Gejala : Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup otonom
Tanda : Frekuensi jantung monoton Perubahan irama jantung
Takipnea
b. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi ,aterosklerosis, penyakit jantung
koroner/katup dan penyakit serebrovaskuler
Tanda : Kenaikan TD, hipotensi postulih Nadi, denyut jelas dari
karotis, jugularis, radialis, perbedaan denyut seperti,
denyut femoral melambat sebagai konfensasi
c. Integritas ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, factor
stress/multiple
Tanda : Letupan suasana hati, otot muka tegang, gerakan fisik
cepat,peningkatan pola bicara, gelisa, tengisan yang
6 Kurang Pengetahuan 1. Kowlwdge : disease process 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien dan
Berhubungan dengan : 2. Kowledge : health Behavior keluarga
keterbatasan kognitif, Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
interpretasi terhadap informasi selama …. pasien menunjukkan bagaimana hal ini berhubungan dengan
yang salah, kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
keinginan untuk mencari kriteria hasil: tepat.
informasi, tidak mengetahui 1. Pasien dan keluarga menyatakan 3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
DAFTAR PUSTAKA