Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS

Congestive Heart Failure

Pembimbing :
dr. M. Bachtiar Rahmat, Sp.JP-FIHA

Disusun oleh :
Noferly Gina Jessica Go – 03014142

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


RSUD BUDHI ASIH JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 27 AGUSTUS – 3 NOVEMBER 2018
PERSETUJUAN
LAPORAN KASUS

Judul:
Congestive Heart Failure

Penyusun:
Noferly Gina Jessica Go – 03014142

Telah disetujui oleh


Pembimbing

dr. M. Bachtiar Rahmat, Sp.JP-FIHA


BAB I
PENDAHULUAN

Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi dimana jantung


mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel
tubuh akan nutrient dan oksigen secara adekuat.1 CHF mempengaruhi lebih dari 20
juta pasien di dunia dan meningkat seiring pertambahan usia kebanyakan mengenai
pasien dengan usia lebih dari 65 tahun, dan sekitar 6-10% lebih banyak mengenai
laki-laki dari pada wanita.2
Masalah kesehatan dengan gangguan sistem kardiovaskular termasuk CHF
masih menduduki peringkat yang tinggi, CHF telah melibatkan 23 juta penduduk di
dunia. Sekitar 4,7 orang menderita CHF di Amerika (1,5-2% dari total populasi)
dengan tingkat insiden 550.000 kasus per tahun. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh
Darah Harapan Kita Jakarta melaporkan sekitar 400-450 kasus infark miokard setiap
tahunnya.3
CHF menimbulkan berbagai gejala klinis diantaranya; dipsnea, ortopnea,
pernapasan Cheyne-Stokes, Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND), asites, piting
edema, berat badan meningkat, dan gejala yang paling sering dijumpai adalah sesak
nafas pada malam hari, yang mungkin muncul tiba-tiba dan menyebabkan penderita
terbangun.1
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas
mengenai masalah yang dialami oleh pasien yang didiagnosa mengidap CHF.
BAB II
ILUSTRASI KASUS

I. Identitas Pasien
Nama : Marina Chandra
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 53 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama` : Katolik
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Perdatam Raya , Kalibata-Jakarta Timut
Tanggal Masuk : 26 September 2018

II. Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis dari pasien pada hari Rabu 26 Agustus 2018
di Bangsal Lt. 9 Timur, RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur.

Keluhan Utama
Sesak napas sejak 2 minggu yang lalu SMRS.

Keluhan Tambahan
Kedua kaki bengkak

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dari Poli Jantung RS Budhi Asih pada tanggal 26
September 2018 dengan keluhan sesak napas sejak 2 minggu yang lalu
SMRS. Sesak napas yang dirasakan pasien membuat pasien sulit untuk
tidur. Sesak napas memberat pada saat aktivitas dan sesak akan berkurang
ketika duduk istirahat. Pasien juga mengeluh cepat merasakan lelah bila
melakukan aktivitas seperti berjalan dan menaiki tangga, berdebar-debar,
kaki bengkak dan bila tidur harus dalam posisi duduk karena sesak bila
dalam posisi berbaring. Tidak ada nyeri dada, batuk, mual dan muntah.
BAB tidak ada keluhan tetapi BAK volume sedikit.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien memiliki riwayat hipertensi yang dimana rutin kontrol namun
pasien tidak rutin meminum obatnya. Sebelum dirawat pasien tidak
minum obat 3 hari. Pasien juga memiliki riwayat sering dirawat 2017
sebanyak 3x dan pernah dirujuk ke RS harapan kita pada tahun 2015
dengan oedem paru. Tidak ada riwayat Diabetes melitus, penyakit paru
dan ginjal.

Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu, ayah, adik dan kakak ada riwayat penyakit jantung.

Riwayat Kebiasaan
- Kebiasaan makan tidak dijaga
- Olahraga jarang
- Tidak minum alkohol dan tidak merokok

Riwayat alergi
- Pasien tidak menderita alergi terhadap makanan tertentu, riwayat
atopi disangkal

III. Pemeriksaan Fisik


- Keadaan umum : tampak sakit sedang
- Kesadaran : kompos mentis
- Tekanan darah : 140/90
- Frekuensi nadi : 72x/menit
- Frekuensi pernapasan : 24x/ menit
- Suhu : 36,2◦C
- Berat badan : 89 kg
- Tinggi badan : 157 cm
- IMT : 36,1 (obesitas tingkat II)

Status Generalis
Kulit : pucat (-), sianosis (-), ikterik (-)
turgor kulit baik, kulit kering (-), eflorensensi bermakna (-)
Kepala : Normosefali, rambut hitam, distribusi merata
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor +/+,
refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung
+/+
Telinga : Normotia, sekret -/-, otorrhea -/-
Hidung : Deviasi septum -/-, rinore -/- sekret -/-
Mulut : Oral hygiene baik, faring hiperemis (-) candidiasis oral (-)
Leher : Trakea di tengah, tiroid tidak teraba membesar, pembesaran
KGB (-), JVP 5+4.
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung kanan :ICS IV linea sternalis dekstra
Batas jantung kiri :ICS VI linea axillaris anterior
Auskultasi : BJ I dan II ireguler; gallop (-), murmur (-)
Pemeriksaan Paru
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Ekspansi dada normal
Perkusi : Sonor +/+
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, wheezing -/-,
rhonki basah halus +/+
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Bentuk normal, gerak dinding simetris
Auskultasi : Bising usus (+) 2x/menit
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-) murphy’s sign (-) ,Ballotement (-) nyeri
lepas (-), pembesaran lien dan hepar (-)
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)

Pemeriksaan Ekstremitas
Ekstremitas atas : Akral hangat (+/+), edema (-/-), dan sianosis (-)
Ekstremitas bawah : Akral hangat (+/+), edema (+/+), dan sianosis (-)

IV. Pemeriksaan Penunjang


Laboratorium (26 September 2018)

JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI


NORMAL

HEMATOLOGI

Leukosit 5,8 ribu/uL 3.6 – 11

Eritrosit 4,9 juta/uL 3,8 – 5.2

Hemoglobin 16,2 g/dL 11,7-15,5

Hematokrit 48 % 35 – 48

Trombosit 110 ribu/uL 150 – 440

MCV 99,8 fL 80 – 100

MCH 33,4 Pg 26 – 34

MCHC 33,5 g/dL 32 – 36

RDW 16,8 % <14

KIMIA KLINIK

METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Sewaktu 90 mg/dl <110

GINJAL

Ureum 81 mg/dL 13 - 43

Kreatinin 1,56 mg/dL <1.1

ELEKTROLIT

ELEKTROLIT SERUM

Natrium (Na) 134 mmol/L 135 – 155

Kalium (K) 3,1 mmol/L 3.6 - 5.5

Klorida (Cl) 107 mmol/L 98 – 109


EKG (26 september 2018)
Echocardiografi (17/03/2017)
V. Ringkasan
Pasien datang dari Poli Jantung RS Budhi Asih pada tanggal 26
September 2018 dengan keluhan sesak napas sejak 2 minggu yang lalu
SMRS. Sesak napas yang dirasakan pasien membuat pasien sulit untuk
tidur. Sesak napas memberat pada saat aktivitas dan sesak akan berkurang
ketika duduk istirahat. Pasien juga mengeluh cepat merasakan lelah bila
melakukan aktivitas seperti berjalan dan menaiki tangga, berdebar-debar,
kaki bengkak dan bila tidur harus dalam posisi duduk karena sesak bila
dalam posisi berbaring. BAK volume sedikit. Riwayat hipertensi tidak
terkontrol (+). Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/90, RR 24x/m,
BMI 36,1 (obesitas tingkat II), JVP 5+4, Batas jantung kiri di ICS VI linea
axillaris anterior, BJ I dan II ireguler; rhonki basah halus +/+, edema
ekstremitas bawah +/+. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan ureum
81mg/dL, kreatinin 1,56 mg/dL dan kalium 3,1 mmol/L.

VI. Daftar Masalah


1. Atrial fibrillation (AF)
2. Congestive Heart Failure (CHF)
3. Hypertensive Heart Disease (HHD)
4. Hipokalemia
5. Acute Kidney Injury (AKI) dd Chronic Kidney Disease (CKD)

VII. Analisis Masalah


1. Atrial Fibrilation
Atas dasar:
- Gambaran EKG
Rencana tatalaksana:
- Amiodarone bolus 150 mg IV
Rencana diagnostik:
- EKG ulang post pemberian amiodarone
2. Congestive Heart Failure (CHF)
Atas dasar:
- sesak napas
- ortopneu
- toleransi aktifitas berkurang
- cepat lelah
- palpitasi
- peningkatan JVP (5+4)
- Apex jantung bergeser ke lateral
- Bunyi jantung ireguler
- oedem ektremitas inferior
- Rhonki basah halus
- Ejection fraction: 22%

Rencana tatalaksana:
- O2 Nasal canule 3 lpm
- Candesartan 1x16 mg
- Concor 1x2,5 mg
- Spironolakton 1x25 mg
- Simarc 1x 2 mg
- Lasix drip 5 mg/jam

Rencana diagnostik:
- Rontgen thoraks
- Analisa Gas Darah
- EKG/hari
- Pasang DC
- Ukur minum urin (UMU) / hari
- Cek Profil lipid, asam urat, GDPP
- Cek INR
3. Hypertensive Heart Disease (HHD)
Atas dasar:
- Riwayat hipertensi
- Batas jantung kiri di ICS VI linea axillaris anterior (tanda cardiomegali)
- Echocardiografi: LVH eccentric

Rencana tatalaksana:
- Candesartan 1x16 mg
- Concor 1x2,5 mg

Rencana diagnostik:
- Rontgen Thoraks

4. Hipokalemia
Atas dasar:
- Kalium 3,1 mmol/L

Rencana tatalaksana:
- KSR 3x1

Rencana diagnostik:
- Cek elektrolit ulang

5. AKI dd CKD
Atas dasar:
- BAK volume sedikit
- Ureum 81 mg/dL
- Kreatinin 1,56 mg/dL
Rencana tatalaksana:
- Candesartan 1x16 mg
- Concor 1x2,5 mg
- Lasix drip 5 mg/jam

VIII. Follow up

27 September 2018

S Mual (+), muntah (-), sesak (+), bila berbaring terasa lelah dan sesak, kaki
bengkak (+)

O KU : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis
TD : 111/65 Suhu : 36,3
N : 74x/menit Saturasi O2: 84 %
RR : 22x/menit
Mata : CA -/-, SI -/-
Leher : 5+4 cm
Thorax : Pulmo SNV +/+, wh -/-, rh basah halus +/+
Cor BJ I II ireguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : BU (+) NT (-)
Ekstremitas atas: AH (+/+), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AH (+/+), OE (+/+)

Penunjang:
pH darah: 7,32 (↓)
BE: -3,6 mEq/L
INR: 1,66
HDL: 29 (↓)
LDL: 140 (↑)
Asam urat: 17,1 (↑)

A - Atrial Fibrilation
- CHF ec HHD
- Hipokalemia
- AKI dd CKD

P - O2 Nasal canule 3 lpm


- Amiodarone 360mg/6 jam selanjutnya 540mg/18 jam
- Candesartan 1x16 mg
- Concor 1x2,5 mg
- Spironolakton 1x25 mg
- Simarc 1x 3 mg
- Lasix drip 10 mg/jam
- KSR 3x1
- Ondansetron 2x8mg
- OMZ 1x40mg
- Allopurinol 1x300 mg
- Atorvastatin 1x20 mg

28 September 2018

S Pusing (+) sampai tidak bisa tidur, Mual (-), muntah (-), sesak (+) bertambah,
bila berbaring terasa lelah dan sesak, kaki bengkak (+), Urin dalam urine bag
berwarna pekat seperti teh

O KU : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis
TD : 137/100 Suhu : 36,5
N : 84x/menit Saturasi O2: 97 %
RR : 28x/menit
Mata : CA -/-, SI -/-
Leher : 5+4 cm
Thorax : Pulmo SNV +/+, wh -/-, rh basah halus +/+
Cor BJ I II ireguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : BU (+) NT (-)
Ekstremitas atas: AH (+/+), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AH (+/+), OE (+/+)
UMU: I= 500, O= 1850  -1350

Penunjang:
EKG: Gambaran Atrial Flutter
pH darah: 7,14
pCO2: 51
BE: -10,9

A - Atrial Flutter post amiodarone


- CHF ec HHD
- Hipokalemia
- AKI dd CKD

P - Nasal canule 3 lpm


- Amiodarone 3x 200mg
- Candesartan 1x16 mg
- Concor 1x2,5 mg
- Spironolakton 1x25 mg
- Simarc 1x 2 mg
- Lasix drip 10 mg/jam
- Lasix 2x20mg
- KSR 3x1
- Allopurinol 1x300 mg
- Atorvastatin 1x20 mg
- Kendaron 3x200mg
29 September 2018

S Pusing (+), sudah bisa tidur, sesak berkurang, kaki bengkak (+) namun
berkurang, urin berwarna pekat dan terdapat darah

O KU : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis
TD : 86/45 Suhu : 36,8
N : 60x/menit Saturasi O2: 96 %
RR : 22x/menit
Mata : CA -/-, SI -/-
Leher : 5+4 cm
Thorax : Pulmo SNV +/+, wh -/-, rh basah halus +/+
Cor BJ I II ireguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : BU (+) NT (-)
Ekstremitas atas: AH (-/-), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AH (-/-), OE (+/+)
UMU: I= 700, O= 100  +600

Penunjang:
Leukosit: 11400
Trombosit: 87000
INR: 3,37
Kreatinin: 3,74
Rontgen thoraks:
Cardiomegali
Gambaran efusi pleura

A - Syok kardiogenik
- Hematuria
- CHF ec HHD
- Hipokalemia
- AKI dd CKD

P - Pasang CVP
- Konsul urologi: transamin 3x500mg dan cefoperazone 2x1gr
- Nasal canule 3 lpm
- Amiodarone 3x 200mg
- Candesartan 1x16 mg
- Concor 1x2,5 mg
- Spironolakton 1x25 mg
- Simarc 1x 2 mg (stop)
- Lasix drip 10 mg/jam
- Lasix 2x20mg
- KSR 3x1
- Allopurinol 1x300 mg
- Atorvastatin 1x20 mg
- Kendaron 3x200mg
- Dopamine 267 mcg/menit

30 September 2018

S bila berbaring terasa lelah dan sesak

O KU : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis
TD : 126/76 Suhu : 36,5
N : 74x/menit Saturasi O2: 97 %
RR : 20x/menit
Mata : CA -/-, SI -/-
Leher : 5+4 cm
Thorax : Pulmo SNV +/+, wh -/-, rh basah halus +/+
Cor BJ I II ireguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : BU (+) NT (-)
Ekstremitas atas: AH (+/+), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AH (+/+), OE (+/+)
UMU: I= 540, O= 850  -290 cc

Penunjang:
Kalium: 4,4
Trombosit: 90000
Albumin: 3,4

A - Atrial Flutter post amiodarone


- CHF ec HHD
- Hipokalemia teratasi
- AKI dd CKD

P - Nasal canule 3 lpm


- Amiodarone 3x 200mg
- Candesartan 1x8mg
- Concor 1x2,5  v-bloc 2x3,125mg
- Spironolakton 1x25 mg (tunda)
- Lasix drip 10 mg/jam
- KSR 3x1
- Allopurinol 1x100 mg
- Atorvastatin 1x20 mg
- Dopamin 3mcg/kgBB/menit
- Kendaron 2x200mg
- Dopamine 267 mcg/menit
- Konsul ipd dengan acute on CKD
1 Oktober 2018

S bila berbaring terasa lelah dan sesak, sesak <, bengkak <

O KU : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis
TD : 113/63 Suhu : 36,5
N : 72x/menit Saturasi O2: 97 %
RR : 20x/menit
Mata : CA -/-, SI -/-
Leher : 5+4 cm
Thorax : Pulmo SNV +/+, wh -/-, rh basah halus +/+
Cor BJ I II ireguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : BU (+) NT (-)
Ekstremitas atas: AH (+/+), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AH (+/+), OE (+/+)
UMU: I= 640, O= 1600  -960 cc

Penunjang:
EKG: Gambaran Atrial Flutter paroxysmal
pH darah: 7,25
pCO2: 58
BE: -2,3
Ur/Kr: 142/3,63

A - Atrial Flutter paroxysmal


- CHF ec HHD
- AKI dd CKD

P - Nasal canule 3 lpm


- Amiodarone 3x 200mg
- Candesartan 1x16 mg
- Spironolakton 1x25 mg
- Lasix drip 5 mg/jam
- KSR 3x1 (stop)
- Allopurinol 1x100 mg
- Atorvastatin 1x20 mg
- Dopamine 3 mcg/kgBB/menit (stop)
- V-block 2x6,25mg
- Dobutamin 5mcg/kgBB/menit

2 Oktober 2018

S Sesak (-), pusing (-), mual(-), muntah (-)

O KU : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis
TD : 118/80 Suhu : 36,5
N : 84x/menit Saturasi O2: 97 %
RR : 24x/menit
Mata : CA -/-, SI -/-
Leher : 5+4 cm
Thorax : Pulmo SNV +/+, wh -/-, rh basah halus +/+
Cor BJ I II ireguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : BU (+) NT (-)
Ekstremitas atas: AH (-/-), OE (-/+)
Ekstremitas bawah: AH (-/-), OE (+/+)
UMU: I= 450, O= 950  -500 cc

Penunjang:
EKG: SR, PVC (premature ventricular contractions)
pH darah: 7,3
BE: -4,2

A - CHF ec HHD
- AKI dd CKD

P - Nasal canule 3 lpm


- Amiodarone bolus 150mg
- Amiodarone 3x 200mg
- Candesartan 1x16 mg
- Spironolakton 1x25 mg
- Allopurinol 1x100 mg
- Atorvastatin 1x20 mg
- V-block 2x6,25mg
- Dobutamin 5mcg/kgBB/menit
- Ramipril 1x1,25mg
3 Oktober 2018

S BAB cair 3x, ampas (+), lendir (-), darah (-), mual (-), muntah (-), demam (-).

O KU : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis
TD : 131/86 Suhu : 36,5
N : 78x/menit Saturasi O2: 97 %
RR : 24x/menit
Mata : CA -/-, SI -/-
Leher : 5+4 cm
Thorax : Pulmo SNV +/+, wh -/-, rh basah halus +/+
Cor BJ I II ireguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : BU (+) NT (+)
Ekstremitas atas: AH (+/+), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AH (+/+), OE (+/+)
UMU: I= 800, O= 2500  -1700 cc

Penunjang:
Ur/Kr: 130/1,83

A - Gastroentritis
- CHF ec HHD
- AKI dd CKD

P - O2 Nasal canule 3 lpm


- Amiodarone bolus 150mg
- Amiodarone 3x 200mg
- Candesartan 1x16 mg
- Spironolakton 1x25 mg
- Allopurinol 1x100 mg
- Atorvastatin 1x20 mg
- V-block 2x6,25mg
- Dobutamin 5mcg/kgBB/menit
- Simarc 1x2mg
- OMZ 1x40mg k/p
- New diatab 1x1 tab k/p

4 Oktober 2018

S Sesak(+), urin sedikit, pekat seperti the, BAB 1x, mencret (-)

O KU : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis
TD : 141/99 Suhu : 36,5
N : 101x/menit Saturasi O2: 85 %
RR : 24x/menit
Mata : CA -/-, SI -/-
Leher : 5+4 cm
Thorax : Pulmo SNV +/+, wh -/-, rh basah halus +/+
Cor BJ I II ireguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : BU (+) NT (+)
Ekstremitas atas: AH (+/+), OE (-/-)
Ekstremitas bawah: AH (+/+), OE (-/-)

Penunjang:
Urin Lengkap
- Kejernihan: keruh
- Albumin : 2+
- Darah: 2+
- Esterase leukosit 1+
D- dimer: 0,1
pH darah: 7,32
pCO2: 55
BE: 1,2

A - Gross hematuria ec susp. Medical bleeding


- CHF ec HHD
- AKI dd CKD

P - O2 NRM 10 lpm target >95%


- Lasix 2x20mg k/p
- Amiodarone bolus 150mg
- Amiodarone 3x 200mg
- Candesartan 1x8mg
- Lovenox 1x0,4cc
- Spironolakton 1x25 mg
- Allopurinol 1x100 mg
- Atorvastatin 1x20 mg
- V-block 2x6,25mg
- Dobutamin 5mcg/kgBB/menit
- Simarc 1x2mg (tunda)
- OMZ 1x40mg k/p
- New diatab 1x1 tab k/p
BAB III
PEMBAHASAN

CHF adalah kumpulan gejala yang kompleks dimana seorang pasien harus
memiliki tampilan berupa: Gejala gagal jantung (nafas pendek yang tipikal saat
istrahat atau saat melakukan aktifitas disertai / tidak kelelahan); tanda retensi cairan
(kongesti paru atau edema pergelangan kaki); adanya bukti objektif dari gangguan
struktur atau fungsi jantung.1 Pada pasien ini terdapat tanda sesak napas,
ortopneu, toleransi aktifitas berkurang, cepat Lelah, palpitasi, peningkatan
JVP, apex jantung bergeser ke lateral, bunyi jantung ireguler, oedema
ektremitas inferior, rhonki basah halus, EF: 22%.
CHF dapat disebabkan oleh beberapa kondisi seperti serangan jantung
koroner, tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit katup jantung, penyakit jantung
bawaan, kardiomiopati, miokarditis, jantung aritmia, penyakit tiroid.4 Pada pasien
terdapat riwayat hipertensi dan terdapat gejala kardiomiopati dan aritmia
yang menjadi factor resiko terjadinya CHF pada pasien.
Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang bersifat progresif dan
irreversible. Gangguan fungsi ginjal ini terjadi ketika tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit. Faktor-faktor
risiko seperti hipertensi, diabetes melitus, nefropati obstruksi, dan pielonefritis
kronik dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronik.5 Pada pasien terdapat
riwayat hipertensi tidak terkontrol yang menjadi faktor resiko terjadinya gagal
ginjal pada pasien.
Faktor yang mempengaruhi fungsi hemodinamik pada pasien fibrilasi atrium
meliputi hilangnya kontraksi atrium yang terkoordinasi, tingginya laju ventrikel,
ketidakteraturan respon ventrikel, penurunan aliran darah miokard, serta perubahan
jangka panjang seperti kardiomiopati atrium dan ventrikel.6 Pada pasien telah
terjadi kardiomiopati sehingga menjadi resiko untuk terjadinya fibrilasi
atrium.
Syok kardiogenik ditandai dengan penurunan tekanan darah sistolik kurang
dari 90mmHg atau berkurangnya tekanan arteri rata-rata lebih dari 30 mmHg dan
atau penurunan pengeluaran urin kurang dari 0,5ml/kgBB/jam, frekuensi nadi lebih
dari 60 kali per menit dengan atau tanpa adanya kongesti organ.7 Pada pasien
tanggal 29 September 2018, TD: 86/45, N:60x/m, akral dingin dan terdapat
oedem tungkai.
Furosemide merupakan obat diuretik yang dapat menimbulkan hipokalemia.8
Pada pasien terdapat riwayat penggunaan obat rutin Lasix (furosemide)
sehingga hal tersebut memicu terjadi hipokalemia pada pasien (K: 3,1 mmol/L).
Perdarahan seperti hematuria, melena, mimisan, hemoptoe, hematemesis dan
gusi berdarah merupakan efek samping yang paling mungkin terjadi pada
penggunaan obat antikoagulan dikarenaka obat antikoagulan mengakibatkan darah
lebih lama membeku.9 Pada pasien terjadi hematuria diduga diakibatkan oleh
penggunaan simarc yang merupakan golongan obat antikoagulan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung edisi ke-1. Perhimpunan Dokter


Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2015.
2. Tambuwun CF, Agnes LP, Starry HR. Gambaran pasien gagal jantung
dengan penyakit hipertensi yang menjalani rawat inap di RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado periode September – November 2016.
Jurnal e-Clinic (eCl). Vol 4(2). 2016.
3. Harigustian Y, Dewi A, Khoiriyati A. Gambaran Karakteristik Pasien
Gagal Jantung Usia 45-65 Tahun di RSPKU Muhammadiyah
Gamping Sleman. Indonesia Nursing Practices. Vol 1(1). 2016.
4. El-Hayah. Patomekanisme penyakit gagal jantung kongestif. Malang:
UIN. 2014
5. Adhiatama AT, Wahab Z, widyantara IF. Analisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian gagal ginjal kronik pada pasien
hemodialisis di RSUD Tugurejo Semarang. Semarang: Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah. 2012.
6. Pedoman Tatalaksana Fibrilasi Atrium. Perhimpunan Dokter
Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2014.
7. Harahap S, Dalimunthe N. Syok Kardiogenik. Medan: Divisi
Kardiologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU, RSUP H.
Adam Malik. 2015.
8. Mulyani T, Rahmawati F, Ratnasari N. evaluasi Penggunaan
Kombinasi Spironolakton dan Furosemid pada Pasien Sirosis Hati
dengan Ascites Permagna. Banjarmasin: Univesitas Muhammadiyah.
2017.
9. Permatasari DA. Studi Penggunaan Antikoagulan pada Pasien Infark
Miokard Akut. Surabaya: RSUD Dr. Soetomo. 2015.

Anda mungkin juga menyukai