Pembimbing :
dr. M. Bachtiar Rahmat, Sp.JP-FIHA
Disusun oleh :
Noferly Gina Jessica Go – 03014142
Judul:
Congestive Heart Failure
Penyusun:
Noferly Gina Jessica Go – 03014142
I. Identitas Pasien
Nama : Marina Chandra
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 53 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama` : Katolik
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Perdatam Raya , Kalibata-Jakarta Timut
Tanggal Masuk : 26 September 2018
II. Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis dari pasien pada hari Rabu 26 Agustus 2018
di Bangsal Lt. 9 Timur, RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur.
Keluhan Utama
Sesak napas sejak 2 minggu yang lalu SMRS.
Keluhan Tambahan
Kedua kaki bengkak
Riwayat Kebiasaan
- Kebiasaan makan tidak dijaga
- Olahraga jarang
- Tidak minum alkohol dan tidak merokok
Riwayat alergi
- Pasien tidak menderita alergi terhadap makanan tertentu, riwayat
atopi disangkal
Status Generalis
Kulit : pucat (-), sianosis (-), ikterik (-)
turgor kulit baik, kulit kering (-), eflorensensi bermakna (-)
Kepala : Normosefali, rambut hitam, distribusi merata
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor +/+,
refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung
+/+
Telinga : Normotia, sekret -/-, otorrhea -/-
Hidung : Deviasi septum -/-, rinore -/- sekret -/-
Mulut : Oral hygiene baik, faring hiperemis (-) candidiasis oral (-)
Leher : Trakea di tengah, tiroid tidak teraba membesar, pembesaran
KGB (-), JVP 5+4.
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung kanan :ICS IV linea sternalis dekstra
Batas jantung kiri :ICS VI linea axillaris anterior
Auskultasi : BJ I dan II ireguler; gallop (-), murmur (-)
Pemeriksaan Paru
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Ekspansi dada normal
Perkusi : Sonor +/+
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, wheezing -/-,
rhonki basah halus +/+
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Bentuk normal, gerak dinding simetris
Auskultasi : Bising usus (+) 2x/menit
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-) murphy’s sign (-) ,Ballotement (-) nyeri
lepas (-), pembesaran lien dan hepar (-)
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
Pemeriksaan Ekstremitas
Ekstremitas atas : Akral hangat (+/+), edema (-/-), dan sianosis (-)
Ekstremitas bawah : Akral hangat (+/+), edema (+/+), dan sianosis (-)
HEMATOLOGI
Hematokrit 48 % 35 – 48
MCH 33,4 Pg 26 – 34
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Sewaktu 90 mg/dl <110
GINJAL
Ureum 81 mg/dL 13 - 43
ELEKTROLIT
ELEKTROLIT SERUM
Rencana tatalaksana:
- O2 Nasal canule 3 lpm
- Candesartan 1x16 mg
- Concor 1x2,5 mg
- Spironolakton 1x25 mg
- Simarc 1x 2 mg
- Lasix drip 5 mg/jam
Rencana diagnostik:
- Rontgen thoraks
- Analisa Gas Darah
- EKG/hari
- Pasang DC
- Ukur minum urin (UMU) / hari
- Cek Profil lipid, asam urat, GDPP
- Cek INR
3. Hypertensive Heart Disease (HHD)
Atas dasar:
- Riwayat hipertensi
- Batas jantung kiri di ICS VI linea axillaris anterior (tanda cardiomegali)
- Echocardiografi: LVH eccentric
Rencana tatalaksana:
- Candesartan 1x16 mg
- Concor 1x2,5 mg
Rencana diagnostik:
- Rontgen Thoraks
4. Hipokalemia
Atas dasar:
- Kalium 3,1 mmol/L
Rencana tatalaksana:
- KSR 3x1
Rencana diagnostik:
- Cek elektrolit ulang
5. AKI dd CKD
Atas dasar:
- BAK volume sedikit
- Ureum 81 mg/dL
- Kreatinin 1,56 mg/dL
Rencana tatalaksana:
- Candesartan 1x16 mg
- Concor 1x2,5 mg
- Lasix drip 5 mg/jam
VIII. Follow up
27 September 2018
S Mual (+), muntah (-), sesak (+), bila berbaring terasa lelah dan sesak, kaki
bengkak (+)
Penunjang:
pH darah: 7,32 (↓)
BE: -3,6 mEq/L
INR: 1,66
HDL: 29 (↓)
LDL: 140 (↑)
Asam urat: 17,1 (↑)
A - Atrial Fibrilation
- CHF ec HHD
- Hipokalemia
- AKI dd CKD
28 September 2018
S Pusing (+) sampai tidak bisa tidur, Mual (-), muntah (-), sesak (+) bertambah,
bila berbaring terasa lelah dan sesak, kaki bengkak (+), Urin dalam urine bag
berwarna pekat seperti teh
Penunjang:
EKG: Gambaran Atrial Flutter
pH darah: 7,14
pCO2: 51
BE: -10,9
S Pusing (+), sudah bisa tidur, sesak berkurang, kaki bengkak (+) namun
berkurang, urin berwarna pekat dan terdapat darah
Penunjang:
Leukosit: 11400
Trombosit: 87000
INR: 3,37
Kreatinin: 3,74
Rontgen thoraks:
Cardiomegali
Gambaran efusi pleura
A - Syok kardiogenik
- Hematuria
- CHF ec HHD
- Hipokalemia
- AKI dd CKD
P - Pasang CVP
- Konsul urologi: transamin 3x500mg dan cefoperazone 2x1gr
- Nasal canule 3 lpm
- Amiodarone 3x 200mg
- Candesartan 1x16 mg
- Concor 1x2,5 mg
- Spironolakton 1x25 mg
- Simarc 1x 2 mg (stop)
- Lasix drip 10 mg/jam
- Lasix 2x20mg
- KSR 3x1
- Allopurinol 1x300 mg
- Atorvastatin 1x20 mg
- Kendaron 3x200mg
- Dopamine 267 mcg/menit
30 September 2018
Penunjang:
Kalium: 4,4
Trombosit: 90000
Albumin: 3,4
S bila berbaring terasa lelah dan sesak, sesak <, bengkak <
Penunjang:
EKG: Gambaran Atrial Flutter paroxysmal
pH darah: 7,25
pCO2: 58
BE: -2,3
Ur/Kr: 142/3,63
2 Oktober 2018
Penunjang:
EKG: SR, PVC (premature ventricular contractions)
pH darah: 7,3
BE: -4,2
A - CHF ec HHD
- AKI dd CKD
S BAB cair 3x, ampas (+), lendir (-), darah (-), mual (-), muntah (-), demam (-).
Penunjang:
Ur/Kr: 130/1,83
A - Gastroentritis
- CHF ec HHD
- AKI dd CKD
4 Oktober 2018
S Sesak(+), urin sedikit, pekat seperti the, BAB 1x, mencret (-)
Penunjang:
Urin Lengkap
- Kejernihan: keruh
- Albumin : 2+
- Darah: 2+
- Esterase leukosit 1+
D- dimer: 0,1
pH darah: 7,32
pCO2: 55
BE: 1,2
CHF adalah kumpulan gejala yang kompleks dimana seorang pasien harus
memiliki tampilan berupa: Gejala gagal jantung (nafas pendek yang tipikal saat
istrahat atau saat melakukan aktifitas disertai / tidak kelelahan); tanda retensi cairan
(kongesti paru atau edema pergelangan kaki); adanya bukti objektif dari gangguan
struktur atau fungsi jantung.1 Pada pasien ini terdapat tanda sesak napas,
ortopneu, toleransi aktifitas berkurang, cepat Lelah, palpitasi, peningkatan
JVP, apex jantung bergeser ke lateral, bunyi jantung ireguler, oedema
ektremitas inferior, rhonki basah halus, EF: 22%.
CHF dapat disebabkan oleh beberapa kondisi seperti serangan jantung
koroner, tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit katup jantung, penyakit jantung
bawaan, kardiomiopati, miokarditis, jantung aritmia, penyakit tiroid.4 Pada pasien
terdapat riwayat hipertensi dan terdapat gejala kardiomiopati dan aritmia
yang menjadi factor resiko terjadinya CHF pada pasien.
Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang bersifat progresif dan
irreversible. Gangguan fungsi ginjal ini terjadi ketika tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit. Faktor-faktor
risiko seperti hipertensi, diabetes melitus, nefropati obstruksi, dan pielonefritis
kronik dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronik.5 Pada pasien terdapat
riwayat hipertensi tidak terkontrol yang menjadi faktor resiko terjadinya gagal
ginjal pada pasien.
Faktor yang mempengaruhi fungsi hemodinamik pada pasien fibrilasi atrium
meliputi hilangnya kontraksi atrium yang terkoordinasi, tingginya laju ventrikel,
ketidakteraturan respon ventrikel, penurunan aliran darah miokard, serta perubahan
jangka panjang seperti kardiomiopati atrium dan ventrikel.6 Pada pasien telah
terjadi kardiomiopati sehingga menjadi resiko untuk terjadinya fibrilasi
atrium.
Syok kardiogenik ditandai dengan penurunan tekanan darah sistolik kurang
dari 90mmHg atau berkurangnya tekanan arteri rata-rata lebih dari 30 mmHg dan
atau penurunan pengeluaran urin kurang dari 0,5ml/kgBB/jam, frekuensi nadi lebih
dari 60 kali per menit dengan atau tanpa adanya kongesti organ.7 Pada pasien
tanggal 29 September 2018, TD: 86/45, N:60x/m, akral dingin dan terdapat
oedem tungkai.
Furosemide merupakan obat diuretik yang dapat menimbulkan hipokalemia.8
Pada pasien terdapat riwayat penggunaan obat rutin Lasix (furosemide)
sehingga hal tersebut memicu terjadi hipokalemia pada pasien (K: 3,1 mmol/L).
Perdarahan seperti hematuria, melena, mimisan, hemoptoe, hematemesis dan
gusi berdarah merupakan efek samping yang paling mungkin terjadi pada
penggunaan obat antikoagulan dikarenaka obat antikoagulan mengakibatkan darah
lebih lama membeku.9 Pada pasien terjadi hematuria diduga diakibatkan oleh
penggunaan simarc yang merupakan golongan obat antikoagulan.
DAFTAR PUSTAKA