Anda di halaman 1dari 2

 Masalah terbesar remaja adalah seksualitas.

Masalah seksualitas yang akhir-akhir ini


mengganggu ketenangan orang tua dan remaja adalah hubungan seks pranikah.

 Remaja banyak yang tidak sadar dari pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru
dapat menjerumuskan. Memang perasaan bersalah biasanya menghinggapi para pelaku,
tetapi resiko kesehatan yang mereka terima jauh lebih besar bahayanya. Hal yang paling
berbahaya adalah terkena penyakit menular seksual seperti sifilis (raja singa), gonorrhoea,
bahkan terinfeksi virus HIV (Almahira, 2010).

 Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh dan bukan
hanya tidak adanya penyakit dan kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan dengan
sistem reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya (ICDP 1994).

 Permasalahan remaja yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi, sering kali berakar dari
kurangnya informasi, pemahaman dan kesadaran untuk mencapai keadaan sehat secara
reproduksi.

 Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi sangatlah penting agar mereka semakin
sadar terhadap tanggungjawab dalam menjalankan perilaku reproduksinya.

MASUK DATA EMPIRIS

 Hingga September 2005, terdapat 4186 kasus AIDS dan 4065 kasus HIV positif di Indonesia.
Ironisnya, 46,19 % terjadi pada remaja usia 15-29 tahun dan 43,5% terinfeksi melalui
hubungan seks yang tidak aman (Almahira, 2010).

 Mengutip dari harian Surya, sebagian remaja dan mahasiswa di Jawa Timur (Jatim) sudah
berhubungan badan sebelum menikah.Menurut Survei Kesehatan Reproduksi Remaja
Indonesia (SKRRI) 2003, sebanyak 30,9 persen remaja pria dan 34,7 persen wanita usia 15-19
tahun menyatakan pernah berhubungan seks. Sementara di Surabaya, pada tahun 2005
Dinkes menyebutkan, 47% remaja pernah berhubungan badan dan 27% pernah aborsi.

 Berdasarkan survey yang dilakukan pada bulan Januari 2008, didapatkan dari 10 responden
yang diteliti, ternyata 6 responden menjawab bahwa mereka tidak mengerti atau kurang
mengerti tentang penyakit menular seksual. Karena mereka menganggap bahwa hubungan
seksual tidak berbahaya. Sehingga apabila mereka melakukan hubungan seksual lebih dari
1x, dan tanpa menggunakan alat pelindung, maka kemungkinan mereka akan terkena
Penyakit Menular Seksual (Syarif, 2008).

 Sangat sedikit remaja yang menerima informasi tentang penyakit menular seksual, remaja
pendengar radio 8,9%, TV 8,7 % dan Koran 7,5% (BKKBN. 2009). Sebesar 42% mengetahui
HIV dan AIDS dan hanya hanya 24% mengetahui tentang penyakit menular seksual
(Waspada, 2009).

Anda mungkin juga menyukai