dr Adam Alqustar
LAPORAN KASUS
Keluhan Utama : pusing
Bentuk : Normosefal,
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
pupil isokor, mata cekung (-)
Hidung : nafas cuping hidung (-); discharge (-)
Telinga : tidak ada discharge
Mulut : mukosa mulut basah, sianosis (-),
bibir kering (+), lidah kotor (-),
faring tidak hiperemis
Leher : tidak ada pembesaran limfonodi,
JVP tidak meningkat, tiroid tidak membesar
Thorax
Paru-Paru
Inspeksi :
› Bentuk dada normal, retraksi (-), simetris (+), ketinggalan gerak (-)
Palpasi
› Vokal fremitus (+) N, simetris kanan kiri (+)
Perkusi
› Suara sonor pada seluruh lapangan paru
Auskultasi:
› Vesikuler (+) N
› Suara tambahan (-)
Jantung
Inspeksi :
› pulsasi ictus cordis tidak terlihat
Palpasi :
› ictus cordis tidak teraba
Perkusi :
› Batas atas : SIC 3 linea midclavicularis (s)
› Batas bawah : SIC 7 linea midclavikularis (s)
› Batas kanan : SIC 4 linea parasternalis (s)
› Batas kiri : SIC 5 linea midclavicularis (s)
Auskultasi :
› S1 = S2 murni, reguler, suara tambahan S3(-) S4(-), Gallop (-),
bising (-)
Kesan : Tidak ditemukan abnormalitas pada paru dan jantung
ABDOMEN
Inspeksi :
› Dinding perut lebih rendah dibandingkan
dengan dinding dada, venektasi(-), tanda
peradangan (-), scar (-)
Auskultasi:
› Peristaltik (+) N
Palpasi
› Distensi (-), defans muskular (-), turgor baik
› Nyeri tekan di regio epigastric
› Hepar tidak teraba
› Lien tidak teraba
Perkusi
› Timpani (+)
EKSTREMITAS
Edema (-)
Hiperpigmentasi (-)
Akral hangat (+)
Sianosis (-)
Capilarry refill <2 detik
DIAGNOSIS
• Diagnosis Kerja
Hipertensi grade 1
Terapi awal
Modifikasi gaya hidup
Amlodipin 5 mg NX 1x1
Antasida NX 3x1
Ibuprofen NX 2x1
B komplek NX 2x1
edukasi
TINJAUAN PUSTAKA
patofisiologi
l
ETIOLOGI Konfensasi
Penyempitan ventrikel kiri
pembuluh darah memompa Volum
dengan keras darah
kurang
TD meningkat/CO menurun
KLASIFIKASI JNC 7
Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Darah
Tekanan Darah Sistolik Diastolik
Perkiraan Penurunan
Modifikasi Rekomendasi Tekanan Darah Sistolik
(Skala)
Menurunkan Memelihara Berat Badan Normal 5-20 mmHg/ 10 kg
Berat Badan (Indeks Massa Tubuh 18.5–24.9 penurunan Berat Badan
kg/m2).
Melakukan Mengkonsumsi makanan yang kaya 8 – 14 mmHg
pola diet dengan buah-buahan, sayuran, produk
berdasarkan makanan yang rendah lemak, dengan
DASH kadar lemak total dan saturasi yang
rendah.
Diet Rendah Menurunkan Intake Garam sebesar 2-8 2-8 mmHg
Natrium mmHg tidak lebih dari 100 mmol per-
hari (2.4 gr Natrium atau 6 gr garam).
Olahraga Melakukan Kegiatan Aerobik fisik 4 – 9 mmHg
secara teratur, seperti jalan cepat
(paling tidak 30 menit per-hari, setiap
hari dalam seminggu).
Membatasi Membatasi konsumsi alkohol tidak 2 -4 mmHg
Penggunaan lebih dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml
Alkohol ethanol; misalnya 24 oz bir, 10 oz
anggur, atau 3 0z 80 whiski) per-hari
pada sebagian besar laki-laki dan tidak
lebih dari 1 gelas per-hari pada wanita
dan laki-laki yang lebih kurus.
Obat Awal
Klasifikasi TDS* TDD* Modifikasi
Tekanan Darah mmHg mmH Gaya Tanpa Dengan
g Hidup Indikasi Indikasi
Normal < 120 < 80 Anjuran Tidak Perlu Gunakan
menggunakan obat yang
Pre-Hipertensi 120- 80-89 Ya
obat spesifik
139
antihipertensi dengan
indikasi
(resiko). ‡
Hipertensi 140- 90-99 Ya Untuk semua Gunakan
Stage 1 159 kasus gunakan obat yang
diuretik jenis spesifik
thiazide, dengan
pertimbangkan indikasi
ACEi, ARB, BB, (resiko).‡Ke
CCB, atau mudian
kombinasikan tambahkan
Hipertensi >160 >100 Ya Gunakan obat
Stage 2 kombinasi 2 obat antihipertens
(biasanya i (diretik,
diuretik jenis ACEi, ARB,
thiazide dan BB, CCB)
ACEi/ARB/BB/C seperti yang
CB dibutuhkan
FAKTOR RESIKO REKOMENDASI OBAT†
INDIKASI DASAR PERCOBAAN
(PENYAKIT YANG D B A A C A KLINIK‡
MENYERTAI)* B
I C R C L
U E B B D
R I O
E A
T N
I T
K
STROKE KEBUTAAN
HIPERTENSI KRISIS
PREVALENSI
HIPERTENSI KRISIS
1 % dari populasi hipertensi dewasa
Hipertensi Emergensi
- > 50% penderita di ICU
- karena terapi tak adekuat
PROGNOSIS
HIPERTENSI URGENSI
TANPA GEJALA
- Biasanya tekanan darah > 180/120 mmHg
- Tanpa keluhan (sakit kepala/cemas)
- TOD Akut tidak ada
DGN GEJALA
- Biasanya tekanan darah > 180/120 mmHg
- Keluhan sakit kepala hebat, nafas
pendek, kardiovaskuler stabil
- TOD akut tidak ada
KLASIFIKASI
Hipertensi Emergensi
- Biasanya tekanan darah > 220/140 mmHg
- Keluhan TOD : sesak, nyeri dada, nokturia,
disartria, gangguan kesadaran
Table 2 : Algorithm for Triage Evaluation
Central nervous Dizzness, NV, confusion, weakness, encephalopathy, ICH, SAH, ischemic
system stroke
Eyes Ocular hemorrhage, exudates, or papiledema on fundoscopic exam,
blurred vision, loss of sight
Heart Angina, ACS, LVF, PE, aortic dissection, cardiogenic shock
ACS; acute coronary syndrome; ARF: acute renal failure: BUN: blood urea nitrogen: ICH: intracranial
hemorrhage; LVF: left ventricular failure; NV: nausea and vomiting: PE: pulmonary edema: SAH:
subarachnoid hemorrhage; SCr, serum creatinine
Pergolini MS. The Management of hypertensive crises. Clin Ter 2009. 160 (2)
PENGOBATAN
Hipertensi Urgensi
- Tidak memerlukan penurunan tekanan darah segera sp
normal dalam waktu observasi
- Oral anti hipertensi bekerja cepat
- Target tidak tercapai, tingkatkan dosis
- Target tercapai dalam 3-7 hari
Table 5 : Management of Hypertensive Urgencies
ONSET/DURATION OF
AGENT DOSE ACTION PRECAUTIONS
(AFTER
DISCONTINUATION)
Captopril 25 mg p.o., repeat as needed 15-30 min/6-8 h SL, Hypotension, renal
SL, 25 mg 15-30 min/2-6 h failure in bilateral renal
artery stenosis
Clonidine 0.1-0.2 mg p.o., repeat hourly 30-60 min/8-16 h Hypotension,
as required to total dose of 0.6 drowsiness, dry mouth
mg
Labetalol 200-400 mg p.o repeat every 2- 30 min-2 h/2-12 h Bronchoconstriction,
3h heart block, orthostatic
hypotension
Sumber :
- Adaptec etc
- InaSH
- Hebert C.J Hypertensive Crises Prim Care 2008. 35 (3)
PENGOBATAN
Hipertensi Emergensi
- Dirawat di ICU
- Obat anti hipertensi parenteral
- Target : - Penurunan tekanan darah pd jam
pertama 20-25 %
- Minimalisir hipoperfusi organ vital
- Penurunan tekanan darah selanjutnya dl 24 jam
Table 6 : Treatment of Hypertensive Emergencies
Agent Dosage Onset/Duration of Precautions
Action (after
discontinuation)
Parenteral
Vasodilators