Anda di halaman 1dari 35

GAMBARAN FAKTOR PENYEBAB YANG MEMPENGARUHI

RENDAHNYA PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT DI DESA GADING


WILAYAH KERJA PUSKEMAS JATIREJO

dr. Tyasa budiman


 Paradigma sehat merupakan model
pembangunan kesehatan yang dalam
jangka panjang mampu mendorong
masyarakat untuk bersikap mandiri
dalam menjaga kesehatan mereka
sendiri melalui kesadaran yang lebih
tinggi pada pentingnya pelayanan
kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif
 Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia
adalah masalah sosial budaya dan kebiasaan
penduduk.
 Buruknya kondisi sanitasi merupakan salah
satu penyebab terjadinya penyakit dan dapat
menyebabkan kematian.
 Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah
dalam mencapai target Millennium
Development Goals (MDGs) tahun 2015, yaitu
meningkatkan akses air minum dan sanitasi
dasar secara berkesinambungan kepada
separuh dari proporsi penduduk yang belum
mendapatkan akses.
 Berdasarkan uraian latar belakang diatas
maka dapat dibuat perumusan masalah
yaitu: faktor apa saja yang menyebabkan
penduduk di desa gading tidak
memanfaatkan dan memiliki jamban
sehat?
 Mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan kurang adanya jamban
sehat keluarga di desa gading.
Teoritis Praktis

Klinisi
Menambah ilmu
pengetahuan dan
wawasan tentang
jamban sehat Masyarakat
 Definisi
jamban adalah suatu bangunan yang
digunakan untuk tempat membuang dan
mengumpulkan kotoran manusia sehingga
kotoran tersebut disimpan dalam suatu tempat
tertentu dan tidak menjadi penyebab atau
penyebar penyakit dan mengotori lingkungan
pemukiman.
 Jamban cubluk (pit privy)
 Jamban ini dibuat dengan jalan membuat
lubang ke dalam tanah sedalam 2,5
sampai 8 meter dengan diameter 80-
120cm. Dindingnya diperkuat dari batu
bata ataupun tidak. Sesuai dengan
daerah pedesaan maka rumah jamban
tersebut dapat dibuat dari bambu,
dinding bambu dan atap daun kelapa.
 Jamban cemplung berventilasi (ventilated
improved pit latrine)
 Jamban ini hampir sama dengan jamban
cubluk, bedanya menggunakan ventilasi
pipa. Untuk daerah pedesaan pipa
ventilasi ini dapat dibuat dari bambu.
 Jamban empang (fish pond latrine)
 Jenis jamban ini dibangun di atas
empang ikan. Sistem jamban empang
memungkinkan terjadi daur ulang
(recycling) yaitu tinja dapat langsung
dimakan ikan, ikan dimakan orang, dan
selanjutnya orang mengeluarkan tinja,
demikian seterusnya.
 Jamban pupuk (the compost privy)
 Secara prinsip jamban ini seperti jamban
cemplung tetapi lebih dangkal galiannya,
di dalam jamban ini juga untuk
membuang kotoran binatang, sampah,
dan daun-daunan.
 Septic tank
 Jamban Sehat
 Suatu jamban disebut sehat untuk daerah
pedesaan apabila memenuhi persyaratan-
persyaratan sebagai berikut: tidak mengotori
permukaan tanah di seliling jamban tersebut,
tidak mengotori air permukaan di sekitarnya,
tidak mengotori air tanah di sekitarnya, tidak
dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat
dan kecoa dan binatang-binatang lainnya, tidak
menimbulkan bau, mudah digunakan dan
dipelihara (maintenance), sederhana desainnya,
murah, dan dapat diterima oleh pemakainya
LINGKUNGAN

Pengetahuan masyarakat mengenai


jamban sehat
Kesadaran masyarakat tentang
pentingnya jamban sehat (perilaku hidup
bersih dan sehat)
Kesadaran masyarakat mengenai
penggunaan jamban sehat

INPUT PROSES
MAN

MONEY
P1
P2
METHOD
P3
MATERIAL

MACHINE

CAKUPAN
PENGGUNAAN
JAMBAN SEHAT
Petugas kesehatan
lingkungan

Dana masyarakat untuk membuat


jamban sehat sendiri, sehingga warga di
dusun tersebut lebih memilih untuk BAB
di jamban tidak memenuhi syarat atau di
sungai

Penggunaan
Pengetahuan Masyarakat tentang
Jamban Sehat Jamban
Sehat

Kesadaran masyarakat tentang


pentingnya jamban keluarga

Ketersediaan air bersih yang


digunakan untuk
membersihkan jamban
 Jenis data yang diambil
 Data primer, diperoleh dari daftar
pertanyaan (kuesioner)
 Data sekunder didapat dari data Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas
jatirejo.
 Populasitarget adalah masyarakat yang
berada di desa gading
 Sampel merupakan seluruh masyarakat
yang berada di desa desa gading yang
merupakan salah satu wilayah kerja
Puskesmas jatirejo kecamatan Jatirejo,
Mojokerto.
 Pengumpulan data dilakukan pada
tanggal 14 Mei 2017 di desa gading.
 Tingkat pengetahuan
JUMLAH

Kurang
20%
Baik
50%

Cukup
30%
Tidak Jumlah
0%

Ya
100%
Jumlah
Ya
0%

Tidak
100%
Jumlah

>10 meter
20%

<10 meter
80%
Jumlah
> Rp. 1 juta
10%

< Rp.500.000,-
30%

Rp.500.000,- -
Rp. 1 juta
60%
Perguruan Jumlah Lainnya
Tinggi
0%
0%

SMA
SD
30%
40%

SMP
30%
INPUT KELEBIHAN KEKURANGAN
MAN  Tersedia petugas kesehatan lingkungan di Hanya terdapat 1 petugas kesehatan lingkungan sehingga
(Tenaga Kerja) Puskesmas jatirejo mengakibatkan belum optimalnya dalam melakukan
penyuluhan mengenai jamban sehat (1)

MONEY  Terdapatnya suatu dana operasional di Belum memadainya dana yang tersedia (2)
(Pembiayaan) puskesmas yang dimanfaatkan untuk
kegiatan luar gedung (pemantauan dan
pendataan jamban)

METHOD (Metode)  Penyuluhan kepada pemilik rumah Jadwal penyuluhan mengenai jamban yang
mengenai jamban yang memenuhi syarat memenuhi syarat kesehatan belum secara rutin
kesehatan. dilakukan (3)

 Terdapat aula puskesmas yang digunakan


MATERIAL (Perlengkapan) untuk tempat penyuluhan
 Terdapat kendaraan operasional bagi
petugas kesehatan lingkungan

MACHINE (peralatan)  Terdapat blanko kuesioner untuk Tidak tersedianya pamflet, brosur dan poster
pemeriksaan jamban penyuluhan tentang jamban yang memenuhi syarat
sanitasi.(4)
PROSES KELEBIHAN KEKURANGAN
P1  Adanya data jumlah rumah, data jumlah KK, dan  Jadwal tertulis tentang perencanaan pelaksanaan pengawasan
(Perencanaan) data jumlah rumah tangga yang memiliki jamban. jamban sehat belum ada. (5)
 Perencanaan sosialisasi tentang kepemilikan jamban sehat oleh
petugas kesehatan belum teratur. (6)

P2  Penyuluhan kepada pemilik rumah mengenai  Waktu untuk peninjauan ke seluruh warga terbatas (7)
(Pelaksanaan) jamban yang memenuhi syarat kesehatan  SDM yang bertugas dalam kesehatan lingkungan belum
optimal sehingga masih kurang dalam melakukan promosi
kesehatan tentang pemanfaatan jamban sehat. (8)
 Pelaksanaan penyuluhan kurang berkelanjutan dan terpadu (9)

P3  Terdapatnya pencatatan dan pelaporan mengenai  Evaluasi dari kegiatan yang dilakukan (penyuluhan) masih kurang
(Penilaian, Pengawasan jamban (10)
Pengendalian)
 Tokoh masyarakat sangat berperan dalam  Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai
Lingkungan mendorong masyarakat untuk menggunakan jamban jamban sehat (11)
 Pemilik rumah cukup kooperatif pada saat petugas  Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai
melakukan pendataan. dampak yang dapat ditimbulkan jika BAB di jamban yang tidak
memenuhi syarat sanitasi (12)
 Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai cara
membangun jamban sederhana yang memenuhi syarat sanitasi.(13)
 Terbatasnya dana untuk membangun jamban dan septik tank (14)
 Masih kentalnya kebiasaan buang air besar bukan di jamban sehat.
INPUT
Money.
Kurang optimalnya pemanfaatan dana yang tersedia
Material
Man
Machine
Hanya terdapat 1 petugas kesehatan lingkungan
Tidak tersedianya pamflet, brosur dan poster sehingga mengakibatkan belum optimalnya
tentang jamban yang memenuhi syarat dalam melakukan penyuluhan mengenai jamban
sanitasi. sehat

Method Rendahnya Cakupan


Jadwal penyuluhan secara rutin mengenai jamban masyarakat yang
yang memenuhi syarat kesehatan tidak ada memanfaatkan
jamban sehat.

P3
Evaluasi dari kegiatan yang dilakukan
(penyuluhan) masih kurang
Lingkungan
•Kurangnya pengetahuan dan kesadaran P1
masyarakat mengenai jamban sehat •Jadwal tertulis tentang perencanaan pelaksanaan pengawasan
•Kurangnya pengetahuan dan kesadaran jamban sehat belum ada.
masyarakat mengenai dampak yang dapat •Perencanaan sosialisasi tentang kepemilikan jamban sehat oleh
ditimbulkan jika BAB di jamban yang tidak petugas kesehatan belum teratur.
memenuhi syarat sanitasi
•Kurangnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat mengenai cara membangun jamban P2
sederhana yang memenuhi syarat sanitasi. •Waktu untuk peninjauan ke seluruh warga terbatas
•Petugas kesehatan lingkungan belum optimal dalam melakukan
•Terbatasnya dana untuk membangun jamban
promosi kesehatan tentang pemanfaatan jamban sehat
dan septik tank sendiri
Proses •Pelaksanaan penyuluhan kurang berkelanjutan dan terpadu

Gambar 12. Diagram Fish Bone


 Selainbeberapa faktor yang telah di
sebutkan di atas Sebagian besar beberapa
warga yang tidak mempunyai memiliki
jamban sehat dan mengatakan bahwa tidak
mempunyai dana dalam melakukan
pembuatan jamban sehat akan tetapi
memiliki kendaraan sepeda motor lebih
dari satu. Terlihat bahwa warga masyarakat
memang belum antusias dan mengerti betul
tentang pentingnya jamban sehat.
 Beberapa faktor yang dapat
menyebabkan hal tersebut adalah
kurangnya kepedulian warga dalam
menjaga kesehatan. Masih kentalnya
kebiasaan dalam melakukan buang air
besar di sungai. Serta kurangnya
pengetahuan warga dalam menentukan
prioritas keuangan yang berdampak
pada minimnya jumlah jamban sehat
yang ada di daerah tersebut
 Kurangnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat mengenai jamban sehat
 Kurangnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat mengenai dampak yang dapat
ditimbulkan jika BAB di jamban yang tidak
memenuhi syarat sanitasi
 Petugas kesehatan lingkungan belum optimal
dalam melakukan promosi kesehatan tentang
pemanfaatan jamban sehat
 Pelaksanaan penyuluhan kurang berkelanjutan
dan terpadu
 Masih kentalnya kebiasaan dalam melakukan
buang air besar di sungai.
 meningkatkan pembinaan kader agar
lebih optimal dalam hal kegiatan
pendataan dan penyuluhan untuk
meningkatkan cakupan penduduk yang
menggunakan jamban sehat

Anda mungkin juga menyukai