PowerPlugs
Devices) Di Desa Gebangsari Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto
• Highest Quality
Data BKKBN (2015) :
• suntik 58,25%
• pil 24,37%
• Greatest Quantity
• Intra Uterine Devices (IUD) 7,23%
• implant 4,16%
• Largest Variety
• Metode Operatif Wanita (MOW) 3,13 %
• Metode Operatif Pria (MOP) 1,03%
•
• kondom 0,68% data pengguna KB bulan Maret
Consistent Professionalism
• intravaginal tissue 0,11% 2017 di UPTD Kesehatan Jatirejo,
• metode tradisional 1,04%. Desa Gebangsari :
• Visually Appealing KB suntik 69%,
pil 15%,
implan 3%,
Metode Operatif Wanita (MOW)
sebanyak 4%
Intra Uterine Devices (IUD)
sebanyak 8%.
Tujuan & Manfaat
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan KB IUD.
Metode
Pengumpulan data
Data yang diperoleh dengan cara langsung yaitu hasil jawaban
kuesioner yang dibagikan saat penyuluhan dengan daftar pertanyaan
yang digunakan adalah pertanyaan-pertanyaan tentang
pengetahuan KB IUD
12%
28%
60%
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Britania Raya dan Jerman serta di Nigeria
bahwa AKDR lebih banyak yang digunakan pada wanita dengan pendidikan tinggi
Hasil & Pembasan
Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur
buruk sedang baik
16%
44%
40%
16%
48%
36%
Sikap wanita usia subur terhadap penggunaan AKDR di wilayah kerja UPTD Kesehatan Jatirejo
khususnya di Desa Gebangsari berada pada kategori buruk 48% dan sebanyak 16% kategori
baik.
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa sikap wanita usia subur tentang AKDR yang paling
banyak berada pada kategori negatif dikarenakan responden banyak yang tidak setuju dan tidak
tertarik dengan AKDR.
Hasil & Pembasan
Perilaku Wanita Usia Subur
buruk baik
Berdasarkan diagram tingkat perilaku yang paling
besar persentasinya yaitu tingkat perilaku yang
buruk sebanyak 17 orang (68%) dan sikap perilaku 32%
68%
Berdasarkan hasil penelitian lain, mengenai perilaku partisipasi ibu usia subur diperoleh data bahwa
ibu usia subur yang selalu berpartisipasi menggunakan AKDR hanya sebanyak 2 orang (1,9%), ibu
usia subur kadang-kadang berpartisipasi dalam menggunakan AKDR hanya sebanyak 1 orang
(0,9%), ibu usia subur yang tidak pernah berpartisipasi dalam menggunakan AKDR hanya sebanyak
99 orang (93,4%).
Kesimpulan
1. Tingkat Pendidikan wanita usia subur yang berada di wilayah kerja UPTD Kesehatan
Jatirejo pada umumnya berada pada kategori sedang (SMP dan SMA)
2. Tingkat pengetahuan wanita usia subur di wilayah kerja UPTD Kesehatan Jatirejo
berada pada kategori baik (44%).
3. Tingkat sikap wanita usia subur di wilayah kerja UPTD kesehatan Jatirejo berada pada
kategori buruk ( 48%).
4. Tingkat perilaku wanita usia subur di wilayah kerja UPTD Kesehatan Jatirejo berada
pada kategori buruk (68%).
5. Dari hasil diatas menggambarkan bahwa terdapat adanya hubungan tingkat pendidikan
wanita usia subur yang rendah dengan tingkat pengetahuan,sikap dan perilaku. Tingkat
pendidikan yang rendah akan menyebabkan tingkat pengetahuan,sikap dan perilaku yang
buruk
Saran