Anda di halaman 1dari 15

Bahasa Indonesia

Sinopsis,Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik

Kelompok 8
Julio Syah Putra
M.Ilham Setiawan
Salsabila Putri A.
Adelia Yusnita
Nanda Anggi Pratiwi
I.Sinopsis

Novel edensor ini menceritakan tentang petualangan Ikal dan Arai di Eropa.
Setelah berhasil memperoleh beasiswa ke Perancis, mereka berkuliah di Universite de
Paris, Sorbone, disini, Ikal dan Arai mengalami banyak kejadian yang orang biasa sebut
sebagai kejutan budaya. Banyak kebiasaan dan peradaban Eropa yang berlainan sama
sekali dengan peradaban yang selama ini mereka pahami sebagai orang Indonesia.
Khususnya melayu.

Dalam novel ini juga Ikal dan Arai kembali menuai karma akibat kenakalan –
kenakalan yang pernah mereka lakukan semasa kecil dan remaja dulu. Novel ini juga
menceritakan petualangan Ikal dan Arai meyusuri Eropa dengan berbagai pengalaman
yang mencengangkan, mencekam, membuat kita terbahak-bahak, dan juga membuat kita
berurai air mata.

Selulus SMA Ikal dan Arai memutuskan untuk merantau ke Jawa. Wawancara
dari satu tempat ke tempat lain mereka lalui. Sampai akhirnya Ikal diterima bekerja di
kantor pos sambil kuliah, dan Arai merantau ke Kalimantan, bekerja dan kuliah disana.
Nasib Ikal lebih baik di banding Arai,Ikal menjabat sebagai Pengatur Muda Pos yang
berwenang mencairkan wesel.

Sampai akhirnya Ikal dan Arai berhasil menyelesaikan kuliah dan mengikuti tes
beasiswa S2 ke Eropa. Dan kemudian Ikal memutuskan berhenti dari pekerjaannya di
Kantor pos.Sampai suatu saat ketika mereka sedang berada di Belitong, mereka menerima
surat pengumuman tes beasiswa itu dari Dr. Michaela Woodword, Ikal dan Arai berhasil
mendapatkan beasiswa itu.

Ketika Ikal dan Arai akan pergi, Arai berusaha menghubungi Zakiah Nurmala,
cinta bertepuk sebelah tangannya untuk pamitan. Namun Zakiah seperti waktu SMA,tak
membalas surat Arai. Begitupun Ikal ia merindukan sosok A Ling yang ia tidak tahu
dimana keberadaannya.
Ayah Ikal mengantar kepergian anaknya dengan berat hati di Tanjong
Pandan,ketika Ikal dan Arai berpamitan ayah Ikal menyerahkan bungkusan dan
bungkusan itu harus dibuka jika telah sampai disana. Ayah Ikal sangat bangga kepada
Ikal dan Arai,karena Ikal dan arai mampu mencapai apa yang tak pernah dicapainya.

Di Bandara Soekarno Hatta Ikal mempelajari lampiran surat pengumuman


beasiswa itu. Ikal dan Arai akan ke Belanda dulu dan akan dijemput oleh Ms.Famke
Somers,seorang pegawai dari kantor perwakilan Uni Eropa. Sesampainya di bandara
Schippol Arai membentangkan tangannya lebar-lebar dan di Belanda saat itu sedang
turun salju.di bandara Ikal dan Arai mencari wanita yang bertugas menjemput mereka
dibandara,tidak ada wanita yang memegang tulisan nama mereka mencari mereka, yang
ada hanyalah gadis muda berandal yang berteriak tak karuan “Oiiiiikkk !Oikkkkk” ia
berlari menuju Ikal dan Arai,mereka pun terkejut,siapakah dia? Ternyata dia adalah
Ms.F.Somers,orang yang diutus untuk menjemputnya dibandara

Setelah dari Belanda Ikal dan Arai meluncur ke Belgia dengan kereta,Brugge
adalah tempat yang dituju. Famke menyuruh IKal menemui Simon Van der Wall (seorang
pemilkik kos ). Disana Ikal dan Arai berpisah dengan Famke yang harus kembali ke
amsterdam.Ikal dan Arai memasuki halaman dan tertegun didepan pintu yang
membingungkan. Tak ada bel. Yang ad, disamping pintu,hanya deretan kotak
kecil,nomor-nomor lantai gedung, tombol-tombol,speaker,dan label nama.

Dan Ikal memencet tombol berlabel Van Der Wall, setelah dibingungkan dengan
pintu otomatis ini,akhirnya Ikal dan Arai bisa masuk,mereka menuju lantai 3 menemui
Van Der Wall.Simon tinggi besar,santai tapi angker. Karena mereka datang hari minggu
dan bukan hari kerja,maka mereka tidak bisa tinggal diapartemen itu. Mereka pun
meninggalkan gedung yang tak bersahabat itu.

Ikal dan arai pun berangkat ke Prancis dan tiba di terminal bus Gallieni, mereka
bergegas menuruni tangga yang curam menuju metro,mereka pun menaiki metro
penumpangnya pun masih beberapa gelintir saja,setelah sampai di stasiun Trocadero,
mereka berjalan menyusuri lorong dan pelan-pelan menaiki anak tangga. Arai berjalan
didepan,tiba-tiba ia memekik “subhanallah”. Mereka terpaku melihat sosok hitam samar-
samar dibalut kabut,tinggi perkass menjulang. Menara Eiffel laksana nyonya besar.
Mereka mendekati Eiffel, disentuhnya Eiffel. Sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.

Mereka mulai kuliah di Sorbone, bersama mahasiswa-mahasiswa dari beragam


bangsa didalamnya,membuat kelasnya seperti laboratorium perilaku. Berbagai macam
sifat dan sikap ada disini. Orang Inggris, The British, selalu berkoar-koar seperti angsa.
Mahasiswa yang paling doyan meladeni The British hanya mahasiswa dari negeri Paman
Sam.

Ada beberapa gelintir mahasiswa Jerman, dan yang paling istimewa, seorang
wanita Bavaria nan semlohai. Katya Kristanaema. Katya, Marcus, dan Christian sangat
unggul dalam materi-materi hitungan. Namun Saskia dan Marike bisa dibilang perfect,
mereka tak pernah mengangguk-anggukan kepala sok tahu tak seperti The British yang
suka protes. Hanya abraham, Oxxenbergh, Yoram dan Becky yang mampu menyaingi
mereka. Orang-orang yahudi itu sangat Jenius.

Pribadi-pribadi mengangumkan diperlihatkan orang-orang tuan rumah Prancis :


Charlotte, Laborde, Jean Minot, dan Sebastian. Yang lebih menarik ada juga orang-orang
Tionghoa, Eugene Wong, Heidy Ling, Deborah Oh dan Hawking Kong. Sisanya orang
yang selalu terlambat,berantakan dan tergopoh-gopoh adalah The Pathetic Four mereka
adalaha MVRC manoj, Pablo A.Gonzales, Ninochka stronovsky dan Ikal. Mereka selalu
terbirit-birit mengejar ketinggalan.

Ikal dan Arai memiliki rencana keliling Eropa untuk mengisi liburan ini.
Townsend histeris mendengar ide gila itu. Bagaimana bisa mengamen untuk biaya
keliling Eropa sampai ke afrika. Akan tetapi teman-teman mereka pun akhirnya ikut
dengan ide Ikal dan Arai untuk keliling Eropa dengan pertunjukan jalanannya.

Gonzales mencoba penampilannya memain-mainkan bola. MVRC Manoj tampil


dengan busana yang membuat nafas tertahan. Gonzales dan MVRC Manoj memadukan
sepakbola dan tarian.Stansfield mendemokan kebolehannnya meniup tombon
denganteknik tinggi.dan Townsend tak mau kalah melentingkan nada akordeonnya. Dan
akhirnya semua siap berangkat, diiringi lambaian selamat jalan dari semua sahabat.

Townsend ingin membuktikan pada Stansfield bahwa jika ngamen di London, ia


bisa dapat duit lebih banyak dari Stansfield. Maka jalur utamanya ialah Inggris. Stansfield
sendiri memulai perjalanan melalui Swiss. Ninochka menyusuri Prancis selatan menuju
turin, Italia. MVRC Manoj dan gonzales ke Belgia. Ikal dan Arai harus menemui famke
menuju ke Belanda.

Ikal dan Arai berbalik kebarat, menuju Olovyannaya diatas tapal Mongolia.
Setiap melewati perkebunan Zaitun mereka melamar kerja membantu petani memetik
buahnya demi upah beberapa butir kentang. Mereka melewati kampung demi kampung.
Sebagian adalah kampung tambang yang telah diabaikan. Mereka terperosok
kepedalaman, menjumpai hal-hal yang aneh seperti orang muslim beribadat seperti
Nasrani dan orang Nasrani fasih membaca al-quran. Ada masyarakat yang memuja
kambing,memandikan bayi yang baru lahir dengan darah lembu,dan melemparkan ari-ari
keatas atap. Ada pula komunitas yang patriakis, para istri harus tidur dilantai dua gedung
jerami dan hanya dikunjungi para suami jika diperlukan.

Setelah di Olovyannaya Ikal dan Arai melanjutkan perjalanan ke tanah


Parsi:Iran, tak jauh dai Sebelah timur adalah Mongolia yang sungguh menggoda.
Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Yunani dan merekka bergelimangan uang
disini. Namun nasib berbalik mereka alami di Balkan(Bosnia, Serbia, dan sekitarnya),
disana jangankan mengapresiasi seni,mereka bahkan masih trauma dengan peluru yang
baru saja berdesing dari kepala mereka. Dan merekapun kembali miskin disini.

Di Rumania mereka bertemu dengan seorang bapak tua berperawakan kurus


yang selalu mengawasi mereka,gerak geriknya mencurigakan. Jika didekati dia menjauh.
Suatu malam Ikal dan Arai tidur disebuah halaman TK,tengah malam tiba-tiba Ikal
terbangun karena backpak yang ia gunakan sebagai bantal ada yang menarik, Ikal dan
Arai refleks saling melindungi. Tiga orang laki-laki dan satu orang perempuan dengan
seringai mengancam mereka.
Tiba-tiba bapak tua yang dari tadi mengamati mereka datang menolong mereka
dari kegelapan, ia meraih kepala slang tabungnya dan menyemprot para penjahat itu
dengan gas pestisida. Para perampok itu pun kocar kacir, berteriak dan memaki-maki.
Kehidupan malam di Eropa sangat mengerikan.

Kemudian bapak tua itu mendatangi mereka,ia tersenyum bersahabat,ia


mengulurkan tangan menyalami Ikal dan Arai. “Nhama sayha Toha,ashli Purbhalingga.”
Bapak itu tertawa lebar, menakjubkan nun jauh dikota terpencil kumuh di pelosok
Rumania, mereka menemukan orang jawa yang merupakan seorang pembasmi kecoa.

Sesampai di Paris mereka kembali mengerjakan rutinitas kuliah mereka. Namun


suatu hari rutinitas itu terpecah. Katya menelpon Arai dan menyuruhnya segera ke
kampus. Tiba dikampus Ikal melihat Arai digotong, hidungnya berdarah,ia masuk ICU.
Arai terserang Asthma Bronchiale.dan penyakit ini pula yang dulu merenggur nyawa
ayahnya diusia muda. Akhirnya Arai harus dipulangkan ke Indonesia, Ikal merasa sedih
akan berpisah dengan Arai. Hari demi hari Ikal lalui dengan menyibukan diri dengan
risetnya.

Tiba tiba Maurent memanggil Ikal dan mengabarkan Prof Turnbull akan pensiun
dan pulang kampung ke Sheffield Inggris, dan mengabarkan kalau tak ingin kehilangan
waktu, Ikal harus mengikuti exchange program, pindah ke Sheffield Hallam University.

Kemudian Ikal pergi ke Inggris,sesampainya di Terminal Victoria,London. Ikal


melnjutkan perjalanan dengan bus antar kota ke Sheffield, sheffiel memang tak
menyenangkan. Berbulan-bulan Ikal tinggal disana.Dan akhirnya Ikal pun selesai
mengerjakan risetnya. Dan Ikal diundang minum the oleh keluarga Turnbull kerumahnya
dan untuk menandatangani riset Ikal.
Rumah Prof Turnbull jauh diluar Sheffield. Sesampainya dirumah Prof
Turnbull,Ikal disapa oleh wanita tua dengan wajah yang anggun,dan ternyata Prof sedang
tidak dirumah,Ikal dipersilahkan masuk. Karena lama menungu Prof datang,Ikal
memutuskan untuk berkeliling desa. Ikal pun menaiki bus desa yang sudah butut.
Didalamnya duduk terpisah segelintir petani,bus meluncur terderak-derak. Diluar jendela
Ikal menikmati pemandangan. Tak terasa lebih dari satu jam Ikal berada didalam bis, lalu
bus menaiki bukit yang landai . Ketika bus berbelok,dedaunan cemara tersibak dan
seketika itu pula tersaji pemandangan yang mengingatkan Ikal pada sesuatu.

Bus merayap, Ikal semakin dekat dengan desa yang dipagari tumpukan batu
bulat berwarna hitam. Ikal bergetar menyaksikan jauh dibawah sana,rumah-rumah
penduduk berselang seling. Ikal merasa menembus lorong waktu dan terlempar dalam
negeri khayalan yang telah lama hidup dalam hatinya. Kemudia Ikal bergegas meminta
sopir berhenti. Ikal kembali teringat akan keindahan tempat ini selama belasan tahun,dan
tiba-tiba tersintesa persis didepan matanya. Kemudian Ikal bertanya kepada seorang ibu
untuk memberi tahu nama tempat ini. Kemudian ibu itu menjawab. “ sure, it’s
Edensor…”
II.Unsur Intrinsik

A.Tema : Petualangan
Terbukti dari watak salah satu tokoh utama yang selalu ingin berpetualang, dan ingin
menjelajah dunia. Kutipannya, “aku ingin hidup mendaki puncak tantangan, menerjang
batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains.”
Bukti lainnya, yaitu jalan cerita dalam novel ini di dominasi oleh petualangan dan
pengembaraan. Mulai dari sekolah ke Prancis, United Kingdom, dan mengisi liburan
musim panas menjadi backpacker sampai ke pedalaman Rusia.

B.Judul : Edensor

C.Alur
Pengarang menceritakan jalan cerita yang cukup menarik. Pengarang lebih terfokus
kepada alur maju, yaitu sistematis menurut urutan kejadian, namun terkadang pengarang
juga menyelipkan suatu kejadian yang pernah terjadi sebelumnya. Jadi dalam novel ini,
pengarang memakai alir campuran.

D.Tokoh dan penokohan


A.Andrea
1. Saat masih kecil, Aqil (namanya sebelum Andrea) terkenal dengan kenakalannya.
“Waktu itu aku dan adikku dihukum mencuci piring karena dengan tanpa alasan jelas
mengibarkan bendera merah putih setengah tiang.”
“Dengan sogokan sebungkus kwaci, kuhasut adikku untuk menyanyikan lagu Indonesia
Raya dengan pengeras suara mesjid.”
2. Andrea adalah seseorang yang haus akan petualangan.
“aku ingin hidup mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda
mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains.”
3. Andrea adalah seseorang yang berjiwa sosial seperti ayahnya, terbukti pada sebuah
tulisan motivasi yang ia tulis :
Sebenarnya saya telah lama bercita-cita ingin mencurahkan seluruh kemampuan yang
saya miliki, tak digaji pun taka pa-apa, demi mengangkat harkat dan martabat umat
manusia yang masih terbalakang di negeri saya.
4. Andrea adalah seorang anak yang menyayangi keluarga, terutama ayahnya. Terbukti
dari kalimat, “Aku memeluk ayahku, ayah yang kucintai melebihi apa pun, tangannya
yang kaku merengkuhku. Betapa aku menyayangi ayahku.”

B.Arai
1. Arai adalah seseorang yang baik dan penyayang. Terbukti pada saat ia dan Andrea
terjebak di suhu dingin sampai menembus minus. Andrea terkulai lemas dan Arai
berusaha menolong Andrea. Ia berusah menimbuni tubuh Andrea dengan daun-daun
rowan dan memeluk Andrea kuat-kuat, air matanya meleleh.
“Bertahanlah! Jangan pergi! Jangan takluk!.”
2. Arai adalah seorang pencinta wanita yang pantang menyerah, menunggu Zakiah
Nurmala, wanita yang sangat ia cintai. Berkali-kali Arai mendekati Zakiah, dan berkali-
kali pula ia ditolak. Terbukti dari salah satu puisi yang ditulis Arai untuk Zakiah
Nurmala.
Puisi untuk satu-satunya cinta dalam hidupku! Zakiah Nurmala …
Di sini ! Disaksikan pusara Jim Morrison, kukatakan padamu!
Rampas jiwaku!
Curi masa depanku!
Jarah harga diriku!
Rampok semua milikku!
Sita !
Sita semuanya!
Mengapa kau masih tak mau mencintaiku?!
Bukti lainnya yaitu kutipan kalimat dari novel yang ditulis pengarang, yaitu :
“Baru kutahuada orang yang ditampik hampir sepuluh tahun tapi masih kukuh berjuang.
Arai tak pernah tertarik pada perempuan lain.”

C.Ayah
Ayah adalah sosok orang yang berjiwa sosial, terbukti dari surat yang ia tulis untuk
Andrea dan Arai yang ia sarankan agar menjadi ahli pupuk dan apoteker. Karena saat itu
di kampung sedang menderita kekeringan hingga tanaman sulit tumbuh. Saat itu pula
penduduk mengalami penyakit yang sulit disembuhkan.
“Ayahku dengan ketulusannya yang tak terukur, dengan pensiun Rp.87.300,- masih
bersemangat memikirkan nasib orang-orang di kampungnya, masih sempat memikirkan
apa yang terbaik untuk bangsanya.”
D.Ibu
Keras kepala menginginkan anak nomor limanya perempuan dan harus lahir pada tanggal
24 Oktober yang bertepatan dengan tanggal lahirnya PBB. Karena berharap anaknya
kelak akan menjadi sosok pendamai bagi setiap orang yang berada di sekitarnya.
Buktinya, “Ibu sudah bosan setiap hari dikerubuti laki-laki, laki-laki cenderung
mengacau.”
Ibu berteori bahwa seni pengelolaan rumah tangga terletak pada anak perempuan.
Bukti lain, pada percakapan antara Mak Birah dan Ibu saat proses persalinan.
“Apa maumu Nyi?! Keluarkan bayimu sekarang!”, kata Mak Birah.
Namun ibu sama sekali tidak peduli dan terus menatap jam weker.

E.Adik nomor lima


Adik adalah seorang anak yang polos dan melakukan apa saja yang disuruh oleh
abangnya asalkan disogok dengan sesuatu yang ia sukai.
Terbukti dari tulisan pengarang, “Dengan sogokan sebungkus kwaci, kuhasut adikku
untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan pengeras suara mesjid. Suaranya yang
cadel melolong-lolong seantero kampong.”

F.Weh
1. Weh adalah seorang lelaki yang shaleh namun karena penyakit
Andrea: “laki-laki itu keluar dari lubang palka, tubuhnya aneh. Ia tampak miris bertemu
manusia.”
2. Andrea : “Weh mencabut sundang di pinggangnya, dengan satu gerakan tangkas, meski
tertahan tekanan air. Ia menampas tali tempuling. Aku terlonjak ke permukaan, kehabisan
napas.”
3. Andrea : “Laki-Laki pembaca langit itu telah mati, mati meragan menggantung dirinya
sendiri di tiang layar. Penyakit yang tak teragungkan telah merobohkan benteng terakhir
semangatnya.”

G.Mak Birah
Mak Birah adalah seorang tetangga yang baik, ia menolong ibu Andrea saat melahirkan
dan ia menceritakan bagaimana proses persalinan kepada Andrea. Mak Birah juga
penyabar, terbukti pada saat ia membantu persalinan, namun ibu Andrea tidak mau
mengejan. Karena ingin anaknya lahir tanggal 24 Oktober dan saat itu baru jam setengah
dua belas malam.

H.Zakiah
Zakiah adalah seorang wanita yang dingin dan tak acuh, terbukti dari tulisan pengarang,
“Zakiah pasti menerima surat Arai tapi tak sudi membalas. Seperti dulu sejak SMA,
perempuan itu tetap indifferent, tak acuh”

I.Famke
Famke adalah teman yang baik, teman pertama yang Andrea dan Arai temui di Eropa.
Buktinya adalah saat mereka tiba di bandara, Famke lah yang menyambut kedatangan
mereka.
“Native Eropa pertama yang kami temui di tanah airnya sendiri, keramahannya
mencengangkan. Ia meraih koper kami. Koper berat kulit buaya itu ringan saja di
tangannya.”

J.Van Der Wall


Seorang manajer apartemen, sifatnya sombong, angkuh, dingin, dan tidak peduli terhadap
orang lain. Terbukti dari kutipan, “Sikap Van der Wall delapan derajat celsius, lebih satu
strip dari suhu luar. Kulihat Arai ingin marah dan aku ingin mengatakan bahwa kami tak
tahu harus kemana jika tak boleh tinggal di apartemen itu. Tapi kami tahu sikap itu hanya
akan membuatnya mengeluarkan kata-kata lebih menyakitkan.”

K.Stansfield
Ialah seorang The Brits yang trendy, primodial, tidak mau kalah dan pemarah. Terbukti
dari kutipan, “Seperti kebanyakan orang Inggris, sikapnya primodial. Perangai itu ia
kibarkan lewat makian British kebanggaannya: Bollock! Ia adalah seorang perempuan
yang trendy dan berkejaran dengan mode.”

L.Townsend
Ialah perempuan dari negeri paman sam yang meladeni Stansfield. Sifatnya hampir
menyerupai Stansfield. Dan tidak jarang mereka beradu mulut. Terbukti dari kutipan,
“Jika Stansfield mengumpaynya Bloody Aniston Moron, Townsend membalasnya yeah,
yeah, yeah Stansfield, ha … f@$#king brit! Go to f@$#king Hell, yeah, dengan logat
Briteish yang dilebih-lebihkan untuk mengejek.”

M.MVRC Manooj
Monahar Vikram Raj Chauduri Manooj, yang lebih akrab disapa MVRC Manooj.
Berperangai sederhana, jenaka, aneh, lucu. Terbukti dari cara ia menjawab pertanyaan
dengan menggoyang-goyangkan kepalanya. Bukti lain dari kutipan novel yang ditulis
pengarang, “Ia berkulit legam, kurus, tinggi, dan berwajah jenaka tipikal India. Bulu
matanya lentik, lehernya panjang. Gaya berjalannya seperti orang yang ingin menari.”

N.Gonzales
Gonzales bersifat lebih jenaka dari MVRC Manooj, periang, dan lucu. Terbukti dari
kutipan, “Tapi Gonzales lebih jenaka dari MVRC terutama karena pembawaannya yang
gembira dan paras baby face-nya

O.Ninoch
Wanita pemalu, tidak punya teman selain MVRC Manooj, Gonzales, Arai dan Andrea.
Buktinya :
“Aku menoleh pada MVRC Manooj dan orang india itu menoleh pada Ninoch dan seperti
biasa, ia menunduk malu.”

P.Katya
1. Katya adalah wanita yang cerdas, buktinya :
“Sebaliknya, Katya yang cerdas bukan buatan, tak begitu saja dibuat bertekuk lutut.
Walaupun D’Archy menggodanya dengan siasan Cassanova, sang bengawan cinta.”
2. Katya adalah wanita yang cantik, buktinya :
“Katya adalah primadona. Semua pria di kelasku, termasuk aku, jika ditawarinya kawin,
rela menukar kewarganegaraan, murtad bangsa sendiri,menjadi warga Jerman.”
3. Katya adalah wanita yang baik dan tidak sombong. Walaupun ia cantik dan nyaris
sempurna, tapi tak pernahmembeda-bedakan seseorang yang ia sukai dari segi apapun itu.
Terbukti dari e-mail yang ia tulis untuk Andrea :
Hi, there …
If you want to date me, all you have to do …
Just …
Ask …
Much love,
Katya

Q.D’Archy
D’Archy adalah sosok laki-laki playboy. Buktinya :
“Sebenarnya D’Archy kekasih Stansfield, namun panggilan jiwanya sebagai kelinci tak
membiarkan Katya berlalu.”

E.Setting
a.Tempat : Tanjong Pandan, Belitong, Jawa, Bogor, Universitas Sorbonne, Eropa, United
Kingdom, Edensor desa impian.
b.Suasana
1.Haru saat Andrea dan Arai mendapat beasiswa ke Universitas Sorbonne di Prancis.
2. Sedih ketika mereka tidak diperbolehkan masuk apartemen dan terpaksa bermalam di
luar dengan kondisi cuaca yang berbahaya, yaitu badai salju dengan suhu mencapai minus
derajat Celsius.
Terbukti pada kutipan, “Kami duduk berpelukan, lengket, mengerut, dan menggigil hebat.
Tubuh gemetar tak terkendali seakan diguncang tak terkendali. Pandanganku berputar dan
tak merasakan kepalaku. Aku meronta-ronta. Inikah serangan maut pulmonary adema?”

F.Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam novel ini di dominasi oleh bahasa ibu, yaitu Bahasa
Indonesia. Namun tidak jarang penulis memakai bahasa asing dan bahasa gaul dari
bahasa asing yang mungkin belum bisa dafahami seutuhnya dan penulis juga mengartikan
bahasa asing itu di bawah halaman.

G.Sudut Pandang
Dalam novel ini, penulis menempatkan dirinya sebagai pelaku aktif yang ikut terjun
dalam cerita. Yaitu memakai kata ”Aku”. Jadi dalam novel ini orang pertama sebagai
pelaku utama.

H.Amanat
a. Ciptakan mimipi-mimpi setinggi langit, dan berjuanglah untuk mencapainya. Yakinlah
tidak ada sesuatu yang tidak mungkin terjadi di dunia ini.
b. Jelajahilah seluruh dunia untuk mendapatkan hal-hal baru dan jangan pernah takut
untuk berpetualang. Karena berpetualang tidak hanya membawa kita ke tempat-tempat
yang spektakuler, tidak pula hanya member tantangan ganas yang menghadapkan kita
pada keputusan hitam putih, sehingga kita tahu seperti apa diri kita ini.
c. Carilah cinta sejatimu walaupun harus ke ujung dunia. Temukanlah dia, dan yakinlah
cinta dapat mempersatukan kita.
d. Jangan menyerah !

III. Unsur Ekstrinsik


A.Agama
a. Mesjid seperti oase bagi semua anak melayu udik. Bukan sekadar tempat shalat dan
mengaji.
b. Adzan magrib mengalir ke dalam rumah-rumah panggung orang Melayu, umat
berduyun-duyun menuju mesjid, menuju kemenangan.
c. “Brother Muslim! Oh, Subhanallah, marhaban, marhaban.”

B.Pendidikan
a. “Akan saya sumbangkan seluruh ilmu dan pengalaman riset yang saya dapatkan di
Sorbonne demi kemajuan nusa dan bangsa.”
b. “Meskipun kami saling bersaing tajam, semuanya hanya secara akademik.”

C.Adat
a. ”Namun bagi orang Melayu pedalaman seperti kami, nama amat penting, nama
berurusan dengan agama dan dianggap sumber aura.”
b. “Boleh jadi ia salah satu pasangan yang menikah dan hidup bersama tapi tak berminat
punya anak. Suatu pilihan hidup yang sedang booming di Prancis.”
D.Sosial
a.”Ayahku dengan ketulusannya yang tak terukur, dengan pension Rp.87.300,- masih
bersemangat memikirkan nasib orang-orang di kampungnya, masih sempat memikirkan
apa yang terbaik untuk bangsanya.”

E.Ekonomi
”Tiga ratus tujuh puluh lima Euro, bukan sedikit uang. Menggiurkan, jika dirupiahkan
hampir empat juta.”

F.Biografi pengarang
Andrea Hirata, lahir di Belitong. Meskipun studi mayornya ekonomi, ia sangat
menggemari sains-fisika, kimia, biologi, astronomi, dan sastra. Edensor adalah novel
ketiganya setelah Laskar Pelangi dan Sang pemimpi.
Andrea lebih mengidentikkan dirinya sebagai seotang akademisi dan backpacker.
Sekarang ia tengah mengejar mimpinya yang lain untuk tinggal di kye Gompa, desa
tertinggi di dunia, di Himalaya.
Andrea berpendidikan ekonomi dari Universitas Indonesia. Ia mendapat beasiswa Uni
Eropa untuk studi master of science di Universite de Paris, Sorbonne, Prancis dan
Sheffield Hallam University, United Kingdom.
Tesis andrea di bidang ekonomi dan telekomunikasi mendapat penghargaan dari kedua
universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasi ke dalam bahasa
Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh
orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi ilmiah. Saat ini Andrea tinggal
di Bandung dengan hobinya naik komidi putar.

Anda mungkin juga menyukai