Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN INKLUSI

SEPTIAN EMMA D.J


SEKOLAH INKLUSI

 sekolah regular (biasa) yang menerima ABK dan


menyediakan sistem layanan pendidikan yang
disesuaikan dengan kebutuhan ATBK dan ABK
melalui adaptasi
kurikulum, pembelajaran, penilaian, dan sarana
prasarananya
 guru pembimbing khusus dan sarana prasarananya
PELAYANAN PENDIDIKAN

 Diberikan secara bersamaan,


 terjadi interaksi antara keduanya,
 saling memahami, mengerti adanya perbedaan, dan
meningkatkan empati bagi anak-anak reguler.
 proses belajar mata ajaran tertentu bagi sebagian
ABK, dimasukkan di dalam ruang khusus untuk
ditangani guru khusus dengan kegiatan terapi sesuai
kebutuhan
 tetap bisa belajar di kelas regular dengan guru
pendamping bersamanya selain guru kelas
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ABK
DI SEKOLAH INKLUSI

1. Kelas regular/ inklusi penuh


2. Cluster
3. Pull out
4. Cluster and pull out
5. Kelas khusus
6. Khusus penuh
ALASAN PENTINGNYA PENDIDIKAN INKLUSI

1. Semua anak mempunyai hak yang sama untuk


belajar bersama dengan anak yang lain
2. tidak dibeda-bedakan secara rigid, tetapi perlu
dipandang bahwa mereka memiliki kesulitan
dalam belajar
3. Tidak ada alasan yang mendasar untuk memisah-
misahkan anak dalam pendidikan
4. cenderung menunjukkan hasil yang baik secara
akademik dan sosial bila mereka berada pada
setting kebersamaan
5. Semua anak membutuhkan pendidikan yang dapat
mengembangkan hubungan antar mereka dan
mempersiapkan untuk hidup dalam masyarakatnya
KEBUTUHAN ANAK

1. Kebutuhan sementara
 Anak sedih  teman curhat
2. Kebutuhan permanen
 Hidup mandiri dan wajar selayaknya orang lain dalam
keluarga, sekolah, dan masyarakat
 ABK dikatakan normal bila bisa bersosialisasi dengan
masyarakat
3. Kebutuhan kultural
 penerimaan kelompok terhadap anak di mana anak berada
 keterbatasan beradaptasi
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN INKLUSI

1. berusaha menempatkan anak dalam keterbatasan


lingkungan seminimal mungkin  mampu beradaptasi
2. Memandang bukan karena kecacatannya, tapi
kebutuhannya, utk memperoleh perlakuan yang
optimal sesuai dengan kemampuan
3. mementingkan pembauran bersama-sama anak lain
seusianya dalam sekolah reguler
4. Proses belajar lebih bersifat kebersamaan dari
DAMPAK PENDIDIKAN INKLUSI

 kelebihan pendidikan inklusi :


1. Berkurangnya rasa takut, besarnya rasa percaya dan
peduli pada anak luar biasa
2. Peningkatan konsep diri, akibat dari pergaulan, saling
toleran
3. Kognisi sosial berkembang, saling bantu, saling support
4. Persahabatan yang erat dan saling membutuhkan
5. Sharing
MACAM SLB

1. SLB A : Tunanetra (hambatan penglihatan)


2. SLB B : Tunarungu (hambatan pendengaran)
3. SLB C : Tunagrahita (retardasi mental)
4. SLB D : Tundaksa (cacat tubuh)
5. SLB E : Tunalaras (penyimpangan emosi dan
sosial)
6. SLB F : khusus untuk Autis
7. SB G : Tunaganda (Lebih dari satu)
HAMBATAN PENDIDIKAN INKLUSI

1. Sekolah inklusi belum bisa menyediakan sarana


dan prasarana secara optimal
2. Kompetensi guru kelas dalam menangani ABK
3. Sebagiaanmasyarakat malu mempunyai ABK
4. Masyarakat dan/anak-anak belum bisa menerima
kehadiran ABK
GURU DI PENDIDIKAN INKLUSI

1. Guru kelas
2. Guru MP tertentu
3. Guru pendamping
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai