Anda di halaman 1dari 4

Angiografi Serebral

1. DSA (Digital Subtraction Angiography)


Angiografi serebral tetap menjadi standar emas untuk memvisualisasikan
anatomi serebrovaskular. Namun dengan meningkatnya ketersediaan dan
keandalan CTA (CT-Angiography) dan MRA (Magnetic Resonance
Angiography), DSA (Digital Subtraction Angiography) lebih jarang digunakan
untuk tujuan murni diagnostik dan lebih sering untuk intervensi. Pada stroke
hiperakut, angiografi serebral biasanya dilakukan ketika direncanakan pengobatan
trombolisis intra-arteri atau intervensi mekanis. Tujuan awal evaluasi angiografik
pada pasien dengan stroke iskemia yaitu untuk menggambarkan lokasi oklusi da
adanya kolateral ke daerah yang terkena. Sebagian besar pasien dengan stroke
iskemia akut yang ditemukan memiliki oklusi arteri persisten. Sebagian besar (50-
60%) dari oklusi arteri ditemukan dalam MCA dan arteri karotis interna (15-
25%). Sekitar 10% dari individu memiliki oklusi dalam sistem vetebrobasiler.
Pola pengisian pembuluh darah yang abnormal, seperti aliran anterograde lambat
dengan statis kontras berkepanjangan, pengisian retrograde melalui jalur
kolateral, dan arteriovenous shunting membantu dalam karakteristik infark
serebral pada pembuluh darah tersumbat.

Gambar. Gambaran DSA pada stroke iskemia

Berdasarkan Gambar terlihat bagian (A) yaitu oklusi pada arteri serebri
media segmen M2 kanan (panah) dan bagian (B) yaitu reperfusi setelah terapi
endovaskular.
2. CTA (Computed Tomography Angiography)
Peran utama CT angiografi adalah untuk menunjukkan arteri intrakranial dan
dengan membantu menentukkan letak oklusi, menggambarkan diseksi arteri,
aliran darah kolateral, dan penyakit aterosklerosis. Informasi ini membantu secara
akurat untuk memprediksi tingkat dan lokasi infark dan sangat berguna dalam
memberikan bimbingan untuk neuroradiologi intervensi sebelum melakukan
trombolisis intraarterial jika tersedia. CTA juga dapat memberikan gambaran yang
terbaik pada trombus dalam aneurisma besar yang tidak dapat divisualisasikan
oleh DSA dan dapat mempengaruhi perawatan bedah atau terapi endovaskular.
CTA sangat penting untuk mendeteksi trombosis dari sistem vetebrob9asiler
karena daerah ini sangat sulit untuk dideteksi oleh nonenhanced CT dan batang
otak sering tidak termasuk dalam cakupan CT Perfusi. CTA dapat membantu
mendeteksi adanya filling defect yang mengisi pembuluh darah yang disebabkan
oleh trombosis arteri besar dengan sensivitas 89% dibandingkan dengan
angiografi konvensional.

Gambar . CTA pada stroke iskemik


3. MRA (Magnetic Resonance Angiography)
Magnetic Resonance Angiography (MRA) merupakan sebuah teknik
berdasarkan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk menggambarkan
pembuluh darah. MRA digunakan untuk menghasilkan gambar arteri (dan kurang
umum untuk vena) dalam rangka untuk mengevaluasi adanya stenosis
(penyempitan abnormal), oklusi, aneurisma (dilatasi dinding pembuluh darah,
beresiko pecah) atau kelainan lainnya.
MRA sering digunakan untuk mengevaluasi arteri leher dan otak, aorta
dada dan perut, arteri ginjal, dan kaki. Metode untuk MRA didasarkan pada aliran
darah dan berdasarkan fakta bahwa darah dalam pembuluh mengalir untuk
membedakan pembuluh darah dari jaringan statis lainnya. Dengan demikian,
dapat dihasilkan gambar pembuluh darah. Arus MRA dapat dibagi kedalam
kategori PC-MRA dan TOF MRA. Fase kontras MRA (PC-MRA) memanfaatkan
perbedaan fase untuk membedakan darah dan jaringan statis. Sementara itu time
of flight MRA (TOF MRA) membedakan aliran darah yang berputar akan
mengalami eksitasi denyut lebih kecil dari jaringan statis, misalnya ketika
pencitraan irisan tipis.

Gambar . MRI dengan sekuens time of flight (MRA)

Gambar . Concordant lesion pada MRA


Berdasarkan gambar , gambar (a) menunjukkan angiogram leher: common
carotid artery (CCA) dan internal carotid artery (ICA) yang mempunyai
kemampuan lebih besar daripada pasangannya. CCA kiri menunjukkan
penyempitan di situs bifurkasi tingkat tinggi dan ICA kiri tidak tervisualisasikan.
Vetebral kiri dominan. Intrakranial (IC) angiografi (MRA): L middle cerebral
artery (MCA) mengisi sisi kanan, dan ini menjelaskan mengapa meskipun tidak
adanya bagian IC pada ICA, tapi hanya infark watershed yang terlihat (b).
Gambar fluid attenuated inversion recovery (FLAIR) menunjukkan infark pada
zona DAS sisi kiri (c).

Anda mungkin juga menyukai