Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN
SEJARAH

Pada abad 17 dan 18 bangsa-bangsa Eropa berlomba-lomba memperebutkan daerah


penjajahannya dibenua Asia, Afrika, dan Amerika. Diantaranya kerajaan-kerajaan yang ada di
nusantara khasnya yang berada di sepanjang di Selat Malaka, Mereka saling merebut untuk dapat
menguasai daerah-daerah tersebut. Pada saat itu kerajaan-kerajaan yang ada di bumi nusantra ini
berada dalam keadaan saling berebut pengaruh. Dalam kondisi yang tidak stabil itu negeri-negeri
Eropa khasnya Belanda mempergunakan kesempatan tersebut untuk kepentingan politiknya. Namun
makar yang dilakukan oleh Belanda untuk menguasai kerajaan-kerajaan tersebut dapat diketahui oleh
para pimpinan kerajaan itu sehingga timbul perlawanan yang hebat, antara lain perlawanan yang
dilakukan oleh yang dipertuan muda Riau Empat Raja Haji Fisabilillah, Raja Haji merupakan
pemimpin yang berani, berwibawa dan memiliki kecakapan untuk memimpin rakyatnya melawan
kompani Belanda. Raja Haji adalah anak daeng celak yang dipertuanmuda Riau tua(1729-1742).
Ibunya bernama Tengku Mendak putri Sultan Abduljalil rakyat Syah Empat (Tuan Abduljalil) Sultan
Johor Riau dari tahun 1299 hingga 1718. Raja Haji dilahirkan dipusat kerajaan Riau bertempat di
Kota Lama pulau Intan pada tahun 1725, ia merupakan dipertuanmuda pertama yang sudah
bercampur darah antara melayu dengan bugis. Raja Haji mempunyai empat orang istri, yaitu yang
bernama Ratu Amsah dari Jambi. Ia menikah dengan Ratu Amsah Putri Sultan Jambi setelah berhasil
menumpas gerombolan bajak laut yang selalu mengacau disekitaran wilayah Riau dan Jambi mereka
dipimpin oleh datuk malaikat keramat yang mempunyai lebih kurang 100 orang anak buah. Raja Haji
dikirim oleh Sultan atas permintaan Sultan Jambi karena pelabuhan Danai di Jambi dikuasai oleh
pasukan Datuk Keramat, Raja Haji dengan pasukannya yang berjumlah hanya lebih kurang 60 orang
dapat mengalahkan gerombolan itu raja haji juga diberi gelar pangeran Suta Wijaya. Di Indragiri,
Raja Haji menikah pula dengan Raja Halimah binti Hasan anak Sultan Indragiri Raja Hasan.
Pernikahan itu dilakukan sebagai rasa terima kasih Raja Hasan atas perjuangan Raja Haji menumpas
pemberontakan yang dilakukan oleh Raja Bayang dan saudara-saudaranya yaitu Raja Hijau, Raja
Merah, dan Raja Hitam serta lebih kurang 300 orang pasukannya.

Mereka menyerang dan berhasil menguasai istana sultan indragiri sehiingga sultan terpaksa memungsi
kelubuk gaung. Raja haji dengan 100 prajurit pilihan dari kerajaan melayu riau menyerbu istana sultan
indragiri dan berhasil melumpuhkan raja bayang berserta adik-adiknya hati raja bayang, raja hitam,
raja hijau dan raja merah tewas. Ketika menjadi angkukalan raja haji menjalin hubungan yang erat
dengan kerajaan-kerajaan tetangga, diantaranya dengan kesultanan asahan, untuk mempererat
hubungan persaudaraan itu yamtuam asahan menikahkan dengan anaknya yang bernama raja amaran,
orang asahan membuatkan kepala yang bernama selub. Setelah dibawa dan di modifikasi menjadi
kapal komando perang, namanya diubah menjadi bulang linggi. Perkawinan itu menjadi sangat
penting karena ketika terjadi perang dengan belanda, asahan mengirimkan bantuannya keriau.
Satulagi istri raja haji berdarah bugis yaitu Encik Aisyah binti unuk bin daeng mariwah (cucu daeng
mariwah yang dipertuanmuda riau pertama). Adapun yang sebelumnya (daeng mariwah, daeng celab,
dan daeng tengku kamboja) berasal dari darah bugis. Pada masa pemerintahannya riau mengalami
kejayaan di tandai dengan sangat murahnya harga makanan dan keperluan pokok lainnya. Dalam
kehidupan sehari-hari seperti beras, gula batu, gula pasir, dan lain-lain. Alatain yang mahal harganya
karena didatangkan dari eropa. Digambarkan oleh raja ali haji tentang ramainya perdagangan pada
masa itu. Perahu-perahu dagang dari berbagai negri telah bertambat di pelabuhan riau yaitu perahu-
perahu dari benggala, cina, siam, jawa, bugis da sebagainya.

Kebencian belanda telah dimulai sejak raja haji diangkat menjadi yang dipertuanmuda riau empat
membandingkan daeng kamboja yang dipertuanmuda riau tiga. Pihak belanda tidak datang pada acara
pelantikan raja haji sebagai yang dipertuanmuda riau empat karena belanda meginginkan raja ali bin
daeng kamboja menjadi yang dipertuanmuda riau empat, kemudian belanda menganggap raja haji
telah melanggar perjanjian yang pernah dibuat antar belanda dengan riau yaitu antara gubernur
belanda piter geridus dyi bruyjen di malaka dengan yang dipertuanmuda riau tiga daeng kamboja pada
tanggal 1 januari tahun 1758 porat filipina linggi.

SEBAB PERANG RIAU.

Menurut raja ali haji di kitab tahfat al nafis ada dua sumber yang menyebutkan tentang sebab
terjadinya perang riau, pertama menurut sumber yang terdapat didalam sejarah siak dan selangor
bahwa ada perjanjian antara raja haji dengan kompani belanda. Jika ada kapal musuh tertangkap maka
hasil rampasan itu harus dibagi dua antara pihak riau dengan kompani belanda. Pada bulan januari
tahun 1782 berlabuhlah sebuah kapal inggris yang bernama bitsi dipulau bayan, nahkoda kapal itu
adalah robbert gidys, kapal itu membawa 1154 peti candu, raja haji melaporkan kepada gubernur
malaka peter geridus dyi bruyjen . gubernur malaka mengirimkan satu iskadir yang dipimpin oleh
orang perancis bernama maturin berbaron, ia merampas kapal dan semua isinya dan membawanya ke
batavia, pada tahun 1782 raja haji mengirim surat kepada gubernur malaka melalui raja ali, ia
menanyakan tentang kapal bitsi yang dibawa kemalaka. Setelah dua bulan lamanya kapal bitsi dibawa
oleh kompani tanpa berita maka raja haji mengirim surat kepada gubernur malaka melalui utusannya
raja ali. Isi surat itu ialah: “ menunjuk surat daripada saya, raja haji yang dipertuanmuda riau yang
keempat pada lebih dari pada enam bulan yang lalu, maka saya raja haji yang dipertuanmuda yang ke
empat hendak menanyakan hal ahwal penangkapan kapal bangsa inggris bitsi itu telah lebih dari 6
bulan lamanya pihak kompani tiada menjelaskan hal ahwal kapal bitsi itu kepada kami sesuai
perjanjian porat filipina yang tuan tanda tangani sendiri bersama-sama almarhum kakanda daeng
kamboja yang dipertuanmuda riau yang ketiga, maka separuh dari hasil penyitaan barang-barang pada
kapal bitsi itu adalah kepada riau adanya. Surat dari pada saya raja haji yang dipertuanmuda riau yang
ke empat.” Gubernur tidak memberikan jawaban, tetapi akan diberikan melalui utusannya
swawanbrama dan encik abu, ia membawakan buah tangan untuk raja haji berupa emas, perak, dan
mutiara yang mahal-mahal. Raja haji menolak titipan gubernuh malaka tersebut, ia mengambil dan
mengoyak-ngoyak naskah perjanjian dengan pihak kompani, raja haji pulang keriau menyiapkan
pasukan perang riau, gubernur malaka marah dan segera mengimkan pasukan perang dengan
pimpinan tugirabu (orang dinamert yang berkerja sebagai perwira angkatan laut belanda dalam misi
memblokade kerajaan riau). Dengan menggunakan kapal dulpijan sebagai kapal komando.
JALANNYA PERANG RIAU

Pada tanggal 23 juni 1783 raja haji memulai perang dengan melakukan oenyerangan terhadap kapal-
kapal perang belanda, ia tidak menyerang kapal-kapal besar karna merupakan siasat, tiba-tiba pada
suatu ketika ia menyerang kapal-kapal besar, serangan dilakukan dengan menggunakan 47 penjajah.
Kompani mengepung riau selama 6 bulan dengan harapan akan mudah menyerang riau karena telah
kehabisan persiapan, namun perkiraan mereka salah karena ternyata oasukan riau tetap eksis sehingga
tugir abo memutuskan untuk mengundurkan pengepungan terhadap riau. Pada tanggal 17 juli tahun
1783 bantuan dari batavia tiba berupa 4 buah kapal perang yaitu gitruidisuzan, ondayrnamir, cici rooh
dan johana, sementara itu nahkoda kapal bitsi robbert gidis dengan kapal noaswa yang berbobot 550
ton dan berawak 170 orang serta meriam sebanyak 34 pucuk menaruh dendam dan melepaskan rasa
dendamnya itu dengan mencegat dan menghancurkan 2 buah kapal perang belanda diselat durian di
perairan riau. Setelah 6 bulan iskadir belanda mengebom riau maka togir abo mengadakan rapat di
kapal dolpijan, mereka heran mengapa riau justru semakin kuat padahal telah ditambah dengan 3 buah
kapal lagi, mereka mencoba menyuap raja haji dan meminta supaya kapal-kapalnya dibolehkan
memasuki riau, raja haji menolak permintaan belandaa itu dengan tegas, togir abo marah besar dan
memerintahkan supaya menyerang riau langsung menuju jantung pertahanan riau yaitu pulau
penyengat.

Raja haji telah memperiapkan meriam-meriam dan penjajah ditepi-tepi selat dan tebing-tebing pantai.
Iskadir-iskadir belanda itu segera disambut dengan tembakan meriam pasukan riau dan mengenai
lambung kapal dolapijan serta kapal kopartir lindi sehingga kapal perang belanda itu harus mundur
dari selat riautogir abo mengadakan rapat di kapal dolpijan, mereka heran mengapa riau justru
semakin kuat padahal telah ditambah dengan 3 buah kapal lagi, mereka mencoba menyuap raja haji
dan meminta supaya kapal-kapalnya dibolehkan memasuki riau, raja haji menolak permintaan
belandaa itu dengan tegas, togir abo marah besar dan memerintahkan supaya menyerang riau
langsung menuju jantung pertahanan riau yaitu pulau penyengat.

Raja haji telah memperiapkan meriam-meriam dan penjajah ditepi-tepi selat dan tebing-tebing pantai.
Iskadir-iskadir belanda itu segera disambut dengan tembakan meriam pasukan riau dan mengenai
lambung kapal dolapijan serta kapal kopartir lindi sehingga kapal perang belanda itu harus mundur
dari selat riau penyeragan itu terjadi pada tanggal 23 juni 1783. Pimpinan pasukan belanda diambil
alih oleh lamkir, ia menjadikan kapal malakas wilnawarin sebagai kapal komando. Setelah seminggu
berada di riau, ia mengadakan rapat di kapal komando tepatnya menjelang akhir tahun 1783.
Kesimpulan rapat itu adalah sebuah rencana penyerangan kepada riau akan dilakukan 2 januari 1783.
Menjelang pukul 11 siang beberapa perahu dapat ditenggelamkan oleh belanda. Bunyi meriampun
tidak terdengar lagi, belanda mengira bahwa pasukan riau telah kehabisan obat badil, akapal-kapal
belandapun mulai memasuki teluk riau mengikuti air pasang tiba-tiba kapal malakas wilnawarin pun
kandas pada beting yang berada sekitar 100 meter dari bukit tepat sarang meriam menanti. Didalam
tahfid alnafsim digambarkan oleh raja haji bahwa sepanjang siang hari perang berkecambuk, pada
malam harinya istirahat pasukan belanda merayakan tahun baru 1 januari 1784 dikapal malakas
wilnawarin. Diperairan riau, pada tanggal 2 januari waktu subuh tahun 1784 kapal-kapal perang
berlanda memasuki teluk riau mengikuti air pasang untuk melakukan serangan terhadap riau,
perangpu terjadi sangat hebat, itulah peperangan terdahsyat dirasakan oleh belanda selama diriau, dua
lancang riau terkena tembakan belanda, lancang pertama yang dipimpin oleh datuk kubu terbakar
karena ditembak oleh pasukan belanda hati datuk kubu terluka parah, sementara lancang kedua ialah
yang dipimpin oleh daeng sumpok terkena peluru meriam belanda, kapal bulang linggi yang di
komandoi langsung oleh raja ali haji segera datang menolong datuk kubu dan daeng sumpok. Belanda
terus melancarkan serangan terhadap pertahanan riau, sementara tembakan dari pasukan riau sudah
mulai mengendur, lamkir memerintahkann perwira kapalnya untuk terus memburu kapal bulang
linggi. Perwiranya mengetahui air lautnya sedang surut dan menganjurkan supaya tidak memburu
kapal bulang linggi karena sangat berbahaya dan takut kandas. Tapi lamkir marah bukan kepalang. Ia
telah menyuruh perwira itu menger=jar kapal bulang linggi, sementara raja haji terus memperthatikan
dengan cermat gerakan kapal malaks wilnawarin dan ia berharap agar kapal perang terhebat belanda
itu terus memburunya hingga kebating teluk kriting yang berada pada jarak meriam ditebing-tebing
pantai. Bulang linggi tetap berada di arah haluan kapal malakas wilnawari hati kapal itu tidak dapat
menembakkan meriamnyaa ke bulang linggi. Tiba-tiba terjadi goncangan hebat pada kapal malakas
wilnawari ternyata, kapal itu telah kandas diteluk kriting, raja haji dan para pulu balangnya siap siaga
untuk menembakkan meriam-meriam kapal kompeni yang anggun itu, raja haji berdoa sejenak
‘bismillahirohmanirohim, Ya Allah, berikanlah kekuatan untuk melawan ke dzoliman.’ Setelah
berdoa, raja haji berteriak: “Tembak”, para hulubalang pun menembakkan meriam. Tembakan
pertama mengenai bagian buritan kapal. Segera terjadi kepanikan dalam kapal itu, tembakan kedua
menghantam bagian tengan geladak depan, bagian itu hancur berkeping-keping, keadaan didalam
kapal semakin panik sebagian menolong kawan-kawannya yang terluka, adapula yang memadamkan
api dan banyak pula yang terjun kelaut, belum banyak yang dapat mereka lakukan. Tiba-tiba datang
tembakan yang ketiga menghantam tempat penyimpanan obat badil, menyebabkan kapal angkatan
laut belanda yang megah itu meledak menimbulkan suara yang amat dahsyat, bumi ketika itu
bagaikan dilanda gempa besar , kapal itu hancur berkeping-keping. Pemimpin perang belanda togir
abo mengambil sebuah keputusan untuk menarik seluruh pasukan yang tersisa untuk kembali ke
malaka, pada tanggal 27 januari 1784 seluruh iskadir pimpinan togir abo telah tiba di malaka, belanda
sangat terkejut dengan peperangan ketika perang diriau melawan raja haji dan dalam waktu yang
sangat sikat, raja haji telah tiba di malaka untuk melakukan penyerangan kedua pada tanggal 13
febuari 1784 raja haji dengan 1000 pasukan telah mendarat diteluk ketapang lebih kurang 5 kilo
disebelah timur malaka. Ia juga membawa sultan selanor dan penghulu rambau sultan ibrohim
membuat kubu pertahanan dibatang tiga. Raja haji lebih dulu mengambil inisiatif untuk menyerang,
pasukan riau melakukan gempuran terus-menerus sampai ke bandar hilir kota malaka, sementara
pasukan sultan ibrohim menggempur bahagian kota yang lain hati belanda telah terkepung didalam
kota, dalam keadaan itulah secara tiba-tiba datang kapal armada keajaan belanda dari eropa dalam
perjalanan ke makassar dan maluku, pemerintah tinggi di batavia memerintahkan armada yang
dipimpin oleh panglima peran jokob peter van bram dengan kekuatan sembilan buah kapal perang,
213 personil, 326 meriam untuk berhadapan dengan pasukan riau yang dipimpin oleh raja haji diteluk
ketapang. Pada tanggal 8 juni 1784 armada van bram dengan kekuatan 734 orang bersenjata
menggempur kubu pertahanan raja haji diteluk ketapang, raja haji berserta lebih kurang 500 orang
gugur, dari pihak belanda tewas sekitar 70, belanda membuat catatan tentang gugurnya raja haji
sebagai syahid, raja haji yang berdiri dekat sarang meriam untuk memberi semangat pasukannya
terkena tembakan senapan didadanya sehingga gugur, raja haji syahid dengan memegang kitab dalil
alkhirot. Karena raja haji mangkat diteluk ketapang maka diberilah gelar raja haji syahid fisabilillah
mahum telut ketapa.

RUMUSAN

1. Siapakah tokoh perang riau?


2. Bagaimanakah sejarah perang riau?
3. Apakah sebab terjadinya perang riau?

TUJUAN

4. Mengetahui tokoh perang riau.


5. Mengetahui sejarah perang riau.
6. Mengetahui sebab terjadinya perang riau.
7.

Anda mungkin juga menyukai