0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan5 halaman
Korban meninggal dunia di rumah sakit setelah dirawat selama seminggu karena stroke hemoragik. Pemeriksaan luar menemukan lebam pada leher dan punggung serta kuku berwarna kebiruan. Kekakuan otot sudah mulai terjadi dan badan masih terasa hangat, menunjukkan waktu kematian sekitar 1-3 jam sebelum pemeriksaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kematian disebabkan oleh penyakit stroke yang diderita
Korban meninggal dunia di rumah sakit setelah dirawat selama seminggu karena stroke hemoragik. Pemeriksaan luar menemukan lebam pada leher dan punggung serta kuku berwarna kebiruan. Kekakuan otot sudah mulai terjadi dan badan masih terasa hangat, menunjukkan waktu kematian sekitar 1-3 jam sebelum pemeriksaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kematian disebabkan oleh penyakit stroke yang diderita
Korban meninggal dunia di rumah sakit setelah dirawat selama seminggu karena stroke hemoragik. Pemeriksaan luar menemukan lebam pada leher dan punggung serta kuku berwarna kebiruan. Kekakuan otot sudah mulai terjadi dan badan masih terasa hangat, menunjukkan waktu kematian sekitar 1-3 jam sebelum pemeriksaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kematian disebabkan oleh penyakit stroke yang diderita
badan 170 cm, berat badan Telah dilakukan pemeriksaan 88kg, kulit berwarna kuning pada jenazah berjenis kelamin laki- langsat, rambut berwarna laki, berusia 60 tahun Zainoel hitam dan terdapat rambut Abidin (RSUDZA) Banda Aceh putih dan tidak mudah setelah dirawat selama 1 minggu di dicabut. Rumah Sakit Kesehatan Daerah c. Jenazah tidak berlabel dan Militer karena tiba-tiba terjatuh dan tidak bersegel. tidak sadarkan diri. Kemudian pasien d. Kekakuan otot-otot tubuh dinyatakan meninggal oleh dokter sudah mulai terjadi dan badan disana pada hari selasa tanggal 14 masih terasa hangat. Agustus 2016 pukul 08.20 Waktu e. Terdapat lebam mayat Indonesia Bagian Barat (WIB). berwarna kemerahan pada Pemeriksaan Luar bagian leher dan punggung Pemeriksaan luar dilakukan yang hilang dengan pada pukul 11.45 WIB di Ruang penekanan. Jenazah RSUDZA. Dari pemeriksaan f. Tidak terdapat adanya tanda- luar didapatkan: tanda pembusukan a. Jenazah berpakaian lengkap g. Kepala dan wajah: dan tidak ditemukan adanya 1. Lingkar kepala berukuran tanda-tanda kekerasan 54 cm maupun luka. 2. Rambut berwarna hitam dan terdapat rambut putih, tersebar merata, tidak mudah dicabut dengan panjang 11 cm. 3. Pada mata tidak dijumpai kelainan. 4. Hidung simetris dan Gambar 1. Jenazah berpakaian terdapat gumpalan darah lengkap berwarna kehitaman dikedua lubang hidung.
Gambar 3. Warna kebiruan
pada kuku jari tangan. Gambar 2. Gumpalan darah pada kedua lubang Secara umum tidak ditemukan
hidung. adanya kekerasan pada tubuh
5. Pada mulut tidak tercium jenazah.
bau-bauan yang Pemeriksaan Dalam
merangsang, tidak terdapat Pada kasus ini tidak sisa-sisa makanan dan dilakukan pemeriksaan dalam karena bekas muntahan dan bibir tidak adanya permintaan dari tampak pucat. penyidik untuk dilakukan otopsi. 6. Pada telinga tidak terdapat Apabila dilakukan pemeriksaan adanya kelainan. dalam, maka perlu diperhatikan h. Dada tampak simetris dan beberapa hal yaitu bagaimana proses tidak terdapat kelainan. (mekanisme) kematian, perjalanan i. Perut tampak simetris dengan penyakit dan sebab kematian. ukuran lingkar perut 124 cm Kesimpulan pada VER dan tidak terdapat adanya Pada kasus ini telah kelainan. dilakukan pemeriksaan pada jenazah j. Pada anggota gerak atas dan berjenis kelamin laki-laki, berusia 60 gerak bawah tidak ditemukan tahun, panjang badan 170cm, berat kelainan dan dijumpai warna 88kg dan berkulit kuning langsat. kebiruan pada kuku-kuku jari. Dari hasil pemeriksaan fisik dijumpai gumpalan darah kehitaman pada kedua lubang hidung, Warna kebiruan pada ujung jari tangan dan kaki serta ditemukan lebam mayat pada punggung dan bokong. Dari Stroke dengan defisit neurologik hasil pemeriksaan dapat disimpulkan yang terjadi tiba-tiba dapat bahwa penyebab kematian korban disebabkan oleh iskemia atau adalah mati lemas akibat penyakit perdarahan otak. Stroke iskemik yang diderita oleh pasien. Perkiraan disebabkan oleh oklusi fokal waktu kematian korban berkisar 1-3 pembuluh darah otak yang jam sebelum pemeriksaan. menyebabkan turunnya suplai oksigen dan glukosa ke bagian otak Diskusi yang mengalami oklusi. Stroke Kematian adalah suatu proses hemoragik dapat berupa perdarahan yang dapat dikenal secara klinis pada intraserebral atau perdarahan seseorang melalui pengamatan subrakhnoid.(6) terhadap perubahan yang terjadi pada Pada kasus ini jenazah tubuh mayat. Perubahan itu akan berjenis kelamin laki-laki dengan terjadi dari mulai terhentinya suplai usia 60 tahun dibawa ke Ruang oksigen. Manifestasinya akan dapat Jenazah Rumah Sakit setelah dilihat setelah bebetapa menit, jam, dinyatakan meninggal setelah dan seterusnya. Setelah beberapa rawatan selama 7 hari dengan waktu timbul perdarahan pascamati diagnosa stroke hemoragik. Menurut yang jelas kemungkinan diagnosis Survei Departemen Kesehatan RI kematian lebih pasti. (6) pada 987.205 subjek dari 258.366 Kematian akibat penyakit rumah tangga di 33 propinsi yang sudah ada sebelumnya mendapatkan bahwa stroke merupakan kematian yang paling merupakan penyebab kematian sering terjadi salah satunya akibat utama pada usia > 45 tahun (15,4% penyakit stroke. Stroke adalah dari seluruh kematian). Prevalensi gangguan fungsional otak fokal stroke rata-rata adalah 0,8%, maupun global akut, lebih dari 24 tertinggi 1,66% di Nangroe Aceh jam, berasal dari gangguan aliran Darussalam dan terendah 0,38% di darah otak dan bukan disebabkan Papua. oleh gangguan peredaran darah otak Pada saat pemeriksaan, sepintas, tumor otak, stroke sekunder kekakuan otot-otot tubuh sudah karena trauma maupun infeksi. mulai terjadi, badan masih terasa hasil pemeriksaan luar dapat hangat dan terlihat lebam mayat disimpulkan bahwa penyebab berwarna merah keunguan yang kematian korban adalah akibat hilang dengan penekanan pada leher penyakit yang telah diderita dan punggung serta tidak adanya sebelumnya bukan akibat tindakan tanda-tanda pembusukan. Dari hal ini kekerasan. dapat disimpulkan bahwa perkiraan Kesimpulan pasien meninggal adalah sekitar 1-3 Kasus ini adalah kasus jam sebelum sampai ke ruang kematian akibat stroke hemoragik jenazah. yang sering terjadi. Pemeriksaan Aspek Medikolegal forensik pada kasus kematian akibat Perlunya pemeriksaan pada penyakit ini diperlukan untuk kasus kematian akibat penyakit menyingkirkan adanya tindak pidana. adalah untuk menyingkirkan adanya Pemeriksaan terbaik adalah dengan tindakan pidana. Pada tindakan melakukan autopsi, bila autopsi tidak pidana, pelaku biasanya akan dilakukan maka penyakit alamiah melakukan suatu tindakan atau usaha tidak dapat diketahui. Aspek agar tindak kejahatannya tidak medikolegal pada kasus ini adalah diketahui oleh orang lain, baik oleh suatu kematian akibat penyakit keluarga, masyarakat atau pihak alamiah yang diderita selama kepolisian. hidupnya dengan tidak ditemukannya Pada kondisi diatas maka tanda-tanda kekerasan. seorang profesional yang memnpunyai kewenangan untuk Daftar Pustaka memberikan surat keterangan 1. Mutahal,Hariadi A. 2007. kematian dokter harus bersikap Ilmu Kedokteran Forensik sangat hati-hati dalam mengeluarkan dan Medikolegal. Edisi dan menandatangani surat kematian Ketiga. Surabaya: Bagian pada kasus kematian akibat penyakit Ilmu Kedokteran Forensik karena dikhawatirkan kematian dan Medikolegal Fakultas tersebut diakibatkan oleh tindakan Kedokteran Universitas pidana. Pada kasus ini berdasarka Airlangga. 2. Idries AM. 1997. Pedoman Ilmu kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta: Binarupa Aksara. 3. Knight B. 1997. Simpson’s Forensic Medicine. New York: Arnold. 4. Di Maio DJ. 2000. Forensic Pathology. Florida: CRC Press. 5. Motazawa, Y, et al. Analysis of sudden natural deaths while driving with forensic autopsy finding. At: http://www- nrd.nhtsh.dot.gov//pdf/nrd- 01/esv/esv19/05-0112-w.pdf (diakses pada 226 Agustus 2016) 6. Setyopranoto, I. Stroke : Gejala dan Penatalaksanaan, Yogyakarta: Ikatan Dokter Indonesia.