Anda di halaman 1dari 16

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama klien : By. I
Usia : 08-07-2018 (5 Bulan)
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : -
Alamat : Lagarutu
Tanggal masuk RS : 13-12-2018
Tanggal pengkajian : 17-12-2018
No rekam medik : 841732
Diagnosa medis : Atresia Billiaris

b. Identitas Orang Tua


I. Ayah
Nama : Tn. A
Umur : 41 Tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Lagarutu

II. Ibu
Nama : Ny. Z
Umur : 33 Tahun
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Lagarutu

c. Identitas Saudara Kandung

No Nama Umur Hubungan Keterangan


1 Yasin 5 Tahun Kakak Klien Hidup
2 Syafiqah 3 Tahun Kakak Klien Hidup

2. Keluhan Utama/Alasan masuk RS


Kuning pada seluruh tubuh.

3. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu klien mengatakan seluruh tubuh anaknya tampak menguning sejak 3 bulan yang
lalu, hingga ke bagian bola mata yang berwarna putih (sklera). Keluhan disertai
dengan BAB yang berwarna kuning pucat. Ibu klien tidak mengetahui apa yang
menyebabkan tubuh anaknya berwarna kuning. Hingga pada tanggal 13-12-2018
orang tua klien memutuskan untuk membawa klien ke rumah sakit karena klien
mengalami demam dan klien tampak semakin lemah.

b) Riwayat kesehatan yang lalu


i. Prenatal care
 Pemeriksaan kehamilan : 4 Kali.
 Keluhan ibu selama hamil: Pusing.
 Riwayat terkena sinar : Ya, Ibu klien pernah melakukan USG 2 kali
selama hamil.
 Kenaikan BB selama hamil : 12 Kg.
 Imunisasi TT : 2 Kali.
 Golongan darah Ibu : AB.
Golongan darah Ayah : A.

ii. Natal
 Tempat melahirkan : Di Rumah Sakit.
 Lama persalinan : 3 jam.
 Jenis persalinan : Normal.
 Penolongan persalinan : Bidan.
 Cara untuk mempermudah persalinan : Tidak ada.
 Komplikasi saat melahirkan : Tidak ada.

iii. Post natal


 Kondisi bayi : BB lahir = 3.100 gram. PB lahir = 47 cm.
 Apa anak mengalami penyakit kuning, kemerahan, kebiruan, problem
menyusui, BB tidak stabil? Tidak ada tanda-tanda seperti yang disebutkan di
atas sewaktu lahir. Namun, setelah 3 bulan terakhir tubuh klien tampak
menguning.
 Penyakit yang perna di alami : Demam.
 Kecelakan yang di alami : Tidak ada.
 Pernah makan obat-obatan zat substansi kimia : Pernah, klien pernah
mengkonsumsi obat
penurun panas (PCT).
 Konsumsi obat-obat bebas : Tidak pernah, klien hanya
mengkonsumsi obat-obatan
dari dokter.
 Perkembangan anak di banding saudara-saudaranya : Ibu klien
mengatakan
perkembangan
klien sama dengan
saudara-
saudaranya.

c) Riwayat kesehatan keluarga


i. Penyakit anggota keluarga : Ibu klien mengatakankakek klien menderita
penyakit DM dan sudah meninggal. Tidak ada
anggota keluarga yang menderita penyakit
kuning seperti yang dialami klien saat ini.

ii. Genogram :
A B

C D

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal serumah

: Meninggal

: Klien

A : Orang tua dari Ayah Klien

B : Orang tua dari Ibu Klien


C : Ayah Klien bersaudara

D : Ibu Klien bersaudara

E : Klien bersaudara

d) Riwayat Imunisasi
No. Jenis Imunisasi Waktu Pemberian Reaksi
1. HbO Sesaat setelah lahir -
2. BCG 2 bulan Panas

e) Riwayat Tumbuh Kembang


 Pertumbuhan Fisik
1. BB
Lahir : 3.100 gram
Sekarang : 5.700 gram
2. TB
Lahir : 47 cm
Sekarang : 65 cm
3. Waktu tumbuh gigi : Klien belum tumbuh gigi.

 Perkembangan tiap tahap


Usia anak saat:
1. Berguling : 3 bulan.
2. Duduk : Belum bisa.
3. Merangkak : Belum bisa.
4. Berdiri : Belum bisa.
5. Berjalan : Belum bisa.
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 1-2 bulan.
7. Bicara pertama kali : Belum bisa.
8. Berpakaian tanpa bantuan : Belum bisa.

f) Riwayat Nutrisi
 Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : ASI.
2. Cara pemberian : Setiap kali menangis.
3. Lama pemberian : Saat ini masih minum ASI.

 Pemberian susu
1. Alasan pemberian : ASI dirasa kurang/tidak cukup.
2. Jumlah pemberian : 150 ml tiap kali menyusu.
3. Cara pemberian : Dengan menggunakan dot.

g) Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini:
No
. Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1. 0-5 bulan ASI dan susu formula 5 bulan

h) Riwayat Psikososial
Klien tinggal di rumah keluarga bersama dengan orang tua dan kedua saudaranya
setelah rumah mereka hancur terkena liquifaksi di daerah Balaroa. Hubungan antar
anggota keluarga harmonis. Klien diasuh oleh orag tua klien.

i) Riwayat Spiritual
Keluarga hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kesembuhan klien. Klien selalu
didampingi oleh kedua orang tuanya.

j) Reaksi Hospitalisasi
Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap:
1. Mengapa ibu membawa anaknya ke RS?
Untuk memdapatkan perawatan lebih lanjut dengan penyakit yang diderita klien
saat ini.
2. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak?
Ya, dokter menyarankan untuk dirujuk ke Makassar guna mendapatkan
pemeriksaan lebih lanjut.
3. Bagaimana perasaan orang tua saat ini?
Ibu klien mengatakan khawatir dengan penyakit anaknya dan berharap semoga
penyakit anaknya bukan penyakit parah dan bisa disembuhkan.
k) Aktivitas sehari-hari
No Aktivitas Sebelum sakit Saat sakit
.
1. Nutrisi:
 Selera makan
 Frekuensi makan
 Makanan pantangan Klien belum Klien belum
 Pembatasan pola makan makan makan
 Cara makan
 Ritual saat makan
2. Cairan :
 Jenis minuman ASI dan Susu formula ASI dan Susu formula
 Frekuensi minum 150 ml tiap kali disusui 150 ml tiap kali disusui
 Cara pemenuhan Menggunakan dot Menggunakan dot
3. Eliminasi :
BAB :
 Tempat pembuangan Popok Popok
 Frekuensi 1-2x/hari 1-2x/hari
 Konsistensi Lunak Lunak
 Kesulitan Tidak ada Tidak ada
 Obat pencahar Tidak ada Tidak ada

BAK :
 Tempat pembuangan Popok Popok
 Frekuensi Tidak diketahui Tidak diketahui
 Warna, bau Kuning, bau amoniak Kuning, bau amoniak
4. Istirahat atau tidur :
 Jam tidur
Siang Tidak menentu Tidak menentu
Malam Tidak menentu Tidak menentu
 Pola tidur Tidak menetap Tidak menetap
 Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
 Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada

5. Personal hygiene:
Mandi :
Dimandikan Dimandikan
 Cara 1-2 x/hari 1-2 x/hari
 Frekuensi Sabun, air, loyang Sabun, air, loyang
 Alat mandi
mandi mandi
6. Aktivitas/mobilitas fisik:
 Kegiatan sehari-hari Klien hanya berbaring Klien lebih banyak
di tempat tidur dan berbaring di tempat
sekali-sekali digendong tidur.
oleh ibunya kalau
rewel. Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
 Pengaturan jadwal harian
Tidak ada Tidak ada
 Penggunaan alat bantu
Tidak ada
 Kesulitan pergerakan
tubuh

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
b. TTV : TD = - S = 36,6oC
N = 120x/menit R = 40x/menit
c. Antropometri
TB = 65 cm
BB = 5.700 gram
LILA = 12 cm
LK = 40 cm
LD = 42 cm
LP = 44 cm
Skin fold =-
Status Gizi = Gizi kurang
d. Sistem pernapasan
Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak ada defiasi septumnasi, tidak terpasang
O2, tidak ada pernapasan cuping hidung.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.
Dada : Bentuk dada normal, gerakan dada simetris, suara napas vesikuler,
tidak ada suara napas tambahan, tidak ada retraksi dinding dada.
e. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva : Tidak anemis
Bibir : Lembab, tidak sianosis.
Arteri karotis : Teraba
Tekanan vena jugularis : Tidak ada
Ukuran jantung : -
Suara jantung : Murni reguler
Capillary refilling time : < 2 detik
f. Sistem pencernaan
Sklera : Ikterus
Bibir : Tidak ada labiopalatoschizis, mukosa bibir lembab.
Mulut : Tidak ada stomatitis, klien belum tumbuh gigi.
Gaster : Peristaltik usus (+)
Abdomen : Tampak distensi abdomen
Anus : Tidak ada kelainan
g. Sistem indra
1. Mata
Kelopak mata : Normal
Visus : Klien tampak melihat dan peduli dengan lingkungan
sekitarnya seperti mengenali wajah perawat, serta
dapat mengikuti objek yang menarik menandakan
bahwa visus klien baik.
Lapang pandang : -
Pupil : Isokor
Respon pupil terhadap cahaya : Baik
2. Hidung
Penciuman : Baik, tidak ada mimisan atau sekret yang
menghalangi penciuman.
3. Telinga
Keadaan daun telinga : Baik, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik.

h. Sistem saraf
1. Fungsi serebral
a. Status mental : Orientasi klien baik
b. Kesadaran : E=4 M=6 V=5
GCS = 15 Kesadaran = Composmentis
c. Bicara : Klien beum bisa bicara.
2. Fungsi kranial
a. N.I : Penciuman baik
b. N.II : Penglihatan baik
c. N.III,IV,VI : Gerakan bola mata : Baik
Pupil : Baik, respon terhadap cahaya baik.
Refleks kornea : -
d. N.V : Pergerakan bola mata : Baik
e. N.VII : Mimik muka : Baik
f. N.VIII : Pendengaran : Baik
Keseimbangan : Baik
g. N.IX : Fungsi menelan : Baik
h. N.X : Gerakan uvula : Baik
Rangsangan menelan : Baik
i. N.XI : Sternokleidomastoideus : Baik
Trapezius : Baik
j. N.XII : gerakan lidah : Baik
3. Fungsi motorik
Massa otot : Baik
Tonus otot : Baik
Kekuatan otot : Ki Ka
4 4
4 4
4. Fungsi sensorik
Suhu : Klien berespon terhadap suhu.
Nyeri : Klien berespon terhadap nyeri.
Getaran : Klien berespon terhadap getaran
Posisi : Klien berespon terhadap perubahan posisi

5. Fungsi serebellum
Koordinasi : Baik
Keseimbangan : Baik
6. Refleks
Bisep : -
Trisep : -
Patela : -
Babinski : +
7. Iritasi meningen : Tidak ada kaku kuduk.
i. Sistem Muskuloskeletal
1. Kepala : Bentuk kepala normal (Normocephal), tidak ada kelainan,
gerakan baik.
2. Vertebra : Tidak ada keainan tulang vertebra, fungsi gerak baik.
3. Pelvis : Gaya jalan belum bisa dinilai karena klien belum bisa
berjalan, gerakan baik, ROM : Ki Ka
4 4
4 4
4. Lutut bengkak : Tidak ada, gerakan baik
5. Kaki bengkak : Tidak ada, klien belum bisa berjalan
6. Tangan bengkak : Tidak ada, ROM : Ki Ka
4 4
4 4
j. Sistem Integumen
Rambut : Warna rambut hitam, penyebaran merata.
Kulit : Jaundice, temperatur merata di seluruh tubuh, kelembabab baik,
tekstur halus.
Kuku : warna kuning, permukaan kuku halus, kebersihan baik.
k. Sistem endokrin
Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.
Eksresi urin : Tidak ada masalah.
Suhu tidak seimbang : Tidak ada, suhu tubuh klien merata diseluruh tubuh.
Riwayat air seni dikelilingi semut : Tidak ada.

l. Sistem perkemihan
Oedema Palpebra : Tidak ada
Moon face : Tidak ada
Oedema anasarka : Tidak ada
Nokturia : Tidak ada
Disuria : Tidak ada
Kencing batu : Tidak ada
m. Sistem reproduksi
Laki-laki:
Scrotum tampak membesar disebelah kanan.
n. Sistem imun
Tidak ada alergi baik itu suhu, debu, bulu binatang maupun makanan.

5. Test Diagnostik

1. Hasil Laboratorium:
 Serum Plasma (Tgl 13-12-2018)
GDS 71,2 mg/dl (Nilai normal 70,0-140,0)
 Serum Plasma (Tgl 14-12-2018)
SGOT 312,6 u/L (Nilai normal 0,0-37,0 u/l)
SGPT 435,8 u/L (Nilai normal 0,0-41,0 u/L)
Bil Ind 1,0 mg/dL
Bili-T 12,9 mg/dL --- 1,2
Bili-D 11,9 mg/dL --- 0,2
Hasil : Hiperbilirubinemia
2. Radiologi
 USG Abdomen (Tgl 15-12-2018)
Kesan : Tidak tampak gambar atresia billier
3. Hasil Laboratorium:
 Kimia darah (Tgl 17-12-2018)
HBsAg Non reaktif

6. Terapi Saat Ini


1. IVFD Dextrosa 5% (8 tetes/menit)
Fungsi : Menyediakan cairan yang membawa gula kedalam tubuh saat anak
tidak dapat meminum cairan yang cukup atau saat cairan tambahan
dibutuhkan.

2. Amoxilin 3x100 mg/IV


Golongan : Antibiotik
Indikasi : Untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri.
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap antibiotik golongan ini dan ibu hamil.

3. Dexametasone 1 mg/IV
Golongan : Kortikosteroid
Indikasi : Mengobati artritis, gangguan darah/ hormon/sistem kekebalan
tubuh, reaksi alergi, masalah kulit dan mata tertentu, masalah
pernapasan, gangguan usus tertentu dan dapat juga
digunakan untuk mencegah mual dan muntah yang
disebabkan oleh kemoterapi kanker.
Kontraindikasi : Memiliki penyakit tuberkulosis paru aktif (TBC), memiliki
penyakit infeksi yang sifatnya akut (sedang berlangsung dan
berat), memiliki penyakit infeksi jamur, misalnya panu, kurap,
keputihan akibat jamur dan sebagainya, memiliki penyakit
herpes mata (herpes occular), memiliki penyakit tukak
lambung (ulkus peptikum), sedang mengalami osteoporosis
atau pengeroposan tulang, sedang mengalami psikosis maupun
psikoneurosis berat, sedang mendapatkan vaksin hidup, ibu
hamil atau berencana untuk hamil.

4. Puyer Urdafalag 25 mg/IV


Kandungan : Ursodeoxycholic Acid.
Indikasi : Menghancurkan batu empedu (diameter < 15 mm) dan
kelainan hepatobiliar (kelainan hati dan empedu), mengobati
sirosis bilier primer atau peradangan saluran empedu.
Kontraindikasi : Memiliki hipersensitif atau alergi terhadap Ursodeoxycholic
Acid, menderita peradangan akut pada saluran empedu,
mengalami episode kolik billier yang sering, kontraktilitas
kantung empedu, kantung empedu yang tidak berfungsi,
menderita radang usus, kondisi hati dan usus mengganggu
resirkulasi cairan empedu, kolestasis ekstrahepatik dan
intrahepatik, penderita reseksi kolon, penderita ileitis regional,
menderita ulkus duodenum, gangguan fungsi hati akut dan
kronis.

7. Pengumpulan Data

 Ibu klien mengatakan seluruh tubuh anaknya tampak menguning sejak 3 bulan yang
lalu hingga ke bagian bola mata yang berwarna putih (sklera).

 Ibu klien mengatakan BAB klien berwarna kuning pucat.


 Ibu klien mengatakan tidak mengetahui apa yang menyebabkan tubuh anaknya
berwarna kuning.
 Klien tampak lemah.
 Ibu klien khawatir dengan kondisi anaknya saat ini. Ibu klien mengatakan semoga
penyakit anaknya bukan penyakit parah dan bisa disembuhkan.
 Laboratorium tanggal 14-12-2018:
SGOT 312,6 u/L
SGPT 435,8 u/L
Bil Ind 1,0 mg/dL
Bili-T 12,9 mg/dL-----1,2
Bili-D 11,9 mg/dL-----0,2
Hasil : Hiperbilirubinemia
 TTV : TD = - S = 36,6oC
N = 120x/menit R = 40x/menit
 Kulit sekitar lipatan paha tampak kemerahan.
 Seluruh tubuh klien tampak menguning hingga bagian sklera matanya (ikterus
kremer 5).
 Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit
kuning seperti yang dialami klien saat ini.
 Laboratorium tanggal 17-12 2018 :
Hasil : HbSag non reaktif
 Tampak distensi abdomen.
 Terpasang infus dextrose 5% (8 tetes/menit) di tangan sebelah kanan.
 Ibu klien tampak cemas.
 Ibu klien sering bertanya tentang kondisi anaknya.

8. Klasifikasi Data
DS :

 Ibu klien mengatakan seluruh tubuh anaknya tampak menguning sejak 3 bulan yang
lalu hingga ke bagian bola mata yang berwarna putih (sklera).

 Ibu klien mengatakan BAB klien berwarna kuning pucat.


 Ibu klien mengatakan tidak mengetahui apa yang menyebabkan tubuh anaknya
berwarna kuning.
 Ibu klien khawatir dengan kondisi anaknya saat ini. Ibu klien mengatakan semoga
penyakit anaknya bukan penyakit parah dan bisa disembuhkan.
 Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit
kuning seperti yang dialami klien saat ini.

DO :
 Klien tampak lemah.
 Seluruh tubuh klien tampak menguning hingga bagian sklera matanya (ikterus
kremer 5).
 Tampak distensi abdomen.
 TTV : TD = - S = 36,6oC
N = 120x/menit R = 40x/menit
 Laboratorium tanggal 14-12-2018:
SGOT 312,6 u/L
SGPT 435,8 u/L
Bil Ind 1,0 mg/dL
Bili-T 12,9 mg/dL-----1,2
Bili-D 11,9 mg/dL-----0,2
Hasil : Hiperbilirubinemia
 Laboratorium tanggal 17-12 2018 :
Hasil : HbSag non reaktif
 Kulit sekitar lipatan paha tampak kemerahan.
 Terpasang infus dextrose 5% (8 tetes/menit) di tangan sebelah kanan.
 Ibu klien tampak cemas.
 Ibu klien sering bertanya tentang kondisi anaknya.

9. Analisa data

No Data Etiologi Masalah


.
1. DS : Embrio janin (kelainan Kerusakan
kongenital, lumen pada integritas kulit
 Ibu klien mengatakan
korda epitel gagal
seluruh tubuh anaknya
berkembang, duktus
tampak menguning sejak 3
billiaris gagal terbentuk)
bulan yang lalu hingga ke ↓
Post natal (Infeksi,
bagian bola mata yang
mekanisme mediasi imun,
berwarna putih (sklera).
inflamasi berkepanjangan,
 Ibu klien mengatakan BAB kerusakan progresif pada
klien berwarna kuning duktus billiaris
pucat. ekstrahepatik)
 Ibu klien mengatakan tidak ↓
ada anggota keluarganya Atresia billiaris

yang menderita penyakit Ostruksi saluran empedu
kuning seperti yang dialami ekstrahepatik
klien saat ini. ↓
Terbentuk plug empedu

DO : Empedu kembali ke hati

 Klien tampak lemah. Degenerasi hati
 Seluruh tubuh klien tampak ↓
menguning hingga bagian Bilirubin terkumpul dihati

sklera matanya (ikterus Bilirubun terakumulasi
kremer 5). dalam darah
 Tampak distensi abdomen. ↓
 TTV : TD = - Jaundice/ikterus
S = 36,6oC
N = 120x/menit
R = 40x/menit
 Laboratorium tanggal 14-
12-2018:
SGOT 312,6 u/L
SGPT 435,8 u/L
Bil Ind 1,0 mg/dL
Bili-T 12,9 mg/dL-----1,2
Bili-D 11,9 mg/dL-----0,2
Hasil : Hiperbilirubinemia
 Laboratorium tanggal 17-12
2018 :
Hasil : HbSag non reaktif
 Kulit sekitar lipatan paha
tampak kemerahan.
 Terpasang infus dextrose
5% (8 tetes/menit) di tangan
sebelah kanan.
 Kulit sekitar lipatan paha
tampak kemerahan.
2. DS : Atresia billiaris Ansietas

 Ibu klien khawatir dengan Ostruksi saluran empedu
kondisi anaknya saat ini. ekstrahepatik
Ibu klien mengatakan ↓
Terbentuk plug empedu
semoga penyakit anaknya ↓
bukan penyakit parah dan Empedu kembali ke hati

bisa disembuhkan. Degenerasi hati

Bilirubin terkumpul dihati
DO : ↓
 Ibu klien tampak cemas. Bilirubun terakumulasi
dalam darah

Jaundice/ikterus

Perubahan status kesehatan

Kurang informasi

Cemas
3. DS : Atresia billiaris Kurang
 Ibu klien mengatakan tidak ↓
pengetahuan orang
Ostruksi saluran empedu
mengetahui apa yang tua
ekstrahepatik
menyebabkan tubuh ↓
anaknya berwarna kuning. Terbentuk plug empedu
 Ibu klien mengatakan tidak ↓
Empedu kembali ke hati
ada anggota keluarganya ↓
yang menderita penyakit Degenerasi hati

kuning seperti yang dialami Bilirubin terkumpul dihati
klien saat ini. ↓
Bilirubun terakumulasi
dalam darah
DO : ↓
 Ibu klien sering bertanya Jaundice/ikterus

tentang kondisi anaknya. Kurang informasi

Kurang pengetahuan

10. Masalah Keperawatan


1. Kerusakan integritas kulit b/d peribahan pigmentasi (hiperbilirubinemia).
2. Ansietas orang tua b/d perubahan status kesehatan (kondisi bayi).
3. Kurang pengetahuan orang tua b/d kurang informasi mengenai penyakit.

11. Prioritas Keperawatan


1. Kerusakan integritas kulit b/d peribahan pigmentasi (hiperbilirubinemia).
2. Ansietas orang tua b/d perubahan status kesehatan (kondisi bayi).
3. Kurang pengetahuan orang tua b/d kurang informasi mengenai penyakit.

Anda mungkin juga menyukai