DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
tersebut salah satunya adalah hipertensi dalam kehamilan yang telah
menyumbangkan 14% penyebab kematian maternal di dunia (UNICEF,
2015).
22
Faktor risiko terjadinya hipertensi dalam kehamilan juga sejalan dengan
penelitian Puspitasari dkk, tahun 2014 tentangHubungan Usia, Graviditas
dan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan di
Poli Rawat Jalan Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Tugurejo
Semarang, denganhasil analisis15 dari 94 (16,0%) ibu dengan usia 35
tahun ke atas mengalami hipertensi dalam kehamilan, sedangkan sebanyak
16 dari 132 (12,1%) ibu primigravida mengalami hipertensi dalam
kehamilan (Puspitasari dkk, 2015).
33
Perencanaan yang dilakukan merupakan salah satu cara untuk mencegah
terjadinya dampak hipertensi dalam kehamilan. Dampak yang mungkin
terjadi diantaranya adalah terjadinya eklampsia, pre eklampsiasolusio
plasenta, terhambatnya pertumbuhan janin dalam uterus dan kelahiran
prematur (Mitayani, 2011).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2015, Puskesmas
Andalas merupakan nomor dua angka ibu hamil dengan risiko tinggi.
Setelah dilakukan survey, didapatkan populasi ibu hamil dengan hipertensi
dalam satu tahun terakhir adalah 8 orang.
44
melakukan tirah baring dengan posisi miring ke sebelah badan. Dapat
dilihat disini, bahwa peran perawat sebagai promotif, preventif dan
sebagai pemberi asuhan keperawatan belum sepenuhnya diterapkan.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
55
d. Mampu mendeskripsikan tindakan keperawatan pada ibu hamil
dengan hipertensi
D. Manfaat
1. Penulis
2. Institusi Pendidikan
3. Tempat Praktek
66
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2. Etiologi
Prawirohardjo (2013), menjelaskan penyebab hipertensi dalam kehamilan
belum diketahui secara jelas. Namun ada beberapa faktor risiko yang
menyebabkan terjadinya hipertensi dan dikelompokkan dalam faktor
risiko.
Beberapa faktor risiko sebagai berikut :
a. Primigravida, primipaternitas
b. Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan multipel,
diabetes melitus, hidrops fetalis, bayi besar.
c. Umur
d. riwayat keluarga pernah pre eklampsia/ eklampsia
e. penyakit- penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum
hamil
f. obesitas
3. Patofisiologi
Prawirohardjo (2013), menjelaskan beberapa teori yang mengemukakan
terjadinya hipertensi dalam kehamilan diantaranya adalah :
a. teori kelainan vaskularisasi plasenta
kehamilan normal, rahim dan plasenta mendapat aliran darah dari
cabang-cabang arteri uterina dan arteri ovarika. Kedua pembuluh
darah tersebut menembus miometrium berupa uteri arkuarta dan
memberi cabang arteri radialis. Arteri radialis menembus
endometrium menjadi arteri basalis dan artrei basalis memberi cabang
arteri spiralis.
e. Teori Genetik
Genotip ibu lebih menentukan terjadinya hipertensi dalam kehamilan
secara familial jika dibandingkan dengan genotipe janin. Telah
terbukti bahwa pada ibu yang mengalami pre-eklampsia, 2,6% anak
perempuannya akan mengalami preeklampsia pula, sedangkan hanya
8% anak menantu mengalami preeklampsia.
5. Manifestasi Klinis
Jhonson (2014), menjelaskan beberapa manifestasi klinis dari hipertensi
dalam kehamilan adalah sebagai berikut :
Gejala yang timbul akan beragam, sesuai dengan tingkat PIH dan organ
yang dipengaruhi.
1) Spasme pembuluh darah ibu serta sirkulasi dan nutrisi yang buruk
dapat mengakibatkan kelahiran dengan berat badan dan kelahiran
prematur.
2) Mengalami hipertensi diberbagai level.
3) Protein dalam urin berkisar dari +1 hingga +4.
4) Gejala neurologi seperti pandangan kabur, sakit kepala dan hiper
refleksia mungkin akan terjadi.
5) Berpotensi gagal hati.
6) kemungkinan akan mengalami nyeri di kuadran kanan atas.
7) meningkatnya enzim hati.
8) jumlah trombosit menurun.
Perubahan Sistem dan Organ pada Preeklampsia
a. Volume plasma
Volume plasma pada kehamilan normal akan meningkat dengan
bermakna guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin. Sebaliknya
pada preeklampsia terjadi penurunan volume plasma antara 30-40%
dibanding hamil normal disebut hipovolemia. Hipovolemia diimbangi
dengan vasokonstriksi, sehingga terjadi hipertensi.
b. Hipertensi
Hipertensi merupakan tanda terpenting dalam menegakkan diagnosis
hipertensi dalam kehamilan. Tekanan diastolik menggambarkan
resistensi perifer, sedangkan tekanan sistolik menggambarkan besaran
curah jantung.Peningkatan reaktivitas vaskuler pada preeklampsia
terjadi pada umur kehamilan 20 minggu, tetapi hipertensi dideteksi
umumnya pada trimester II.
16
c. Fungsi ginjal
1) Perubahan fungsi ginjal disebabkan oleh hal-hal berikut :
a) Menurunnya aliran darah ke ginjal akibat hipovolemia,
sehingga terjadi oliguria, bahkan anuria
b) Kerusakan sel glomerulus mengakibatkan meningkatnya
permeabilitas membran basalis sehingga terjadi kebocoran dan
mengakibatkan terjadinya proteinuria.
c) Gagal ginjal akut terjadi akibat nekrosis tubulus ginjal. Bila
sebagian besar kedua korteks ginjal mengalami nekrosis, maka
terjadi nekrosis korteks ginjal yang bersifat irreversibel.
d) Dapat terjadi kerusakan intrinsik jaringan ginjal akibat
vasopasme pembuluh darah.
2) Proteinuria
Proteinuria merupakan syarat untuk diagnosis preeklampsia, tetapi
proteinuria umumnya timbul jauh pada akhir kehamilan, sehingga
sering dijumpai preeklampsia tanpa proteinuria, karena janin sudah
lahir lebih dulu. Pengukuran protein dapat dilakukan dengan urin
dipstik, yaitu 100 mg/l atau +1, sekurang-kurangnya diperiksa dua
kali urin acak selang 6 jam dan bisa juga dengan pengumpulan
proteinuria dalam 24 jam. Dianggap patologis bila besaran
proteinuria ≥ 300 mg/ 24 jam.
4) Kreatinin
Kadar kreatinin serum pada preeklampsia juga meningkat, hal ini
disebabkan oleh hipovolemia, maka aliran darah ginjal menurun
Profesi Ners UMC Cirebon 2018
17
d. Elektrolit
Kadar elektrolit total menurun pada waktu hamil normal. Sama halnya
dengan preeklampsia kadar elektrolit normal sama dengan hamil
normal, kecuali jika diberi diuretikum banyak, restriksi konsumsi garam
atau pemberian cairan oksitosin yang bersifat anti diuretik.
Preeklampsia berat yang mengalami hipoksia dapat menimbulkan
gangguan keseimbangan asam basa. Kadar natrium dan kalium pada
preeklampsia sama dengan kadar hamil normal, yaitu sama dengan
proporsi jumlah air dalam tubuh.
e. Viskositas darah
Viskositas darah ditentukan oleh volume plasma, molekul makro:
fibrinogen dan hematokrit. Pada preeklampsia viskositas darah
meningkat, mengakibatkan meningkatnya resistensi perifer dan
menurunnya aliran darah ke organ.
f. Hematokrit
Terjadi peningkatan hematokrit pada ibu hamil dengan hipertensi
karena hipovolemia yang menggambarkan beratnya preeklampsia.
g. Edema
Edema terjadi karena hipoalbuminemia atau kerusakan sel endotel
kapiler. Edema yang patologik adalah edema yang nondependen pada
muka, dan tangan atau edema generalista, dan biasanya disertai dengan
kenaikan berat badan yang cepat.
h. Neurologik
Perubahan dapat berupa :
6. Pemeriksaan diagnostik
Manuaba dkk (2013) dan Purwaningsih & Fatmawati(2010) menyebutkan
pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada ibu hamil dengan hipertensi
diantaranyana :
a. Uji urin kemungkinan menunjukkan proteinuria
b. Pengumpulan urin selama 24 jam untuk pembersihan kreatinin dan
protein.
c. Fungsi hati : meningkatnya enzim hati (meningkatnya alamine
aminotransferase atau meningkatnya aspartate ).
d. Fungsi ginjal: profil kimia akan menunjukkan kreatinin dan elektrolit
abnormal, karena gangguan fungsi ginjal.
e. Tes non tekanan dengan profil biofisik.
f. USG seri dan tes tekanan kontraksi untuk menentukan status janin
g. Evaluasi aliran doppler darah untuk menentukan status janin dan ib
7. Penatalaksanaan
Manuaba dkk (2013), menjelaskan beberapa penatalaksanaan yang dapat
dilaukan pada pasien dengan hipertensi dalam kehamilan diantaranya:
a. Hipertensi ringan
Kondisi ini dapat diatasi dengan berobat jalan. Pasien diberi nasehat
untuk menurunkan gejala klinis dengan tirah baring 2x2 jam/hari
dengan posisi miring. Untuk mengurangi darah ke vena kava inferior,
terjadi peningkatan darah vena untuk meningkatkan peredaran darah
menuju jantung dan plasenta sehingga menurunkan iskemia plasenta,
menurunkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah menuju ginjal
dan meningkatkan produksi urin.Pasien juga dianjurkan segera
berobat jika terdapat gejala kaki bertambah berat (edema), kepala
pusing, gerakan janin terasa berkurang dan mata makin kabur.
b. Hipertensi Berat
Dalam keadaan gawat, segera masuk rumah sakit, istirahat dengan
tirah baring ke satu sisi dalam suasana isolasi. Pemberian obat-obatan
untuk menghindari kejang (anti kejang), antihipertensi, pemberian
diuretik, pemberian infus dekstrosa 5%, dan pemberian antasida.
c. Hipertensi kronis
Pengobatan untuk hipertensi kronis adalah di rumah sakit untuk evaluasi
menyeluruh, pemeriksaan laboratorium lengkap serta kultur,
pemeriksaan kardiovaskuler pulmonal (foto thorax, EKG, fungsi
paru).
8. Komplikasi
Purwaningsih & Fatmawati (2010) dan Mitayani (2011), menyebutkan
beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi dalam
kehamilan pada ibu dan janin.
Pada ibu :
a. Eklampsia
b. Pre eklampsia berat
c. Solusio plasenta
d. Kelainan ginjal
Profesi Ners UMC Cirebon 2018
21
4) Riwayat Obstetri
Biasanya hipertensi dalam kehamilan paling sering terjadi pada ibu
hamil primigravida, kehamilan ganda, hidramnion, dan
molahidatidosa dan semakin semakin tuanya usia kehamilan
(Prawirohardjo, 2013).
b. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum Biasanya ibu hamil dengan hipertensi akan
mengalami kelemahan.
TD Pada ibu hamil dengan hipertensi akan ditemukan
tekanan darah darah sistol diatas 140 mmHg dan
diastol diatas 90 mmHg.
Nadi Biasanya pada ibu hamil dengan hipertensi akan
ditemukan denyut nadi yang meningkat, bahkan
pada ibu yang mengalami eklampsia akan ditemukan
nadi yang semakin cepat.
Nafas Biasanya pada ibu hamil dengan hipertensi akan
ditemuksn nafas pendek, dan pada ibu yang
mengalami eklampsia akan terdengar bunyi nafas
yang berisik dan ngorok.
Suhu Ibu hamil yang mengalami hipertensi dalam
kehamilan biasanya tidak ada gangguan pada
suhunya, tetapi jika ibu hamil tersebut mengalami
eklampsia maka akan terjadi peningkatan suhu.
BB Biasanya akan terjadi peningkatan berat badan
lebih dari 0,5 kg/minggu, dan pada ibu hamil yang
Profesi Ners UMC Cirebon 2018
23
c. Pemeriksaan Penunjang
Mitayani (2011), mengatakan beberapa pemeriksaan penunjang
hipertensi dalam kehamilan yang dapat dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan laboratorium
a) Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
1) Penurunan hemoglobin (nilai rujukan atau kadar normal untuk
wanita hamil adalah 12-14 gr%)
2) Hematokrit meningkat (nilai rujukan 37-43 vol%)
3) Trombosit menurun (nilai rujukan 150-450 ribu/mm3
b) Urinalisis
Untuk menentukan apakah ibu hamil dengan hipertensi tersebut
mengalami proteinuria atau tidak. Biasanya pada ibu hipertensi
ringan tidak ditemukan protein dalam urin.
3. Rencana Keperawatan
Tabel 2.1
Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola
nafas berhubungan NOC: Setelah dilakukan NIC:
dengan sindrom tindakan keperawatan, a. monitor vital sign
hipoventilasi diharapkan partisipan
menunjukkan keefektifan Tindakan keperawatan:
dalam bernafas dan dengan
Defenisi : indikator : 1) Memonitor tekanan
Inspirasi dan / atau darah, nadi, suhu, dan
ekspirasi yang tidak status pernafasan,
memberi ventilasi a. Satus Pernafasan 2) Memonitor denyut
adekuat. jantung
Kriteria hasil: 3) Memonitor suara paru-
Batasan 1) frekunsi pernapasan
paru
Karakteristik: 4) Memonitor warna kulit
normal
5) Meniai CRT
2) irama pernafasan
a) Dispnea normal
b) Fase ekspirasi 3) tidak ada dispnea b. monitor pernafasan
memanjang pada saat istirahat
c) Penggunaan otot 4) tidak Tindakan keperawatan:
ada suara
bantu pernapasan mendengkur 1) Memonitor tingkat,
d) Penurunan
irama, kedalaman, dan
kapasitas vital
kesulitan bernafas
e) Penurunan tekanan
2) Memonitor gerakan
ekspirasi
dada
f) Penurunan tekanan
3) Monitor bunyi
inspirasi
pernafasan
g) Penurunan
4) Auskultasi bunyi paru
ventilasi semenit
5) Memonitor pola nafas
h) Pola napas
6) Monitor suara nafas
abnormal
tambahan
i) takipnea
c. Pengaturan posisi
1) Poposisikanpasien untuk
mengurangi dispnea,
misalnya posisi semi
fowler
e) Perubahan pola
tidur
f) Keluhan tentang
intesitas dan
karakteristik nyeri
menggunakan
standar skala nyeri
(mis: skala Wong
Baker FACES dan
skala penilaian
numerik)
b. Perawatan
kehamilan resiko
tinggi
premature preeklampsia,
dll)
3) Kenali faktor resiko
sosio demografi yang
berhubungan dengan
kondisi
kehamilan(misalnya
usia kehamilan,
kemiskinan, ketiadaan
pemeriksaan kehamilan,
dll)
Kriteria hasil:
1) Tingkat
pernapasannormal
2) Irama
pernapasannormal
3) Tekanan nadinormal
4) Kedalaman
inspirasinormal
efektif Nyama
a) Penurunan 4) Menggunakan teknik n
produktivitas relaksasi mengurangi 5) dapatkan prilaku yang
b) Mengekspresikan kecemasan menunjukkan terjadinya
kekhawatiran 5) Mengendalikan respon relaksasi
akibat perubahan kecemasan 6) dorong pengulangan
dalam peristiwa teknik praktek tertentu
hidup Penerimaan status secara berkala
c) Gerakan yang kesehatan: 7) evaluasi dan
tidak relevan dokumentasi respon
d) Gelisah Kriteria hasil : terhadap teknik
e) Memandang 1) Menyesuaikan relaksasi
sekilas perubahan dalam
f) Insomnia status kesehatan perawatan kehamilan
g) Kontak mata buruk 2) Mencari informasi resiko tinggi:
h) Resah tentang kesehatan
i) Menyelidik dan 3) Membuat 1) Kaji kondisi medis
tidak waspada keputusan tentang aktual yang
kesehatan berhubungan dengan
Afektif kondisi kehamilan
(misalnya diabetes,
a) Gelisah hipertensi, dll)
b) Kesedihan yang 2) Kaji riwayat kehamilan
mendalam dan kelahiran yang
c) Distress berhubungan dengan
d) Ketakutan faktor resiko
e) Perasaan tidak kehamilan(misalny
adekuat premature preeklampsia,
f) Fokus pada diri dll)
sendiri 3) Kenali faktor resiko
g) Peningkatan sosio demografi yang
kekhawatiran berhubungan dengan
h) Gugup kondisi
i) Nyeri dan kehamilan(misalnya
peningkatan usia kehamilan,
ketidakberdayaan kemiskinan, ketiadaan
yang persisten pemeriksaan kehamilan,
j) Perasaan takut dll)
3) pengurangan
kecemasan
Tindakan keperawatan:
Profesi Ners UMC Cirebon 2018
44
1) Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
2) Berusaha untuk
memahami perspektif
pasien dari situasi stress
3) Anjurkan pasien dalam
menggunakan teknik
relaksasi
4) Tentukan pasien dalam
pengambilan keputusan
4. DiagnosisKeperawatan
Implementasi adalah suatu proses pelakasanaan terapi keperawatan keluarga
yang berbentuk intervensi mandiri atau kolaborasi melalui pemanfaatan
sumber-sumber yang dimiliki keluarga. Implementasi di prioritaskan sesuai
dengan kemampuan keluarga dan sumber yang dimiliki oleh keluarga
(Sudiharto, 2007).
5. Evaluasi Keperawatan
A. Deskripsi kasus
Kunjungan ibu hamil dilakukan pada Ny. N dan Ny. M yang mengalami masalah hipertensi pada kehamilannya. Kunjungan responden
1dimulai pada tanggal 19 Mei 2017 sampai tanggal 26 Mei 2017dengan kunjungan dilakukan 1 kali dalam sehari. Sedangkan kunjungan
responden 2 dilakuakan mulai tanggal 23 Mei 2017 sampai 30 Mei 2017.
1. Pengkajian Keperawatan
Tabel 4.1
Deskripsi pengkajian pada partisipan
Riwayat kesehatan Ny. N mengatakan sebelumnya ada riwayat hipertensi Ny. M mengatakan sebelumnya ada riwayat hipertensi sejak
dahulu sejak dari kehamilan pertama. dari kehamilan pertama. Ny. M juga mengatakan pernah
dirawat di RST karena tensi tinggi selama 3 hari, yaitu pada
kehamilan pertama.
Riwayat kesehatan Ny. N mengatakan orang tuanya ada riwayat hipertensi dan Ny. M mengatakan ayahnya ada riwayat hipertensi, dan
keluarga Ibu Ny. N sebelumnya pernah melahirkan di rumah sakit anggota keluarga lain juga ada yang menderita hipertensi,
karena riwayat hipertensi, sedangkan penyakit keturunan sedangkan penyakit keturunan yang lain seperti DM dan
yang lain seperti DM dan Jantung tidak ada. Jantung tidak ada.
Riwayat 1. Reproduksi 1. Reproduksi
Gynekologi Ny. N mengatakan haid pertama pada umur 13 tahun, Ny. M mengatakan haid pertama pada umur 13 tahun, siklusnya
siklusnya teratur yaitu siklus 28 hari, lamanya 3 sampai 4 teratur yaitu siklus 28 hari, lamanya 6 sampai 7 hari dan biasanya
hari dan biasanya Ny. N mengganti pembalut sebanyak 3 kali Ny. M mengganti pembalut sebanyak 3-4 kali sehari dan warna
sehari. Warna haid merah encer, konsistensinya yaitu cair haid merah encer. Konsistensinya yaitu cair dan kadang - kadang
dan kadanga- kadang adabongkahan- bongkahan kecil. ada bongkahan - bongkahan kecil. Keluhan yang biasa Ny. M
rasakan saat haid yaitu nyeri.
2. Perkawinan
Ny. N mengatakan usia pernikahannya sudah 6 tahun dan 2. Perkawinan
ini merupakan pernikahan yang pertama. Ny. M mengatakan usia pernikahannya sudah 11 tahun dan ini
merupakan pernikahan yang pertama.
50
Riwayat Ny. N mengatakan melahirkan anak pertama pada tanggal Ny. M mengatakan melahirkan anak pertama pada tanggal 31
kehamilan, 16 Juni 2012 di RSUP Dr. M. Djamil Padang yaitu dengan Oktober 2007 di RST Padang yaitu dengan cara normal dan
persalinan, dan cara operasi SC dan ditolong oleh dokter. Jenis kelamin anak ditolong oleh dokter. Jenis kelamin anak yang pertama adalah
nifas yang lalu yang pertama adalah perempuan dengan PB 47 cm dan laki-laki dengan PB 49 cm dan BB 4 ,2 kg saat lahir dan
BB 4 ,6 kg saat lahir dan sekarang usia anak tersebut adalah sekarang usia anak tersebut adalah 10 tahun.
4,5 tahun.
Ny. M mengatakan melahirkan anak ke dua pada tanggal 17
Juli 2014 di RST Padang yaitu dengan cara normal dan ditolong
oleh dokter. Jenis kelamin anak yang kedua adalah laki-laki
dengan PB 51 cm dan BB 3,9 kg saat lahir dan sekarang usia
anak tersebut adalah 3 tahun.
Data Keluarga Ny. N mengatakan pernah ikut KB, yaitu metoda pil. Ny. M mengatakan pernah ikut KB, yaitu metoda pil.
Berencana Rencana KB sekarang ada, alasannya Ny. N tidak mau Rencana KB sekarang ada, alasannya Ny. M takut hamil lagi,
hamil lagi karena takut dioperasi lagi saat melahirkan. karena Ny. M selalu mengalami hipertensi saat hamil. Rencana
Rencana KB selanjtnya Ny. N ingin mencoba metoda KB selanjtnya Ny. M ingin mencoba metoda suntik 1 kali 1
suntik 1 kali 3 bulan. bulan.
51
Riwayat Ny. N mengatakan HPHT nya adalah pada tanggal 29 Ny. M mengatakan HPHT nya adalah pada tanggal 17 Januari
Kehamilan Oktober 2016 dan Taksiran persalinannya tanggal 6 2017 dan taksiran persalinannya tanggal 24 Oktober 2017.
Sekarang Agustus 2017. ANC pertama saat usia kehamilan 3 ANC pertama saat usia kehamilan 4 minggu, dan kunjungan
minggu, dan kunjungan ANC yaitu pada trimester 1 satu ANC yaitu pada trimester 1 satu kali dengan keluhan mual
kali dengan keluhan mual muntah, pusing dan tidak nafsu muntah, pusing, tengkuk terasa berat, nyeri kepala,
makan. penglihatang kadang-kadang berkunang - kunang, badan lemah
Pada trimester II tidak pernah melakukan pemeriksaan, dan kurang nafsu makan.
keluhan sering pusing, nyeri kepala.
Ny. M mengatakan baru melakukan pemeriksaan ke RST, yaitu
Pada trimester III satu kali dengan keluhan, pusing, nyeri 4 hari sebelum kunjungan dilakukan. Hasil pemeriksaan tampak
kepala, tengkuk terasa berat, dan nyeri pada perut. dalam buku KIA responden,yaitu protein dalam urin tidak
ditemukan. Responden telah dirujuk ke RS Siti hawa oleh RS
Saat dilakukan pengkajian pada protein dalam urin, Tentara kota Padang.
berdasarkan hasil pemeriksaan responden sebelumnya,
tampak dalam buku KIA responden protein dalam urin
tidak ditemukan.
Data Psikologis Ny. N mengatakan cemas dengan kehamilan sekarang Ny. M mengatakan cemas dengan kehamilan sekarang karena
karena Ny. N takut untuk operasi lagi dan Ny. N tidak Ny. M takut untuk operasi jika tekanan darahnya selalu tinggi.
mempunyai kartu jaminan kesehatan, sehingga cemas Anak yang akan lahir sekarang merupakan anak di luar
dengan biaya yang akan digunakan saat melahirkan nanti. harapan, karena Ny. M merasa belum siap untuk hamil lagi
karena sudah mempnya 2 orang anak, dan Ny. N cemas akan
Anak yang akan lahir sekarang merupakan anak di luar riwayat hipertensi yang dimiliknya. Suami Ny. N mendukungan
harapan, karena Ny. N merasa belum siap untuk hamil lagi anaknya nanti untuk menyusui, dan interaksi antara ibu, janin
dan Ny. N cemas akan riwayat hipertensi yang dimiliknya. serta suami baik.
Selain itu Ny. N mengatakan sudah berusaha untuk
menggugurkan janin yang dikandungnya saat mengetahui
dirinya hamil.
52
berkeringat. Mata: simetris kiri dan kanan, konjungtiva cahaya positif pada mata kiri dan kanan, sklera tidak ikterik
subanemis pada mata kiri dan kanan, reflek cahaya positif pada mata kiri dan kanan, reflek pupil positif isokor pada mata
pada mata kiri dan kanan, sklera tidak ikterik pada mata kiri dan kanan, udema palpebra negatif.
kiri dan kanan, reflek pupil positif isokor pada mata kiri Hidung: simetris, besih dan pernafasan cuping hidung tidak
dan kanan, udema palpebra negatif. ada. Bibir : tidak sianosis, mukosa mulut dan bibir lembab, dan
Hidung: simetris, besih dan pernafasan cuping hidung tidak tampak ada karies gigi.
ada. Bibir: tidak sianosis, mukosa mulut dan bibir lembab, Telinga: tampak simetris, sejajar kontus mata, dan tampak
dan tampak ada karies gigi. bersih
Telinga: tampak simetris, sejajar kontus mata, dan tampak Leher: tidak teraba pembesaran kelenjer getah bening dan
bersih kelenjer thyroid. Pemeriksaan jantung ditemukan iktus kordis
Leher tidak teraba pembesaran kelenjer getah bening dan tidak terlihat, iktus kordis teraba, dan perkusi jantung terdengar
kelenjer thyroid. Pemeriksaan jantung ditemukan iktus pekak serta irama jantung teratur. Inspeksi pada paru-paru
kordis tidak terlihat, iktus kordis teraba,dan perkusi pergerakan dinding dada tampak simetris, tidak ada tarikan
jantung terdengar pekak serta irama jantung teratur. dinding dada saat bernafas, fremitus kiri dan kanan sama,
Inspeksi pada paru-paru pergerakan dinding dada tampak perkusi paru paru redup dan terdengar bunyi vesikuler saat
simetris, tidak ada tarikan dinding dada saat bernafas, paru-paru di auskultasi.
fremitus kiri dan kanan sama, perkusi paru paru redup dan Pada pemeriksaan abdomen: tampak perut membesar, dan pusat
terdengar bunyi vesikuler saat paru-paru di auskultasi. tampak belum meonjol, bising usus 8 kali permenit. Tidak ada
Pada pemeriksaan abdomen: tampak perut membesar, nyeri saat pemeriksaan genito urinaria.
tampak ada bekas luka operasi, bising usus posistif, yaitu Otot sendi dan tulang tidak ada nyeri, sistem persyarafan
11 kali permenit. Tidak ada nyeri saat pemeriksaan genito normal, dan keadaan emosional baik.
urinaria.
Otot sendi dan tulang tidak ada nyeri, sistem persyarafan
normal, dan keadaan emosional baik. Pemeriksaan kulit:
turgor kembali cepat, lembab, warna kulit tidak pucat,
capillary refill kembali dalam dua detik, akral teraba
hangat.
54
Pemeriksaan Wajah tampak ada cloasma gravidarum, tidak ada edema Wajah tampak tidak ada cloasma gravidarum, an tidak ada
Khusus (obstetri) pada wajah. Leher tampak menghitam atau mengalami edema pada wajah. Leher tampak tidak menghitam atau belum
hiperpigmentasi. Payudara tampak simetris, areola mengalami hiperpigmentasi. Payudara tampak simetris, areola
mammae sudah menghitam, papila tampak menonjol dan mammae menghitam, papila tampak menonjol dan menghitam,
menghitam, dan tidak ada teraba pembengkakan pada dan tidak ada teraba pembengkakan pada payudara.
payudara. Pada pemriksaan perut tampak tidak ada striae, tampak ada
linea alba. Pemeriksaan leopold 1, tinggi fudus uteri teraba
Pada pemriksaan perut tampak tidak ada striae, tampak ada setinggi pusat . leopold II belum bisa ditentukan bagian janin.
linea alba. Pemeriksaan leopold 1 teraba bokong janin, dan Leopold III kepala atau bokong janin belum memasuki PAP.
tinggi fudus uteri teraba di pertengahan pusat dan PX . Leopold IV kepala atau bokong janin belum memasuki PAP.
Leopold II teraba punggung janin di bagian kiri dan DJJ janin positif. Genetalia tidak ada varises. Ekstermitas
ekstermitas di bagian kanan. Leopold III kepala janin bawah tidak ada bengkak, dan tidak terdapat varises. Reflek
belum memasuki PAP. Leopold IV kepala jain belum patela positif dan anus tidak mengalami hemoroid.
memasuki PAP dan posisi tangan pemeriksa masih
menyatu. DJJ janin positif yaitu 143 kali permenit.
Genetalia tidak ada varises.
Ekstermitas bawah tampak membengkak, dan tidak
terdapat varises. Reflek patela positif. Anus tidak mengalami
hemoroid.
Data penunjang Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 18 Mei 2017 Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 23 Mei hemoglobin
ditemukan hemoglobin 11,1 g/dl ( normal 12 - 14 g/dl). 11 g/dl ( normal 12 - 14 g/dl).
55
2. Diagnosis Keperawatan
Tabel 4.2
Deskripsi diagnosis keperawatan pada partisipan
Diagnosa Setelah dilakukan analisa data dari hasil pengkajian Setelah dilakukan analisa data dari hasil pengkajian
keperawatan tersebut didapatkan masalah keperawatan pada Ny. N yaitu tersebut didapatkan masalah keperawatan pada Ny. M yaitu
masalah keperawatan pertama risiko ketidakefektifan : masalah keperawatan pertama risiko ketidakefektifan
56
perfusi jaringan serebral berhubungan dengan perfusi jaringan serebral berhubungan hipertensi
hipertensidengan data subjektif : Ny. N mengatakan dengan data subjektif : Ny. M mengatakan kepala terasa sakit
kepala terasa sakit dan pusing, Ny. N mengatakan tengkuk dan pusing, Ny. M mengatakan tengkuk terasa berat, Ny. M
terasa berat, sedangkan data objektifnya : TD: 140/90 mengatakan kadang-kadang penglihatan seperti berkunang-
mmHg, Ny.N melaporkan nyeri pada kepala bagian depan. kunang, sedangkan data objektifnya : 140/100 mmHg, Ny. M
melaporkan nyeri yang dialaminya.
Diagnosa ke dua yaitu nyeri akut berhubungan dengan Diagnosa kedua yaitu nyeri akut berhubungan dengan
agen cedera biologis ( iskemia) dengan data subjektif : agen cedera biologis ( iskemia) dengan data subjektif :
Ny. N mengatakan kepala terasa sakit dan pusing, Ny. N Ny. M mengatakan kepala terasa sakit dan pusing, Ny. M
mengatakan tengkuk terasa berat, skala nyeri 4, sedangkan mengatakan tengkuk terasa berat, skala nyeri 4, sedangkan
data objektifnya : Ny. N tampak meringis, Ny. N data objektifnya: Ny. M tampak meringis, Ny. M melaporkan
mengeluhkan nyeri yang dialaminya,TD: 140/90 mmHg, nyeri yang dialaminya, TD: 140/ 100, N: 88x/i, P: 21x/i
N: 94x/i, P: 20x/i.
Diagnosa ketiga yaitu intoleransi aktivitas berhubungan
Diagnosa ke tiga yaitu ansietas berhubungan dengan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuha
ancaman pada status terkinidengan data subjektifnya : Ny. oksigen dengan data subjektif: Ny. M mengatakan pusing
N mengatakan cemas dengan keadaanya sekarang, Ny. jika banyak beraktivitas, Ny. M mengatakan badan terasa
N mengatakan takut jika melahirkan harus dioperasi lemah, Ny. M mengatakan kadang dibantu saat beraktivitas,
sedangkan data objektifnya : Ny. N tampak cemas, Ny. N sedangkan data objektifnya: Ny. M mengeluh pusing, Ny.
menceritakan kecemasannya, TD 140/90 mmHg. M . mengeluhkan pandangannya yang kadang berkunang-
kunang, Ny. M tampak lebih banyak istirahat, pasien
tampak lemah.
Diagnosa ke empat yaitu defisiensi pengetahuan Diagnosa ke empat yaitu ansietas berhubungan dengan
berhubungan dengan kurang informasi dengan data ancaman pada status terkini dengan data subjektif Ny. M
subjektif : Ny. N mengatakan belum mengetahui hal- hal mengatakan cemas dengan keadaanya sekarang, Ny. M
tentang hipertensi dalam kehamilan, Ny. N mengatakan mengatakan takut jika melahirkan harus dioperasi.
belum mendapatkan informasi tentang hipertensi dalam Sedangkan data objektifnya : Ny. M tampak cemas, Ny. M
57
kehamilan dari petugas kesehatan, Ny. N mengatakan tidak menceritakan kecemasannya, TD: 140/ 100, N: 88x/i, P:
melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, 20x/i
sedangkan data objektifnya : Ny. N belum mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan tentang hipertensi dalam
kehamilan. Diagnosa ke lima yaitu defisiensi pengetahuan
berhubungan dengan kurang informasi dengan data
subjektif Ny. M mengatakan belum mengetahui hal- hal
tentang hipertensi dalam kehamilan, Ny. M mengatakan
belum mendapatkan informasi tentang hipertensi dalam
kehamilan dari petugas kesehatan. Sedangkan data
objektifnya : Ny. M belum mampu menjawab pertanyaan
yang diberikan tentang hipertensi dalam kehamilan, Ny. M
banyak bertanya tentang masalah hipertensi dalam
kehamilan.
3. Perencanaan Keperawatan
Tabel 4.3
Deskripsi perencanaan pada partisipan
Perencanaan Setelah dilakukan penegakkan diagnosa keperawatan Setelah dilakukan penegakkan diagnosa
keperawatan tentang risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral keperawatantentang risiko ketidakefektifan perfusi
berhubungan dengan hipertensi, intervensi keperawatan jaringan serebral berhubungan dengan hipertensi,
direncanakan selama 5x kunjungan dengan tujuan agar intervensi keperawatan direncanakan selama 5x kunjungan
perfusi jaringan ke serebral efektif pada Ny. Ndengan dengan tujuan agar perfusi jaringan ke serebral efektif pada
58
kriteria hasil : tekanan darah sistolik normal, tekanan darah menganjurkan kompres hangat pada bagian nyeri
diastolik normal, nilai rata-rata tekanan darah normal, tidak dan tirah baring dengan posisi sering miring kiri.
ada sakit kepala, tidak ada kegelisahan. Rencana
keperawatan yaitu : pantau tekanan darah setiap kali
kunjungan, anjurkan mengurangi makanan yang dapat
menyebabkan peningkatan tekanan darah, anjurkan
istirahat yang cukup, kolaborasi dengan tim kesehatan
untuk memberikan obat hipertensi, gunakan strategi
manajemen stress, gunakan teknik relaksasi, monitor
posisi pasien untuk membantu masuknya oksigen, anjurkan
melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Rencana keperawatan untuk diagnosa ansietas identitafikasi faktor internal maupun eksternal
berhubungan dengan ancaman pada status terkini yang dapat meningkatkan atau mengurangi
dilakukan selama 5x kunjungan dengan tujuan agar Ny. N motivasi untuk perilaku
mampu mengontrol ansietas dengan kriteria hasil :
perasaan gelisah sedang, tidak ada rasa cemas yang
disampaikan, tidak ada peningkatan tekanan darah, tidak
ada peningkatan frekuensi nadi, dapat mengurangi
penyebab kecemasan, dapat mencari informasi untuk
mengurangi kecemasan, menggunakan teknik
nonfarmakologi mengurangi kecemasan. Rencana
keperawatan yaitu : gunakan pendekatan yang
menenangkan, nyatakan dengan jelas harapan terhadap
prilaku responden, ajarkan teknik nafas dalam, gambarkan
rasionalisasi dan manfaat relaksasi serta jenis relaksasi
yang tersedia (misalnya musik, dan bernafas dalam),dorong
klien untuk mengambil posisi yang nyaman, dorong
pengulangan teknik praktek tertentu secara berkala, dan
dokumentasikan respon terhadap teknik relaksasi.
sehat, berikan penyuluhan kesehatan pada responden kecemasan. Rencana keperawatan yaitu : gunakan
mengenai hipertensi dalam kehamilan, sediakan pendekatan yang menenangkan, nyatakan dengan jelas
lingkungan yang kondusif untuk belajar, sediakan lisan harapan terhadap prilaku responden, ajarkan teknik nafas
petunjuk atau pengingat, yang sesuai, memberikan leaflet dalam, gambarkan rasionalisasi dan manfaat relaksasi serta
untuk menambah pengetahuan responden. jenis relaksasi yang tersedia (misalnya musik, dan bernafas
dalam),dorong klien untuk mengambil posisi yang nyaman,
dorong pengulangan teknik praktek tertentu secara berkala,
dan dokumentasikan respon terhadap teknik relaksasi.
4. Implementasi Keperawatan
63
Pada kunjungan ke lima 23 Mei 2017 pukul 10.00 WIB Pada kunjungan ke empat tanggal 26 Mei 2017 pukul 10.00
tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu melakukan WIB tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu pengukuran
pengukuran tekanan darah saat kunjungan,menganjurkan tekanan darah saat kunjungan,menganjurkan istirahat yang
istirahat yang cukup, mengevaluasi cara responden cukup, mengevaluasi cara responden melakukan teknik
melakukan teknik relaksasi,menganjurkan berbaring relaksasi,menganjurkan berbaring dengan miring ke
dengan miring ke kiri,menganjurkan melakukan kiri,menganjurkan melakukan pemeriksaan kehamilan secara
pemeriksaan kehamilan secara rutin. rutin.
Pada kunjungan ke enam tanggal 24 Mei 2017 pukul 10.30 Pada kunjungan ke lima tanggal 27 Mei 2017 pukul 10.00
WIB tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu WIB tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu
melakukan pengukuran tekanan darah saat melakukan pengukuran tekanan darah saat
kunjungan,menganjurkan istirahat yang cukup, kunjungan,menganjurkan istirahat yang cukup,
mengevaluasi cara responden melakukan teknik mengevaluasi cara responden melakukan teknik
64
Pada kunjungan ke tujuh tanggal 25 Mei 2017 pukul 11.00 Pada kunjungan ke tujuh tanggal 28 Mei 2017 pukul 11.00
WIB tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu WIB tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu
melakukan pengukuran tekanan darah saat kunjungan, melakukan pengukuran tekanan darah saat kunjungan,
mengevaluasi cara responden melakukan teknik mengevaluasi cara responden melakukan teknik
relaksasi,menganjurkan berbaring dengan miring ke relaksasi,menganjurkan berbaring dengan miring ke
kiri,menganjurkan melakukan pemeriksaan kehamilan kiri,menganjurkan melakukan pemeriksaan kehamilan
secara rutin. secara rutin.
Pada kunjungan ke delapan tanggal 26 Mei 2017 pukul Pada kunjungan ke delapan tanggal 29 Mei 2017 pukul
11.00 WIB tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu 11.00 WIB tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu
melakukan pengukuran tekanan darah saat kunjungan, melakukan pengukuran tekanan darah saat kunjungan,
mengevaluasi cara responden melakukan teknik mengevaluasi cara responden melakukan teknik
relaksasi,menganjurkan berbaring dengan miring ke kiri. relaksasi,menganjurkan berbaring dengan miring ke kiri.
Tindakan keperawataan yang sudah dilakukan pada Tindakan keperawataan yang sudah dilakukan pada
diagnosis nyeri akut berhubungan dengan agen cedera diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cedera
biologis (iskemia)tanggal 22 Mei 2017 pukul 10.00 WIB biologis (iskemia)tanggal 25 Mei 2017 pukul WIB adalah
adalah melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif nyeri secara komprehensif yang meliputi lokasi,
yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekwensi, karakteristik, durasi, frekwensi, kualitas, dan faktor
kualitas, dan faktor pencetus nyeri, melakukan observasi pencetus nyeri, melakukan observasi petunjuk non verbal
petunjuk non verbal mengenai ketidaknyamanan, mengenai ketidaknyamanan, menggunakan teknik
menggunakan teknik komunikasi terapeutik untuk komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri,
mengetahui pengalaman nyeri, mengkaji pengetahuan mengkaji pengetahuan responden megenai nyeri,
responden megenai nyeri, memberikan informasi pada memberikan informasi pada responden mengenai
responden mengenai penyebab nyeri, mengajarkan teknik penyebab nyeri, mengajarkan prisip-prinsip manajemen
nafas dalam.
65
Pada kunjugan ke lima tanggal 23 Mei 2017 pukul 09.50 mengurangi tekanan, mengajarkan dan
WIB tindakan yang dilakukan adalah melakukan menganjurkan teknik nafas dalam.
pengukuran tekanan darah, mengobservasi petunjuk non
verbal mengenai ketidaknyamanan, mengevaluasi
kemampuan responden melakukan teknik nafas dalam,
menganjurkan terapi mengalihkan perhatian dengan
mendengarkan music tenang dan menonton TV yang tidak
menguras emosi.
pemeriksaan kehamilan secara rutin. kemampuan responden melakukan teknik nafas dalam,
menganjurkan tetap melakukan teknik nafas dalam,
Pada kunjungan ke lima 23 Mei 2017 pukul 10.00 WIB menganjurkan melakukan teknik mengalihkan perhatian
tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu mengevaluasi seperti menonton tv dan mendengarkan musik untuk
pengetahuan responden tentang hipertensi dalam mengurangi kecemasan, menganjurkan untuk menciptakan
kehamilan, penyuluhan kesehatan pada responden lingkungan yang nyaman, menganjurkan responden untuk
mengenai nutrisi pada ibu hamil, memberikan leaflet untuk
mengambil posisi yang nyaman.
menambah pengetahuan responden, menganjurkan
responden untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara Pada kunjungan ke tujuh tanggal 29 Mei 2017 pukul 10.00
rutin. WIB tindakan keperawatan yang dilakukan menganjurkan
tetap melakukan teknik nafas dalam, menganjurkan
Pada kunjungan keenam tanggal 24 Mei 2017 pukul 11.00 melakukan teknik mengalihkan perhatian seperti menonton
WIB tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu tv yang tidak tenang dan mendengarkan musik untuk
mengevaluasi pengetahuan responden tentang hipertensi mengurangi kecemasan, menganjurkan untuk menciptakan
dalam kehamilan dan nutrisi bagi ibu hamil hipertensi, lingkungan yang nyaman, menganjurkan responden untuk
menganjurkan responden untuk melakukan pemeriksaan mengambil posisi yang nyaman.
kehamilan secara rutin.
Tindakan keperawataan yang sudah dilakukan pada
diagnosa defisiensi pengetahuan berhubungan dengan
kurangnya informasi, tanggal 25 Mei 2017 pukul 10.00
WIB adalah memberikan penyuluhan kesehatan pada
responden mengenai hipertensi dalam kehamilan,
memberikan leaflet untuk menambah pengetahuan ibu
hami, menganjurkan ibu hamil untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan secara rutin.
5. Evaluasi Keperawatan
melakukan teknik manajemen nyeri. Diagnosis ketiga : kepalanya kadangmasih terasa nyeri, Responden
ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini, mengatakan sudah mengerti dan melakukan teknik
evaluasi keperawatan dapat teratasi pada kunjungan manajemen nyeri. Diagnosis ketiga : Intoleransi aktivitas
kelima dengan kriteria hasil : responden mengatakan sudah berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
lebih tenang, reponden mengatakan sudah mampu dan kebutuhan O2, evaluasi keperawatan dapat teratasi
melakukan manajemen ansietas, TD darah responden sebagian pada kunjungan keempat dengan kriteria hasil :
menurun. Diagnosis keempat defisiensi pengetahuan responden mengatakan lebih banyak istirahat, responden
berhubungan dengan kurang informasi, evaluasi mengatakan aktivitas dibantu keluarga, TD responden
keperawatan teratasi sebagian pada kunjungan keempat, menurun. Diagnosis keempat ansietas berhubungan
dengan kriteria hasil : responden mampu menjawab dengan ancaman pada status terkini, evaluasi keperawatan
pertanyaan yang diberikan, responden mengatakan akan teratasi sebagian pada kunjungan ke empat, dengan
melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke kriteria hasil : responden mengatakan sudah lebih tenang,
pelayanan kesehatan. reponden mengatakan sudah mampu melakukan
manajemen ansietas, TD darah responden menurun.
Diagnosis keempat defisiensi pengetahuan berhubungan
dengan kurang informasi, evaluasi keperawatan teratasi
sebagian pada kunjungan keempat, dengan kriteria hasil :
responden mampu menjawab pertanyaan yang diberikan,
responden mengatakan akan melakukan pemeriksaan
kehamilan secara rutin ke pelayanan kesehatan.
62
B. Pembahasan Kasus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Andalas Kota Padang sejak tanggal 19 Mei
sampai tanggal 30 Mei 2017, yaitu antara responden Ny. N dan responden Ny.
M, maka pada bab pembahasan ini peneliti akan menjabarkan adanya
kesesuaian maupun kesenjangan yang terdapat pada pasien antara teori
dengan kasus. Tahapan pembahasan sesuai dengan tahapan asuhan
keperawatan yang dimulai dari pengkajian, merumuskan diagnosa
keperawatan, menyusun intervensi, melakukan implementasi keperawatan
dan melakukan evaluasi keperawatan
1. Pengkajian keperawatan
Setelah dilakukan pengkajian pada responden 1yaitu Ny. N (G2, P1,
A0, H1), usia kehamilan 32-33 minggu, ditemukan beberapa keluhan
yaitu pusing, nyeri kepala, nyeri pada perut dan badan terasa lemah.
Hasil pengkajian pada responden II yaitu Ny. M (G3, P2, A0, H2),
ditemukan keluhan yaitu pusing, bertambah jika melakukan banyak
aktivitas, sakit kepala, tengkuk terasa berat, kadang-kadang pandangan
seperti berkunang-kunang, nyeri pada ulu hati, dan tidak nafsu makan,
badan tarasa lemah.
45
Saat dilakukan pengkajian pada riwayat kesehatan dahulu, Ny. M
mengatakan sebelumnya sudah ada riwayat hipertensi sejak kehamilan
pertama pada usia 18 tahun. Ny. M juga mengatakan ada riwayat
hipertensi pada keluarga, yaitu ayah dari Ny. M. Hasil pemeriksaan tanda-
tanda vital pada Ny. M didapatkan hasil pengukuran tekanan darah
yaitu 140/100 mmHg. Saat dilakukan pengkajian psikologi, Ny. M
mengatakan merasa cemas dengan status kesehatannya sekarang.
2. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan data pengkajian yang dilakukan pada Ny. N, diagnosa
yang muncul adalah risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
berhubungan dengan hipertensi, nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera biologis, ansietas berhubungan dengan ancaman pada status
terkini, dan defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi. Begitu juga dengan pengkajian yang dilakukan pada Ny. M,
diagnosa yang muncul adalah risiko ketidakefektifan perfusi jaringan
serebral berhubungan dengan hipertensi,nyeri akut berhubungan
dengan agen cedera biologis, intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplay dan kebutuhan O2, ansietas
berhubungan dengan ancaman pada status terkini, dan defisiensi
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
UMC CIREBON
3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan tindakan keperawatan pada kasus Ny. N dan Ny. M
didasarkan pada tujuan intervensi masalah keperawatan yang muncul,
yaitu risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral,nyeri akut
berhubungan dengan agen cedera biologis, intoleransi aktivitas
berhubungan ketidakseimbangan antara suplai O2 dan kebutuhan,
ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini dan defisit
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
UMC CIREBON
Berdasarkan hasil pengkajian pada Ny. M, yaitu pada diagnosa intoleransi
aktivitas, intervensi yang telah disusun adalah: mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan, membantu untuk mengidentifikasi aktivitas
yang disukai, membantu responden atau keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas, membantu responden untuk
mengembangkan motivasi diri, menganjurkan responden untuk istirahat
yang cukup, menganjurkan keluarga membantu kebutuhan responden
(Bulechek, dkk 2016).
UMC CIREBON
pengetahuan pada responden, sehingga faktor risiko dari hiertensi
dalam kehamilan dapat di minimalisir atau bahkan dapat dicegah.
4. Implementasi Keperawatan
Peneliti melakukan semua imlementasi berdasarkan tindakan yang telah
direncanakan pada intervensi. Pada diagnosa risiko ketidakefektifan
perfusi jaringan serebral, implementasi yang telah dilakukan adalah :
pantau tekanan darah, menganjurkan mengurangi makanan yang dapat
menyebabkan peningkatan tekanan darah, anjurkan istirahat yang
cukup, gunakan strategi manajemen stress, menggunakan teknik
relaksasi, monitor posisi pasien untuk membantu masuknya oksigen,
menganjurkan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Menurut Reeder dkk (2011), terjadinya nyeri pada ibu hamil yang
mengalami hipertensi disebabkan karena kerusakan vaskuler dan
vasokonstriksi arteriol dan vasovasme sistemik yang menyebabkan
terjadinya penurunan oksigen ke organ, salah satunya adalah penurunan
suplay oksigen ke otak sehingga hal tersebut menyebabkan nyeri. salah
UMC CIREBON
satu cara untuk menurunkan tekanan darah sehingga meningkatkan
oksigen ke jaringan adalah dengan pembatasan aktivitas dan tirah
baring di rumah dengan posisi sering miring kekiri.
UMC CIREBON
respondenuntuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan,
menganjurkan responden untuk istirahat yang cukup, menganjurkan
keluarga membantu kebutuhan responden.
Reeder dkk (2011), pada ibu hamil dengan hipertensi salah satu
diagnosa keperawatan yang bisa diangkat adalah ansietas. Hal ini
terjadi karena terjadinya peningkatan tekanan darah, sehingga terjadi
perubahan psikologis pada ibu hamil, dan menyebabkan kecemasan
serta perasaan khawatir pada ibu hamil tersebut. Menurut analisa peneliti,
pelaksanaan intervensi yang dilakukan sudah baik karena Ny.
UMC CIREBON
N dan Ny. M merasakan kecemasan dan ke khawatiran, maka sangat
dianjurkan untuk melakukan teknik pengalihan perhatian, karena hal
tersebut dapat mengurangi beban pikiran yang dialami responden.
Menurut Reeder (2011), pada ibu hamil dengan hipertensi salah satu
diagnosa keperawatan yang bisa diangkat adalah defisiensi
pengetahuan. Hal ini terjadi karena beberapa dari ibu hamil dengan
hipertensi tersebut tidak mengetahui penyebab dan penanganan dari
hipertensi.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan pada Ny. N dan Ny. M dengan diagnosa risiko
ketidakefektifan perfusi jaringan serebral dilakukan selama 5 hari, hasil
evaluasinya masalah teratasi sebagian nyeri akut dan intoleransi
aktivitas dilakukan selama 4 hari. Masalah nyeri akut dan intoleransi
aktivitas tersebut sudah dapat teratasi sebagian pada hari ke dua setelah
dilakukan implemetasi seperti yang telah disusun pada intervensi
UMC CIREBON
keperawatan dan implementasi dilanjutkan sampai hari ke empat. Hasil
evaluasinya masalah teratasi sebagian.
UMC CIREBON
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
UMC CIREBON
63
UMC CIREBON
melakukan kegiatannya. Untuk diagnosa ansietas implementasi yang
telah dilakukan diantaranya adalah mengajarkan teknik relaksasi dan
pengalihan perhatian. Untuk diagnosa defisiensi pengetahuan,
implementasi yang telah dilakukan diantaranya dengan melakukan
penyuluhan tentang hipertensi dalam kehamilan serta menganjurkan
responden untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur ke
pelayanan kesehatan.
UMC CIREBON
mengatakan telah memahami tentang penyakit hipertensi dalam
kehamilan, Ny. M mengatakan akan melakukan pemeriksaan secara rutin
ke pelayanan kesehatan.
B. Saran
1. Bagi Pimpinan Puskesmas Andalas Kota Padang
Melalui pimpinan diharapkan dapat memberikan motivasi kepada semua
staf agar memberikan pelayanan kepada pasien secara optimal dan
meningkatkan mutu dalam pelayanan di puskesmas.
2. Bagi Ruang KIA
Studi kasus yang peneliti lakukan dapat menjadi sumbangan pemikiran
bagi perawat di ruang KIA dalam melakukan asuhan keperawatan secara
profesional bagi ibu hamil dengan hipertensi.
3. Bagi instiusi pendidikan
Dapat meningkatkan mutu pendidikan sehingga terciptanya lulusan
perawat yang profesional, terampil, dan bermutu yang mampu
memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh berdasarkan kode etik
keperawatan.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Diharapkan peneliti melakukan pengkajian secara tepat dan
mengambil diagnosa secara tepat menurut pengkajian yang didapatkan
dan dalam melaksanakan tindakan keperawatan, harus terlebih dahulu
memahami masalah dengan baik, serta mendokumentasikan hasil
tindakan yang telah dilakukan dengan benar.
b. Diharapkan peneliti dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu
seefektif mungkin, sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan
yang baik pada pasien dengan penyakit hipertensi dalam kehamilan.
UMC CIREBON
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kota Padang. 2015. Laporan Tahunan Tahun 2015. Padang :
Dinas Kesehatan Kota Padang.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. 2016. Laporan Tahunan Tahun 2016.
Padang : Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
Hamdi, Asep Saepul & Baharudin E. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi
dalam Pendidikan.Yogyakarta: Deepublish
Hidayat, Aziz Alimul.2014.Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis
Data.Jakarta: Salemba Medika
Johnson.2014.Keperawatan Maternitas.Yogyakarta: Rapha Publishing
Kemenkes RI. (2014).Pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI.Jakarta
Selatan.http://www.depkes.go.id.pdf. Diakses tanggal 9 Januari
Kristiyani, Sagung Desy. 2014. Laporan Kasus: Hipertensi dalam
Kehamilan.Http://Download.Portalgaruda.Org. Diakses tanggal 03 Juni
2017
UMC CIREBON
Nursalam. 2011.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian
Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika
Prawirohardjo, Sarwono.2013.Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Purwaningsih, Wahyu dan Fatmawati, Siti. 2010. Asuhan Keperawatan
Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika
Puspitasari dkk. (2015).Hubungan Usia, Graviditas dan Indeks Massa Tubuh
dengan Kejadian Hipertensi dalam
Kehamilan.Http://Download.Portalgaruda.Org.Diakses tanggal 11 januari
2017
UMC CIREBON