Presented by :
PROGRAM PROFESI NERS VI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
TAHUN 2019
DEFINISI
• Diabetes Mellitus Gestasional adalah intoleransi
karbohidrat dengan berbagai tingkat keparahan,
yang awitannya atau pertama kali dikenali
selama masa kehamilan (ADA,1990).
• Diabetes Melitus pada kehamilan atau sering
disebut Diabetes Melitus Gestasional,
merupakan penyakit diabetes yang terjadi pada
ibu yang sedang hamil.
ETIOLOGI
• Diabetes mellitus dapat merupakan kelainan
herediter dengan cara insufisiensi atau absennya
insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula
darah tinggi. Berkurangnya glikogenesis.
• Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak
kesulitan, penyakit ini akan menyebabkan
perubahan-perubahan metabolik dan hormonal
pada penderita yang juga dipengaruhi oleh
kehamilan.
Risiko Tinggi DM Gestasional:
• Umur lebih dari 30 tahun
• Obesitas dengan indeks massa tubuh 30 kg/m2
• Riwayat DM pada keluarga (ibu atau ayah)
• Pernah menderita DM gestasional sebelumnya
• Pernah melahirkan anak besar > 4.000 gram
• Adanya glukosuria
KLASIFIKASI
• Pada Diabetes Mellitus Gestasional, ada 2
kemungkinan yang dialami oleh si Ibu:
▫ Ibu tersebut memang telah menderita DM sejak
sebelum hamil
▫ Si ibu mengalami/menderita DM saat hamil
Klasifikasi DM dengan Kehamilan
menurut Pyke:
• Klas I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes yang
timbul pada waktu hamil dan menghilang setelah
melahirkan.
• Klas II : Pregestasional diabetes, yaitu diabetes
mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah
hamil.
• Klas III : Pregestasional diabetes yang disertai
dengan komplikasi penyakit pembuluh darah seperti
retinopati, nefropati, penyakit pemburuh darah
panggul dan pembuluh darah perifer, 90% dari
wanita hamil yang menderita Diabetes termasuk ke
dalam kategori DM Gestasional (Tipe II).
MANIFESTASI KLINIS
• Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat
Poliuri
(banyak sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga
kencing) terjadi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan
elektrolit sehingga klien mengeluh banyak kencing.
Polidipsi • Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan
(banyak banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih
minum) banyak minum.
Polipagi • Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami
(banyak starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus
makan) makan. Tetapi walaupun klien banyak makan, tetap saja makanan
tersebut hanya akan berada sampai pada pembuluh darah.
MANIFESTASI KLINIS
Penurunan berat badan
• Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama
mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh
terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya akan memecah cadangan makanan yang ada di
tubuh termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM walaupun
banyak makan akan tetap kurus.
Kesemutan
Gatal
Pandangan kabur
Lemas
P ~ beta
t1.uals
Wla.t!UJ.I
2. Qll:a1iJ
tmua M~
• ~·ai,:~~ D~!
~-
30 ks m2
~ ro~1
s~
• ~lit!!!~
a Mm111Ull28!1~1iinsulin
•
(lJma.tUayah)
4. ~tmab OM
t
m.t!lsltlita
,uiailiQniu i~lldme
Qh•JQllJ!I. t 5. ~tmab
,uiailiQniu i~lld
mtlah.i!'lian ~
.. ~> 4.000 gram
h
6. ~~
I K:ual>olisme protein I
I BUNt As.Amino t I
w 1~
.. 1 •
~· •
a
~
Ql~~s.ii~t . i
y .
•
UiRro:!il'imQ
. ...
~(@!il,;
Sll l !~i!
~·
&J.,is~l·
I ffiJG J proain ~~
I bill.t9lll!9~}
I .
fRliJ!ti
; ~!~~
•
....,~m. . Q;;!!~;i
I . .
-
•
I ~ ...
!i)i9~j;
.~ w~~a~r
.• <~. s&j~,! !;.tR&Jl!leii
I . sls~Rlil .
-
~ I & !
..
9ftOJ!W9JJ~
u t:i ~~~
..
l ~!-i;,! ~
llm!8Ul!l1l°!~ ~ ..
~-1 R ti
1
l!R~;j &;J~e;i;
.
.~
@t'
u; l!<.e =ill ~ I I lll ;JAA9Ji!;
-i
ti!!•"\
abnoo:n.sl.J enemte .
!;..!)!~
~trauma,
. I l!R!iA
. I
. -l:I'~
~
l!~~gas
~~~ A;i lJ!&.&~
a~~ •
~~
. maternal !iJUm
~
RiMilih
RiMilih\!M
ll~@ll;l!
~II.iii< ~
•
!;,;i;>.JRJU!
!;,;i;>.JRJ
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Kriteria Diagnosis:
• Gejala klasik DM + gula darah sewaktu ≤ 200
mg/dl. Gula darah sewaktu merupakan hasil
pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa
• memerhatikan waktu makan terakhir. Atau:
Kadar gula darah puasa 126 mg/dl.Puasa diartikan 8
pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya
jam. Atau:
•
Kadar
TTGO gula darahdengan
dilakukan 2 jam pada TTGOWHO,
Standard 200 mg/dl.
menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75
g glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air.
Reduksi Urine
• Pemeriksaan reduksi urine merupakan bagian
dari pemeriksaan urine rutin yang selalu
dilakukan di klinik. Hasil yang (+) menunjukkan
adanyaglukosuria.
Pengaruh Diabetes Melitus Terhadap
Kehamilan
Pengaruh Pengaruh diabetes Pengaruh penyakit
kehamilan, persali gestasional terhadap Pengaruh DM Pengaruh DM
nan dan nifas terhadap persalinan terhadap kala nifas terhadap bayi
terhadap DM kehamilan
Gangguan pembuluh
Dapat terjadi cacat
darah plasenta
Pre-eklamasi bawaan, potensial
sehingga terjadi
penyakit saraf dan
asfiksia sampai
jiwa
dengan lahir mati
Insufisiensi plasenta
PENATALAKSANAAN
Terapi Diet
• Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah
untuk mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi akut
dan kronik. Jika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia
akan terhindar
Terapi Insulin dari hyperglikemia atau hypoglikemia.
• Menurut Prawirohardjo, (2002) yaitu sebagai berikut : Daya tahan
terhadap insulin meningkat dengan makin tuanya kehamilan, yang
dibebaskan oleh kegiatan antiinsulin plasenta. Penderita yang sebelum
kehamilan sudah memerlukan insulin diberi insulin dosis yang sama
dengan dosis diluar kehamilan sampai ada tanda-tanda bahwa dosis
perlu ditambah atau dikurangi.
Olahraga
• Kecuali kontraindikasi, aktivitas fisik yang sesuai direkomendasikan
untuk memperbaiki sensitivitas insulin dan kemungkinan memperbaiki
toleransi glukosa. Olahraga juga dapat membantu menaikkan berat
badan yang hilang dan memelihara berat badan yang ideal ketika
dikombinasi dengan pembatasan intake kalori.
KOMPLIKASI
• Abortus, Kelainan kongenital spt sacral agenesis, neural tube defek, Respiratory
distress, Neonatal hiperglikemia, Makrosomia, Hipocalcemia, Kematian perinatal
akibat diabetic ketoasidosis, Hiperbilirubinemia
Mandiri
1 Timbang berat badan setiap kunjungan prenatal. Penambahan berat badan adalah kunci petunjuk untuk
memutuskan penyesuaian kebutuhan kalori.
2 Kaji masukan kalori dan pola makan dalam 24 jam. Membantu dalam mengevaluasi pemahaman pasien tentang
aturan diet.
3 Tinjau ulang dan berikan informasi mengenai perubahan yang Kebutuhan metabolisme dari janin dan ibu membutuhkan
diperlukan pada penatalaksanaan diabetic. perubahan besar selama gestasi memerlukan pemantauan ketat
dan adaptasi
4 Tinjau ulang tentang pentingnya makanan yang teratur bila Makan sedikit dan sering menghindari hiperglikemia , sesudah
memakai insulin. makan dan kelaparan.
5 Perhatikan adanya mual dan muntah khususnya pada trimester Mual dan muntah dapat mengakibatkan defisiensi karbohidrat
pertama. yang dapat mengakibatkan metabolisme lemak dan terjadinya
ketosis.
6 Tinjau ulang dan diskusikan tanda gejala serta kepentingan hipo Hipoglikemia dapat terjadi secara cepat dan berat pada trimester
atau hiperglikemia. pertama karena peningkatan penggunaan glukosa dan glikogen
oleh ibu dan perkembangan janin. Hiperglikemia berefek
terjadinya hidramnion.
7 Instruksikan untuk mengatasi hipoglikemia asimtomatik. Pengguanaan jumlah besar karbohidrat sederhana untuk
mengatasi hipoglikemi menyebabkan nilai glukosa darah
meningkat.
Kolaborasi
8 Diskusikan tentang dosis , jadwal dan tipe insulin. Pembagian dosis insulin mempertimbangkan kebutuhan basal
maternal dan rasio waktu makan.
9 Kolaborasi dengan ahli gizi. Diet secara spesifik pada individu perlu untuk mempertahankan
normoglikemi.
10 Observasi kadar Glukosa darah. Insiden abnormalitas janin dan bayi baru lahir menurun bila
kadar glukosa darah antara 60 – 100 mg/dl, sebelum makan
antara 60 -105 mg/dl, 1 jam sesudah makan dibawah 140 mg/dl
dan 2 jam sesudah makan kurang dari 200 mg/dl.
2. Resiko tinggi terhadap cedera maternal
berhubungan dengan perubahan kontrol
diabetik, profil darah abnormal atau
anemia, hipoksia jaringan dan
perubahan respon imun.
Kriteria evaluasi :
Tetap normotensif.
Mempertahankan normoglikemia.
Bebas dari komplikasi seperti infeksi,
pemisahan
plasenta.
No. Intervensi Rasional
Mandiri
1 Perhatikan klasifikasi white untuk diabetes. Kaji Klien dengan klasifikasi D, E atau F adalah berisiko tinggi
derajad kontrol diabetik. terhadap komplikasi kehamilan.
2 Pantau terhadap tanda dan gejala persalinan preterm. Distensi uterus berlebihan karena makrosomia atau
hidramnion dapat mempredisposisikan pada persalinan awal.
3 Bantu untuk belajar memantau glukosa darah di Memungkinkan keakuratan tes urin yang lebih besar karena
rumah yang dilakukan 6 kali sehari. ambang ginjal terhadap glukosa menurun selama kehamilan.
4 Periksa keton dalam urin setiap hari. Ketonuria menandakan adanya kondisi kelaparan yang
secara negatif dapat mempengaruhi perkembangan janin
5 Identifikasi kejadian hipoglikemia dan hiperglikemia. Insiden hipoglikemia sering terjadi pada trimester ketiga
karena aliran glukosa darah dan asam amino yang kontinue
pada janin dan untuk menurunkan kadar insulin antagonis
laktogen plasenta.
6 Pantau adanya edema dan tentukan tinggi fundus Diabetes cenderung kelebihan cairan karena perubahan
uteri. vaskuler. Insiden hidramnion sebanyak 6% – 25% pada
kasus diabetes yang hamil kemungkinan berhubungan
dengan peningkatan kontribusi janin pada cairan amnion dan
hiperglikemia meningkatkan haluaran urin janin.
Kolaborasi
7 Pantau kadar glukosa serum setiap kunjungan. Mendeteksi ancaman ketoasidosis, menentukan adanya
ancaman hipoglikemia.
8 Siapkan untuk ultrasonografi pada gestesi ke-8, 12, Mengetahui adanya tanda makrosomia dan diproporsi
26, 36 dan 38 untuk menentukan ukuran janin dengan cephalopelvis.
menggunakan diameter biparietal dan perkiraan berat
badan janin.
3. Kurang pengetahuan mengenai kondisi
diabetes, prognosis dan kebutuhan tindakan
berhubungan dengan kurang informasi,
kesalahan informasi dan tidak mengenal
sumber informasi.
▫Kriteria evaluasi :
Berpartisipasi dalam penatalaksanaan diabetes selama
▫ kehamilan.
Mengungkapkan pemahaman tentang prosedur, tes
laboratorium dan aktivitas yang melibatkan pengontrolan
▫ diabetes.
Mendemonstrasikan kemahiran memantau sendiri dan
pemberian insulin.
No Intervensi Rasional
2 Berikan informasi tentang cara kerja dan efek merugikan Perubahan metabolik prenatal menyebabkan kebutuhan
insulin dan tinjau ulang alasan menghindari obat insulin berubah. Trimester pertama kebutuhan insulin
hipoglikemi oral. rendah tetapi menjadi dua kali dan empat kali selama
trimester kedua dan ketiga. Meskipun insulin tidak
melewati plasenta, agen hipoglikemi oral dapat dan
potensial membahayakan janin.
3 Jelaskan penambahan berat badan normal. Pembatasan kalori dengan akibat ketonemia dapat
menyebabkan kerusakan janin dan menghambat
penggunaan protein optimal.
4 Berikan informasi tentang kebutuhan program latihan Latihan setelah makan dapat membantu mencegah
ringan. hipoglikemia dan menstabilkan penyimpangan glukosa,
kecuali terjadi peningklatan glukosa berlebihan, dimana
latihan dapat meningkatkan ketoasidosis.
5 Berikan informasi mengenai dampak kehamilan pada Peningkatan pengetahuan dapat menurunkan rasa takut,
kondisi diabetes dan harapan masa depan. meningkatkan kerja sama dan membantu menurunkan
komplikasi janin.
6 Anjurkan mempertahankan pengkajian di rumah Bila ditinjau ulang oleh praktisi pemberi perawatan, catatan
terhadap kadar glukosa serum, dosis insulin, diet dan harian dapat membantu bagi evaluasi dan perubahan terapi
latihan.
Alhamdulillah yaa....(^^,)