DISUSUN OLEH :
YULI
( 039SYEBID16 )
Laporan Kasus kelompok PLK I “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny “N” usia 9
hari dengan IKTERUS NEONATORUM di Rumah Sakit Patut Patuh Pajtu.
Tempat :
Hari/tanggal :
Mengetahui
Penyusun,
DAFTAR ISI
1.3 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Menambah keterampilan dan pengetahuan mahasiswa, dan memberi
peluang bagi mahasiswa untuk menerapkan teori-teori yang diperolehnya
dari kampus tentang icterus neonatorum pada bayi.
2. Bagi Pembimbing
Dapat turut andil dalam meningkatkan kualitas skill generasi bidan
penerusnya sehingga siap mengeluarkan tenaga-tenaga yang berpotensi
pada bidang nantinya.
3. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan mutu pelayanan kebidanan umumnya dan pelayanan
diberikan terhadap bayi dengan icterus neonatorum
4. Bagi ibu
Agar ibu dan keluarga mengerti tentang keadaannya dan mau bekerja sama
mengikuti saran bidan dalam proses pemulihan atau perawatannya
mengenai cara mencegah icterus neonatorum
BAB II
LANDASAN TEORI
DATA OBYEKTIF
Keadaan umum : Baik (composmentis)
Diagnosa medis : Ikterus Neonatorum
Tindakan medis : Melakukan asuhan pada bayi ikterus neonatorum ,
memasukkan ke incubator dan pemberian fototerapy
1. Pemeriksaan bayi
a. Keadaan umum
Aktivitas : kurang aktif
Warna kulit : kemerahan
Tangisan : aktif
b. Tanda vital
S : 36, 6 °C N : 136x/menit
P : 58 x/menit DJ : 110 x/menit
Berat badan saat ini : 2, 420 (gr)
Panjang badan saat ini : 43 (cm)
Lingkar dada : 35 (cm)
Lingkar kepala : 33 (cm)
Lingkar perut : 29 (cm)
c. Kepala
caput succedaneum
Sutura : normal
Fontanel : normal
Lain – lain jelaskan : tidak ada
d. Mata
Simetris
Tanda – tanda infeksi : tidak ada
Perdarahan pada kornea : tidak ada
Kelopak mata terbuka / tertutup : ada
Refleks pupil : kurang ( +)
Refleks mengedip : kurang
e. Telinga : simetris, bersih, normal
f. Hidung : normal
g. Mulut
Simetris : simetris
Warna : kebiruan
Bibir dan langit – langit : ada warna putih
Periksa adanya sumbing : tidak ada
Refleks rooting : kurang baik
Refleks sucking : kurang baik
Refleks swallowing : kurang baik
h. Leher
Pembengkakan : tidak ada
Benjolan : tidak ada
Refleks tonic neck : tidak ada
i. Dada
Bentuk : simetris
Puting : ada
Pembesaran mamae : tidak ada
j. Abdomen
Bentuk :simetris
Penonjolan pada tali pusat : tidak ada
Bising usus : positif
Meteorismus : ya
Tali pusat
Berdarah : tidak
Bau : tidak
Lain-lain jelaskan : tidak ada
k. Bahu, tangan dan lengan ( inpeksi )
Bentuk : simetris
Gerakan normal : kurang aktif
Warna : kemerahan
Jumlah jari : lengkap 5/5
Refleks grasping : ada
Refleks Moro : ada
l. Genitalia
Laki – laki
Dua testis dalam skrotum : ada
Penis berlubang pada ujung : ada
Miksi dalam 24 jam : ada
Kelainan (keluhan ) : tidak ada
m. Tungkai dan kaki
( inpeksi )
Bentuk : simetris
Gerakan : kurang aktif
Warna : kemerahan
Jumlah jari : lengkap 5/5
Jumlah kaki : lengkap 5/5
Refleks babynsky : tidak ada
Refleks walking : tidak ada
Refleks Moro : ada
n. Punggung
( palpasi)
Benjolan : tidak ada
Spina bifida : tidak ada
Lain-lain : tidak ada
o. Anus
Lubang anus : ada
Pengeluaran mekonium (24 jam : ada
Warna mekonium : hitam kehijauan
Keluhan : tidak ada
p. Kulit
Verniks : ada
Lanugo : ada
Warna : pucat kekuningan
Bercak hitam (tanda lahir) : tidak ada
Lain – lain jelaskan : tidak ada
2. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium, cek kadar bilirrubin
b. Radiologi
3.2 INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa : Bayi umur 11 hari dengan IKTERUS NEONATORUM
DS : Ibu mengatakan bayinya muntah- muntah
DO : BB saat ini 2,420
Tanda vital
Suhu : 36, 6 °C Nadi : 136 x/menit
Pernafasan : 58 x/menit DJ : 110 x/menit
3.7 EVALUASI
Hari/Tgl :selasa , 19 Desember 2017
Waktu : 22 .30
Evaluasi :
1. Suhu meningkat menjadi normal yaitu 36,8 setelah diberi foto terapi.
2. Keluar BAB dan BAK
3. Warna kulit , kuning kemerah merahan
4. Pemberian ASI lancar karena mual muntah berkurang
5. Gerakankan bayi aktif
6. Frekuensi Mual muntah berkurang dari 5-6 kali sehari menjadi 3-4
sehari.
CATATAN PERKEMBANGAN
SELAMA 3 HARI
CATATAN PERKEMBANGAN I
Tanggal / jam : 22 desember 2017/ jam 11.30 WIB
A DATA SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan bayinya muntah-muntah
2. Ibu mengatakan tubuh mulai hangat
3. Ibu mengatakan bayinya sudah tidur nyenyak.
4. Ibu mengatakan bayinya BAB 1 kali sehari dan BAK 4 – 6 kali sehari.
5. ibu mengatakan warna kulit bayinya sudah mulai kemerahan
6. ibu mengatakan bayi minum ASI banyak dengan cara ASI di perah
B DATA OBYEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CM
N : 138 x / menit S : 36,8 0C
RR : 44 x / menit
2. Apgar Score :
1 Menit :8
5 Menit :9
10 menit : 10
3. Jenis kelamin : laki-laki
BB : 2300 gram PB : 48 cm
LK : 34 cm LD : 34 cm
4. Warna Kulit : kuning Kemerahan Tonus otot : Aktif
5. Tangis bayi : Kuat Anus : berlubang
6. Kelainan Kongenital : tidak ada
7. Reflek rooting, sucking, moro, grasping, tonic neck : Baik
8. Tali pusat : masih basah dan tidak ada tanda – tanda infeksi
9. Minum ASI : 70 ml/kgBB/ hari atau bila bayi menangis.
C ASSESMENT
By. Ny. N lahir normal, cukup bulan, sesuai dengan masa kehamilan dengan
Ikterus Neonatorum dengan usia 9 hari
D PENATALAKSANAAN
Tanggal / jam : 19 Mei 2013/ jam 11.45 WIB
1. Mengobsevasi KU dan TTV.
Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CM
N : 128 x / menit S : 37,20C
RR : 48 x / menit
2. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesuai kebutuhan bayi.
a Ibu bersedia untuk menyusui bayinya sesuai kebutuhan bayi.
b Mencegah infeksi dan rawat tali pusat.merawat tali pusat bayi dengan
cara membungkus tali pusat bayi dengan kassa steril.
c Tali pusat bayi sudah terawat dengan baik sehingga tidak terjadi
infeksi.
3. Melakukan tindakan menjaga kehangatan bayi.
menjaga kehangatan bayi dengan mengganti pakaian bayi tiap basah
atau kotor.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayi.
a Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayi dengan
memandikan bayi 2 x sehari.
b Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan bayi.
5. Observasi tanda – tanda peradangan tali pusat
a Mengobservasi tanda – tanda peradangan tali pusat seperti adanya bau
busuk dari tali pusat, tali pusat berwarna kemerahan, keluar nanah /
pus dari tali pusat.
b Tali pusat tidak ada tanda – tanda infeksi, tali pusat masih basah dan
terbungkus kassa steril.
6. Apabila bagian tali pusat bayi dan dinding perut di sekitar tali pusat
berwarna kemerahan, berbau busuk, terdapat pus / nanah, keluar darah /
perdarahan, kemungkinan tali pusatnya terdapat infeksi tali pusat.
CATATAN PERKEMBANGAN II
Tanggal / jam : 24 Desember 2017/ jam 03.00 WIB
C. ASSESMENT
By. Ny. N lahir normal, cukup bulan, sesuai dengan masa kehamilan dengan
icterus neonatorum dengan usia 13 hari .
D. PENATALAKSANAAN
Tanggal / jam : 24 Mei 2013/ jam 03,50 WIB
1. Mengobsevasi KU dan VS.
Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CM
HR : 128 x / menit S : 37,20C
RR : 48 x / menit
2. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesuai kebutuhan bayi.
Ibu bersedia untuk menyusui bayinya sesuai kebutuhan bayi.
3. Mencegah infeksi dan rawat tali pusat.
Mencegah infeksi dan merawat tali pusat bayi dengan cara membungkus
tali pusat bayi dengan kassa steril.
Tali pusat bayi sudah terawat dengan baik sehingga tidak terjadi infeksi.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi.
Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan mengganti
pakaian bayi tiap basah atau kotor.
Ibu bersedia untuk menjaga kehangatan bayi.
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayi.
Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayi dengan memandikan
bayi 2 x sehari.
Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan bayi.
6. Observasi tanda – tanda peradangan tali pusat
Mengobservasi tanda – tanda peradangan tali pusat seperti adanya bau
busuk dari tali pusat, tali pusat berwarna kemerahan, keluar nanah / pus
dari tali pusat.
Tali pusat tidak ada tanda – tanda infeksi, tali pusat masih basah dan
terbungkus kassa steril.
CATATAN PERKEMBANGAN II1
Tanggal / jam : 26 desember 2017 / jam 06.30 WIB
C. ASSESMENT
By. Ny. S lahir normal, cukup bulan, sesuai dengan masa kehamilan dengan
berat badan lahir rendah umur 2 hari.
D. PENATALAKSANAAN
Tanggal / jam : 26 desember 2017 / jam 7.00 WIB
1. Mengobsevasi KU dan VS.
Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CM
HR : 128 x / menit S : 37,20C
RR : 48 x / menit
2. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesuai kebutuhan bayi.
Ibu bersedia untuk menyusui bayinya sesuai kebutuhan bayi.
3. Mencegah infeksi dan rawat tali pusat.
Mencegah infeksi dan merawat tali pusat bayi dengan cara membungkus
tali pusat bayi dengan kassa steril.
Tali pusat bayi sudah terawat dengan baik sehingga tidak terjadi infeksi.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi.
Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan mengganti
pakaian bayi tiap basah atau kotor.
Ibu bersedia untuk menjaga kehangatan bayi.
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayi.
Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayi dengan memandikan
bayi 2 x sehari.
Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan bayi.
6. Observasi tanda – tanda peradangan tali pusat
Mengobservasi tanda – tanda peradangan tali pusat seperti adanya bau
busuk dari tali pusat, tali pusat berwarna kemerahan, keluar nanah / pus
dari tali pusat.
Tali pusat tidak ada tanda – tanda infeksi, tali pusat masih basah dan
terbungkus kassa steril.
7. Memberi pendkes pada ibu tentang Tanda Bahaya BBL, meliputi :
a. Bayi tidak dapat menyusu , sulit minum, malas minum. Kemungkinan
bayi mengalami kelainan pada bibir dan langit – langit dan bayi
infeksi.
b. Bayi kejang kemungkinan bayi terjadi infeksi misalnya tetanus
neonatorum dan gangguan sistim persyarafan seperti trauma kelahiran
c. Bayi mengantuk dan tidak sadar ( letargis ) kemingkinan bayi infeksi /
sepsis dan gangguan sistim persyarafan.
d. Apabila nafas bayi kurang dari 40 x/menit atau labih dari 60 x/menit
disertai tarikan dada, ini disebabkan karena gangguan pernafasan.
e. Apabila bayi merintih, lemah, atau kurang aktif, kemungkinan
disebabkan karena infeksi.
f. Warna kulit bayi : sianosis ( warna kulit membiru mulai dari muka
sampai seluruh tubuh), warna kulit sangat kuning mulai dari kepala
turu ke kaki.
g. Apabila perut bayi kembung, muntah kemungkinan bayi mengalami
saluran pencernaan bagian atas buntu, sedangkan apabila bayi tidak
mengeluarkan mekonium berarti saluran percernaan bagian bawah
buntu.
h. Apabila bagian tali pusat bayi dan dinding perut di sekitar tali pusat
berwarna kemerahan, berbau busuk, terdapat pus / nanah, keluar
darah / perdarahan, kemungkinan tali pusatnya terdapat infeksi tali
pusat.
BAB IV
PEMBAHASAN
5.1 KESIMPULAN
Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada bayi dengan
menggunakan tujuh langkah verney : pengkajian data dasar, interprestasi data
dasar , mengidentifikasi diagnose masalah potensial , memberikan kebutuhan
segera, merencanakan asuhan kebidanan , melaksanakan asuhan kebidanan
terhadap kasus bayi Ny” N” dengan icterus neonatorum dan mengevaluasi
hasil dari asuhan kebidanan yang di berikan pada kasus bayi icterus
neonatorum.
Ikterus adalah perubahan warna kulit atau sclera mata ( normal
berwarna putih) menjadi kuning karena peningkatan kadar bilirubin dalam
darah. Ikterus pada bayi yang baru lahir dapat merupakan suatu hal yang
fisiologis ( normal), terdapat pada 25-50% bayi yang lahir cukup bulan. Tapi
juga bisa merupakan hal yang patologis ( tidak normal) misalnya
berlawanannya Rhesus darah bayi dan ibunya, sepsis ( infeksi berat),
penyumbatan saluran empedu dll.
5.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
Dalam penetapan manajemen kebidanan diharapkan mahasiswa
dapat melakukan pengkajian yang lebih lengkap untuk mendapatkan hasil
yang optimal dan mampu memberikan asuhan yang kompeten bagi pasien.
Mahasiswa juga diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang
diperolehnya selama proses pembelajaran di lapangan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan bimbingan yang seoptimal mungkin dari pendidik
lapangan dalam membimbing mahasiswa di lapangan dalam memberikan
asuhan kebidanan dan keperawatan bagi pasien sehingga mahasiswa dapat
mengevaluasikan teori dan praktek yang telah diperolehnya.
3. Bagi rumah sakit
Diharapkan kepada Rumah sakit agar dapat mengetahui perkembangan
dari bayi yang icterus neonatorum sehingga pihak rumah sakit dapat
memberikan perencanaan dan pelaksanaan asuhan kebidanan segera.
4. Bagi ibu
Diharapkan kepada ibu dari bayi untuk memahami perkembangan dari
bayinya sehingga dapat mengetahui kondisi bayinya.