Anda di halaman 1dari 119

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kelompok Praktek Kerja Lapangan Di Dusun Lepak, Desa Lepak


Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur.

Disahkan pada hari/tanggal :

Tempat :

1. Raden Ahmad Dedy Mardani,Ners,. MNS ( )

2. Yesvi Zulfiana., S.Tr., Keb.,M.Kes ( )

3. Hardaniyati.,S.ST.,M.Kes ( )

Kepala Desa Lepak

( Mukti Ali )

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Kelompok Praktek Kerja Lapangan Di Dusun Lepak Desa Lepak
Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur.Dalam penyusunan laporan
ini, penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. H. Zulkahfi, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku Ketua STIKES Yarsi Mataram


2. Mukti Ali selaku Kepala Desa Lepak
3. Melati Inayati AB, Ners,. MPH., selaku pejabat Ketua Program Studi D.3
Keperawatan STIKES Yarsi Mataram
4. Baiq Ricca Afrida, M.Keb., selaku pejabat Ketua Program Studi Kebidanan
jenjang D.3 STIKES Yarsi Mataram
5. Raden Ahmad Dedy Mardani,Ners,. MNSselaku dosen pembimbing
pendidikan.
6. Yesvi Zulfiana., S. Tr., Keb.,M.Kes, selaku dosen pembimbing pendidikan.
7. Hardaniyati., S.ST., M.Kes selaku dosen pembimbing pendidikan

Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penyusun pada khususnya. Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih
banyak kekurangan dalam hal pembuatan, penyusunan, ataupun materi yang
disajikan belum lengkap. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
dapat mendorong kami untuk menyempurnakan laporan selanjutnya.

Mataram, 20 Desember 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 ................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 5
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................................. 5
1.2 TUJUAN ................................................................................................................... 8
1.3 MANFAAT ............................................................................................................... 8
BAB 2 ................................................................................................................................. 9
TINJAUAN TEORI .......................................................................................................... 9
2.1 Konsep Dasar Keperawatan dan Kebidanan Komunitas .......................................... 9
2.2 Proses Asuhan Keperawatan dan Kebidanan Kesehatan Komunitas ...................... 14
2.3 Langkah-Langkah Proses Keperawatan dan Kebidanan Kesehatan Komunitas ..... 17
BAB 3 ............................................................................................................................... 22
ASUHAN KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA
MASYARAKAT DESA LEPAK KECAMATAN SAKRA TIMUR KABUPATEN
LOMBOK TIMUR ......................................................................................................... 22
3.1 Tahap Pelaksanaan .................................................................................................. 22
3.2 Tahap Pelaksanaan Pengkajian ............................................................................... 22
BAB 4 ............................................................................................................................... 58
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 68
BAB 5 ............................................................................................................................... 71
PENUTUP........................................................................................................................ 71
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 71
5.2 Saran ....................................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 72
LAMPIRAN..................................................................................................................... 73

iii
iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pembangunan kesehatan merupakan bagian dan pembangunan nasional
yang bertujuan mewujudkan derajat hidup masyarakat setinggi-tingginya. Dalam
agenda prioritas nasional, pembangunan kesehatan diarahkan untuk
mengimplementasikan Nawacita yang yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia
indonesia. Untuk mendukung keberhasilan Pmbangunan tersebut dibutuhkan
adanya ketersediaan data dan infomasi yang akurat bagi proses pengambilan
keputusan dan perencanaan program. perencanaan program.

Kelompok usia muda adalah investasi sekaligus menjadi beban bagi


negara, mereka akan menjadi generasi emas apabila sejak dini menjadi perhatian
negara dan mendapat jaminan terhadap akses atau fasilitas berkualitas. Sebaliknya
kelompok usia muda akan menjadi beban negara apabila tidak ditangani dengan
baik termasuk beban besar dalam investasi sosial terutama pengembangan sumber
daya manusia dan pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar bagi anakanak di bawah
15 tahun. Program ‘Generasi Emas NTB' termasuk didalamnya 'ASHAR'
mempakan salah satu upaya investasi SDM sejak dini yang dilakukan Pemerintah
Provinsi NTB. Diharapkan dengan program tersebut, akan lahir generasi emas di
NTB.

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan


masyarakat. tennasuk swasta dan masyarakat madani; melindungi kesehatan
masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripuma,
merata, bennutu. dan berkeadilan; menjamin ketersediaan dan pemerataan
sumberdaya kesehatan; dan menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan
berkeadilan serta berbasis bukti dengan mengutamakan pada upaya promotif dan
preventif.

5
Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor utama
yakni lingkungan. perilaku. ketumnan dan pelayanan kesehatan. Indikator utama
derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat antara Iain dari angka kematian, angka
kesakitan dan status gizi. Pada bagian ini. derajat kesehatan di Provinsi Nusa
Tenggara Barat digambarkan melalui Angka Harapan Hidup (AHH), Angka
Kematian Bayi (AKB), Angka kematian Ibu (AKI). angka morbiditas beberapa
penyakit dan status gizi.

Berdasaman basil Riskadas 2013 NTB termasuk lima provimi terendah


dalam pengelolaan air sebelum diminum. lima pmvinsi dengan ISPA tertinggi,
Lima pmvitsi terendah petiaku 8A8 d iamban. 18 provinsi memiliki prevalensi
gizi buruk-kurang. 16 provinsi dengan pmvabensi risiko KEK diatas nasional.
meil Dinas Kaehatanvainsi NTB menyebutkan iumlah kematian bu pada tahun
2014 sebanyak 111 kasus. kematian maternal sebanyak 49 kasus, bayi Iahir
meninggal sebanyak 795 kasus. berta bayi Iahirlendah sebanyak 1756 kasus.
kematian dikarenakn BBLR sebanyak 394 kasus. gizi bumktetdapat 490 kasus.
pra lansia yang mendapatkan pelayan kesehatan sebanzak 13.94 96, lansia
sebanyak 62.09% mendapatkan pelayan. Kasus kematian balita pada tahun 2015
adalah 1.152 kasus, terdiri dari 1.086 kasus kematian bayi dan 66 kasus kematian
anak balita dati 104.597 kelahitan hidup. sedangkan kasus kematian balita tahun
2016 adalah 1.084 kasus. tediri dari 1.006 kasus kematian bayi dan 78 kematian
anak balita dari 103.132 kelahiran hidup.

Sesuai dengan program pemerintah yakni mewujudkan Indonesia sehat.


maka pendidikan tenaga kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan
kesehatan. pedu meningkatkan Kualitas dan mutu lulusannya. Untuk mewujudkan
Indonwia sehat telah ditetapkan misi dan strategi yang meliputi pembangunan
nasional berwawasan kesehatan yang dilandasi pandangan batu dan paradigma
sehat. pmfesionalisme, jaminan pemelihataan kesehatan masyarakat dan
desenttalisasi. Keempat suategi tersebut sangat relevan dengan perkembangan
yang terjadi dewasa ini. Kaitannya dengan institusi pendidikan kesehatan
mempunyai pelanan yang strategis dalam menyiapkan atau mendidik tenaga
kesehatan yang bermutu.

6
Sumber daya manusia kesehatan (SDMK) merupakan salah satu sub
sistem dalam sistem kesehatan nasional yang mempunyai peranan penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui berbagai upaya dan
pelayanan kesehatan. Upaya dan pelayanan kesehatan harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang bertanggung jawab, memiliki etik dan moral tinggi, keahlian, dan
betwenang. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan, tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memeriukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 60 tahun 1999 tentang


pendidikan tinggi, maka tujuan pendidikan dimaksud adalah menyiapkan peserta
didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau
profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan memperkaya khasanah
ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) YARSI Mataram dalam


melaksanakan pendidikan, proses belajar mengajar yang bedangsung tidak hanya
pada ruang kelas saja. namun prompembe|ajarandiiuar kelas baik di lahan praktik
maupun dimasyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan sebagai
pengaplikasian dad apa yang blah diperoleh didalam kelas am di bangku kuliah.
Laban pram baik rumah sakit. puskwnas dan atau daerah binaan sebagai sarana
belajar mengajar mama untuk mewuiudkanpmfesionalisme bagi mahasiswa dan
juga sebagai wahana untuk meningkatkan ketrampilan sewn utuh dari seorang
mahasiswa yang telah mendapatkan pelajaran teori dikelas atau praktik
dilaboratorium. Untuk mewujudkan hal tetsebut maka. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES) YARSI Mataram akan menyelenggarakan Praktik Ken'a
Lapangan (PKL) di Desa Lepak Kecamatan Sakra Timur. Desa Semaya
Kecamatan Sikur, dan Desa Lando Kecamatan Terara.

7
1.2 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan pengalaman belajar dan kemampuan kepada
mahasiswa untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga, keperawatan
komunitas dan kebidanan komunitas dengan memperhatikan aspek budaya
yang berfokus pada upaya preventif, promitif, deteksi dini dan rujukan
serta berorientasi pada pemberdayaan masyarakat yang didasari oleh
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan konsep pelayanan keluarga dan komunitas baik
keperawatan maupun kebidanan sebagai konsep pelayanan.
b. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab perawat dan bidan dikeluarga
dan komunitas.
c. Memberikan asuhan keperawatan keluarga, keperawatan komunitas,
dan kebidanan komunitas.
d. Mengelola program pemerintah yang berkaitan dengan kesehatan
keluarga dan komunitas diwilayah kerja.
e. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan keluarga dan
komunitas.
f. Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan keluarga,
keperawatan komunitas dan kebidanan komunitas.

1.3 MANFAAT
1. Teoritis
Memperoleh pengalaman nyata dalam kehidupan bermasyarakat
khususnya dalam pengembangan Desa Siaga dan pergerakan masyarakat
untuk mengatasi permasalahan kesehatannya sendiri dikaitkan dengan
pelayanan manajemen keperawatan dan kebidanan komunitas.
2. Praktis
Mampu mengenal budaya dan adat kebiasaan masyarakat Desa
Lepak sehari-hari.Dan memperoleh kenangan yang tak terlupakan dan
menjadi media pendewasaan karakteristik dan budi pekerti mahasiswa
sebagai bekal bekerja.

8
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Keperawatan dan Kebidanan Komunitas


2.1.1 Pengertian
Para ahli mendefinisikan komunitas atau masyarakat dari berbagai
sudut pandang, WHO (1974) mendefinisikan sebagai kelompok social
yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan, minat
yang sama serta adanya saling mengenal dan berinteraksi antara
anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya.Saunders (1991)
juga mendefinisikan komunitas sebagai tempat atau kumpulan orang-
orang atau system social. Menurut Wahit (2005) komunitas merupakan
sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu, memiliki
nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama serta adanya
interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
Selain itu komunitas juga dipandang sebagai target pelayanan
kesehatan, yang bertujuan mencapai kesehatan komunitas sebagai
suatu peningkatan kesehatan dan kerjasama sebagai suatu mekanisme
untuk mempermudah pencapaian tujuan yang berarti masyarakat atau
komunitas tersebut dilibatkan secara aktiv untuk mencapai tujuan
tersebut. (Hidayat, 2010)
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas diupayakan
dekat dengan komunitas, sehingga strategi pelayanan kesehatan utama
merupakan pendekatan yang juga menjadi acuan.Artinya upaya
pelayanan atau asuhan yang diberikan merupakan upaya esensial atau
sangat dibutuhkan komunitas secara universal, upaya tersebut mudah
dijangkau. Dengan demikian didalam keperawatan komunitas
penggunaan teknologi tepat guna, tumbuh kembang pada balita
diwilayah binaannya, seharusnya ia bisa memilih alat permainan
edukatif sederhana yang tersedia diwilayah tersebut. (Mubarak, 2009)
Peran serta komunitas tersebut diartikan sebagai suatu proses
dimana individu, keluarga dan komunitas bertanggung jawab atas

9
kesehatannya sendiri, dengan peran sebagai pelaku kegiatan upaya
peningkatan kesehatannya berdasarkan asas kebersamaan dan
kemandirian. (Allender, 2006)
Bantuan yang diberikan karena ketidakmampuan, ketidaktahuan
dan ketidakmauan dengan menggunakan potensi lingkungan untuk
mendirikan masyarakat, sehingga pengembangan wilayah setempat
merupakan bentuk pengorganisasian yang tepat digunakan. Dalam
praktik keperawatan komunitas pendekatan ilmiah yang digunakan
adalah proses keperawatan komunitas yang terdiri dari 4 tahapan yaitu
: Pengkajian, Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi. Intervensi
keperawatan dilakukan haruslah yang dapat dilakukan oleh perawat
secara mandiri, maupun dengan berkolaborasi dengan tim kesehatan
lain melalui lintas program atau lintas sektoral. (George, 2011).
2.1.2 Definisi Keperawatan dan Kebidanan Komunitas
Keperawatan dan kebidanan Kesehatan komunitas adalah
pelayanan keperawatan dan kebidanan professional yang ditujukan
kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian drajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningktakan kesehatan, dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan
klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan keperawatan. (Hidayat, 2010)
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan
yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan ilmu social yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara
komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif
dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesehatan
diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta
memecahkan masalah tersebut. (Clark,2006)

10
2.1.3 Sasaran Keperawatan dan Kebidanan Kesehatan Komunitas
Sasaran perawatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai
masalah kesehatan/ perawatan. (Clark, 2006)
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu
mempunyai masalah kesehatan/perawatan karena ketidakmampuan
merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental
maupun social.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas
kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan
tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan
perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya sling tergantung dan
berintraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga
mempunyai masalah kesehatan/ keperawatan, maka akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-
keluarga yang ada di sekitarnya.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan.
Termasuk diantaranya adalah :
Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti :
a. Ibu hamil
b. Bayi baru lahir
c. Balita
d. Anak usia sekolah
e. Usia lanjut

11
f. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan perawatan, diantaranya
adalah :
1) Penderita penyakit menular, seperti : TBC, liver, AIDS,
penyakit kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penyakit tak menular, seperti : penyakit
diabetes mellitus, jantung koronek, cacat fisik, gangguan
mental dan lain sebagainya.
g. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit,
diantaranya :
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain
h. Lembaga sosial,perawatan dan rehabilitas, diantaranya adalah :
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitas (cacat fisik, mental dan social)
4) Penitipan balita
2.1.4 Strategi Keperawatan dan Kebidanan Kesehatan Komunitas
Strategi intervensi keperawatan komunitas meliputi : (Mubarak, 2009)
1. Proses kelompok
2. Pendidikan kesehatan
3. Kerja sama (partnership)
2.1.5 Falsafah Keperawatan dan Kebidanan Komunitas
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar
tersebut, maka dapat kembangkan falsafah keperawatan komunitas
sebagai lamdasan praktik keperawatan komunitas.Dalam falsafah
keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan
yang memberikan perhatian terhadapnpengaruhlingkungan (bio-psiko-
sosio-kultural-spritual) terhadap kesehatan komunitas dan memberikan
prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu

12
kepada paradigm keperawatan yang terdiri dari hal penting, yatu :
manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut : (George, 2011)
a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan
yang luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan
kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarkat
yang sehat pada umumnya.
c. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan
dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral
dari upaya kesehatan.
d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative.
e. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
nerlangsung secara berkesinambungan.
f. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien
sebagai consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan,
menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan
mempengaruhi perubhan dalam kebijaksanaan dan pelayanan
kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat.
g. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat
direncanakn secara berkesinambungan dan terus menerus.
h. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan
berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.

13
2.2 Proses Asuhan Keperawatan dan Kebidanan Kesehatan Komunitas
2.1.6 Definisi Proses Keperawatan dan Kebidanan Kesehatan
Komunitas
Keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari tiga kata yaitu
keperawatan, kesehatan dan komunitas, dimana setiap kata memilaki
arti yang cukup luas. Azrul Azwar (2000) mendefinisikan ketiga kata
tersebut sebagai berikut : (Hidayat, 2010)
a. Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dapat
mempengaruhi perubahan, penyimpangan atau tidak berfungsinya
secara optimal setiap unit yang terdapat dalam system hayati tubuh
manusia, baik secara individu, keluarga, ataupun masyarakat dan
ekosistem.
b. Kesehatan adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan
manusia mulai dari tingkat individu sampai tingkat eko-sistem
serta perbaikan fungsi setiap unit dalam system hayati tubuh
manusia mulai dari tingkat sub sampai dengan tingkat system
tubuh.
c. Komunitas adalah kelompok manusia yang saling berhubungan
lebih sering dibandingkan dengan manusia lain yang berada
diluarnya serta saling ketergantungan untuk memenuhi keperluan
barang dan jasa yang penting untuk menunjang kehidupan sehari-
hari.

Menurut WHO, keperawatan komunitas adalah bidang perawatan


khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan,
ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari
program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan
kesehatan, penyempurnaan kondisi sosia, perbaikan lingkungan fisik,
rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar,
ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana
hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

14
Keperawatan kesehatan komunitas adlah pelayanan keperawatan
professional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan
padakelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat
kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. (Mubarak,2009)

Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adlah


suatu sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat.Praktik
keperawatan kesehatan komunitas ini bersifat menyeluruh dengan
tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada kelompok umur
tertentu, berkelanjutan dan melibatkan masyarakat. (Anderson, 2008)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan


kesehatan komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan
yang merupakan keterpaduan antara keperawatauan dan kesehatan
masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat, serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif, secara menyeluruh
dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan
untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara
optimal.(Allender,2006)

2.1.7 Tujuan dan Fungsi Proses Keperawatan Kesehatan Komunitas


a. Tujuan keperawatan komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk
pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-
upaya sebagai berikut.
1) Pelayanan keperawatan secara lngsung (direct csre) terhadap
individu, keluarga, dan kelompok dalam kontrks komunitas.
2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat
(health general community) dengan mempertimbangkan

15
permasalahan atau isu kesehatan masyarakat yang dapat
memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.

Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga,


kelompok, dan masyarakat mempunyai kemmpuan untuk :
(Mubarak,2009)

a) Mengidentifikasin masalah kesehatan yang dialami


b) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah
tersebut
c) Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d) Menanggulangi masalah keehatan yang mereka hadapi
e) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang meka
hadapi, yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam
memelihara kesehatan secara mandiri (self care)
b. Fungsi keperawatan komunitas
1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dam
ilmiah bagi kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam
memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
2) Agar masyarakat mendapat pelayaanan yang optimal ssuai
dengan kebutuhan dibidang kesehatan.
3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan
pemecahan maslah, komunikasi yang efektif dan efesien serta
melibatkan peran serta masyarakat.
4) Agar masyarakat bebas mengemukankan pendapat berkaitan
dengan permasalahan atau kebutuhannya sehingga
mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada
akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan
(Mubarak,2006).

16
2.3 Langkah-Langkah Proses Keperawatan dan Kebidanan Kesehatan
Komunitas
Proses Keperawatan Komunitas
Setelah klien (individu, keluarga, masyarakat) kontak dengan pelayanan
kesehatan (di rumah, di puskesmas), perawat melakukan praktik keperawatan
dengan cara menggunakan proses keperawatan komunitas.sesuai dengan teori
Neuman, kelompok atau komunitas dilihat sebagai klien dipengaruhi oleh dua
factor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses
keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dari ilmu tahapan (Hidayat,
2010).
a. Pengkajian
Pada tahap pengkajian, perawat melakukan pengumpulan data ang
bertujuan mengidentifikasi data yang penting mengenai klien.
Yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah :
1) Core atau inti: data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri:
umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai,
keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
2) Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas (Betty Neuman):
a) Perumahan: rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan,
sirkulasi, dan kepadatan.
b) Pendidikan: apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuan.
c) Keamanan dan keselamatan dilingkungan tempat tinggal: apakah
tidak menimbulkan stress.
d) Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan: apakah
cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat
pelayanan diberbagai bidang termasuk kesehatan.
e) Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini
gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah
terjadi.
f) System komunikasi: sarana komunikasi apa saja yang dapat
dimanfaatkan dikomunitas tersebut untuk meningkatkan

17
pengetahuan terkait dengan gangguan mutrisi misalnya televise,
radio, Koran atau leaflet yang diberikan kepada komunitas.
g) Ekonomi: tingkat social ekonomi komunitas secara keseluruhan
apakah sesuai dengan UMR(Upah Minimum Regional), dibawah
UMR atau diatas UMR sehingga upaya pelayanan kesehatan yang
diberikan dapat terjangkau, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis
makanan sesuai status ekonomi tersebut.
h) Rekreasi: apakah tersedia saranna, kapan saja dibuka, dan apakah
biayanya terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat
digunakan komunitas untuk mengurangi stress.
i) Status kesehatan komunitas: dapat dilihat dari biostatistik dan vital
statistic, antara lain angka mortalitas, angka mordibilitas, IMR,
MMR, serta cakupan imunisasi.
b. Diagnosa keperawatan komunitas atau kelompok dan analisa data setelah
dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang dicari, maka
kemudian dikelompokkan dan dianalisa seberapa besar stressor yang
mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul pada
masyarakat tersebut. Berdasarkan hal tersebut diatas dapat disusun
diagnose keperawatan komunitas dimana terdiri dari: masalah kesehatan,
karakteristik populasi, karakteristik lingkungan.
c. Perencanaan (Intervensi)
Tahap kedua dari proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan
apa ang harus dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabiltatif. Langkah pertama dalam tahap
perencanaan adalah menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan untuk
mengatasi masalah ang telah ditetapkan sesuai dengan diagnosis
keperawatan. Dalam menentukan tahap berikut yaitu rencana pelaksanaan
kegiatan maka ada dua factor yang mempengaruhi dan dipertimbangkan
dalam menyusun rencana tersebut yaitu sifat masalah dan sumber atau
potensi masyarakat seperti dana, sarana, tenaga yang tersedia.
Dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut:

18
1) Tahap persiapan
Dengan dilakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas
menentukan cara untuk berhubungan dengan masyarakat, mempelajari
dan bekerjasama dengan masyarakat.
2) Tahap pengorganisasian
Dengan persiapan pembentukan kelompok kerja kesehatan untuk
menumbuhkan kepedulian terhadap kesehatan dalam
masyarakat.Kelompok kerja kesehatan (Pokjakes) adalah suatu wadah
kegiatan yang dibentuk oleh masyarakat secara bergotong royong
untuk menolong diri mereka sendiri dalam mengenal dan memecahkan
masalah atau kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan, meningkatkan
kemampuan masyarakat berperanserta dalam pembangunan kesehatan
diwilayahnya.
3) Tahap pendidikan dan latihan
a) Kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat
b) Melakukan pengkajian
c) Membuat program berdasarkan masalah atau diagnose
keperawatan
d) Melatih kader
e) Keperawatan langsung terhadap individu, keluarga dan masyarakat
4) Tahap formasi kepemimmpinan
5) Tahap koordinasi intersektoral
6) Tahap akhir
Dengan melakukan supervisi atau kunjungan bertahap untuk
mengevaluasi serta memberikan umpan balik untuk perbaikan kegiatan
kelompok kerja kesehatan lebih lanjut. Untuk lebih singkatnya
perencanaan dapat diperoleh dengan tahapan sebagai berikut:
a) Pendidikan kesehatan tentang gangguan nutrisi
b) Demonstrasi pengolahan dan pemilihan makanan yang baik
c) Melakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan kurang gizi melalui
pemeriksaan fisik dan laboratorium

19
d) Bekerjasama dengan aparat pemda setempat untuk mengamankan
lingkungan atau koomunitas bila stressor dari lingkungan
e) Rujukan kerumah sakit bila diperlukan
d. Pelaksanaan (Implementasi)
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang sifatnya:
1) Bantuan dalam upaya mengatasi masalah-masalah kurang nutrisi,
mempertahankan kondisi seimbang atau sehat dan meningkatkan
kesehatan.
2) Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang
gizi.
3) Sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus mempasilitasi
terpenuhinya kebutuhan komunitas.

Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat


pencegahan, yaitu :

a) Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan


pada populasi sehat, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum
serta perlindungan khusus terhadap penyakit, contoh : imunisasi,
penyuluhan gizi, simulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan
keluarga.
b) Pencegahan sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat
terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukan
masalah kesehatan. Pencegahan sekunder ini menekan pada diagnose
dini dan tindakan untuk menghambat proses penyakit, Contoh :
Mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang anak, memotivasi
keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seperti mata, gigi,
telinga, dll.
c) Pencegahan tertier yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian
individu pada tingkat berfungsinya secara optimal dari
ketidakmampuan keluarga, Contoh : Membantu keluarga yang

20
mempunyai anak dengan resiko gangguan kurang gizi untuk
melakukan pemeriksaan secara teratur ke posyandu.
e. Evaluasi
Evaluasi merupakan penelitian terhadap program yang telah dilaksanakan
dibandingkan dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk
memodifikasi rencana berikutnya. Evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Sedangkan focus dari evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas
adalah :
1) Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan target
pelaksanaan
2) Perkembangan atau kemajuan proses : kessesuaian dengan
perencanaan, peran staf atau pelaksanaan tindakan, fasilitas dan jumlah
peserta.
3) Efisiensi biaya. Bagaimanakah pencarian sumber dana dan
penggunaannya serta keuntungan program.
4) Efektifitas krtja. Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau
masyarakat puas terhadap tindakan yang dilaksanakan.
5) Dampak. Apakan status kesehatan meningkat setelah dilaksanakan
tindakan, apa perubahan yang terjadi dalam 6 bulan atau 1 tahun.

21
BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA


MASYARAKAT DESA LEPAK KECAMATAN SAKRA TIMUR
KABUPATEN LOMBOK TIMUR

3.1 Tahap Pelaksanaan


Kegiatan Praktik Keperawatan Dan Kebidanan Komunitas Diawali Dengan Kegiatan
Penerimaan Mahasiswa Yang Dilaksanakan Pada Tanggal 03 Desember 2018 Di Kantor
Desa Lepak. Setelah acara tersebut dilanjutkan dengan orientasi ke masing-masing desa,
selanjutnya mahasiswa merencanakan kegiatan survey mawas diri.

3.2 Tahap Pelaksanaan Pengkajian


A. Keadaan Geografis
a. Luas Wilayah Dusun/Desa 3,600 Ha/m²
b. Batas – batas wilayah
- Sebelah Utara : Desa Greneng
- Sebelah Timur : Desa Gelanggang
- Sebelah Barat : Lepak Timur dan Surabaya Utara
- Sebelah Selatan : Desa Sakra Selatan
B. Keadaan Demografis
Keadaan penduduk Dusun/Desa sampai dengan 3 (tiga) tahun adalah :
Terdiri atas :
- Jumlah penduduk : 8281 jiwa
- Laki – laki : 3905 Jiwa
- Perempuan : 4376 Jiwa
- Jumlah keluarga : 3271 KK
C. Keadaan Agama
a. Islam : 8281 Jiwa
b. Kristen :0
c. Budha :0
d. Hindu :0

22
2. DATA DEMOGRAFI / KEPENDUDUKAN
1. Distribusi Penduduk Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin
No Kelompok Umur Laki – laki Perempuan Jumlah %
1 0 – 28 hari 1 0 1 0,1
2 29 hari-11 bulan 12 16 28 2,2
3 12 bulan-5 tahun 59 54 113 8,9
4 6- 8 tahun 48 45 93 7,3
5 9 – 10 tahun 32 25 57 4,5
6 11-12 tahun 14 21 35 2,7
7 13-15 tahun 34 38 72 5,6
8 16-18 tahun 38 54 92 7,2
9 19-29 tahun 118 118 236 18,5
10 30-35 tahun 58 60 118 9,3
11 36-39 tahun 32 42 74 5,8
12 40-44 tahun 58 37 95 7,5
13 45-50 tahun 29 27 56 4,4
14 51-55 tahun 32 29 61 4,8
15 56-60 tahun 21 30 51 4,0
16 61-65 tahun 19 15 34 2,7
17 66-70 tahun 16 21 37 2,9
18 70 th ke atas 10 11 21 1,6
Jumlah 631 643 1274 100
Berdasarkan data diatas ditemukan jumlah penduduk Desa Lepak sebanyak jumlah
penduduk sebanyak 8.281 jiwa. 4.376 jiwa (50.1%) adalah berjenis kelamin perempuan dan
3.905 jiwa (49.9%) adalah berjenis kelamin laki-laki.

2. Distribusi Penduduk berdasarkan Pendidikan


No Tingkat Penduduk Jumlah %
1 Belum sekolah 82 10,6
2 Tidak sekolah 25 3,2
3 Belum tamat SD 97 12,6
4 Tidak tamat SD 75 9,7

23
5 Tamat SD 122 15,8
6 Tamat SLTP 136 17,7
7 Tamat SLTA 183 23,8
8 Perguruan Tinggi 50 6,5
Jumlah 770 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah penduduk Desa Lepak yang belum
bersekolah sebanyak 82 jiwa (10.6%), Tidak sekolah 25 jiwa (3,2 %), belum tamat SD 97 jiwa
(12,6%), tidak tamat SD 75 jiwa (9,7%), tamat SD 122 jiwa (15,8%), tamat SLTP 136 jiwa
(17,7) tamat SMA 183 jiwa (23,8%), dan perguruan tinggi sebanyak 50 jiwa (6,5%).
3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
No Mata Pencaharian Jumlah %
1 Petani 142 36.9
2 Pedagang 66 17,1
3 Buruh 7 1,8
4 PNS 11 2,9
5 ABRI 5 1,3
6 Pensiunan 13 3,4
7 Lain-lain 141 36,6
Jumlah 385 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa penduduk Desa Lepak terbanyak adalah
petani dengan 142 jiwa (36,9%).
4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
No Menurut Agama Jumlah %
1 Islam 1274 100
2 Kristen 0 0
3 Hindu 0 0
4 Budha 0 0
5 Konghucu 0 0
Jumlah 643 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa 100% masyarakat Desa Lepak memeluk
agama Islam dengan jumlah 1274 Penduduk.

24
3. DATA LINGKUNGAN FISIK
A. PERUMAHAN
1. Distribusi KK Menurut Status kepemilikkan rumah
No Tipe Rumah Jumlah %
1 Milik sendiri 315 88
2 Numpang 5 1
3 Sewa 40 11
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa status kepemilikan rumah terbanyak di Desa
Lepak adalah Miliki Sendiri dengan jumlah 315 KK (88%).
2. Distribusi KK Menurut Jenis Lantai
No Jenis Lantai Jumlah %
1 Teraso/keramik 175 48,6
2 Tegel 185 51,4
3 Tanah 0 0
4 Kayu 0 0
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jenis lantai terbanyak di Desa Lepak adalah
Tegel dengan jumlah 185 KK (51,2%).
3. Distribusi KK Menurut kebersihan rumah
No Kebersihan rumah Jumlah %
1 Bersih 287 79,7
2 Tidak bersih 73 20.3
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa kebersihan rumah terbanyak di Desa Lepak
adalah bersih dengan jumlah 287 KK (79,7%).
4. Distribusi KK Menurut Ventilasi Rumah
No Ventilasi Rumah Jumlah %
1 Ada,dipergunakan 185 51,4
2 Ada,tidak dipergunakan 145 40,3
3 Tidak ada 30 8,3

25
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa ventilasi rumah terbanyak di Desa Lepak
adalah 185 KK (51.4%)
5.Sistem Pencahayaan rumah pada siang hari
No Pencahayaan Jumlah %
1 Terang 310 86,1
2 Remang-remang 50 13,9
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa system pencahayaan rumah pada siang hari
terbanyak di Desa Lepak adalah Terang dengan jumlah 310 KK (86,1%).
6. Kondisi kamar mandi /WC
No Jarak rumah Jumlah %
1 Bersih 310 86,1
2 Tidak bersih 50 13,9
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa kondisi kamar mandi terbanyak adalah bersih
dengan jumlah 310 KK (86,1%).
7. Halaman di sekitar rumah
No Halaman Jumlah %
1 Ada,dimanfaatkan 150 41,7
2 Ada,tidak dimanfaatkan 160 44,4
3 Tidak ada 50 13,9
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa halaman disekitar rumah terbanyak adalah
ada, tidak dimanfaatkan dengan jumlah 160 KK (44,4%).

B. SUMBER AIR BERSIH


1. Sumber air yang digunakan
No Sumber air Jumlah %
1 PAM 75 20,8
2 Sumur 285 79,2

26
3 Air hujan 0 0
4 Mata air 0 0
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa sumber air terbanyak adalah Sumur dengan
jumlah 285 KK (79,2%).
2. Sistem pengolahan air minum
No Pengolahan Jumlah %
1 Air Direbus 125 34,7
2 Air isi ulang 85 23,6
3 Air mentah 150 41,7
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa system pengolahan air minum terbanyak
adalah tidak dimasak/air mentah dengan jumlah 150 KK (41,7%).
3. Jarak sumber air
No Jarak Jumlah %
1 Kurang dari 10 meter 321 89,2
2 Lebih dari 10 meter 29 10,8
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jarak sumber air dengan septic tank terbanyak
adalah Kurang dari 10 meter dengan jumlah 321 KK (89,2%).

C. SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH


1. Pembuangan sampah
No Sistem pembuangan Jumlah %
1 Lobang sampah 82 22,8
2 Bak/tong sampah 180 50,0
3 Sungai 65 18,1
4 Di kebun 35 9,7
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa pembuangan sampah terbanyak adalah di bak
sampah dengan jumlah 180 KK (50.0%).

27
D. SISTEM PEMBUANGAN KOTORAN RUMAH TANGGA
1.Kebiasaan keluarga buang airbesar
No Kebiasaan keluarga BAB Jumlah %
1 Jamban 347 96,4
2 Kebun/sawah 2 0,6
3 Kolam 0 0
4 Sungai 6 1,7
5 Lain-lain 5 1,4
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa kebiasaan keluarga buang air besar terbanyak
adalah di jamban dengan jumlah 347 KK (96.4%).

2. Kepemilikan jamban
No Jenis Jamban Jumlah %
1 Punya 347 96,4
2 Tidak punya 13 3,6
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jenis jamban yang digunakan terbanyak
adalah Leher angsa dengan jumlah 347 KK ( 96,4%).

3.Sistem Pembuangan air limbah


No Tempat Pembuangan Jumlah %
1 Tidak ada saluran pembuangan 52 14,4
2 Ada terturup 308 85,6
3 Ada terbuka tergenang 0 0
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa system pembuangan air limbah terbanyak
adalah ada tertutup dengan jumlah 306 KK (85,6%).

28
E. HEWAN PELIHARAAN
1. Kepemilikkan hewan ternak di rumah
No Hewan Pelharaan Jumlah %
1 Ada 203 56,4
2 Tidak ada 157 43,8
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa kepemilikan hewan ternak dirumah terbanyak
adalah ada dengan jumlah 203 KK (56,4%).
2. Letak Kandang
No Letak Kandang Jumlah %
1 Dalam Rumah 26 16,5
2 Luar Rumah 131 83,5
Jumlah 157 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa letak kandang berada diluar rumah 131 KK
(83,55%)
3. Kondisi Kandang
No Kondisi kandang Jumlah %
1 Bersih 87 55,4
2 Tidak bersih 70 44,6
Jumlah 157 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa kondisi kandang terbanyak adalah
Terawat/bersih dengan jumlah 87 KK (55,4%).

F.KONDISI KESEHATAN UMUM


1. Tempat berobat keluarga
No Kebiasaan Berobat Jumlah %
1 Ke rumah sakit 21 5,8
2 Ke puskesmas 332 92,2
3 Dokter praktik 0 0
4 Perawat 0 0
5 Bidan 0 0
6 Dukun 1 0,3

29
7 Lain-lain 0 0
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwasarana kesehatan yang paling dekat terbanyak
adalah Puskesmas dengan jumlah 332 KK (92,2%).
2. Jarak rumah dengan tempat berobat
No Jarak Tempat Berobat Jumlah %
1 Kurang dari 1 km 247 68,6
2 1-5 km 113 31,4
3 Lebih dari 5 km 0 0
Jumlah 360 100

Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jarak rumah ke tempat berobat keluarga
terbanyak adalah kurang dari 1 km dengan jumlah 247 KK (68,6%).
3. Sumber pendanaan kesehatan keluarga
No Pendanaan kesehatan Jumlah %
1 Gratis 286 79,4
2 10.000- 50.000 28 7,8
3 50.000-100.000 8 2,2
4 100.000-250.000 8 2,2
4 250.000 ke atas 30 8,3
Jumlah 360 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa sumber pendanaan kesehatan keluarga
terbanyak adalah gratis dengan jumlah 286 KK (79,4%).

4. Penyakit yang sering diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir


No Biaya Berobat / Perawatan Jumlah %
1 Penyakit kulit 17 11,6
2 Asma 5 3,4
3 Batuk pilek 12 8,2
4 Kurang gizi 3 2,0
5 Gigi dan mulut 7 4,8
6 Jantung 1 0,7

30
7 Hipertensi 74 50,3
8 Penyakit lain (DM,dll) 28 19,0

Jumlah 147 100


Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa penyakit yang sering diderita keluarga dalam
6 bulan terakhir terbanyak adalah hipertensi dengan jumlah 74 KK (50,3%).

G. IBU HAMIL DAN MENYUSUI


1. Jumlah pasangan usia subur
No PUS Jumlah %
1 Jumlah pasangan usia subur 107 100
Jumlah 107 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah pasangan usia subur sebanyak 107
KK (100%).

2. Pasangan usia subur yang menjadi akseptor KB


No Akseptor KB Jumlah %
1 Ya, menggunakan KB 60 56,1
2 Tidak, menggunakan KB 47 43,9
Jumlah 107 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah pasangan usia subue yang menjadi
akseptor KB terbanyak adalah Ya, menggunakan dengan jumlah 60 KK (56,1%).

3. Jenis kontrasepsi yang digunakan


No Jenis kontrasepsi Jumlah %
1 Kondom 5 8,3
2 Pil 15 25,0
3 Suntik 30 50,0
4 Implant 8 13,3
4 MOW 0 0
5 MOP 0 0
6 AKDR 2 3,3

31
7 Lain-lain 0 0
Jumlah 47 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah jenis kontrasepsi yang digunakan
terbanyak adalah Suntik dengan jumlah 30 KK (50.0%).

4. Jumlah ibu hamil


No Jumlah bumil Jumlah %
1 Ya (hamil) 7 100
2 Tidak ( hamil) 0 0
Jumlah 7 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah ibu hamil di Desa Lepak adalah 7
orang.

5. Usia kehamilan
No Usia kehamilan Jumlah %
1 Trimester I 4 57,1
2 Trimester II 2 28,6
3 Trimester III 1 14,3

Jumlah 7 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa usia kehamilan ibu ada 4 orang dengan
trimester I , 2 orang dengan Trimester II, dan 1 orang dengan Trisemester III.

6. Tempat memeriksakan kehamilan


No Tempat memeriksakan Jumlah %
kehamilan
1 BPM/Poskesdes 0 0
2 Puskesmas 7 100
3 Rumah sakit 0 0
4 Dokter spesialis kandungan 0 0
5 Dukun 0 0
Jumlah 7 100

32
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa tempat memeriksakan kehamilan terbanyak
adalah puskesmas dengan jumlah 7 orang.

7. Distribusi pemeriksaan ibu hamil ANC


No Usia BUmil Jumlah %
1 Ya 7 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 7 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa ibu hamil semuanya rajin memeriksakan
kehamilannya
8. Frekuensi periksa kehamilan
No Tempat perriksa kehamilan Jumlah %
1 Tidak pernah 2 28,5
2 1 kali 2 28,5
3 2 kali 3 43
4 3 kali 0 0
5 Lebih 3 kali 0 0
Jumlah 7 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa frekuensi periksa kehamilan adalah 3 orang 2
kali dengan kehamilan trisemester II dan III.

9. Distribusi ibu hamil imunisasi TT


No Imunisasi TT Jumlah %
1 Lengkap 5 71,4
2 Tidak lengkap 2 28,6

Jumlah 7 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa semua ibu hamil sudah mendapatkan
imunisasi tetanus toksoid (TT). Lengkap 5 orang (71,4%), dan tidak lengkap 2 orang (28,6%)
10. Distribusi ibu hamil berdasarkan konsumsi tablet FE
No Tablet FE Jumlah %
1 Ya 2 28,6

33
2 Tidak 5 71,4
Jumlah 7 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa ibu hamil sudah mengkonsumsi tablet FE
berjumlah 2 orang (28,6%), berjumlah 5 orang (71,4%)

11. Jumlah ibu menyusui


No Jumlah Buteki Jumlah %
1 Ya meneteki 32 84,2
2 Tidak meneteki 6 15,8
Jumlah 38 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah ibu menyusui sebanyak Ibu 32 orang.
12. Berdasarkan usia anak yang disusui
No Lama menyusui Jumlah %
1 0-6 bulan 8 25
2 6-12 bulan 18 56,3
3 1-2 tahun 6 18,8
4 Lebih dari 2 tahun 0 0
Jumlah 32 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa lama ibu menyusui ada 18 ibu dari 6-12 bulan
dan 8 Ibu kurang dari 0-6 bulan.
H. BALITA
1. Jumlah balita
No Balita Jumlah %
1 Ya, tergolong balita 113 100
2 Tidak, tergolong balita 0 0
Jumlah 113 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa yang tergolong balita berjumlah 113 Orang.

2. Kebiasaan ke posyandu
No kebiasaan Jumlah %
1 Tiap bulan 70 61.9
2 Kadang-kadang 25 22.1

34
3 Tidak pernah 18 15.9
Jumlah 113 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa 70 Balita di Desa Lepak memiliki kebiasaan
ke posyandu tiap bulan.
3. Imunisasi balita
No Imunisasi Jumlah %
1 Lengkap 95 84.1
2 Belum lengkap 18 15.9
Jumlah 113 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa imunsasi balita terbanyak adalah Lengkap
dengan jumlah 95 Balita (84.1%).

4. Kepemilikkan kartu menuju sehat


No KMS Jumlah %
1 Ya memiliki 95 84.1
2 Tidak memiliki 18 15.9
Jumlah 113 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa kepemilikan kartu menuju sehat terbanyak
adalah Ya memiliki dengan jumlah 95 Balita (84.1%).

5. Hasil penimbangan balita


No Hasil penimbangan KMS Jumlah %
1 Hijau 2 1.8
2 Di bawah garis merah 111 98.2
Jumlah 113 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa hasil penimbangan balita menurut KMS balita
berada di bawah garis merah dengan jumlah 111Balita (98.2%).
I. REMAJA
1. Jumlah remaja
No distribusi remaja berdasarkan Jumlah %
umur remaja
1 Ada 164 100

35
2 Tidak ada 0 0
Jumlah 164 100
3. Penggunaan waktu luang
No Alasan Tidak Ada Kegiatan Jumlah %
1 Olahraga 20 12,2
2 Keagamaan 0 0
3 Interaksi sosial 0 0
4 Kesenian 10 6,1
5 Mengganggur/tidak ada kegiatan 86 52,4
6 Lain-lain (Sebutkan) 48 29,3
Jumlah 164 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa penggunaan waktu luang remaja terbanyak
adalah mengganggur/tidak ada kegiatan dengan jumlah 86 Orang (52,4%).
4. Kebiasaan remaja
No Masalah Remaja Jumlah %
1 Kenakalan 27 45,0
2 Narkoba 0 0
3 Pergaulan bebas 33 55,0
4 Krisis perkembangan 0 0
5 Masalah kejiwaan 0 0
6 Penyalahgunaan alat kontrasepsi 0 0
7 Merokok 0 0

Jumlah 60 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa kebiasaan remaja terbanyak adalah Pergaulan
bebas dengan jumlah 33 Orang (55.0%).
1 Distribusi Lansia Berdasarkan Keberadaan Lansia JUMLAH %
a. Ada 58 100,0
b. Tidak ada 0 0,0
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah keberadaan lansia adalah 58 Orang

36
(100%)
2 Distribusi Lansia Berdasarkan Usia JUMLAH %
a. 66-70 tahun 37 63,8
b. > 70 tahun 21 36,2
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan usia adalah 66-70
37 Orang (63,8%) dan >70tahun 21 Orang (36,2%).
3 Distribusi Lansia Berdasarkan Kondisi Kesehatan Saat Ini JUMLAH %
a. Sehat 15 25,9
b. Tidak Sehat 43 74,1
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah kondisi lansia pada saat ini adalah
tidak sehat 43 Orang (74,1%)
4 Distribusi Lansia Berdasarkan Keluhan Lansia Saat ini JUMLAH %
a. Pusing 12 27,9
b. Batuk 2 4,7
c. Kesemutan 22 51,2
d. Sesak 2 4,7
e. Lain - lain (Sebutkan) 5 11,6
JUMLAH 43 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah keluhan lansia saat ini adalah
kesemutan 22 Orang (51,2%).
5 Distribusi Lansia Berdasarkan Keluhan Lansia 1 Tahun
JUMLAH %
Terakhir
a. Pusing 17 29,3
b. Batuk 1 1,7
c. Kesemutan 29 50,0
d. Sesak 2 3,4
e. Lain - lain (Sebutkan) 9 15,5
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah keluhan lansia 1 tahun terakhir
adalah kesemutan 29 Orang (50%).

37
6 Distribusi Lansia Berdasarkan Penyakit Saat ini JUMLAH %
a. Darah tinggi 23 53,5
b. Sesak napas 2 4,7
c. Kencing manis 6 14,0
d. Stroke 1 0,0
e. Asam urat 11 25,6
f. Osteoporosis 1 2,3
g. Lain - lain (Sebutkan) 1 2,3
JUMLAH 43 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah penyakit lansia saat ini adalah darah
tinggi 23 Orang (53,5%).
7 Distribusi Lansia Berdasarkan Penyakit 1 Tahun Terakhir JUMLAH %
a. Darah tinggi 20 34,5
b. Sesak napas 2 3,4
c. Kencing manis 11 19,0
d. Stroke 1 1,7
e. Asam urat 15 25,9
f. Osteoporosis 2 3,4
g. Lain - lain (Sebutkan) 7 12,1
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah penyakit lansia 1 tahun terakhir
adalah 20 Orang (34,5%)
8 Distribusi Lansia Berdasarkan Cara Pengobatan Penyakit JUMLAH %
a. Dibiarkan 6 10,3
b. Diobati sendiri 14 24,1
c. Ke dukun 16 27,6
d. Ke Sarana Pelayanan Kesehatan 22 37,9
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan cara pengobatan
penyakit adalah dibiarkan 6 Orang (10,3%), diobati sendiri 14 Orang (24,1%), ke dukun 16
Orang (27,6%)
9 Distribusi Lansia Berdasarkan Kegiatan waktu luang JUMLAH %

38
a. Mengurus pekerjaan rumah tangga 32 55,2
b. Mengasuh cucu 16 27,6
c. Nonton TV 4 6,9
d. Tidak ada kegiatan 2 0,0
e. Lain - lain (Sebutkan) 6 10,3
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan kegiatan waktu
luang adalah mengurus pekerjaan rumah tangga 32 Orang (55,2%), mengasuh cucu 16 Orang
(27,6%), nonton TV 4 Orang (6,9%), lain lain 6 Orang (10,3%).
10 Distribusi Lansia Berdasarkan Status Gizi JUMLAH %
a. Kurang 6 10,3
b. Normal 52 89,7
c. Berlebihan 0 0,0
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan status Gizi adalah
Kurang 6 Orang (10,3%).
11 Distribusi Lansia Berdasarkan Frekuensi Makan JUMLAH %
a. < 3 kali sehari 8 13,8
b. 3 kali sehari 48 82,8
c. > 3 kali sehari 2 3,4
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan frekuensi makan
adalah kurang 3 kali sehari 8 Orang (13,8%)
12 Distribusi Lansia Berdasarkan Kebiasaan Makan JUMLAH %
a. Tinggi Garam 0 0,0
b. Tinggi Gula 0 0,0
c. Tinggi Lemak 0 0,0
d. Tinggi Karbohidrat 0 0,0
e. Tinggi Protein 0 0,0
JUMLAH 0 0,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan kebiasaan makan
adalah 0 Orang/ tidak ada.

39
13 Distribusi Lansia Berdasarkan Produktifitas Lansia JUMLAH %
a. Ada 23 39,7
b. Tidak ada 35 60,3
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan produktifitas
adalah tidak ada 35 Orang (60,3%).
14 Distribusi Lansia Berdasarkan Jenis Kegiatan Lansia JUMLAH %
a. Wira usaha 13 22,4
b. Organisasi 0 0,0
c. Sosial 0 0,0
d. Keagamaan 19 32,8
e. Lain - lain (Sebutkan) 26 44,8
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan jenis kegiatan
lansia adalah wirausaha 13 Orang (22,4%), keagamaan 19 Orang (32,8%), lain-lain 26 Orang
(44,8%).
15 Distribusi Lansia Berdasarkan Kelompok Lansia JUMLAH %
a. Ada 23 39,7
b. Tidak ada 35 60,3
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan kelompok lansia
adalah tidak ada 35 Orang (60,3%).
16 Distribusi Lansia Berdasarkan Kegiatan Kelompok Lansia JUMLAH %
a. Pengajian 6 26,1
b. Arisan 0 0,0
c. Olahraga 17 73,9
d. Wira usaha 0 0,0
e. Lain - lain (Sebutkan) 0 0,0
JUMLAH 23 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan kegiatan
kelompok lansia adalah pengajian 6 Orang (26,1%), olahraga 17 Orang (73,9%).
17 Distribusi Lansia Berdasarkan Alasan Tidak Mengikuti JUMLAH %

40
Kelompok Lansia
a. Letak geografis 0 0,0
b. Tidak tahu manfaatnya 6 28,6
c. Lain - lain (Sebutkan) 29 82,9
JUMLAH 35 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan alasan tidak
mengikuti kelompok lansia adalah lain-lain 29 Orang (82,9%), tidak tau manfaatnya 6 Orang
(28%,6).
Distribusi lansia berdasarkan Keberadaan Posyandu
JUMLAH %
18 Lansia
a. Ada 47 81,0
b. Tidak ada 9 15,5
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan keberadaan
posyandu lansia adalah tidak ada 9 Orang (15,5%).
19 Distribusi Lansia Berdasarkan Kepemilikan KMS JUMLAH %
a. Ada 0 0,0
b. Tidak ada 58 100
JUMLAH 58 100
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan ketidak
kepemilikan KMS adalah 58 Orang
Distribusi Lansia Berdasarkan Alasan Tidak Memiliki
JUMLAH %
20 KMS
a. Tidak tahu 58 100,0
b. Tidak perlu 0 0,0
c. Tidak ada sarana 0 0,0
d. Lain - lain (Sebutkan) 0 0,0
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan alasan tidak
memiliki KMS adalah tidak tahu 58 Orang (100%).

21 Distribusi Lansia Berdasarkan Kader Posyandu Lansia JUMLAH %

41
a. Ada 5 100,0
b. Tidak ada 0 0,0
JUMLAH 5 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan kader posyandu
lansia adalah 5 Orang (100%).
22 Distribusi Lansia Berdasarkan Keaktifan Kader Posyandu
JUMLAH %
Lansia
a. Aktif 5 100,0
b. Tidak aktif 0 0,0
JUMLAH 5 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan keaktifan kader
posyandu lansia adalah 5 Orang (100%).
23 Distribusi Lansia Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan JUMLAH %
a. Rutin 46 79,3
b. Tidak 12 20,7
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan pemeriksaan
kesehatan adalah tidak rutin 12 Orang (20,7%).
Distribusi Lansia Berdasarkan Kunjungan Posyandu
JUMLAH %
24 Lansia
a. Rutin 24 41,4
b. Jarang 22 37,9
c. Tidak Pernah 12 20,7
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan kunjungan
posyandu lansia adalah jarang 22 Orang (37,9%), tidak pernah 12 Orang (20,7%).
25 Distribusi Lansia Berdasarkan Tempat Pemeriksaan Jika
JUMLAH %
Tidak ke Posyandu
a. Ke Puskesmas 12 100,0
b. Ke Rumah Sakit 0 0,0
c. Ke dokter 0 0,0
d. Perawat/Bidan 0 0,0

42
e. Ke Dukun 0 0,0
f. Tidak dilakukan 0 0,0
JUMLAH 12 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan tempat
pemeriksaan jika tidak ke posyandu adaalah ke puskesmas 12 Orang (100%).
26 Distribusi Lansia Berdasarkan Alasan Tidak Pernah
JUMLAH %
Kunjungan Posyandu Lansia
a. Malas keluar rumah 0 0,0
b. Tidak ada yang mengantar 7 58,3
c. Tidak ada sempat 5 41,7
d. Lain - lain (Sebutkan) 0 0,0
JUMLAH 12 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan alasan tidak
pernah kunjungan posyandu lansia adalah tidak ada yang mengantar 7 Orang (58,3%), tidak
ada sempat 5 Orang (41,7%).
27 Distribusi lansia Berdasarkan Pemenuhan Kebutuhan
JUMLAH %
Sehari-hari
a. Mandiri 43 74,1
b. Dengan Bantuan minimal 14 24,1
c. Dengan Bantuan penuh 1 1,7
JUMLAH 58 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan pemenuhan
kebutuhan sehari-hari adalah dengan bantuan minimal 14 Orang (24,1%), dengan bantuan
penuh 1 Orang (1,7%).
28 Distribusi Lansia Berdasrkan Perilaku Hidup yang
JUMLAH %
Tidak sehat
a. Merokok 27 46,6
b. Minum-minuman keras 0 0,0
c. Hanya mengonsumsi makanan tertentu saja 6 10,3
d. Tidak menjaga kebersihan diri 8 13,8
e. Lain-lain (Sebutkan) 18 31,0
JUMLAH 58 100,0

43
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan perilaku hidup
yang tidak sehat adalah merokok 27 Orang (46,6%), hanya mengkonsumsi makanan tertentu
saja 6 Orang (10,3%), tidak menjaga kebersihan diri 8 Orang (13,8%), lain-lain 18 Orang
(31%).
29 Distribusi Lansia Berdasarkan Risiko Tinggi JUMLAH %
a. Ada 10 23,3
b. Tidak ada 33 76,7
JUMLAH 43 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan resiko tinggi
adalah ada 10 Orang (23,3%).
30 Distribusi Lansia Berdasarkan Jenis Risiko Tinggi JUMLAH %
a. Lansia dengan penyakit 10 100
b. Lansia umur > 70 tahun dan hidup sendiri 0 0,0
JUMLAH 10 100,
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah lansia berdasarkan jenis
resiko tinggi adalah lansia dengan penyakit 10 Orang (100%)
L. DATA TEMPAT TINGGAL

Distribusi Kepala Keluarga ( KK ) Berdasarkan


1 Status JUMLAH %
Kepemilikan Rumah
a. Rumah sendiri 315 87,5
b. Kontrak / sewa 40 11,1
c. Menumpang 5 1,4
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah kepala keluarga berdasarkan
status kepemilikan rumah adalah rumah sendiri 315 KK (87,5%), kontrak 40KK (11,1%),
menumpang 5 KK (1,4%).
Distribusi KK Berdasarkan pencahayaan Sinar
2 JUMLAH %
Matahari
a. Bisa membaca tanpa menyalakan lampu 310 86,1
b. Tidak bisa membaca tanpa lampu 50 13,9

44
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan pencahayaan
sinar matahari adalah tidak bisa membaca tanpa lampu 50 KK (13,9%).
3 Distribusi KK Berdasarkan Ventilasi Rumah JUMLAH %
a. Baik (ventilasi ada dan dibuka) 185 51,4
b. Cukup (ventilasi ada tidak dibuka) 145 40,3
c. Kurang (tidak ada ventilasi) 30 8,3
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan Ventilasi
rumah adalah baik 185 KK (51,4), cukup 145 KK (40,3%), kurang 30 KK (8,3%).
4 Distribusi KK Berdasarkan Keadaan Lantai Rumah JUMLAH %
a. Teraso/Keramik 175 48,6
b. Tegel / Plester / Ubin 185 51,4
c. Tanah 0 0,0
d. Kayu / Papan 0 0,0
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan keadaan lantai
rumah adalah keramik 175 KK (48,6%), tegel/plester 185 KK (51,4%).
5 Distribusi KK Berdasarkan Kebersihan Rumah JUMLAH %
a. Bersih 287 79,7
b. Tidak Bersih 73 20,3
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkann data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan kebersihan
rumah bersih 287 KK (79,7%), tidak bersih 73 KK (20,3%).
Distribusi KK Berdasarkan Keberadaan Jentik
6 JUMLAH %
Nyamuk
a. Ada 280 77,8
b. Tidak Ada 80 22,2
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan keberadaan
jentik nyamuk adalah 280 KK (77,8%) , dan tidak ada 80 KK (22,2%)

45
7 Distribusi KK Berdasarkan Tempat Jentik JUMLAH %
a. Bak Mandi 290 80,6
b. Gentong 60 16,7
c. Kolam 0 0,0
d. Lain - lain (Sebutkan) 10 2,8
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan tempat jentik
nyamuk adalah bak mandi 290 KK (80,6%) , gentong 60 KK (16,7%), lain-lain seperti
genangan air 10 KK (2,8%)
Distribusi KK Berdasarkan Kondisi Kamar Mandi /
JUMLAH %
8 Wc
a. Bersih 310 86,1
b. Tidak Bersih 50 13,9
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan kondisi kamar
mandi adalah bersih 310 KK (86,1%), tidak bersih 50KK (13,9%).
Distribusi KK Berdasarkan Kualitas Air Yang
JUMLAH %
9 Digunakan
a. Bersih 295 81,9
b. Tidak Bersih 65 18,1
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan kualitas air
yang digunakan adalah bersih 295 KK (81,9%), tidak bersih 65 (18,1%).
Distribusi KK Berdasarkan Pemanfaatan Halaman
10
atau JUMLAH %
Pekarangan Rumah
a. Tidak punya halaman 150 41,7
b. Ada tidak dimanfaatkan 160 44,4
c. Ada dimanfaatkan 50 13,9
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan pemanfaatan
halaman atau perkarangan rumah adalah tidak punya halaman 150 KK (41,7%), ada tidak

46
dimanfaatkan 160 KK (44,4%), ada dimanfaatkan 50 (13,9%).

Distribusi KK Berdasarkan Keadaan Pembuangan


11
Air JUMLAH %
Limbah
a. Tidak ada saluran pembuangan 52 14,4
b. Ada tertutup 308 85,6
c. Ada terbuka tergenang 0 0,0
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan keadaan
pembuangan air limbah adalah tidak ada saluran pembuangan 52 KK (14,4%), ada
tertutup 308 KK (85,6%).
Distribusi KK Berdasarkan Tempat Pembuangan
12 Sampah JUMLAH %
di Rumah
a. Lobang sampah 82 22,8
b. Bak / Tong sampah 180 50,0
c. Sungai 65 18,1
d. Kebun 35 9,7
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan tempat
pembuangan sampah dirumah adalah lobang sampah 82 KK (22,8%), bak/ tong sampah
180 KK (50%), sungai 65 KK (18,1%), kebun 35 KK (9,7%).
Distribusi KK Berdasarkan Keadaan Hewan
JUMLAH %
13 Peliharaan
a. Tidak memiliki hewan peliharaan 203 56,4
b. Memiliki di dalam rumah 26 7,2
c. Memilki di luar rumah 131 36,4
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan keadaan
hewan peliharaan adalah tidak memiliki hewan peliharaan 203 KK (56,4%), memiliki
didalam rumah 26 KK (7,2%), memiliki diluar rumah 131 KK (36,4%).

47
Distribusi KK Berdasarkan Jarak Kandang dengan
14 JUMLAH %
Rumah
a. < 10 meter 100 63,7
b. ≥ 10 meter 57 36,3
JUMLAH 157 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan jarak kandang
dengan rumah kurang dari 10 meter 100 KK (63,7%), lebih dari 10 meter 57 KK
(36,3%).
15 Distribusi KK Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak JUMLAH %
a. Bersih 87 55,4
b. Tidak Bersih 70 44,6
JUMLAH 157 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan kondisi
kandang ternak adalah bersih 87 KK (55,4%), tidak bersih 70 KK (44,6%)
16 Distirbusi KK Berdasarkan Kepemilikan Jamban JUMLAH %
a. Punya 347 96,4
b. Tidak punya 13 3,6
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan kepemilikan
jamban adalah punya 347 KK (96,4%), tidak punya 13 KK (3,6%).
17 Distirbusi KK Berdasarkan tempat BAB JUMLAH %
a. Jamban 347 96,4
b. Kebun / sawah 2 0,6
c. Kolam 0 0,0
d. Sungai 6 1,7
e. Lain - lain (Sebutkan) 5 1,4
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan tempat BAB
adalah jamban 347 KK (96,4%), kebun 2 KK (0,6%), sungai 6 KK (1,7%), lain-lain 5
KK (1,4%).

18 Distribusi KK Berdasarkan Sumber Air Bersih yang JUMLAH %

48
Digunakan
a. PAM 75 20,8
b. Sumur 285 79,2
c. Air hujan 0 0,0
d. Mata air 0 0,0
e. Lain - lain (Sebutkan) 0 0,0
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan sumber air
bersih yang digunakan adalah PAM 75 KK (20,8%), sumur 285 KK (79,2%)
19 Distirbusi KK Berdasarkan jarak Sumber Air Minum
JUMLAH %
dengan WC/Spal
a. < 10 meter 321 89,2
b. ≥ 10 meter 39 10,8
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan jarak sumber
air minum dengan WC adalah kurang dari 10 meter 321 KK (89,2%), lebih dari 10 meter
39 KK (10,8%)
20 Distirbusi KK Berdasarkan Keadaan air minum yang
JUMLAH %
Dikonsumsi
a. Air rebus 125 34,7
b. Air isi ulang 85 23,6
c. Air mentah 150 41,7
JUMLAH 360 100,0
Berdasarkan data diatas ditemukan bahwa jumlah KK berdasarkan keadaan air
minum yang dikonsumsi adalah air direbus 125 KK (34,7%), air isi ulang 85 KK
(23,6%), air mentah 150 KK (41,7%).
21 Distribusi KK Berdasarkan Kebiasaan Pemeliharaan
JUMLAH %
Personal Hygiene
1. Mandi
a. 1 kali sehari 46 12,8
b. 2 kali sehari 198 55,0
c. 3 kali sehari 116 32,2

49
JUMLAH 360 100,0
2. Tempat mandi
a. Kamar mandi 359 99,7
b. Pancuran 0 0,0
c. Sungai 1 0,3
d. Kolam 0 0,0
JUMLAH 360 100,0
3. Kebersihan gigi dan mulut
3.1. Frekuensi sikat gigi
a. Tidak pernah 8 2,2
b. 1 kali sehari 41 11,4
c. 2 kali sehari 221 61,4
d. 3 kali sehari 87 24,2
e. > 3 kali sehari 3 0,8
JUMLAH 360 100,0
3.2. Pola menyikat gigi
a. Sebelum makan 51 14,2
b. Sesudah makan 53 14,7
c. Sebelum tidur 70 19,4
d. Setiap bangun tidur 122 33,9
e. dan lain – lain 64 17,8
JUMLAH 360 100,0
3.3. Jenis pasta gigi yang digunakan
a. Pasta gigi 337 93,6
b. Batu bata 21 5,8
c. Sabun 1 0,3
d. Lain - lain (Sebutkan) 1 0,3
JUMLAH 360 100,0
4. Frekuensi cuci rambut
a. 1 kali seminggu 64 17,8
b. 2 kali seminggu 193 53,6
c. 3 kali seminggu 101 28,1

50
d. Tidak pernah / kadang – kadang 2 0,6
JUMLAH 360 100,0
5. Jenis bahan untuk cuci rambut
a. Shampo 323 90,2
b. Parutan kelapa 35 9,8
c. Lain - lain (Sebutkan) 0 0,0
JUMLAH 358 100,0

51
1 Sarana Pendidikan JUMLAH %
a. Bangunan Taman Kanak – Kanak 4 28,6
b. Bangunan Sekolah Dasar 3 21,4
c. Bangunan Madrasah Ibtida'iyah 1 7,1
d. Bangunan Madrasah Tsanawiyah 2 14,3
f. Bangunan SLTP 1 7,1
g. Bangunan SLTA 3 21,4
h. Bangunan Perguruan Tinggi 0 0,0
JUMLAH 14 100,0

2 Sarana Peribadatan JUMLAH %


a. Bangunan Musholla 9 56,3
b. Bangunan Masjid 7 43,8
c. Bangunan Gereja 0 0,0
d. Bangunan Pura 0 0,0
JUMLAH 16 100,0

3 Sarana Kegiatan Sosial JUMLAH %


a. Beras Perelek 6 42,9
b. Dana Kematian 7 50,0
c. Lumbung Bahagia 1 7,1
d. Jimpitan 0 0,0
e. Kelompok Arisan 0 0,0
JUMLAH 14 100,0

5 Sarana Kesehatan JUMLAH %


a. Puskesmas 1 1,4
b.PuskesmasPembantu 0 0,0
c. Balai Pengobatan Swasta 0 0,0
d. Jumlah Posyandu 10 0,0
e.Jumlah Kader
Posyandu 50 70,4
f. Jumlah Dukun Paraji 0 0,0

52
g. Jumlah Dukun Sunat 0 0,0
h. Perawat Desa 0 0,0
i. Bidan Desa 10 0,0
JUMLAH 71 100,0

Analisa Data

No Data Subyektif Data Obyektif Masalah Kesehatan

1. Lansia 1. Jumlah lansia Kurangnya


sebanyak 58 orang pengetahuan dan
Tingginya jumlah
2. Lansia yang kesadaran lansia dalam
lansia di Desa Lepak
mengalami hipertensi memelihara kesehatan
sebanyak 23 orang lansia.
dengan presentasi 53,5
%
3. Lansia yang
mengalami asam urat
sebanyak 11 orang
dengan presentasi
25,6%
4. Jumlah lansia
berdasarkan ketidak
kepemilikan KMS
adalah 58 Orang.
jumlah lansia
berdasarkan alasan
tidak memiliki KMS
adalah tidak tahu 58
Orang (100%).
5. Jumlah lansia
berdasarkan

53
kunjungan posyandu
lansia adalah jarang
22 Orang (37,9%),
tidak pernah 12 Orang
(20,7%).
6. Jumlah lansia
berdasarkan perilaku
hidup yang tidak sehat
adalah merokok 27
Orang (46,6%),
2. Lingkungan Fisik : 1. Jarak sumber air Kurangnya kesadaran
dengan WC/Jamban masyarakat tentang
Lingkungan yang
<10 meter sebanyak PHBS.
kurang Sehat di Desa
89,2%
Lepak
2. Kondisi konsumsi air
minum yang tidak di
rebus/ air mentah 41,7
%
3. Kondisi masyarakat
yang masih
membuang sampah di
sungai dan kebun
dengan jumlah
persentasi 27,8 %

3. IBU HAMIL : 1. Jumlah ibu hamil Kurangnya


sebanyak 7 orang pengetahuan ibu hamil
Kurangnya
2. Kondisi ibu hamil yang tentang gizi ibu hamil
pengetahuan pada
tidak mengkonsumsi
ibu hamil tentang
tablet FE 5 orang
gizi ibu hamil
dengan jumlah
persentasi 71,4 %

54
3. Kondisi alasan ibu
hamil tidak
mengkonsumsi tablet
Fe dengan tidak tahu
manfaat sebanyak 3
orang dengan jumlah
persentasi 60 %

55
Penapisan Masalah

Kriteria Penapisan

Ketersediaan Sumber

Kemungkinan untuk pendidikan kesehatn


Sesuai dengan peran perawat komunitas

Sesuai dengan program pemerintah


Diagnosa keperawatan

Kemungkinan untuk di atasi


dan Kebidanan
Komunitas

Sumber daya peralatan

Sumber daya manusia


Jumlah yang berisiko

Sumber daya tempat

Summber daya dana


Sumber daya waktu
Minat masyarakat
Besarnya resiko

Jumlah Skor
Kurangnya
pengetahuan dan
3,7
kesadaran lansia dalam 4 5 4 5 5 2 2 4 3 3 5 3
5
memelihara kesehatan
lansia
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat tentang
3 5 4 5 4 2 3 2 4 3 3 3 3,4
PHBS (Perilaku
Hidupa Bersih dan
Sehat)
Kurangnya
3,2
pengetahuan ibu hamil 4 5 4 3 4 2 1 4 2 2 4 4
5
tentang gizi ibu hamil

56
Keterangan :

Skor : 0–5

0 : Paling Rendah

5 : Paling Tinggi

PRIORITAS MASALAH

No Masalah Kesehatan Skor

Kurangnya pengetahuan dan kesadaran lansia dalam


1 3,75
memelihara kesehatan lansia

2 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang PHBS 3,4

Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu


3 3,25
hamil

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

1. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran lansia dalam memelihara


kesehatan lansia ditandai dengan Jumlah lansia sebanyak 58 orang , Lansia
yang mengalami hipertensi sebanyak 23 orang dengan presentasi 53,5 %,
Lansia yang mengalami asam urat sebanyak 11 orang dengan presentasi
25,6%.
2. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang PHBS ditandai dengan Jarak
sumber air dengan WC/Jamban <10 meter sebanyak 89,2%. Kondisi
konsumsi air minum yang tidak di rebus/ air mentah 41,7 %. Kondisi
masyarakat yang masih membuang sampah di sungai dan kebun dengan
jumlah persentasi 27,8 %. Serta masih tingginya anak-anak yang tidak
pernah gosok gigi dan cucu tangan sebelum dan sesudah makan yaitu
persentasi 30%.
3. Kurangnya pengetahuan Jumlah ibu hamil sebanyak 7 orang, Kondisi ibu
hamil yang tidak mengkonsumsi tablet FE 5 orang dengan jumlah
persentasi 71,4 %, Kondisi alasan ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet Fe

57
dengan tidak tahu manfaat sebanyak 3 orang dengan jumlah persentasi 60
%
INTERVENSI
No Hari/Tanggal No. Tujuan Umum Tujuan Khusus Intervensi
Dx

1 Jumat, 14 1 Untuk Untuk memberikan Melakukan


Desember memberikan informasi kepada penyuluhan tentang
2018 informasi masyarakat tentang pentingnya Diit
kepada diabetes militus Diabetes Militus
masyarakat
tentang diabetes
militus

1 Melakukan Masyarakat dapat Pengecekan tensi


penyuluhan mengetahu itentang gratis
tentang tekanan darahnya
pentingnya Diit
diabetes militus

1 Untuk 1. Masyarakat a. Melakukan


mengetahui mampu penyuluhan
tingkat GDS mengetahui kepada
pada lansia tentang masyarakat
kesehatannya. lanjut usia
2. Masyarakat tentang
mampu GERMAS (diet
mengetahui hipertensi, asam
kondisi urat).

58
lingkungannya b. Melakukan
3. Masyarakat penilaian GDS
mampu pada lansia
mengetahui
skala depresi
pada lansia
2 Untuk merubah Mengajarkan untuk Penyuluhan pada
prilaku cuci tangan dan anak-anak PAUD
masyarakat gosok gigi yang di dusun Kondak
baik dan benar tentang cara
mengosok gigi dan
cara mencuci
tangan yang baik
dan benar.

2 Untuk merubah a. Warga dapat Melakukan


prilaku menyadari penyuluhan tentang
masyarakat pentingnya pemilahan sampah
hidup bersih dan organik dan non
sehat organik dan
b. Warga mampu pemeriksaan gratis
memilah sampah pada lansia serta
organik dan non konsling penyakit
organik kulit.
c. Warga dapat
membuang
sampah pada
tempatnya
3 Setelah a. Ibu hamil dapat a. Melakukan
dilakukan mengetahui penyuluhan
tindakan tentang tentang
keperawatan pentingnya pentingnya

59
dan kebidanan mengkonsumsi mengkonsumsi
diharapkan ibu tablet Fe serta tablet Fe
hamil di Dusun manfaat, tujuan, b. Melakukan
Gelogor Desa waktu dan cara penyuluhan
Lepak lebih minum tablet Fe. senam hamil
meningkatkan b. Ibu hamil dan
pengetahuan mampu mendemonstras
tentang mengetahui cara ikan cara senam
pentingnya senam ibu hamil hamil.
mengkonsumsui serta
tablet Fe dan manfaatnya.
cara melakukan
senam hamil

IMPLEMENTASI

No. Hari/ tanggal No. Dx Implementasi Evaluasi


1 Sabtu , 15 2 1. Mengkaji S:
Desember 2018 pengetahuan anak- a. Sebagian anak-anak
anak tentang PHBS mengatakan tahu
2. Memberikan tentang pentingnya
pendidikan kesehatan PHBS
mengenai PHBS b. Anak-anak
(Perilaku Hidup berpartisipasi dalam
Sehat) seperti cuci kegiatan penyuluhan
tangan yang baik dan tentang cuci tangan
benar dan mengosok yang baik dan benar dan
gigi yang baik dan mengosok gigi yang
benar. baik dan benar.

60
O:
a. Sebagian besar anak-
anak datang dalam
kegiatan penyuluhan
b. Anak-anak tampak
aktif bertanya saat
dijelakan tentang cuci
tangan yang baik dan
benar dan mengosok
gigi yang baik dan
benar.
A:Masalah kurangnya
kesadaran masyarakat
tentang cuci tangan
yang baik dan benar
dan mengosok gigi
yang baik dan
benarbelum teratasi
P:
a. Ingatkan dan berikan
motivasi kepada anak-
anak untuk cuci tangan
yang baik dan benar
dan mengosok gigi
yang baik dan benar.
b. Berikan pengetahuan
pada orang tua untuk
bisa cuci tangan yang
baik dan benar dan
mengosok gigi yang
baik dan benar.
c. Anjurkan anak-anak

61
untuk selalu mencuci
tangan dan menyikat
gigi yang baik dan
benar
2 Minggu,16 2 1. Mengkaji S:
Desember 2018 pengetahuan a. Sebagian
masyarakat tentang Masyarakat
PHBS mengatakan tahu
2. Melakukan tentang pentingnya
penyuluhan tentang PHBS
pemilahan sampah b. Masyarakat
organik dan berpartisipasi
anorganik dalam kegiatan
penyuluhan
tentang pemilahan
sampah organic
dan anorganik
O:
a. Sebagian besar
tamu undangan
penyuluhan dapat
hadir dalam
kegiatan ini
b. Masyarakat
tampak antusias
saat dijelakan
tentang pemilahan
samapah organic
dan anorganik
A: masalah kurangnya
kesadaran masyarakat
tentang pemilahan sampah

62
organic dan anorganik
belum teratasi
P:
a. Ingatkan dan
berikan motivasi
kepada masyarakat
untuk menjaga
lingkungan untuk
tetap bersih atau
PHBS
b. Berikan
pengetahuan pada
masyarakayt
terutama anak-
anak dan remaja
untuk bisa
mengelola dan
memilah sampah
dengan benar
c. Anjurkan
masyarakat untuk
tidk buang sampah
sembarangan
3 Senin, 17 2 1. Melakukan S : masyarakat
Desember 2018 penyuluhan tentang mengatakan senang
pentingnya tablet fe dengan diadakannya
untuk ibu hamil penyuluhan pentingnya
2. Memberikan tablet fe untuk ibu hamil
penyuluhan tentang dan senam hamil serta
senam hamil dan demonstrasinya
demonstrasi O:
a. Masyarakat sangat

63
antusias datang ke
lokasi penyuluhan.
b. Masyarakat senang
dan memberikan
tanggapan yang
positif saat
penyuluhan.
A : masalah kurangnya
pengetahuan ibu hamil
tentang pentingnya tablet
fe untuk ibu hamil dan
senam hamil
P : Intervensi dilanjutkan.
a. Menganjurkan ibu
hamil untuk minum
tablet fe
4 Selasa, 18 1 1. Melakukan S: Masyarakat
Desember 2018 penyuluhan tentang mengatakan senang
diit diabetes melitus diadakan penyuluhan,
dan hipertensi senam, dan melakukan
2. Melakukan senam pengkajian GDS bagi
prolanis lansia
3. Melakukan GDS O:
a: masyarakat antusias
mendengarkan
penyuluhan yang
diberikan
b: masyarakat antusias
mengikuti senam yang
diperagakan oleh
instruktur senam.
c: masyarakat sangat

64
antusias untuk dikaji
A: Kurangnya
pengetahuan dan
kesadaran lansia dalam
memelihara kesehatan
lansia

Evaluasi

No Hari/tanggal Diagnosa Tindakan Pencapain Evaluasi

1. Sabtu, 15 Kurangnya Melakukan a. Ingatkan dan


desember kesadaran penyuluhan motivasi anak
2018 masyarakat tentang : 60% PAUD untuk
tentang Cuci tangan cuci tangan
PHBS 6 langkah sebelum dan
dan cara sesudah makan
gosok gigi jangan lupa
di PAUD, untuk
di Dusun menggosok gigi
Kondak b.Memberikan
saran kepada guru
PAUD untuk terus
mengingatkan
mereka menjaga
kebersihan dan
kesehatan.

65
2. Minggu, 16 Kurangnya pemilihan 70% a. Ingatkan dan
desember kesadaran sampah berikan
2018 masyarakat organic dan motivasi kepada
tentang anorganik masyaraka
PHBS di Dusun untuk menjaga
terutama tuntang lingkungan
pemilahan Desa Lepak. untuk tetap
sampah bersih atau
PHBS
b. Berikan
pengetahuan
pada
masyarakat
terutama anak-
anak dan remaja
untuk bisa
mengelola dan
memililah
sampah dengan
benar
c. Anjurkan
masyarakat
untuk tidak
buang sampah
sembarangan
3. Senin, 17 Kurangnya Melakukan 85% a. Menganjurkan
desember pengetahuan penyuluhan ibu hamil untuk
2018 ibu hamil tentang rutin minum
tentang gizi pentingnya tablet fe untuk
ibu hamil tablet fe mencegah
untuk ibu terjadinya
hamil anemia

66
b. Menganjurkan
ibu untuk rutin
melakukan
senam hamil
untuk persiapan
fisik maupun
psikologi saat
persalinan
setidaknya 2kali
dalam seminggu
4. Selasa, 18 Kurangnya Cek 80% Menganjurkan
desember pengetahuan kesehatan lansia untuk tetap
2018 dan dan memeriksakan
kesadaran pengobatan kesehatannya di
lansia dalam gratis untuk tenaga kesehatan
memelihara lansia di atau pelayanan
kesehatan Desa Lepak, kesehatan
dusun
Lepak,

67
BAB 4

PEMBAHASAN
Pada tahap pengkajian data ini di peroleh melalui observasi dan wawancara
yang di lakukan dari rumah ke rumah. Kajian pengkajian meliputi: pendataan,
tabulasi, analisa, dan perumusan masalah. Tahap pengkajian dilakukan selama
tiga hari yaitu mulai dari tanggal 4-6 Desember 2018, setelah dilakukan
pengkajian kemudian dilakukan tabulasi dusun selama dua hari yaitu tanggal 7-8
Desember 2018, kemudian pada tanggal 9-10 Desember 2018 perbaikan data,
tanggal 11-12 pesiapan MMD dan pada tanggal 13 di lakukan MMD
(Musyawarah Masyarakat Dusun) di Aula Kepala Desa Lepak.

Dari hasil pengkajian dan tabulasi didapatkan tiga prioritas masalah yaitu,
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran lansia dalam memelihara kesehatan lansia,
dan Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet Fe dan senam
ibu hamil, kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat yang di terapkan masyarakat
desa lepak. Dari permasalahan tersebut dibuat Planing Of Action (POA) untuk
masing-masing permasalahan yang ada di Desa Lepak.

No Hari/Tanggal Masalah/Diagnosa Rencana Kegiatan Tempat

1 15 Desember kurangnya Melakukan PAUD Sahaya


2018 pengetahuan tentang penyuluhan
PHBS (cara cuci tentangcara cuci
tangan dan gosok tangan dan gosok
gigi) gigi. pemilahan
sampah organik
dan anorganik.

2 16 Desember Kurangnya Melakukan SDN 3


2018 pengetahuan dan penyuluhan Tuntang
kesadaran tentang pemilahan
masyarakat tentang sampah organik
PHBS (pemilahan dan anorganik.

68
sampah organik dan
non organik)

3 17 Desember Kurangnya Melakukan Dirumah


2018 pengetahuan ibu penyuluhan kader
hamil tentang tentang tentang DusunGelogor
pentingnya tablet Fe pentingnya tablet
dan senam ibu hamil. Fe dan senam ibu
hamil.

4 18 Desember Kurangnya Melakukan Di Kantor


pengetahuan dan penyuluhan Desa Lepak
kesadaran lansia tentang diit
dalam memelihara diabetes mellitus,
kesehatan lansia hipertensi dan
pengkajian GDS
pada lansia

Pelaksanaan dari permasalahan tersebut yaitu

1. Melakukan penyuluhan tentang penyuluhan PHBS (cuci tangan yang


baikdan benar dan mengosok gigi yang baik dan benar Di Dusun Kondak.
2. Melakukan penyuluhan tentang pemilahan sampah organik dan anorganik
bersama masyarakat di Dusun Tuntang, Desa Lepak.
3. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya tablet Fe dan senam hamil
pada masyarakat di Dusun Glogor, Desa Lepak
4. Melakukan penyuluhan tentang diabetes melitus, hipertensi dan
pengkajian GDS pada lansia di Dusun Lepak, Desa Lepak

Setelah itu melakukan evaluasi untuk menilai keberhasilan kegiatan yang telah
dilakukan, yaitu:

1. Dalam kegiatan penyuluhan tentang mencuci tangan yang benar dan


menyikat gigi yang baik dan benar , pencapaian kegiatan ini yaitu 60%

69
yang Kurangnya waktu yang di berikan untuk penyuluhan dan dilakukan
hanya satu hari . Ingatkan dan motivasi anak PAUD untuk cuci tangan
sebelum dan sesudah makan jangan lupa untuk menggosok
gigiMemberikan saran kepada guru PAUD untuk terus mengingatkan
mereka menjaga kebersihan dan kesehatan.
2. Dalam kegiatan penyuluhan tentang pemilahan sampah organik dan
anorganik, pencapaian kegiatan ini yaitu 70% yang dikarenakan Sebagian
warga pergi bekerja, mengerjakan kegiatan rumah tangga dan mengasuh
anak.Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah ingatkan dan berikan motivasi
kepada masyaraka untuk menjaga lingkungan untuk tetap bersih atau
PHBS. berikan pengetahuan pada masyarakat terutama anak-anak dan
remaja untuk bisa mengelola dan memililah sampah dengan benaranjurkan
masyarakat untuk tidak buang sampah sembarangan.
3. Dalam kegiatan penyuluhan tentang mengkonsumsi tablet Fe dan senam
hamil, pencapaian kegiatan ini yaitu 85% yang dikarenakan Beberapa ibu
hamil tidak dapat hadir dan kendala tempat penyuluhan yang sempit. .
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah menganjurkan ibu hamil untuk rutin
minum tablet fe untuk mencegah terjadinya anemia menganjurkan ibu
untuk rutin melakukan senam hamil untuk persiapan fisik maupun
psikologi saat persalinan setidaknya 2kali dalam seminggu.
4. Dalam kegiatan penyuluhan lansia dan pemeriksaan kesehatan untuk lansia
pencapaian kegiatan ini yaitu 80% yang dikarenakan sebagian lansia tidak
bisa hadir karena masih bekerja dan jarak yang jauh dengan tempat
pelaksanaan. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah menganjurkan lansia
untuk tetap memeriksakan kesehatannya di pelayanan kesehatan dan
menjaga makanan, pola hidup.

70
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan asuhan keperawatan dan kebidanan komunitas yang telah
dilaksanakan sesuai dengan masalah yang ditemukan di masyarakat Desa
LepakDesa Lepak yang kegiatannya bila dikaitkan dengan kesehata
komunitas.
1. Mahasiswa telah menjelaskan konsep pelayanan keluarga dan komunitas
baik keperawatan maupun kebidanan sebagai konsep pelayanan
2. Mahasiswa telah menjelaskan tugas dan tanggung jawab perawat dan
bidan dikeluarga dan komunitas
3. Mahasiswa telah memberikan asuhan keperawatan keluarga, keperawatan
komunitas dan kebidanan komunitas.
4. Mahasiswa telah mengelola program pemeirntah yang berkaitan dengan
kesehatan keluarga dan komunitas di wilayah kerja
5. Mahasiswa telah melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan
keluarga dan komunitas
6. Mahasiswa telah telakukan pendokuentasian asuhan keperawatan keluarga
keperawata komunitas, dan kebidanan komunitas.

5.2 Saran
1. Teoritis
Mahasiswa memperoleh pengalaman nyata dalam kehidupan dalam
pengembangan desa siaga dan penggerakan masyarakat untuk mengatasi
permasalahan kesehatannya sendiri dikaitkan dengan pelayanan manajmen
keperawata dan kebidanan komunitas.
2. Praktis
Mahasiswa mampu mengenal budaya, dan adat ebiasaan masyarakat des a
Lepak sehari-hari. Dan memperoleh kenangan yang tak terlupakan dan
menjadi edia pendewasaan karakteristik dan budi pekerti mahasiswa
sebagai bekal bekerja

71
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, E.T., and McFarlance, J. (2008).Community As Partner : Theory And
Practice In Nursing, 3 th. ed, Philadelpia : Lippinocott
Allender, J.A., and Spradley, B.W. (2006).Community Health Nursing : Concepts
And Practice, 4th. ed, Philadelpia : Lippinocott
Clark, M.J. (2006). Nursing In The Community : Dimension Of Community
Helath Nursing, Standford, Connecticut: Appleton & Lange.
George B. Julia, 2011. Nursing Theories- The base for professional nursing
practice, 3rd. ed. Norwalk, Appleton and Lange.
Hidayat, Azizi Halimul. 2010. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. salemba
medika : Jakarta
Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar Dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas
1. Cv sagung seto : Jakarta

72
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
SENAM HAMIL

Masalah : Perawatan kesehatan ibu dalam konteks keluarga


Pokok Bahasan : Senam Hamil
Sub Pokok Bahasan : Tata cara senam hamil
Sasaran : Ibu Hamil dan Kader Desa Gelogor
Waktu : 10.00 Wita-selesai
Tanggal : 17 Desember 2018
Tempat : Di rumah Kader Gelogor
Penyuluh : Mahasiswa STIKES YARSI MATARAM PKL Desa
Lepak

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Ibu mengetahui pentingnya senam hamil bagi ibu-ibu yang sedang hamil.

B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan pengajaran diharapkan ibu mampu :
1. Ibu mengetahui arti senam hamil
2. Ibu mengetahui tujuan dari senam hamil
3. Ibu mengetahui mengenai manfaat dari senam hamil
4. Ibu diharapkan mengatahui persyaratan senam hamil
5. Ibu mengetahui tata cara senam hamil

C. Media

1. Power Point menggunakan LCD

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan Tanya jawab

73
3. Demonstrasi

E. STRATEGI
1. Persiapan

a. Membuat satuan penyuluhan dengan materi senam hamil dengan


referensi yang ada.

b. Membuat power point

c. Melakukan kontrak waktu

d. Membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang cukup dan


mempersiapkan mental untuk menyampaikan penyuluhan pada
sasaran.

2. Pelaksanaan

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi


1. Pembukaan 5 mnt 1. Mengucap salam dan Menjawab salam,
terimakasih atas kesediaan mendengarkan
ibu. dengan seksama.
2. Memperkenalkan diri dan
apresiasi.
2. Inti 15 mnt 1. Menyampaikan materi Mendengarkan dan
tentang pengertian senam memperhatikan.
hamil.
2. Menjelaskan tentang
tujuan dari senam hamil.
3. Menjelaskan tentang
manfaat senam hamil.
4. Menjelaskan tentang
persyaratan senam hamil
3. Demonstras 15 mnt Memberikan contoh gerakan Memperhatikan

74
i senam hamil dan mengikuti
contoh gerakan
yang diberikan
oleh demonstrator.
4. Diskusi 10 mnt Meminta peserta untuk Peserta
mengajukan pertanyaan jika mengajukan
belum jelas. pertanyaan.
5. Penutup 5 mnt 1. Menyimpulkan hasil Peserta menjawab
penyuluhan. salam.
2. Memberi saran-saran.
3. Memberi salam dan
meminta maaf bila ada
kesalahan.
4. Mengucapkan terima kasih
atas perhatian dan
mengucapkan salam.

F. Materi
Terlampir

G. Evaluasi
Dengan memberikan pertanyaan :
1. Jelaskan tentang pengertian senam hamil
2. Apa tujuan senam hamil
3. Apa manfaat senam hamil
4. Persyaratan senam hamil
5. Tata cara senam hamil

75
MATERI PENYULUHAN
SENAM HAMIL

A. Pengertian Senam Hamil


Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu
hamil. Oleh karena itu, senam hamil memiliki prinsip-prinsip gerakan khusus
yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil.

B. Tujuan Senam Hamil


Mempersiapkan ibu hamil mencapai ketenangan fisik maupun mental agar
proses persalinan dapat berlangsung dengan cepat, tenang, aman dan spontan.

C. Manfaat Senam Hamil


1. Mempertahankan atau meningkatkan kebugaran kardiovaskuler
2. Membatasi penambahan berat badan dan retensi lemak
3. Meningkatkan sikap dan status mental
4. Mengurangi kecemasan dan insomnia
5. Persalinan menjadi lebih lancar dan penyulit berkurang

D. Persyaratan Senam Hamil


1. Kehamilan berjalan normal dengan rekomendasi/izin dari dokter/bidan
2. Kehamilan berusia minimal 5 bulan
3. Diutamakan pada kehamilan pertama atau kehamilan berikutnya yang
mengalami kesulitan persalinan atau melahirkan anak prematur.
4. Latihan dilakukan harus secara teratur dalam suasana yang tenang
5. Berpakaian cukup longgar
6. Menggunakan kasur atau matras/jangan dilantai

a. Indikasi Senam Hamil

1) Usia kehamilan lebih dari 21 minggu


2) Primi gravida

76
3) Multigravida, khusus pada yang mengalami kesulitan persalinan
pada kehamilan sebelumnya.

b. Kontra Indikasi

1) Ibu abortus
2) CPD
3) Hipertensi, Pre dan eklamasi

E. Kapan senam hamil dapat di mulai ?


Bila umur kehamilan telah mencapai umur 4-6 bulan (trimester II) dan jika
dokter mengijinkannya.

F. Kenapa di mulai kehamilan 4-6 bulan ?


Pada trimester 1 yakni 1-3 bulan biasanya wanita hamil merasa pusing,
mual dan sering kali disertai muntah-muntah.Untuk menghindari terjadinya
keadaan ini diruang senam, maka senam hamil dianjurkan di mulai pada
kehamilan trimester ke II (> 5 bulan).

G. Sampai kapan wanita hamil boleh mengikuti senam ?


Wanita hamil boleh melakukan senam hamil sampai saat melahirkan.

H. Kapan saat yang baik untuk mengerjakan latihan senam hamil ?


dan berapa kali dalam sehari ?
Pagi hari setelah bangun tidur dan dikerjakan sekurang-kurangnya sekali
sehari

I. Macam-macam latihan
1. Latihan pernafasan
Tujuannya :
1) Memberi ketenangan jiwa kepada ibu hamil
2) Mempercepat sirkulasi darah
3) Mencukupi kebutuhan O2 bagi ibu dan bayi

77
a. Pernafasan perut
Cara :
1) Tidur terentang kedua lutut di bengkokkan, lepaskan pakaian
yang ketat.
2) Mulut tertutup dengan perlahan-lahan, tarik nafas dari hidung,
dinding perut mengembang kemudian keluarkan nafas dari
hidung, dinding perut mengempis.
3) Ulangi latihan 6x tiap latihan pagi dan malam.

b. Pernafasan iga-iga
Cara :
1) Tidur terlentang, kedua kaki dibengkokkan
2) Mulut tertutup bernafas berlahan-lahan melalui hidung dengan
mengembang kempiskan iga-iga.
3) Pada saat tarik nafas iga-iga mengembang kesamping dan iga
mengempis pada saat nafas keluar
4) Ulangi latihan 6x tiap latihan pagi dan malam.
c. Pernafasan dada
Cara :
1) Posisi teap seperti di atas
2) Mulut terbuka, tarik nafas dengan mengembangkan dada,
keluarkan nafas dengan mengepiskan dada, sedangkan mulut
tetap terbuka (bernafas lewat mulut).
3) Pernafasan dilakukan agar datar sehingga irama pernafasan tidak
setenangkan cara A dan B.
4) Pernafasan ini dilakukan dikamar bersalin pada saat ibu akan
melahirkan.

2. Latihan untuk otot-otot pantat


Tujuan :
Mencegah terjadinya hemorhoid.

78
Cara :
- Tidur telentang, ke dua kaki dibengkokkan
- Kerutkan pantat, tahan dengan hitungan 3-5 kemudian lepas
- Ulangi 5-10x tiap latihan

3. Latihan otot kaki


Tujuan :
a. Membantu melancarkan peredaran darah
b. Mencegah bengkak dipergelangan kaki
c. Menghilangkan rasa penat di kaki.
Cara :
- Duduk bersandar pada kedua lengan di belakang dengan kedua kaki
lurus atau terlentang dan kedua tangan di samping
- Telapak kaki diarahkan atau digerakkan kearah depan tangan kearah
belakang.
- Jari-jai kaki digerakkan kebelakang kemudian kedepan
- Telapak kaki diputar kearah dalam dan kearah luar
- Telapak kaki dan tumit berhadapan
- Semua pergerakan dari pergelangan kaki
- Dilakukan sebanyak mungkin sepanjang hari.

4. Latihan otot-otot dasar panggul


Tujuan :
a. Menguatkan otot-otot dasar panggul
b. Pelemasan (elastisitas) otot-otot dasar panggul berguna diwaktu
mengejan
c. Mencegah keadaan prolapsuteri dan ambeyen / wasir.
Cara :
- Tidur terlentang dengan kedua lutut dibengkokkan
- Mengerutkan otot pantat diikuti oleh otot-otot pantat yang ada diantara
kedua paha dan perut bagian bawah
- Tahan kerutan sampai 6 detik kemudian lepaskan

79
- Ulangi 5x setiap latihan

5. Latihan untuk panggul yang condong ke depan


Tujuan :
Untuk mencegah posisi panggul yang condong kedepan, sehingga
mencegah atau mengurangi rasa pegel / sakit dilipatn paha dan pinggang
Cara :
- Posisi merangkak
- Angkat panggul dengan menggerakkan perut bagian bawah dan otot
pantat sekaligus
- Kepala tunduk melihat perut sehingga punggung menadi banyak
- Lepaskan kerutan,kepala melihat ke depan dan punggung lurus
kembali
- Hati-hati dalm melepaskan otot agar punggung tidak cekung sekali
- Ulangi 5x satiap latihan

6. Latihan untuk panggul yang condong ke samping


Tujuan :
Untuk mencegah posisi panggul yang condong kesamping, sehingga
mencegah atau mengurangi rasa pegel/ sakit.
Cara :
- Tidur terlentang dengan satu kaki lurus dan satu kaki di bengkokkan
- Tarik atau geserkan kaki yang lurus sehingga panggul mendekati iga-
iga kemudian dorong kaki lurus kearah depan
- Ganti kaki yang lain
- Ulangi 3x pada masing-masing kaki tiap latihan

7. Latihan rotasi panggul


Tujuan :
Untuk mencegah keadaan kaku atau mengurangi rasa pegal pada
pinggang.
Cara :

80
- Tidur terlentang dengan satu kaki lurus dan satu kaki dibengkokkan
- Membawa lutut yang dibengkokkan sejauh mungkin kesamping kearah
yang berlawanan tumit yang terangkat,sedeangkan bahu tetap di kasur
- Ganti kaki yang lainulangi 3x tiap latihan

8. Latihan untuk otot-otot paha sebelah dalam


Tujuan :
Untuk pelemasan (elastisitas) otot-otot paha sebelah dalam, agar dalam
persalinan mudah dibuka selebar-lebarnya
Cara :
- Duduk bersila
- Tekan kedua kaki kesamping bawah,dan ulangi lagi

9. Latihan otot-otot betis


Tujuan :
a. Mencegah terjadinya kejang (kram)
b. Untuk mencegah kesulitan buang air besar
Cara :
- Berdiri, kaki sedikit rengggang, tangan berpegangan
- Kemudian berjongkok sampai ketumit tanpa mengangkat tumit dengan
kedua lutut membuka kesamping, kemudian kembli seperti sikap
semula
- Ulangi latihan ini 6x setiap pagi

10. Latihan untuk memperbaiki atau mempertahankan letak anak


Tujuan :
a. Memperbaiki letak anak
b. Mencegah letak sungsang
c. Mempertahankan letak sungsang yang telah diperbaiki
Cara :
- Menungging, usahakan dada menyentu lantai

81
- Mula-mula tahan 2 menit, selanjutny tingkatkan waktu sampai 10
menit

11. Latihan relaksasi sempurna (istirahat penuh)


Tujuan :
a. Membantu memudahkan proses persalinan
b. Untuk mengurangi rasa sakit
c. Agar mudah istirahat
Cara :
- Tidur miring, kepala di bantal bagian atas, lengan kiri diletkkan
dibelakang punggung dengan siku sedikit dibengkokkan
- Lengan kanan diletakkan diatas bantal sedangkan lutut pergelangan
kaki dibengkokkan
- Kerutkan kelompok-kelompok otot atau otot-otot muka, tangan, perut,
kaki secara bergantian, tahan sebentar lalu lepaskan
- Kemudian kerutkan kelompok otot sekaligus, tahan sebentar lalu
lepaskan, tutuplah mata dan mulut secara santai
- Bernafaslah dengan irama tenang secara teratur, jauhkan dari fikiran
yang tidak nyaman dan merasakan dengan cara konsentrasi pikiran
pada irama pernafasan yang tenang.

82
SATUAN ACARA PENYULUHAN

GOSOK GIGI

( SAP )

Pokok bahasan : Gosok gigi

Sub pokok bahasan : Pengertian, tujuan, perawatan, dan cara merawat gigi

Hari / tanggal : 15 Desember 2018

Waktu : ± 35 menit

Tempat : PAUD Sahaya

Sasaran : Anak – anak PAUD Sahaya

1. Tujuan Instruksional umum


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan anak – anak diharapkan mampu
memahami gosok gigi.
2. Tujuan Instruksional khusus

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama ± 35 menit anak – anak


diharapkan mampu:

a. Menjelaskan pengertian gosok gigi dengan benar

b. Menyebutkan tujuan gosok gigi dengan benar

c. Menyebutkan perawatan gigi dengan benar

d. Menjelaskan cara merawat gigi dengan benar

1.Materi

a. Pengertian gosok gigi

83
b. Tujuan gosok gigi

c. Perawatan gigi

d. Cara merawat gigi

2. Metode

a. Ceramah

b. Diskusi

c. Demonstrasi
3. Media

a. Sikat gigi

b. Pasta gigi

1. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Wakt Kegiatan pemberian Kegiatan sasaran


u materi
Orientasi 5 - Memberikan salam, a. Mejawab salam
(pembukaan) menit memperkenalkan b. Memperhatikan
Working diri penjelasan
20 - Menyampaikan c. Memperhatikan
(penyampaianmat
menit maksud dan tujuan ( d. Menjawab dan
eri )
Terminasi TIU dan TIK ) menyampaikan apa
10
(penutup ) - Menjelaskan proses yang diketahui
menit
belajar mengajar e. Memperhatikan
- Mengkaji tingkat f. Memperhatiakan dan
pengetahuan mempraktekkan
sasaran terhadap secara langsung
materi yang akan g. Mendengarkan

84
disampaikan dengan a. Menjawab
caraa persepsi atau pertanyaan
secara lisan b. Kooperatif,berseman
- Menjelaskan pada gat
sasaran tentang : c. Memperhatikan
- Pengertian gosok d. Mendengarkan
gigi e. Menjawab salam
- Tujuan gosok gigi
- PerawatanGigi
- Cara merawat gigi
- Akibat tidak
menggosok gigi
secara teratur
- Waktu yang tepat
untuk menggosok
gigi
- Mendemonstrasikan
cara gosok gigi yang
benar
- Mengevaluasi
materi yang telah
disampaikan dengan
pertanyaan terarah
- Memberikan
reinforcement
positif
- Menyimpulkan hasil
pendkes
- Kontrak waktu
berikutnya
- Bila masih
dibutuhkan

85
- Salam penutup

Evaluasi

a) Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penkes dengan
memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:

1. Jelaskan kembali pengertian gosok gigi

2. Menyebutkan tujuan gosok gigi

3. Menyebutkan perawatan gigi

4. Menjelaskan kembali cara merawat gigi

5. Menjelaskan kembali cara menggosok gigi yang benar

6. Menjelaskan akibat tidak menggosok gigi

7. Menjelaskanwaktu yang teapatuntukgosokgigi

b) Kriteria evaluasi

1. Evaluasi struktur

a) Menyiapkan SAP

b) Menyiapkan materi dan media

c) Kontrak waktu dengan sasaran

d) Menyiapkan tempat

e) Menyiapkan pertanyaan

86
2. Evaluasi proses

a) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes berlangsung

b) Sasaran aktif bertanya bila adahal yang belum dimengerti

c) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi

d) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung

e) Tanya jawab berjalandenganbaik

3. Evaluasi hasil

a) Pendkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab


pertanyaan 80 % lebih dengan benar

b) Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu


menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar

c) Pendkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya


mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar.

- Pengorganisasian

d. Pemateri : Risqa Dewi Triana


e. Fasilitatordan observer : Anisa Sustiani & Laely Hidayati
f. Notulen : Mardiaseh
g. Moderator : Rizkya Amalin

- Uraiantugas

1) Tugas Moderator

c. Membuka acara
d. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan mengatur jalannya acara penyuluhan
e. Menutupkan acara

87
2) Tugas pemateri

- Menjelaskan pokok bahasan penyuluhan


- Menggali pengetahuan audiens
- Bertanya pada audiens
- Menyimpalkan materi

2) Tugas observer

- Mengevaluasi jalnnya penyuluhan

3) Tugas notulen

- Mencatat proses jalannya diskusi

- Materi cara menggosok gigi

A. Pengertian gosok gigi

Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan pasta
gigi.Merawat gigi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga agar
gigi tetap dalam keadaan yang bersih dan sehat. Gosok gigi adalah rutinitas
yang penting dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi.

B. Tujuan gosok gigi

- Memelihara kesehatan gigi

- Mengurangi bau mulut

- Mencegah penyakit gigi seperti karies

C. Perawatan gigi

1. Memeriksa gigi secara rutin

2.Menyikat gigi secara teratur dan pada waktu yang tepat

3. Menyikat gigi dengan cara yang benar

88
4. Kumursetelah makan

5. Pilih pasta gigi yang mengandung fluoride

6. Makan makanan yang berserat

7. Kurangi makanan yang mengandunggula dan tepung

D. Cara merawatgigi

Cara menyikat gigi


a) Persiapan alat

- 1 buah sikat gigi


- Gelas atau gayung berisi air
- Pasta gigi
- Lap dan handuk kering

b) Cara kerja

d. Cucitangan
e. Ambil dan dekatkan peralatan
f. Keluarkan isi pasta gigi penuh dan merata pada permukaan sikat gigi
g. Tutup kembali pasta gigi dan kembalikan pada tempatnya
h. Mulailah berkumur dengan air
i. Mulai lagi sikat gigi dari depan mengarah kekeatas dan kebawa
j. Masukan kedalam dan mengarah keluar kanan dan kiri
k. Buka mulut sikat gigi bagian bawah kearah kiri dan kanan
l. Sikat gigi bagia batas mengarah kekanan dan kekiri
m. Sikat bagian depan yang dalam kearah luar atas dan bawah
n. Sikat perbagian paling sedikit 10 kali
o. Berkumur- kumur sampai mulut terasa bersih
p. Lap / keringkan mulut dengan handuk
q. Rapikan alat – alat

89
Perhatian
- Kita harus menggunakan sikat gigi sendiri
- Menyikat gigi jangan terlalu keras
- Jangan sampai tertelan air bekas kumur – kumur
- Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut

E. Akibat tiak menggosok gigi secara teratur


Gigi menjadi kuning kecoklatan,bau mulut bertambah dan sakit gigi

F. Waktu yang tepat untuk menyikatgigi


1.Minimal kita penyikat gigi 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan dan
kedua setelah menjelang tidur
2.Yang paling ideal memang sebaiknya menyikat gigi segera setelah makan dan
menjelang tidur, tetapi banyak orang tidak mampu melakukan hal tersebut
3.Pada kesempatan dimana kita tidak mungkin melakukannya segera setelah
makan,dianjurkan untuk kumur-kumur yg banyak atau makan buah-buahaan yang
berserat dan mengandung banyak air.

90
SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA

Masalah :Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan


sampah rumah tangga

Pokok Bahasan : Penyuluhan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Sub Pokok Bahasan : Cara memilah sampah organik dan an organik yang benar

Sasaran : Masyarakat

Waktu : 30 menit

Hari / tanggal : 16 Desember 2018

Tempat : SDN 1 Tuntang

3. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti pendidikan Kesehatan Masyarakat dapat


mengetahui dan memahami pentingnya kesehatan lingkungan tentang
Penyuluhan Pengelolaan Sampah.

4. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti pendidikan Kesehatan Masyarakat, seluruh masyarakat


mampu:

3. Menyebutkan jenis-jenis sampah


4. menjelaskan apa pengertian dari Sampah
5. Menjelaskan apa yang harus dilakukan pada sampah agar tidak
bertumpuk
6. Mengetahui Manfaat sampah jika di olah
7. Mengetahui pengaruh buruk jika tidak di olah
8. Mau mengelola sampah yang di hasilkanya sendiri
9. Mau menerapkanya di kehidupan sehari-hari

5. Materi Penyuluhan
 Terlampir

91
6. Metode
 Ceramah
 Demonstrasi
 Diskusi interaktif

7. Media
4) Power Point

8. Evaluasi

Kriteria struktur :

 Peserta yang datang di tempat penyuluhan


 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan.
Kriteria Proses :

 Antusias Masyarakat Terhadap Materi Penyuluhan.


 Masyarakat Konsentrasi Mendengarkan Penyuluhan.
 Masyarakat mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
lengkap dan benar.

Kriteria Hasil :

- Menyebutkan jenis-jenis sampah


- Menjelaskan apa pengertian dari sampah
- Menjelaskan apa yang harus dilakukan pada sampah agar tidak
bertumpuk
- Mengetahui manfaat sampah jika di olah
- Mengetahui pengaruh buruk jika tidak di olah
- Mau mengelola sampah yang di hasilkanya sendiri
- Mau menerapkanya di kehidupan sehari-hari

92
9. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Media
Peserta
f. Pembukaan - menit d. Salam Menjawab Pengeras
e. Perkenalan salam suara
f. Menjelaskan tujuan
dari pertemuan
g. Isi materi 20 menit o Menyebutkan Memperhatikan Leaflet
Pengertian sampah Poster
o Menyebutkan jenis- Memperhatikan Pengeras
jenis sampah. Suara
o Menjelaskan apa
yang terjadi jika
sampah tidak diolah Memperhatikan
o Menjelaskan apa Memperhatikan
yang harus di
lakukan pada
sampah
o Memaparkan cara- bertanya
cara mengelola
sampah
o Memberi Menjawab
kesempatan pertanyaan
masyarakat untuk
bertanya
h. Penutup C. menit a. Menyimpulkan
materi bahasan yang
telah disampaikan.
b. Memberikan
motivasi peserta
untuk melaksnakan
PHBS dilingkungan
sekolah.

10. Pengorganisasian

Pemateri :Masna wati

Fasilitator dan observer :Marlina

Moderator :Marlina

11. Uraian Tugas


- Tugas Moderator
- Membuka acara

93
- Menjelaskan tujuan penyuluhan dan mengatur jalannya acara
penyuluhan
- Menutupkan acara
- Tugas Pemateri
E. Menjelaskan pokok bahasan penyuluhan
F. Menggali pengetahuan audiens
G. Bertanya pada audiens
H. Menyimpulkan materi

- Tugas Observer

Mengevaluasi jalannya penyuluhan

- Tugas Fasilitator
2. Memfasilitasi jalanya penyuluhan
3. Memberi motivasi kepada audiens yang bertanya

12. Evaluasi
a) Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penkes
dengan memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:
1. Jelaskan kembali pengertian sampah organik
2. Menyebutkan tujuan sampah organik
3. Menyebutkan perawatan sampah organik
4. Menjelaskan kembali cara sampah organik
5. Menjelaskan kembali cara membuang sampah organik yang benar
b) Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) Menyiapkan SAP
b) Menyiapkan materi dan media
c) Kontrak waktu dengan sasaran
d) Menyiapkan tempat
e) Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi proses

94
a) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes berlangsung
b) Sasaran aktif bertanya bila adahal yang belum dimengerti
c) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
d) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
e) Tanya jawab berjalandenganbaik
3. Evaluasi hasil
a) Pendkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan 80 % lebih dengan benar
b) Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu
menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar
c) Pendkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya
mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar.
13. Materi Pengelolaan Sampah
12. Pengertian

Berdasarkan UU No 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan


sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Secara
umum sampah dapat diartikan sebagai material sisa yang tidak
diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.

13. Tujuan
Agar masyarakat mau mengolah sampahnya sendiri, dan menjaga
lingkunganya.

14. Jenis-Jenis Sampah


1. Sampah organik
Adalah sampah yang berasal dari jasad hidup sehingga mudah
membusuk dan dapat hancur secara alami.

Contoh :

h. Sayuran
i. Daging
j. Ikan
k. Nasi
l. Potongan rumput/ daun/ ranting dari kebun.
2. Sampah non organik/ an-organik

Adalah sampah yang tidak mudah busuk

95
Contohnya :

5. Botol
6. Gelas
7. Plastik
8. Tas plastik
9. Kaleng
10. Logam
Sampah non-organik tidak mudah diuraikan oleh alam dan bahkan
sebagian sama sekali tidak bisa terurai.

Jenis Sampah Lama Hancur

Kertas 2-5 Bulan

Dus Karton 5 Bulan

Filter Rokok 10-12 Tahun

Kantong Plastik 10-20 Tahun

Kulit Sepatu 25-40 Tahun

Pakaian/Nylon 30-40 Tahun

Plastik 50-80 Tahun

Alumunium 80-100 Tahun

Styrofoam Tidak Hancur

Rata-rata setiap orang menghasilkan sampah 1 Kg/orang/hari

yang terdiri dari 17% sampah plastik

D. Dampak Jika Sampah Tidak Di Olah

1. terjadinya banjir

2. berjangkitnya penyakit

3. bencana alam lainya

96
E. Cara Mengelola Sampah

1. Memilah Sampah

Sampah di pisah antara organik dan an organik

J. Pembuatan kompos

Kompos dapat mengurangi tumpukan sampah yang mudah


membusuk seerta sangat berguna dalam penyuburan tanah, selain
itu kompos juga bisa memberikan nilai ekonomis dengan cara
menjual kompos yang dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman

3. Pendaur Ulang Dengan 3R adalah singkatan dari Reduce, Reuse dan


Recycle. (3R) yaitu :

1. Reduce artinya mengurangi.

Kurangilah jumlah sampah dan hematlah pemakaian


barang. Misalnya dengan membawa tas belanja saat ke pasar
sehingga dapat mengurangi sampah plastik dan mencegah
pemakaian styrofoam.

2. Reuse artinya pakai ulang.

Barang yang masih dapat digunakan jangan


langsung dibuang, tetapi sebisa mungkin gunakanlah kembali
berulang-ulang. Misalnya menulis pada kedua sisi kertas dan
menggunakan botol isi ulang.

K. Recycle artinya daur ulang.

Sampah kertas dapat dibuat hasil karya, demikian pula


dengan sampah kemasan plastik mie instan, sabun, minyak, dll

97
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CUCI TANGAN

Topik : Cuci Tangan


Sub Topik : 6 Langkah Cara Mencuci Tangan
Sasaran : anak PAUD
Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Desember 20118
Waktu/Jam : 60 menit/08.00 – 09.00 Wita
Tempat : PAUD Sahaya, Dusun Kondak
Penyuluh :
1. Risqa Dewi Triana
2. Anisa Sustiani
3. Mardiaseh
4. Rizkya Amalin
5. Laeli Hidayati

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1 x 60 menit di
harapkan peserta mampu cuci tangan dengan benar.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan 1x pertemuan,
diharapkan Siswa/i PAUD :
1. Menjelaskan tentang pengertian mencuci tangan
2. Menjelaskan tentang tujuan mencuci tangan
3. Menjelaskan tentang alasan mencuci tangan harus di air yang mengalir
4. Menjelaskan tentang langkah mencuci tangan yang baik dan benar

C. Materi
Terlampir

D. Metode

98
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi sambil bernyanyi

E. Media
1. Laptop
2. LCD
3. Sabun

F. Kegiatan
No. Waktu Kegiatan Pendidikan Kesehatan Respon Sasaran
1. 5 menit Pembukaan :
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan tujuan yang telah memperhatikan
disepakati pada saat pengkajian
d. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2. 30 menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan materi penyuluhan Memperhatikan penjelasan
secara teratur dan berurutan materi yang akan diberikan
 Pengertian mencuci tangan
 Tujuan mencuci tangan
 Alasan mencuci tangan harus di air
yang mengalir
 Langkah mencuci tangan yang baik
dan benar

99
3. 20 menit Evaluasi :
a. Memberikan pertanyaan berkaitana. Merespon
dengan materi yang sudah
dijelaskan
b. memberikan kesempatan untuk b. meragakan/mengulang
menyampaikan kembali materi gerakan cuci tangan 6

yang telah disampaikan langkah

4. 5 menit Penutup :
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan Mendengarkan dan
b. memperhatikan
c. Mengakhiri dengan salam c. Menjawab salam

G. Evaluasi
1. Diharapkan siswa/i dapat menyebutkan pengertian mencuci tangan
2. Diharapkan siswa/i dapat menyebutkan tujuan mencuci tangan
3. Diharapkan siswa/i dapat menyebutkan alasan mencuci tangan harus di air
yang mengalir
4. Diharapkan siswa/i dapat menyebutkan langkah mencuci tangan yang baik dan
benar
a) Prosedur : pre test dan pos test
b) Jenis test : lisan
c) Butir soal : 3 soal
d) Pertanyaan :
1) Sebutkan tujuan mencuci tangan ?
2) Mengapa mencuci tangan harus di air yang mengalir ?
3) Bagaimana langkah mencuci tangan yang baik dan benar ?

100
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HIPERTENSI

Topik : Hipertensi
Sub Topik : Pentingnya Pengetahuan Tentang Hipertensi
Sasaran : Lansia di dusun Lepak
Hari/Tanggal : 18 Desember 2018
Jam : 07.30-08.30
Waktu : 60 menit
Tempat : Kantor kepala desa Lepak

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Hipertensi di Kantor kepala desa
Lepak
selama 60 menit, diharapkan lansia yang menderita atau beresiko terhadap
Hipertensi bisa memahami dan menjaga kesehatan.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Hipertensi di Kantor kepala desa
Lepak selama 60 menit, diharapkan lansia yang dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Gejala Hipertensi
4. Dampak & Komplikasi yang terjadi
5. Pencegahan dan Penanganan

V. MATERI
Terlampir

VI. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet

101
VII. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
1. Memberi salam Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan

3. Menyebutkan
materi/pokok bahasan yang
akan disampaikan

2. 20 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan
secara berurutan dan teratur. memperhatikan
Materi :
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Gejala Hipertensi
4. Dampak & Komplikasi yang
terjadi
5. Pencegahan dan Penanganan

3. 25 menit Evaluasi :
- Menyimpulkan inti penyuluhan Menyimak dan
- Menyampaikan secara singkat mendengarkan
materi penyuluhan
- Memberi kesempatan kepada
ibu-ibu untuk bertanya
- Memberi kesempatan kepada

102
ibu-ibu untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
4. 5 menit Penutup :
- Menyimpulkan materi Menjawab salam
penyuluhan yang telah
disampaikan
- Menyampaikan terima kasih
atas perhatian dan waktu yang
telah di berikan kepada peserta
- Mengucapkan salam

EVALUASI
a) Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penkes dengan
memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:

1. Jelaskan kembali pengertian HIPERTENSI

2. Penyebab Hipertensi

3. Gejala Hipertensi

4. Dampak & Komplikasi yang terjadi

5. Pencegahan dan Penanganan

b) Kriteria evaluasi

1. Evaluasi struktur

a) Menyiapkan SAP

b) Menyiapkan materi dan media

c) Kontrak waktu dengan sasaran

d) Menyiapkan tempat

103
e) Menyiapkan pertanyaan

2. Evaluasi proses

a) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes berlangsung

b) Sasaran aktif bertanya bila adahal yang belum dimengerti

c) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi

d) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung

e) Tanya jawab berjalandenganbaik

3. Evaluasi hasil

a) Pendkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab


pertanyaan 80 % lebih dengan benar

b) Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu


menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar

c) Pendkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya


mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar.

IX. LAMPIRAN MATERI


A. Pengertian
Hipertensi adalah terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas) 140 mmHg
atau lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih.
Disebut hipertensi apabila seseorang yang terkena :
1. Telah berumur 18 tahun atau lebih.
2. Bila 2x kunjungan berbeda tekanan diastolik 90 atau lebih.
3. Beberapa kali pengukuran tekanan sistolik menetap 140 mmHg atau lebih.

B. Penyebab Hipertensi

104
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian
karena orang yang terserang cukup banyak dan akibat jangka panjang yang
ditimbulkan, serta mempunyai konsekuensi tertentu.
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam 2 golongan yaitu :
1. Hipertensi primer/esensial tidak diketahui penyebabnya, biasanya
dihubungkan dengan faktor keturunan, kebiasaan hidup, konsumsi garam
dan lemak tinggi,strees, merokok.
2. Hipertensi sekunder penyebab pada umumnya dapat diketahui secara
pasti, seperti : gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal.

C. Tanda dan Gejala


1. Sakit kepala dan pusing (bagian belakang) terutama bila bangun tidur.
2. Nggliyer (Bhs. Jawa), terasa melayang.
3. Rasa berat ditengkuk atau leher.
4. Kadang mimisan.
5. Emosi yang tidak stabil, mudah tersinggung.
6. Telinga berdenging.
7. Sukar tidur.
8. Mata berkunang-kunang.
9. Rasa mual atau muntah.

D. Klasifikasi atau Derajat Hipertensi


The Join National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High
Pressure. (komite deteksi, evaluasi, dan pengobatan hipertensi).
Mengklasifikasikan hipertensi dalam tabel di bawah ini :

Tabel Stadium Hipertensi


Kategori Sistolik (Atas) Diastolik (Bawah)
Normal tinggi (perbatasan ) 130-190 85-89
Stadium I Ringan 140-159 90-99
Stadium 2 Sedang 160-179 100-109

105
Stadium 3 Berat 180-209 110-119
Stadium 4 Sangat Berat 210 120

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi


Kelompok risiko yang rawan terhadap hipertensi :
1. Obesitas
2. Perokok
3. Peminum alkohol
4. Penyakit HIPERTENSI dan jantung
5. Wanita yang tidak menstruasi
6. Stress
7. Kurang olah raga
8. Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak

F. Komplikasi
Efek pada organ :
1. Otak
- Pemekaran pembuluh darah
- Perdarahan
- Kematian sel otak : stroke
2. Ginjal
- Malam banyak kencing
- Kerusakan sel ginjal
- Gagal ginjal
3. Jantung
- Membesar
- Sesak nafas (dyspnoe)
- Cepat lelah
- Gagal jantung

106
G. Cara pencegahan dan perawatan hipertensi
1. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah
kegemukan).
2. Batasi pemakaian garam.
3. Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor
keturunan hipertensi dalam keluarga.
4. Tidak merokok.
5. Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.
6. Hindari minum kopi yang berlebihan.
7. Batasi makanan.
8. Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang).
9. Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah mencapai 40
tahun.
Bagi yang sudah sakit
1. Berobat secara teratur.
2. Jangan menghentikan, mengubah, dan menambah dosis dan jenis
obat tanpa petunjuk dokter.
3. Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan obat
untuk penyakit lain karena ada obat yang dapat meningkatkan
memperburuk hipertens

H. Makanan yang dianjurkan


Beras, kentang, ubi, mie, maezena, hunkue, terigu, gula pasir.
Kacang-kacangan dan hasilnya seperti kacang hijau, kacang merah, kacang
tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom.
Minyak gorng, margarine tanpa garam.
Sayuran dan buah-buahan tawar.
Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit,
kencur, laos, lombok, salam, sere, cukak.

I. Makanan yang tidak diperbolehkan


1. Otak, ginjal, paru-paru, jantung dan udang.

107
2. Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahan, seperti :
Biskuit, bolu dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur atau soda
Dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang, sarden, udang kering, telur asin, telur
pindang.
Keju, selai kacang tanah.
Margarine, mentega.
3. Acar, asinan sayuran, sayur dalam kaleng.
4. Asinan buah, manisan buah, buah dalam kaleng.
5. Kecap, terasi, petis, dan saos tomat.

J. Pengobatan tradisonal untuk Hipertensi


1. buah ketimun
2. Buah belimbing.
3. Daun seledri
Cara membuat obat tradisional:
1. 1/2 kg buah ketmun/belimbing cuci hingga bersih.
2. Kupas kulit dan kemudian diparut.
3. Saring airnya dengan penyaring.
4. Setelah disaring kemudian diminum.
5. Lakukan setiap hari kuang lebih 1kg untuk 2 kali minum.

108
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
DIABETES MELITUS

Topik : Pengetahuan tentang DM dan Diet untuk DM.


Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus.
Sasaran : Pasien yang menderita dengan penyakit DM terutama
pasien lansia
Tempat : Halaman Kantor Desa Lepak
Hari/Tanggal : Selasa, 18 Desember 2018
Waktu : 06.30-08.30 Wita

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :


Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 2x 60 menit,
di harapkan pasien yang menderita DM mampu memahami tentang Diabetes
Mellitus.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Diabetes mellitus
selama 2x60 menit, diharapkan pasien yang menderita DM mengerti tentang :
1. Pengertian Diabetes Mellitus
2. Penyebab Diabetes Meliitus
3. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
4. Resiko Terkena Diabetes Mellitus
5. Komplikasi Diabetes Mellitus
6. Pencegahan dan Pengobatan Diabetes Mellitus
7. Gizi Seimbang pada Diabetes Mellitus

C. Proses Kegiatan
1. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab dan liflet

109
D. Strategi Pelaksanaan :
No. Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Audiens
Penyuluh
1 Pembukaan 5 menit - Salam Menjawab salam
- Apresiasi
2. Penyampaia 45 - Menyampaikan -Mendengarkan
n materi menit materi penjelasan dari penyuluh
Menjelaskan dan menyimak
pengertian DM -mengajukan pertanyaan.
-Menjelaskan
penyebab DM
-Menjelaskan
tanda-tanda dan
gejala DM
-Menjelaskan factor
resiko DM
-Menjelaskan
komplikasi DM
-Menjelaskan
pencegaan dan
pengobatan DM
-Menjelaskan gizi
seimbang pada
penderita DM
-Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
3 Evaluasi 50 menit - Memberi - Menyampaikan
kesempatan kembali materi
untuk yang telah
menyampai diterima
kan kembali

110
materi yang
telah
diterima

3 Penutup 20 menit Terimakasih -Mempraktekan


-Mengevaluasi -Menjawab pertanyaan
dengan -Menyimak
-Memberikan -Menjawab salam
kesimpulan
-Membuat rencana
tindak lanjut
-Mengucapkan
salam pemutup.

F. Materi
Terlampir

G. Evaluasi
Dengan memberikan pertanyaan :
1. Jelaskan tentang pengertisn Diabetes Militus
2. Apa saja penyebab umum DM ?
3. Tanda dan gelaja DM ?
4. Apa saja Faktor risiko terkena DM ?
5. Apa saja komplikasi DM ?
6. Bagaimana pengobatan dan pencegahan DM ?

MATERI DIABETES MELLITUS


A. Pengertian
Diabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolisme
dengan hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi
sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya

111
(Francis & John 2000).Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar
gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif
(Arjatmo, 2002).Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang
menimbulkan gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia
yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat. (Brunner
& Sudart 2001) Diabetes Melitus adalah penyakit kelebihan kadar gula darah di
dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan
insulin.
B. Macam DM dan Penyebabnya
Klasifikasi Diabetes Mellitus
1. DM Tipe I (IDDM)
Penderita sangat bergantung terhadap insulin karena terjadi proses
autoimun yang menyerang insulinnya. IDDM merupakan jenis DM yang
diturunkan (inherited).
2. DM Tipe II (NIDDM)
Jenis DM ini dipengaruhi baik oleh keturunan maupun factor lingkungan.
Seseorang mempunyai risiko yang besar untuk menderita NIDDM jika orang
tuanya adalah penderita DM dan menganut gaya hidup yang salah.
3. DM Gestasional
DM jenis ini cenderung terjadi pada wanita hamil dan dalam keluarganya
terdapat anggota yang juga menderita DM. Faktor risikonya adalah
kegemukan atau obesitas.
4. DM Sekunder
Merupakan DM yang berkaitan dengan keadaan atau sindrom lain
(pancreatitis, kelainan hormonal, dan obat-obatan).

Secara umum penyebab DM adalah:


1. Keturunan
2. Usia
3. Kegemukan
4. Kurang gerak

112
5. Kehilangan insulin
6. Alkoholisme
7. Obat-obatan

C. Tanda dan Gejala DM

1. Berat badan menurun


2. Banyak makan banyak minum
3. Banyak kencing
4. Luka sulit sembuh
5. Cepat lelah & mengantuk
6. Kesemutan pada jari
7. Penglihatan kabur
8. Impotensi pada pria

D. Faktor Resiko terkena DM

1. Gaya hidup yang salah


2. Kurang olah raga
3. Obesitas

E. Komplikasi DM

1. Penyakit jantung
2. Penyakit stroke
3. Gangguan saraf
4. Gangguan mental
5. Kerusakan ginjal
6. Infeksi pada kulit
7. Kebutaan
8. Sirkulasi darah pada kaki menjadi buruk.

113
F. Pengobatan Dan Pencegahan DM
1. Mengatur makanan yang sehat
2. Menjalani pemeriksaan gula darah
3. Berolah raga secara teratur
4. Menjaga keseimbangan berat badan
5. Menggunakan obat sesuai anjuran dokter.

G. Gizi Seimbang Untuk Penderita DM

1. Makanlah aneka ragam makanan


a. Sumber zat tenaga ( Karbohidrat, lemak )
b. Sumber zat pembangun ( Protein )
c. Sumber zat pengatur ( vitamin, air dan mineral)
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energy
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat komplek dan serat
4. Batasi konsumsi lemak
5. Gunakan garam beryodium 1 sendok the perhari
6. Makanlah sumber zat besi
7. Biasakan makan pagi
8. Minum air bersih dan cukup (krg lebih 8 gelas perhari)
9. Olahraga teratur
10. Makanlah makanan yang aman kesehatan
11. Hindari minuman alkohol dan merokok

Cara Mengatur Diet.


a. Makanlah secara teratur.
b. Aturlah penggunaan makanan sumber karbohidrat kompleks.
c. Makanlah aneka ragam sayuran sebanyak-banyaknya.
d. Semua macam buah boleh dimakan.
e. Gunakanlah daftar bahan makanan penukar.

MakananYang Diperbolehkan.

114
a. Karbohidrat (nasi, roti, mie, singkong) dll). Protein (ikan,ayam tanpa kulit,
tempe, tahu, kacang-kacangan).
b. Lemak (makanan yang dipanggang, dikukus, direbus, atau dibakar).
c. Buah-buahan tinggi serat (jeruk, papaya, mangga, dll).
d. Sayur-sayuran (bayam, buncis, kacang panjang, wortel, dll).

Makanan yang dibatasi.


a. Bergula (gula pasir, gula merah, sirup, jelly, susu kental manis, dodol, dll).
b. Lemak (makanan siap saji, gorengan, martabak, dll).
c. Banyak garam (ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan, dll) jika ada
hipertensi.

Contoh Menu 1 Hari


Contoh menu:
Pagi:
Nasi 1 Gelas belimbing (70 gr)
Telur 1 butir (50 gr)
Sayuran ½ gelas belimbing (50 gr)
Minyak ½ sendok makan (5 gr)
Siang:
Nasi 1 Gelas belimbing (70 gr)
Daging 2 potong (50 gr)
Sayuran ¼ gelas belimbing (75 gr)
Minyak 1 sendok makan (10 gr)
Buah 1 buah pisang (75 gr)
Sore :
Nasi 1 Gelas belimbing (70 gr)
Ayam 1 potong (50 gr)
Sayuran ¼ gelas belimbing (75 gr)
Buah 1 buah apel malang (75 gr)
Minyak 1 sendok makan (10 gr)

115
DOKUMENTASI

SENAM SEHAT LANSIA

PENYULUHAN PHBS CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI DI PAUD

116
PENYULUHAN PHBS TENTANG SAMPAH

PEYULUHAN TENTANG TABLET FE DAN SENAM IBU HAMIL

117
POSYANDU DI DUSUN LEPAK

PENYULUHAN PENYAKIT DIABETES DAN HIPERTENSI

118
MMD DI DUSUN LEPAK

119

Anda mungkin juga menyukai