Anda di halaman 1dari 7

PEMBAHASAN

A. Sistem Manajemen Kurikulum atau Program Pendidikan


Pengertian Manajemen Kurikulum Atau Program Pendidikan
Kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang diberikan oleh sekolah
kepada seluruh anak didiknya, baik dilakukan di dalam sekolah maupun di luar
sekolah. Pengalaman anak didik di sekolah dapat diperoleh melalui berbagai kegiatan
pendidikan, diantaranya mengikuti pelajaran dikelas, praktik keterampilan, latihan-
latihan olah raga dan kesenian, dan kegiatan karya wisata atau praktik dalam
laboratorium disekolah.
ada beberapa hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
1. Manajemen merupakan suatu proses sosial yang merupakan proses kerja sama
antara dua orang atau lebih secara formal.
2. Manajemen dilaksanakan dengan bantuan sumber-sumber, yakni : sumber manusia,
sumber matrial, sumber biaya, dn sumber informasi
3. Manajemen dilaksanakan dengan metode kerja tertentu yang efesien dan efektif,
dari segi tenaga, dana, waktu dan sebagainya.
4. Manajemen mengacu kepencapaian tujuan tertentu, yang telah ditentukan
sebelumnya.
Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem kurikulum yang kooperatif,
komprehensif, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan
kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai
dengan konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
Hubungan sekolah dengan masyarakat perlu dikelola secara produktif agar masyarakat
merasa memiliki sekolah. Sehingga terbentuk sinerjik antara sekolah dengan
masyarakat untuk mewujudkan program-program sekolah. Dengan demikian
keterlibatan masyarakat dalam manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat
membantu dan mengontrol implementasi kurikulum, sehingga lembaga pendidikan
atau sekolah selain dituntut kooperatif juga mampu mandiri dalam
mengidentifikasikan kebutuhan kurikulum, mendesain kurikulum, menentukan
prioritas kurikulum, melakasanakan pembelajaran, menilai kurikulum, mengendalikan

1
serta melaporkan sumber dan hasil kurikulum baik kepada masyarakat maupun kepada
pemerintah.
Ruang Lingkup Manjemen Kurikulum
Studi manajemen kurikulum adalah bagian integral dari studi kurukulum. Para ahli
pendidikan umumnya dibidang pengembangan kurikulum dan teknologi pendidikan tentu
teleh mengenal, bahwa studi tenteng pengembangan kurikulum merupakan suatu cabang
disiplin ilmu pendidikan yang mengandung ruang lingkup yang sangat luas. Studi ini
bukan saja mencakup kegiatan mempelajari dasar- dasarnya, tetapi juga mmpelajari
kurikulum yang dikembangkan dan dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan.
Pokok kegiatan utama studi manjemen kurikulum adalah meliputi bidang perencanaan
dan pengembangan, pelaksanaan, dan perbaikan kurikulum.
Prinsip dan Fungsi Manajemen Kurikulum
Prinsip dan fungsi kurikulum yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen
kruikulum adalah beberapa hal sebagai berikut, yaitu :
1. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek
yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum.
2. Demokratisiasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan pada demokrasi
yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya.
3. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen
kurikulum.
4. Efektifitas dan Efesiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus
mempertimbangkan efektifitas dan efesiensi untuk mencapai tujuan kurikulum.
5. Mengarahkan Visi, Misi, dan Tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum.
Ada beberapa fungsi dari manajemen kurikulum di antaranya :
1. Meningkatkan efesiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum.
2. Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang
maksimal dalam pencapaian tujuan kurikulum.
3. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta
didik maupun lingkungan sekitar peserta didik.
4. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses belajar mengajar.

2
Komponen-komponen Kurikulum
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen tertentu.
Komponen-komponen tersebut ialah :
1. Komponen Tujuan
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang ingin diharapkan
Tujuan pendidikan mempunyai klasifikasi, dari tujuan yang sangat umum sampai tujuan
yang sangat khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur yang kemudian dinamakan
kompetensi. Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi empat:
a. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) adalah tujuan yang besifat paling umum dan
merupakan sasaran yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan
b. Tujuan Instusional (TI)
Tujuan Instusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan.
c. Tujuan Kurikuler (TK)
Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi.
d. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan bagian dari tujuan kurikuler, dapat didefinisikan
sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari
bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam sekaqli pertemuan.
2. Komponen Isi/ Materi Pembelajaran
Pada komponen isi kurikulum lebih banyak menitik beratkan pada pengalaman belajar
yang harus dimiliki oleh anak didik dalam kegiatan proses pembelajaran. Isi kurikulum
hendaknya memuat semua aspek yang berhubungan dengan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
3. Komponen Metode
Komponen metode ini berkaitan dengan strategi yang harus dilakukan dalam rangka
pencapaian tujuan. Metode yang tepat adalah metode yang sesuai dengan materi dan tujuan
kurikulum yang akan dicapai dalam setiap pokok bahasan.
4. Komponen Evaluasi
Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak pernah berakhir (Oliva,1988).
Proses tersebut meliputi perencanaan implementasi, dan evaluasi.

3
Agar proses belajar megajar berjalan lancar maka langkah yang harus dilakukan yaitu :
1. Tahap Perencanaan.
Pada tahap ini perlu dijabarkan menjadi rencana pembelajaran. Guru melakukan
pesiapan yang komprehensif sebelum melakukan PBM dikelas. Dalam tahap perencanaan
ini pula perlu dipahami hal-hal sebagai berikut :

1. Menjabarkan GBPP menjadi Analisis Mata Pelajaran (AMP),

2. Memiliki kalender akademik,

3. Menyusun program tahunan (PROTA),

4. Menyusun program semester,

5. Program satuan pelajaran, dan

6. Rencana pengajaran.

2. Tahap Pengorganisasian dan Koordinasi


Pada tahap ini merupakan tahap yang perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh
kepala sekolah beserta tim yang di bentuk untuk memudahkan pembagian tugas sesuai
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Pada tahap ini hal-hal yang perlu diperhatikan oleh kepala sekolah adalah sebagai berikut :

1) Kalender akademik disusun berdasarkan rencana program kegiatan yang akan


berlansung di sekolah selama satu tahun kedepan.

2) Penyusunan jadwal pelajaran didasarkan kepada kewajiban mengajar guru 5


hari/minggu.

3) Pengaturan tugas dan kewajiban guru dilandasi oleh kebersamaan, keadilan, dan tidak
menimbulkan permasalahan.

4) Program kegiatan sekolah disusun berdasarkan kebutuhan nyata untuk meningkatkan,


mengembangkan dan memajukan sekolah.

3. Tahap Pelaksanaan.

Pada tahap ini merupakam tahap yang paling menentukan apakah sekolah dibawah
kepemimpinan kepala sekolah dapat mewujudkan program sekolah atau tidak.

4
Perencanaann, pengorganisasian dan koordinasi yang telah disusun akan dibuktikan
keberhasilannya dalam tahap pelaksaan ini.
4. Tahap Evaluasi dan Pengendalian
Pelakasanaan pembelajaran berjalan secara efektif atau tidak dapat diketahui melalui
kegiatan evaluasi. Evaluasi ini sangat penting dilakukan secara benar karena bertujuan
untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang dilakukan berjalan lancar atau tidak
sesuai rencana yang telah ditetapkan.
2. MANAJEMEN SUMBER DAYA INSANI
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara
bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya(tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai
tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Ada dua
sasaran manajemen sumber daya manusia yang berbasiskan spritualitas. Pertama,
pembangunan diri (self) individu yang integral. Kedua, penguatan perusahaan atau institusi
sehingga berdaya saing tinggi.
3.MANAJEMEN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN
Pengertian Sarana Prasarana Pendidikan
Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak
langsung menunjang proses pendidikan di sekolah. Dalam pendidikan misalnnya lokasi
atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, ruang dan sebagainya. Sedangkan
sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara
langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, seperti: ruang, buku,
perpustakaan, labolatorium dan sebagainya. Sedangkan menurut keputusan menteri P dan
KNo.079/1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu:
1. Bangunan dan perabot sekolah.
2. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukauan dan alat-alat peraga dan labolatarium.
3. Media pendidikan yang dapat dikelompokan menjadi audiovisual yang menguanakan
alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.
Adapun yang bertanggungjawab tentang sarana dan prasarana pendidikan adalah para
pengelola administrasi pendidikan. Secara mikro atau sempit maka kepala sekolah
bertanggung jawab masalah ini, seperti :

5
1. Hubungan antara peralatan dan pengajaran dengan program pengajaran.
2. Tanggung jawab kepala sekolah dan kaitannya dengan pengurusan dan prosedur
3. Beberapa pedoman administrasi peralatan
4. Administrasi gedung dan perlengkapan sekolah
A. JENIS – JENIS SARANA PRASARANA PENDIDIKAN
Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu (1) habis tidaknya
dipakai; (2) bergerak tidaknya pada saat digunakan; (3) hubungannya dengan proses
belajar mengajar.
1. Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai
Dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu sarana
pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama.
a) Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila
digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Contoh, kapur tulis, beberapa
bahan kimia untuk praktik guru dan siswa, dsb.
b) Sarana pendidikan tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan
secara terus menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Contoh, bangku sekolah,
mesin tulis,atlas,globe.
2. Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan, ada dua macam sarana pendidikan,
yaitu sarana pendidikan yang bergerak dan sarana pendidikan tidak bergerak.
a) Sarana pendidikan yang bergerak
Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau
dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya, contohnya: almari arsip sekolah, bangku
sekolah, dsb.
b) Sarana pendidikan yang tidak bergerak
Sarana pendidikan yang tidak bergerak adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa
atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, misalnya saluran dari Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM).
3.Ditinjau dari hubungannya dengan Proses Belajar Mengajar
Sarana Pendidikan dibedakan menjadi 3 macam bila ditinjau dari hubungannya dengan
proses belajar mengajar, yaitu: alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran.

6
a) Alat pelajaran
b) Alat peraga
c) Media
Adapun prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua macam,
yaitu:
1. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar.
2. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar.
C. SARANA PRASARANA YANG MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN
1. Sarana Yang Menunjang Proses Pembelajaran, meliputi :
a. Peralatan pendidikan
b. Media pendidikan
c. Buku
d. Sumber belajar lainnya meliputi jurnal, majalah, surat kabar, poster, dll
2. Prasarana Yang Menunjang Proses Pembelajaran, Meliputi :
a. Ruang kelas
b. Ruang perpustakaan
c. Ruang laboratorium
d. Ruang pimpinan
e. Ruang guru
f. Ruang tata usaha
g. Ruang konseling
h. Ruang UKS
i. Tempat beribadah
j. Ruang organisasi kesiswaan
k. Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil.
l. Gudang
m. Tempat berolahraga
n. Tempat bermain

Anda mungkin juga menyukai