Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kondisi apa pun komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan hendaknya tidak berubah. Pemerintah tetap konsistenn untuk
meningkatkan kuantitas maupun kualitas pendidikan. Hal ini penting agar setelah
melewati masa krisis, nasib bangsa Indonesia, terutama kaum miskin, tidak
semakin terpuruk. Untuk kepentingan tersebut, berbagai program telah
diluncurkan diantaranya; melalui program “Aku Anak Sekolah” yang didukung
oleh badan-badan internasional, seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia
(ADB), dan UNICEF, pemerintah Indonesia memberikan dukungan beasiswa
kepada peserta didik serta dana bantuan operational (DBO) bagi sekolah-sekolah
yang tidak mampu, untuk menyelamatkan kuantitas dan kualitas pendidika,
khususnya pendidikan dasar. Program-program tersebut merupakan bagian dari
jaringan pengamanan sosial (JPS) dalam bidanng pendidikan. (Mulyasa, 2002)
Istilah manajemen sekolah sering disandingkan dengan istilah administrasi
sekolah. Terdapat tiga pandangan berbeda mengenai manajemen dan administrasi
sekolah; pertama, mengartikan administrasi lebih luas daripada manajemen;
kedua, manajemen lebih luas dari adminstrasi; dan ketiga, manajemen identik
dengan administrasi. Berdasarkan fungsi pokoknya istilah manajemen dan
administrasi mempunyai fungsi yang sama, oleh sebab itu perbedaan kedua istilah
tersebut tidak konsisten dan signifikan.
Manajemen dan administrasi sekolah merupakan salah satu upaya
pemerintah unutuk mencapai keunggulan masyarakat dalam penguasaan ilmu dan
teknologi. Tujuan utama manajemen dan administrasi sekolah adalah
meningkatkan efesiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan. Tujuan tersebut dapat
didapatkan dari keleluasaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi
masyarakat, kelenturan pengelolaan sekolah, peningkatan profesionalisme guru,
serta tanggung jawab pemerintah.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen dan administrasi sekolah ?
2. Apa pentingnya manajemen dan administrasi sekolah ?
3. Apa saja fungsi dari manajemen dan administrasi sekolah ?
4. Apa saja ruang lingkup manajemen dan administrasi sekolah ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi manajemen dan administrasi sekolah
2. Memahami pentingnya manajemen dan administrasi sekolah
3. Memahami fungsi manajemen dan administrasi sekolah
4. Memahami ruang lingkup manajemen dan administrasi sekolah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen dan Administrasi Sekolah


Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi. Dikatakan
sebagai ilmu oleh Luther Gulick karena manajemen dipandang suatu bidang
pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana
mencapai sasaran melalui cara – cara dengan mengatur orang lain menjalankan
dalam tugas. Dipandang sebagai profesi karena manajemen dilandasi oleh
keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer, dan para profesional
dituntun oleh suatu kode etik. (Burhanuddin, 2013)
Administrasi sekolah adalah upaya pengaturan dan pendayagunaan segenap
sumber daya sekolah (mandalam usia, dana, sarana, dan lingkungan) secara efektif
dan efesien dalam penyelenggaraan pendidikan agar tujuan pendidikan disekolah
tercapai secara optimal. (Suprapto, 2003)
Manajemen pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerja sama
yang sistematik, sistemik, dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Manajemen pendidikan juga dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang berkenan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun
tujuan jangka panjang. (Gaffar, 1989) dalam (Mulyasa, 2002)

B. Pentingnya Manajemen dan Administrasi Sekolah


Manajemen dan administrasi sekolah merupakan komponen integral dan
tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan, tanpa adanya
manajemen dan administrasi sekolah tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara
optimal, efekif dan efesien. Manajemen berbasis sekolah dapat memberikan
kewenangan penuh kepada sekolah dan guru dalam mengatur pendidikan dan
pengajaran, merencanakan, mengorganisasi, megawasi,
mempertanggungjawabkan, mengatur serta memimpin sumber-sumber daya

3
insani serta barang-barang untuk membantu pelaksaan pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan sekolah.

C. Fungsi Manajemen dan Administrasi Sekolah


Terdapat empat fungsi pokok dalam manajemen dan administrasi sekolah
yang perlu dipahami, yaitu:
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses yang sistematis dalam pengambilan
keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan
datang. Perencanaan juga merupakan kumpulan kebijakan yang secara
sistematis disusun dan dirumuskan berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan serta dapat dipergunakan sebagai pedoman
kerja.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi
tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
3. Pengawasan
Pengawasan dapat diartikan sebagai upaya untuk mengamati secara
sistematis dan berkesinambungan, merekam, memberi penjelasan,
petunjuk, pembinaan dan meluruskan berbagai hal yang kurang tepat
serta memperbaiki kesalahan.
4. Pembinaan
Pembinaan merupakan rangkaian upaya pengembalian secara
profesional semua unsur organisasi agar berfungsi sebagaimana
mestinya sehingga rencana untuk mencapai tujuan dapat terlaksana
secara efektif dan efisien.

4
D. Ruang Lingkup Manajemen dan Administrasi Sekolah
Terdapat beberapa ruang lingkup dan administrasi sekolah diantaranya,
yaitu:
1. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran
Manajemen kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan
perencanaan, pelaksaan, dan penilaian kurikulum. Pada umumnya
perencanaan serta pengembangan kurikulum nasional telah dilakukan
oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat. Jadi pada
level sekolah tinggal merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum
tersebut dengan kegiatan pembelajaran yang ada di sekolah. Selain itu,
sekolah juga bertugas dan berwewenang untuk mengembangkan
kurikulum muatan lokal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
lingkungan setempat.
2. Manajemen Tenaga Kependidikan
Manajemen tenaga pendidikan bertujuan untuk mendayagunakan
tenaga kependidikan secara efektif dan efesien untuk mencapai hasil
yang optimal. Manajemen tenaga kependidikan (guru dan personil)
mencakup :
a. Perencanaan pegawai
Penyusunan rencana tenaga kependidikan yang baik dan tepat tentu
memerlukan informasi yang lengkap dan jelas tentang pekerjaan
dan tugas yang harus dilakukan. Sebelum menyusun rencana, perlu
diadakan analisis pekerjaan (job analisis) dan analisi jabatan untuk
memperoleh deskripsi pekerjaan. Hal tersebut sangat membantu
dalam menentukan jumlah pegawai yang diperlukan, dan untuk
menghasilkan spesifikasi pekerjaan (job specification).
b. Pengadaan pegawai
Untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan, maka
dilakukan kegiatan rekruitment, yaitu usaha untuk mencari dan
mendapatkan calon-calon pegawai yang memenuhi syarat sebanyak

5
mungkin kemudian dipilih calon pegawai terbaik dan tercakap.
Untuk itu maka perlu diadakan seleksi.
c. Pembinaan dan pengembangan pegawai
Fungsi pembinaan dan pengembangan pegawai merupakan fungsi
pengelolaan tenaga kependidikan yang sangat perlu dilakukan
untuk memperbaiki, menjaga, dan meningkat kinerja pegawai,
kegiatan dapat dilaksanaan dengan cara on the job training seperti
pelatihan.
d. Promosi dan mutasi
Di negeri kita ini, promosi atau mengangkatan pegawai negeri sipil
yang pertama sebagai calon PNS dengan masa percobaan satu atau
dua tahun, kemudian mengikuti latihan prajabatan, setelah lulus
diangkat atau dinyatakan sebagai pegawai negeri sipil penuh.
Setelah itu penempatan atau penugasan, dalam penempatan atau
penugasan ini diusahakan adanya kongruensi yang tinggi antara
tugas yang menjadi tanggung jawab pegawai dengan karakteristik
pegawai, hal tersebut dapat dicapai dengan dilakukannya fungsi
orientasi baik sebelum atau sesudah penempatan.
e. Pemberhentian pegawai
Pemberhentian pegawai merupakan fungsi personalia yang
menyebabkan terlepasnya hak dan kewajiban antara pihak personil
dan pihak lembaga demikian sebaliknya.
Mulyasa (2002) mengemukakan Sebab-sebab pemberhentian
pegawai dapat dikelmpokkan ke dalam tiga jenis, yaitu :
1) Pemberhentiaan atas permohonan sendiri
Pemberhentian atas permohonan pegawai sendiri misalnya,
karena pindah lapangan pekerjaan yang bertujuan memperbaiki
nasib.
2) Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah
Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah bisa dilakukan
dengan beberapa alasan berikut :

6
a) Pegawai bersangkutan tidak cakap dan tidak memiliki
kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugassnya dengan
baik;
b) Perampingan atau penyederhanaan organisai atau
lembaga;
c) Peremajaan, biasanya pegawai yang telah berusian 50
tahun dan berhak pensiun harus diberhentikan dalam
jangka waktu satu tahun;
d) Tidak sehat jasmani dan rohani sehingga tidak dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik;
e) Melakukan pelanggaran tindak pidana sehingga dihukum
penjara atau kurungan;
f) Melanggar sumpah atau janji pegawai negeri sipil
3) Pemberhentian sebab lain-lain
Pemberhentian sebab lain-lain penyebabnya adalah pegawai
bersangkutan meninggal dunia, hilang, habis menjalani cuti
diluar tanggungan negara dan tidak melaporkan diri kepada
pihak yang berwewenang, serta telah mencapai batas usia
pensiun.
f. Kompensasi
Kompensasi merupakan balasan jasa yang diberikan lembaga
kepada pengawai, kompensasi dapat berupa gaji, tunjangan,
fasilitas perumahan, kendaraan dan lain-lain.
g. Penilaian pegawai
Penilaian ketenaga pendidikan difokuskan pada prestasi individu
dan peran sertanya dalam kegiatan sekolah. Penilaian ini penting
untuk sekolah dan juga bagi pegawai itu sendiri, bagi sekolah
penilaian prestasi kerja sangat penting dalam pengambilan
keputusan berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan sekolah dan
lain-lain. Sedangkan bagi pegawai, penilaian berguna sebagai
umpan balik seperti kemampuan, keletihan, kekurangan, dan

7
potensi, yang bermanfaat untuk menetukan tujuan, jalur, rencana,
dan pengembangan karier.
Hal-hal tersebut diatas perlu dilakukan dengan baik dan benar agar apa
yang diharapkan dapat tercapai, yakni tersedianya tenaga kependidikan
dengan kinerja yang baik dan berkualitas.
3. Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan (peserta didik) adalah penataan dan pengaturan
terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai peserta
didik masuk hingga keluar dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan
meliputi data peserta didik dan aspek-aspek yang dapat membantu
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses
pendidikan disekolah.
Tujuan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan pengetahuan
anak, tetapi juga kepribadian, dan aspek sosial emosional, serta
keterampilan-keterampila lain.
4. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan
Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan
merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian
yang tak terpisahan dalam kajian manajemen sekolah. Manajemen
keuangan merupakan komponen produksi yang menentukan
terlaksananya kegiatan belajar-mengajar disekolah. Untuk itu perlunya
pengelolaan yang baik, agar dana yang ada dapat dimanfaatkan secara
optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Secara garis besar sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu
sekolah dapat dikelompokkan menjadi tiga sumber, yaitu : pemerintah
(baik pemerintah pusat, daerah, maupun kedua-duanya), orang tua atau
peserta didik, masyarakat (baik mengikat maupun tidak mengikat).
5. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas untuk menjaga
sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi
secara optimal dan berarti pada proses pendidikan. Pengelolaan ini

8
diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah
sehingga dapat menciptakan kenyamanan untuk guru dan peserta didik
ketika disekolah.
6. Manajemen Hubugaan Sekolah dengan Masyarakat
Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat dalam
mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efesien. Sekolah menunjang
pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan masyarakat, khusunya
kebutuhan pendidikan. Oleh sebab itu, sekolah berkewajiban untuk
memberi penerangan tentang tujuan-tujuan, program-program,
kebutuhan, serta keadaan masyarakat. Sekolah juga harus mengetahui
dengan jelas apa kebutuhan, harapan, dan tunutunan masyarakat,
terutama terhadap sekolah. Dengan demikian antara sekolah dan
masyarakat harus menjalin hubungan yang harmonis.
7. Manajemen Layanan Khusus
Pengelolaan ini meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan, dan
keamanan sekolah. Perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan
baik memungkinkan peserata didik untuk lebih mengembangkan
pengetahuan yang diperoleh di kelas dengan belajar mandiri, demikian
juga halnya dengan tenaga pendidik dapat mengajar dengan metode
bervariasi, seperti belajar mandiri.
Sekolah sebagai satuan pendidikan juga bertanggung jawab terhadap
kesehatan dan keamanan peserta didik dan tenaga pendidik selama
berada disekolah, seperti adanya ruang UKS dan satpam sekolah.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Definisi Manajemen dan Administrasi Sekolah
Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi. Istilah
manajemen sekolah sering disandingkan dengan istilah administrasi
sekolah.
Manajemen pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerja
sama yang sistematik, sistemik, dan komprehensif dalam rangka
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Pentingnya Manajemen dan Administrasi Sekolah
Manajemen dan administrasi sekolah merupakan komponen integral
dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan,
tanpa adanya manajemen dan administrasi sekolah tujuan pendidikan
tidak akan tercapai secara optimal, efekif dan efesien.
3. Fungsi Manajemen dan Administrasi Sekolah
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengawasan
d. Pembinaan
4. Ruang Lingkup Manajemen dan Administrasi Sekolah
a. Manajemen kurikulum dan program pengajaran
b. Manajemen tenaga kependidikan
c. Manajemen kesiswaan
d. Manajemen keuangan dan pembiayaan
e. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan
f. Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat
g. Manajemen layanan khusus

10
B. Saran
Sebagai seorang calon pengajar kita harus mengetahui dan memahami
tentang manajemen dan administrasi sekolah. Begitu pentingnya manajemen dan
administrasi sekolah karena merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan
dari proses pendidikan itu sendiri.

11
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin. 2013. Definisi dan Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan.

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/12/26/definisi-dan-ruang-
lingkup-manajemen-pendidikan/. Diakses pada tanggal 02 September 2016
(Online)

Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suprapto. 2003. Pedoman Administasi Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen


Pendidikan Nasional.

12

Anda mungkin juga menyukai