Agama Kristen Kelas X PDF
Agama Kristen Kelas X PDF
Pendahuluan
2. Aspek Intelektual/berpikir
Menjadi dewasa secara intelektual berarti menggunakan akal budi untuk melakukan
penilaian tentang benar tidaknya sesuatu sehingga terjadi pertimbangan yang
matang dalam menghadapi masalah atau mengambil keputusan. Bukan hanya
sekedar dengan kemampuan intelektual tinggi seseorang dapat mengambil
keputusan dengan cepat, tetapi lebih lagi diharapkan seseorang memiliki hikmat
Allah dalam pengambilan keputusan , sehingga keputusan yang diambil bukan
sesuatu yang disesasli dikemudian hari.
3. Aspek Emosi/perasaan
Dewasa secara emosi artinya mampu mengendalikan perasaan dengan cara dan
pada saat yang tepat, untuk alasan yang tepat, dan pada orang tepat. Penelitian
membuktikan bahwa orang yang berhasil mencapai karier dan bisnis adalah mereka
yang memiliki kemampuan mengendalikan perasaan dengan baik. Sebagai contoh
orang yang memiliki kemampuan atau tingkat kecerdasan emosi dan tingkat
kecerdasan intelektual adalah Daniel dan kawan-kawan (Daniel 1). Mereka hanya
bertahan makan buah dan sayur-sayuran artinya mereka memiliki kemampuan
mengekang nafsu makannya dan tidak menajiskan dirinya dengan makanan raja.
Justru karena mereka mampu mengendalikan emosinya dari nafsu duniawinya maka
Alkitab menjelaskan mereka memiliki kecerdasan intelektual sepuluh kali lipat dari
orang-orang pintar di Babel.
4. Aspek Sosial
Dewasa secara social artinya kemampuan seseorang untuk membangun hubungan
yang baik dan benar dengan orang lain, kemampuan menempatkan dirinya dan
berhasil menjalin komunikasi dua arah tanpa melihat latar belakang pendidikan dan
status sosial seseorang. Sebagai contoh anak-anak remaja tidak mampu
menunjukkan sebagai anak remaja yang dewasa secara social. Terbukti mereka tidak
sanggup menolak tawaran yang negative dari teman-temannya, misalnya merokok,
narkoba, judi, seks bebas dan lain-lain.
5. Aspek Moral
Dewasa secara moral memiliki beberapa pengertian
1. Kemampuan membedakan antara yang benar dan yang salah
2. Kemampuan mempertimbangkan yang menyangkut perilaku seseorang yang
membawa dampak kesejahteraan bagi orang lain.
3. Memiliki kesiapan yang cukup baik dan perilaku berkorban untuk kepentingan
orang banyak secara benar.
6. Aspek Spiritual
Dewasa secara spiritual adalah kemampuan membangun hubungan yang benar
dengan Tuhan, atau kemampuan bagaimana seseorang melakukan penghayatan
imannya kepada Tuhan. Kemampuan mengikuti dan melaksanakan semua yang
menjadi peraturan dan ketetapan Hukum-hukum Tuhan dengan baik dan benar.
Sebagai contoh perjalanan bangsa Isarel meninggalkan Mesir oleh tangan Tuhan
yang kuat membawa mereka keluar menuju tanah perjanjian (Kanaan), namun umat
Isarel tidak bisa menunjukkan kesetiaannya, justru mereka seringkali memberontak
kepada Tuhan lewat Musa pemimpin mereka, dan akibatnya Musa kesal dan
mengeluh atas perilaku yang menyimpang dari ketetapan Tuhan. Dengan demikian
secara spiritual mereka tidak bisa menunjukkan kwalitas kehidupan rohani yang
diharapkan.
Manusia menjadi dewasa menurut Alkitab ada bebeara hal yang perlu dipelajari
yaitu:
1. Belajar dari kisah Yesus ketika masih remaja di Bait Allah (Tanya jawab dengan
guru-guru Torat): Lukas 2:41-52.
Beberapa hal yang perlu dipelajari dari kehidupan Yesus:
a. Yesus memiliki kecerdasan spiritual yang sangat tinggi maksudnya ketika
ditanya ibuNya, Yesus menjawab bukankah “Aku” harus tinggal dirumah
BapaKu? Artinya Yesus sebagai Anak Allah harus terus memabangun
hubungan dengan BapaNya secara rohani.
b. Yesus memiliki kecerdasan intelektual yang sangat tinggi artinya Yesus
memiliki kemampuan bersoal jawab dengan guru-guru Torat dengan
jawaban-jawaban yang tak terduga, karena Yesus adalah hikmat Allah
c. Yesus bertumbuh dewasa secara fisik.
d. Yesus memiliki ketaatan secara social artinya Yesus tetap menunjukkan
ketaatan kepada orang tuanya secara jasmani.
Kaitanya dengan manusia bertumbuh menjadi dewasa Tuhan Yesus Kristus sudah
memiliki ke 6 aspek bertumbuh menjadi dewasa.
2. Belajar dari Doa Musa (Mazmur 90: 5-6,12) “Ajarlah kami menghitung hari-hari
kami sedemikian, agar kami beroleh hati yang bijaksana” artinya semakin
bertambahnya usia seseorang seharusnya semakin bertambah-bertambah
hikmatnya sehingga memiliki kemampuan menimbang-nimbang persoalan hidup.
Hati yang bijaksana adalah modal utama dalam menimbang-nimbang dan
menyelesaikan persoalan hidup dengan damai, tidak ada ganjalan hati yang
tersisa.
3. Manusia yang dewasa adalah manusia yang memiliki kemampuan untuk
bertanggung jawab dalam hal:
a. Tanggungjawab didalam hubungannya dengan Tuhan artinya sebagai
makhluk religious yang diciptakan menurut kesegambaran dengan Allah
manusia adalah patner eksistensial-religius.
b. Tanggungjawab didalam hubungannya dengan sesamanya artinya manusia
yang sudah terhilang artinya manusia sudah jatuh dalam dosa, manusia
kehilangan kemuliaan Allah, sebagai patner eksistensial-religius
bertanggungjawab mengemban misi penyelamatan Allah kepada semua
manusia yang terhilang.
c. Tanggungjawab didalam hubungan dengan alam.
Manusia mempunyai posisi ganda:
- Di atas alam manusia bertanggungjawab menguasai dan mengolah alam
untuk kesejahteraan hidupnya.
- Di dalam/ bagian dari alam manusia bertanggungjawab memelihara alam
untuk menunjang kehidupannya.
1. Bertumbuh menjadi dewasa secara fisik meliputi beberapa aspek di bawah ini
kecuali;…
a. aspek emosi d. perubahan organ-organ pada tubuh
b. aspek usia e. perubahan hormone-hormon seks
c. aspek berat badan
2. Bertumbuh menjadi dewasa di pengaruhi beberapa aspek perkembangan pada
manusia yaitu… kecuali;
a. aspek moral d. aspek sosial
b. aspek sosiologis e. aspek emosi
c. aspek intelektual
3. “Ajarlah kami menghitung hari-hari, supaya kami beroleh hati yang bijaksana”
merupakan doa yang lahir dari seorang yang bernama…
a. Daud d. Musa
b. Salomo e. Yosua
c. Yusuf
4. Pernyataan soal nomor 3 tertera dalam Kitab…
a. Mazmur 90:8 d. Mazmur 90:11
b. Mazmur 90:9 e. Mazmur 90:12
c. Mazmur 90:10
5. Di bawah ini orang yang memiliki tingkat kecerdasan emosi dan kecerdasan
intelektual pada zaman pemerintahan raja Nebukadnezar adalah…
a. Kain dan Habil d. Yakub dan Esau
b. Musa dan Yosua e. Yusuf dan Benyamin
c. Daniel dan kawan-kawan
6. Kemampuan mengekang dari nafsu duniawi dan tidak menajiskan diri dari
makanan raja adalah bertumbuh dewasa secara…
a. Emosi/perasaan d. intelektual
b. Jasmani/fisik e. spiriritual
c. moral
7. Seseorang yang memiliki kecerdasan intelektual yang bersoal jawab dengan guru-
guru Torat adalah…
a. Yohanes d. orang Saduki
b. Yesus e. Simon Petrus
c. Orang Farisi
8. Kemampuan membangun hubungan yang benar dengan Tuhan dan kemampuan
melakukan penghayatan imannya kepada Tuhan dimaknai dengan dewasa secara…
a. moral d. spritual
b. Intelektual e. emosi
c. sosial
9. Kemampuan seseorang melakukan apa yang baik dan benar dan memberikan
pengaruh yang baik bagi seseorang dimaknai dengan dewasa secara…
a. Jasmani d. intelektual
b. sosial e. Moral
c. emosi
10. Bukankah “Aku harus berada dan tinggal di dalam rumah BapaKu”. Dalam aspek-
aspek perkembangan manusia bertumbuh menjadi dewasa peryataan tersebut
mengandung arti…
a. Yesus memiliki tingkat kecerdasan emosi
b. Yesus memiliki tingkat kecerdasan spiritual
c. Yesus memiliki tingkat kecerdasan intelektual
d. Yesus memiliki ketaatan kepada orang tuaNya
e. tidak ada kaitannya dengan aspek-aspek perkembangan pada manusia
PEMBELAJARAN 2
Salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian kaitannya dengan bertumbuh menjadi
dewasa adalah “Takut akan Tuhan”, sekaligus merupakan indicator penting dari aspek-
aspek bertumbuh menjadi dewasa.
Dari berbagai pengertian takut akan Tuhan diatas dalam Alkitab memberikan penjelasan
mengenai dua perilaku manusia yang berkaitan dengan takut akan Tuhan yaitu:
1. Menurut Rasul Paulus dalam Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan
dunia ini, tetapi berubalah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah
dan yang sempurna”. Artinya bahwa perilaku manusia yang takut akan Tuhan adalah
perilaku yang berkenan dengan menggunakan akal budinya agar selalu memiliki
kehendak untuk berbuat yang baik bagi Allah.
2. Menurut Rasul Paulus dalam Kolose 3:5-9 yaitu perilaku manusia yang tidak takut
Tuhan atau perilaku yang menyimpang dari kehendakNya antara lain percabulan,
kenajisan, hawa nafsu, keserakahan, penyembahan berhala, marah, geram,
kejahatan, fitnah, kata-kata kotor dan lain sebagainya.
Bagaimankah sebenarnya kita bisa menjadi orang yang takut Tuhan? Model yang paling
sempurna yang bisa kita ikuti atau teladani adalah Tuhan Yesus sendiri. Menurut kitab
Kolose 2 : 6-7, orang yang takut akan Tuhan hidupnya harus tetap berada di dalam Dia,
berakar di dalam Dia dan di bangun di atas Dia. Dengan meneladani Tuhan Yesus Kristus
yang mewujudkan sikap hidup takut akan Tuhan kita mengajak orang lain untuk juga
hidup takut akan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
PEMBELAJARAN 3
E. Kesimpulan
Hal-hal berikut ini dapat kita jadikan sebagai kesimpulan.
1. Tiap manusia memiliki karakter yang baik dan buruk
2. Karakter yang baik adalah pikiran, perkataan, perbuatan dan sikap kita yang
dapat membangun dan mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
3. Karakter yang buruk adalah pikiran, perkataan perbuatan serta sikap kita yang
merugikan diri kita sendiri dan orang lain.
Dalam sejarah hidup manusia selalu diperhadapkan dengan pertanyaan apa makna hidup ini
sesungguhnya. Manusia selalu diperhadapkan dengan pertanyaan essensial yaitu siapa
dirinya. Mengapa orang perlu mengenal siapa dirinya? Karena dengan mengenal dirinya
sendiri, kita akan mampu menempatkan dirinya sendiri dalam setiap situasi hidup.
Sebaliknya jika pencarian jati diri tidak dilakukan dengan benar, berbagai hal negative akan
muncul, misalnya ikut-ikutan, tidak punya pendirian/plin plan, sulit mengambil keputusan
dan lain-lain.
Dengan pengenalan diri sendiri melalui penilaian diri sendiri atau penilaian melalui orang
lain maka kita menemukan jati diri “siapa saya” yaitu kita dapat menemukan kelebihan dan
kekurangan diri kita. Dalam dunia ini tidak ada yang sempurna, hanya Tuhan Yesus yang
sempurna (Ibrani 7:28)