materi
semester 1
Created by : Selvianti
Iskandar X MM2
BAB I
Allah Memberi Pertumbuhan
bagi Manusia
A. KARUNIA ALLAH DALAM PERTUMBUHAN
….MANUSIA
Ada beberapa pola pikir yang harus dimiliki oleh orang dewasa, yaitu:
1 Cara berpikir positif
2 Cara berpikir proaktif
3. Cara berpikir kritis
4. Cara berpikir komprehensif
B. Aspek Sosial
Dewasa dalam aspek sosial berarti mampu
bersosialisasi dengan baik dan benar serta
mampumenempatkan dirinya dengan setiap orang.
Hubungan yang baik ditandai dengan terbangunnya
komunikasi dua arah, sikap saling menghargai,
menerima dan mengakui. Tidak hanya itu, tetapi
juga dapat menempatkan diri dalam situasi apa
pun dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
tempat ia berada. Dalam hubungan sosial
diperlukan sikap peduli dan saling mendahulukan
kepentingan orang lain.
C. Aspek Emosi
Emosi adalah gejala perasaan disertai perubahan
atau perilaku fisik seperti marah, senang, sedih,
ceria, dan sebagainya. Kedewasa an seseorang tidak
terletak pada usianya, tetapi pada sejauh
manatingkat kematangan emosionalnya. Jika orang
pandai mengendali kan emosi, berarti semua
tindakannya tidak hanya mengandalkandorongan
nafsu, tetapi dia juga menggunakan logika. Beberapa
ciri aspek emosional dalam diri pribadi dewasa,
antara lain:
1. Mendahulukan logika daripada emosi, tidak egois.
2. Mengontrol emosi dengan baik dalam penyelesaian
masalah.
3. Memikirkan masa depan yang lebih baik.
4. Menerima hal buruk, kekecewaan atau tekanan
dengan tenang dan stabil
D. Aspek Moral
Moral berasal dari kata mores, yang artinyatata cara
kehidupan, adat istiadat atau kebiasaan. Moralberhubungan
dengan kaidah dan pranata yang mengatur perilaku individu dal
hubungan sosial dengan orang lain dan sebagai standar baik
buruknya perilaku seseorang. Menurut Kohlberg, moral tidak
hanya soal perasaan atau nilai, tetapi adanya hubungan erat
dengan tingkat pemahaman sescorang.
Norma
2. Kasih
Kasih dalam bahasa Ibrani adalah ahav, yaitu dorongan yang dirasakan olch
dua insan berbeda jenis kelamin yang tidak ada hubungannya dengan dorongan
seksual. Kasih adalah kekuatan dari dalam yang mendorong seseorang melakukan
tindakan yang mendatangkan kegembiraan dalam hatinya, sehingga bersedia
berkorban demi ke baikan orang yang dikasihi. Kasih adalah kekuatan tulus.
3. Keadilan
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, kata adil berarti tidak berat sebelah,
sepatutnya tidak sewenang-wenang. Keadilan adalah sifat yang adil bagi
kehidupan dalam masyarakat Keadilan, berhubungan dengan perbuatan atau
perlakuan yang adil dan tidak berat sebelah
B. Belajar Meneladani Yesus
1. Kesetiaan Yesus
Kesetiaan Allah selalu dibuktikan dengan pemenuhan janji-Nya kepada manusia.
Allah memenuhi janji-Nya kepada Hawa, Kain, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, bangsa
Israel dan semua orang yang percaya kepada-Nya. Allah menjanjikan
keselamatan bagi orang-orang yang hidup sesuai dengan hukum-Nya, dan la
menepati janji itu.
3. Adilnya Yesus
Tuhan Yesus memenuhi semua tuntutan hukum Taurat dalam diri-Nya sehingga
tidak se orang pun dapat memperkarakan-Nya dalam hal ketaatan hukum. Bukan
hanya hukum Taurat, Tuhan Yesus juga memenuhi semua adat istiadat Yahudi. Ia
disunat pada hari kedelapan, mengikuti kelas Taurat, duduk belajar Taurat di
Bait Allah sejak usia 12 tahun, merayakan hari raya Yahudi, dan mendasarkan
semua tindakan-Nya pada ajaran Perjanjian Lama.
C. Nilai - nilai dari Buah Roh
1. Sukacita
Sukacita dalam bahasa Ibrani menggunakan kata simkha, artinya dalam keadaan
gembira sekal sedangkan dalam bahasa Yunani menggunakan kata khara dan kata lain
yang sepadan dengan itu adalah agalliasis yang artinya sukacita yang besar.
2. Damai sejahtera
Damai sejahtera di dalam Kristus adalah kedamaian yang mendalam dan kekal yang
diberikan oleh Tuhan Yesus di dalam hati, seperti tertulis dalam Yohanes 14: 27: "Damai
sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang
Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. "Ini adalah damai sejahtera
yang berasal dari Roh Kadus semata.
3. Kesabaran
Kesabaran dalam bahasa Ibrani, erekh dan dalam bahasa Yunani makrothumia.
Kesabaran bukanlah sifat yang pasif, melainkan penguasaan atau pengekangan atau
pengendalian diri Allah menghadapi perlawanan manusia dan hal-hal yang
menimbulkan amarah-Nya. Kesabaran Allahadalah pemberian tempat dan waktu
kepada manusia dengan maksud tertentu.
4. Kemurahan
Bahasa Indonesia mengartikan kata kemurahan dengan arti perihal murah, terlalu
murah, kebaikan, dan kelimpahan. Baik dalam bahasa Ibrani maupun Yunani, kemurahan
selalu dikait kan dengan kasih dan kebaikan. Bahasa Ibrani khesed dan khen memberikan
arti kasih karunia. Sedangkan dalam bahasa Yunani oiktirmos atau krestotes
dihubungkan dengan kebaikan hati. Dalam 2 Timotius 2:24 Paulus mengingatkan bahwa
pelayan-pelayan Tuhan tidak boleh berselisih, tetapi harus ramah terhadap semua
orang.
5. Kebaikan
Kamus Besar Babasa Indonesia mendefinisikan kata kebaikan dengan: 1. sifat baik;
perbuatan baik. 2. kegunaan; 3. sifat manusia yang dianggap baik menurut sistem norma
dan pandangan umum yang berlaku. Dalam bahasa Ibrani ton, artinya "menyenangkan",
"menggembirakan", "ramah". Kebaikan menandakan sesuatu yang memberi kebahagiaan
atau kepuasan yang mendampakkan kepuasan estetika atau moral.
6. Kelemahlembutan
Orang yang lemah lembut bukanlah orang yang lemah. Kata lemah lembut dalam
bahasa Yunani adalah pra'is. Istilah yang sering digunakan pada kuda jantan dewasa
yang dijinakkan dan dapat ditunggangi. Ia kuat tetapi, taat pada kekang, dan
menggunakan kekuatannya sesuai dengan perintah penunggangnya. Paulus menggunakan
bahasa Yunani, proates untuk menjelaskan maksudnya tentang buah kelemahlembutan.
Yesus berkata: "Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki
bumi" (Matius 5:5). Kelemahlembutan adalah memberi perhatian kepada sesama dan
selalu peka terhadap hak-hak sesama. Bagaimanakah kita dapatmempraktikkannya?
Yesus berkata dalam Matius 11:29 bahwa kita hendaknya bersikap "lemahlembut dan
rendah hati".
7. Penguasaan Diri
Penguasaan diri diterjemahkan dari bahasa Yunani en kratos, yang artinya kekuatan
didalam. Jadi, penguasaan diri itu bukan sekadar norma atau aturan semata, tetapi
kekuatan yang dibutuhkan untuk melawan hasrat kedagingan (Roma 8:5; 1 Korintus 9:
25-27). Bentuk lain dalam bahasa Yunani adalah egkrateria yang artinya adalah
penahanan dan pengendalian diri sendiri.
BAB vii
Peran roh kudus bagi orang
berdosa
A. Mengenal Pribadi Roh Kudus
ROH YANG DIJANJIKAN
Peristiwa Pentakosta bukanlah peristiwa aneh yang tiba-tiba terjadi.
Peristiwa Pentakosta adalah peristiwa turunnya Roh Kudus seperti
yang telah dijanjikan Tuhan Yesus. Dalam Kisah Para Rasul 1:8 Tuhan
Yesus berjanji: "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan
di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Roh Kudus
akan memberi kuasa untuk melakukan pekerjaan sebagai saksi Kristus.
B. Menyadarkan Akan Dosa
Dalam Kitab Roma, Paulus berbicara tentang dua macam perhambaan.
Pertama, ketika manusia masih hidup dalam keinginan daging, ia adalah
hamba dosa. Berada di kondisi seperti ini manusia tidak merasa harus
meninggalkan perbuatan dosanya. Matanya seolah-olah dibutakan
hingga tak dapat melihat kebenaran dan dengan segala usahanya pun
ia tidak berhasil melepaskan diri dari keterikatan dosa. Kedua, ketika
Roh Kudus menyadarkan manusia akan dosa-dosanya barulah ia akan
menyadari bahwa ia membutuhkan pertolongan untuk melepaskan diri
dari dosa dan menyerahkan diri kepada Roh Kudus yang akan
menolongnya. Orang yang terlepas dari dosa akan menjadi hamba yang
melakukan keinginan Roh, yaitu kebenaran.
C. Membimbing Pada Pertobatan
Allah juga tidak membiarkan orang percaya bergumul sendiri
menghadapi dosa-dosanya. la telah menyediakan senjata perlengkapan
rohani yang dapat digunakan oleh orang Kristen untuk berperang
melawan musuh-musuh rohani (Efesus 6:10-13). Tidak hanya itu, Allah
juga memberikan Roh Kudus kepada orang percaya. Roh Kudus
mengarahkan watak manusia, melepaskan apa yang telah ada dari
dunia pada diri manusia, dan memperbarui sifat manusia yang telah
menyerahkan diri kepada Kristus. Roh Kudus akan menuntun manusia
agar dapat bertindak sesuai kebenaran.
BAB viii
Peran roh kudus bagi orang
beriman
A. Pengertian Orang Beriman
"Iman" adalah kata sifat yang menunjukkan kemampuan
memercayai/memercayakan, atau meyakini, yang memiliki kata kerja
percaya. Alkitab menyebut iman dengan kata pistis dan pisteo untuk
kata percaya. Kedua kata ini mengandung makna meyakini,
memercayakan kepada orang yang dapat diandalkan, setia dan taat
kepada orang yang dipercaya.Iman dan percaya adalah kata-kata
penting yang menggambarkan hubungan antara umat yang beriman
dan percaya dengan Allah yang diimani dan dipercayai. Orang beriman
yang dimaksud dalam materi pembelajaran ini adalah orang yang
telah memercayakan diri dan hidupnya kepada Allah yang telah
memberi anugerah keselamatan di dalam dan melalui Yesus
B. Pengudusan
Pengudusan (Inggris: sanctification); dalam bahasa Yunani bagiasmos,
memiliki arti: (1.) dipisahkan untuk Allah (1 Korintus 1:30; 2 Tesalonika
2:13; 1 Petrus 1:2); (2.) jalan hidup yang sesuai dengan pemisahan
tersebut (1 Tesalonika 4:3,4,7; Roma 6:19; 1 Timotius 2:15; Ibrani12:14).
Pemisahan yang dimaksud adalah pemisahan dari dosa, dikhususkan
dan dikuduskan bagi Allah, tidak boleh lagi menyerahkan diri pada
kejahatan untuk memuaskan daging, tetapi harus menyerahkan diri
kepada Allah untuk menyenangkan Dia. Dalam 1 Tesalonika 4:3,
pengudusan (bagiasmos) dipandang sebagai suatu proses, yaitu
tindakan dikuduskan, dipisahkan untuk melayani Allah.
C. Pengangkatan
Roh Kudus berperan mengangkat orang-orang percaya menjadi anak-
anak Allah. Kata Yunani untuk pengangkatan atau adopsi adalah
huiothesia, yang artinya pemberian posisi yang sah sebagai anak. Kata
ini terdiri dari huios yang berarti anak dan thesis yang berarti
menempatkan. Tindakan adopsi atau pengangkatan seseorang menjadi
anak adalah tindakan Allah yang menem patkan orang percaya
sebagai putra yang memiliki hak penuh atas kepunyaan Bapa.
Diangkat menjadi anak-anak Allah berarti melakukan semua kegiatan
yang menyenangkan hati Allah dan taat kepada-Nya. Kalau kita
diangkat menjadi anak-anak Allah itu semata karena kasih karunia.
Oleh karena itu, kita harus menerimanya dengan rendah hati dan
penuh syukur.
D. Memberi Pengertian dan Pertumbuhan
Dengan pertolongan Roh Kudus, kita memiliki buah Roh, yaitu kasih,
sukacita, damai sejah tera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22-25). Buah Roh ini tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya karena merupakan satu
kesatuan yang utuh dan sama pentingnya. Kamu tidak bisa berkata,
"Aku punya kasih", tetapi kamu tidak dapat menguasai diri ketika
menghadapi orang yang menjengkelkan hatimu. Atau kamu mungkin
berkata, "Aku memiliki damai sejahtera", tetapi kamu tidak
mendatangkan sukacita bagi temanmu, bahkan seringkali menjadi biang
kerok terjadinya kericuhan. Hanya oleh Roh Kudus sajalah manusia
bisa dipulihkan dan bertumbuh sesuai kehendak Kristus. Pertumbuhan
rohani orang percaya terjadi karena karya Roh Kudus yang diam di
dalamnya.
E. Membantu Dalam Berdoa
Doa Adalah persekutuan dengan Allah. Melalui doa, orang beriman
tidak hanya menyampaikan keluhan atau permohonan kepada Allah,
melainkan mendengarkan Allah. Namun demikian, harus diakui bahwa
tidak semua hal dapat disampaikan kepada Allah karena
keterbatasan dan kelemahan manusia. Bahkan Roma 8:26-27 dengan
jujur mengatakan bahwa sesungguhnya manusia tidak mengerti
bagaimana seharusnya berdoa. Ketika lidah tak dapat menyampaikan
apa pun dalam persekutuan dengan Allah, Roh Kudus membantu
mengutarakan hati sepenuhnya kepada Tuhan sehingga sesuai dengan
kehendak-Nya. Roh Kudus menggerakkan roh orang beriman untuk
berdoa kepada Tuhan. Jadi, Roh Kudus membantu Allah doa tersebut
sesuai dengan kehendak Allah.
BAB ix
Peran roh kudus dalam
persekutuan
A. Mempersatukan
Peran Roh Kudus dalam mempersekutukan orang percaya terlihat dalam jemaat
mula-mula (Kisah Para Rasul 2:41-47). Roh Kudus mempersekutukan orang
percaya dengan orang percaya yang lain dan mempersekutukan orang percaya
dengan Allah, sehingga setiap hari mereka rindu mendengarkan kesaksian iman
para rasul dan bertekun dalam pengajarannya. Mereka tidak mementingkan
kepentingannya sendiri, tetapi hidup berbagi dan saling mendukung. Lukas
mengatakan bahwa "mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa
...dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah" (Kisah
Para Rasul 2:42,46).
B. Memberi Karunia
Alkitab menghubungkan kharisma dengan Roh Kudus. Karunia adalah suatu
pemberian khumas dari Roh Kudus kepada orang percaya. Karunia Roh merupakan
kemampuan khusus yang diberikan Roh Kudus kepada kita saat kita menjadi orang
Kristen. Tahukah kamu bahwa karunia adalah pemberian Roh Kudus yang tidak
dapat menjadi milik pribadi secara permanen? Karunia Roh Kudus juga dapat
diambil kembali karena karunia tersebut tetap menjadi milik Roh Kudus. Kumu
dapat menganggapnya sebagai barang pinjaman yang diberikan untuk tujuan
khusus. Karunia Roh Kudus diberikan agar digunakan untuk kesejahteraan
persekutuan tubuh Kristus.
TERIMA KASIH