Anda di halaman 1dari 39

Rangkuman

materi
semester 1

Created by : Selvianti
Iskandar X MM2
BAB I
Allah Memberi Pertumbuhan
bagi Manusia
A. KARUNIA ALLAH DALAM PERTUMBUHAN
….MANUSIA

Alkitab menceritakan pertumbuhan fisik beberapa tokoh:


1. putri Firaun dan para dayangnya menemukan seorang bayi
laki-laki mengapung di Sungai Nil. bayi itu dibawa ke istana
Firaun dan ia diberi nama Musa yang berarti diangkat dari
air.
2. Samuel setelah disapih oleh Hana, dibawa dan diserahkan
kepada Imam Eli untuk dibesarkan dalam rumah Tuhan.
Samuel bertumbuh makin besar dan makin giat melayani
Tuhan.
3. Tokoh yang terakhir adalah Daud. Daud bertumbuh menjadi
pemuda yang bertubuh kuat, wajahnya kemerah-merahan, dan
elok parasnya.
B. Ar t i Ber t umbuh Dewasa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata dewasa" mempunyai arti:


1) sampai umur, akil balig, bukan kanak-kanak atau remaja lagi:
2) telah mencapai kematangan kelamin;
3) matang cara berpikirnya. Istilah dewasa, adult, berasal dari kata
Latin, adolescene-adolescere yang artinya "tumbub menjadi
dewasa. Kata adult berasal dari kata kerja adultus yang berarti
"telah tumbuhmenjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna" atau
"telah menjadi dewasa"

Seseorang dikatakan dewasa apabila ia dapat ber tanggung jawab terhadap


pekerjaan sehari-hari dan cinta yang telah diikrarkan khususnya dalam
pernikahan.

Kedewasaan seseorang ditentukan oleh kehidupan


rohaninya di hadapan Tuhan. Dalam 1 Korintus 3:1-4,
C . Tu j uan Al l ah Memberi kan
Per t umbuhan
1. Pertama agar manusia mengalami segala perbuatan ajaib Allah
(bandingkan Mazmur 139:13-16).
2. Kedua, agar manusia menyadari bahwa Allah sangat dekat dan
mengasihi manusia sehingga manusia harus hidup bergantung kepada
Sang Pencipta.
3. Ketiga agar manusia memiliki harkat dan martabat mulia, lebih
tinggi dari segala makhluk di bumi ini.
4. Keempat agar manusia setiap hari bertumbuh mengenal
Penciptanya melalui semua pengalaman hidupnya.
BAB ii
Aspek pertumbuhan menjadi
dewasa
A. Aspek Intelektual
Pertumbuhan adalah proses perubahan sescorang ke arah yang lebih
maju dan lebih dewasa. Menurut Andi Mappiare, hal yang mempengaruhi
perkembangan intelektual seseorang, antaralain:
1. Bertambahnya informasi sehingga ia mampu berpikir reflektif.
2. Banyaknya pengalaman dan latihan memecahkan masalah sehingga ia
bisa berpikirproporsional.
3. Adanya kebebasan berpikir, yaitu keberanian menyusun hipotesis yang
radikal, menjajaki masalah secara keseluruhan, dan menarik
kesimpulan yang baru dan benar.

Ada beberapa pola pikir yang harus dimiliki oleh orang dewasa, yaitu:
1 Cara berpikir positif
2 Cara berpikir proaktif
3. Cara berpikir kritis
4. Cara berpikir komprehensif
B. Aspek Sosial
Dewasa dalam aspek sosial berarti mampu
bersosialisasi dengan baik dan benar serta
mampumenempatkan dirinya dengan setiap orang.
Hubungan yang baik ditandai dengan terbangunnya
komunikasi dua arah, sikap saling menghargai,
menerima dan mengakui. Tidak hanya itu, tetapi
juga dapat menempatkan diri dalam situasi apa
pun dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
tempat ia berada. Dalam hubungan sosial
diperlukan sikap peduli dan saling mendahulukan
kepentingan orang lain.
C. Aspek Emosi
Emosi adalah gejala perasaan disertai perubahan
atau perilaku fisik seperti marah, senang, sedih,
ceria, dan sebagainya. Kedewasa an seseorang tidak
terletak pada usianya, tetapi pada sejauh
manatingkat kematangan emosionalnya. Jika orang
pandai mengendali kan emosi, berarti semua
tindakannya tidak hanya mengandalkandorongan
nafsu, tetapi dia juga menggunakan logika. Beberapa
ciri aspek emosional dalam diri pribadi dewasa,
antara lain:
1. Mendahulukan logika daripada emosi, tidak egois.
2. Mengontrol emosi dengan baik dalam penyelesaian
masalah.
3. Memikirkan masa depan yang lebih baik.
4. Menerima hal buruk, kekecewaan atau tekanan
dengan tenang dan stabil
D. Aspek Moral
Moral berasal dari kata mores, yang artinyatata cara
kehidupan, adat istiadat atau kebiasaan. Moralberhubungan
dengan kaidah dan pranata yang mengatur perilaku individu dal
hubungan sosial dengan orang lain dan sebagai standar baik
buruknya perilaku seseorang. Menurut Kohlberg, moral tidak
hanya soal perasaan atau nilai, tetapi adanya hubungan erat
dengan tingkat pemahaman sescorang.

John Dewey membagi tahapan moral menjadi 3, yaitu:


1. Tahap pramoral, di mana anak belum menyadari
keterikatannya pada aturan tertentu.
2. Tahap konvensional, di mana kesadaran akan ketaatan pada
kekuasaan tertentu mulaiberkembang.
3. Tahap otonom, di mana anak menyadari keterikatannya pada
aturan tertentu.
E. Aspek Spiritual
Spiritualitas seseorang terlihat dari bagaimana ia
menghayati kehidupannya dengan melakukan yang terbaik dan
benar di hadapan Tuhan. Menurut Andar Ismail, pertumbuhan
spiritual ini tidak identik dengan kesalehan atau berimannya
seseorang kepada Tuhan. Sebab orang yang mengalami
kedewasaan secara spiritual pun tetap akan meng alami
kebimbangan, kegelisahan, dan pertanyaan-pertanyaan tentang
imannya yang memerlukan jawaban pasti.
Hubungan akrab dengan Allah akan mewarnai standar
moral yang dimiliki seseorang. Orang yang dewasa dalam aspek
ini tidak hanya mengenal kekuatan, melainkan juga kelemahan
dirinya, ia tidak menjadi sombong dengan semua kelebihan yang
dimilikinya karena pada saat yang sama, ia tahu bahwa ia
memiliki kekurangan.
BAB iii
Ciri ciri bertumbuh dalam
kristus
A. Berakar di Dalam Kristus
Akar adalah bagian tumbuhan yang tertanam dalam tanah sebagai
penguat dan penghisap zat makanan. Akar membuat tumbuhan
bertumbuh dengan baik. Lingkungan jemaat di Kolose tidak menunjang
untuk pertumbuhan rohani jemaat yang sehat. Tetapi Paulus dalam
Kolose 2:6-7 mengingatkan, bila mereka berakar teguh di dalam Kristus,
mereka akan dapat bertumbuh dengan baik.

B. Bertumbuh ke Arah Kristus


Pertumbuhan merupakan kiasan pokok dalam beberapa perumpamaan
yang melibatkan kita untuk berpartisipasi dalam kerajaan Allah.
Gambaran pertumbuhan yang dinyatakan secara paling dramatis
terdapat tepat di bagian tengah Injil Yohanes (12:24). Yesus
mengatakan bahwa jikalau biji itu tidak jatuh ke tanah dan mati,
benih itu tidak akan bertumbuh. Pertumbuhan merupakan perhatian
utama Injil Yohanes -- menjadi dewasa dalam segala sesuatu yang
Allah lakukan di dalam Kristus, mengumpulkan semua bagian hidup
kita dan seluk-beluk kehidupan Yesus menjadi satu keutuhan.
C. Berbuah bagi Kristus
Orang Kristen yang hanya puas dengan pengalaman keselamatan
biasanya tidak lagi mau bertumbuh dan berbuah. Padahal pertumbuhan
seseorang dilihat dari buahnya.
Semua tindakan pembaruan, yaitu proses pemotongan sifat-sifat yang
tidak sesuai dengan kehendak Allah atau pembersihan dari segala
tingkah laku yang salah memang akan terasa menyakitkan terutama
karena menyangkut harga diri, gengsi, dan perubahan kebiasaan. Tetapi,
proses itu diperlukan untuk menjadikan kita pohon yang berbuah lebat.
Sebatang pohon dikenal dari buahnya. Pohon yang baik akan berbuah
baik, begitu pula sebaliknya. "Jikalau suatu pohon kamu katakan baik,
maka baik pula buahnya, jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik,
maka tidak baik pula buahnya.
BAB iv
Berkarya sebagai pribadi
yang dewasa
Seorang pribadi yang dewasa diuntungkan
dari kesalahannya dan usulan orang lain.
Pribadi yang tidak dewasa mencoba mencari
alasan kegagalan mereka. Mereka
menyalahkan orang lain atau Tuhan. Saat
mereka dikritik, mereka melihatnya sebagai
serangan terhadap pribadi, menyerang balik
dengan kemarahan
Pribadi yang dewasa menerima hal buruk,
kekecewaan, atau tekanan dengan tenang
dan stabil. Dia tahu hidupnya didalam
tangan Tuhan apapun yang Tuhan ijinkan
adalah baik. Pribadi yang dewasa menjaga
control diri saat keadaan tidak seperti
yang diinginkan.
BAB v
Nilai nilai kristiani dan
norma masyarakat
A. Pengertian Nilai dan Norma
1. Nilai
Menurut Bambang Daroeso, nilai memiliki sifat-sifat berikut:
a) Nilai bersifat realitas abstrak karena tidak dapat diindra. Yang dapat diamati hanyalah
objek yang memiliki nilai tersebut. Misalnya kejujuran. Kejujuran adalah nilai yang tidak
dapat diindra, tetapi, objeknya yaitu tindakan jujur dapat diindra.
b) Nilai bersifat normatif. Artinya, nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan
sehingga nilai memiliki sifat ideal. Nilai diwujudkan dalam bentuk normasebagai landasan
manusia dalam bertindak. Misalnya keadilan. Semua orang berharap mendapatkan keadilan
dan berperilaku sesuai keadilan.
c) Nilai adalah daya dorong atau motivator. Manusia adalah pendukung nilai.
Manusiabertindak berdasarkan nilai yang diyakini, misalnya ketakwaan.
Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu:
a. Nilai logika adalah nilai benar-salah. Jika seorang siswa dapat menjawab suatu
pertanyaan, ia benar secara logika. Apabila ia keliru menjawab, kita katakan salah. Tetapi,
siswatersebut tidak dapat dinilai buruk karena jawabannya yang
b. Nilai estetika adalah nilai indah-tidak indah. Contohnya, saat melihat
pemandangan,salah.menonton pertunjukan, atau merasakan makanan. Nilai estetika bersifat
subjektif pada orang yang melihat atau merasakan. Sebuah lukisan dapat dinilai indah oleh
seseorang, tetapi, dapat dinilai buruk oleh orang lain.
c. Nilai etika/moral adalah nilai baik buruknya kelakuan manusia. Moral selalu
berhubungandengan nilai meskipun tidak semua nilai adalah nilai moral.
Sedangkan Notonegoro menyebutkan ada 3 macam nilai, yaitu:
a. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupanjasmani manusia.
b. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia agar dapat beraktivitas.
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia
2. Norma
Pada awalnya, "norma" berarti alat tukang kayu atau alat tukang batu yang
berbentuk segitiga.2. Norma Lama-kelamaan, "norma" menjadi alat ukur, alat pengarah
garis supaya tetap lurus, ukuran, kaidah untuk mempertimbangkan sesuatu dalam
penilaian. Norma berarti sesuatu yang bertumbuh dan terpelihara dalam masyarakat.
Nilai yang telah tertanam atau berurat-akar dalam sendi-sendi kehidupan
masyarakat akhirnya menjadi norma yang telah disepakati bersama.

Norma

Tertulis Tidak tertulis

Yang melakukan Yang


pelanggaran melanggar
akan dikenakan akan dikucilkan
sanksi masyarakat
B. Landasan Nilai - nilai Kristiani
Nilai-nilai kristiani adalah sesuatu yang berharga, mulia dan agung,
yang sesuai dengan ajaran Alkitab dan menjadikan seseorang dewasa dalam
iman dan perilakunya. Nilai-nilai ini terdapat dalam ajaran Yesus tentang
Hukum Kasih (Matius 22:37-40). Inti hukum kasih adalah mengasihi Tuhan Allah
dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri.
Beberapa nilai kristiani yang terdapat dalam hati nurani adalah:
1. Kebenaran (truth) - berdasar kepada Alkitab. Dalam kebenaran terletak
integritas dan kejujuran. Ada keselarasan antara perkataan dan tindakan
(Matius 5:37)
2. Kesalehan (righteousness) - berbicara tentang hubungan manusia dengan
Allah dan cara hidup sederhana. Ayub hidup saleh, bergaul dengan Allah
(Ayub 29:4)
3. Kekudusan (boliness) - syarat dapat melihat Allah (Matius 5:8), dipisahkan
dari duniasebagaigaramdanterang; mencakup pikiran, perkataan, dan
perbuatan (Hosea).
4. Kesetiaan (faithfulness) - didasarkan pada kesetiaan Allah yang
ditunjukkan dengan kesetiaan kepada pasangan, gereja lokal, dan ajaran
Alkitab.
5. Keutamaan (excellency) - semangat memberikan yang terbaik kepada Tuhan
dan sesama yang diilhami oleh Allah sendiri (Yakobus 1:17).6. Kasih (love) -
ciri kehidupan umat kristiani. Kasih agape yang dinyatakan dengan kesediaan
menerima orang lain, mengampuni, dan berbagi hidup dengan mereka yang
membutuhkan (Matius 22:37-39).
C. Perbedaan Nilai dan Norma dalam Kehidupan
…Sehari - hari
Berikut adalah empat perbedaan antara nilai-nilai kristiani dan norma
dalam masyarakat:
1. Nilai-nilai kristiani adalah sesuatu yang abstrak, apa yang dianggap
baik, mulia, yang terdapat dalam diri seseorang dan sesuai dengan
Alkitab. Sedangkan norma adalah ukuran konkret yang digunakan
masyarakat untuk menilai apakah tindakan yang dilakukan seseorang
atau sekelompok orang merupakan tindakan yang wajar dan dapat
diterima atau tindakan yang menyimpang.
2. Nilai-nilai kristiani berlaku secara universal di antara orang Kristen
di seluruh dunia sedangkan norma berlaku secara universal di
lingkungan masyarakat tertentu.
3. Nilai-nilai kristiani bersifat mutlak, absolut karena standarnya
adalah Alkitab sedangkannorma bersifat relatif karena disesuaikan
dengan situasi dan kesepakatan masyarakat setempat.
4. Pelanggaran terhadap nilai hanya akan menimbulkan gejolak dalam
hubungan dengan Tuhan dan sesama. Sementara pelanggaran
terhadap norma akan menimbulkan reaksidari lingkungan setempat
berupa sanksi-sanksi sosial.
BAB vi
Kesetiaan, kasih, dan
keadilan
A. Pengertian Kesetiaan, Kasih, dan
…Keadilan
1. Kesetiaan
Kesetiaan dalam bahasa Yunani adalah pistis, yaitu bagian tabiat Allah. "Sebab
firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan"
(Mazmur 33:4). “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali
tidak akan meninggalkan engkau" (Ibrani 13:5b). Kesetiaan dalam hal-hal kecil
adalah ujian karakter yang paling dapat dipercaya, seperti yang disebutkan
dalam perumpamaan tentang talenta.

2. Kasih
Kasih dalam bahasa Ibrani adalah ahav, yaitu dorongan yang dirasakan olch
dua insan berbeda jenis kelamin yang tidak ada hubungannya dengan dorongan
seksual. Kasih adalah kekuatan dari dalam yang mendorong seseorang melakukan
tindakan yang mendatangkan kegembiraan dalam hatinya, sehingga bersedia
berkorban demi ke baikan orang yang dikasihi. Kasih adalah kekuatan tulus.

3. Keadilan
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, kata adil berarti tidak berat sebelah,
sepatutnya tidak sewenang-wenang. Keadilan adalah sifat yang adil bagi
kehidupan dalam masyarakat Keadilan, berhubungan dengan perbuatan atau
perlakuan yang adil dan tidak berat sebelah
B. Belajar Meneladani Yesus
1. Kesetiaan Yesus
Kesetiaan Allah selalu dibuktikan dengan pemenuhan janji-Nya kepada manusia.
Allah memenuhi janji-Nya kepada Hawa, Kain, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, bangsa
Israel dan semua orang yang percaya kepada-Nya. Allah menjanjikan
keselamatan bagi orang-orang yang hidup sesuai dengan hukum-Nya, dan la
menepati janji itu.

2. Kasih yang sejati


Tuhan Yesus mewujudkan kasih-Nya kepada manusia dengan berbagai cara. Ia rela
mati di kayu salib karena menyerahkan diri-Nya menggantikan manusia menanggung
upah dosanya. Kasih yang diberikan Tuhan Yesus kepada manusia bukan karena
manusia berbuat baik atau memiliki sesuatu yang diinginkan Allah. Kasih yang
diberikan Tuhan Yesus kepada manusia adalah kasih tanpa syarat, kapan pun
diperlukan selalu ada kasih, dan tanpa batasan apa pun.

3. Adilnya Yesus
Tuhan Yesus memenuhi semua tuntutan hukum Taurat dalam diri-Nya sehingga
tidak se orang pun dapat memperkarakan-Nya dalam hal ketaatan hukum. Bukan
hanya hukum Taurat, Tuhan Yesus juga memenuhi semua adat istiadat Yahudi. Ia
disunat pada hari kedelapan, mengikuti kelas Taurat, duduk belajar Taurat di
Bait Allah sejak usia 12 tahun, merayakan hari raya Yahudi, dan mendasarkan
semua tindakan-Nya pada ajaran Perjanjian Lama.
C. Nilai - nilai dari Buah Roh
1. Sukacita
Sukacita dalam bahasa Ibrani menggunakan kata simkha, artinya dalam keadaan
gembira sekal sedangkan dalam bahasa Yunani menggunakan kata khara dan kata lain
yang sepadan dengan itu adalah agalliasis yang artinya sukacita yang besar.
2. Damai sejahtera
Damai sejahtera di dalam Kristus adalah kedamaian yang mendalam dan kekal yang
diberikan oleh Tuhan Yesus di dalam hati, seperti tertulis dalam Yohanes 14: 27: "Damai
sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang
Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. "Ini adalah damai sejahtera
yang berasal dari Roh Kadus semata.
3. Kesabaran
Kesabaran dalam bahasa Ibrani, erekh dan dalam bahasa Yunani makrothumia.
Kesabaran bukanlah sifat yang pasif, melainkan penguasaan atau pengekangan atau
pengendalian diri Allah menghadapi perlawanan manusia dan hal-hal yang
menimbulkan amarah-Nya. Kesabaran Allahadalah pemberian tempat dan waktu
kepada manusia dengan maksud tertentu.
4. Kemurahan
Bahasa Indonesia mengartikan kata kemurahan dengan arti perihal murah, terlalu
murah, kebaikan, dan kelimpahan. Baik dalam bahasa Ibrani maupun Yunani, kemurahan
selalu dikait kan dengan kasih dan kebaikan. Bahasa Ibrani khesed dan khen memberikan
arti kasih karunia. Sedangkan dalam bahasa Yunani oiktirmos atau krestotes
dihubungkan dengan kebaikan hati. Dalam 2 Timotius 2:24 Paulus mengingatkan bahwa
pelayan-pelayan Tuhan tidak boleh berselisih, tetapi harus ramah terhadap semua
orang.
5. Kebaikan
Kamus Besar Babasa Indonesia mendefinisikan kata kebaikan dengan: 1. sifat baik;
perbuatan baik. 2. kegunaan; 3. sifat manusia yang dianggap baik menurut sistem norma
dan pandangan umum yang berlaku. Dalam bahasa Ibrani ton, artinya "menyenangkan",
"menggembirakan", "ramah". Kebaikan menandakan sesuatu yang memberi kebahagiaan
atau kepuasan yang mendampakkan kepuasan estetika atau moral.
6. Kelemahlembutan
Orang yang lemah lembut bukanlah orang yang lemah. Kata lemah lembut dalam
bahasa Yunani adalah pra'is. Istilah yang sering digunakan pada kuda jantan dewasa
yang dijinakkan dan dapat ditunggangi. Ia kuat tetapi, taat pada kekang, dan
menggunakan kekuatannya sesuai dengan perintah penunggangnya. Paulus menggunakan
bahasa Yunani, proates untuk menjelaskan maksudnya tentang buah kelemahlembutan.
Yesus berkata: "Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki
bumi" (Matius 5:5). Kelemahlembutan adalah memberi perhatian kepada sesama dan
selalu peka terhadap hak-hak sesama. Bagaimanakah kita dapatmempraktikkannya?
Yesus berkata dalam Matius 11:29 bahwa kita hendaknya bersikap "lemahlembut dan
rendah hati".
7. Penguasaan Diri
Penguasaan diri diterjemahkan dari bahasa Yunani en kratos, yang artinya kekuatan
didalam. Jadi, penguasaan diri itu bukan sekadar norma atau aturan semata, tetapi
kekuatan yang dibutuhkan untuk melawan hasrat kedagingan (Roma 8:5; 1 Korintus 9:
25-27). Bentuk lain dalam bahasa Yunani adalah egkrateria yang artinya adalah
penahanan dan pengendalian diri sendiri.
BAB vii
Peran roh kudus bagi orang
berdosa
A. Mengenal Pribadi Roh Kudus
ROH YANG DIJANJIKAN
Peristiwa Pentakosta bukanlah peristiwa aneh yang tiba-tiba terjadi.
Peristiwa Pentakosta adalah peristiwa turunnya Roh Kudus seperti
yang telah dijanjikan Tuhan Yesus. Dalam Kisah Para Rasul 1:8 Tuhan
Yesus berjanji: "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan
di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Roh Kudus
akan memberi kuasa untuk melakukan pekerjaan sebagai saksi Kristus.
B. Menyadarkan Akan Dosa
Dalam Kitab Roma, Paulus berbicara tentang dua macam perhambaan.
Pertama, ketika manusia masih hidup dalam keinginan daging, ia adalah
hamba dosa. Berada di kondisi seperti ini manusia tidak merasa harus
meninggalkan perbuatan dosanya. Matanya seolah-olah dibutakan
hingga tak dapat melihat kebenaran dan dengan segala usahanya pun
ia tidak berhasil melepaskan diri dari keterikatan dosa. Kedua, ketika
Roh Kudus menyadarkan manusia akan dosa-dosanya barulah ia akan
menyadari bahwa ia membutuhkan pertolongan untuk melepaskan diri
dari dosa dan menyerahkan diri kepada Roh Kudus yang akan
menolongnya. Orang yang terlepas dari dosa akan menjadi hamba yang
melakukan keinginan Roh, yaitu kebenaran.
C. Membimbing Pada Pertobatan
Allah juga tidak membiarkan orang percaya bergumul sendiri
menghadapi dosa-dosanya. la telah menyediakan senjata perlengkapan
rohani yang dapat digunakan oleh orang Kristen untuk berperang
melawan musuh-musuh rohani (Efesus 6:10-13). Tidak hanya itu, Allah
juga memberikan Roh Kudus kepada orang percaya. Roh Kudus
mengarahkan watak manusia, melepaskan apa yang telah ada dari
dunia pada diri manusia, dan memperbarui sifat manusia yang telah
menyerahkan diri kepada Kristus. Roh Kudus akan menuntun manusia
agar dapat bertindak sesuai kebenaran.
BAB viii
Peran roh kudus bagi orang
beriman
A. Pengertian Orang Beriman
"Iman" adalah kata sifat yang menunjukkan kemampuan
memercayai/memercayakan, atau meyakini, yang memiliki kata kerja
percaya. Alkitab menyebut iman dengan kata pistis dan pisteo untuk
kata percaya. Kedua kata ini mengandung makna meyakini,
memercayakan kepada orang yang dapat diandalkan, setia dan taat
kepada orang yang dipercaya.Iman dan percaya adalah kata-kata
penting yang menggambarkan hubungan antara umat yang beriman
dan percaya dengan Allah yang diimani dan dipercayai. Orang beriman
yang dimaksud dalam materi pembelajaran ini adalah orang yang
telah memercayakan diri dan hidupnya kepada Allah yang telah
memberi anugerah keselamatan di dalam dan melalui Yesus
B. Pengudusan
Pengudusan (Inggris: sanctification); dalam bahasa Yunani bagiasmos,
memiliki arti: (1.) dipisahkan untuk Allah (1 Korintus 1:30; 2 Tesalonika
2:13; 1 Petrus 1:2); (2.) jalan hidup yang sesuai dengan pemisahan
tersebut (1 Tesalonika 4:3,4,7; Roma 6:19; 1 Timotius 2:15; Ibrani12:14).
Pemisahan yang dimaksud adalah pemisahan dari dosa, dikhususkan
dan dikuduskan bagi Allah, tidak boleh lagi menyerahkan diri pada
kejahatan untuk memuaskan daging, tetapi harus menyerahkan diri
kepada Allah untuk menyenangkan Dia. Dalam 1 Tesalonika 4:3,
pengudusan (bagiasmos) dipandang sebagai suatu proses, yaitu
tindakan dikuduskan, dipisahkan untuk melayani Allah.
C. Pengangkatan
Roh Kudus berperan mengangkat orang-orang percaya menjadi anak-
anak Allah. Kata Yunani untuk pengangkatan atau adopsi adalah
huiothesia, yang artinya pemberian posisi yang sah sebagai anak. Kata
ini terdiri dari huios yang berarti anak dan thesis yang berarti
menempatkan. Tindakan adopsi atau pengangkatan seseorang menjadi
anak adalah tindakan Allah yang menem patkan orang percaya
sebagai putra yang memiliki hak penuh atas kepunyaan Bapa.
Diangkat menjadi anak-anak Allah berarti melakukan semua kegiatan
yang menyenangkan hati Allah dan taat kepada-Nya. Kalau kita
diangkat menjadi anak-anak Allah itu semata karena kasih karunia.
Oleh karena itu, kita harus menerimanya dengan rendah hati dan
penuh syukur.
D. Memberi Pengertian dan Pertumbuhan
Dengan pertolongan Roh Kudus, kita memiliki buah Roh, yaitu kasih,
sukacita, damai sejah tera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22-25). Buah Roh ini tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya karena merupakan satu
kesatuan yang utuh dan sama pentingnya. Kamu tidak bisa berkata,
"Aku punya kasih", tetapi kamu tidak dapat menguasai diri ketika
menghadapi orang yang menjengkelkan hatimu. Atau kamu mungkin
berkata, "Aku memiliki damai sejahtera", tetapi kamu tidak
mendatangkan sukacita bagi temanmu, bahkan seringkali menjadi biang
kerok terjadinya kericuhan. Hanya oleh Roh Kudus sajalah manusia
bisa dipulihkan dan bertumbuh sesuai kehendak Kristus. Pertumbuhan
rohani orang percaya terjadi karena karya Roh Kudus yang diam di
dalamnya.
E. Membantu Dalam Berdoa
Doa Adalah persekutuan dengan Allah. Melalui doa, orang beriman
tidak hanya menyampaikan keluhan atau permohonan kepada Allah,
melainkan mendengarkan Allah. Namun demikian, harus diakui bahwa
tidak semua hal dapat disampaikan kepada Allah karena
keterbatasan dan kelemahan manusia. Bahkan Roma 8:26-27 dengan
jujur mengatakan bahwa sesungguhnya manusia tidak mengerti
bagaimana seharusnya berdoa. Ketika lidah tak dapat menyampaikan
apa pun dalam persekutuan dengan Allah, Roh Kudus membantu
mengutarakan hati sepenuhnya kepada Tuhan sehingga sesuai dengan
kehendak-Nya. Roh Kudus menggerakkan roh orang beriman untuk
berdoa kepada Tuhan. Jadi, Roh Kudus membantu Allah doa tersebut
sesuai dengan kehendak Allah.
BAB ix
Peran roh kudus dalam
persekutuan
A. Mempersatukan
Peran Roh Kudus dalam mempersekutukan orang percaya terlihat dalam jemaat
mula-mula (Kisah Para Rasul 2:41-47). Roh Kudus mempersekutukan orang
percaya dengan orang percaya yang lain dan mempersekutukan orang percaya
dengan Allah, sehingga setiap hari mereka rindu mendengarkan kesaksian iman
para rasul dan bertekun dalam pengajarannya. Mereka tidak mementingkan
kepentingannya sendiri, tetapi hidup berbagi dan saling mendukung. Lukas
mengatakan bahwa "mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa
...dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah" (Kisah
Para Rasul 2:42,46).

B. Memberi Karunia
Alkitab menghubungkan kharisma dengan Roh Kudus. Karunia adalah suatu
pemberian khumas dari Roh Kudus kepada orang percaya. Karunia Roh merupakan
kemampuan khusus yang diberikan Roh Kudus kepada kita saat kita menjadi orang
Kristen. Tahukah kamu bahwa karunia adalah pemberian Roh Kudus yang tidak
dapat menjadi milik pribadi secara permanen? Karunia Roh Kudus juga dapat
diambil kembali karena karunia tersebut tetap menjadi milik Roh Kudus. Kumu
dapat menganggapnya sebagai barang pinjaman yang diberikan untuk tujuan
khusus. Karunia Roh Kudus diberikan agar digunakan untuk kesejahteraan
persekutuan tubuh Kristus.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai