DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1.Kuisioner
Lampiran 2.Data Hasil Kuisioner
Lampiran 3.Uji Validitas
Lampiran 4.Uji Reliabilitas
Lampiran 5.Uji Regresi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Memiliki rambut yang indah merupakan dambaan bagi setiap orang terutama
perempuan untuk itu pemilihan sampo yang tepat bagi rambut akan sangat mempengaruhi
kesuburan, kelembutan dan kekuatan rambut. Banyaknya sampo yang beredar dipasaran
membuat produsen bersaing ketat untuk menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan konsumen. Selain harus membuat produk sampo yang diinginkan konsumem
produsen juga harus menciptakan produk yang memiliki nilai tambah seperti unik dan
berbeda dari produk lainya atau memiliki ciri khas sehingga membuat konsumen tertarik
untuk membeli sampo tersebut.
Sampo merupakan produk yang digunakan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan
rambut. Sehingga pemilihan sampo yang tepat akan sangat berpengaruh pertumbuhan rambut.
Saat ini sampo yang beredar di pasar Indonesia sangat beraneka ragam, antara lain Dove,
Rejoice, Pantene, Clear, Sunsilk dsb. Sampo Sunsilk merupakan salah satu merek yang telah
bertahan selama puluhan tahun dan mendominasi pangsa pasar Indonesia.Sunsilk merupakan
salah satu produk sampo yang diproduksi oleh PT Unilever Indonesia Tbk dan mulai
dipasarkan di Indonesia sejak tahun 1952. Sejak produk pertamanya dipasarkan. Sunsilk terus
melakukan inovasi–inovasi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya,
terutama yang berkaitan dengan perawatan rambut. Seperti dalam tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1
Inovasi Sunsilk
1.2.Rumusan Masalah
Pada tahun 2010 Sunsilk memperoleh Platinum dan Golden Brand 2010 sebagai
Pemenang IBBA (Indonesia Best Brand Awards) selama sembilan kali berturut–turut sejak
tahun 2002. IBBA adalah penghargaan yang diberikan oleh majalah SWA kepada merek–
merek terbaik di Indonesia menurut hasil survei MARS dan majalah SWA. Sunsilk
merupakan Market Leader dari kategori sampo sampai tahun 2010. Tetapi, Sunsilk
mengalami penurunan kinerja pada tahun 2011 hingga 2013. Hal itu dapat dilihat dari
penurunan Brand Value padahal brand value merupakan parameter keberhasilan kinerja dari
suatu merek. Elemen-elemen dari kinerja merek (brand value) seperti Brand share, TOM
Brand, dan TOM Advertising juga mengalami penurunan. Hal ini bisa diasumsikan adanya
penurunan kekuatan merek dalam benak konsumen (brand awareness) dan tentunya akan
mempengarui sikap konsumen terhadap citra merek (brand image) Sunsilk. Untuk itu , maka
dalampertanyaaan penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah ” Apakah
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian sampo Sunsilk di Semarang
sehingga diharapkan mampu meningkatkan brand value, brand share, TOM brand dan TOM
Advertising pada sampo merek Sunsilk?”
Selanjutnya untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, diajukan pertanyaan-pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Apakah pengaruh iklan terhadap keputusan pembelian Sampo Sunsilk?
2. Apakah pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian Sampo Sunsilk?
3. Apakah pengaruh harga terhadap keputusan pembelian Sampo Sunsilk?
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian sesungguhnya untuk mengetahui mengenai jawaban yang
dikehendaki dalam rumusan masalah. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitan ini
adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh iklan terhadap keputusan pembelian Sampo Sunsilk
2. Untuk menganalisis pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian Sampo
Sunsilk.
3. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian Sampo Sunsilk.
1.4.Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi pihak-pihak
sebagai berikut:
1. Bagi Konsumen
Memberi pemahaman dan tambahan informasi kepada para konsumen dalam
melakukan proses pembelian produk
2. Bagi Perusahaan
Memberikan masukan bagi pihak manajemen untuk menentukan langkah langkah
yang tepat dalam upaya meningkatkan kepercayaan costumer dengan cara
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian sehingga perusahaan mampu meningkatkan volume
penjualannya serta dapat digunakan perusahaan dalam memperluas pangsa pasar dan
penjualan.
3. Bagi kalangan akademik memberi konstribusi dan tambahan referensi terutama bagi
penelitian–penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan keputusan pembelian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1.Landasan Teori
2.1.1.Kualitas Produk
Kualitas produk adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi
memilih, membeli menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler, 2009). Pengertian keputusan
pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan dimana konsumen benar-benar
membeli (Kotler, 2001). Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
Menurut Kotler (2009) proses pengambilan keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh
konsumen akan melalui lima tahap, tetapi konsumen tidak selalu melalui lima tahap dalam
pembelian produk mungkin konsumen ada yang melewati atau membalik beberapa tahap,
diantaranya sebagai berikut:
Tabel 2.1
Tahapan Keputusan Pembelian
2.1.2.Citra Merek
Citra Merek adalah nama atau simbol yang bersifat membedakan (baik berupa
logo,cap/kemasan) untuk mengidentifikasikan barang/jasa dari seorang penjual/kelompok
penjual tertentu. American Marketing Association yang dikutip dari Kotler (2009)
mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi
semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau
sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing
Fungsi Merek :
1. Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau
badan hukum lain.
2. Sebagai alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksi cukup dengan
menyebutkan mereknya.
3. Sebagai jaminan atas mutu barangnya.
2.1.3.Iklan
Iklan merupakan salah satu media yang paling umum bagi perusahaan dalam
melakukan komunikasi persuasif pada sasaran pembeli dan masyarakat. Iklan adalah bentuk
komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan
suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang
akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Iklan juga merupakan segala
bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan barang atau jasa oleh sponsor tertentu
yang harus dibayar. Iklan merupakan cara yang berbiaya efektif dalam menyampaikan pesan,
untuk membangun persepsi merek atau untuk mendidik orang. Menurut peneliti sendiri iklan
adalah suatu proses persuasif untuk memperkenalkan suatu produk dan membujuk konsumen
untuk melakukan pembelian dan memerlukan pembayaran. Fungsi periklanan diantaranya
adalah:
1. Memberi informasi (informing) yakni membuat konsumen sadar akan merek baru,
mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi
penciptaan citra merek yang positif.
2. Membujuk (persuading), yang berarti iklan yang efektif akan mampu membujuk
pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan.
3. Mengingatkan (reminding), dimana iklan berfungsi untuk menjaga agar merek
perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen.
Menurut Kotler(2009) tujuan iklan dapat diklasifikasikan menurut apakah tujuannya, baik
untuk menginformasikan, meyakinkan, mengingatkan atau memperkuat. Sesuai dengan
hierarki pengaruh.
2.2 Hipotesis
3.1.Subjek Penelitian
a.) Populasi
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal
atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian
seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian
(Ferdinand,2011). Dalam penelitian ini yang di jadikan populasi adalah konsumen
surakarta yang pernah membeli dan menggunakan produk sampo Sunsilk. Oleh
karena itu akan digunakan sampel penelitian karena jumlah masyarakat surakarta
yang sangat banyak. Sampel tersebut akan mewakili keseluruhan populasi yang ada
di surakarta. Sampel tersebut akan memudahkan dalam melakukan analisis dan
mendapatkan kesimpulan.
b.) Sampel
Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi.
Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh
anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang
disebut sampel(Ferdinand,2011). Sedangkan menurut Sugiyono (2008), sampel
merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Accidental
sampling yang merupakan bagian dari teknik nonprobability sampling. Bentuk
pengambilan sampel ini berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan
bertemu dengan peneliti ini dan dianggap cocok menjadi sumber data akan menjadi
sampel penelitian ini (Sugiyono, 2008). Calon responden harus memiliki kriteria
tertentu, yaitu responden yang dipilih merupakan yang berdomisili di Surakarta dan
pernah membeli Sampo Sunsilk.
4.1.Deskripsi Responden
Penelitian ini menguji kualitas pelayanan dengan mengambil data melalui penyebaran
kuesioner kepada 100 konsumen shampo Sunsilk di wilayah Surakarta.
Deskriptif responden dikelompokkan dalam data demografik yang memudahkan
dalam analisis data penelitian. Adapun gambar selengkapnya dari masing-masing data
demografik responden penelitian,sebagai berikut :
a.) Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Data ini dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin yang menjadi responden
konsumen shampo sunsilk wilayah surakarta, sebagai berikut :
Pekerjaan Jumlah
Pelajar/mahasiswa 74
Pegawai
Wiraswasta 26
Jumlah 100
d.) Data Responden Berdasarkan Pendapatan/Uang saku
Data ini dikelompokkan berdasarkan pendapatan/uang saku yang menjadi responden
konsumen shampo sunsilk di wilayah Surakarta :
Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5
M1 .766 -.372
M2 .742
M .847 -.352
P1 .452
P2 .645
P4 .644 .461
P .822 .373
a. 5 components extracted.
a. 5 components extracted.
Variabel KP1 menunjukan item pertanyaan pertama untuk variabel Kualitan Produk, variabel
M1 menunjukan item pertanyaan pertama untuk variabel Citra Merek, variabel P1
menunjukan item pertanyaan pertama untuk variabel Iklan, variabel KUP1 menunjukan item
pertanyaan pertama untuk variabel Kepuasan Pelanggan, variabel KTP1 menunjukan item
pertanyaan pertama untuk variabel Keputusan Pembelian.
Dapat diketahui bahwa nilai signifikasi r hitung pada masing-masing indikator adalah <0.03,
sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini valid.
Pattern Matrixa
Component
1 2 3 4 5
KP2 .898
KP3 .752
KP .942
M1 .565 .417
M2 .478 .408
M3 -.862
M4 -.816
M .363 -.646
P1 .430
P2 .631
P3 .856
P4 .845
P5 .581 -.401
P .728
KUP1 .824
KUP3 .759
KUP .848
KTP1 -.767
KTP2 -.701
KTP -.817
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Oblimin with Kaiser Normalization.
4.2.2.Uji Reliabilitas
Adapun uji statistik yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah uji statistik cronbach
alpha.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang disajikan dalam tabel diatas masing-masing variabel
penelitian memiliki Cronbach Alpha lebih dari 0.5, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
variabel penelitian adalah reliabel.
4.2.2.Pengujian Hipotisis
Hasil estimasi Uji Regresi linier disajikan sebagai berikut :
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Berdasarkan hasil analisis regresi linier pada tabel diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut :
1. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap variabel
independen, apakah Kualitas Produk(X1), citra merek(X2), Iklan(X3), Kepuasan
Pelanggan(X4) benar berpengaruh secara parsial (terpisah) terhadap variabel
dependennya yaitu keputusan pembelian (Y). Hipotesis yang digunakan adalah:
a.) Merek
Ho : ditolak
Ha : koefisien regresi signifikan atau variabel merek benar-benar berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
b.) Iklan
Ho : ditolak
Ha : koefisien regresi signifikan atau variabel iklan benar-benar berpengeruh
secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Cara melakukan uji t dengan tingkat signifikansi (α) =0,05 adalah dengan
membandingkan nilai t hitungnya dengan t tabel . apabila t hitung > t tabel , maka
Hoditolak dan Ha diterima yang berarti berbeda secara signifikan. Sedangkan apabila
t hitung < t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berartin tidak berbeda
secara signifikan (Ghozali , 2011).
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERLIBATAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pada pembahasan bab sebelumnya, maka dalam
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikutn :
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas produk dan keputusan pembelian
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara citra merek dan keputusan pembelian
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara iklan dan keputusan pembelian
4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan pelanggan dan keputusan
pembelian
5.2.Implikasi
Sesuai dengan penemuan dalam penelitian ini, maka implikasi dari penemuan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Teori
Fakta yang terkumpul berupa data-data dari responden masyarakat di wilayah
Surakarta sebagai subjek penelitian.
2. Praktis
Dengan diketahuinya pengaruh kualitas prosuk pelanggan, citra merek, iklan,
kepuasan pelanggan secara persial terhadap keputusan pembelian, dapat dijadikan
pertimbangan untuk meningkatkan kualitas shampo sunsilk agar lebih meningkatkan
keputusan pembelian pada konsumen di wilayah Surakarta.
5.3.Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin sesuai dengan maksud dan
tujuan peneliti. Namun demikian masih dirasakan adanya keterbatasan dan kelemahan yang
tidak dapat dihindari antara lain :
1. Pengumpulan data dalam penelitian ini hanya didasarakan hasil isian kuesioner
sehingga dimungkinkan adanya unsur kurang objektif dalam proses pengisian seperti
adanya saling bersamaan dalam pengisian kuesioner. Selain itu dalam pengisian
kuesioner diperoleh adanya sifat responden sendiri seperti kejujuran dan ketakutan
dalam menjawab responden tersebut dengan sebenarnya. Responden juga dalam
memberikan jawaban tidak berfikir jernih (hanya asal selesai dan cepat) karena faktor
waktu.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sunsilk
Kotler Philip. (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi
Millenium.Jakarta:PT.Prenhallindo.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung:Alfabeta.
Lampiran
1. Lampiran Kuesioner
Bagian I
Pernyataan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas
responden. Berilah tanda cek pada kotak yang sesuai dengan pilihan Anda.
Nama : ................................................................. (boleh tidak diisi)
Alamat : ................................................................. (boleh tidak diisi)
Usia saat ini : ...... tahun
Jenis kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
Saya membeli
shampo
sunsilk karena
manfaat
shampo sesuai
kebutuhan
Saya membeli
shampo
sunsik karena
keamanan
bahan
pembuatan
shampo
Saya membeli
shampo
sunsilk karena
variasi
kemasan
shampo(bahan
pilihan
kemasan)
Saya membeli
shampo
sunsilk karena
merek
shampo
terkenal
Saya
membeli
shampo
sunsilk
karena
informasi
dari media
iklan
Saya
membeli
shampo
sunsilk
karena
pengalaman
dari diri
sendiri
(pernah
memakai
shampo
sunsilk)
Saya
membeli
shampo
sunsilk
karena
informasi
dari
keluarga
Saya
membeli
shampo
sunsilk
karena
informasi
dari teman
Saya
membeli
shampo
sunsilk
karena
informasi
dari
pemilik
toko
Saya
membeli
shampo
sunsilk
karena
kepuasan
dalam
pemakaian
Saya
membeli
shampo
sunsilk
karena
sesuai harga
shampo
sunsilk
Saya
membeli
shampo
sunsilk
karena
mudahnya
mendapatkan
shampo
ditoko
manapun
Saya
membeli
shampo
sunsilk
karena
ingin
mencoba
Saya
membeli
shampo
sunsilk
karena
popularitas
merek
shampo
Saya akan
mengulangi
membeli
shampo
sunsilk