Anda di halaman 1dari 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Cuci tangan 6 langkah

Hari/ Tanggal :

Waktu :

Penyaji :

Tempat : Ruang................................... RS Perkebunan Jember

Sasaran : Keluarga Pasien

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan pendidikan kesehatan pada keluarga pasien diharapkan peserta dapat
mengerti dan memahami tentang cuci tangan 6 langkah

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan pendidikan kesehatan pada keluarga pasien diharapkan mereka
mampu menjelaskan tentang :
A. Definisi cuci tangan
B. Kenapa harus cuci tangan
C. Kapan waktu cuci tangan
D. Manfaat cuci tangan
E. Enam langkah cuci tangan yangg benar
F. Hal yangg harus diperhatikan dalam mencuci tangan

III. MEDIA
Leaflet

IV. METODE
Ceramah, Demonstrasi dan Tanya jawab

V. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan :
1. Memberi Salam 1. Menjawab
2. Menjelaskan pokok 2. Mendengarkan dan
bahasan dan tujuan memperhatikan
penyuluhan
2 10 menit Pelaksanaan : Menyimak dan memperhatikan
Menjelasakan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur
( pengertian, kenapa harus cuci
tangan, manfaat cuci tangan,
mempraktekkan 6 langkah cuci
tangan yang benar, hal yangg
harus diperhatikan saat cuci
tangan
3 10 menit Evaluasi: Feedback
1. Memberi kesempatan pada
peserta untuk bertanya
2. Memberi kesempatan pada
peserta untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
4 5 Menit Penutup: Menjawab salam
1. Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan
2. Menyampaikan
terimakasih atas
perhatian dan waktu yang
telah diberikan kepada
peserta
3. Mengucapkan salam

VI. MATERI
1. Definisi Cuci Tangan
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan denan menunakan sabun bias dan
air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan denan air mengalir untuk
menghindari penyakit, aar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.

2. Waktu Pelaksanaan Mencuci Tangan


Menurut Handayangi, dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan adalah sebagai
berikut :
a. Sebelum dan setelah makan.
b. Setelah anti pembalut
c. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah
memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
d. Setelah memegang hewan dan kotoran hewan.
e. Setelah menusap hidung, atau bersin di tangan
f. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.
g. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka
h. Setelah menagnani sampah
i. Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak
j. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain-
lain)
k. Pulan bepegian dan setelah bermain
l. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.

3. Manfaat Mencuci Tangan


Menurut Iswara (2007), mencuci tangan dalam upaya peninkatan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) sangatlah pentin dan mudah dilakukan. Hal ini dilakukan
untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Mencuci tangan menjadi penting jika
ditinjau dari :
a. Kulit tangan banyak kontak denan berbaai aktifitas, benda dan linkungan.
b. Kuman dapat terdapat di kulit jari, sela kuku, kulit telapak tangan
c. Kontak mulut dan tangan saat makan/minum
d. Dapat menimbulkan penyakit saluran cerna

Manfaat mencuci tangan adalah :

a. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan


b. Menceah penularan penyakit seperti diare, disentri, kolera, thypus,
kecacinan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Flu Burun,
dan lain-lain.
c. Tangan menjadi bersih dan penampilan lebih menarik.

4. Langkah-langkah Mencuci Tangan


a. Menggosokl- gosok tangan denan posisi telapak tangan pada telapak
tangan.
b. Telapak kanan di atas punun tangan kiri denan jari-jari salin
c. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
d. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci
e. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri
dan sebalikanya
f. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan
kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya

VII. DAFTAR PUSTAKA


Brunner & Suddart (2002). Keperawatan Medikal Bedah. EGC: Jakarta
JNPK_KR (2004). Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan
dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo
M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. ED:3 jilid : 1.
Jakarta : Media Aesculapius FKUI

Jember, 2017

Mengetahui,

Kadiv Kasubdiv Ruang ICU

(Agus Tristiono SKep.Ns) (Fathur Rohman, SKep, Ns)

Anda mungkin juga menyukai