Jawab : Jurnal “Preparasi 4-Asetamidofenil Benzoat Dan Uji Aktifitas Analgesik Pada Mencit (Mus Musculus)” 2. Alasan dan tujuan perlunya rancangan obat Jawab : a) Agar didapatkannya aktivitas yang lebih baik, dibandingkan dengan teori trial and error, rancangan obat lebih sistematik, waktu penyelesaian-nya cepat, dan bianya-nya lebih murah, b) Agar didapatkannya obat dengan efek samping yang minimal (aman untuk digunakan), c) Obat dapat dirancang untuk bekerja selektif, d) Masa kerja obat dapat diperlama, kecuali dinyatakan lain pada obat-obat anastesi, e) Kenyamanan pemakaian obat. 3. Langkah-langkah dalam rancangan obat a. Mencari senyawa penuntun Dalam jurnal dijelaskan bahwa pencarian senyawa penuntun berdasarkan modifikasi struktur kimia dan dari efek samping asetaminofen yang ingin di minimalkan. b. Pengembangan senyawa penuntun Metode yang digunakan dalam menguji aktivitas analgesik 4- asetamidofenil benzoat adalah pengembangan yg substituean, dikatakan pada jurnal yaitu pemilihan metode pengujian aktifitas analgesik ini tidak hanya pengukuran intensitas, tetapi juga lama kerja obat untuk menghindari kerusakan permanen suatu jaringan akibat observasi berulang. c. Prosedur pengembangan obat Metode yang digunakan dalam prosedur pengembangan obat pada jurnal ini adalah dengan pembuatan seri senyawa homolog dengan memperpanjang rantai hidrokarbon, yang mana telah dikatakan pada jurnal “Untuk mendapatkan 4- asetamidofenil benzoat dilakukan reaksi esterifikasi dengan cara menempelkan gugus asil ke gugus hidroksi pada asetaminofen dengan menggunakan reaksi SchottenBaumann yang dimodifikasi. Dimana terjadi peningkatan parameter lipofilitas. Peningkatan lipofilitas ini mengakibatkan penembusan membran biologi tubuh yang lebih baik. d. Rancangan obat rasional Dalam perancangan obat rasional pada jurnal dikatakan bahwa sintesis senyawa dilakukan dengan memodifikasi hubungan struktur kimia dan aktivitas biologi secara teoritis. FAKULTAS FARMASI