Anda di halaman 1dari 63

Bab 5

Penggunaan
Integral

MA 1101 – Matematika 1A

Adhe Kania
5.1  Luas Daerah pada Bidang
5.2  Volume Benda Putar : Metode Cakram, Cincin, Irisan Sejajar
5.3  Volume Benda Putar : Metode Kulit Tabung
5.5  Kerja
5.6  Momen dan Pusat Massa
Sumber
1. Dale Varberg, Edwin Purcel and Steve Rigdon, Calculus, prentince Hall, 2007, 
9th ed.
2. Diktat Kuliah MA 1101 Matematika 1A Pak Koko Martono
3. Slide Kuliah MA 1101 Matematika 1A Pak Hendra Gunawan, 2013
4. Slide Kuliah MA 1101 Matematika 1A Pak Warsoma Djohan, 2013
Luas Daerah

Contoh
Luas Daerah

Secara umum, luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), garis x = a, 


garis x = b, dan sumbu‐x adalah

Contoh
Contoh
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva
y  x 2  1 , garis x = ‐2, garis x = 2, dan sumbu‐x.
Jawab :  Luas daerah yang dimaksud adalah

Karena f ( x)  x 1 fungsi genap, maka luas daerah tsb sama dengan


2

= 4
Luas Daerah di Antara Dua Kurva
Luas Daerah di Antara Dua Kurva
Luas Daerah D adalah :
Luas
Daerah
Contoh
Kerjakan!

2.
Benda Putar
Volume Benda Putar : Metode Cakram
Volume Benda Putar : Metode Cakram
Volume Benda Putar : Metode Cincin

Volume Benda Putar :
Kerjakan!

1.

2.

3.

4.
Metode Kulit Tabung
Volume Benda Putar : Metode Kulit Tabung

Volume Benda Putar :
Volume Benda Putar : Metode Kulit Tabung
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
Kerjakan!
Tentukan volume benda putar dari daerah berikut dengan metode kulit tabung

1.

2.

3.

4.
Metode Irisan Sejajar
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh

Volume Benda tersebut adalah :
Kerjakan!
Kerja
Jika sebuah benda berpindah sejauh x akibat terkena gaya konstan sebesar F 
(yang searah dengan gerakan benda tsb), maka kerja yang dilakukan oleh
gaya tsb adalah

Rumus di atas berlaku bila gaya dan perpindahan konstan.


Dalam banyak kasus, F = F(x) tidak konstan. Untuk menghitung kerja yang 
dilakukannya, kita gunakan proses pengintegralan: iris, taksir, jumlahkan dan
ambil limitnya.
Kerja
Kerja pada Pegas
Menurut Hukum Hooke, gaya F(x) yang diperlukan untuk menahan pegas 
pada posisi x satuan panjang dari posisi alaminya sebanding dengan x, yaitu

dengan k = konstanta pegas tsb.


Contoh
Panjang alami suatu pegas adalah 0.2 m. Jika diperlukan gaya 12 N untuk
menarik dan menahannya sejauh 0.04 m, hitunglah kerja yang dilakukan
untuk menarik pegas tsb sejauh 0.1 m dari panjang alaminya.

Jawab : Karena untuk meregang pegas 0,04 m diperlukan gaya sebesar 12 N,


maka F(0,04) = 0,04 k = 12, sehingga konstanta pegasnya adalah k = 300. 
Akibatnya gaya pegas tersebut adalah F(x) = 300x N.
Sehingga kerja untuk menarik pegas tsb sejauh 0.1 m dari panjang alaminya
adalah
Contoh : Kerja untuk Memindahkan Fluida
Diketahui sebuah tangki berbentuk kerucut terbalik, dengan diameter atap 10 
dm dan tinggi 10 dm, penuh berisi air. Tentukan kerja yang dilakukan untuk
memompa seluruh air keluar dari tangki, melalui tepi atas tangki.
Contoh : Kerja untuk Memindahkan Fluida
Jadi, kerja yang dilakukan untuk memompa seluruh air keluar dari tangki, 
melalui tepi atas tangki adalah
Kerjakan!
Distribusi Massa Diskrit pada Garis

Jungkit di atas seimbang bila d1m1  d 2 m2
Bila kita letakkan jungkit tsb pada garis bilangan real sehingga titik 
tumpunya berimpit dengan 0, maka persamaan di atas menjadi :
x1m1  x2 m2  0
Dengan x1 dan x2 merupakan jarak (berarah) dri titik tumpunya. 
Momen
Hasil kali massa dari suatu partikel (m) dengan
jaraknya (berarah) dari suatu titik acuan (x) disebut
momen partikel terhadap titik acuan tsb (M). M  mx

Sistem massa m1 , m2 ,  , mn yang tersebar di posisi  x1 , x2 ,  , xn pada garis


bilangan real, mempunyai momen (total)

Sistem tsb akan seimbang di titik tumpunya (yang berimpit dengan 0) bila M = 0.
Secara umum, suatu sistem massa akan seimbang di suatu titik, tidak harus di 0.
Pusat Massa x

Misalkan titik pusat massa‐nya adalah  x . Maka, momen total terhadap x


haruslah sama dengan 0, yaitu :

Atau

Sehingga diperoleh dengan 


M = momen total terhadap 0 
m = massa total.
Contoh
Distribusi Massa Kontinu pada Garis
Sekarang misalkan kita mempunyai seutas kawat lurus yang menempati
selang [a, b] pada garis bilangan real.

Bila rapat massanya (δ) konstan maka massa kawat tsb mudah 
dihitung, hanya perlu mengalikan rapat massa kawat dengan 
panjangnya: m = δ(b – a).

Namun, bila rapat massanya tidak konstan, δ = δ(x), maka kita perlu


melakukan proses pengintegralan: iris, taksir, jumlahkan dan ambil
limitnya
Distribusi Massa Kontinu pada Garis
Massa dan momen irisan terhadap titik 0 :

Jadi, massa dan momen kawat terhadap titik 0 :

Dan pusat massanya : 
Contoh
Distribusi Massa pada Keping Datar
Contoh
Distribusi Massa pada Keping Homogen
Misal kita mempunyai
sebuah lamina (keeping 
datar) dengan rapat massa δ 
konstan, yang menempati
daerah pada bidang yang 
dibatasi oleh garis x = a dan 
x = b serta kurva y = f(x) dan 
y = g(x) dengan f(x) ≥ g(x) 
pada [a, b].
Momen dan Pusat Massa Lamina
Buatlah partisi pada [a,b] :
Momen dan Pusat Massa Lamina
Sehingga diperoleh :
Kerjakan!
Teorema Pappus
Mengapa Teorema Pappus Berlaku
Contoh
Contoh
Kerjakan!

Anda mungkin juga menyukai